BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan kian merambah kesegala bidang. Media elektronik sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kegiatan komunikasi ini manusia menyampaikan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lia Apriliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF IQRO MENGGUNAKAN ANIMASI FLASH. Hana Agustina, Linda Norhan ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-nas. Sebagai pedoman bagi

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah salah satu dari empat kitab

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. luhur untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Melalui pendidikan

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, karena ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN Desi Nurdianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULAN A. Latar belakang Penelitian Lina Rahmawati,2013

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan komputer akhir-akhir ini merambah hampir seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT PANDAI BACA TULIS HURUF AL- QUR AN BAGI MURID SD, SISWA, SLTP, SLTA, DAN CALON PENGANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas proses dan hasil belajar para siswa disetiap jenjang

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. mutu peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SMA adalah Pendidikan Agama Islam (PAI). Urgensi pendidikan Agama Islam dapat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Sudah tidak bisa disangkal lagi perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, terutama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. hidup, lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha nyata dan terencana untuk mewujudkan

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran akan tercapai dengan baik. mengidentifikasi dan mengklasifikasi (mulai mengamati, mengurut,

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, informasi memegang peranan yang penting dan salah satu fasilitas dari

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Dalam era globalisasi, pendidikan pun dituntut untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingtang Ratri Prastika, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan konsep siswa di sekolah sering diindikasikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. demi detik sejak manusia lahir sampai mati. Manusia sejak lahir belajar untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. mutawtir, yang ditulis di mushaf, dan membacanya adalah ibadah. 2

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak anak-anak kita yang belum dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2003 NOMOR 06 SERI C NOMOR 03

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Perkembangan kian merambah kesegala bidang. Media elektronik sebagai media informasi telah menjadi media terpenting dalam proses kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi elektronik telah membawa ilmu pengetahuan ke dalam siklus yang terus menerus berkembang. Berkembanganya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti kertas, mesin cetak, radio, telavisi, dan video telah lama digunakan sebagai media pengajaran. Upaya peningkatan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi setelah diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Pemerintah dalam hal ini menteri pendidikan nasional juga mencanangkan Gerakan peningkatan mutu pendidikan Pada tanggal 2 mei 2002. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang berarti. Sebagian sekolah terutama dikota-kota menunjukan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan namun sebagian besar lainnya masih memprihatinkan (Depdiknas, 2001:1-2).

2 Berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar para siswa disetiap jenjang dan tingkat pendidikan perlu diwujudkan agar diperoleh kualitas sumber daya manusia Indonesia yang dapat menunjang pembangunan nasional. Upaya tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab semua tenaga kependidikan. Oleh karena itu peranan guru sangat menentukan, sebab gurulah yang secara langsung membina para siswa melalui proses belajar mengajar. Oleh sebab itu upaya meningkatkan kulaitas pendidikan banyak dilakukan para guru. Dalam rangka meningkatan kualitas sumber daya manusia maka pengembangan Iman dan Taqwa sangat penting ditanamkan sejak dini, sebagai pondasi awal generasi muda bangsa. Salah satu diantaranya berawal dengan memperkenalkan Kitab Suci Al-qur an terhadap anak-anak. Mengingat landasan bagi umat Islam adalah Al-qur an, maka sudah seharusnya setiap umat Islam dapat membaca Kitab suci tersebut. Sebagaimana yang diungkap oleh Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-qur'an sebagai berikut: Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir di mana membacanya termasuk ibadah. Namun, kenyataannya tidak demikian, masih banyak masyarakat khususnya anak-anak yang belum bisa membaca Al-qur an. Hal ini dikarenakan kurangnya minat dalam membaca Al-qur an. Kurangnya minat membaca ini mungkin disebabkan metode pembelajaran Al-qur an yang kurang menarik dan cenderung monoton. Oleh karena itu, perlu adanya motivasi yang dapat membawa anak belajar

3 Al-qur an secara menarik. Salah satunya yaitu melalui metode pembelajaran Al- qur an dengan Iqro Animasi. Keterampilan membaca Al-qur an diawali melalui pengenalan huruf hijaiyah dengan menggunakan Iqro, sebuah buku yang berisikan huruf-huruf hijaiyah dimulai dengan jilid 1 sampai jilid 6. Pembelajaran Al-qur an dengan menggunakan Iqro sudah lazim digunakan, namun pada zaman sekarang perkembangan tekhnologi semakin pesat, banyak cara atau metode dalam mempelajari Iqro sehingga anak tidak bosan dalam belajar membaca Al-qur an. Salah satu metode untuk menumbuhkan minat dalam belajar Al-quran khususnya bagi anak tunagrahita adalah menggunakan metode Iqro melalui animasi komputer, karena dengan animasi komputer ini belajar Iqro lebih menyenangkan karena anak diajak dalam suasana bermain. Peranan animasi komputer dalam dunia pendidikan selain membantu dalam proses belajar mengajar juga dapat menarik minat siswa dalam belajar, sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam melaksanakan pembelajaran iqro. Satu hal yang harus diperhatikan guru dalam memanfaatkan media tersebut, guru harus cermat memilih media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan serta disesuaikan dengan situasi siswa pada saat itu sehingga dapat memperbesar arti dan fungsi dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Berkenaan dengan ini Oemar Hamalik (1989 : 24) menjelaskan : Penggunaan komputer bersifat ganda, satu sisi komputer berguna sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, sedangkan disisi lain komputer menciptakan proses belajar mengajar itu sendiri. Kendali komputer sudah barang

4 tentu tidak dapat menggantikan proses tatap muka, namun antar subyek didik dan komputer dapat berkomunikasi dan terjadi interaksi secara mandiri dan dapat membuahkan hasil yang efektif. Penggunaan media komputer dengan pembelajaran interaktif dikemas secara menarik dan interaktif dengan menggabungkan unsur audio visual tentang materi yang disajikan memberikan keuntungan, seperti memberikan stimulus untuk belajar, menciptakan efek audio dan animasi visual, membantu recalling konsep, mengaktifkan respon siswa, mendorong cara belajar interaktif, membebaskan guru dari tugas-tugas yang berulang menyediakan sumber belajar yang telah dimodifikasi, selain itu juga dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, sehingga siswa dapat meneruskan pelajaran tersebut dirumah. Proses belajar melalui Iqro animasi, sebetulnya sudah banyak dipasaran. Tetapi nampaknya belum dimanfaatkan sekolah sebagai media didalam membantu proses pembelajaran membaca Al-qur an. Berkenaan dengan hal itu maka penulis ingin mencoba memanfaatkan media tersebut sebagai alat bantu dalam meningkatkan kemampuan mengeja huruf hijaiyah khususnya pada anak tunagrahita yang secara teori media melalui Iqro animasi ini memenuhi unsur yang dapat meningkatkan proses belajar seperti unsur gerak, gambar, warna, dan lain-lain. Berangkat dari pemikiran itu muncul pertanyaan bagaimana pengaruh media tersebut terhadap kemampuan membaca Al-qur an pada anak tunagrahita ringan. Karena itu maka penulis mencoba mengungkapkannya

5 masalah tersebut dengan judul, Pengaruh Penggunaan Metode Iqro Animasi Terhadap Kemampuan Mengeja Huruf Hijaiyah Pada Anak Tunagrahita Ringan. B. Identifikasi Masalah Pengajaran membaca Al-qur an pada pendidikan formal seperti sekolah dasar dan sekolah menengah selain porsi dan waktunya kecil, juga belum dilaksanakan dengan maksimal, sedangkan pendidikan non formal seperti, majelis ta lim, mushola, mesjid dan madrasah kurang dimanfaatkan dengan baik akibatnya banyak masayarakat yang belum menguasai dalam bacaan Al-qur an. Selain itu penggunaan metode dan media yang digunakan cenderung monoton, sehingga minat untuk mempelajari Al-qur an sangat kurang apalagi jika diterapkan pada anak tunagrahita yang mengalami keterbatasan. Seperti kita ketahui bahwa salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar diantaranya adalah media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran mempunyai arti yang penting didalam mendukung proses belajar, jika diterapkan secara tepat. Berdasarkan permasalahn yang telah diuraikan pada latar belakang, maka permasalahn itu dapat diidentifikasi dalam pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh metode iqro animasi terhadap pemahaman huruf hijaiyah pada anak tunagarhita ringan yang duduk di kelas IV-V C SPLB- CYPLB Cipaganti bandung?

6 2. Seberapa besar pengaruh metode iqro animasi terhadap peningkatan penguasaan huruf hijaiyah pada Anak tunagrahita ringan di SPLB-CYPALB Cipaganti Bandung? 3. Bagaimana pengaruh metode iqro animasi terhadap kelancaran dalam mengeja huruf hijaiyah pada anak tunagrahita ringan kelas IV-V C SPLB YPLB Bandung? 4. Bagaimana pengaruh metode iqro animasi terhadap kecepatan dalam mengeja huruf hijaiyah pada anak tunagrahita ringan kelas IV-V C SPLB C YPLB Bandung? C. Batasan Masalah Mengingat keterbatasan waktu penelitian, maka masalah tersebut dibatasi pada: Apakah Metode Iqro Animasi berpengaruh terhadap penguasaan huruf hijaiyah. Pengertian huruf hijaiyah dimaksud adalah huruf-huruf hijaiyah yang mencakup huruf alif (ا) sampai dengan ya ( ي ). Animasi yang digunakan pada penelitian ini hanya animasi dalam bentuk gambar dan suara. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah Metode Iqro Animasi memiliki pengaruh kuat terhadap penguasaan mengeja huruf hijaiyah pada Anak Tunagrahita Ringan?

7 E. Variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut (H. Moh. Ali, 1993:26), Variabel bebas adalah Variabel yang diasumsikan menjadi penyebab munculnya variabel terikat. Sedangkan Variabel terikat adalah variable yang munculnya disesuaikan oleh variable bebas (H. Moh. Ali, 1993 : 26). Variabel bebas dalam penelitan Ini adalah Metode Iqro Animasi, metode iqro animasi dapat didefinisikan, suatu cara pembelajaran mengeja huruf hijaiyah yang menggunakan tampilan animasi. Melalui tampilan animasi ini diharapkan penyampaian proses pembelajaran mengeja huruf hijaiyah menjadi lebih menarik dan meningkatkan minat belajar membaca Al-qur an. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: Kemampuan mengeja huruf hijaiyah, Sebagai akibat dari menerapkan metode iqro animasi. F. Pertanyaan Penelitian Bagaimana pengaruh metode iqro animasi terhadap perkembangan kemampuan mengeja Al-qur an pada anak tunagrahita ringan? G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian a. Tujuan penelitian

8 Mengetahui Pengaruh Metode iqro animasi terhadap kemampuan anak tunagrahita dalam mengeja huruf hijaiyah. b. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan media pandidikan. Sehingga dapat mengoptimalkan hasil proses pembelajaran. Secara praktis penelitian ini diharapkan berguna bagi: 1. Guru dan sekolah : Apabila penerapan media iqro animasi memiliki pengaruh terhadap penguasaan mengeja huruf hijaiyah maka diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat dikembangkan guru/ sekolah. 2. Siswa : Diharapkan dengan diterapkannya metode Iqro animasi dapat memberi suasana belajar yang menyenangkan.