Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

dokumen-dokumen yang mirip
PSAK 25 (Revisi 2009) Perubahan Estimasi. Taufik Hidayat,.SE,.Ak,.MM Universitas Indonesia

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN KESALAHAN

22/02/2018. Oleh: Ersa Tri Wahyuni, PhD, CA, CPMA, CPSAK

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PSAK 57 (REV. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI

PSAK 57 (Rev. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI

PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAGIAN II LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 1 (REVISI 2009) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PSAK 16 (Revisi 2007) Taufik Hidayat SE,Ak,MM Universitas Indonesia

merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI.

STANDAR AKUNTANSI TERKAIT TAX AMNESTY DAN ISSUE-ISSUE TERKAIT

SAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

PSAK No. 12 (Rev 2009)

Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada periode berjalan dan mendatang:

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

ISAK 9/ IFRIC 1: PERUBAHAN ATAS KEWAJIBAN AKTIVITAS PURNA OPERASI, RESTORASI DAN KEWAJIBAN SERUPA

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

DEFINISI. PSAK 2 LAPORAN INTERIM OLEH: ERSA TRI WAHYUNI, PhD, CA, AK, CPMA, CPSAK

PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN IAS 1 - Presentation of Financial Statement. Presented by: Dwi Martani

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Jasa Migas merupakan kegiatan usaha jasa layanan di bidang

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

PSAK 13. Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSISTENSI PENERAPAN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor.

BAB II LANDASAN TEORI

Koreksi Editorial SAK

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk mencapai laba

BAB III METODE PENELITIAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN PERISTIWA LUAR BIASA

Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

Chapter 7 MATERIALITY AND RISK

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

AKUNTANSI PERPAJAKAN DAMPAK TAX AMNESTY TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PSAK 70

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

PSAK 66 PENGATURAN BERSAMA

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

PSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN PERISTIWA LUAR BIASA

Pedoman Tugas Akhir AKL2

PSAK 56 LABA PER LEMBAR SAHAM IAS 33 Earning Per Share.

-1- KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN, DAN PERISTIWA LUAR BIASA

ED Amandemen PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) EXPOSURE DRAFT

ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

Tanggapan Atas Exposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI

05FEB AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. LAPORAN POSISI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani. Fitri Indriawati, SE., M.Si.

PRAKTIK PENERAPAN PSAK NO. 1 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LAPORAN KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) TAHUN 2013

Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PSAK 58. Discontinued Operation OPERASI YANG DIHENTIKAN. Presented by: Dwi Martani Anggota Tim Implementasi IFRS Ketua Departemen Akuntansi FEUI

STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA

PERPAJAKAN II. Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN PERISTIWA LUAR BIASA

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN

Transkripsi:

Departemen Akuntansi dan PPA FEUI Workshop PSAK Terbaru dan Pengajaran Akuntansi Fakultas Ekonomi UI, 6-9 Juni 2011 Hari 3 Sesi 2 PSAK 25 (Revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan Edited by: Taufik Hidayat dan Rahfiani K. 1

PSAK 25 tahun 1994 vs 2009 Revisi 2009 1994 Panduan pemilihan kebijakan akuntansi ketika tidak ada SAK yang secara spesifik. Ketidakpraktisan Pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi yang akan datang ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku. Pengungkapan yang detail atas jumlah penyesuaian yang dihasilkan dari perubahan kebijakan akuntansi atau kesalahan periode awal. Tidak ada. Tidak ada. Tidak ada. Tidak ada. 2

Agenda 1. Lingkup dan Aplikasi Standar 2. Kebijakan Akuntansi dan Estimasi Akuntansi 3. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi 4. Perubahan Kebijakan Akuntansi 5. Perubahan Estimasi Akuntansi 6. Kesalahan 7. Ketidakpraktisan Penerapan Retrospektif dan Penyajian Kembali Retrospektif 3

1. Lingkup dan Aplikasi Standar Entitas diharuskan untuk menerapkan PSAK 25 (Rev 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan dalam hal: 1. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi, dan 2. Akuntansi untuk a. Perubahan kebijakan akuntansi, b. Perubahan estimasi akuntansi, dan c. Koreksi kesalahan periode lalu. Dampak pajak perbaikan kesalahan periode sebelumnya dan penyesuaian retrospektif untuk perubahan kebijakan akuntansi diperlakukan dan diungkapkan sesuai dengan PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan. 4

2. Kebijakan Akuntansi dan Estimasi Akuntansi KebijakanakuntansimenurutPSAK 25 adalahprinsip, dasar, konvensi, peraturandan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan berimplikasi kepada pengakuan, pengukuran dan penyajian atas elemen seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban, pada laporan keuangan. Estimasiakuntansitidakdijelaskansecara spesifik di PSAK 25. 5

2. Kebijakan Akuntansi dan Estimasi Akuntansi Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus dapat menjelaskan : 1. Pengakuan: Kapan dan kondisi seperti apa diakui; 2. Pengukuran: Berapa banyak yang diakui; dan 3. Penyajian: Bagaimana disajikannya di LK. 6

2. Kebijakan Akuntansi dan Estimasi Akuntansi Estimasi akuntansimerupakan estimasi entitas yang dapat mempengaruhi elemenelemen dalam LK. Pertimbangan entitas berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan dapat diandalkan. Hal yang tidak dapat diukur secara akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat pada aktivitas bisnis. Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya. 7

3. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam menentukan kebijakan akuntansi, entitas tidak memiliki pilihan kecuali harus tunduk pada urutan ketentuan berikut: 1. Kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk item tersebut menggunakan SAK yang bersangkutan dan mempertimbangkan Panduan Aplikasi SAK yang relevan.; dan 2. Dalam hal tidak ada SAK yang secara spesifik berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya, maka manajemen menggunakan pertimbangannya dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang relevan & andal. Ada SAK spesifik Tidak ada SAK spesifik 8

3. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam hal tidak ada SAK yang secara spesifik, manajemen menggunakan pertimbangannya dalam menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang: 1. relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi oleh pemakai; dan 2. andal, dalam laporan keuangan yang: a. menyajikan secara jujur b. substansi ekonomi mengungguli bentuk hukumnya; c. netral, d. pertimbangan sehat; dan e. lengkap dalam semua hal yang material. Tidak ada SAK spesifik 9

3. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi standar akuntansi terkini yang dikeluarkan oleh badan penyusun standar akuntansi lain yang menggunakan kerangka dasar yang sama untuk mengembangkan standar akuntansi, Tidak ada SAK spesifik literatur akuntansi lain, dan praktik akuntansi industri yang berlaku, Sepanjang tidak bertentangan dengan SAK ataupun Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan 10

3. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi Jika terdapat perubahan kebijakan akuntansi: Entitasmemilihdanmenerapkankebijakanakuntansi secara konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang serupa, kecualipsak secaraspesifikmengaturataumengizinkan kelompokitem-item dimanakebijakanakuntansiyang berbeda adalah hal yang mungkin sesuai dengan keadaan. JikaPSAKmengaturataumengizinkanpengelompokkan semacam itu, Maka kebijakan akuntansi yang tepat dipilih dan diterapkan secara konsisten untuk setiap kelompok. 11

4. Perubahan Kebijakan Akuntansi Perubahan kebijakan akuntansi terjadi jika terdapat perubahan pada salah satu komponen berikut: 1. kriteriapengakuan, 2. dasar pengukuran, dan 3. metodepenyajian. Jika tidak satupun dari komponen di atas yang berubah, maka perubahan tersebut dikategorikan sebagai perubahan estimasi. 12

4. Perubahan Kebijakan Akuntansi Dalam rangka mencapai konsistensi dalam kebijakan akuntansi, perubahan kebijakan akuntansi pada dasarnya tidak diperkenankan, kecuali : 1. dipersyaratkan oleh suatu PSAK (mandatory); atau 2. menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andaldan lebih relevantentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas entitas. (voluntary) 13

4. Perubahan Kebijakan Akuntansi Contoh PT A sebelumnya membebankan seluruh biaya pinjaman ke dalam laporan laba rugi. PT A ingin mengkapitalisasi biaya pinjaman yang timbul dari pinjaman untuk pembangunan gedung. Keputusan ini melibatkan perubahan pada: 1. Pengakuan biaya pinjaman sekarang dicatat sebagai aset. 2. Penyajian biaya pinjaman akan muncul di Neraca, bukan di Laba Rugi. Sehingga, keputusan tersebut dikategorikan sebagai perubahan kebijakan akuntansi. 14

4. Perubahan Kebijakan Akuntansi Berikutinibukanmerupakanperubahankebijakanakuntansi: 1. penerapan suatu kebijakan akuntansi untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang berbeda secara substansi daripada yang terjadi sebelumnya; dan 2. penerapan suatu kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang tidak pernah terjadi sebelumnya atau tidak material. Penerapan awal suatu kebijakan untuk menilai kembali aset sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap atau PSAK 19: Aset Tidak Berwujud adalah suatu perubahan dalam kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan suatu revaluasi sesuai dengan PSAK 16 atau PSAK 19, bukan sesuai dengan Pernyataan ini. 15

4. Perubahan Kebijakan Akuntansi Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada: 1. entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisinya, jika ada; dalam PSAK tersebut, dan 2. Situasi lain, yaitu entitas mengubah kebijakan akuntansi untuk penerapan awal suatu PSAK yang tidak mengatur ketentuan transisi untuk perubahan tersebut, Perubahankebijakanakuntansisecarasukarela, Diterapkan secara retrospektif. 16

4. Perubahan Kebijakan Akuntansi Penerapanretrospektifadalah penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan sejak awal transaksi. Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian paling awal, dan jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru tersebut sudah diterapkan sebelumnya. Diterapkan secara retrospektif. 17

4. Perubahan Kebijakan Akuntansi Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas tidak dapat menerapkannya setelah seluruh usaha yang rasional dilakukan. Untuk suatu periode lalu tertentu, tidak praktis untuk menerapkan suatu perubahan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau menyajikan kembali secara retrospektif untuk mengoreksi kesalahan jika: Dampak penerapan retrospektif atau penyajian kembali retrospektif tidak dapat ditentukan; Memerlukan asumsi mengenai maksud manajemen yang ada pada periode lalu tersebut; atau memerlukan estimasi signifikan atas jumlah dan tidak mungkin membedakan secara obyektif informasi mengenai estimasi yang: Menyediakan bukti atas keadaan yang ada pada tanggal di saat jumlah tersebut diakui, diukur atau diungkapkan; dan Tersedia ketika laporan keuangan periode lalu diselesaikan dengan informasi lain. Tidak praktis Sumber: PPA-FEUI 18

4. Perubahan Kebijakan Akuntansi Ketika tidak praktis untuk menentukan: a) Dampak periode-spesifik akibat perubahan kebijakan akuntansi dalam informasi komparatif untuk satu atau lebih periode sajian, maka entitas - menerapkan kebijakan akuntansi baru untuk jumlah tercatat aset dan liabilitas pada awal periode paling awal dimana penerapan retrospektif adalah praktis, mungkin periode berjalan, dan - membuat penyesuaian saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode itu. b) Dampak kumulatif dari, pada awal periode berjalan, penerapan kebijakan akuntansi baru untuk seluruh periode lalu, maka entitas - menyesuaikan informasi komparatif untuk menerapkan kebijakan akuntansi baru secara prospektif dari tanggal paling awal yang dapat diterapkan. 19

4. Perubahan Kebijakan Akuntansi SAK yang sudah diterbitkan tapi belum berlaku efektif Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas mengungkapkan: (a)faktaini;dan (b) informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau dapat diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas penerapan PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada periode awal penerapannya. 20

4. Perubahan Kebijakan Akuntansi PT B mencatat pendapatan atas kontrak konstruksi dengan metode cost recovery, sesuai dengan ketentuan pajak. Pada tahun 2011 PT B mengubahnya menjadi metode persentase penyelesaian. Tarifpajakyangberlakuadalah40%. Contoh BerikutadalahLabaSebelumPajakkeduametode: Cost Recovery 2009 2010 2011 Laba sebelum pajak 400,000 160,000 190,000 Pajak (40%) 160,000 64,000 76,000 Laba Bersih 240,000 96,000 114,000 % Penyelesaian 2009 2010 2011 Laba sebelum pajak 600,000 180,000 200,000 Pajak (40%) 240,000 72,000 80,000 Laba Bersih 360,000 108,000 120,000 21

4. Perubahan Kebijakan Akuntansi Contoh 40% Persentase Cost Efek Setelah Tahun Penyelesaian Recovery Selisih Pajak Pajak 2009 $ 600,000 $ 400,000 $ 200,000 $ 80,000 $ 120,000 2010 $ 180,000 $ 160,000 $ 20,000 $ 8,000 $ 12,000 2011 200,000 190,000 10,000 4,000 6,000 Jurnal 2011 Aset Konstruksi 220,000 Kewajiban Pajak Tangguhan 88,000 Saldo Laba 132,000 22

5. Perubahan Estimasi Akuntansi Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan andal. Jadi, estimasimungkinperludirevisijikaterjadiperubahankeadaan yang menjadi dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman.. Perubahan estimasi akuntansi adalah: penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan laibilitas Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru dan, oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan. 23

5. Perubahan Estimasi Akuntansi Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi secara prospektif sebagai berikut: 1. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset, liabilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan. 2. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan paragraf di atas, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada: a) periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau b) periode perubahan dan periode mendatang, jikaperubahan berdampak pada keduanya. 24

5. Perubahan Estimasi Akuntansi Pengungkapan untuk Perubahan Estimasi Akuntansi Entitasmengungkapkansifatdanjumlah perubahan estimasi akuntansi yang berdampakpadaperiodeberjalan, atau diperkirakanakanberdampakpadaperiode mendatang, kecuali pengungkapan dampak pada periode mendatang tidak praktis untuk mengestimasidampakitu. Jikajumlahdampakpadaperiodemendatang adalah tidak diungkapkan karena estimasinya tidak praktis, maka entitas mengungkapkan hal itu. 25

4. Perubahan Estimasi Akuntansi Contoh Pada tahun 2007 PT C membeli gudang senilai Rp 510 juta. Masa manfaat gudang diperkirakan selama 20 tahun dengan perkiraan nilai sisa Rp 10 juta. Pada awal tahun 2009, PT C mengubah masa manfaat gudang menjadi 30 tahun dengan perkiraan nilai sisa Rp 5 juta. (dalam ribuan) Biaya Perolehan 510,000 Nilai sisa - 10,000 Dasar Penyusutan 500,000 Masa manfaat(awal) 20 tahun Penyusutan tahunan 25,000 (2 tahun: 2 x 25.000 = 50.000) Neraca (31 Des 2008) Aset Tidak Lancar: Gudang 510,000 Akumulasi Penyusutan 50,000 Nilai Tercatat 460,000 26

4. Perubahan Estimasi Akuntansi Nilai tercatat 460,000 Nilai Sisa (baru) 5,000 Dasar penyusutan 455,000 Sisa masa manfaat 28 tahun Penyusutan tahunan 16,250 Contoh Jurnal tahun 2009 Beban Penyusutan 16,250 Akumulasi Penyusutan 16,250 27

6. Koreksi Kesalahan Periode Lalu Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan. Laporan keuangan tidak sesuai dengan SAK jika mengandung: kesalahanmaterialatau tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian laporan posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas tertentu. 28

6. Koreksi Kesalahan Periode Lalu KesalahanPeriodeLalu adalah penghilangan dari, dan kesalahan-pelaporan dalam, laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari kegagalan untuk mempergunakan, atau kesalahan penggunaan, informasi andal yang: a) tersedia ketika laporan keuangan untuk periode tersebut disahkan untuk diterbitkan; dan b) secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut. Kesalahansemacamitutermasuk dampakkesalahanperhitunganmatematis, kesalahanpenerapankebijakanakuntansi, kekeliruan (oversights) atau kesalahan interpretasi fakta, dan kecurangan. 29

6. Koreksi Kesalahan Periode Lalu Koreksi kesalahan material periode lalu Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan: a) menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi; atau (b) jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, menyajikan kembali saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal. 30

6. Koreksi Kesalahan Periode Lalu Ketika tidak praktis untuk menentukan: a) Dampak periode-tertentu dari kesalahan pada informasi komparatif untuk satu atau lebih periode sajian maka entitas menyajikan kembali saldo pembuka aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode paling awal di mana penyajiankembali retrospektif adalah praktis(mungkin periode berjalan). b) Ketika tidak praktis untuk menentukan dampak kumulatif, pada awal periode berjalan, dari kesalahan pada semua periode lalu, maka entitas menyajikan-kembali informasi komparatif untuk mengoreksi kesalahan secara prospektif dari tanggal paling praktis. 31

Koreksi Kesalahan Periode Lalu: CONTOH Ilustrasi Penyajian kembali retrospektif kesalahan: Padatahun2010 stafakuntansimenemukanadanyakesalahanpencatatanbebandepresiasi. Yaitu, pada tahun 2009 perusahaan belum mencatat beban depresiasi sebesar Rp.40 juta atas bangunan baru di Cikarang. Dalam perhitungan pajak terhutangnya perusahaan telah memasukkan nilai beban depresiasi ini. Pada Tabel 1 terlihat tampilan laporan laba rugi perusahaanuntuktahun2009 (perbandinganantaraformat penyajianyang benardenganyang salah). SedangkanpadaTabel2 ditampilkanperbandinganjurnaluntukformat penyajianyang benar dengan yang salah. Dari Tabel 1 terlihat bahwa kelalaian mencatat beban depresiasi sebesar Rp.40 juta dapat menyebabkan efek sebagai berikut: Efek pada Laporan Laba Rugi: Beban depresiasi(2009) kurang catat sebesar Rp.40 juta Beban pajak penghasilan(2009) lebih catat sebesar Rp.12 juta(rp.40 juta* 30%) Laba bersih lebih catat sebesar Rp.28 juta(rp.40 juta Rp.12 juta). Efek pada Neraca Akumulasi depresiasi bangunan kurang catat sebesar Rp.40 juta. Kewajiban pajak tangguhan lebih catat sebesar Rp.12 juta(rp.40 juta* 30%) Sumber: PPA - FEUI 32

Koreksi Kesalahan Periode Lalu: CONTOH (lanjutan) PT. ABC Laporan Laba Rugi Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2009 Tanpa kesalahan Dengan kesalahan Laba sebelum beban depresiasi Rp.200 juta Rp.200 juta Beban depresiasi 40 juta 0 Laba sebelum pajak penghasilan 160 juta Beban pajak kini Rp.48 juta Rp.48 juta Beban pajak ditangguhkan 0 48 juta 12 juta 60 juta Laba bersih Rp. 112 juta Rp. 140 juta Jurnal yang seharusnya dibuat perusahaan (tanpa kesalahan) Beban depresiasi 40 juta Tidak ada jurnal untuk depresiasi bangunan Akumulasi depresiasi bangunan 40 juta Jurnal yang dibuat perusahaan (dengan kesalahan) Beban pajak penghasilan 48 juta Beban pajak penghasilan 60 juta Utang pajak penghasilan 48 juta Kewajiban pajak tangguhan Utang pajak penghasilan 12 juta 48 juta Sumber: PPA - FEUI 33

Koreksi Kesalahan Periode Lalu: CONTOH (lanjutan) Pada tahun 2010 perusahaan mencatat jurnal penyesuaian sebagai berikut: Saldo laba Rp.28 juta Kewajiban pajak tangguhan Akumulasi depresiasi bangunan 12 juta 40 juta Nilai saldo laba di-debit guna mengoreksi nilai laba bersih tahun 2009 yang sebelumnya lebih catat. Kewajiban pajak tangguhan juga di-debit guna menghapus nilai kewajiban pajak tangguhan yang timbul karena adanya kesalahan. Sedangkan penambahan nilai akumulasi depresiasi bangunan dilakukan guna mengurangi nilai bukudaribangunan, sehingganilaiyang disajikanjumlahnyatepat. JikacatatanakuntansiPT ABC untuktahun2010 menunjukkan nilai laba sebelum depresiasi sebesarrp.250 juta, bebandepresiasirp.40 juta, dan pajak penghasilan sebesar Rp.63 juta. Maka laporan laba rugi komprehensif PT ABC disajikan sebagai berikut: PT ABC Disarikan dari laporan laba rugi komprehensif Laba sebelum beban depresiasi Disajikan kembali 2010(Rp) 2009(Rp) 250 juta 200 juta Beban depresiasi (40 juta) (40 juta) Laba sebelum pajak penghasilan 210 juta 160 juta Beban pajak kini (63 juta) (48 juta) Beban pajak ditangguhkan 0 0 Laba bersih 147 juta 112 juta Sumber: PPA - FEUI 34

Koreksi Kesalahan Periode Lalu: CONTOH (lanjutan) Jika PT ABC memiliki modal saham Rp.1.000 juta dan tidak ada komponen ekuitas lainnya kecuali saldo laba. Saldo laba awal 2009 sebesar Rp.230 juta. Saham perusahaantidakdiperdagangkansecarapublikdantidakmengungkapkanlabaper saham. Maka Laporan Perubahan Ekuitas disajikan sebagai berikut: PT ABC Laporan Perubahan Ekuitas Modal Saham(Rp) Saldo Laba(Rp) Total(Rp) Saldo per 31 Desember 2008 1000 juta 230 juta 1.230 juta Laba untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 disajikan kembali 0 112 juta 112 juta Saldo per 31 Desember 2009 1000 juta 342 juta 1.342 juta Laba untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 0 147 juta 147 juta Saldo per 31 Desember 2010 1000 juta 489 juta 1.489 juta Sumber: PPA - FEUI 35

Koreksi Kesalahan Periode Lalu: CONTOH (lanjutan) Pada catatan atas laporan keuangan, ungkapkan hal berikut: 1. Pada laporan keuangan tahun 2009 terjadi kesalahan, yaitu kurang catatnya beban depresiasi sebesar Rp.40 juta. Laporan keuangan 2009 disajikan kembali untuk membetulkan kesalahan ini. Dampak dari penyajian kembali laporan keuangan tersebut diringkaskan berikut ini. Tidak ada dampak pada 2010. Dampak pada 2009 (Rp) (Peningkatan) dalam akumulasi depresiasi bangunan Penurunan dalam kewajiban pajak tangguhan (Penurunan) dalam ekuitas (Peningkatan) dalam beban depresiasi bangunan Penurunan dalam beban pajak kini (Penurunan) dalam laba (40 juta) 12 juta (28 juta) (40 juta) 12 juta (28 juta) Sumber: PPA - FEUI 36

References Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 25 (Revisi 2009), Penerbit Salemba Empat, 2009. Lam,Nelson & Lau, Peter, Intermediate Financial Accounting: an IFRS Perspective, McGraw-Hill, 2009 PPA-FEUI, PSAK Series. 37

Terima Kasih 38