FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2015 JURNAL SKRIPSI Oleh DEWI SAPTA WATI NIM. 030113b008 PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2015
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2015 Dewi Sapta Wati*), Luvi Dian Afriyani**), Sugeng Maryanto***) *) Alumnus Program Studi Diploma Iv Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Diploma Iii Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Gizi Stikes Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK Kanker leher rahim merupakan masalah kesehatan.di Indonesia terdapat 100 kasus kanker leher rahim per 100.000 penduduk. Dewasa ini telah dikenal metode deteksi dini kanker leher rahim yaitu Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat. Desain penelitian ini deskriptif korelasi dengan pendekatan Cross Sectional.Populasi semua WUS sejumlah 631 orang. Sampel 86 responden menggunakan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner serta analisis data secara statistic menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan WUS sebagian besar kurang 35 orang (40,7%), Dukungan tenaga kesehatan sebagian besar tidak mendukung 49 orang (57,0%) dan sumber informasi sebagian besar audiovisual 36 orang (41,9%), perilaku sebagian besar tidak melakukan pemeriksaan IVA 56 orang (65,1%).Hasil Chi square pengetahuan dengan nilai p- value 0,0001 < 0,05, ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA, dan dengan nilai p-value 0,036 < 0,05, ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku, dan dengan nilai p-value 0,933 > 0,05, tidak ada hubungan antara sumber informasi dengan perilaku deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan bagi yang memiliki pengetahuan kurang hendaknya mau menggali pengetahuan yang baik melalui tenaga kesehatan maupun media massa, sehingga dapat memperoleh informasi tentang deteksi dini kanker leher rahim.
ABSTRACT Cervical cancer is a health problem. In Indonesia there are 100 cases per 100,000 populations. Nowadays, it has been known the Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) as the early detection method of cervical cancer. This study aims to find the factors associated with the behavior of women in the reproductive age in the early detection of cervical cancer with VIA method at Genuk Village West Ungaran Sub-district. This was a descriptive-correlative study with cross sectional approach. The population in this study was all women in the reproductive age as many as 631 women. The samples in this study were 86 respondents that sampled by using the accidental sampling technique. The data were collected by using questionnaires and statistical data analysis used Chi-square test. The results of this study indicate that there are 35 (40.7%) respondents have poor knowledge, for the health workers support is mostly do not supported as many as 49 respondents (57.0%), for the sources of information is mostly by audiovisual method as many as 36 respondents (41.9%), for the behavior is mostly do not conducted VIA method as many as 56 respondents (65.1%). The results of the Chi square test obtained p-value of 0.0001 <0.05, there is a correlation between knowledge and the behavior of early detection of cervical cancer with VIA method, and the p value of 0.036 < 0.05, there is a correlation between health workers support and the behavior of early detection of cervical cancer with VIA method, and the p-value of 0.933 > 0.05, there is no correlation between the sources of information and the behavior of early detection of cervical cancer with VIA method. Based on these results, it is recommended for the women who have poor knowledge should to find more information through both health workers and the mass media, so as to obtain more comprehensive knowledge about early detection of cervical cancer. Keywords : Knowledge, Health workers support, Sources of information, VIA PENDAHULUAN Kanker leher rahim sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan wanita di seluruh dunia baik di Negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Di Negara maju kanker leher rahim menduduki ke-10 dari semua keganasan, sedangkan di negara berkembang masih menduduki pertama dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (Depkes, 2013). Studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 responden yang diambil secara acak diperoleh 3 orang sudah pernah melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) dan 7 orang belum pernah melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode Inspeksi Visual Asam asetat (IVA). Dari 3 orang yang sudah pernah melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode Inspeksi Visual Asam asetat (IVA), 1 orang pengetahuan baik, dan 2 orang pengetahuan sedang. Dan dari 3 orang yang sudah pernah melakukan pemeriksaan IVA 2 orang dukungan tenaga kesehatan baik dan 1 orang dukungan tenaga kesehatan kurang. Dan 3 orang yang sudah pernah melakukan pemeriksaan IVA 2 orang sumber Informasi dari tenaga kesehatan dan 1 orang sumber informasi dari Internet. Kemudian dari 7 orang yang belum pernah melakukan pemeriksaan IVA 3 orang pengetahuan baik dan 4 orang pengetahuan sedang. Dan dari
7 orang yang belum pernah melakukan pemeriksaan IVA 3 orang dukungan tenaga kesehatan baik dan 4 orang dukungan tenaga kesehatan kurang. Dan dari 7 orang yang yang belum pernah melakukan pemeriksaan IVA 4 orang sumber informasi dari tenaga kesehatan, 3 orang dari internet. Berdasarkan Latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang ada tidaknya hubungan dukungan petugas kesehatan, pengetahuan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat tahun 2015. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan WUS tentang deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat tahun 2015. b. Untuk mengetahui gambaran dukungan petugas kesehatan di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat tahun 2015. c. Untuk mengetahui gambaran sumber informasi di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat tahun 2015. d. Untuk mengetahui gambaran perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat tahun 2015. e. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat tahun 2015. f. Untuk mengetahui hubungan dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat tahun 2015. g. Untuk mengetahui hubungan sumber informasi dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat tahun 2015. Manfaat 1. Bagi Pemerintah Untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dan menentukan kebijakan terkait dengan program deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA. 2. Bagi Masyarakat Untuk memberikan data dan analisa sebagai informasi kepada masyarakat i. 3. Bagi Tenaga Kesehatan Sebagai bahan masukan bagi pengembangan pelayanan kesehatan terutama tentang dukungan petugas kesehatan dan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode IVA. 4. Bagi Peneliti Dapat memberikan pengalaman melaksanakan penelitian secara langsung serta pengembangan kemampuan penulis dalam membuat penelitian di masyarakat. BAHAN DAN CARA Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat pada tanggal 18 januari 24 januari 2015 Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat dengan jumlah 631WUS. Sampel Sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu WUS yang periksa ke bidan desa dalam waktu 7 hari dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui ini cocok sebagai sumber data. Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian ini yaitu kuesioner. HASIL PENELITIAN A. Analisis Univariat 1. Pengetahuan WUS tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan WUS tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, 2015 Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang Cukup Baik 35 31 20 40,7 36,0 23,3 Jumlah 86 100 2. Dukungan Tenaga Kesehatan tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Tenaga Kesehatan tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten 2015 Dukungan Tenaga Kesehatan Tidak Mendukung Mendukung Semarang, Frekuensi Persentase (%) 49 37 57,0 43,0 Jumlah 86 100 3. Sumber Informasi tentang Perilaku Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA Tabel 4.7 Distribusi Berdasarkan Informasi Sumber Informasi Tenaga Kesehatan Visual Audio Visual Frekuensi Sumber tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, 2015 Frekuensi Persentase (%) 28 32,6 22 36 25,6 41,9 Jumlah 86 100 4. Perilaku Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku WUS dalam Deteksi
Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, 2015 Perilaku Frekuensi Persentase (%) Tidak Ya 56 30 65,1 34,9 Jumlah 86 100 B. Analisis Bivariat Analisis bivariat pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat tahun. Faktor tersebut meliputi pengetahuan, dukungan tenaga kesehatan, dan sumber informasi. Hasil dari penelitian ini disajikan dibawah ini. 1. Hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku WUS dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA Tabel 4.8 Hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku WUS dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat, 2015 Perilaku Deteksi Dini Kanker Pengetahuan Leher Rahim Tidak Ya Total f % f % f % Kurang Cukup Baik 30 20 6 85,7 64,5 30,0 5 11 14 14,3 35,5 70,0 35 31 20 100 100 100 Total 56 65,1 30 34,9 86 100 diperoleh p-value 0,0001. Oleh karena p-value 0,0001 < 0,05, maka Dukungan Tenaga Kesehatan Tidak Mendukung Mendukung p-value 0,0001 ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat. 2. Hubungan antara Dukungan Tenaga Kesehatan dengan Perilaku WUS dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA Tabel 4.9 Hubungan antara Dukungan Tenaga Kesehatan dengan PerilakuWUS dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat, 2015 Perilaku Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Tidak Ya Total f % f % f % 37 75,5 12 24,5 49 100 19 51,4 18 48,6 37 100 p-value 0,036 Total 56 65,1 30 34,9 86 100 diperoleh p-value 0,036. Oleh karena p-value 0,036 < 0,05, maka ada hubungan yang signifikan antara dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat. 3. Hubungan antara Sumber Informasi dengan Perilaku WUS dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA Tabel 4.10 Hubungan antara Sumber Informasi dengan Perilaku WUS dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA di Desa
Sumber Informasi Tenaga Kesehatan Visual Audio Visual Genuk Kecamatan Ungaran Barat, 2015 Perilaku Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Tidak Ya Total p-value f % f % f % 19 67,9 9 32,1 28 100 0,933 14 63,6 8 36,4 22 100 23 63,9 13 36,1 36 100 Total 56 65,1 30 34,9 86 100 diperoleh nilai p-value 0,933. Oleh karena p-value 0,933 > 0,05, maka tidak ada hubungan yang signifikan antara sumber informasi dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat. PEMBAHASAN A. Analisis Univariat 1. Gambaran Pengetahuan WUS Tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA dari 86 responden data sebagian besar berpengetahuan kurang sebanyak 35 responden (40,7%), yang berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 31 responden (36,0%) dan yang berpengetahuan baik 20 responden (23,3%). Kurangnya pengetahuan tentang deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dapat disebabkan karena WUS kurang memahami tentang deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dilihat dari jawaban kuesioner yang banyak menjawab salah pada pertanyaan Kanker leher rahim pada tahap pra kanker tidak menunjukkan tanda /gejala sebanyak 42 responden (48,8%) 2. Gambaran Dukungan Tenaga Kesehatan Tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA dari 86 responden data sebagian besar tenaga kesehatan tidak mendukung sebanyak 49 responden ( 57,0%) dan tenaga kesehatan mendukung sebanyak 37 responden (43,0% ). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar WUS di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat tidak mendapat dukungan tenaga kesehatan dalam deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA. 3. Gambaran Sumber Informasi Tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA dari 86 responden diperoleh data sumber informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 28 responden (32,6%), dari visual sebanyak 22 responden (25,6%), dan audio visual sebanyak 36 responden (41,9%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar WUS mendapatkan sumber informasi tentang deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dari audio visual. Sedangkan menurut Cangara (2007), media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanik seperti televisi, radio, film dan surat kabar/ majalah. 4. Gambaran Perilaku WUS Dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA diketahui bahwa WUS di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat dari 86 responden diperoleh data yaitu yang tidak melakukan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA sebanyak 56 responden ( 65,1%),
sedangkan yang melakukan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA sebanyak 30 responden ( 34,9%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar WUS di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat tidak melakukan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA. B. Analisis Bivariat 1. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku WUS Dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA diketahui bahwa WUS dengan pengetahuan kurang lebih banyak tidak melakukan deteksi dini kanker leher rahim yaitu sejumlah 30 orang (85,7%), dibandingkan dengan yang pengetahuan cukup sejumlah 20 orang (64,5%), dan WUS dengan pengetahuan baik sejumlah 6 orang (30,0%). didapat nilai p value 0,0001. Oleh karena p-value 0,0001<0,05, maka ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat. 2. Hubungan Dukungan Tenaga Kesehatan Dengan Perilaku WUS Dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA. menunjukkan bahwa WUS yang tidak mendapat dukungan dari tenaga kesehatan lebih banyak tidak melakukan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA sejumlah 37 orang (75,5%), disbanding WUS yang mendapat dukungan dari tenaga kesehatan yaitu sejumlah 19 orang (51,4%). diperoleh p-value 0,036. Oleh karena p- value 0,036< 0,05, maka ada hubungan yang signifikan antara dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA di Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat. 3. Hubungan Sumber Informasi Dengan Perilaku WUS Dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA. menunjukkan bahwa WUS dengan sumber informasi dari tenaga kesehatan lebih banyak tidak melakukan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA yaitu sejumlah 19 orang (67,9%), dibanding dengan yang sumber informasi dari visual sejumlah 14 orang (63,6%), dan sumber informasi dari audio visual sejumlah 23 orang (63,9%). Informasi yang didapat dapat mempengaruhi seseorang (WUS) untuk dapat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan. Menurut Notoatmodjo (2010), seseorang atau masyarakat dapat memperoleh pengalaman/ pengetahuan melalui berbagai macam media informasi. Tetapi masing-masing mempunyai intensitas yang berbedabeda didalam membantu permasalahan seseorang. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pengetahuan WUS yang berpengetahuan kurang sebanyak 35 responden (40,7%). 2. Dukungan tenaga kesehatan yang tidak mendukung sebanyak 49 responden ( 57,0%). 3. Sumber informasi yang dari audiovisual sebanyak 36 responden (41,9%).
4. Perilaku WUS yang tidak melakukan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA sebanyak 56 responden ( 65,1%). 5. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dengan nilai p-value 0,0001 < 0,05. 6. Ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dengan nilai p-value 0,036 < 0,05. 7.Tidak ada hubungan antara sumber informasi dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dengan nilai p-value 0,933 > 0,05. B. Saran 1. Bagi Pemerintahan Diharapkan Dinas kesehatan kabupaten semarang hendaknya menentukan kebijakan terkait. 2. Bagi Masyarakat Masyarakat khususnya para wanita hendaknya lebih meningkatkan kesadaran. 3. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan untuk memotivasi masyarakat untuk melaksanakan deteksi dini kanker leher rahim 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan pada penelitian selanjutnya dengan menggunakan rancangan penelitian yang berbeda DAFTAR PUSTAKA Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Baughman, dkk. Keperawatan Medical Bedah (Buku saku dari Brunner dan Suddart). Jakarta : EGC. Dianda, R. (2007). Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Kata hati. Depkes RI. (2008). Skrining Kanker Leher Rahim Dengan Metode Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat (IVA).Jakarta : Depkes RI.. (2009). Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Jakarta : Depkes RI.. (2013). Tentang Jaminan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI. Emilia. (2010). Bebas Ancaman Kanker Serviks. Yogyakarta: Media Pressindo. Meliasari. (2004). Hubungan Informasi Tentang Haid Pertama Terhadap Tingkat Kecemasan Remaja Dalam Menghadapi Haid Pertamanya Pada Siswi SMP Negeri 1 Tembung. Skripsi, FKM-USU, Medan. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Nuranna, dkk. (2008). Skrining Kanker Leher Rahim dengan Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Depkes RI. Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian (edisi pertama). Jakarta : Salemba Medika. Nurwijaya, dkk. (2010). Cegah dan Deteksi Kanker Serviks. Yogyakarta: Sinar Kejora. Pratomo, dkk. (2006). Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian Bidang Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Depdikbud RI. Rasjidi, I. (2009). Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto.