ANALISA CHARGING TIME SISTEM SOLAR CELL MENGGUNAKAN PENCARI ARAH SINAR MATAHARI YANG DILENGKAPI DENGAN PEMFOKUS CAHAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENAMBAHAN ALAT PENCARI ARAH SINAR MATAHARI DAN LENSA CEMBUNG TERHADAP DAYA OUTPUT SOLAR CELL

PERANCANGAN PANEL SURYA MENGGUNAKAN TRANSISTOR (2N3055 & MJ2955) DENGAN EFEK PANTUL SINAR MATAHARI UNTUK OPTIMASI ENERGI LISTRIK YANG DIHASILKAN

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

MEMBUAT SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK GABUNGAN ANGIN DAN SURYA KAPASITAS 385 WATT. Mujiburrahman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rancang Bangun Sistem Pengangkatan Air Menggunakan Motor AC dengan Sumber Listrik Tenaga Surya

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

PENJADWALAN KEMIRINGAN PANEL SURYA MENGGUNAKAN SMART RELAY (PLC) ZELIO UNTUK MENDAPATKAN TEGANGAN KELUARAN OPTIMAL

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TENAGA SURYA SEBAGAI CATU DAYA PADA SKUTER BERODA DUA SEIMBANG OTOMATIS UNIVERSITAS TELKOM

PERANCANGAN PROTOTIPE SISTEM PENJEJAK MATAHARI UNTUK MENGOPTIMALKAN PENYERAPAN ENERGI SURYA PADA SOLAR CELL

ANALISA RANCANGAN SEL SURYA DENGAN KAPASITAS 50 WATT UNTUK PENERANGAN PARKIRAN UNISKA ABSTRAK

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

RANCANG BANGUN RANGKAIAN PEMBATAS ARUS UNTUK SISTEM SEL SURYA DENGAN OPSI DUAL OUTPUT VOLTAGE BATERAI

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

BAB II TINJAUAN UMUM

SIMULASI DAN PEMBUATAN RANGKAIAN SISTEM KONTROL PENGISIAN BATERAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

PENGARUH VARIASI BENTUK SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN AIR KINETIK (Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik Daerah Pedesaan)

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

Ribuan tahun yang silam radiasi surya dapat menghasilkan bahan bakar fosil yang dikenal dengan sekarang sebagai minyak bumi dan sangat bermanfaat bagi

ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

Pengukuran Pulse Width Modulation sebagai Pengatur Resistansi Sensor Cahaya

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

RANCANG SUPPLY K LISTRIK JURUSAN MEDAN AKHIR. Oleh : FABER HENDRA FRISKA VOREZKY

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

PEMAKSIMALAN DAYA KELUARAN SEL SURYA MENGGUNAKAN LENSA CEMBUNG

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November2014

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

EFISIENSI PANEL SURYA UNTUK CATU DAYA LAMPU JALAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PALEMBANG

PERANCANGAN BATTERY CHARGE CONTROL UNIT (BCCU) UNTUK APLIKASI SOLAR HOME SYSTEM (SHS)

Pengukuran Arus dan Tegangan pada Sistem Pembangkit Listrik Hybrid (Tenaga Angin dan Tenaga Matahari) Menggunakan Atmega 8535

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN LAPISAN AIR PENDINGIN TERHADAP DAYA KELUARAN MODUL PHOTOVOLTAIC MONOCRYSTALLINE

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, baik itu pada bumi dan pada manusia secara tidak langsung [2].

BAB III PERANCANGAN ALAT

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB II LANDASAN TEORI

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

Available online at Website

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menghasilkan prototip alat konsentrator surya (Gambar 14)

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PEDAGANG KAKI LIMA (SOLAR CELL) TUGAS AKHIR

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENAMBAHAN INTENSITAS BERKAS CAHAYA MATAHARI

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

Transkripsi:

TURBO Vol. 5 No. 1. 2016 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo ANALISA CHARGING TIME SISTEM SOLAR CELL MENGGUNAKAN PENCARI ARAH SINAR MATAHARI YANG DILENGKAPI DENGAN PEMFOKUS CAHAYA Achmad Shodiqin 1, a* ), Ahmad Yani 2,b ) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Trunajaya Bontang. ) 1,2 Jl.Taekwondo RT.9 No. 55 Telp./Fax. (0548) 3035920 Bontang-Kaltim 75311 Email: achmadshodiqin96@yahoo.co.id a), yanibima@gmail.com b) Abstrak Solar cell yang kita kenal saat ini masih memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah charging time yang singkat, oleh karena itu diperlukan sebuah sistem tambahan yang dapat meningkatkan charging time dengan harapan solar cell mendapatka cahaya matahari yang tepat tegak lurus serta di fokuskan saat diterima oleh panel surya sehingga menghasikan energi listrik yang lebih besar, pencari arah cahaya matahari yang dilengkapi dengan pemfokus cahaya berpengaruh terhadap charging time, pada solar cell yang dilengkapi dengan pencari dan pemfokus cahaya dapat meningkatkan charging time sebesar 42.8 %. Kata kunci : pemfokus cahaya, pencari arah cahaya matahari, solar cell, charging time. Pendahuluan Matahari merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan. Energi ini sangat cocok digunakan pada negara tropis seperti di Indonesia, karena letak geografis Indonesia yang berada di atas garis katulistiwa maka Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat besar. Setiap hari, di Indonesia dapat diperoleh energi sebesar 4,8-6,0 kwh/m2 pada bidang horizontal yang tidak terlindung. Energi ini dapat dimanfaatkan secara langsung maupun segara tidak langsung. [1] Secara langsung energi matahari dapat dimanfaatkan untuk meneringkan pakaian, hasil pertanian, maupun sebagai pemanas air. Pada pembangkit listrik tenaga matahari langsung, cahaya matahari difokuskan ke sebuah menara untuk memanaskan cairan didalamnya yang akan digunakan untuk memutarkan turbin. Pemanfaatan energi listrik yang berasal dari matahari juga dapat dilakukan menggunakan efek photovoltaic, efek photovoltaic ini digunakan dalam sebuah solar cell yang terdiri dari susunan semiconductors untuk menghasilkan energi listrik. Namun sayangnya solar cell yang kita gunakan masih memiliki daya yang kecil dibandingkan dengan biaya pembelian yang relative mahal, apalagi jika solar cell tersebut menggunakan sudut pemasangan yang konstan (tetap). Untuk memaksimalkan dari system charging maka diperlukan sebuah sistem tambahan yang dapat membuat solar cell menghasilakan tegangan atau voltase maupun arus listrik yang maksimal agar menghasilkan charging time yang paling lama (maksimal). charging time yang dimaksud pada penelitian ini adalah disaat solar cell menghasilkan daya melewati spesifikasi baterai yang digunakan [11] Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan charging time pada panel solar cell yang telah dilengkapi dengan pencari arah cahaya matahari dan pemfokus cahaya. Tinjauan Pustaka Pengertian Solar cells (Photovoltaic) Menurut bahasa, kata Photovoltaic berasal dari bahasa Yunani photos yang berarti cahaya dan volta yang merupakan 1

nama ahli fisika dari Italia yang menemukan tegangan listrik. Secara sederhana dapat diartikan sebagai listrik dari cahaya. Photovoltaic merupakan sebuah proses untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. [7] Proses ini bisa dikatakan kebalikan dari penciptaan laser. Solar cells atau panel surya adalah alat untuk mengkonversi tenaga matahari menjadi energi listrik. Photovoltaic adalah teknologi yang berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung. Efek photovoltaic pertama kali ditemukan oleh Henri Bacquerel pada tahun 1839, [12] efek photovoltaic adalah sebuah fenomena dimana suatu sel photovoltaic dapat menyerap energi cahaya kemudian merubahnya menjadi energi listrik. Selain pada Solar cells, fenomena ini dapat pula kita amati disaat kita menjemur sebuah diode dan pada kedua kaki dari diode akan menghasilkan arus listrik. Prinsip kerja Solar cells (Photovoltaic) Energi solar atau radiasi cahaya terdiri dari biasan foton-foton yang memiliki tingkat energi yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat energi dari foton yang menentukan panjang gelombang dari spectrum cahaya. Ketika foton mengenai suatu sel photovoltaic, maka foton tersebut dapat dibiaskan dan diserap kemudian diteruskaan menembus sel photovoltaic. [4] Foton yang diserap oleh sel photovoltaic inilah yang akan memicu timbulnya energi listrik. Pada siang hari modul surya/panel solar cell menerima cahaya matahari yang kemudian diubah menjadi listrik melalui proses photovoltaic. Energi listrik yang dihasilkan oleh modul surya dapat langsung disalurkan ke beban atau disimpan dalam baterai sebelum digunakan ke beban. Dan arus searah DC (direct current) yang dihasilkan dari modul surya yang telah tersimpan dalam baterai sebelum digunakan ke beban terlebih dahulu. Ilustrasi prinsip kerja solar cell sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1. [6] Gambar 1. Konsep kerja solar cell Karakteristik Panel Fotovoltaik Sifat-sifat listrik dari modul surya biasanya diwakili oleh karakteristik arus tegangannya. Jika sebuah modul surya dihubung singkat (Vmodul = 0), maka arus hubung singkat (Isc) mengalir. Pada keadaan rangkaian terbuka (Imodul = 0), maka tegangan modul disebut tegangan terbuka (Voc). [5] Gambar 2. Kurva Arus-Tegangan dari solar cell Daya yang dihasilkan modul surya, adalah sama dengan hasil kali arus dan tegangan yang dihasilkan oleh modul surya. Persamaan daya sebagaimana ditunjukkan pada persamaan 1. [5] P = V x I...(1) 2 TURBO p-issn: 2301-6663, e-issn: 2447-250X Vol. 5 No. 1. 2016

Dengan : P = Daya keluaran modul (Watt) V = Tegangan kerja modul (Volt) I = Arus kerja modul (Amperee) Apabila Solar cells digunakan sebagai sumber listrik dari baterai 12 volt, maka tegangan listrik minimal yang diperlukan untuk melakukan proses charging sebesar 12 volt dengan arus listrik yang dapat kita lakukan pengukuran menggunakan ampre meter. Jika kita memiliki Solar cells dengan daya sebesar 20 WP dan tegangan pada saat charging sebesar 12 volt maka: I = P/V. (2) I = 20 WP / 12 volt I = 1.67 ampre Berarti Solar cells dengan daya 20 WP (watt peak) dengan tegangan pengisian sebesar 12 volt mampu mengalirkan arus sebesar 1.67 ampre. Jika Solar cells terpapar radiasi matahari selama 5 jam berarti daya yang dihasilkan sebesar: 20 WP 5 jam = 100wat hours. Jika tegangan sebesar 12 volt berarti mampu mengalirkan 8.3 ampre selama 5 jam. berarti jika kita menggunakan Solar cells dengan daya sebesar 20 WP, maka minimal kita menggunakan baterai dengan spesifikasi tegangan 12 volt dengan kapasitas minimum sebesar 8.3 ah. Setelah kita mendapat nilai daya maka kita dapat mencari presentase penambahan atau pengurangan dengan rumus : (X :Y) x 100 = %...(3) X = selisih dari kedu buah nilai Y = nilai dari data yang akan dicari presentasenya Contoh : Sebuah solar cell menghasilkan daya 12 watt dan saat menggunakan pemfokus cahaya daya yang dihasilkan adalah 18 watt maka presentase nya adalah. (18-12 = 6) (6 : 12 ) x 100 = 0,5 x 100 = 50% Sedangkan charging time adalah waktu dimana sebuah solar cell melakukan proses pengisian pada alat penyimpan energi listrik berupa batterai dengan syarat tegangan dari solar cell telah melampaui tegangan batterai. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lingkungan Universitas Trunajaya Bontang. Dan waktu pengumpulan data berlangsung selama satu bulan dari pada tanggal 1 Desember 2015 sampai dengan 30 Januari 2016 dan waktu pengambilan data setiap hari cerah dari jam 07.00 hingga 17.00 WITA. Variabel Penelitian Ada dua jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas variabel bebas adalah variabel yang bebas ditentukan nilainya sebelum dilakukan penelitian. variabel bebas yang ditetapkan oleh peneliti adalah watu pengambilan data dari solar cell dengan tegangan kerja 5 volt 300 mili ampre yang akan diambil tiap satu jam. 2. Variable terikat variabel terikat adalah variabel yang nilainya sangat tergantung pada variabel bebas dan merupakan hasil dari penelitian variabel bebas yang diamati peneliti adalah charging time pada solar cell ( charging time yang dimaksud adalah disaat solar cell menghasilkan daya melewati spesifikasi baterai yang digunakan). Bahan dan Alat Penelitian Pada penelitian kali ini digunakan dua buah solar cell polycristaline dengan bentuk bulat yang memiliki ukuran diameter frame 70 milimeter dan panjang cell 50 milimeter dan lebar 48 milimeter dengan spesifikasi tegangan kerja 5 volt dan sebuah lensa cembung spesifikasi diameter 140 milimeter dengan fokus 100 milimeter serta sebuah motor DC (direct current). TURBO p-issn: 2301-6663, e-issn: 2447-250X Vol. 5 No. 1. 2016 3

Gambar 3. Solar cell c. Transistor berfungsi sebagai switch yang akan bekerja mengalirkan arus listrik dari emitter ke collector jika base mendapatkan ground. d. Dioda berfungsi sebagai cek valve yang akan mengalirkan arus listrik hanya dari anoda ke katoda. e. Kapasitor disini difungsikan sebagai penstabil tegangan listrik yang masuk ke dalam sistem agar mengurangi fluks. f. Resistor berfungsi memberikan hambatan listrik yang akan masuk menuju ke LDR agar tegangannya berkurang. Gambar 4. Lensa cembung Gambar 6. Controller/ rangkaian electrical Gambar 5. Motor DC Controller Pencari Arah Matahari. Controller tersebut berisikan komponen sebagai berikut: a. IC op-amp LM324 berfungsi sebagai komparator yang akan membandingkan input pada kaki A dan B, kika kaki A lebih atau sama dengan kaki B maka IC akan mengeluarkan arus suplay 5 volt pada kaki output. b. LDR (Light Dependent Resistor) berfungsi sebagai sensor cahaya yang akan memiliki hambatan yang berbeda terhadap intensitas cahaya yang jatuh diatasnya. Alat Penelitian a. Volt Meter Digunakan untuk mengukur tegangan pada output solar cel maupun input controller. b. Ampre meter yang digunakan yaitu merek sanwa. Yang berfungsi mengukur arus pada output solar cell jika diberi hambatan. c. Ohm meter digunakan untuk mengukur resistan pada komponen resistor baik yang tetap, variable maupul LDR. Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan. a. Membuat rangkaian electrical pada program Liveware. Rangkaian electrical seperti ditunjukkan pada gambar 7 4 TURBO p-issn: 2301-6663, e-issn: 2447-250X Vol. 5 No. 1. 2016

Gambar 7. Rancangan rangkaian elekrical b. Persiapan dan pemasangan seluruh alat ukur yang digunakan dalam pengujian, seperti: ampremeter, voltmeter dan alat pendukung lainnya. c. Pengujian rangkaian d. Warna merah menandakan power (+ batterai) dan Warna hijau menandakan ground (- batterai). Pengujian rangkaian seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini c. Setelah data tegangan dan arus didapatkan maka kita dapat menganalisa untuk dijadikan dalam bentuk grafik dan menghitung charging time solar cell. Hasil dan Pembahasan Pengambilan data dilakukan dengan cara meletakkan solar cell yang telah dilengkapi dengan pemfokus cahaya pada daerah terbuka dan tidak ada bangunan maupun pepohonan yang dapat menyebabkan bayang bayang. Setelah alat diletakkan pastikan alat tersebut mengarah ke utara atau selatan pada salah satu sisi penggerak serta sisi lainnya pada arah timur atau barat. Setelah alat berada pada posisi yang tepat maka kita dapat memasang sumber arus listrik berupa baterai 12 volt sehingga alat akan bergerak mengarahkan solar sell agar mendapatkan cahaya tegak lurus terhadap titik jatuhnya. Selain itu terdapat pula solar cell yang tidak dilengkapi dengan pengarah dan pemfokus cahaya agar mengarah tegak lurus ( 90 o ) terhadap permukaan tanah dan solar cell mengarah ke matahari. Gambar 8. Pengujian rangkaian electrical e. Kalibrasi seluruh alat ukur. 2. Tahap pengujian a. Pasang solar sell dengan sudut 90 0 terhadap permukaan tanah dan pasang solar cell yang telah dilengkapi oleh pencari arah cahaya matahari yang dilengkapi oleh pemfokus cahaya. b. Lakukan pengukuran tegangan dan arus output solar cell tiap jam mulai pukul 07:00 s/d pukul 17:00 Wita Gambar 9. Prototipe Solar cell yang diteliti TURBO p-issn: 2301-6663, e-issn: 2447-250X Vol. 5 No. 1. 2016 5

grafik tegangan dan arus output solar cell sebagaimana ditunjukkan pada gambar 11 dan 12. Gambar 10. Pengambilan Data Solar cell Dari hasil pengukuran tegangan dan arus pada output solar cell tiap jam mulai pukul 07:00 s/d pukul 17:00 Wita. Pada penelitian ini teknik analisa data menggunakan teknik deskriptif berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan rumus terapan, Selanjutnya data akan disajikan dalam bentuk grafik dengan bantuan Microsoft Office. Hasil penelitian seperti ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1. Data pengujian solar cell Waktu penga Tanpa alat tambahan Dengan alat tambahan mbilan data V I V I 07:00 0.005 0.008 5.490 0.037 08:00 1.320 0.014 6.140 0.038 09:00 4.160 0.030 6.148 0.039 10:00 5.600 0.037 6.210 0.040 11:00 5.770 0.037 6.270 0.039 12:00 5.960 0.038 6.300 0.039 13:00 5.930 0.038 6.350 0.039 14:00 5.580 0.036 6.350 0.040 15:00 5.520 0.036 6.250 0.039 16:00 4.200 0.033 6.230 0.039 17:00 2.300 0.014 6.110 0.038 Dari data hasil pengujian solar cell pada tabel 1 tersebut kemudian dijadikan Gambar 11. Tegangan Output solar cell Gambar 12. Arus Output Solar cell Terjadi penambahan Charging time yaitu mulai pukul 07.00 hingga 17.00 dikarenakan fungsi dari pencari arah sinar matahari yang akan membuat cahaya jatuh tegak lurus terhadap lensa serta pemfokus cahaya yang akan meningkatkan intensitas cahaya yang diterima oleh solar cell. Penambahan waktu charging time didapatkan dari tegangan kerja solar cell pada sistem charging dari senter charge dimana solar cell tersebut diambil yaitu berkisar antara 4 volt. Apabila charging time solar cell tanpa alat tambahan dimulai dari pukul 09.00 hingga pukul 16.00 (7 jam) sedangkan pada solar cell yang menggunakan alat tambahan, charging time dimulai lebih awal yaitu pada pukul 07.00 hingga pukul 17.00 (10 jam). Dikarenakan solar cell jenis ini menggunakan batterai dengan tegangan 4 volt sehingga charging time 6 TURBO p-issn: 2301-6663, e-issn: 2447-250X Vol. 5 No. 1. 2016

dimulai apabila tegangan berada di atas tegangan ini, maka penambahan charging time adalah 10 jam 7 jam = 3 jam. Dengan menggunakan rumus presentase maka didapatkan nilai charging time sebesar (3 jam : 7 jam) x 100 = 0,428 x 100 = 42.8%. Kesimpulan Alat pencari arah cahaya matahari yang dilengkapi dengan pemfokus cahaya berpengaruh terhadap charging time, pada solar cell yang dilengkapi dengan pencari dan pemfokus cahaya dapat meningkatkan charging time sebesar 42.8 %. Daftar Pustaka [1] Anonim, 2005. Photovoltaic Fundamentals. [2] Ady Iswanto, 2008, Staf Divisi Riset 102FM ITB. [3] Budhi Priyanto, April 2013, Peningkatan Daya Keluaran Sel Surya Dengan Penambahan Intensitas Berkas Cahaya Matahari, Jurnal Neutrino Vol.5, No. 2, Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang. [7] Muchammad dan Hendri Setiawan, 2011, Peningkatan Efisiensi Modul Surya 50 Wp Dengan Penambahan Reflektor, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. [8] Muhammad. R, 2003, Elektronika Daya, Jilid 1, Prentice Hall Inc., New Jersey. [9] Mukund R. P, 2000, Wind And Solar Power Sistem, S Merchant Marine Academy Kings, New York. [10] Supardiono. 2004, lensa dan cermin, Departemen Pendidikan Nasional. [11] Training Center PT United Tractors Tbk. Electricak System 1 Basic Cours. Jakarta. Juni 2008. [12] wulandari handini, 2008, performance cel surya, Fakultas Teknik Universitas Indonesia. [4] Budi Yuwono, Februari 2005, Optimalisasi Panel Sel Surya Dengan Menggunakan Sistem Pelacak Berbasis Mikrokontroler At89c51, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. [5] Sumbung, F.H. dan Letsoin, Y, 2012, analisa dan estimasi radiasi konstan energi matahari melalui Variasi sudut panel fotovoltaik shs 50 wp Jurnal Ilmiah Mustek Anim. [6] Ikhsan, 2013, Peningkatan Suhu Modul Dan Daya Keluaran Panel Surya Dengan Menggunakan Reflektor, Jurnal ilmiah Dosen pada Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar. TURBO p-issn: 2301-6663, e-issn: 2447-250X Vol. 5 No. 1. 2016 7