Analisis Volume, Kecepatan, dan Kepadatan Lalu Lintas dengan Metode Greenshields dan Greenberg

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR ANALISIS VOLUME, KECEPATAN DAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN METODE GREENSHIELDS

E:mail :

Analisis Kinerja Ruas Jalan HOS Cokroaminoto Akibat Perkembangan Lalu Lintas di Yogyakarta

Model Hubungan Parameter Lalu Lintas Menggunakan Model Greenshields dan Greenberg

PEMILIHAN MODEL HUBUNGAN ANTARA VOLUME, KECEPATAN, DAN KERAPATAN JALAN DALAM KOTA (Studi kasus: Jalan Ahmad Yani, Denpasar)

PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS JALAN (STUDI KASUS: JL. P. KEMERDEKAAN DEKAT MTOS JEMBATAN TELLO)

Pristiwa Sugiharti 1, Wahyu Widodo 2. 2 Staff Pengajar Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta

TUGAS AKHIR ANALISIS KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN ARUS LALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GREENBERG

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

STUDI MODEL HUBUNGAN VOLUME KECEPATAN KEPADATAN PADA JALAN PERKOTAAN TIPE 2 LAJUR DAN 4 LAJUR TAK TERBAGI (2UD DAN 4UD)

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 18, No. 1, Januari 2014

ANALISIS HUBUNGAN VOLUME, KECEPATAN DAN KERAPATAN LALU LINTAS PADA JALAN ASIA AFRIKA BANDUNG

ANALISIS WAKTU TEMPUH PERJALANAN KENDARAAN RINGAN KOTA SAMARINDA ( Studi Kasus JL. S. Parman- Ahmad Yani I- Ahmad Yani II- DI. Panjaitan- PM.

EVALUASI PENGARUH PASAR MRANGGEN TERHADAP LALU-LINTAS RUAS JALAN RAYA MRANGGEN

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN COKROAMINOTO AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DI LOKASI SEMENTARA PASAR BADUNG

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MANADO BYPASS TAHAP I DI KOTA MANADO

III. METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda yang digunakan dalam

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

PERBANDINGAN HUBUNGAN PARAMETER LALU LINTAS PADA RUAS JALAN TOL DALAM KOTA DAN LUAR KOTA

JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. terpencil yang merupakan sentral produksi pertanian. Usaha penataan ruang kota dan daerah ditujukan sebagai wadah dari fungsi

ANALISIS KINERJA JALAN PERKOTAAN STUDI KASUS RUAS JALAN HR. SOEBRANTAS KM 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN, KEPADATAN DAN VOLUME LALU LINTAS DENGAN MODEL GREENSHIELDS (STUDI KASUS JALAN DARUSSALAM LHOKSEUMAWE)

STUDI ANALISIS HUBUNGAN, KECEPATAN, VOLUME, DAN KEPADATAN DI JALAN MERDEKA KABUPATEN GARUT DENGAN METODE GREENSHIELDS

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA STA 2+820) KOTA SURABAYA DENGAN MODEL UNDERWOOD DAN MODEL GREENSHIELD

STUDI ANALISIS KONTRIBUSI KEGIATAN DI KOMPLEKS TERPADU UKRIDA-PENABUR TERHADAP KAPASITAS RUAS JALAN TANJUNG DUREN RAYA DAN JALAN LETJEN S.

EFEKTIVITAS JALUR SEPEDA MOTOR PADA JALAN PERKOTAAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI-MIKRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA JALAN KOTA METRO BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN JALAN

PENGARUH PUSAT HIBURAN HERMES PLACE POLONIA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN W. MONGONSIDI

Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Kinerja Jalan P.K.H. Mustafa Bandung

TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN JOGJA - WATES AKIBAT PEMBANGUNAN JOGJA INLAND PORT (JIP)

STUDI KINERJA JALAN SATU ARAH DI JALAN KEBON KAWUNG, BANDUNG

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN INDEKS TINGKAT LAYANAN JALAN PASIR PUTIH DI KOTA PEKANBARU DITINJAU DARI ARUS PERGERAKAN LALU LINTAS

Jurnal Teknik Sipil ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp

BAB I PENDAHULUAN. adanya suatu sistem transportasi yang baik dan bermanfaat.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. titik pada jalan per satuan waktu. Arus lalu lintas dapat dikategorikan menjadi dua

PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (Studi Kasus pada Ruas Jalan Kota Demak-Kudus Road, Km. 5) (1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

TINJAUAN PUSTAKA. Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai. melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Kinerja Bagian Jalinan (Studi Kasus : Jl. Niaga 1 Jl. Yos Sudarso, Kota Tarakan)

STUDI PARAMETER LALU LINTAS DAN KINERJA JALAN TOL RUAS MOHAMMAD TOHA BUAH BATU

Analisa Tinjauan Pemisah Arah Permanen Terhadap Arus Lalu Lintas Jalan Yos Sudarso - Rumbai

KELAYAKAN PENERAPAN LAJUR SEPEDA MOTOR DI JALAN SUNSET ROAD BALI FEASIBILITY OF MOTORCYCLE LANE APPLICATION IN SUNSET ROAD BALI

Studi Amdal Lalu Lintas Pada Ruas Jalan dan Persimpangan (Studi Kasus Pembangunan Perumahan Baturaja Permai)

ANALISIS PENGARUH PERGERAKAN KENDARAAN MEMUTAR ARAH TERHADAP TUNDAAN DAN ANTRIAN DI JALAN PROFESOR SOEDARTO, SH. SEMARANG

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN R.E. MARTADINATA BANDUNG

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 ( ) ISSN:

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

ANALISIS PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP KINERJA JALAN

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

ANALISA PENGARUH PUTARAN BALIK (U-TURN) TERHADAP KINERJA RUAS JALAN( STUDI KASUS )

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian

ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO

Pemodelan Hubungan Parameter Karakteristik Lalu Lintas pada Jalan Tol Belmera

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN BEBERAPA RUAS JALAN DI SEKITAR JALAN SIS AL JUFRI KOTA PALU

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PUSTAKA PENGUMPULAN DATA SURVEI WAKTU TEMPUH PENGOLAHAN DATA. Melakukan klasifikasi dalam bentuk tabel dan grafik ANALISIS DATA

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ruas jalan harus memiliki hambatan berupa penyempitan jalan.

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN KABUPATEN SUKOHARJO

STUDI TINGKAT KINERJA JALAN BRIGADIR JENDERAL KATAMSO BANDUNG

DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN BALI KUTA RESIDENCE (BKR) Di KUTA, BALI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

ANALISIS FUNGSI DAN PELAYANAN JALAN KOTA BOGOR

EVALUASI KINERJA JALAN DAN TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA PASAR MODERN LAMBARO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

Tabel 1.1 Data Volume dan Kecepatan Pejalan Kaki

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALUR CEPAT RUAS JALAN JENDERAL SUDIRMAN, JAKARTA

PEMODELAN LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL DI KOTA YOGYAKARTA (STUDI KASUS SIMPANG PINGIT

BAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang telah maju maupun oleh Negara yang sedang

Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2012 ISSN:

ABSTRAK. Kata kunci: keselamatan pengguna jalan, kecepatan pengemudi kendaraan, ZoSS

PENGARUH MANUVER PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS ABSTRAK

ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DENGAN METODE MKJI 1997 DAN PKJI 2014

EVALUASI PENERAPAN BELOK KIRI LANGSUNG PADA SINMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG TIGA SUPRIYADI)

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Pemodelan Hubungan Parameter Karakteristik Lalu Lintas pada Jalan Tol Belmera

ANALISA PERBANDINGAN KECEPATAN OPTIMUM ANTARA JALAN TOL PONDOK PINANG-TMII DAN CAWANG-PLUIT

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN RAMP SIMPANG SUSUN BAROS

PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS PADA RUAS JALAN LETJEN HARUN SOHAR PALEMBANG

Transkripsi:

178 JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 15, No. 2, 178-184, November 212 Analisis Volume, Kecepatan, dan Kepadatan Lalu Lintas dengan Metode Greenshields dan Greenberg (Analysis of The Volume, Speed and Density of Traffic with Greenshields and Greenberg Methods) WAHYU WIDODO, NUR WIAKSONO, HARWIN ABSTRAT The creation of a transportation system that ensures the movement of people, vehicles, or goods in a smooth, safe, fast, cheap, convenient, and environmentally friendly way has been the goal of country development. An increase in traffic volume will cause a change in traffic behavior. Theoretically, there is a fundamental relationship between the flow, speed, and density of traffic. Activities and land use will affect the performance of a variety of roads. Land in Jalan Wates Km 5 is used as commercial and market area that is the center of the crowd. The purpose of this study was to determine: speed, traffic volume, density, capacity, and the relationship between speed, volume and density using Greenshields and Greenberg methods, degree of saturation, and level of service. The study was conducted in one day. The result showed that the capacity of the road is still able to accommodate the volume of existing traffic. Keywords: analysis of the volume, speed and density of traffic, method greenshild, method greenberg PENDAHULUAN Masalah transportasi merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia, baik di bidang transportasi perkotaan (urban transportation) maupun transportasi antar kota (rural transportation). Terciptanya suatu sistem transportasi yang menjamin pergerakan manusia, kendaraan atau barang secara lancar, aman, cepat, murah, nyaman dan sesuai dengan lingkungan sudah merupakan tujuan pembangunan dalam berbagai sektor. Adanya peningkatan volume lalu lintas akan menyebabkan berubahnya perilaku lalu lintas. Secara teoritis terdapat hubungan yang mendasar antara volume (flow) dengan kecepatan (speed) serta kepadatan (density). Hubungan tersebut dipakai sebagai pedoman untuk menentukan nilai matematis dari kapasitas jalan untuk kondisi ideal, serta dapat dipakai sebagai dasar dalam penerapan manajemen lalu lintas (traffic management) yang lebih sesuai (Suteja,1999). Analisis jalan pada penelitian ini diambil pada ruas jalan di depan Pasar Gamping, tepatnya di Jalan Wates km 5 yang memiliki peranan cukup penting, yaitu sebagai akses penghubung wilayah DIY dan Jawa Tengah. Tata guna lahan di sepanjang jalan ini adalah area pertokoan dan pasar yang merupakan pusat keramaian. Dengan kondisi lahan seperti ini mengakibatkan volume lalu lintas yang lewat cukup tinggi dengan komposisi kendaraan beragam, sehingga kepadatan arus lalu lintas pada jam-jam puncak menyebabkan kemacetan di ruas-ruas jalan utama, ditambah lagi rendahnya kedisiplinan pengendara baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi ikut memperburuk kinerja ruas jalan tersebut. Untuk itu pada penelitian ini akan dianalisis volume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas dengan metode Greenshields dan metode Grennberg dengan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.

179 METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada ruas jalan Wates - Yogyakarta Km 5, tepatnya di depan Pasar Gamping, Kabupaten Sleman yang merupakan jalur utama wilayah DIY dan Jawa Tengah. Secara umum kondisi geometrik jalan relatif baik, yaitu terletak pada jalan datar dan lurus. Pada jalan Wates Yogyakarta km 5 tersebut kondisi lingkungan sekitar adalah pasar dan pertokoan. Alat Penelitian 1. Alat pengukur geometrik jalan a. Formulir survai, digunakan untuk mencatat data geometrik jalan. b. Meteran, digunakan untuk mengukur geometrik jalan. 2. Alat pengukur jumlah kendaraan c. Formulir survai, digunakan untuk mencatat jumlah dan jenis kendaraan. d. Tally counter, digunakan untuk menghitung jumlah kendaraan. e. Meteran, digunakan untuk penunjuk waktu saat mulai dan berakhirnya waktu penelitian. 3. Alat pengukur kecepatan a. Formulir survai, digunakan untuk mencatat kecepatan dan jenis kendaraan. b. Meteran, digunakan untuk penunjuk waktu saat mulai dan berakhirnya waktu penelitian. c. Stop watch, digunakan untuk menghitung waktu tempuh kendaraan. 4. Seperangkat komputer untuk memproses dan menganalisis data. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian pada ruas jalan ditampilkan pada Gambar 1. a. Jalan Wates km 5 merupakan jalan perkotaan. b. Terdapat median. c. Tipe arus lalu lintas dua arah dengan empat lajur terbagi (4/2 UD) Hasil pengukuran geometrik jalan ditampilkan pada Tabel 1. TABEL 1. Data geometrik Jalan Wates km 5 di depan Pasar Gamping Keterangan Data Panjang jalan yang diamati Lebar jalur (Timur-Barat) Lebar jalur (Barat-Timur) Lebar bahu Lebar perkerasan Mulai Studi pustaka Desain survai - Penentuan lokasi - Penentuan waktu survai dan jam survai Pengumpulan data primer - Jumlah kendaraan - Geometrik jalan - Kecepatan kendaraan survai Lengkap Rekapitulasi data - Analisis Running speed - Analisis Traffic counting - Perhitungan dengan metode Greenshields dan Greenberg Pembahasan Nilai 3 m 2 x 3 m 2 x 3,5 m,4 m 13 m Tidak lengkap HASIL DAN PEMBAHASAN Geometrik Ruas Jalan Dari pengamatan secara visual pada ruas Jalan Wates km 5 di depan Pasar Gamping diperoleh data sebagai berikut: Kesimpulan Selesai GAMBAR 1. Bagan Alir Proses Penelitian

18 Kecepatan Hasil pengukuran kecepatan ditampilkan pada Gambar 2. Kecepatan kendaraan pada saat pengamatan mempunyai kecepatan maksimum sebesar 34,29 km/jam yang terjadi pada jam 1.3 11.3 WIB untuk arah Timur-Barat dan 37,84 km/jam terjadi pada jam 11.3 12.3 WIB arah Barat-Timur. Kecepatan minimum terjadi pada jam 8.3-9.3 WIB sebesar 26,32 km/jam untuk arah Timur-Barat dan untuk arah Barat-Timur sebesar 27,22 km/jam terjadi pada jam 7.3-8.3 WIB. Volume Hasil pengukuran volume ditampilkan pada Gambar 3. Nilai volume maksimum untuk arah ke Timur sebesar 1548,55 smp/jam yang terjadi pada jam 7.3-8.3 dan volume rataratanya sebesar 1111,1 smp/jam. Untuk arah ke Barat volume maksimumnya sebesar 1127,65 smp/jam yang terjadi pada jam 9.3-1.3 dan volume rata-ratanya sebesar 129,16 smp/jam. Kepadatan Nilai kepadatan selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4 Kapasitas Nilai kapasitas ruas jalan ditampilkan pada Tabel 2. Hubungan Antara Kecepatan, Volume dan Kepadatan dengan Metode Greenshields Hubungan antara volume, kecepatan dan kepadatan dengan metode Greenshields ditampilkan pada Tabel 3 dan Gambar 5 sampai dengan Gambar 1. Hubungan Antara Kecepatan, Volume dan Kepadatan dengan Metode Greenberg Hubungan antara kecepatan, volume dan kepadatan arah Timur - Barat ditampilkan pada Tabel 4 dan Tabel 5, serta Gambar Gambar 11 sampai dengan Gambar 13. arah timur-barat arah barat-timur 4 35. 3 25. 2 15. 1 5. 6.3-7.3 7.3-8.3 8.3-9.3 9.3-1.3 pengamatan 1.3-11.3 11.3-12.3 GAMBAR 2. Hubungan antar kecepatan dan waktu pengamatan Volume arah timur-barat Volume arah barat-timur Volume 18 16 14 12 1 8 6 4 2 6.3-7.3 7.3-8.3 8.3-9.3 9.3-1.3 pengamatan 1.3-11.3 11.3-12.3 GAMBAR 3. Hubungan antara volume dan waktu pengamatan

181 arah timur-barat arah barat-timur 6 5 4 3 2 1 6.3-7.3 7.3-8.3 8.3-9.3 9.3-1.3 pengamatan 1.3-11.3 11.3-12.3 GAMBAR 4. Hubungan antara kepadatan dan waktu pengamatan Arah Lajur Kapasitas dasar o TABEL 2. Nilai Kapasitas Ruas Jalan Faktor penyesuaian Kapasitas Kapasitas Fw Fsp Fsf Fcs Ke arah Timur 2 165 1 1,84 1,4 2882,88 Ke arah Barat 2 165,92 1,84 1,4 2652,25 Rerata 2, 165,,96 1,,84 1,4 2767,56 TABEL 3. Hasil perhitungan volume, kecepatan dan kepadatan dengan Metode Greenshield Us K xi*yi xi^2 yi^2 (km/jam) yi xi 6.3-7.3 795,8 27,33 29,12 795,8 848,17 746,67 7.3-8.3 173,7 27,68 38,79 173,7 155,2 765,99 8.3-9.3 996, 26,32 37,84 996, 1431,52 692,91 9.3-1.3 1127,7 28,8 4,16 1127,7 1612,94 788,37 1.3-11.3 181,5 34,29 31,54 181,5 994,76 1175,8 11.3-12.3 11,4 31,98 34,41 11,4 1183,74 122,83 Jumlah 6174,95 175,67 211,86 6174,95 7576,16 5192,57 Rerata 129,16 29,28 35,31 TABEL 4. Hasil Perhitungan Kecepatan, Volume dan Kepadatan ke Arah Timur dengan Metode Greenberg Us(km/jam) K (smp/km) Ln K xi*yi xi^2 yi^2 yi xi 6.3-7.3 1492,6 31,74 47,2 3,85 122,23 14,83 17,69 7.3-8.3 1548,6 27,22 56,89 4,4 11,1 16,33 741,4 8.3-9.3 19,2 34,13 29,57 3,39 115,6 11,47 1165,3 9.3-1.3 916,6 34,46 26,6 3,28 113,6 1,76 1187,49 1.3-11.3 886,1 34,12 25,97 3,26 111,13 1,61 1164,13 11.3-12.3 813,1 37,84 21,49 3,7 116,7 9,41 1431,68 Jumlah 6666,5 199,52 27,53 2,88 688,8 73,41 6697,5 Rerata 1111, 33,3 34,6 3,48 114,68 12,23 1913,44

182 35. 3 25. 2 15. 1 5. y = -.2949x + 29.279 2 4 6 8 1 12 35. 3 25. 2 15. 1 5. y = -.238x + 33.253 2 4 6 8 1 12 14 16 Kepadatan (smp/km ) GAMBAR 5. Hubungan antara kepadatan dan kecepatan arah Timur-Barat GAMBAR 8. Hubungan antara kepadatan dan kecepatan arah Barat-Timur Volume 8 7 6 5 4 3 2 1 y = -.2949x 2 + 29.279x + 4E-12 2 4 6 8 1 12 Volume 14 12 1 8 6 4 2 y = -.238x 2 + 33.253x - 5E-12 GAMBAR 1. Hubungan antara volume dan kecepatan arah Timur-Barat 2 4 6 8 1 12 14 16 Kepadatan (smp/km ) GAMBAR 6. Hubungan antara kepadatan dan volume arah Timur-Barat. GAMBAR 9. Hubungan antara kepadatan dan volume arah Barat-Timur 35. 3 25. 2 15. 1 5. 1 2 3 4 5 6 7 8 GAMBAR 7. Hubungan antara kepadatan dan Volume volume arah Barat-Timur GAMBAR 7. Hubungan antara volume dan kecepatan arah Timur -Barat 35. 3 25. 2 15. 1 5. 2 4 6 8 1 12 14 Volume GAMBAR 1. Hubungan antara volume dan kecepatan arah Barat-Timur

183 TABEL 5. Hasil Perhitungan Kecepatan, Volume dan Kepadatan ke Arah Barat dengan Metode Greenberg Us(km/jam) K Ln K xi*yi xi^2 yi^2 yi (smp/km) xi 6.3-7.3 795,8 27,33 29,12 3,37 92,13 11,37 746,67 7.3-8.3 173,7 27,68 38,79 3,66 11,25 13,38 765,99 8.3-9.3 996, 26,32 37,84 3,63 95,64 13,2 692,91 9.3-1.3 1127,7 28,8 4,16 3,69 13,69 13,64 788,37 1.3-11.3 181,5 34,29 31,54 3,45 118,34 11,91 1175,8 11.3-12.3 11,4 31,98 34,41 3,54 113,16 12,52 122,83 Jumlah 6174,95 175,67 211,86 21,35 624,21 76,2 5192,57 Rerata 129,2 29,3 35,3 3,56 14,3 12,67 1483,59 Sumber : Hasil Penelitian Derajat Kejenuhan Volume 4 35 3 25 2 15 1 5 1 2 3 4 5 6 7 8 GAMBAR 11. Hubungan antara kepadatan dan kecepatan arah Timur -Barat 5 4 3 2 1 5 1 15 GAMBAR 12. Hubungan antara kepadatan dan volume arah Timur Barat 4 35 3 25 2 15 1 5 5 1 15 2 25 3 Volume GAMBAR 13. Hubungan antara volume dan kecepatan arah Timur -Barat Nilai derajat kejenuhan ditampilkan pada Tabel 6 dan Tabel 7. TABEL 6. Nilai Derajat Kejenuhan Arah Barat-Timur (/) 6.3-7.3 1492,55 2882,88,52 7.3-8.3 1548,55 2882,88,54 8.3-9.3 19,2 2882,88,35 9.3-1.3 916,6 2882,88,32 1.3-11.3 886,1 2882,88,31 11.3-12.3 813,5 2882,88,28 Rata-rata 1111,1 2882,88,39 TABEL 7. Nilai Derajat Kejenuhan Arah Timur-Barat (/) 6.3-7.3 795,8 2652,25,3 7.3-8.3 173,7 2652,25,4 8.3-9.3 995,95 2652,25,38 9.3-1.3 1127,65 2652,25,43 1.3-11.3 181,5 2652,25,41 11.3-12.3 11,35 2652,25,41 Rata-rata 129,16 2652,25,39 Tingkat Pelayanan (Level of Service) Kecepatan dan volume akan mempengaruhi kepadatan lalu lintas. Dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi akan menyebabkan berkurangnya kecepatan dan keterbatasan pada pengemudi. Besarnya volume pada ruas jalan digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan tersebut. Saat ini ukuran terbaik untuk melihat tingkat pelayanan pada suatu kondisi lalu lintas adalah kecepatan operasi dan perbandingan antara volume dan kapasitas pada jalan dua lajur maupun empat lajur.

184 TABEL 8. Volume Terhadap Tingkat Pelayanan pada Ruas Jalan ke Arah Timur (/) Tingkat pelayanan MKJI 1997 6.3-7.3 1492,55 2882,88,52 7.3-8.3 1548,55 2882,88,54 8.3-9.3 19,2 2882,88,35 B 9.3-1.3 916,6 2882,88,32 B 1.3-11.3 886,1 2882,88,31 B 11.3-12.3 813,5 2882,88,28 B rata-rata 1111,1 2882,88,39 B TABEL 9. Volume Terhadap Tingkat Pelayanan pada Ruas Jalan ke Arah Barat (/) Tingkat pelayanan MKJI 1997 6.3-7.3 795,8 2652,25,3 B 7.3-8.3 173,7 2652,25,4 B 8.3-9.3 995,95 2652,25,38 B 9.3-1.3 1127,65 2652,25,43 B 1.3-11.3 181,5 2652,25,41 B 11.3-12.3 11,35 2652,25,41 B rata-rata 129,16 2652,25,39 B Dari Tabel 8 dan Tabel 9 di atas didapat nilai tingkat pelayanan masih B, hal ini berarti kapasitas ruas jalan ke arah Timur dan ke arah Barat masih mampu menampung jumlah volume dan arus lalu lintas dengan lancar. KESIMPULAN Tingkat pelayanan di Jalan Wates km 5, tepatnya di depan Pasar Gamping masih B. Hal ini berarti kapasitas ruas jalan ke arah Timur dan ke arah Barat masih mampu menampung arus lalu lintas dengan lancar. DAFTAR PUSTAKA Anonim (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Anonim (1993). Indonesia High Manual apacity (IHM), Direktorat Jenderal PENULIS: Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Wahyu Widodo Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan, Bantul 55183, Yogyakarta. Email: wahyuft@yahoo.co.id Nur Wicaksono Alumni Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan, Bantul 55183, Yogyakarta. Harwin Alumni Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan, Bantul 55183, Yogyakarta.