USAID/Indonesia Percepatan Inovasi Pembangunan Untuk Mengatasi Berbagai Tantangan Pembangunan Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN (FAQ) AKSELERATOR PEMBANGUNAN TENAGA KERJA YANG INKLUSIF USAID INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

Deklarasi Dhaka tentang

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Akses Buruh Migran Terhadap Keadilan di Negara Asal: Studi Kasus Indonesia

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

SIARAN PERS 1/6. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAN INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kajian Tengah Waktu Strategi Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

Meninjau Kerjasama Pembangunan bagi Pembiayaan Kesejahteraan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA STRATEGIS Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global

DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

SIARAN PERS 1/6. Komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Pembangunan yang Inklusif dengan Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

BAB VI KEMITRAAN DAN KERJASAMA PERKUMPULAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PASAL I Nama dan Lokasi. PASAL II Tujuan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu mengatur kerjasama Pemerintah dan badan u

Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

Kebijakan Manajemen Risiko

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya

PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PBB TENTANG PERUBAHAN IKLIM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Term of Reference Hibah Inovasi Data untuk Pembangunan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH

1. Visi BKPM Terwujudnya Iklim Penanaman Modal Yang Berdaya Saing Untuk Menunjang Kualitas Perekonomian Nasional.

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita

Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

& KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG KERANGKA KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TELEMATIKA DI INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

STATUTA FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA JAWA BARAT PEMBUKAAN

2 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

LAMPIRAN. Pasal 1 Definisi. Untuk maksud-maksud Persetujuan ini, kecuali konteksnya mensyaratkan sebaliknya;

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

(disempurn BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAERAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

INSTRUKSI KEPADA PEMINAT EVALUASI PERTENGAHAN PROGRAM SIKLUS HIBAH 1 TFCA- SUMATERA

Sejarah AusAID di Indonesia

MENUJU KERANGKA KERJA STRATEGIS MENGENAI PERUBAHAN IKLIM DAN PEMBANGUNAN UNTUK KELOMPOK BANK DUNIA RANGKUMAN

NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Transkripsi:

I. Gambaran Umum A. Penjelasan BAA Number: Indonesia-BAA-DIA Diterbitkan pada tanggal: 24 June 2015 USAID/Indonesia Percepatan Inovasi Pembangunan Untuk Mengatasi Berbagai Tantangan Pembangunan Indonesia Percepatan Inovasi Pembangunan (DIA Development Innovation Accelerator) USAID/Indonesia adalah sebuah Broad Agency Announcement (BAA) yang memberikan kesempatan untuk bersama-sama menciptakan (co-create), mendesain (co-design), berinvestasi (co-invest), dan bekerjasama dalam penelitian dasar dan terapan serta mengembangkan solusi untuk mengatasi Tantangan Pembangunan Indonesia. Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mengundang individu, organisasi maupun perusahaan untuk berpartisipasi bersama USAID dalam mengatasi Tantangan Pembangunan di Indonesia melalui Adendum yang diterbitkan di bawah Percepatan (Accelerator) ini, seperti yang dijelaskan di bawah ini, dengan menyediakan kesempatan penelitian, inovasi, teknologi serta kemitraan yang akan memajukan pencapaian tujuan pembangunan USAID/Indonesia yaitu "Indonesia yang Lebih Kokoh dalam Memajukan Pembangunan Nasional dan Global. B. Nama Lembaga Federal The United States Agency for International Development (USAID)/Indonesia. (Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat/USAID Indonesia) C. Judul Kesempatan The USAID/Indonesia Development Innovation Accelerator. (Percepatan Inovasi Pembangunan USAID/Indonesia) D. Jenis Pengumuman Broad Agency Announcement (BAA) mengumumkan kepada masyarakat luas tentang kesempatan pendanaan untuk mendorong pencapaian prioritas pembangunan yang menjadi minat bersama bagi Indonesia dan Amerika Serikat. Bidang Penelitian yang diminati, yang akan mencakup peluang nyata untuk bermitra dalam mengatasi Pembangunan Tantangan di Indonesia, akan diterbitkan sebagai Adendum untuk Percepatan. Berbagai persyaratan dalam Percepatan juga berlaku untuk setiap Adendum. Masing-masing tantangan pembangunan dalam Adendum mungkin memiliki persyaratan khusus sebagai kriteria evaluasi dan informasi administratif, seperti batas waktu untuk mengajukan tanggapan serta persyaratan Surat Pernyataan Berminat dan Konsep Makalah. E. Penomoran Penomoran akan ditentukan kemudian

F. Kewenangan Broad Agency Announcement diterbitkan berdasarkan Undang-Undang Kesepakatan Hibah dan Kerjasama Pemerintah Federal tahun 1977 untuk penghargaan (award) bantuan potensial dan Peraturan Akuisisi Pemerintah Federal (Federal Acquisition Regulation FAR) Bagian 35.016 tentang penghargaan akuisisi potensial. Kesempatan ini bukan merupakan FAR bagian 15 tentang Pengadaan. G. Nomor Katalog Bantuan Domestik Pemerintah Federal (Catalog of Federal Domestic Assistance CFDA) 98.001 Bantuan Luar Negeri USAID untuk Berbagai Program di Luar Negeri 98.013 Penelitian Dasar, Terapan, dan Lanjutan dalam Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Inovasi, dan Kemitraan H. Batas Pengajuan Tanggapan Batas pengajuan tanggapan dan petunjuk untuk responden dicantumkan dalam Adendum yang terpisah dari dokumen Percepatan (Accelerator) ini. II. Tujuan Umum dan Hak-Hak Spesifik Pemerintah AS A. Percepatan Inovasi Pembangunan USAID/Indonesia merupakan pendekatan kompetitif untuk kegiatan kerjasama yang yang memanfaatkan ilmu pengetahuan, inovasi, teknologi dan kemitraan untuk memecahkan berbagai Tantangan Pembangunan di Indonesia, yang memungkinkan USAID untuk: 1. Menjangkau para mitra potensial yang telah diakui keahliannya dalam berbagai bidang yang relevan 2. Bersama-sama menciptakan (co-create), mendesain (co-design), berinvestasi (co-invest), dan bekerjasama dengan para mitra; dan 3. Menemukan, menguji, dan meningkatkan skala pelaksanaan inovasi terobosan untuk memecahkan Tantangan Pembangunan secara lebih cepat dan hemat biaya. B. Diantisipasi ada beberapa penghargaan. Jumlah sumber daya yang tersedia untuk Percepatan ini, jika ada, bergantung pada kegiatan yang didesain dan ketersediaan dana. Beberapa penghargaan mungkin tidak diperlukan pendanaan apapun. C. Percepatan ini merupakan hak spesifik Pemerintah AS, selain dari hak-hak yang dijelaskan di bagian lain dalam dokumen ini atau menurut undang-undang atau peraturan, termasuk: 2

1. Hak untuk menyeleksi kerjasama dan penghargaan, baik semua, salah satu, ataupun tidak sama sekali untuk kegiatan yang dihasilkan sebagai tanggapan terhadap Percepatan dan Adendum terkait. 2. Hak untuk menentukan apakah diskusi dan/atau negosiasi diperlukan atau bermanfaat bagi minat Pemerintah AS sebelum menerbitkan penghargaan. 3. Hak untuk menerima proposal atau kegiatan yang didesain bersama secara keseluruhan atau untuk memilih hanya sebagian dari proposal atau kegiatan yang didesain bersama untuk melaksanakan penghargaan atau investasi bersama. 4. Hak untuk memilih jenis instrumen yang sesuai dengan konteks pembangunan tertentu, hubungan mitra, dan proposal yang dipilih untuk mendapatkan penghargaan. Jenis instrumen termasuk, tetapi tidak terbatas pada: kontrak, hibah, kesepakatan kerja sama, kesepakatan Global Development Alliance, kesepakatan Inovasi Pembangunan, kesepakatan antar-lembaga, kesepakatan pemerintah dengan pemerintah, kesepakatan donor dengan donor, dan nota kesepahaman. Selain itu, Pemerintah AS mungkin mengembangkan jenis instrumen baru untuk memenuhi kebutuhan hubungan tertentu. 5. Hak untuk membuat program bersama dengan satu peserta atau lebih di bawah Percepatan ini untuk kepentingan terbaik bagi Pemerintah AS. 6. Hak untuk meminta dokumentasi tambahan apapun yang diperlukan. Informasi tambahan tersebut dapat mencakup, tapi tidak terbatas pada proposal rinci lebih lanjut atau aplikasi, anggaran, dan representasi serta sertifikasi. 7. Hak untuk memberikan penghargaan atau berinvestasi bersama dalam kegiatan secara bertahap, dengan pilihan untuk melanjutkannya pada akhir satu fase atau lebih. 8. Hak untuk memberikan dukungan bagi sebagian dari proposal, aplikasi atau kegiatan yang dihasilkan di bawah Percepatan atau Adendum terkait. 9. Hak untuk menerbitkan instrumen penghargaan di bawah Percepatan atau Adendum terkait tanpa memberikan komitmen atau pertukaran sumber daya keuangan. 10. Hak untuk menghapus peserta kerjasama dari pertimbangan penghargaan jika beberapa pihak gagal mencapai kesepakatan tentang konsep kegiatan, desain, syarat-syarat penghargaan, kondisi, atau biaya/harga dalam waktu yang wajar, peserta gagal memberikan informasi tambahan yang diminta pada waktunya, atau Pemerintah AS percaya hal tersebut adalah yang terbaik. 3

III. Informasi Kesempatan Indonesia-BAA-DIA A. Gambaran Umum Strategi Kerjasama Pembangunan Indonesia Amerika Serikat Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat merupakan lembaga Pemerintah AS yang membantu berbagai upaya pencapaian prioritas pembangunan yang menjadi perhatian bersama bagi Indonesia dan Amerika Serikat. Strategi Kerjasama Pembangunan Indonesia - Amerika Serikat (CDCS Country Development Cooperation Strategy) ini memuat garis besar kerjasama pembangunan AS di Indonesia untuk lima tahun yang akan datang dengan konteks konsolidasi demokrasi, ekonomi yang terus tumbuh, meningkatnya peran kepemimpinan Indonesia di tingkat global dan tantangan pembangunan yang masih dihadapi Indonesia. Dengan jumlah penduduk 240 juta orang dan produk domestik bruto (PDB) sebesar 1 triliun dollar AS, Indonesia merupakan mitra ekonomi utama bagi AS. Di sisi lain, 40 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan menurut standar internasional yaitu berpenghasilan di bawah 1,25 dollar AS per hari (angka kemiskinan ekstrim tertinggi ke-enam di dunia). Indonesia juga merupakan negara demokrasi terbesar dengan mayoritas penduduk Muslim di dunia, penghasil emisi karbon ke-tiga terbesar di dunia, dan memiliki keanekaragaman hayati ke-dua tertinggi di dunia. Keberhasilan Indonesia sangat penting bagi Amerika Serikat. Kegiatan dalam CDCS ini mendukung Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia, yang ditandatangani oleh Presiden Obama dan Yudhoyono pada tahun 2010 untuk memperluas, memperdalam dan meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara. Indonesia telah mengalami transformasi yang luar biasa selama 50 tahun terakhir. Pada masa awal USAID melakukan kegiatannya, Indonesia mengalami kemiskinan yang meluas, pemerintahan yang otoriter, infrastruktur yang minim dan berbagai tantangan lainnya. Saat ini, Indonesia merupakan kekuatan ekonomi yang semakin meningkat, demokrasi yang dinamis, pemimpin dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Kerjasama Ekonomi Asia- Pasifik (APEC) dan anggota dari G-20. Kemajuan demokrasi dan ekonomi selama 15 tahun terakhir telah menjadikan Indonesia muncul sebagai pemimpin terkemuka di tingkat regional dan menyuarakan kepentingan global. Tantangan pembangunan Indonesia melampaui batas-batas nusantara dan berdampak di tingkat regional dan global, terutama di bidang lingkungan dan kesehatan. Meskipun pertumbuhan ekonomi telah melampaui 6 persen dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kelompok paling miskin dan rentan angka ini hampir setengah dari jumlah penduduk masih berpenghasilan kurang dari 2 dollar AS per hari. Desentralisasi pemerintahan, yang secara umum menunjukkan perkembangan demokrasi yang positif, belum meningkatkan pemerataan akses terhadap pelayanan dasar untuk seluruh masyarakat di wilayah nusantara. Indonesia terus berjuang memperkuat lembaga pemerintahan yang masih rapuh, memerangi korupsi endemik, dan rendahnya toleransi dimana semua hal tersebut merupakan prioritas untuk kemitraan kedua negara. Posisi Indonesia semakin diakui di tingkat dunia dan pengaruhnya semakin meningkat, tetapi manfaat demokratisasi dan pertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya terwujud di Indonesia. Sesuai visi Presiden Obama untuk bekerjasama dengan komunitas internasional dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem dalam dua dekade ke depan, Indonesia akan terus menjadi mitra utama dalam mencapai tujuan tersebut. CDCS memberikan arah keterlibatan strategis USAID di Indonesia dan oleh karena itu memberikan peluang untuk menanggulangi masalah kemiskinan ekstrim dengan cara yang dapat mendukung visi Presiden Obama dan sesuai dengan konteks kemitraan USAID di Indonesia. 4

Hasil konsultasi selama penyusunan CDCS menunjukkan bahwa bentuk bantuan yang diperlukan Indonesia bukan berupa dana. Indonesia mencari bantuan teknis, pengembangan kapasitas, teknologi dan ide-ide yang mendorong inovasi dan reformasi. Hari-hari di mana posisi USAID sebagai donor sudah berlalu. AS merupakan mitra dan co-investor pembangunan bagi Indonesia. Indonesia yang Lebih Kokoh dalam Memajukan Pembangunan Nasional dan Global, Tujuan utama dari strategi ini, mencerminkan upaya bersama untuk mengatasi kesenjangan pembangunan di Indonesia dan memanfaatkan peluang pembangunan di luar Indonesia. Investasi USAID untuk lima tahun ke depan akan berfokus pada empat Tujuan Kerjasama Pembangunan (DO Development Objectives): 1. Tata kelola pemerintahan yang demokratis lebih baik 2. Pelayanan dasar untuk kelompok paling miskin dan rentan meningkat 3. Prioritas pembangunan global yang menjadi kepentingan bersama meningkat 4. Pencapaian kerjasama ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi meningkat Dua Tujuan Kerjasama Pembangunan yang pertama berfokus pada permasalahan pembangunan di Indonesia, dan dua lainnya lebih ke arah luar Indonesia, termasuk bekerja sama dengan Indonesia di negara lain. Secara keseluruhan dalam CDCS, USAID akan menjadi co-investor bersama dengan lembaga-lembaga pemerintah dan sektor swasta di Indonesia. USAID akan membangun hubungan yang erat dengan Pemerintah Indonesia, masyarakat sipil dan sektor swasta, dan bekerja sama dengan berbagai lembaga di lingkungan Kedutaan Besar AS, untuk mempromosikan Indonesia yang demokratis dan maju. B. Adendum Percepatan USAID/Indonesia akan menerbitkan Adendum Percepatan secara berkala yang akan membahas Tantangan Pembangunan tertentu. Adendum Tantangan Pembangunan akan membahas masalah yang diidentifikasi, solusi, peluang untuk peningkatan skala kegiatan, studi kelayakan, dan inisiatif penelitian serta pembangunan lainnya yang menyangkut satu atau lebih bidang fokus USAID/Indonesia yang diidentifikasi di atas. Mitra potensial akan memberikan tanggapan terhadap persyaratan spesifik dari masing-masing Adendum Tantangan Pembangunan agar dapat dipertimbangkan partisipasinya dalam Adendum tersebut. C. Kerjasama Maksud dari Percepatan ini adalah untuk memungkinkan penciptaan, desain dan investasi bersama semaksimal mungkin dalam membentuk kemitraan yang efektif dan berkualitas tinggi, serta sangat efisien dalam pemanfaatan waktu dan sumber daya. Kerjasama termasuk: 1. Co-creation. Kegiatan ini dilakukan sebelum konsep disusun. Bersama-sama, (para) peserta dan Pemerintah AS, yang diwakili oleh Activity Manager, bekerja sama sebagai Tim Co-Creation untuk menulis dan/atau merevisi Makalah Konsep, dan bersama-sama mempresentasikan makalah konsep kepada Dewan Ilmiah/Peer Review. Tim Co-Creation dapat menghasilkan satu Makalah Konsep atau lebih, tergantung pada sifat Bidang Penelitian yang Diminati dan kegiatan bersama yang diusulkan. 5

2. Dewan Ilmiah/Peer Review mengkaji Makalah Konsep dan merekomendasikan konsep untuk membangun lebih jauh bersama-sama. Dewan Pengkaji akan menggunakan kriteria pada bagian IV, di bawah ini, dan/atau kriteria yang tercantum dalam Adendum yang relevan, dan memberikan rekomendasi kepada Contracting/Agreement Officer. 3. Co-design. Kegiatan ini dilakukan setelah Dewan Pengkaji merekomendasikan program tersebut untuk dikembangkan lebih jauh. Setelah Contracting/Agreement Officer menerima rekomendasi dari Dewan Pengkaji, Tim Co-Creation menjadi Tim Co-Design. Pada saat ini Contracting/Agreement Officer akan menentukan sifat umum atau jenis penghargaan tertentu, jika ada, tergantung pada sifat program agar dapat memfasilitasi desain program. Sebagai alternatif, tergantung pada sifat kegiatannya, Contracting/Agreement Officer dapat menentukan jenis penghargaannya kemudian untuk memberikan keleluasaan bagi Tim Co-Design mengeksplorasi berbagai cara untuk membangun hubungan yang tepat. Selama melakukan kegiatan desain bersama, Tim Co-Design akan merancang pendekatan teknis, hubungan antar mitra, kebutuhan sumber daya umum, dan kendali manajemen dari program ini di bawah bimbingan dari Contracting/Agreement Officer. 4. Co-investment. Kegiatan ini mengacu pada tujuan strategis Pemerintah AS untuk menyelaraskan kemitraan dan mencapai tujuan pembangunan bersama atau saling melengkapi dan oleh karena itu berbagi tanggung jawab, risiko, dan sumber daya. Penyediaan sumber daya dapat dicapai dengan adanya pendanaan dari dua pihak atau lebih, baik melalui sumber uang tunai atau pertukaran sumber daya lainnya. Sumber lainnya dapat berwujud nyata atau bukan benda, seperti misalnya kontribusi, keahlian, kekayaan intelektual, nilai suatu brand, koordinasi bernilai tinggi, dan akses terhadap para tokoh kunci, tempat, dan informasi. Investasi bersama tidak memerlukan sumber daya dalam jumlah yang sama (seperti daya ungkit yang setara 1 : 1), melainkan memberikan kontribusi sesuai dengan tujuan dari kegiatan tertentu, mengingat adanya keunggulan komparatif sebagai hasil dari partisipasi masing-masing pihak serta jenis penghargaan. IV. Kriteria Umum untuk Pertimbangan A. Bagian ini membahas kriteria umum untuk prioritas USAID/Indonesia untuk pertimbangan konsep. Masing-masing Adendum Percepatan akan menentukan kriteria pemilihan proposal yang diajukan di bawah Adendum tersebut. Dewan Ilmiah/Peer Review akan menggunakan kriteria ini, baik kriteria umum maupun khusus, untuk menghitung bobot ilmiah dari konsep yang diajukan. Konsep tidak dievaluasi dengan membandingkannya dengan konsepkonsep lain, dan para mitra potensial juga tidak dievaluasi dengan membandingkannya dengan mitra potensial lainnya. Konsep dievaluasi hanya berdasarkan kriteria evaluasi dalam Percepatan dan Adendum Percepatan yang berlaku. 6

B. Kriteria umum berikut berlaku untuk semua konsep: 1. Konsep yang dikembangkan di bawah Percepatan atau Adendum terkait harus berada dalam minat strategis USAID. Umumnya, minat strategis didefinisikan sebagai berada dalam lingkup CDCS USAID/Indonesia, meskipun Direktur USAID/Indonesia dapat menentukan bahwa suatu kegiatan yang tidak ada dalam lingkup CDCS dapat merupakan minat strategis USAID atas dasar pengecualian. 2. Konsep yang dikembangkan di bawah Percepatan atau Adendum terkait harus yang bisa dicapai, dan ada ruang untuk risiko tinggi yang sesuai jika menerapkan teknologi dan pendekatan yang baru dan inovatif. 3. Konsep yang dikembangkan di bawah Percepatan atau Adendum terkait harus terstruktur untuk menghasilkan data yang bermanfaat dan hasil yang dapat diukur. 4. Keputusan tentang upaya USAID dalam program, teknologi atau hubungan tertentu didasarkan pada bukti yang ada, data, dan analisis yang dihasilkan. USAID/Indonesia mencari solusi melalui penelitian ilmiah, inovasi dan teknologi yang dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap pembangunan Indonesia dan dapat mencapai dampak tersebut pada skala luas (misalnya berdampak pada kehidupan berjuta-juta orang). Pada tahapan yang berbeda, USAID akan mempertimbangkan tingkat risiko, bukti, dan data yang berbeda untuk mencapai potensi dampak dan skala yang diantisipasi. 5. Pada tahap awal penyediaan sumber daya, prototipe atau bukti konsep, desain penelitian ilmiah, inovasi atau teknologi harus berupa pendekatan baru atau telah disempurnakan dengan potensi dampak yang signifikan dan/atau biaya yang sangat rendah. C. Pada tahap uji coba, produk atau pelayanan harus dapat dilanjutkan. Produk atau pelayanan tersebut harus dapat menunjukkan dampak yang signifikan dan/atau menurunkan biaya, mendorong perubahan perilaku, dan permintaan pelanggan. Hal ini termasuk, tapi tidak terbatas pada, menciptakan cara-cara baru untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan penerima manfaat. 1. Pada saat beralih ke tahap peningkatan skala pelaksanaan ke tingkat lebih tinggi, data dan bukti harus menunjukkan bahwa: dampak signifikan dapat dicapai pada titik biaya yang lebih rendah; model bisnis atau pelaksanaan lainnya sedang diuji dan terlihat keberlanjutannya; setiap tantangan hukum atau peraturan dipahami sebagai bagian dari strategi pasar; dan kualitas dampak, produk atau pelayanan tidak akan terlalu terpengaruh oleh ekspansi atau adopsi secara luas. Proposal yang lolos hingga ke tahap ini akan dikaji untuk bisa diterapkan secara luas di seluruh Indonesia, dan juga berpotensi untuk dilaksanakan di negara-negara dan wilayah lain. 7

2. Pertimbangan diberikan kepada konsep yang dapat menggabungkan beberapa tahap mengunakan metodologi pembangunan yang adaptif. D. Reputasi organisasi, kinerja sebelumnya, dan kemampuan manajemen serta teknis dari orang atau sekelompok orang yang terlibat dalam upaya ini akan mendapatkan pertimbangan yang signifikan dalam penilaian potensi dan risiko yang terkait dengan potensi kemitraan dan penghargaan. V. Proses Pemberian Penghargaan Proses pemberian penghargaan di bawah Percepatan secara umum terdiri dari beberapa langkah berikut: A. Surat Pernyataan Berminat Mitra potensial akan mengajukan Surat Pernyataan Berminat sebagai tanggapan terhadap Adendum Tantangan Pembangunan. Surat Pernyataan Berminat umumnya singkat (2-5 halaman) dan berisi informasi yang dicantumkan secara garis besar dalam Adendum Percepatan Pembangunan Tantangan, seperti tim yang terdiri dari orang-orang dengan keahlian tertentu yang sepakat untuk bekerjasama; kapasitas, kemampuan, dan pengalaman organisasi mitra yang mengajukan surat pernyataan; hubungan berdasarkan kemitraan/sumber daya; dan usulan kontribusi sumber daya. USAID akan mengkaji setiap Surat Pernyataan Berminat berdasarkan goal dari pihak yang mengajukan dan mencocokkannya dengan kriteria yang tercantum dalam Adendum yang relevan dan memilih mitra yang paling sesuai untuk melakukan kerjasama. Perlu dicatat bahwa Pemerintah AS mungkin mengundang beberapa mitra potensial untuk mengajukan Surat Pernyataan Berminat. B. Penyusunan Makalah Konsep (Beberapa) Surat Pernyataan Berminat yang memenuhi pertimbangan USAID akan diundang sebagai mitra potensial untuk kerjasama. USAID dan (para) mitra potensial akan bekerja bersama menghasilkan Makalah Konsep. Selama tahap co-creation para pihak akan menyusun pernyataan masalah berdasarkan Bidang Penelitian yang Diminati, solusi yang bisa berkelanjutan, kebutuhan sumber daya secara umum, dan kontribusi dari kemitraan (keunggulan sumber daya dan komparatif) terhadap solusi. Makalah Konsep, tidak lebih dari 10 halaman, akan menjelaskan program yang diusulkan oleh Tim Co-Creation. C. Kajian oleh Dewan Peer Review Semua Makalah Konsep akan dikaji oleh Dewan Ilmiah/Peer Review, terdiri dari ahli pembangunan yang dipilih oleh USAID/Indonesia, sesuai dengan kebijakan USAID dan peraturan Pemerintah AS, termasuk FAR Part 6.102(d)(2). Dewan Ilmiah/Peer Review akan merekomendasikan apakah Makalah Konsep akan diteruskan ke tahap co-development. Berdasarkan keahlian teknisnya, Dewan Peer Review dapat menyarankan revisi/penambahan program serta mitra dan sumber daya potensial. 8

D. Keputusan Contracting/Agreement Officer Indonesia-BAA-DIA Contracting/Agreement Officer akan mengkaji rekomendasi Dewan Ilmiah/Peer Review dan mempertimbangkan informasi lainnya, seperti ketersediaan sumber daya, penilaian awal terhadap tanggung jawab mitra, dan prioritas USAID. Contracting/Agreement Officer akan menentukan apakah konsep ini akan berlanjut ke tahap co-development. Contracting/Agreement Officer dapat menentukan jenis instrumen untuk memfasilitasi desain program, atau mungkin menyarankan Tim Co-Design tentang kemungkinan instrumen dan jenis hubungan serta menentukan instrumen pada waktu lain selama proses co-development. E. Persetujuan Manajemen USAID/Indonesia Manajemen USAID/Indonesia akan mengkaji konsep dan menentukan kegiatan program mungkin diperlukan sebelum menerbitkan penghargaan, seperti amandemen Dokumen Penilaian Program (PAD - Project Appraisal Document), penyelesaian daftar tilik sebelum alokasi dana diantisipasi, dll. Manajemen USAID/Indonesia dapat menugaskan Tim Co-Design untuk menyusun dokumentasi program pada saat bersamaan dengan mendesain program. Pada titik ini, persetujuan (consent) Manajemen USAID/Indonesia tidak berarti bahwa kegiatan atau komitmen pendanaan sudah disetujui. Persetujuan ini hanya untuk memungkinkan Tim Co- Design melanjutkan kerjasama. F. Proposal/Aplikasi USAID akan bekerja dengan mitra untuk secara bersama mendesain kegiatan dan, jika sesuai, bekerjasama dengan mitra untuk mempersiapkan proposal atau aplikasi. Proposal/aplikasi lengkap umumnya 30-60 halaman dan menjelaskan secara lebih rinci tentang pelaksanaan oleh mitra potensial, mitra penyedia sumber daya, kapasitas, manajemen dan struktur organisasi, kinerja dan anggaran sebelumnya, serta representasi dan sertifikasi. Tapi, panjang dan isi proposal/aplikasi sangat tergantung pada sifat kemitraan dan jenis mekanisme. G. Mitra/Sumber Daya Tambahan Selama tahap co-creation dan co-design, Tim Co-Creation/Co-Design dapat mengidentifikasi mitra dan sumber daya tambahan, serta menentukan apakah mekanisme tambahan diperlukan untuk pelaksanaan program. Setiap penambahan mitra baru ke dalam Tim Co-Creation atau Co- Design memerlukan persetujuan dari Contracting/Agreement Officer. H. Kajian dan Negosiasi Akhir Setelah kajian internal USAID/Indonesia yang diperlukan untuk desain kegiatan dilakukan, Contracting/Agreement Officer USAID/Indonesia akan melakukan kajian dan negosiasi akhir, memilih jenis instrumen, menganalisis kewajaran biaya, dan menentukan tanggung jawab dari setiap mitra potensial penerima dana Pemerintah AS sebagai hasil dari kerjasama ini. Berdasarkan hal ini dan berbagai informasi lainnya, Contracting/Agreement Officer akan membuat keputusan akhir apakah mitra potensial menjadi Mitra Terpilih dan secara bersama menyusun instrumen penghargaan dengan mitra tersebut. Jika Mitra Terpilih dan USAID tidak dapat mencapai kesepakatan untuk pengaturan program, Contracting/Agreement Officer akan membatalkan program tanpa ada beban biaya di pihak Pemerintah AS. 9

I. Penghargaan Contracting/Agreement Officer USAID/Indonesia akan menerbitkan instrumen penghargaan. Jika ada jenis instrumen tertentu yang bukan berada di bawah kewenangan Contracting/Agreement Officer tetapi dipertimbangkan untuk program ini, pihak yang memiliki kewenangan yang sesuai akan menerbitkan instrumen tersebut sesuai dengan Mission Order dan perjanjian yang berlaku. VI. Informasi tentang Penghargaan A. Penghargaan di bawah Percepatan ini akan didasarkan pada tanggapan terhadap masing-masing Adendum, yang mencantumkan satu Tantangan Pembangunan atau lebih. B. Tidak akan ada proposal yang dipertimbangkan untuk Percepatan ini sampai Adendum diterbitkan; hanya pengajuan yang memberikan tanggapan terhadap Adendum Tantangan Pembangunan tertentu akan dipertimbangkan. Proposal, Surat Pernyataan Berminat atau Makalah Konsep apapun yang diterima tetapi tidak memberikan tanggapan terhadap Adendum Tantangan Pembangunan tertentu, tidak akan dipertimbangkan. Tapi, USAID mendorong pihak yang berkepentingan untuk memberikan saran untuk Adendum Tantangan Pembangunan. C. Penghargaan di bawah Percepatan yang akan diberikan kepada Mitra Terpilih berdasarkan kemampuan untuk secara bermakna mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan USAID/Indonesia. USAID mencari cara baru penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan kemitraan yang memiliki nilai terbaik bagi Pemerintah AS dan secara substansial berpotensi memberikan kontribusi terhadap tujuan ini. D. Proposal yang diidentifikasi untuk negosiasi dapat menghasilkan kontrak, hibah, kesepakatan kerja sama, perjanjian Global Development Alliance, kesepakatan Inovasi Pembangunan, kesepakatan antar-lembaga, kesepakatan pemerintah dengan pemerintah, kesepakatan donor dengan donor, nota kesepahaman, atau alternatif jenis perjanjian, tergantung pada sifat dari pekerjaan yang diusulkan, tingkat keterlibatan Pemerintah AS yang diperlukan, dan berbagai faktor lainnya. Contracting/Agreement Officer USAID akan menentukan jenis instrumen penghargaan dan menegosiasikan syarat-syarat dan kondisi dengan penerima penghargaan. USAID dapat memilih instrumen penghargaan yang dianggap tepat. E. Masyarakat umum, pihak swasta, organisasi laba dan nirlaba, serta berbagai institusi pendidikan tinggi, organisasi publik internasional, organisasi non-pemerintah, Lembaga pemerintah AS maupun dari luar AS, serta lembaga donor internasional yang memenuhi syarat di bawah Percepatan ini, kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing Adendum Percepatan. Semua organisasi harus ditentukan terlebih dahulu sebagai telah memberikan tanggapan terhadap Percepatan dan cukup bertanggung jawab untuk melakukan atau berpartisipasi dalam jenis penghargaan yang ditentukan. F. Apakah diperlukan pembagian biaya kerjasama (cost share), biaya dibagi sama besar, dan/atau dukungan lebih, hal tersebut akan ditentukan oleh masing-masing Adendum 10

Percepatan, jenis penghargaan akhir, dan/atau kesepakatan para pihak. Tidak ada bagian dalam Percepatan yang menghalangi pembagian biaya yang wajar, biaya dibagi sama besar, dukungan lebih atau pengaturan pertukaran sumber daya; pihak yang mengajukan proposal didorong untuk menyarankan pendekatan kreatif dalam penyediaan sumber daya. VII. Pasal dan Ketentuan Standar dalam Penghargaan Pasal atau ketentuan standar untuk penghargaan ini umumnya ditentukan oleh peraturan perundangan dan akan berbeda sesuai jenis penghargaan. Informasi mengenai pasal dan ketentuan akan ditawarkan kepada Mitra Terpilih saat jenis penghargaan sudah diidentifikasi. VIII. Bagaimana Memperoleh Salinan Percepatan dan Adenda Percepatan dan Adendum selanjutnya dapat diunduh dari http://grants.gov dan http://fbo.gov. Diterbitkannya Percepatan tidak mewajibkan USAID atau mitra penyandang dana untuk menerbitkan penghargaan atau komitmen untuk membayar biaya yang timbul saat menyiapkan dan mengajukan proposal. Selain itu, USAID berhak menolak satu atau semua proposal yang diterima. 11