PERATURAN NOMOR : PER. 22 NIEN W2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI UNIT PERMUKIMAN TRANSMIGRASI



dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.09/MEN/V/2008 TENTANG PELAKSANAAN TRANSMIGRASI SWAKARSA MANDIRI

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Nomor : S.678/VI-BPHT/2008. Nomor : S.726/VII-KP/2008. Nomor : 276/P4TRANS/XII/2008. Nomor : 1861/P2MKT/XII/2008.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 17/MEN/VII/2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI KETRANSMIGRASIAN

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 17/MEN/VII/2007 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI WONOGIRI PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/IX/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAGANGAN DI DALAM NEGERI

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.10/MEN/VII/2010 Tentang E-Government di Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Berita

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/V/2009 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN KANTOR CABANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI NASIONAL LANJUT USIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.15/MEN/VI/2007 TENTANG PENYIAPAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Meningat : 1. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KEBIJAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN NOMOR : PER.07/MEN/V/2007 TENTANG PEDOMAN POLA KARIR DAN POLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGANTAR KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN NASIONAL DAN DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN BERSAMA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAN MENTERI DALAM NEGERI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI NASIONAL LANJUT USIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

2017, No Tahun 2015 Nomor 237, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5747); 3. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kemen

TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 Tentang Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2005 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NON FORMAL

PERATURAN MENTERI NO. 17 TH 2007 PERATURAN

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI TRANSMIGRASI DAN PEMUKIMAN PERAMBAH HUTAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN URUSAN LOGISTIK

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 31 TAHUN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPMEN NO. 182 TH 2003

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KAMPUNG ANAK NEGERI PADA DINAS SOSIAL KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.02/MEN/III/2008 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2006 TENTANG DEWAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/V/2009 TENTANG

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 197 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

S A L I N A N. No. 151, 2016 BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 151 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 22/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG KOPERASI SKALA BESAR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN.

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPNAKERTRANS. Perkembangan. Pemukiman. Kesejahteraan. Evaluasi Kinerja. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI NO. 20 TH 2007

Transkripsi:

wmenteri TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 22 NIEN W2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI UNIT PERMUKIMAN TRANSMIGRASI MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang bahwa organisasi dan tata kerja unit pemukiman transmigrasi sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Transmigrasi Nomor KEP. 33A4EN/1985 sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dan perkembangan system pemerintahan daerah, sehingga perlu disempumakan; b. Mengingat : l. 2. 3. 4. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu ditetapkan dengan Peraturan Menteri; Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3682); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 725, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Peratqran Pemerintah Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3800); l0l

a 5. 6. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Dekonsentrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4195); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupater/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 4l Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Taliun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 8. Keputusan Presiden Nomor 187/lr4 Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah dan yang terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 3l/P Tahwr 2007; 9. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen; 10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.05/MEN1[V/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI UNIT PERMUKIMAN TRANSMIGRASI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : l. Transmigran adalah warga negara Republik Indonesia yang berpindah secara sukarela ke Wilayah Pengembangan melalui pengaturan dan pelayanan Pemerintah. t02

2. Lokasi Permukiman Transmigrasi adalah lokasi potensial yang ditetapkan sebagai permukiman transmigrasi untuk mendukung pusat pertumbuhan wilayah yang sudah ada atau yang sedang berkembang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. 3. Masyarakat Transmigrasi adalah transmigran dan penduduk sekitar pada kawasan hansmigrasi. 4. 5. 6. 7. Penyerahan Pembinaan Permukiman Transmigrasi adalah penyerahan secara menyeluruh tanggung jawab pembinaan permukiman transmigrasi dari Pemerintah melalui pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota. Unit Permukiman Transmigrasi yang selanjutnya disingkat UPT adalah satuan permukiman transmigrasi yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat usaha transmigran yang sejak awal direncanakan untuk membentuk suatu desa atau bergabung dengan desa setempat. Organisasi UPT adalah pelaksana teknis di bidang pembinaan ekonomi, sosial buday4 mental spiritual, sarana dan prasarana lingkungan permukiman dan kelembagaan pemerintahan desa serta lembaga sosial kemasyarakatan yang dipimpin oleh seorang ketua. Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional yang selanjutnya disingkat TKPMP adalatt tenaga terdidik yang diberikan tugas oleh dinas yang bertanggungiawab di bidang ketransmigrasian tingkat provinsi bekerjasama dengan dinas yang bertanggungiawab di bidang ketransmigrasian tingkat kabupaten/kota untuk melakukan pemberdayaan masyarakat transmigran di UPT. 8. Tokoh Masyarakat adalah pemimpin non formal di masyarakat karena keatrliar/ pengetahuan dan pengalaman di bidang tertentu sehingga diakui dan menjadi panutan masyarakat di lingkungannya. BAB II PEMBINAAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI Pasal 2 (l) (2) Transmigran jenis Transmigrasi Umum dan Transmigrasi Swakarsa Berbantuan diberikan pembinaan sejak penempatan sampai paling lama 5 (lima) tahun. Pembinaan yang diberikan kepada masyarakat transmigrasi meliputi bidang : a. ekonomi; b. sosial budaya; c. mental spiritual; d. sarana dan prasarana lingkungan permukiman; dan e. kelembagaan pemerintahan desa dan lembaga sosial kemasyarakatan. t03

BAB III ORGANISASI UNIT PERMUKIMAN TRANSMIGRASI Pasal 3 (l) Untuk melaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, pemerintatr kabupaten/kota wajib membentuk Organisasi UPT. (2) Organisasi UPT merupakan kelembagaan yang bersifat sementara dibentuk sekurangkurangnya 2 (dua) bulan sebelum transmigran ditempatkan dan paling lama 5 (lima) tahun. (3) Organisasi UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan organisasi non struktural. (4) Proses pembentukan Organisasi UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) difasilitasi oleh kepala dinas yang bertanggungjawab di bidang ketransmigrasian kabupaten/kota. Pasal 4 (l) Setiap UPT dengan jumlah transmigran sampai dengan 200 Kepala Keluarga (KK) mempunyai 3 (tiga) orang pembina yang terdiri :, a. Ketua Organisasi UPT; b. Pembina bidang ekonomi, sosial budaya dan mental spiritual; c. Pembina bidang sarana dan prasarana lingkungan permukiman dan kelembagaan pemerintahan/lembaga sosial kemasyarakatan. (2) Setiap UPT dengan jumlah transmigran lebih dari 200 Kepala Keluarga (KK) dapat ditugaskan lebih dari 3 (tiga ) aparat pembina UPT. (3) Ketua Organisasi UPT berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat serendahrendahnya Pengatur Tingkat I (lvd). (4) Struktur Organisasi UPT sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Menteri ini. Pasal 5 Pembina UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b dan huruf c, dapat berasal dari : a. Pegawai Negeri Sipil; atau b. Non PegawaiNegeri Sipil. Pasal 6 Pembina UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, dapat diusulkan oleh atasan langsungnya kepada kepala dinas yang bertanggungjawab di bidang ketransmigrasian kabupaten/kota setempat. 104

2. Lokasi Permukiman Transmigrasi adalah lokasi potensial yang ditetapkan sebagai permukiman transmigrasi untuk mendukung pusat pertumbuhan wilayah yang sudah ada atau yang sedang berkembang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. 3. Masyarakat Transmigrasi adalah transmigran dan penduduk sekitar pada kawasan transmigrasi. 4. 5. 6. 7. Penyerahan Pembinaan Permukiman Transmigrasi adalah penyerahan secara menyeluruh tanggung jawab pembinaan permukiman transmigrasi dari Pemerintah melalui pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota. Unit Permukiman Transmigrasi yang selanjutnya disingkat UPT adalah satuan permukiman transmigrasi yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat usaha transmigran yang sejak awal direncanakan untuk membentuk suatu desa atau bergabung dengan desa setempat. Organisasi UPT adalah pelaksana teknis di bidang pembinaan ekonomi, sosial budaya, mental spiritual, sruana dan prasarana lingkungan permukiman dan kelembagaan pemerintahan desa serta lembaga sosial kemasyarakatan yang dipimpin oleh seorang ketua. Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional yang selanjutnya disingkat TKPMP adalah tenaga terdidik yang diberikan tugas oleh dinas yang bertanggungjawab di bidang ketransmigrasian tingkat provinsi bekerjasama dengan dinas yang bertanggungiawab di bidang ketransmigrasian tingkat kabupaten/kota untuk melakukan pemberdayaan masyarakat transmigran di UPT. 8. Tokoh Masyarakat adalah pemimpin non formal di masyarakat karena keahlian/ pengetahuan dan pengalaman di bidang tertentu sehingga diakui dan menjadi panutan masyarakat di lingkungannya. BAB II PEMBINAAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI Pasal 2 (l) Transmigran jenis Transmigrasi Umum dan Transmigrasi Swakarsa Berbantuan diberikan pembinaan sejak penempatan sampai paling lama 5 (lima) tahun. (2) Pembinaan yang diberikan kepada masyarakat transmigrasi meliputi bidang : a. ekonomi; b. sosial budaya; c. mental spiritual; d. sarana dan prasarana lingkungan permukiman; dan e. kelembagaan pemerintahan desa dan lembaga sosial kemasyarakatan. 103

I I BAB III ORGANISASI UNIT PERMUKIMAN TRANSMIGRASI Pasal 3 (l) Untuk melaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, pemerintah kabupaten/kota wajib rnembentuk Organisasi UPT. (2) Organisasi UPT merupakan kelembagaan yang bersifat sementara dibentuk sekurangkurangnya 2 (dua) bulan sebelum transmigran ditempatkan dan paling lama 5 (lima) tahun. (3) Organisasi UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan organisasi non struktural. (4) Proses pembentukan Organisasi UPT sebagaimana dimaksuil pada ayat (3) difasilitasi oleh kepala dinas yang bertanggungiawab di bidang ketransmigrasian kabupaten/kota. Pasal 4 (l) Setiap UPT dengan jumlah transmigran sampai dengan 200 Kepala Keluarga (KK) mempunyai 3 (tiga) orang pembina yang terdiri : a. Ketua Organisasi UPT; b. Pembina bidang ekonomi, sosial budaya dan mental spiritual; c. Pembina bidang sarana dan prasarana lingkungan permukiman dan kelembagaan pemerintahan/lembaga sosial kemasyarakatan. (2) Setiap UPT dengan jumlah transmigran lebih dari 200 Kepala Keluarga (KK) dapat ditugaskan lebih dari 3 (tiga ) aparat pembina UPT. (3) Ketua Organisasi UPT berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat serendahrendahnya Pengatur Tingkat I (lvd). (4) Struktur Organisasi UPT sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Menteri ini, Pasal 5 Pembina UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b dan huruf c, dapat berasal dari : a. Pegawai Negeri Sipil; atau b. Non Pegawai Negeri Sipil. Pasal 6 Pembina UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, dapat diusulkan oleh atasan langsungnya kepada kepala dinas yang bertanggungjawab di bidang ketransmigrasian kabupaten/kota setempat. 104

Pasal 7 (l) Pembina UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, terdiri dari TKPMP atau Aparat Desa atau Tokoh Masyarakat. (2) Pembina UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diusulkan oleh Kepala Desa/Kelurahan kepada kepala dinas yang bertanggungiawab di bidang ketransmigrasian kabupaten/kota setempat. Pasal 8 Pembina UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 oleh kepala dinas yang bertanggungiawab di bidang ketransmigrasian diusulkan kepada bupati/walikota untuk mendapat penetapan sebagai Pembina UPT. BAB IV TUGAS PEMBINAUPT Prsal 9 Ketua Organisasi UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat(1) huruf a mempunyai tugas : a. mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan penempatan transmigran, pembagian peralatan/perbekalan dan pembagian lahan usaha; b. m ngkoordinasikan penyusunan rencana pembinaan di bidang ekonomi, ipsial budaya, mcntal spiritual, sarana dan prasarana lingkungan permukiman dan kelcmbagaan pemerintahan desa serta lembaga sosial kemasyarakatan; c. mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan ckonomi, sosial budaya, mental spiritual, sarana dan prasarana lingkungan permukiman dan kelembagaan pemerintahan desa serta lembaga sosial kemasyarakatan; d. mengkoordinasikan kegiatan dengan aparat pembina dari unit kerja lintas scktor terkait seperti ; Guru, PPL, Petugas Kcsehatan, Petugas Pos dan lain-lain; e. menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan pembinaan secara periodik setiap 4 (empat) bulan sekali kepada dinas yang bertanggungiawab di bidang ketransmigrasian kabupaten/kota setempat. Pasal l0 Pembina bidang ekonomi, sosial budaya dan mental spiritual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (l) hurufb mempunyai tugas : r05

a. menyusun rencana pembinaan di bidang ekonomi, sosial budaya dan mental spiritual; b. melaksanakan pembinaan ekonomi, sosial budaya dan mental spiritual yang meliputi : l. pembinaan produksi; 2. pembinaan pengolahan hasil dan pemasaran; 3. pengembangan kelembagaan ekonomi dan permodalan; 4. pengembangan kewirausahaan; 5. pendistribusianbantuanpangan; 6. pelayanan pendidikan dan seni budaya; 7. pelayanan kesehatan dan keluarga berencana; 8. pelayanan mental spritual. c. membuat laporan perkembangan pelaksanaan pembinaan di bidang ekonomi, sosial budaya dan mental spiritual secara periodik setiap 4 (empat) bulan sekali kepada Ketua Organisasi UPT. Pasal 1l Pembina bidang kelembagaan pemerintahan/lembaga sosial kemasyarakatan sarana dan pras.uana dan lingkungan permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c mempunyai tugas : a. menyusun rencana pembinaan bidang kelembagaan pemerintahan/lembaga sosial kemasyarakatan, sarana dan prasarana lingkungan permukiman; b. melaksanakan pembinaan bidang sarana dan prasarana lingkungan permukiman dan kelembagaan pemerintahan/lembaga sosial kemasyarakatan : l. fasilitasi pembentukan, penguatan dan pengembangan lembaga pemerintahan desa; 2. fasilitasi pembentukan, penguatan dan pengembangan lembaga sosial kemasyakatan; 3. fasilitasi pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana permukiman; 4. fasilitasi pemeliharaan dan pengembangan lingkungan; c. membuat laporan perkembangan pelaksanaan pembinaan di bidang kelembagaan pemerintahar/lembaga sosial kemasyarakatan, sarana dan prasarana lingkungan permukiman secara periodik setiap 4 (empat) bulan sekali kepada Ketua Organisasi UPT. Pasal 12 (l) Masa kerja Pembina UPT dimulai sejak ditetapkan sebagai Pembina UPT sampai dengan penyerahan pembinaan permukiman transmigrasi. (2) Dalam masa pembinaan permukiman transmigrasi, Pembina UPT dapat diganti oleh Pejabat yang berwenang. 106

Pasal 13 Pembina UPT diberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan manajemen UPT oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan/atau bersama Instansi lintas sektor terkait. Pasal 14 (1) Untuk menunjang kegiatan pembinaan UPT, akan dialokasikan dana manajemen pembinaan UPT. (2) Dana manajemen pembinaan UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (l) antara lain meliputi: a. insentif minimal setara dengan Upah Minimum Regional setempat; b. kendaraan bermotor roda dua; c. alat komunikasi. (3) Alokasi dana pembinaan UPT setiap tahun ditetapkan oleh Menteri. Pasal 15 Pembina UPT yang berprestasi diberikan penghargaan oleh Pemerintah dar/atau pemerintah daerah. BAB V KETENTUAN LAIN Pasal 16 Ketentuan lebih lanjut Peraturan Menteri ini akan ditetapkan oleh Direktur Jenderal yang bersangkutan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini maka Keputusan Menteri Transmigrasi Nomor KEP. 33A4EN/1985 tentang Organisasi Unit Pemukiman Transmigrasi, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. r07

Pasal l8 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal, 30 Oktober 2007 MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd ERMAN SUPARNO r08

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.22IMENDU2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI UNIT PERMUKIMAN TRANSMIGRASI STRUKTUR ORGANISASI UNIT PERMUKIMAN TRANSMIGRASI KETUA ORGANISASI UPT PEMBINA BIDANG EKONOMI, SOSIAL, BUDAYADANMENTAL SPRITUAL PEMBINA BIDANG SARANADA,N PRASARANA LINGKTJNGAN PERMUKIMAN DAN KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN/LEMBAGA SOSIAL KEMASYARAKATAT{ Ditetapkan di Jakarta pada tanggal, 30 Oktober 2007 MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd ERMAN SUPARNO 109