PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/20.. TENTANG LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2014 TENTANG SEKRETARIS PERUSAHAAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.04/2014 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 42 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara R

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2014 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pengeluaran Saham dengan Nilai Nominal Berbeda; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 19

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.04/2016 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN PERATURAN OLEH LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2014 TENTANG SEKRETARIS PERUSAHAAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36/POJK.04/2014 TENTANG PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK

2 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK. BAB I KETENTUAN U

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /POJK. / TENTANG SISTEM PELAPORAN ELEKTRONIK UNTUK EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 47 /POJK.04/2016 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN PERATURAN OLEH LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2015 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PEMEGANG SAHAM TERTENTU

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.04/2016 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN PERATURAN OLEH BURSA EFEK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA KOMITE AUDIT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2015 TENTANG LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

2017, No tentang Transaksi Efek yang Tidak Dilarang bagi Orang Dalam; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lemb

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.04/2017 TENTANG PENGELUARAN SAHAM DENGAN NILAI NOMINAL BERBEDA

2016, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Biro Administrasi Efek dan Emiten yang Menyelenggarakan Administras

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pa

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 78 /POJK.04/2017 TENTANG TRANSAKSI EFEK YANG TIDAK DILARANG BAGI ORANG DALAM

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG DOKUMEN PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI. BAB I KETENTUAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40 /POJK.04/2016 TENTANG PEDOMAN ANGGARAN DASAR REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /POJK.04/2017 TENTANG PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH WALI AMANAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /POJK. /2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36/POJK.04/2014 TENTANG PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /POJK. /2015

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 69 /POJK.04/2017 TENTANG PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 47 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PENGUMUMAN HARIAN NILAI AKTIVA BERSIH REKSA DANA TERBUKA

DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.04/2017 TENTANG TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2017 TENTANG LAPORAN BANK UMUM SEBAGAI KUSTODIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 71 /POJK.04/2017 TENTANG PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/POJK.04/2014 TENTANG LAPORAN BULANAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBATASAN ATAS SAHAM YANG DITERBITKAN SEBELUM PENAWARAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2015 TENTANG PENAWARAN TENDER SUKARELA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.05/2015 TENTANG TATA CARA PENETAPAN PENGELOLA STATUTER PADA LEMBAGA JASA KEUANGAN

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /POJK.04/2017 TENTANG LAPORAN WALI AMANAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN BERKALA KEGIATAN PENILAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /POJK.04/2015 TENTANG LAPORAN PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2016 TENTANG PROSEDUR PENANGGUHAN PENAWARAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENETAPAN DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 Tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/20.. TENTANG LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa laporan tahunan Emiten atau Perusahaan Publik merupakan sumber informasi penting bagi pemegang saham dan masyarakat dalam membuat keputusan investasi; b. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas keterbukaan informasi laporan tahunan Emiten atau Perusahaan Publik kepada pemegang saham dan masyarakat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu diterbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK. BAB I...

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Direksi Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyusun laporan tahunan. (2) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditelaah oleh Dewan Komisaris. BAB II BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN Pasal 2 (1) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 wajib dicetak dan dijilid. (2) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dapat diperbanyak dalam bentuk salinan dokumen fisik dan salinan dokumen elektronik. Pasal 3 Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 paling sedikit wajib memuat: a. ikhtisar data keuangan penting; b. laporan Direksi; c. laporan Dewan Komisaris; d. profil Emiten atau Perusahaan Publik; e. analisis dan pembahasan manajemen; f. tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik; g. tanggung jawab sosial dan lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik; h. laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan i. surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas kebenaran isi laporan tahunan. Pasal 4 (1) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 wajib disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing. (2) Laporan tahunan dalam bahasa asing sebagaimana dimaksud...

-3- dimaksud pada ayat (1) paling sedikit menggunakan bahasa Inggris. (3) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memuat informasi yang sama. (4) Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, yang digunakan sebagai acuan adalah laporan tahunan dalam bahasa Indonesia. Pasal 5 Ketentuan mengenai bentuk dan isi laporan tahunan diatur lebih lanjut dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan. BAB III PENYAMPAIAN LAPORAN TAHUNAN Pasal 6 (1) Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir. (2) Dalam hal laporan tahunan telah tersedia bagi pemegang saham sebelum jangka waktu penyampaian laporan tahunan berakhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), laporan tahunan wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada saat yang bersamaan dengan tersedianya laporan tahunan bagi pemegang saham. (3) Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik memperoleh pernyataan efektif untuk pertama kali setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat pada: a. tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan; atau b. akhir bulan ke-6 (enam) setelah tahun buku berakhir, mana yang lebih dahulu. Pasal 7 Kewajiban penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 tidak berlaku bagi Emiten yang hanya menerbitkan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk yang telah menyelesaikan seluruh kewajiban kepada pemegang...

-4- pemegang Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk paling lambat pada akhir batas waktu penyampaian laporan tahunan. Pasal 8 (1) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 wajib disampaikan dalam bentuk: a. dokumen fisik paling sedikit 2 (dua) eksemplar, satu di antaranya dalam bentuk asli; dan b. salinan dokumen elektronik. (2) Laporan tahunan dalam bentuk asli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah laporan tahunan yang wajib dibubuhi tanda tangan secara langsung oleh seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. (3) Salinan dokumen elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat disampaikan melalui sistem pelaporan elektronik Otoritas Jasa Keuangan. (4) Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyajikan laporan tahunan dalam 2 (dua) bahasa dan dalam buku yang terpisah, Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan laporan tahunan dimaksud kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6. Pasal 9 Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyampaikan laporan tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam periode penyampaian laporan keuangan tahunan, Emiten atau Perusahaan Publik dikecualikan dari kewajiban menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan, sepanjang laporan tahunan dalam bentuk asli sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) memuat laporan keuangan tahunan dalam bentuk asli. Pasal 10 Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya tercatat pada Bursa Efek di Indonesia dan Bursa Efek di negara lain, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. batas waktu penyampaian laporan tahunan dapat mengikuti ketentuan otoritas pasar modal di negara lain; b. penyampaian laporan tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas pasar modal di negara lain dilakukan pada tanggal yang sama; dan c. laporan...

-5- c. laporan tahunan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas pasar modal di negara lain wajib memuat informasi yang sama dan paling sedikit memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. Pasal 11 Dalam hal batas waktu penyampaian laporan tahunan jatuh pada hari libur, laporan tahunan wajib disampaikan paling lambat pada 1 (satu) hari kerja berikutnya. Pasal 12 Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyampaikan laporan tahunan melewati batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, maka penghitungan jumlah hari keterlambatan atas penyampaian laporan tahunan dihitung sejak hari pertama setelah batas akhir waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 10. BAB IV KETERSEDIAAN LAPORAN TAHUNAN Pasal 13 Laporan tahunan wajib tersedia bagi pemegang saham pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Pasal 14 (1) Laporan tahunan wajib dimuat dalam Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik bersamaan dengan penyampaian laporan tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan. (2) Laporan tahunan yang dimuat dalam Situs Web sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib tersedia dalam jangka waktu tertentu sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal mengenai Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik. BAB V PERTANGGUNGJAWABAN ATAS LAPORAN TAHUNAN Pasal 15 (1) Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota...

-6- anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada saat penyampaian laporan tahunan. (2) Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan. (3) Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberikan alasan secara tertulis, anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris lain yang menandatangani laporan tahunan wajib menyertakan alasan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan. Pasal 16 (1) Penandatanganan laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dimuat dalam surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas kebenaran isi laporan tahunan. (2) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2). BAB VI KETENTUAN SANKSI Pasal 17 (1) Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan berwenang mengenakan sanksi administratif terhadap setiap pihak yang melanggar ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, termasuk pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran ketentuan tersebut, berupa: a. peringatan tertulis; b. denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu; c. pembatasan kegiatan usaha; d. pembekuan kegiatan usaha; e. pencabutan izin usaha; f. pembatalan persetujuan; dan g. pembatalan...

-7- g. pembatalan pendaftaran. (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d, huruf f, atau huruf g dapat dikenakan atau tanpa didahului pengenaan sanksi administratif berupa peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a. (3) Sanksi administratif berupa denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dikenakan secara sendiri atau secara bersama-sama dengan pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, atau huruf g. Pasal 18 Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), Otoritas Jasa Keuangan dapat melakukan tindakan tertentu terhadap setiap pihak yang melakukan pelanggaran ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. Pasal 19 Otoritas Jasa Keuangan dapat mengumumkan pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dan tindakan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 kepada masyarakat. Pasal 20 Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini paling lambat untuk penyusunan laporan tahunan tahun buku 2016. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-431/BL/2012 Tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 1 Agustus 2012 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 22

-8- Pasal 22 Peraturan ini berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, ttd. MULIAMAN D. HADAD LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN..NOMOR

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/20 TENTANG LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM Direksi merupakan organ Emiten atau Perusahaan Publik yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan kepentingan, maksud dan tujuan Emiten atau Perusahaan Publik. Sedangkan Dewan Komisaris merupakan organ Emiten atau Perusahaan Publik yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/ atau khusus atas jalannya Emiten atau Perusahaan Publik, serta memberi nasihat kepada Direksi. Pelaksanaan tugas Direksi dan Dewan Komisaris selama 1 (satu) tahun buku tersebut selanjutnya akan dituangkan dalam suatu laporan tahunan dan dipertanggungjawabkan kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham sebagai organ perusahaan. Seiring dengan perkembangan Pasar Modal, laporan tahunan tidak hanya menjadi laporan pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris dalam menjalankan Emiten atau Perusahaan Publik kepada Rapat Umum Pemegang Saham, namun juga sebagai sarana dalam meningkatkan nilai Emiten atau Perusahaan Publik. Dikarenakan laporan tahunan memuat berbagai informasi penting mengenai Emiten atau Perusahaan Publik, baik dari aspek pengurusan, pengawasan, dan kinerja Emiten atau Perusahaan Publik, para pemegang saham dan masyarakat dapat menjadikan laporan tahunan sebagai salah satu sumber informasi dalam membuat keputusan investasi. Selain itu, laporan tahunan juga merupakan salah satu sumber informasi bagi regulator dalam melakukan penegakan hukum, dalam rangka melindungi kepentingan investor, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Mengingat pentingnya laporan tahunan tersebut bagi para pemangku kepentingan, maka perlu ditingkatkan kembali kualitas informasi yang dimuat dalam laporan tahunan, baik dari sisi substansi, kemudahan akses informasi, dan keakuratan informasinya. Dengan demikian, diharapkan nilai Emiten atau Perusahaan Publik, daya tarik investor dan masyarakat akan meningkat, serta kepentingan investor secara hukum akan lebih terlindungi, dan pada akhirnya akan berdampak pada stablitas ekonomi pada umumnya. II. Pasal...

-10- II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Ayat (1) Laporan tahunan dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing dapat disajikan dalam 1 (satu) buku atau 2 (dua) buku atau lebih. Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Pasal 5 Pasal 6 Ayat (1) Ayat (2) Yang dimaksud dengan telah tersedia bagi pemegang saham yakni pada saat laporan tahunan tersebut telah disediakan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan dapat diakses oleh pemegang saham, misalnya di kantor atau Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik. Ayat (3) Contoh: Emiten X memperoleh pernyataan efektif untuk pertama kali pada tanggal 20 Maret 2015, sedangkan tahun buku perusahaan berakhir per 31 Desember 2014. Emiten X akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 16 Juni 2015. Dengan demikian, Emiten X memiliki kewajiban menyampaikan laporan tahunan paling lambat pada tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yakni 21 hari sebelum pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 25 Mei 2015. Pasal 7...

-11- Pasal 7 Pasal 8 Ayat (1) Huruf a Huruf b Ayat (2) Penandatanganan laporan tahunan mengacu pada tanda tangan dalam surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas kebenaran isi laporan tahunan. Ayat (3) Ayat (4) Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Contoh: Batas waktu penyampaian laporan tahunan jatuh pada hari Sabtu. Emiten atau Perusahaan Publik dapat menyampaikan laporan tahunan dimaksud paling lambat pada hari kerja berikutnya yaitu hari Senin. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik terlambat menyampaikan laporan tahunan, misalnya disampaikan pada hari Rabu, penghitungan keterlambatan penyampaian laporan tetap dihitung sejak hari Minggu. Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17...

-12- Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR