P R O G R A M K E R J A P R O P I N S I J A W A T I M U R TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 9 TAHUN 2006 NOMOR : 8 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA WALIKOTA BANDA ACEH,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 9 TAHUN 2006 NOMOR : 8 TAHUN 2006 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2007

PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 9 TAHUN 2006 NOMOR : 8 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

RENCANA STRATEJIK FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA ( FKUB ) KOTA MALANG TAHUN Sekretariat: Jalan Borobudur No. 6 Malang, Telp.

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 40 TAHUN 2012 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) DI JAWA BARAT

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA. Penulis telah memaparkan pada bab-bab yang terdahulu mengenai dasar

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

TANYA JAWAB PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 9 DAN 8 TAHUN 2006

G U B E R N U R JAMB I

-1- QANUN ACEH NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DAN PENDIRIAN TEMPAT IBADAH

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan umat beragama. Berdasarkan

GUBERNUR BENGKULU. atau menodai agama, serta tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban umum;

Peningkatan Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi berbagai konflik sosial baik secara

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

TANYA JAWAB BAB I KETENTUAN UMUM

NASKAH SOSIALISASI PERAT A URAN A B ERSAM A A

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA 2018 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/312/KEP/ /2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR &S TAHUN 2017 TENTANG

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEGAL OPINI: PROBLEM HUKUM DALAM SK NO: 188/94/KPTS/013/2011 TENTANG LARANGAN AKTIVITAS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DI JAWA TIMUR

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) RAPAT KOORDINASI FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN ANGGARAN 2018

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBAURAN KEBANGSAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

KARANG TARUNA BINTIM

GUBERNUR JAWA TIMUR K E P U T U S A N G U B E R N U R J A W A T I M U R NOMOR 188/57/KPTS/013/2007 T E N T A N G P R O V I N S I J A W A T I M U R

RENCANA KERJA (RENJA) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KANTOR KESBANGPOL KOTA PADANG TAHUN 2015

BAB III DATA DEMOGRAFI PENELITIAN. banyaknya curah hujan 0,36 mm/tahun serta merupakan dataran rendah.

MENJAGA INDONESIA YANG PLURAL DAN MULTIKULTURAL

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA ARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE- INDONESIA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA KESBANGPOL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

RUU KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (Naskah Sekretariat DPR RI) Dr. Rudi Subiyantoro, M.Pd PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KEMENTERIAN AGAMA RI

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

b. perumusan kebijakan teknis di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; c. perumusan kebijakan teknis di bidang Kewaspadaan Nasional; d. perumus

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 40 Tahun 2011 TENTANG KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II KEBEBASAN BERAGAMA DI INDONESIA

Oleh: DEPUTI VI/KESBANG KEMENKO POLHUKAM RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KAB/KOTA SE INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI DEMAK NOMOR 457/29 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 27 /KPTS/013/2016

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2015

BAB 31 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN BERAGAMA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

BAB 31 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN BERAGAMA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN ORGANISASI IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA NOMOR : V TAHUN 2010 TENTANG TATA KERJA ORGANISASI

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN RUKUN TETANGGA DALAM DAERAH KOTA BONTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG FORUM PENGUATAN PENDIDIKAN KEBANGSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K)

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT KETAHANAN EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR TAHUN

PENYELENGGARAAN FORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT (FKDM) KABUPATEN CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

A. Pengertian 1. Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) merupakan program umum bagi suatu organisasi Ikatan Pemuda Peduli Kesehatan Jawa Barat yang

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of each Country in Building the Trust and Cooperation among Religions

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

P R O G R A M K E R J A F ORUM KERUKUNAN UM AT BERAGAM A (F KUB) P R O P I N S I J A W A T I M U R TAHUN 2007-2010 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jawa Timur merupakan wilayah negara Indonesia yang sangat unik, dengan potensi alam dan masyarakatnya yang sedemikian ragamnya. Berbagai etnis can agama yang ada di Jawa Timur sejauh ini dapat hidup secara damai dan penuh dengan toleransi. Tentu saja kenyataan ini tidak menafikan terjadinya berbagai gejolak yang muncul di berbagai daerah, tetapi sejauh itu gejolak-gejolak tersebut dapat dikatakan hanya riakriak kecil semata yang dapat secara cepat ditangani dan diselesaikan. Selanjutnya kondisi dan situasi yang kondusif ini, harus senantiasa dipelihara dan dijaga keharmonisannya. Sebab jika tidak, berbagai kemungkinan dapat merusak keharmonisan yang selama ini telah terbina secara mantap. Begitu rawannya kehidupan antar umat beragama, sehingga salah satu prioritas pembangunan di Propinsi Jawa Timur adalah masalah kerukunan hidup antar umat beragama. Dalam kurun waktu antara tahun 1997 2000, telah dilakukan Musyawarah Dialog intern dan antar Umat Beragama, yang diikuti oleh Para Pemuka / Tokoh agama di tingkat Propinsi dan di tingkat Kabupaten / Kota se- Jawa Timur. Berdasarkan rekomendasi dari peserta dialog, agar didirikan Forum Komunikasi antar umat beragama di Jawa Timur, maka melalui Keputusan Gubernur, nomor : 188/106/KPTS/013/2002 pada tahun 2002 dibentuklah kepengurusan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Propinsi Jawa Timur, Negeri Selanjutnya Berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Nomor 9 tahun 2006 Nomor 8 tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah /Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah lbadat. Gubernur menetapkan Keputusan nomor 188/57/KPTS/013/2007 tentang Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Propinsi Jawa Timur, yang merupakan peningkatan dari FKAUB Propinsi Jawa Timur. Forum Kerukunan Umat Beragama Propinsi Jawa Timur dengan masa bakti tahun 2007 2010 ini, sebagai mitra Pemerintah dalam mewujudkan kerukunan umat beragama. Dengan demikian perlu menetapkan program kerja tahun 2007 2010.

B. Kedudukan dan Tugas Pokok. Forum Kerukunan umat Beragama yang selanjutnya disebut FKUB adalah forum yang dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah dalam rangka membangun, memelihara dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan. FKUB mempunyai tugas yaitu 1. Melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat; 2. Menampung aspirasi ormas keagamaan dan masyarakat; 3. Menyalurkan aspirasi ormas keagamaan dan masyarakat dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan Kebijakan Gubernur Jawa Timur; 4. Melakukan sosialiasasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan dibidang kea ga maa n ya ng b er kaita n denga n keruku na n u mat b era ga ma da n pemberdayaan masyarakat; 5. Membentuk sekretariat sesuai dengan kebutuhan; 6. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur Jawa Timur. C. Susunan Organisasi Susunan Organisasi FKUB terdiri dari 1. Ketua Wakil Ketua I Wakil Ketua II 2. Sekretaris Wakii Sekretaris 3. Bendahara 4. Bidang Pemeliharaan 5. Bidang Pemberdayaan 6. Bidang Pendirian Ruman Ibadat. selanjutnya komposisi kepengurusan sebagaimana terlampir. D. Maksud dan Tujuan Maksud ditetapkannya program kerja ini adalah sebagai pedoman untuk pelaksanaan peranan dan tugas pokok FKUB. Sedangkan tujuannya adalah sebagai dasar dan landasan FKUB dalam: 1. Meningkatkan konsolidasi internal organisasi FKUB agar dapat memberikan pelayanan secara maksimal. 2. Meningkatkan koordinasi eksternal, dengan instansi, majlis-majlis agama, ormas-ormas keagamaan, serta pihalc terkait lainnya; dalam pembinaan dan pemeliharaan kerukunan umat beragama (KUB) di Jawa Timur.

3. Meningkatkan pemahaman dan saling pengertian, serta mendorong partisipasi dan kerjasama umat beragama dalam memperkuat dasar-dasar Kerukunan Umat Beragama guna membangun dan memelihara harmoni sosial dalam kerangka persatuan dan kesatuan nasional. 4. Meningkatkan koordinasi dengan semua pihak terkait, guna menumbuhkembangkan dan memberdayakan FKUB dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya, dalam rangka memelihara Kerukunan Umat Beragama. 5. Meningkatkan pemahaman, saling pengertian, dan partisipasi semua pihak dalam pendirian rumah ibadat sesuai semangat Peraturan Bersama Menteri A g a ma d a n M e n t er i D a l a m N e g er i N o m o r 9 & 8 T a h u n 2 0 0 6 g u n a memelihara Kerukunan Umat Beragama. II. LANDASAN/DASAR HUKUM FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) PROPINSI JAWA TIMUR. A. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 9 & 8 Tahun 2006 tentang Pedoma n Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah lbadat. B. Peraturan Gubernur Nomor : 1 Tahun 2007 tentang Forum Kerukunan Umat B er a ga ma da n D ewa n P ena s eha t F or u m K er u k u na n U ma t B er a ga ma Propinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur. C. Kep u t usa n Gub er nur Nomor : 188 /5 7/ KPTS/ 0 13/ 2 00 7 t ent a ng F orum Kerukunan Umat Beragama Propinsi Jawa Timur. D. Keputu sa n Gu b er nur Nomor : 188/ 58/ KPTS/013/ 200 7 t enta ng Dewa n Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama Propinsi Jawa Timur. III. VISI, MISI, LINGKUNGAN STRATEGIS, DAN FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN. A. VISI. Dalam mass kepengurusan FKUB Tahun 2007-2010, berdasarkan tugas, fungsi, dan perannya, harapan ke depan, serta situasi dan kondisi yang melingkupi, menetapkan visi, yaitu : FKUB sebagai Mitra Terdepan Pemerintah dalam Membangun Kerukunan Umat Beragama di Jawa Timur" B. MISI Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan beberapa misi, sebagai berikut 1. Memelihara kerukunan intern dan antar umat beragama 2. Memberdayakan Forum Kerukunan Umat Beragama

3. Memfasilitasi pendirian rumah ibadat, sesuai kebutuhan nyata dari umat dengan memperhatikan situasi clan kondisi lingkungan. C. LINGKUNGAN STRATEGIS 1. Faktor Kekuatan (Strength) a) Adanya ket entuan/peraturan yang mengatur dan melandasi pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); b) Adanya pengurus yaang berkompeten dalam berbagai disiplin ilmu dan kemampuan untuk menjalin relasi clan negosiasi dalam berbagai hal yang dibutuhkan untuk pengembangan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); c) Adanya dukungan dari Pemerintah clan LSM Agama/ Majelis Agama tentang pentingnya kerukunan clan kebersamaan; d) Berfungsinya sekretariat FKUB. 2. Faktor Kelemahan (Weakness) a) Kurangnya komitmen clan komunikasi antar Pengurus dalam menjalankan fungsinya sebagai bagian dari organisasi; b) Kurangnya fasilitas penunjang pelaksanaan kegiatan khususnya pada saat berkunjung ke Kabupaten / Kota di lingkup wilayah kerja organisasi; c) Terbatasnya ketersediaan anggaran dana yang ada; d) Kurang mantapnya koordinasi dan komunikasi antar pengurus; e) Kurangnya data dan informasi mengenai pets agama, sosial -budaya, ekonomi dan politik di Jawa Timur sampai tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. 3. Faktor Peluang (Opportunity) a) Adanya kesepakatan antar tokoh agama dan lembaga keagamaan untuk mewujudkan KUB; b) Adanya kebutuhan melakukan kerjasama pemeluk agama untuk mengatasi masalah sosial/bersama; c) Adanya organisasi kemasyarakatan atau keagamaan yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan FKUB; d) Adanya konsensus nasional mengenai nilai-nilai umum yang bersifat fundamental dan dapat disepakati bersama oleh sebagian besar masyarakat Indonesia (antara lain seperti Sumpah Pemuda, Pancasila, UUD 45);

e) Adanya budaya, tradisi masyarakat dan bangsa Indonesia yang bersifat arif dan bijaksana dan masih terpelihara pada berbagai komunitas (local wisdom). 4. Faktor Ancaman (Treath) a) Kesepakatan tentang kerukunan umat beragama barn ditingkat pimpinan organisasi, belum menyentuh masyarakat lapisan paling bawah (grass root); b) Krisis diberbagai bidang yang terjadi beberapa tahun lalu, pada akhirnya selain menciptakan hilangnya kepercayaan sebagian masyarakat terhadap aparat pemerintah (birokrasi dan militer), yang selama bertahun-tahun terlanjur memperlihatkan sikap yang kur ang mendapa t simpati seba gia n ma sya rakat, sehingga memunculkan sikap sating curiga yang tinggi antar berbagai kelompok masyarakat; c) Akibat arus globalisasi informasi, ber kembang pula paha m kea ga ma a n ya ng sema kin mencipta ka n eksklusif itas da n sensitifitas kepentingan kelompok; d) Kesenjangan sosial, ekonomi dan politik. Kesenjangan dalam berbagai hat ini mempermudah pengikut agama terseret dalam arus persaingan, pertentangan dan bahkan permusuhan antar kelompok; e) Adanya pihak-pihak acing yang tidak menginginkan terciptanya KUB di Indonesia. D. Faktor Penentu Keberhasilan (Critical succes factors) Berdasarkan berbagai faktor dalam lingkungan strategic diatas, maka untuk keberhasilan peranan, tugas sesuai visi dan misi yang diemban oleh FKUB, terdapat beberapa faktor penentu keberhasilan, yaitu : 1. Dukungan Pemerintah, Majelis Agama, Ormas Keagamaan, Pemuka agama dan Masyarakat. 2. Terwujudnya komunikasi antar pimpinan umat beragama 3. Berperannya Forum Kerukunan Umat Beragama 4. Berkurangnya kesenjangan politik, ekonomi, sosial dan budaya umat beragama.

IV. TUJUAN DAN SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN A. TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan visi, misi dan faktor penentu keberhasilan diatas, maka ditetapkanlah tujuan yang ingin dicapai yaitu : 1. Meningkatkan konsolidasi internal organisasi FKUB agar dapat memberikan pelayanan secara maksimal. Sasarannya adalah tertatanya system dan manajemen kelembagaan (organisasi FKUB) agar dapat memberikan pelayanan fungsional secara maksimal. 2. Meningkatkan koordinasi eksternal dengan instansi, majelis-majelis agama, ormas-ormas keagamaan serta pihak terkait lainnya; dalam pembinaan dan pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Jawa Timur. Sasarannya adalah terbinanya suasana yang kondusif yang didukung oleh adanya koordinasi & kerjasama yang harmonis antar semua pihak terkait secara fungsional, dalam pembinaan dan pemeliharaan KUB di Jawa Timur. 3. Meningkatkan pemahaman dan saling pengertian serta mendorong partisipasi dan kerja sama umat beragama dalam memperkuat dasardasar KUB guna membangun dan memelihara harmoni social dalam kerangka persatuan dan kesatuan nasional. Sasarannya adalah terciptanya suasana kehidupan keagamaan yang kondusif bagi upaya pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama serta tumbuhnya saling pengertian, partisipasi dan kerjasama umat beragama, yang mendukung bagi pembinaan dan pemeliharaan KUB. 4. Meningkatkan koordinasi dengan semua pihak terkait, guna menumbuhkembangkan dan memberdayakan FKUB dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggungjawabnya dalam rangka memelihara KUB. Sasarannya adalah terciptanya suasana yang kondusif bagi FKUB dalam memberdayakan diri dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab guna memelihara KUB. 5. Meningkatkan pemahaman, saling pengertian dan partisipasi semua pihak dalam pendirian rumah ibadat sesuai dengan semangat PB2M nomor: 9 dan 8 tahun 2006 guna memelihara KUB.

Sasarannya adalah terbinanya suasana kondusif dalam pendirian rumah ibadat sesuai semangat P62M nomor : 9 dan 8 tahun 2006, dengan saling memahami, saling pengertian dan partisipasi semua pihak guna memelihara KUB. B. PROGRAM DAN KEGIATAN 1. Bidang Konsolidasi Internal a. Menyusun manajemen kelembagaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); b. Menyusun sistem pelayanan administrasi. 2. Bidang Konsolidasi Eksternal a. Mewujudkan koordinasi dan kerjasama antar unsur yang terkait; b. Mewujudkan suasana yang kondusif. 3. Bidang Pemeliharaan Kerukunan a. Menggandakan dan mendistribusikan PB2M tahun 2006; b. Bekerjasama dengan para tokoh agama dalam rangka mensosialisasikan peraturan perundang-undangan khususnya terkait dengan hubungan antar umat beraga-ma sampai pada lapisan yang paling bawah (grass root); c. Bekerjasama dengan para tokoh agama dalam rangka meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama; d. Menggali dan mengembangkan potensi local wisdom yang positif guna mendukung KUB; e. Menyusun pets rawan konflik agama di Jawa Timur; f. Mensosialisasikan pesan-pesan KUB antara lain melalui media reklame. 4. Bidang Pemberdayaan FKUB a. Mengadakan konsolidasi kepengurusan FKUB Kabupaten/ Kota di Jawa Timur sesuai PB2M th. 2006; b. Menyusun data base potensi dan kegiatan FKUB; c. Menyusun directory FKUB se Jawa Timur dan menerbitkan bulltein FKUB; d. Mengadakan seminar, lokakarya, musyawarah dan dialog antar umat beragama guna meningkatkan wawasan kerukunan bagi pengurus FKUB, Kader KUB dan masyarakat umat beragama; e. Membangun jaringan kerjasama/net-working dengan lembaga KUB yang lain;

f. Mengadakan evaluasi Work-Shop Tahunan dengan FKUB Kabupaten/ Kota di Jawa Timur. 5. Bidang Pendirian Tempat Ibadah a. Melakukan sosialisasi peraturan perundangan yang terkait dengan pendirian tempat ibadat; b. Mengadakan kerjasama dengan instansi terkait dan lembaga -lembaga keagamaan guna menfasilitasi pendirian rumah ibadat; c. Mengadakan pembinaan dan pengawasan, terhadap proses pendirian rumah ibadat; d. Membangun kerjasama dengan semua pihak guna menciptakan kondisi yang kondusif di Jawa Timur, antara lain melalui deteksi dini terhadap kemungkinan timbulnya konflik serta berupaya mencari solusi yang konperhensip. Selanjutnya program dan kegiatan serta rincian pembiayaan sebagaimana daftar terlampir. V. PENUTUP Demikian program kerja FKUB Propinsi Jawa Timur tahun 2007-2010 ini disusun sebagai pedoman dalam garis-garis besar untuk pelaksanaan tugas FKUB, Kepada semua pengurus, diharapkan untuk dapat meningkatkan kerjasamanya, kerja keras dan disiplin yang tinggi guna mewujudkan sasaran dan pokok-pokok program ini. Selanjutnya untuk lebih memfokuskan implementasi program kerja ini, akan disusun rencana program kegiatan tahunan dan rencana aksi yang lebih operasional untuk mengefektifkan pencapaian program. Demikian, untuk dimaklumi dan atas perhatian semua pengurus disampaikan terima kasih.