PERAN PEMDA DALAM MENCIPTAKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAERAH DAN SINERGI PUSAT- DAERAH UNTUK MENCIPTAKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKEADILAN DAN BERDAYA SAING Oleh Menteri Dalam Negeri (Gamawan Fauzi) Jakarta, 28 April 2010 1
VISI MISI PRESIDEN NATIONAL SUMMIT MUSRENBANGNAS RPJMN CIPANAS TAMPAKSIRING INPRES 1/2010 INPRES 2/2010 THE BOTLE NECKING -PRO RAKYAT -EKONOMI -JUSTICE FOR ALL -MDG S ACTION 2
UU 32/2004 Pasal 150 (1) Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. (2) Perencanaan pembangunan daerah disusun Pemerintahan Daerah Prov, Kab/Kota sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. 3
UU 32/2004 MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH 3 TUJUAN PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT 1 2 MENINGKATKAN PELAYANAN UMUM 4
BEBERAPA LANGKAH/KEBIJAKAN UNTUK MENINGKATKAN KETERPADUAN DAN SINERGI PEMBANGUNAN PUSAT DAN DAERAH 1. RAKOR DI CIPANAS & TAMPAKSIRING 2. TERBITNYA PP 19/2010 3. TERBITNYA INPRES 1/2010 4. MUSRENBANGNAS 2010 5
1 Mengharmonisasikan prioritas pembangunan tahunan pemerintah & daerah. MUSREN- BANGNAS 2010 4 Hasil Musrenbangnas yang akan ditetapkan dlm RKP 2011 jadi pedoman menyempurnakan rancangan RKPD 2011 Mengintegrasikan program dan kegiatan SKPD dengan program dan kegiatan K/L 2 3 Memastikan pendanaan & penajaman sasaran prog/kegiatan DEKON/ TP prov, kab/kota 6
Penataan kelembagaan & peningkatan kemampuan aparatur PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKEADILAN DAN BERDAYA SAING Tingkatkan Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Ciptakan iklim investasi yang kondusif Bangun komitmen memberantas berbagai pungutan liar SASARAN RKPD 2011 Prioritaskan program pro rakyat, justice for all & MDG s Tingkatkan Infrastruktur Wilayah Koordinasikan pelaksanaan program/kegiatan, Tingkatkan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan & hasil pembangunan daerah Terapkan (SPIPISE), dan Selesaikan pembentukan unit kerja (PTSP) 7
NKRI (PEMERINTAH) berkewenangan Menjamin bahwa kebijakan nasional dapat dilaksanakan secara efektif di seluruh wilayah Indonesia diterbitkan PP 19/2010 8
TERBITNYA PP 19/2010 MENDORONG SINERGITAS PUSAT DRH PEM. PUSAT GUB WKL PEM PUSAT KOORD BIN WAS PENYE PEM UMUM PEM KAB/KOT & INSTANSI VERTIKAL SINERGITAS PEM & PEMB KB/KOT PEM KAB/KOT KAPASITAS PEM KAB/KOT PEM KAB/KOT SESUAI NSPK, AKUNTABLITAS Kehidupan berbangsa & bernegara keutuhan NKRI Pancasila & Kehpan demokrasi Sttablts Pol Etika & norma penyelengg. Pem. SINERGITAS/SINKRO-NISASI PENYELENGG. PEMTH & BANGDA KEBERHASILAN PEM. & BANGDA 9 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 REVISI UU 32/2004 RUU PILKADA RUU PEMDES RUU KEISTIMEWAAN DIY GRAND DESIGN PENATAAN DRH SINKRONISASI UU SEKTOR DGN UU PEMDA PENGUATAN PERAN GUBERNUR PENGUATAN DPOD MENGAWAL IMPLEMENTASI OTSUS PAPUA & NAD 10
TERIMA KASIH 11
12
13
BERDASARKAN PP 19/2010 PASAL 3 AYAT (1) Gubernur sebagai wakil pemerintah memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan, yaitu : a. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi dengan instansi vertikal, dan antar instansi vertikal di wilayah provinsi yang bersangkutan; b. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan; c. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antar pemerintahan daerah kabupaten/kota di wilayah propinsi yang bersangkutan; 14
d. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota; e. Menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; f. Menjaga dan mengamalkan ideologi Pancasila dan kehidupan demokrasi; g. Memelihara stabilitas politik; h. Menjaga etika dan norma [penyelenggaraan pemerintahan di daerah; dan i. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah provinsi dan Kabupaten/Kota. 15
ESENSI PP 19/2010 PASAL 3 AYAT (1) a. Peningkatan sinergitas dalam pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan melalui peran gubernur melakukan fungi koordinasi; b. Peningkatan kapasitas pemerintahan kabupaten/kota melalui peran gubernur melakukan fungsi pembinaan; c. Dilaksanakannya norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, serta meningkatkan akuntabilitas pemerintah daerah melalui peran gubernur melakukan fungsi pengawasan; 16
d. Terselesaikannya perselisihan antar Kabupaten/Kota, melalui peran gubernur melakukan fungsi koordinasi, pembinaan dan pengawasan; e. Terjaganya kehidupan berbangsa dan bernegara serta terpeliharanya keutuhan NKRI; f. Terciptanya dan terpeliharanya stabilitas politik yang dinamis; g. Meningkatkan marwah/wibawa gubernur melalui legitimasi pemerintah pusat dengan dilantiknya gubernur oleh Presiden; dan h. Dukungan forum Muspida kepada gubernur bagi kelancaran pembangunan. 17