ANALISA USAHA PETERNAKAN KAMBING DI KENAGARIAN SAOK LAWEH KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK SKRIPSI. Oleh : PRILLA AMEL

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

PERBANDINGAN PENDAPATAN ANTARA PETERNAK MITRA DAN PETERNAK MANDIRI AYAM BROILER DI KABUPATEN BUNGO. SKRIPSI. Oleh : ELSYE DILLA ANGRIANI

SKRIPSI. Oleh : Desvionita Nasrul BP

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK

SKRIPSI. Oleh : VIVI MISRIANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak

PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN DAN FORMULASI RANSUM PADA KELOMPOK TERNAK KAMBING DI KABUPATEN BIREUEN

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA

NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK RUMINANSIA PADA PROGRAM SARJANA MEMBANGUN DESA (SMD) DI KABUPATEN MALANG SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. Blakely, J dan D. H. Bade Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Oleh: Rodianto Ismael Banunaek, peternakan, ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. Sektor peternakan adalah sektor yang memberikan kontribusi tinggi dalam

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

PERFORMANS REPRODUKSI TERNAK KERBAU DI NAGARI AIR DINGIN KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK

UKURAN-UKURAN TUBUH TERNAK KERBAU LUMPUR BETINA PADA UMUR YANG BERBEDA DI NAGARI LANGUANG KECAMATAN RAO UTARA KABUPATEN PASAMAN

TINJAUAN PUSTAKA. pendekatan yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

NILAI TAMBAH FINANSIAL PENERAPAN INSEMINASI BUATAN PADA USAHA PETERNAKAN SAPI RAKYAT DI KECAMATAN KOTO PARIK GADANG DIATEH KABUPATEN SOLOK SELATAN

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup

II. TINJAUAN PUSTAKA

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

ANALISA PERBANDINGAN SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG SEBELUM DAN SETELAH ADANYA PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

TINJAUAN PUSTAKA Peternakan Sapi Potong di Indonesia

ANALISIS TATANIAGA KENTANG DARI DESA JERNIH JAYA KECAMATAN GUNUNG TUJUH KABUPATEN KERINCI KE KOTA PADANG OLEH MEGI MELIAN

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK DOMBA DI DESA SELOREJO KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

USAHA ITIK PETELUR DAN TELUR TETAS

ANALISIS DAYA DUKUNG PAKAN UNTUK PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM SKRIPSI. Oleh : AHMAD ZEKI

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

SISTEM PEMELIHARAAN TERNAK KERBAU DI PROPINSI JAMBI

ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

I. PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

K. Budiraharjo dan A. Setiadi Fakultas Peternakan Univesitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang dengan kambing Ettawa. Kambing Jawarandu merupakan hasil

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

Intisari. Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo. Zulfanita

PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh pekerjaan utamanya.

BAB I PENDAHULUAN. Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT)

I. PENDAHULUAN. Lampung merupakan daerah yang berpotensi dalam pengembangan usaha

I. PEDAHULUAN. sekitar 2-5 ekor ternak per rumah tangga peternak (RTP). Skala yang kecil

TINJAUAN PUSTAKA Kambing Kambing Perah

ANALISIS USAHATANI TEMBAKAU (Studi Kasus Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo) SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh EDWIN JAYADI

TINJAUAN PUSTAKA. sangat populer di kalangan petani di Indonesia. Devendra dan Burn (1994)

TINJAUAN PUSTAKA. Terletak LU dan LS di Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan

PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

I. PENDAHULUAN. berubah, semula lebih banyak penduduk Indonesia mengkonsumsi karbohidrat namun

KAJIAN ASPEK TEKNIS PEMELIHARAAN TERNAK KERBAU SEBAGAI PENGHASIL DAGING DI KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN S K R I P S I

ANALISIS TATANIAGA GABAH/BERAS DARI KENAGARIAN CUPAK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK SKRIPSI. Oleh : Prima Sari Esti Eysa

II. TINJAUAN PUSTAKA

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KACANG BETINA SEBAGAI SUMBER BIBIT DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Persebaran Kambing Peranakan Ettawah (PE) galur lainnya dan merupakan sumber daya genetik lokal Jawa Tengah yang perlu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah

Revenue Analysis Of Cattle Farmer In Sub District Patebon Kendal Regency

BAB I PENDAHULUAN. yang strategis karena selain hasil daging dan bantuan tenaganya, ternyata ada

PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT DI KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI

PENDAHULUAN. Kambing perah merupakan salah satu ternak penghasil susu. Susu

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Chen et al., 2005). Bukti arkeologi menemukan bahwa kambing merupakan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

ANALISIS TITIK IMPAS AGRIBISNIS TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWAH DI KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH

RIKA PUSPITA SARI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

ANALISIS KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SAPI POTONG RAKYAT PASCA GEMPA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN SKRIPSI YUDI SISWANTO

UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERNAK DOMBA MELALUI PERBAIKAN MUTU PAKAN DAN PENINGKATAN PERAN KELOMPOKTANI DI KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS

KEGIATAN SIWAB DI KABUPATEN NAGEKEO

KAMBING ETAWA SEBAGAI PENGHASIL SUSU DI KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA. (Etawa Goat as A Milk Producer in District of Sleman, Yogyakarta)

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

ANALISIS PROFITABILITAS PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

PRODUKTIVITAS DAN ANALISA KELAYAKAN USAHA TERNAK SAPI POTONG DI YOGYAKARTA (POSTER) Tri Joko Siswanto

Pedaging di Kabupaten Majalengka

PENGKAJIAN SISTEM BUDIDAYA SAPI POTONG PADA EKOREGIONAL PADANG PENGEMBALAAN PENDAHULUAN

IV. DATA STATISTIK PETERNAKAN

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Indonesia masih sangat jarang. Secara umum, ada beberapa rumpun domba yang

SINGGIH TRICAHYONO NIM:

TINJAUAN PUSTAKA. dengan kondisi agroekosistem suatu tempat. Di lingkungan-lingkungan yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

PROGRAM AKSI PERBIBITAN TERNAK KERBAU DI KABUPATEN BATANG HARI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran Umum PT Widodo Makmur Perkasa Propinsi Lampung

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BUDIDAYA TAMBAK BANDENG DI UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK TESIS

ANALISA PERBANDINGAN TINGKAT KEUNTUNGAN PETANI DENGAN TINGKAT KEUNTUNGAN PEDAGANG DALAM PEMASARAN KAKAO DI KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Biaya dan keuntungan...simon pardede

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nutfah (Batubara dkk., 2014). Sebagian dari peternak menjadikan kambing

TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI HIJAUAN PAKAN TERNAK DI DESA MARENU, TAPANULI SELATAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mayoritasnya bermatapencarian sebagai petani.

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

Transkripsi:

ANALISA USAHA PETERNAKAN KAMBING DI KENAGARIAN SAOK LAWEH KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK SKRIPSI Oleh : PRILLA AMEL 06 164 060 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2011

ANALISA USAHA PETERNAKAN KAMBING DI KENAGARIAN SAOK LAWEH KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK Prilla Amel, dibawah bimbingan Ir. Syafril, MS dan Ir. Edwin Heryanto, MP Program Studi Sosial Ekonomi Jurusan Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Andalas, 2010 ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Kenagarian Saok Laweh Kecamatan Kubung Kabupaten Solok tanggal 21 Juli sampai 4 November 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Aspek teknis usaha ternak kambing (2) Aspek ekonomi usaha ternak kambing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yaitu pengamatan langsung ke lapangan. Metode pengambilan sampel adalah metode sensus dengan jumlah peternak 23 RTP (Rumah Tangga Pemelihara). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : jenis bibit yang digunakan adalah kambing kacang dengan performans reproduksi ; umur dewasa kelamin ternak kambing peternak berumur 6 bulan, umur melahirkan pertama ternak kambing peternak umur 10-12 bulan, lama kebuntingan rata-rata 5,5 6 bulan, interval kelahiran rata-rata 7-8 bulan. Pakan yang diberikan rumput lapangan, Sistem pemeliharaan yang digunakan adalah semiintensif yakni dengan digembalakan di siang hari dan dikandangkan di malam hari. 73,91% peternak memiliki kandang panggung dan 26,09% kandang berlantaikan tanah. Ditemukan 13,04% ternak yang terserang penyakit yakni berupa penyakit kudis. Dalam hal pemasaran, peternak memasarkan ternaknya dengan cara pembeli datang langsung ke peternak/lokasi kandang. Aspek ekonomi usaha peternakan kambing di Nagari Saok Laweh diantaranya : rata-rata biaya produksi uang dikeluarkan peternak Rp 3.027.679/peternak/tahun, dengan rata-rata penerimaan yang diperoleh peternak Rp 4.599.694/peternak/tahun dengan total pendapatan peternak rata-rata Rp 1.532.015/peternak/tahun, sedangkan R/C Ratio peternakan kambing adalah 1,5 berarti usaha peternakan kambing ini menguntungkan. Kata kunci : Analisa Usaha Peternakan, Kambing.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kambing merupakan ternak yang mempunyai kemampuan hidup yang baik dengan berbagai kondisi iklim dan dapat hidup pada lahan dengan berbagai topografi, baik dataran rendah maupun dataran tinggi (Dinas Peternakan Kabupaten Solok, 2009). Menurut pendapat (Williamson dan Payne, 1993), sebagaimana yang di kutip oleh Mildatul (2010), menyatakan bahwa kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang relatif mudah dipelihara dan dapat memakan berbagai hijauan terutama terhadap daun-daun muda. Kambing dapat hidup menyesuaikan diri pada daerah dimana ternak lain sukar hidup seperti didaerah batu-batuan, daerah perbukitan atau daerah pegunungan. Selanjutnya ditambahkan oleh Sarwono (2005), ternak kambing merupakan ruminansia kecil yang mempunyai arti besar bagi peternak rakyat. Ternak kambing sudah cukup dikenal oleh masyarakat yang dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan tambahan dalam usaha tani terutama didaerah pedesaan. Salah satu bangsa kambing yang banyak dipelihara masyarakat pedesaan adalah kambing kacang. Hal ini disebabkan karena kambing kacang mempunyai daya adaptasi yang tinggi sehingga mampu hidup dilapangan pengembalaan yang kurang memadai. Kenagarian Saok Laweh merupakan salah satu Nagari yang terdapat di Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Kenagarian ini berpenduduk sebanyak

5.164 jiwa. Kenagarian Saok Laweh memiliki populasi ternak kambing terbesar di Kecamatan Kubung. Seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 1. Jumlah Populasi Kambing di Kecamatan Kubung Tahun 2009. No Nagari Kambing Jantan Betina Jumlah 1 Selayo 53 260 313 2 Koto Baru 62 227 289 3 Gantung Ciri 44 191 235 4 Koto Hilalang 62 182 244 5 Tanjung Bingkung 57 232 289 6 Soak Laweh 84 292 376 7 Gaung 51 250 301 8 Panyakalan 56 194 250 Jumlah 469 1.828 2.297 Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Solok Tahun 2009 Usaha peternakan kambing di Nagari Saok Laweh adalah peternakan rakyat yang masih berskala kecil dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional. Ternak kambing dipelihara dengan melepas ternaknya di siang hari di padang penggembalaan dan sore hari digiring ke kandang. Ternak kambing merupakan sumber pendapatan tambahan bagi petani didaerah ini. Berdasarkan uraian di atas dan mengingat pentingnya ternak kambing sebagai sumber pendapatan tambahan bagi petani peternak di wilayah tersebut, maka penulis tertarik mengetahui kondisi usaha peternakan kambing di Nagari Saok Laweh Kecamatan Kubung Kabupaten Solok tersebut. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Analisa Usaha Peternakan Kambing Di Kenagarian Saok Laweh Kecamatan Kubung Kabupaten Solok.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana aspek teknis usaha peternakan kambing yang dilakukan oleh peternak di Nagari Saok Laweh Kecamatan Kubung. 2. Bagaimana aspek ekonomi dari usaha ternak kambing di wilayah tersebut. C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui aspek teknis usaha peternakan kambing di Nagari Saok Laweh. 2. Mengetahui aspek ekonomi usaha ternak kambing di Nagari Saok Laweh. D. Manfaat Penelitian 1. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan usaha ternak kambing dimasa yang akan datang. 2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi untuk penelitian selanjutnya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Penerapan aspek teknis ternak kambing di Kenagarian Saok Laweh sudah cukup baik dengan performans reproduksi ; umur dewasa kelamin 6 bulan, lama kebuntingan rata-rata 5,5 6 bulan, interval kelahiran rata rata 7 8 bulan. Pakan yang diberikan rumput lapangan dengan sistem pemeliharaan yang digunakan secara semiintensif. Dalam perkandangan peternak menggunakan 73,91% kandang panggung dan 26,09 % kandang berlantaikan tanah. Penyakit ditemukan 13,04 % ternak yang terserang penyakit. Dalam pemasaran pembeli/toke langsung datang ke kandang. 2. Aspek ekonomi usaha ternak kambing di Nagari Saok Laweh adalah sebagai berikut ; a) rata rata biaya produksi yang di keluarkan peternak kambing adalah Rp 3.027.679/peternak/tahun, b) Rata rata penerimaan yang di peroleh peternak adalah Rp 4.599.694/peternak/tahun, c) Total pendapatan peternak rata-rata Rp 1.532.015/peternak/tahun, d) Sedangkan nilai R/C Ratio peternakan kambing di Kenagarian Saok Laweh adalah 1,5. Berarti usaha peternakan kambing ini menguntungkan dengan R/C Ratio > 1. B. Saran Karena usaha ternak kambing cukup menguntungkan di daerah tersebut, maka perlu dikembangkan di masa yang akan datang dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan petani peternak di daerah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA Adiwilaga, A. 1982. Ilmu Usaha Tani. Penerbit Universitas Padjajaran, Bandung. BPS. 2009. Kabupaten Solok dalam Angka. BPS Kabupaten Solok, Solok. Cahyono, B. 1998. Beternak Domba dan Kambing. Kanisius, Yogyakarta. Devendra dan M Burns.1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis, Diterjemahkan oleh IDK. Harya Putra. Universitas Udayana dan Institut Teknologi Bandung, Bandung. Dinas Peternakan Kabupaten Solok. 2009. Data Base Peternakan Tahun 2009. Hanafi, mamduh. M dan Hali, A. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit AMP YKPN, Yogyakarta. Kadariah. Karlina, L Gray, C. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. LPFE. Universitas Indonesia, Jakarta. Kadarsan, H. W. 1995. Keuangan Pertanian dan Penbiayaan Perusahaan Agribisnis. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. PT Prebalindo, Jakarta. Middatul, S. 2010. Performans Reproduksi Ternak Kambing PE (Peranakan Ettawa) di PT. Reanindo Perkasa Kenagarian Barulak Kecamatan Tanjung Baru Kabupaten Tanah Datar. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi III. Penerbit LP3ES, Yogyakarta. Patrick, J. Ludgate. 2006. Sukses Beternak Kambing Dan Domba. Penerbit Papas Sinar Sinanti, Jakarta. Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Usaha Tani Edisi I. Penerbit BPFE, Yogyakarta. Rangkuti, F. 2001. Business Plan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ranupandjojo, H. 1990. Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan. Penerbit AMP YKPN, Yogyakarta. Reksoprayitno, S. 2000. Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit BPFE, Yogyakarta. Sarwono, B. 2002. Beternak Kambing Unggul. Penerbit Swadaya, Jakarta.. 2005. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta. Sarwono, B dan Mulyono, Subangkit. 2010. Penggemukan Kambing Potong. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta. Sepda, H.R. 2008. Kajian Aspek Teknis Pemeliharaan Kambing Kacang di Daerah Pesisir Kabupaten Padang Pariaman. Sodiq, A. 2008. Meningkatkan Produksi Susu Kambing Peranakan Ettawa. Agromedia, Jakarta. Soeharjo, A. 1973. Pokok-Pokok Ilmu Usaha Tani. Depertemen Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian IPB, Bogor. Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.. 1998. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Universitas Indonesia, Jakarta. Soekartawi, J. L Dillon, J. B Hardakar dan A. Soeharjo. 1986. Ilmu Usaha Tani Dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Universitas Indonesia Press, Jakarta. Sosroamijoyo, M. Samad. 1985. Ternak Potong dan Kerja, Cetakan ke 10. Penerbit Yasaguna, Jakarta. Sudarsono, J. 1994. Pengantar Ekonomi Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sukirno, S. 2000. Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Edisi 2, Cetakan ke 12. Penerbit PT Grafindo Persada, Jakarta. Sumprastowo, C. D. A. 1980. Beternak Kambing Yang Berhasil. Brahta Karya Aksara, Jakarta.

Susilorini, T. E. 2008. Budidaya 22 Ternak Potensial. Penebar Swadaya, Jakarta. Taken, I. B dan Asnawi, S. 1997. Teori Ekonomi Mikro. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pasca Sarjana IPB, Bogor. Thedford, T.R. 1984. Penuntun Kesehatan Ternak Kambing. Balai Penelitian Penyakit Hewan, Bogor. Toelihere, M.R. 1985. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Angkasa, Bandung. Tony, Setiawan dan Arsa. 2002. Beternak Kambing Perah Peranakan Ettawa. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta. Umar, H. 1999. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 2. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.