PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL PADAPERUSAHAAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS

Pengaruh Arus Kas, Laba Akuntansi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB 5 HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat menjalankan suatu kelangsungan usaha, suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. profitabilitas serta laporan keuangan perusahan Food And Beverages tahun

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: beban pajak kini, aktiva pajak tangguhan, beban pajak tangguhan, manajemen laba. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1. Pendahuluan A. Latar Belakang. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 19, Nomor 2, Desember 2015, hlm 79-88

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

ABSTRAK. : Agresivitas Pajak, Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba

BAB III METODE PENELITIAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menggunakan regresi berganda (multiple regression).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel. manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. (Brigham Gapensi, 1996 dalam Natalia, 2010). Laporan keuangan merupakan. dan laporan arus kas (standar akuntansi keuangan no. 1).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian. sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak instansi lain ( Supranto,1991). Data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Audit, Leverage, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba. viii. Universitas Kristen Maranatha

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN DIVERSIFIKASI OPERASI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA SAHAM

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengamati suatu kejadian terterntu pada periode tertentu. Penelitian ini

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. menyatakan bahwa teori keagenen mendeskripsikan pemegang saham sebagai principal

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tersebut bisa diperoleh melalui dua sumber yaitu dari luar perusahaan (eksternal

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. beralamat di Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta Selatan dengan alamat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Sedangkan sampel merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dananya untuk kegiatan operasional dan meningkatkan usahanya antara lain

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB V PENUTUP. Bursa Efek Indonesia periode , maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan harus melakukan inovasi agar dapat tetap bertahan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNING MANAGEMENT) PADA KONDISI PERUSAHAAN LABA DAN RUGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

Bab III. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif

Transkripsi:

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL PADAPERUSAHAAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA REGINA REIZKY IFONIE ABSTRACT This study aims to examine the effect of information asymmetry and earnings management cost of equity capital to real estate companies listed on the Stock Exchange. Objects in this study is the real estate company listed on the Stock Exchange and the study sample was obtained by 29 companies with research period is 2007-2009 financial year. Independent variables used are information asymmetry and earnings management, while the dependent variable is the cost of equity capital (COE). Methods of data analysis performed using multiple regression calculations to test the effect of independent variables on the dependent variable. Results from the study showed that together there is no significant effect between information asymmetry and earnings management with the cost of equity capital. This is because investors to assess at this time, issuers or companies issuing new common stock to cover debts is operational and investment, making the company less attractive to investors. In addition, investors consider other matters in investing in a company. The results of this study is consistent with research conducted by past research that states that two variables have a significant influence on the cost of equity capital. Keywords : Information asymmetry, Earnings management, Cost of equity capital LATAR BELAKANG Dalam menjalankan kegiatan operasional, perusahaan membutuhkan dana baik dari kreditur dan investor. Pasar modal merupakan media yang dapat mempertemukan pihak yang akan memberikan dana dengan perusahaan yang membutuhkan dana. Perusahaan dapat menerbitkan saham atau obligasi yang akan diperjualbelikan di pasar modal guna memperoleh dana dari pihak penyedia dana. Cost of equity capital (biaya modal ekuitas) merupakan tingkat pengembalian yang diinginkan oleh penyedia dana, baik investor (cost of equity) maupun kreditur (cost of debt). Cost of equity capital berkaitan dengan resiko investasi atas saham perusahaan. Dalam Utami (2005) dijelaskan bahwa cost of equity capital adalah besarnya rate yang digunakan investor untuk mendiskontokan dividen yang diharapkan diterima di masa yang akan datang. Cost of equity capital dapat dipengaruhi oleh asimetri informasi dan manajemen laba. Asimetri informasi merupakan ketimpangan informasi antara manajer dan pemegang saham atau stakeholder lainnya, di mana manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa depan dibandingkan pemegang saham tersebut. Semakin kecil asimetri informasi yang terjadi di antara manajer dengan pemegang saham atau stakeholder lainnya, maka semakin kecil biaya modal sendiri yang ditanggung oleh perusahaan. Manajemen laba merupakan intervensi manajemen dalam proses menyusun pelaporan keuangan eksternal sehingga dapat menaikkan atau menurunkan laba akuntansi sesuai dengan kepentingan pelaksanaan manajemen tersebut. Utami (2005) merupakan salah satu peneliti yang menguji antara manajemen laba dengan cost of equity capital. Hasil dari penelitiannya adalah bahwa manajemen laba berpengaruh dan signifikan terhadap cost of equity capital, artinya bahwa semakin tinggi tingkat akrual maka semakin tinggi cost of equity capital. Dari uraian diatas, penelitian ini menguji pengaruh asimetri informasi dan manajemen laba terhadap cost of equity capital yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Manfaat dari penelitian ini adalah Memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi cost of equity capital, yaitu asimetri informasi dan manajemen laba pada perusahaan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Asimetri Informasi Perspektif asimetri informasi mengimplikasikan bahwa manajer berupaya untuk mengurangi asimetri informasi guna memaksimumkan nilai perusahaan dengan cara yang dikehendaki. Ketika terdapat asimetri informasi, keputusan pengungkapan yang dibuat oleh manajer dapat mempengaruhi harga saham karena asimetri informasi antara investor yang lebih informed dan kurang informed akan menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas dalam pasar saham suatu perusahaan. Pengukuran tingkat asimetri informasi seringkali diproksi dengan likuiditas. Likuiditas dalam suatu pasar mempunyai berbagai definisi dan interpretasi. Pengertian likuiditas yang paling sederhana adalah kemampuan untuk melakukan transaksi tanpa mengeluarkan biaya yang signifikan. Berkaitan dengan bid-a sk spread, fokus perhatian akuntan adalah pada komponen adverse selection karena berhubungan dengan penyediaan informasi ke pasar modal. Beberapa penelitian yang dilakukan telah mengembangkan 103

104 JURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI VOL 1, NO. 1, JANUARI 2012 model teoritis yang menghubungkan arus informasi terhadap bid-ask spread. Premis yang diajukan adalah bahwa sebagian investor memiliki lebih banyak informasi mengenai saham dibandingkan pedagang sekuritas. Pedagang efek mengetahui bahwa informed investor ini hanya akan berdagang jika dipandang menguntungkan bagi mereka. Di sisi lain, pedagang sekuritas juga mengetahui bahwa ia akan memperoleh keuntungan bila berdagang dengan investor yang kurang informed. Model ini menyatakan bahwa pedagang sekuritas menetapkan bid-ask spread sedemikian rupa sehingga keuntungan yang diharapkan dari pedagang tidak terinformasi dapat menutup kerugian dari pedagang terinformasi. Oleh karena itu, komponen adverse selection dari spread ini akan lebih besar ketika pedagang sekuritas merasakan bahwa kecenderungan untuk berdagang dengan pedagang terinformasi lebih besar, atau ketika ia meyakini bahwa pedagang terinformasi memiliki informasi yang lebih akurat. Dalam kondisi ini, maka komponen adverse selection dari bid-ask spread merefleksikan tingkat risiko asimetri informasi yang dirasakan oleh pedagang sekuritas. Jadi, ketika pedagang sekuritas berdagang dengan pedagang terinformasi maka biaya transaksi akan meningkat, dan adanya asimetri informasi ini akan membawa pada bid-ask spread yang lebih besar. Manajemen Laba Menurut Schipper (1989) dalam Saiful (2004) mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja memperoleh beberapa keuntungan pribadi. Sedangkan Setiawati dan Saputro (2004) menyatakan bahwa manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan eksternal guna mencapai tingkat laba tertentu dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri (atau perusahaannya sendiri). Hal senada juga diungkapkan oleh Copeland (1968) dalam Utami (2005) mendefinisikan manajemen laba sebagai, some ability to increase or decrease reported net income at will ini berarti manajemen laba mencakup usaha manajemen untuk memaksimumkan atau meminimumkan laba, termasuk perataan laba sesuai keinginan manajemen. Menurut Scott dalam Saiful (2004), manajemen laba merupakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi yang ada dan secara alamiah dapat memaksimumkan utilitas mereka dan atau nilai pasar. Manajemen laba terjadi ketika para manajer menggunakan pertimbangan atau judgment-nya dalam pelaporan keuangan dan di dalam perancangan transaksi yang terstruktur untuk mengubah laporan keuangan yang menyesatkan stakeholder tentang dasar kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil sesuai kontrak yang tergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan. Menurut Beneish (2001) dalam Meutia (2004), mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat tiga cara dalam mendeteksi adanya praktek manajemen laba, yaitu: a) pendekatan yang mengkaji akrual agregat dan menggunakan model regresi untuk menghitung akrual yang diharapkan dan tidak diharapkan, b) pendekatan yang menekankan pada akrual spesifik seperti cadangan hutang ragu ragu, atau akrual pada sektor yang spesifik seperti tuntutan kerugian pada industri asuransi, c) pendekatan yang mengkaji ketidaksinambungan dalam pendistribusian pendapatan. Cost of Equity Capital Menurut Mardiyah (2002), cost of equity capital adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source financing). Santoso (2006) dalam Vidiyanto (2009) mendefinisikan cost of equity capital sebagai biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal, baik yang berasal dari utang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk membiayai investasi perusahaan. Sedangkan Gitman (2003) dalam Vidiyanto (2009) mendefinisikan cost of equity capital sebagai rate of return yang harus diperoleh perusahaan pada proyek yang diinvestasikannya untuk menjaga nilai pasar dan menarik dana. Asumsi dasar yang digunakan dalam estimasi cost of equity capital adalah resiko bisnis dan resiko keuangan adalah tetap (relatif stabil). Cost of equity capital dihitung atas dasar sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi perusahaan. Ada empat sumber dana jangka panjang yaitu: (a) hutang jangka panjang, (b) saham preferen, (c) saham biasa, (d) laba ditahan. Cost of equity capital merupakan tingkat pengembalian yang diinginkan oleh penyedia dana, baik investor maupun kreditur. Cost of equity capital berkaitan dengan resiko investasi atas saham perusahaan. Dalam Utami (2005) dijelaskan bahwa cost of equity capital adalah besarnya rate yang digunakan investor untuk mendiskontokan dividen yang diharapkan diterima dimasa yang akan datang. Cost of equity capital merupakan rate of return yang diperlukan pada berbagai tipe pembiayaan, cost of equity capital secara keseluruhan adalah rata-rata tertimbang dari rate of return (cost) individual yang dipersyaratkan (Home et al.,1995 dalam Utami, 2005). Rate of return yang dipersyaratkan untuk suatu ekuitas adalah rate of return minimum yang diperlukan untuk menarik investor agar membeli atau menahan suatu sekuritas. Rate of return merupakan suatu biaya oportunitas investor dalam melakukan investasi, yaitu apabila investasi telah dilakukan, maka investor harus meninggalkan return yang ditawarkan investor lain. Return yang hilang tersebut kemudian menjadi biaya oportunitas karena melakukan investasi dan kemudian biaya oportunitas inilah yang menjadi rate of return yang dipersyaratkan investor (Keown dalam Santoso, 2006 dalam Vidiyanto, 2009). Pengertian rate of return yang dipersyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari pihak investor, tinggi rendahnya tingkat keuntungan yang dipersyaratkan merupakan pencerminan atau pengaruh dari tingkat resiko, aktiva yang dimiliki, struktur modal dan faktor lain seperti manajemen. Sedangkan dari pihak manajemen, perusahaan tingkat keuntungan yang diminta merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal dari saham preferen. Dengan demikian, secara umum resiko perusahaan yang tinggi akan mengakibatkan tingkat keuntungan yang dipersyaratkan investor juga tinggi dan ini berarti cost of equity capital juga tinggi. 104

Hipotesis Penelitian ini menganggkat hipotesis, sebagai berikut : H1 : Asimetri informasi berpengaruh positif terhadap cost of equity capital perusahaan. H2 : Manajemen laba berpengaruh positif terhadap cost of equity capital perusahaan. METODE PENELITIAN Variabel dependen dalam penelitian ini adalah cost of equity capital perusahaan. Cost of equity capital adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan ( source finance). Perhitungan cost of equity capital setiap perusahaan sampel dengan menggunakan model residual income yang lebih dikenal dengan Edward Bell Ohlson valuation (Utami, 2005) yaitu: r = (Bt + X t+1 Pt) / Pt r Cost of equity capital Bt Nilai buku per lembar saham pada tanggal publikasi laporan keuangan X t+1 Laba per lembar saham periode t+1 Pt harga saham penutupan pada tanggal publikasi laporan keuangan Variabel independen dalam penelitian ini adalah asimetri informasi. Asimetri informasi adalah ketimpangan informasi antara manajer dengan pemegang saham, di mana manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemegang saham atau stakeholder lainnya. Asimetri informasi diukur dengan teori bid-ask spread. Dalam menghitung besarnya bid ask spread dalam penelitian ini menggunakan model yang dipakai Komalasari dan Baridwan (2001), yaitu : SPREADi,t = (aski,t bidi,t) / {(aski,t + bidi,t) / 2} x 100 Aski,t harga ask tertinggi saham perusahaan i yang terjadi pada hari t (pada tanggal publikasi annual report) Bidi,t harga bid terendah saham perusahaan i yang terjadi pada hari t (pada tanggal publikasi annual report) Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan eksternal guna mencapai tingkat laba tertentu dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri (atau perusahaannya sendiri). Dalam hal manajemen laba, menggunakan The Modified Jones Model (Dechow, et al, 1995 dalam Setiawati dan Saputro, 2004) yaitu sebagai berikut : DA it = TA it /A it - {α 1 (1/A it-1 )+β 1 ( REV it / A it-1 - REC it /A it-1 ) + β 2 (PPE it / A it-1 )} DA it : Discretionary accruals perusahaan i pada tahun t TA it : Total accruals perusahaan i pada tahun t A it : Total asset perusahaan i pada tahun t REV it : Pendapatan perusahaan i pada tahun t dikurangi pendapatan tahun t-1 REC it : Piutang perusahaan i pada tahun t dikurangi piutang tahun t-1 PPE it : Aktiva tetap perusahaan i pada tahun t Kriteria pengambilan sampel penelitian dapat dilihat di Tabel 1 Tabel1 Kriteria Sampling Kriteria yang ditetapkan Total 1. Perusahaan Real Estate menurut ICMD 2008-2009. 53 2. Perusahaan yang tidak listing di BEI periode 2007-2009 secara berturut-turut. (14) 3. Perusahaan yang tidak mempublikasikan annual report (10) secara berturutturut tahun 2007-2009 di website BEI 4. Jumlah sampel per tahun (Lampiran 1) 29 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: COE = -0,120 +0,478AI + 0,115ML + e Dimana COE merupakan Cost of equity capital, AI adalah asimetri informasi dan ML adalah manajemen laba. Untuk menguji pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen maka digunakan 105

106 JURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI VOL 1, NO. 1, JANUARI 2012 uji F. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam pengujian ini adalah α= 5%. Hasil signifikansi F adalah 0,566 yang berarti kedua variable tidak bersama sama berpengaruh terhadap cost of equity capital. Ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Jika nilai statistik Durbin-Watson di antara 2 dan +2 maka tidak terjadi autokorelasi, dan jika sebaliknya maka terdapat autokorelasi. Nilai Durbin-Watson sebesar 1,476. Hal ini berarti nilai tersebut di antara -2 dan +2 sehingga dapat dinyatakan data tersebut tidak memiliki autokorelasi. Untuk uji multikolinearitas maka pengujiannya dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas dan jika sebaliknya maka terjadi multikolinearitas. semua variabel indepeden, yaitu asimetri informasi (AI) dan manajemen lab a (ML) memiliki tolerance value > 0,10 dan VIF < 10. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinearitas pada penelitian ini. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot (scatterplot) antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil dari persamaan regresi linier berganda pada uji F menunjukkan arah pengaruh dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen yang ditunjukkan oleh koefisien regresi dari masing-masing variabel independennya. Koefisien regresi variabel independen yang bertanda positif berarti mempunyai pengaruh yang searah terhadap variabel dependennya sedangkan koefisien regresi variabel independen yang bertanda negatif berarti mempunyai pengaruh yang berlawanan terhadap variabel dependennya. Untuk menguji pengaruh secara parsial antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen maka digunakan uji t. Dengan demikian maka dapat diketahui apakah koefisien regresi tersebut bermakna atau tidak. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam pengujian ini adalah α = 5%. Koefisien regresi AI sebesar 0,906 menunjukkan bahwa apabila asimetri informasi meningkat satu poin, maka cost of equity capital akan naik 0,906 poin, dan sebaliknya. Tingkat signifikansi AI adalah 0,374 (0,374 > 0,05) sehingga variabel ini tidak berpengaruh terhadap COE. Dengan demikian, asimetri informasi tidak berpengaruh (tidak mendukung hipotesis pertama) sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Koefisien regresi ML sebesar 0,393 menunjukkan bahwa apabila manajemen laba meningkat satu poin, maka cost of equity capital akan naik 0,393 poin, dan sebaliknya. Tingkat signifikansi ML adalah 0,698 (0,698 > 0,05) sehingga variabel ini tidak berpengaruh terhadap COE. Dengan demikian, tingkat manajemen laba tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital (tidak mendukung hipotesis kedua) sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Goodness of Fit Test menunjukkan nilai adjusted R² (adjusted R Square) = 0,044. Nilai adjusted R Square sebesar 0,044 menunjukkan bahwa variabel independen yaitu asimetri informasi dan manajemen laba tidak mampu menjelaskan variabel dependen yaitu cost of equity capital (COE) yaitu hanya sebesar 4,4% sedangkan sisanya sebesar 96% dijelaskan oleh variabel lain seperti, harga saham, likuiditas saham, tingkat disclosure, ukuran perusahaan, dan keadaan politik serta ekonomi dalam negeri. Tingkat asimetri informasi yang diwakili oleh bid ask spread tidak berpengaruh secara signifikan terhadap cost of equity capital. Besarnya asimetri informasi tidak dapat menjelaskan secara langsung pengaruhnya terhadap cost of equity capital. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian terdahulu (Komalasari dan Baridwan, 2001; Mardiyah, 2002; Murni, 2003; Amurwani, 2006) yang menyatakan bahwa asimetri informasi berpengaruh signifikan dengan cost of equity capital. Semakin tinggi luas pengungkapan sukarela suatu perusahaan, maka akan mempertinggi nilai perusahaan yang ditujukan dengan peningkatan permintaan sekuritas dan peningkatan harga saham yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada pengurangan biaya modal perusahaan. Penelitian ini menjadi tidak signifikan karena investor menilai pada saat ini, emiten atau perusahaan yang mengeluarkan saham biasa baru adalah untuk menutupi hutang operasional maupun investasinya. Sehingga emiten yang mengeluarkan saham biasa baru kurang diminati oleh para investor. Jadi pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan tidak berpengaruh dengan besarnya cost of equity capital yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Manajemen laba yang dihitung dengan proksi discretionary accruals juga menghasilkan data tidak signifikan terhadap cost of equity capital. Hal ini berarti tingkat manajemen laba belum dapat menjelaskan secara signifikan pengaruhnya terhadap cost of equity capital itu sendiri. Investor telah mengantisipasi adanya manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga investor tidak hanya melihat hasil laporan keuangan tetapi melihat faktor lain dalam mengambil keputusan untuk menanamkan uang dalam perusahaan tersebut. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu (Utami, 2005 dan Vidiyanto, 2009) yang menyatakan bahwa manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi cost of equity capital. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, kesimpulannya adalah asimetri informasi dan manajemen laba menghasilkan arah positif tidak signifikan terhadap cost of equity capital 29 perusahaan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 2007-2009. Hal ini dikarenakan investor menilai pada saat ini, emiten atau perusahaan yang mengeluarkan saham biasa baru adalah untuk menutupi hutang operasional maupun investasinya, sehingga perusahaan kurang diminati oleh investor. Selain itu, investor mempertimbangkan hal lain dalam melakukan investasi dalam suatu perusahaan. Dari hasil penelitian ini, saran untuk penelitian selanjutnya adalah dapat menambahkan jumlah sampel atau jenis perusahaan yang lain. Selain itu, proksi manajemen laba yang dalam penelitian 106

ini menggunakan The Modified Jones Models, untuk penelitian selanjutnya dapat mencoba menggunakan model lain, seperti model Utami yang juga dilakukan oleh Vidiyanto (2009). Penelitian ini menggunakan perusahaan real estate sebagai sampel penelitian, oleh karena itu investor dan atau kreditor dapat melihat penelitian lain dengan sampel perusahaan yang lain pula untuk mempertimbangkan keputusan yang akan diambil. Keterbatasan penelitian ini menggunakan sampel perusahaan real estate, oleh karena itu penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur oleh penelitian yang menggunakan perusahaan yang sama. Untuk sampel perusahaan lain, tidak diuji dalam penelitian ini. REFERENSI Amurwani, Aniek, 2006, Pengaruh Luas Pengungkapan Sukarela dan Asimetri Informasi terhadap Cost of Equity Capital. Skripsi S-1. Universitas Islam Indonesia Ghozali, I., 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Institute for Economics and Financial Research, 2010, Indonesian Capital Market Directory. Juniarti dan Frency Yunita, 2003, Pengaruh Tingkat Disclosure Terhadap Biaya Ekuitas. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 5, No 2, November: 150 168 Komalasari, Puput Tri dan Zaki Baridwan, 2001, Asimetri Informasi dan Cost of Equity Capital, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 4, No 1, Januari, Hal 64 81 Mardiyah, Aida Ainul, 2002, Pengaruh Informasi Asimetri dan Disclosure terhadap Cost of Equito Capital, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 5, No.2, Mei, Hal 229 256 Meutia, Inten, 2004, Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Manajemen Laba untuk KAP Big 5 dan Non Big 5, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 7, No 3, September, Hal 333 350 Murni, 2003, Pengaruh Luas Ungkapan Sukarela dan Asimetri Informasi terhadap Cost of Equity Capital pada Perusahaan Publik di Indonesia, Makalah dipressentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya, 16 17 Oktober Pusat Data Bisnis dan Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rahmawati, Yacob Suparno, dan Nurul Qomariyah, 2007, Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.10, No.1, Januari, Hal 68 89 Saiful, 2004, Hubungan manajemen Laba (Earnings Management) dengan Kinerja Operasi dan Return saham di Sekitar IPO, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 7, No 3, September, Hal 316 332 Setiawati, Lilis, Julianto Agung Saputro, 2004, Kesempatan Bertumbuh dan Manajemen Laba: Uji Hipotesis Politycal Cost. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 7, No 2, Mei, Hal 251 263. Utami, Wiwik, 2005, Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas (Studi pada Perusahaan Manufaktur). Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi VIII. 15 16. September: 100 116 Vidiyanto, Heri. 2009. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi pada Perusahaan P erbankan di BEI 2002 2006). Skripsi S-1. Universitas Muhammadiyah Surakarta 107