BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 99 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 21 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 73

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 2 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 54 SERI E

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 16

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 2 Tahun : 2015

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8 TAHUN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 11

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 40 TAHUN 2015

V BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 1 ) TAHUN 2013 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KEPADA DESA

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

5. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya disebut DPPKAD adalah DPPKAD Kabupaten Banyumas. 6. Bagian Pemerintahan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 32 TAHOF 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN KATINGAN

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Perubahan,PeraturanBupati, pengelolaan,keuangan desa.

PERATURAN BUPATI KARAWANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN DESA YANG BERSIFAT KHUSUS DI KABUPATEN KUDUS

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Transkripsi:

1 2016 No.32,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. KESEJAHTERAAN. SARANA. PRASARANA.DESA. Pedoman. Pemberian. Bantuan Keuangan Khusus. Kegiatan. Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kebersamaan, kekeluargaan dan melestarikan nilai-nilai gotong-royong masyarakat, maka diselenggarakan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM); b. bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM), maka Pemerintah Kabupaten Bantul mengalokasikan Anggaran Bantuan Keuangan Khusus kepada Pemerintah Desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Bantul tentang Pedoman Pemberian Bantuan Keuangan Khusus Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tahun Anggaran 2016;

2 2016 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950 Nomor 44); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomo 5495); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12,13,14 dan 15 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 59); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094); 9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015, tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Berskala Desa;

3 2016 10. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 01 Tahun 2015 tentang Penetapan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Nomor 44); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 Nomor 17); 12. Peraturan Bupati Bantul Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 Nomor 34) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 82 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 Nomor 82); 13. Peraturan Bupati Bantul Nomor 96 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 Nomor 96); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI BANTUL TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) TAHUN ANGGARAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 2. Bupati adalah Bupati Bantul. 3. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangangan Aset Daerah yang selanjutnya disebut DPPKAD adalah Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangangan Aset Daerah Kabupaten Bantul. 4. Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. 5. Camat adalah unsur perangkat daerah yang bertugas membantu Bupati di wilayah kecamatan. 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul yang selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul.

4 2016 8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa 9. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 10. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah desa sebagai unsur penyelenggara pemerintah desa. 11. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Lurah Desa. 12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat RPJM Desa, adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun. 13. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat RKP Desa, adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APBDesa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. 15. Rekening Kas Desa adalah rekening milik dan atas nama Pemerintah Desa pada bank BPD DIY Cabang Bantul dalam rangka pengelolaan keuangan desa. 16. Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat selanjutnya disingkat BBGRM adalah kegiatan gotong royong masyarakat dalam satu bulan penuh yang merupakan akumulasi kegiatan gotong-royong selama sebelas bulan. 17. Bantuan Keuangan Khusus Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat adalah bantuan keuangan khusus dari Pemerintah Kabupaten Bantul kepada Desa di Kabupaten Bantul yang diberikan melalui APBD Kabupaten Bantul ke dalam APBDesa untuk membiayai pelaksanaan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat. Pasal 2 Maksud diselenggarakannya BKK-BBGRM adalah untuk terwujudnya kondisi sarana dan prasarana fisik berskala Desa yang lebih memadai dalam rangka percepatan dan pemerataan pembangunan desa. Pasal 3 Tujuan diselenggarakannya BKK-BBGRM, adalah : a. meningkatkan kondisi sarana dan prasarana fisik berskala desa; b. mempermudah akses masyarakat menuju sarana prasarana pelayanan umum;dan c. mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan Desa. Pasal 4 (1) Kegiatan BKK- BBGRM dilaksanakan melalui kegiatan pembangunan berbasis swadaya masyarakat dan desa, serta dikerjakan secara gotong royong. (2) Pemerintah Daerah mengalokasikan dana BKK untuk Kegiatan BBGRM dalam APBD. (3) Penerimaan BKK-BBGRM dalam APBDesa dicantumkan pada nomenklatur Pendapatan Dana Transfer Rekening Bantuan Keuangan Kabupaten, Bantuan Keuangan Khusus.

5 2016 (4) Pembelanjaan BKK-BBGRM tidak termasuk dalam ketentuan penggunaan paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dan paling banyak 30% (tiga puluh persen). (5) Peruntukkan belanja BKK- BBGRM adalah belanja barang dan jasa untuk diserahkan dan/atau dilaksanakan masyarakat. BAB II SASARAN KEGIATAN Pasal 5 Sasaran BKK-BBGRM untuk peningkatan kondisi sarana dan prasarana fisik berskala desa dalam rangka mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan desa. BAB III PELAKSANA KEGIATAN Bagian Kesatu Pelaksana Kegiatan Tingkat Kabupaten Pasal 6 (1) Satuan Kerja Perangkat Daerah pengampu kegiatan BKK-BBGRM adalah Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa. (2) Dalam rangka memfasilitasi kelancaran dan ketertiban pelaksanaan kegiatan, dibentuk Tim Fasilitasi Kegiatan Bantuan Keuangan Khusus kegiatan BBGRM (TFK BKK-BBGRM). (3) Tim Fasilitasi Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari : a. Unsur Kantor PMD Kabupaten Bantul; b. Unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait; dan c. dapat memasukkan unsur Tingkat Kecamatan. (4) Tugas Tim Fasilitasi Kegiatan, adalah : a. menyusun regulasi yang mengatur tentang BKK-BBGRM; b. menerima, menghimpun, dan melakukan verifikasi administratif terhadap proposal kegiatan yang diajukan oleh Pemerintah Desa; c. melaksanakan sosialisasi kepada Pemerintah Desa; d. memberi saran, arahan dan rekomendasi kepada Pemerintah Desa; e. melakukan koordinasi dengan instansi terkait; f. mengajukan proses pencairan dana bantuan;dan g. melaksanakan monitoring dan evaluasi.

6 2016 Bagian Kedua Pelaksana Kegiatan Tingkat Desa Pasal 7 (1) Pengampu, pelaksana dan penanggung jawab kegiatan BKK-BBGRM adalah Pemerintah Desa. (2) Dalam rangka mewujudkan kelancaran dan ketertiban kegiatan dapat dibentuk Tim Pengelola Kegiatan Bantuan Keuangan Khusus Kegiatan BBGRM (TPK BKK- BBGRM), yang ditetapkan dengan Keputusan Lurah Desa. (3) Tugas TPK BKK-BBGRM, adalah : a. melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat lokasi sasaran; b. melaksanakan verifikasi kesiapan masyarakat lokasi sasaran; c. melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait; d. menyempurnakan RAB/RKA yang diajukan masyarakat lokasi sasaran; e. melaksanakan pengadaan barang dan jasa untuk diserahkan pada masyarakat lokasi sasaran; f. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi kinerja masyarakat lokasi sasaran; g. mempertagungjawabkan pelaksanaan kegiatan; dan h. membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan. (4) Dalam hal pembangunan swadaya dan gotong royong masyarakat terkendala kemampuan teknis dan konstruksi, maka diselenggarakan melalui mekanisme pengadaan barang dan atau jasa yang diatur dengan Peraturan Bupati tentang Tatacara Pengadaan Barang dan Jasa di Desa. Pasal 8 Pemerintah Desa dapat mengalokasikan anggaran yang bersumber dari dana APBDesa untuk membiayai operasional Tim Pengelola Kegiatan BKK-BBGRM paling banyak 3% (tiga persen) dari jumlah bantuan yang diterimanya. BAB V MEKANISME BANTUAN Bagian Kesatu Usulan Bantuan dan Penetapan Alokasi Bantuan Pasal 9 (1) Usulan dana BKK-BBGRM diajukan oleh Pemerintah Desa, ditujukan kepada Bupati Bantul atau kepada Bupati Bantul Cq. Kepala Kantor PMD Kabupaten Bantul; (2) Dokumen Usulan terdiri dari : a. Surat Permohonan dari Pemerintah Desa;dan b. Dilampiri proposal rencana kegiatan yang diusulkan; (3) Format Dokumen Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaimana tersebut dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

7 2016 Pasal 10 Daftar alokasi dan lokasi kegiatan BKK-BBGRM ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Bagian Kedua Pencairan Bantuan Pasal 11 (1) Pencairan BKK-BBGRM diajukan oleh Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa kepada Bupati Bantul cq. Kepala DPPKAD selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPKD). (2) Dokumen pencairan BKK-BBGRM terdiri dari : a. Surat Permohonan Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa; b. Daftar Alokasi dan Lokasi bantuan keuangan untuk setiap desa; dan c. Dilampiri bukti-bukti yang lengkap dan sah. (3) DPPKAD melaksanakan pemberkasan dan pencairan BKK-BBGRM melalui transfer di Bank BPD DIY Cabang Bantul ke dalam Rekening Giro Desa yang ada di Bank BPD DIY Cabang Bantul. Bagian Ketiga Pelaksanaan Kegiatan, Monitoring dan Evaluasi Pasal 12 (1) Paling lambat 1 (satu) bulan setelah diterimanya dana transfer dalam Rekening Giro Desa, pembelanjaan dan kegiatan BKK-BBGRM sudah harus mulai direalisasi oleh Pemerintah Desa. (2) Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Tim Fasilitasi Kegiatan (TFK) melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di desa. (3) Bagian Keempat Laporan Pertanggungjawaban Pasal 13 (1) Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan BKK-BBGRM terdiri dari : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan ;dan b. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Belanja Anggaran. (2) Pemerintah Desa menyusun Dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan, sebagai berikut : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan ditandatangani Lurah Desa; b. Lampiran Risalah Pelaksanaan Kegiatan dibuat dan ditandatangani oleh Kelompok Sasaran, dengan format sebagaimana dicontohkan oleh Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa;dan c. Laporan disampaikan kepada Bupati Bantul cq. Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa.

8 2016 (3) Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Belanja Anggaran BKK-BBGRM terintegrasi dalam laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa. BAB VI LARANGAN Pasal 14 (1) BKK-BBGRM tidak boleh dibelanjakan untuk : a. membayar gaji, honor, upah, konsumsi, dan sejenisnya; b. membayar biaya hidup, pendidikan, pengobatan, pemakaman, penelitian, pelatihan, penyuluhan, workshop, study banding, dan sejenisnya; c. membeli mebelair, inventaris, pakaian, termasuk tenda, deklit, dan sejenisnya;dan d. membiayai pembangunan makam, monumen, tugu, gapuro, pos kamling, gudang perkakas kampung, dan sejenisnya. (2) Pemerintah Desa dilarang/tidak boleh mengubah lokasi dan alokasi kegiatan BKK-BBGRM sebagaimana telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah; (3) Pemerintah Desa dilarang/tidak boleh menggunakan dana BKK-BBGRM sebagai dana pinjaman kepada kelompok sasaran. (4) Pemerintah Desa dilarang/tidak boleh menginvestasikan dana BKK-BBGRM dalam rekening bank atau lembaga keuangan lainnya dalam rangka untuk mendapatkan keuntungan, bunga dan pendapatan lainnya BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 15 (1) BKK-BBGRM yang sudah ditransfer ke dalam rekening kas desa dan sedang dilaksanakan ataupun sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Desa sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini, diakui sebagai BKK-BBGRM berdasarkan Peraturan Bupati ini. (2) Desa yang sudah menetapkan APBDesa dan sudah menerima transfer dana BKK-BBGRM tetapi belum mencantumkan dalam APBDesa, tetap merealisasikan pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan ditetapkan dengan Peraturan Lurah Dea, selanjutnya mencantumkan dalam Perubahan APBDesa. (3) Desa yang sudah menetapkan Perubahan APBDesa dan sudah menerima transfer dana BKK-BBGRM tetapi belum mencantumkan dalam Perubahan APBDesa, agar tetap merealisasikan pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan ditetapkan dengan Peraturan L:urah Desa, selanjutnya mencantumkan dalam Perhitungan APBDesa.

9 2016 BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bantul. Ditetapkan di Bantul pada tanggal 23 Mei 2016 BUPATI BANTUL, ttd. Diundangkan di Bantul pada Tanggal 23 Mei 2016 SUHARSONO SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTUL, ttd. RIYANTONO BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 NOMOR 32 Salinan sesuai dengan aslinya a.n. Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul u.b. Asisten Pemerintahan Kepala Bagian Hukum GUNAWAN BUDI SANTOSO.S.Sos,M.H NIP. 19691231 199603 10 17

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) TAHUN ANGGARAN 2016 KOP PEMERINTAH DESA Nomor Lamp Hal : : 1 ( satu ) bendel : Permohonan Fasilitasi BKK BBGRM. Bantul, Kepada Yth. BUPATI BANTUL Cq. Kepala Kantor PMD Kab Bantul di - B A N T U L. Dengan hormat. Memenuhi inisiatif dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan pembangunan desa berbasis swadaya dan gotong royong, maka dengan ini kami mengajukan permohonan fasilitasi Dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dengan sasaran sebagai berikut : 1. Nama Kegiatan :.. 2. Lokasi Kegiatan : Dusun... RT.. 3. Desa, Kecamatan :... 4. Volume / Ukuran :. 5. Perkiraan Biaya : Rp.... Selanjutnya, untuk memantapkan kesiapan lokasi sasaran, maka bersama ini telah dibentuk koordinator pelaksana kegiatan, sebagai berikut : Nama Ketua :... No KTP :... Alamat Rumah :... No Telephone :... Adapun penjelasan lebih lengkap mengenai kegiatan dimaksud adalah sebagaimana proposal terlampir. Demikian permohonan kami atas perhatian dan bantuannya diucapkan terima kasih. Lurah Desa, Tembusan Disampaikan Kepada Yth. 1. Camat..., sebagai laporan.... File Proposal Pembangunan Fisik

PROPOSAL KEGIATAN BKK - BBGRM 1. PENDAHULUAN a. Geografi Lokasi Sasaran Dusun... merupakan bagian dari wilayah Desa..., Kecamatan..., Kabupaten Bantul, memiliki batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara Dusun... Desa... Kec... Sebelah Selatan Dusun... Desa... Kec... Sebelah Timur Dusun... Desa... Kec... Sebelah Barat Dusun... Desa... Kec... b. Orbitasi Wilayah Jarak dari Dusun ke Kantor Desa :.. km Jarak dari Dusun ke Kantor Kecamatan :.. km Jarak dari Dusun ke Kantor Kabupaten :.. km 2. KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN Nama Kegiatan :... Lokasi Kegiatan : Dusun... RT... Desa, Kecamatan :... Volume / Ukuran :... Nilai RAB Kegiatan : Rp.... 3. MANFAAT KEGIATAN / PEMBANGUNAN a.... b.... c.... 4. PELAKSANAAN KEGIATAN a. Kegiatan sebagaimana direncanakan dalam proposal ini akan dilaksanakan melalui mekanisme gotong royong, dengan pembiayaan bersumber dari swadaya maupun stimulan pemerintah. b. Pengertian Swadaya adalah partisipasi warga / kelompok berupa uang tunai, bahan bangunan, tenaga gotong royong, konsumsi, dan lain sebagainya. 5. IDENTITAS KELOMPOK SASARAN Nama Kelompok Sasaran : Misal Pengurus Rt.05 Dusun Gamping Misal Panitia Pembangunan Masjid Nama Ketua sesuai KTP : NIK / Nomor KTP : Nomor HP : 6. SUSUNAN PENGURUS/PANITIA KELOMPOK SASARAN Ketua : Sekretaris : Bendahara : Seksi Gotong Royong : Seksi Humas :

7. PERKIRAAN RENCANA ANGGARAN BIAYA : Rp... Semen... :... : Rp.... Pasir... :... : Rp....... :... : Rp....... :... : Rp....... :... : Rp.... Swadaya Tukang+Laden Tukang 20 hari : 5 orang : Rp.... Swadaya... : : Rp.... 8. PENUTUP Dalam rangka mewujudkan asas kemanfaatan hasil pembangunan, maka kami atas nama warga masyarakat menyatakan siap dan bersedia mengelola, memelihara dan memanfaatkannya berdasarkan manajemen yang baik, akuntabel dan transparan. Demikian proposal kegiatan ini kami rencanakan, kami usulkan dan akan kami laksanakan secara sungguh-sungguh dengan harapan dapat meningkatkan kemajuan lingkungan dan mendukung kesejahteraan masyarakat. Atas perhatian, kepedulian dan bantuannya diucapkan terima kasih. Ketua Sekretaris......

PAKTA INTEGRITAS Yang bertandatangan di bawah ini Pengurus/Panitia yang beralamat di Dusun... Rt Desa. Kec. : Ketua : Sekretaris. Bendahara :.. Dengan ini menyatakan : 1. Kegiatan yang kami rencanakan dan kami ajukan benar-benar merupakan kegiatan yang telah direncanakan secara sungguh-sungguh. 2. Lokasi kegiatan (pekerjaan) dilaksanakan di atas tanah yang keadaannya tidak dalam permasalahan ataupun persengketaan. 3. Kami memahami bahwa sistem pembelanjaan APBDesa sebagaimana ketentuan yang berlaku dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan wajib membayar pajak. 4. Kami bersedia menerima fasilitasi dari pemerintah berbentuk barang atau material (bukan berbentuk uang), serta bertanggung jawab membiayai kekurangannya. 5. Kami bersedia dan bertanggungjawab melaksanakan (mengerjakan) fasilitasi dari pemerintah sesuai dengan maksud dan tujuan yang tercantum dalam proposal. 6. Kami sanggup bertanggungjawab mengelola dan mengadministrasikan fasilitasi dari pemerintah secara tertib. 7. Kami sanggup membuat laporan kegiatan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah fasilitasi dari pemerintah diserahkan kepada kami. 8. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa kami telah melakukan penyimpangan dalam penggunaannya sehingga menimbulkan kerugian negara, maka kami bersedia mengganti dan menyetorkan kerugian tersebut ke Kas Daerah serta bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Demikian pakta integritas ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Ketua. Sekretaris, Bendahara.....

LAMPIRAN FOTO COPY KTP : 1. KETUA : 2. SEKRETARIS : 3. BENDAHARA :

DENAH LOKASI ATAU GAMBAR DESIGN PELAKSANAAN KEGIATAN BUPATI BANTUL, ttd. SUHARSONO