II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Taksonomi dan Morfologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus Burchell)

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

I. PENDAHULUAN. hanya bisa didapatkan dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari (Rasyid, 2003;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang

BAB II TINJUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi dan Morfologi Ikan Lele Dumbo. Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) berasal dari Benua Afrika dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Budidaya Lele (Clarias gariepinus) di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi

TINJAUAN PUSTAKA. keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan nila menurut Trewavas (1982), dalam Dirjen Perikanan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan lele dumbo adalah jenis ikan hibrida hasil persilangan antara C. batracus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

BAB I PENDAHULUAN. lele salah satunya adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah. Subordo : Siluroidae

TINJAUAN PUSTAKA. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Klasifikasi ikan lele menurut Djatmika (1986) adalah sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan patin siam merupakan salah satu komoditas ikan yang dikenal sebagai

Gambar 1. Ikan lele dumbo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Klasifikasi Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

BUDIDAYA IKAN LELE. TUGAS E-BISNIS ( Electronic Business ) disusun oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk konsumsi adalah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara induk betina C. fuscus Taiwan dengan induk jantan C. mossambicus

KARYA ILMIAH BUDIDAYA IKAN LELE. NAMA : Mey Dwi Prasetya NIM : KELAS : D3TI-2B

Pemberian Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Di Desa Sari Kecamatan Sape Kabupaten Bima

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki panjang batang mencapai 30 cm. Eceng gondok memiliki daun bergaris

TINJAUAN PUSTAKA. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Menurut Kottelat dkk., (1993), klasifikasi dari ikan lele dumbo adalah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat semakin meningkat tentang. manfaat ikan sebagai bahan makanan dan kesehatan menyebabkan tingkat

TINJAUAN PUSTAKA. Broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil

I. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan patin siam adalah jenis ikan yang secara taksonomi termasuk spesies

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Uji Organoleptik Ikan Mujair

Oleh: Ary Andini. Lokasi: Desa Kedung Banteng, Tanggulangin, Sidoarjo

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Lele dumbo yang bernama ilmiah Clarias geriepinus, masuk di Indonesia

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.09/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA SRIKANDI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

BUDIDAYA IKAN NILA MUHAMMAD ARIEF

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PELEPASAN IKAN LELE MUTIARA.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Cuvier (1829), Ikan tembakang atau lebih dikenal kissing gouramy,

2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Ikan Selais (O. hypophthalmus). Sumber : Fishbase (2011)

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus)

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Puyuh (Coturnix-coturnix japonica)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Conqruist (1981), teh diklasifikasikan sebagai berikut :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis penting yang banyak dibudidayakan oleh petani. Beternak lele

1.Abstrak. 2.Isi/jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Klasifikasi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

BAB I PENDAHULUAN. dan Perikanan, 2008) pemasarannya relatif murah. Kebutuhan ikan lele konsumsi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang

PENINGKATAN NILAI EKONOMI DAN PEMBUATAN PELET IKAN SEBAGAI ALTERNATIF MENGURANGI LIMBAH AYAM POTONG. Oleh:

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Klasifikasi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus)

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

ini bisa dilakukan di medan yang tidak memungkinkan untuk II. Budidaya Ikan tele di Kolam Terpal Kolam terpal

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kelas : Crustacea. Ordo : Decapoda. Webster et al., (2004), menyatakan bahwa lobster merupakan udang air tawar

I. PENDAHULUAN. Waduk merupakan salah satu bentuk perairan menggenang yang dibuat

II. TINJAUAN PUSTAKA A. KARAKTERISTIK IKAN LELE DUMBO

SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

PENGELOLAAN INDUK IKAN NILA. B. Sistematika Berikut adalah klasifikasi ikan nila dalam dunia taksonomi : Phylum : Chordata Sub Phylum : Vertebrata

BAB I PENDAHULUAN. adalah lele dumbo ( Clarias gariepinus). Lele dumbo merupakan hasil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran tepung tulang

Pendahuluan. Pada umumnya budidaya dilakukan di kolam tanah, dan sebagian di kolam semen.

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA SALINA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Biologi, Habitat dan Kebiasaan Makan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

I. PENDAHULUAN. di antara pulau lain, namun tingkat endemik masih kalah dibandingkan dengan

SKRIPSI. KOMBINASI TEPUNG IKAN RUCAH PADA PAKAN BUATAN UNTUK MENINGKATKAN KANDUNGAN OMEGA 3 IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus Burchell)

II. TINJAUAN PUSTAKA. terintegrasi, dan menciptakan suatu simbiotik antara keduanya (Rakocy et al.,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS MERAH NAJAWA

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI BATANGHARI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ilyas (1983) dalam Syafitri (2007) ikan teri merupakan bahan makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus) merupakan salah satu ikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sungai Tabir merupakan sungai yang berada di Kecamatan Tabir Kabupaten

BAB II KAJIAN TENTANG IKAN LELE DUMBO (Clarias sp) DAN TANAMAN TALAS (Colocasia esculenta L. Schoot)

Lele Dumbo mempunyai fisik yang besar, pertumbuhannya cepat, dan

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS USAHA PEMANCINGAN

genus Barbodes, sedangkan ikan lalawak sungai dan kolam termasuk ke dalam species Barbodes ballaroides. Susunan kromosom ikan lalawak jengkol berbeda

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang mengkombinasikan pemeliharaan ikan dengan tanaman (Widyastuti, et.al.,2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson) Sheedy (2006), klasifikasi ilmiah ikan Tenggiri yaitu :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang memiliki bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya lele dumbo tergolong mudah dan pertumbuhannya relatif cepat.

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Taksonomi dan Morfologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus Burchell) Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus Burchell) berasal dari Benua Afrika dan pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1984. Jenis ikan lele ini termasuk hibrida dan pertumbuhan badannya cukup spektakuler baik panjang tubuh maupun beratnya. Dibanding kerabat dekatnya ikan lele lokal (Clarias batrachus) lele dumbo memiliki pertumbuhan empat kali lebih cepat. Oleh sebab itu, ikan jenis ini dengan mudah menjadi populer di masyarakat (Santoso,1994) Di Indonesia ada 6 (enam) jenis ikan lele yang dikembangkan: 1. Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan). 2. Clarias teysmani, dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih (Padang). 3. Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat). 4. Clarias nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh (Kalimantan Selatan). 5. Clarias loiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang (Kalimantan Timur). 6. Clarias gariepinus Burchell, yang dikenal sebagai lele dumbo berasal dari Afrika (Djatmika et al,1986). 6

7 Ikan lele digemari semua lapisan masyarakat sebagai protein hewani alternatif yang harganya murah. Ikan lele mudah diolah, bergizi tinggi dan rasanya enak. Ikan lele dumbo mudah dipelihara, disimpan dan dipasarkan baik berupa ikan hidup maupun ikan segar (Puspowardoyo dan Djarijah, 2002). Kedudukan taksonomi ikan lele dumbo adalah sebagai berikut : Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies (Djatmika et al,1986) : Animalia : Chordata : Pisces : Ostariophysi : Claridae : Clarias : Clarias gariepinus Burchell Gambar 1. Ciri morfologi ikan lele dumbo (Santoso,1994) Menurut Puspowardoyo dan Djarijah (2002), Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus Burchell) memiliki morfologi yang mirip dengan lele lokal (Clarias batrachus). Bentuk tubuh memanjang, agak bulat, kepala gepeng dan batok kepalanya keras, tidak bersisik dan berkulit licin, mulut besar, warna kulit badannya terdapat bercak-bercak kelabu seperti jamur kulit manusia (panu). Ikan lele dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish.

8 Ciri-ciri morfologis lele dumbo lainnya adalah sungutnya. Sungut berada di sekitar mulut berjumlah delapan buah atau 4 pasang terdiri dari sungut nasal dua buah, sungut mandibular luar dua buah, mandibular dalam dua buah, serta sungut maxilar dua buah. Ikan lele mengenal mangsanya dengan alat penciuman, lele dumbo juga dapat mengenal dan menemukan makanan dengan cara rabaan (tentakel) dengan menggerak-gerakan salah satu sungutnya terutama mandibular (Santoso, 1994). Lele dumbo mempunyai lima buah sirip yang terdiri dari sirip pasangan (ganda) dan sirip tunggal. Sirip yang berpasangan adalah sirip dada (pectoral) dan sirip perut (ventral), sedangkan yang tunggal adalah sirip punggung (dorsal), ekor (caudal) serta sirip dubur (anal). Sirip dada ikan lele dumbo dilengkapi dengan patil atau taji tidak beracun. Patil lele dumbo lebih pendek dan tumpul bila dibandingkan dengan lele lokal (Santoso, 1994). B. Habitat Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air, semua perairan tawar dapat menjadi lingkungan hidup atau habitat lele dumbo misalnya waduk, bendungan, danau, rawa, dan genangan air tawar lainnya. Di alam bebas, lele dumbo ini memang lebih menyukai air yang arusnya mengalir secara perlahan atau lambat. Aliran air arus yang deras lele dumbo kurang menyukainya (Santoso, 1994). Lele dumbo asal Afrika ternyata sangat toleransi terhadap suhu air yang cukup tinggi yaitu 20º 35ºC, disamping itu lele dumbo dapat hidup pada

9 kondisi lingkungan perairan yang jelek. Kondisi air dengan kandungan oksigen yang sangat minim lele dumbo masih dapat bertahan hidup, karena lele dumbo memiliki alat pernafasan tambahan yang disebut organ arborescent (Santoso, 1994). C. Sifat Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus Burchell) Pada siang hari lele dumbo memang jarang menampakkan aktivitasnya dan lebih menyukai tempat yang bersuasana sejuk dan gelap. Ikan lele dumbo bersifat nokturnal (aktif pada malam hari). Lele dumbo mencari makan biasa dilakukan pada malam hari, namun, pada kolam-kolam budidaya lele dumbo dapat dibiasakan diberi pakan pada siang hari (Santoso, 1994). Lele dumbo terkenal rakus, karena mempunyai ukuran mulut yang cukup lebar hingga mampu menyantap makanan alami di dasar perairan dan buatan misalnya pellet. Lele dumbo sering digolongkan pemakan segala (omnivora). Makanan berupa bangkai seperti ayam, bebek, angsa, burung, bangkai unggas lainnya dilahapnya hingga tulang belulangnya. Lele dumbo juga dikenal sebagai pemakan bangkai atau scavenger. Di kolam budidaya, lele dumbo mau menerima segala jenis makanan yang diberikan (Santoso, 1994). Menurut SNI (2006), kandungan nutrisi dalam pakan ikan lele dumbo dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Syarat mutu pakan ikan lele dumbo No Jenis uji Satuan Persyaratan (As feed) Benih Pembesaran Induk 1 Kadar air maksimal % 12 12/12 12 2 Kadar abu maksimal % 13 13/13 13 3 Kadar protein min % 30 28/25 30 4 Kadar lemak min % 5 5/5 5 5 Kadar serat kasar, maks % 6 8/8 8 (SNI, 2006)

10 D. Pemeliharaan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus Burchell ) Memelihara lele dumbo bisa dilakukan di berbagai tempat. Ikan lele umumnya dipelihara di kolam. Kolam bisa dibuat dari bermacam-macam bahan bisa beton, terpal, bahkan bisa dipelihara di sawah penduduk. Kolam beton bisa dibangun dengan syarat adanya lahan yang cukup. Ukuran kolam sebagai pedoman, setiap 1 m³ air dapat menampung 30-50 ekor lele berukuran sekitar 10 cm. Bila kedalaman kolam 1-1,5 m, maka setiap 1 m² kolam dapat digunakan untuk memelihara paling sedikit 30 ekor lele. Dinding kolam sebaiknya dibuat tegak lurus, karena lele memiliki patil yang dapat digunakan untuk merangkak dengan berpijak pada dinding yang agak miring. Dasar kolam sebaiknya dibuat agak miring ke arah pintu pengeluaran air, agar pengeringan kolam tidak mengalami kesulitan (Puspowardoyo dan Djarijah, 2002). Variasi Kolam bisa dilakukan dengan berbagai cara karena tidak adanya spesifikasi ukuran kolam yang baku. Bisa bervariasi, luas minimal 20 m² dan maksimal 70 m². Tinggi kolam antara 80 cm -120 cm, kedalaman air antara 70 cm - 110 cm. Bentuk kolam pun bisa bervariasi, bisa segiempat panjang atau pun bujursangkar, dan bundar. Saluran pemasukan air posisinya sedikit di atas. Kolam dilengkapi dengan 2 atau 3 pembuangan yaitu pembuangan atas, tengah dan bawah. Lubang pembuangan atas untuk membuang kotoran dan fitoplankton yang berlebih atau tebal biasanya dilakukan pada siang hari. Lubang bawah untuk membuang endapan yang berasal dari sisa-sisa pakan, kotoran ikan, maupun plankton yang mati. Kualitas air diusahakan sesuai kultur

11 ikan. Air diupayakan tidak terlalu bening agar lele merasa lebih nyaman (Puspowardoyo dan Djarijah, 2002). Kolam terpal adalah kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal. Kolam terpal dapat mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam gali maupun kolam semen. Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. Keuntungan lain dari kolam terpal adalah : 1. Terhindar dari pemangsaan ikan liar. 2. Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk memudahkan pergantian air maupun panen. Selain itu mempermudah penyesuian ketinggian air sesuai dengan usia ikan. 3. Dapat dijadikan peluang usaha skala mikro dan makro. 4. Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam (Puspowardoyo dan Djarijah, 2002; Margolang, 2008). E. Kandungan Omega 3 pada Ikan Rucah Omega-3 merupakan asam lemak yang memiliki posisi ikatan rangkap pertama pada atom karbon nomor 3 dari ujung gugus metilnya (Nettleton, 1995; Rasyid 2003). Asam lemak omega 3 yang mempunyai arti khusus dalam ilmu gizi adalah alfa-asam linolenat (18:3 ω-3) serta turunannya, asam eikosapentanoat EPA (C 20:5 ω-3) dan dokosaheksaeonat DHA (C 22:6 ω-3) (Almatsier, 2004). Jenis asam lemak tak jenuh pada minyak ikan hampir sama dengan minyak pada tumbuhan. Perbedaannya hanya pada kadar asam lemak tertentu

12 misalnya, asam lemak utama pada minyak ikan berkonfigurasi omega-3, sedangkan pada tumbuhan dan hewan lainnya lebih banyak mengandung asam lemak berkonfigurasi omega-6 (Netlleton, 1995; Rasyid, 2003; Schmidt et al, 2001). Asam lemak omega 3 adalah asam a-linolenik (18:3) ditemukan terutama dalam tanaman dan asam eikosapentaenik (20:5) dan asam dokosahexaenoik (22:6) khususnya ditemukan hewan air, EPA dan DHA disintesis oleh fitoplankton, yang kemudian dikonsumsi oleh ikan, mollusca dan crustaceae, dengan demikian dikonsentrasikan dalam rantai makanan air (Farrell, 1998 ; Mu nisa, 2003). Sumber diet utama omega 3 pada manusia adalah ikan. Alga laut dan fitoplanton mensintesis omega 3 dimana masuk kedalam rantai makanan. Variasi kandungan minyak pada ikan menyolok berbeda spesis dan kandungan omega 3 pada berbagai minyak diantara spesies yang berbeda. Ikan yang ditemukan pada air dingin lebih tinggi kandungan omega 3 dibanding pada air hangat dan kandungan omega 3 pada ikan laut lebih tinggi dibanding pada air air tawar (Farrell, 1998 ; Mu nisa, 2003). Ikan rucah sebagai hasil tangkapan sampingan pada siklus hidupnya mengkonsumsi alga laut dan fitoplankton, dengan demikian ikan rucah ini mengakumulasi omega 3 dalam tubuhnya. Ikan rucah sebagai ikan murah dan tidak ekonomis ini akan dimanfaatkan sebagai sumber alternatif penghasil omega 3 pada ikan lele dumbo.

13 F. Hipotesis Penambahan tepung ikan rucah sebanyak 50% pada pakan buatan akan menghasilkan omega 3 yang paling tinggi pada ikan lele dumbo (Clarias gariepinus Burchell).