Asas Kebangkitan Dunia Islam

dokumen-dokumen yang mirip
Menggapai Kejayaan Islam

Hari Perhitungan/Hisab

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Oleh: Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Bersama Orang Tua Menuju Surga

Bukti Cinta Kepada Nabi

WAJIB MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA TAUHID TERLEBIH DAHULU SEBAGAIMANA METODE PARA NABI DAN RASUL

Memahami Takdir Secara Adil

Surat Untuk Kaum Muslimin

Berkawan dengan Orang Shalih

: : :

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Mengimani Kehendak Allah

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Hidayah Adalah Karunia Ilahi

Beberapa Manfaat dan Keutamaan Istighfar

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Permasalahan Adzab Kubur

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

" Katakanlah : Itu dari (kesalahan) kalian sendiri" [Ali Imran : 165]

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Sucikan Diri Benahi Hati

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Jangan Mudah Melaknat dan Mencela

Indahnya Mengikuti Sunnah

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Motivasi Agar Istiqomah

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Memahami Radikalisme Secara Utuh

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

E٤٢ J٣٣ W F : :

Tafsir Surat Al-Kautsar

Syariat Adalah Amanah

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Kemuliaan Seorang Hamba Terletak Pada Ibadahnya

Khotbah yang Menggelisahkan

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (Qaaf:18 )

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Ajari Anak Untuk Berdoa

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Petunjuk Nabi Dalam Menyebarkan Berita

Kedudukan Sahabat Nabi dan Hukum Mencela Mereka

WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRAA DAN MI RAJ

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Adab Makan Yang Dilupakan Muhammad Abu Hamdan

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

*** Bahaya Vonis Kafir

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Mentadabburi Nama Allah, Al-Ghani (Maha Kaya)

SERIAL BUKU ISLAM #

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

: :

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Taat Kepada Pemimpin Kaum Muslimin

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

E١١٧ J١٠٩ W F : :

Islam Adalah Agama Wahyu

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahman

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

CARA SELAMAT DARI FITNAH 1

Kedudukan Dua Kalimat Syahadat Dalam Syariat Islam

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Menjaga Hak-Hak Orang Yang Sudah Tua

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Memohon Agar Tidak Sesat dan Menyesatkan

BIDAH MENGUMPULKAN SATU MILYAR SHALAWAT NABI DALAM MENYAMBUT PERAYAAN MAULID بدعة تميع مليارات من الصلاة ع رسول االله بمناسبة لودل نلبوي!

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Khutbah Jumat: Hakikat Takwa Kepada Allah

Motivasi Untuk Bertaubat

!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@* "/ 4!

Transkripsi:

Asas Kebangkitan Dunia Islam Oleh: Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani Pustaka al BAyaty http:// 1

Judul: Asas Kebangkitan Dunia Islam Oleh: Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Pustaka al BAyaty Silakan memperbanyak isi ebook ini dengan syarat bukan untuk tujuan komersil, serta menyertakan sumbernya Kunjungi: http:// http://www.pustakaalbayaty.wordpress.com Email: wahonot@yahoo.com HP: 08121517653/08889594463/085659217364 SERIAL BUKU ISLAM # 14 150708 2

Asas Kebangkitan Dunia Islam Oleh : Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani KATA PENGANTAR Tulisan dibawah ini merupakan jawaban dari pertanyaan pernah yang dilontarkan kepada Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah di majalah Al Ashalah, edisi 11, tgl. 15 Dzulhijjah 1414H, dan pernah dimuat di majalah As Sunnah edisi 13/II/1416 H, kami mengangkatnya kembali di ML assunnah karena berhubungan dengan ilmu, tentunya dengan ijin dari penerjemah. ASAS KEBANGKITAN DUNIA ISLAM Bentuk pertanyaan yang dilontarkan adalah sbb : Pertanyaan. Asas asas apakah yang dapat menyebabkan Dunia Islam bangkit kembali.? Jawab. Yang saya yakini ialah apa yang terdapat dalam hadits shahih. Ia merupakan jawaban tegas terhadap pertanyaan semacam itu, yang mungkin di lontarkan pada masa sekarang ini. Hadits itu adalah sabda Rasulullah SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM. Artinya : 3

"Apabila kamu melakukan jual beli dengan sistem 'iinah (seseorang menjual sesuatu kepada orang lain dengan pembayaran di belakang, tetapi sebelum si pembeli membayarnya si penjual telah membelinya kembali dengan harga murah red), menjadikan dirimu berada di belakang ekor sapi, ridha dengan cocok tanam dan meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menjadikan kamu dikuasai oleh kehinaan, Allah tidak akan mencabut kehinaan itu dari dirimu sebelum kamu rujuk (kembali) kepada dien kamu". (Hadist Shahih riwayat Abu Dawud). Jadi asasnya ialah RUJUK (kembali) kepada ISLAM. Persoalan ini, telah diisyaratkan oleh Imam Malik rahimahullah dalam sebuah kalimat ma'tsur yang ditulis dengan tinta emas : "Barangsiapa mengadaadakan bid'ah di dalam Islam kemudian menganggap bid'ah itu baik, berarti ia telah menganggap Muhammad SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM menghianati risalah". Bacalah firman Allah Tabaraka wa Ta'ala. Artinya : "Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kusempurnakan buatmu ni'mat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu menjadi agama bagimu". (Al Maaidah : 3). "Oleh karenanya apa yang hari itu bukan agama, maka hari ini pun bukan agama, dan tidaklah akan baik umat akhir ini melainkan dengan apa yang telah baik pada awal umat ini" 4

Kalimat terakhir (Imam Malik) di atas itulah yang berkaitan dengan jawaban dari pertanyaan ini, yaitu pernyataannya : "Dan tidaklah akan baik umat akhir ini melainkan dengan apa yang telah baik pada awal umat ini". Oleh sebab itu, sebagaimana halnya orang Arab Jahiliyah dahulu tidak menjadi baik keadaannya kecuali setelah datangnya Nabi mereka, Muhammad SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM dengan membawa wahyu dari langit, yang telah menyebabkan kehidupan mereka di dunia berbahagia dan selamat dalam kehidupan akhirat. Demikian pula seyogyanya asas yang mesti dijadikan pijakan bagi kehidupan Islami nan membahagiakan di masa kini, yakni tiada lain hanyalah RUJUK (kembali) kepada Al Kitab was Sunnah. Hanya saja, masalahnya memerlukan sedikit penjelasan, sebab betapa banyak jama'ah serta golongan golongan di "lapangan" mengaku bahwa mereka telah meletakkan sebuah manhaj yang memungkinkan dengannya terwujud masyarakat Islam dan terwujud pelaksanaan hukum berdasarkan Islam. Sementara itu kita mengetahui dari Al Kitab dan Sunnah Rasulullah SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM, bahwa jalan bagi terwujudnya itu semua hanya ada satu jalan, yaitu sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Ta'ala dalam firmannya. "Dan sesungguhnya (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan jalan (yang lain) karena jalan jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan Nya". (Al An'am : 153). 5

Dan sungguh Rasulullah SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM, telah menjelaskan makna ayat ini kepada para shahabatnya. Beliau pada suatu hari menggambarkan kepada para shahabat sebuah garis lurus di atas tanah, disusul dengan menggambar garis garis pendek yang banyak di sisi sisi garis lurus tadi. Kemudian beliau SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM membacakan ayat di atas ketika menudingkan jari tangannya yang mulia ke atas garis yang lurus dan kemudian menunjuk garis garis yang terdapat pada sisi sisinya, beliau bersabda: "Ini adalah jalan Allah, sedangkan jalan jalan ini, pada setiap muara jalan jalan tersebut ada syaithan yang menyeru kepadanya". (Shahih sebagaimana terdapat di dalam "Zhilalul Jannah fi takhrij As Sunnah : 16 17). Allah 'Azza wa Jalla pun menguatkan ayat beserta penjelasannya dari Rasulullah SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM dalam hadits di atas, dengan ayat lain, yaitu firman Nya. "Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas petunjuk (kebenaran) baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang orang mukmin. Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia kedalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk seburuk tempat kembali". (An Nisaa : 115) Dalam ayat ini terdapat sebuah hikmah yang tegas, yakni bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mengikatkan "jalannya orang orang mukmin" kepada 6

apa yang telah di bawa oleh Rasulullah SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM. Hal inilah yang telah diisyaratkan oleh Rasullah SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM dalam hadits iftiraq (perpecahan) ketika beliau ditanya tentang Al Firqah An Najiyah (golongan yang selamat), saat itu beliau menjawab : "(Yaitu) apa yang aku dan shahabatku hari ini ada di atasnya" (lihat As Silsilah Ash Shahihah : 203) Apakah gerangan hikmah yang di maksud ketika Allah menyebutkan "Jalannya orang orang mukmin (Sabiilul mukminim)" dalam ayat tersebut.? Dan apakah kiranya hal yang dimaksud ketika Rasulullah SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM mengikatkan para shahabatnya kepada diri beliau sendiri dalam hadits di muka.? Jawabannya, bahwa para shahabat radliyallahu anhum itu adalah orang orang yang telah menerima pelajaran dua wahyu (Al Qur'an dan As Sunnah) langsung dari Rasulullah SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM, beliau telah menjelaskannya langsung kepada mereka tanpa perantara, tidak sebagaimana keadaan orang orang yang sesudahnya. Tentu saja hasilnya adalah seperti yang pernah dikatakan oleh Rasulullah SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM dalam sabdanya : "Sesungguhnya orang yang hadir akan dapat melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang yang tidak hadir" (Lihat Shahih Al Jami' : 1641). Oleh sebab itulah, iman para shahabat terdahulu lebih kuat daripada orangorang yang datang sesudahnya. Ini pula telah diisyaratkan oleh Rasulullah SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM dalam hadits mutawatir : 7

"Sebaik baik manusia adalah generasiku, kemudian orang orang yang sesudahnya, kemudian orang orang yang sesudahnya lagi ". (Muttafaq 'alaihi). Berdasarkan hal ini, seorang muslim tidak bisa berdiri sendiri dalam memahami Al Kitab dan As Sunnah, tetapi ia harus meminta bantuan dalam memahami keduanya dengan kembali kepada para shahabat Nabi yang Mulia, orang orang yang telah menerima pelajaran tentang keduanya langsung dari Rasulullah SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM yang terkadang menjelaskannya dengan perkataan, terkadang dengan perbuatan dan terkadang dengan taqrir (persetujuan) beliau. Jika demikian, adalah mendesak sekali dalam "mengajak orang kembali kepada Al qur'an dan As Sunnah" untuk menambahkan prinsip "berjalan di atas apa yang ditempuh oleh AS SALAFU AS SHALIH" dalam rangka mengamalkan ayat ayat serta hadits hadits yang telah disebutkan di muka, manakala Allah menyebutkan "Jalannya orang orang mukmin (sabilul mu'minin)", dan menyebutkan Nabi Nya yang mulia serta para shahabatnya dengan maksud supaya memahami Al Kitab was Sunnah sesuai dengan apa yang dipahami oleh KAUM SALAF generasi pertama dari kalangan shahabat radliyallahu anhum dan orang orang yang mengikuti mereka secara ihsan. Kemudian, dalam hal ini ada satu persoalan yang teramat penting namun dilupakan oleh banyak kalangan jama'ah serta hizb hizb Islam. Persoalan itu ialah : "Jalan mana gerangan yang dapat digunakan untuk mengetahui apa yang ditempuh oleh para shahabat dalam memahami dan melaksanakan sunnah ini..?". 8

Jawabannya : "Tiada jalan lain untuk menuju pemahaman itu kecuali harus RUJUK (kembali) kepada Ilmu Hadits, Ilmu Mushtalah Hadits, Ilmu Al jarh wa At Ta'dil dan mengamalkan kaidah kaidah serta musthalah musthalah nya tersebut, sehingga para ulama dapat dengan mantap mengetahui mana yang shahih dari Nabi SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM dan mana yang tidak shahih". Sebagai penutup jawaban, kami bisa mengatakan dengan bahasa yang lebih jelas kepada kaum muslimin yang betul betul ingin kembali mendapatkan 'IZZAH (kehormatan), kejayaan dan hukum bagi Islam, yaitu anda harus bisa merealisasikan dua perkara : Pertama : Anda harus mengembalikan syari'at Islam ke dalam benak benak kaum muslimin dalam keadaan bersih dari segenap unsur yang menyusup ke dalammnya, apa yang sebenarnya bukan berasal daripadanya, ketika Allah Tabaraka wa Ta'ala menurunkan firmannya : "Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kusempurnakan ni'mat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu menjadi agama bagimu" (Al Maaidah : 3). Mengembalikan persoalan hari ini menjadi seperti persoalan zaman pertama dahulu, membutuhkan perjuangan ekstra keras dari para ulama kaum muslimin di pelbagai penjuru dunia. 9

Kedua : Kerja keras yang terus menerus tanpa henti ini harus dibarengi dengan ilmu yang telah terbersihkan itu. Pada hari kaum muslimin telah kembali memahami dien mereka sebagai mana yang dipahami para shahabat Rasulullah SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM, kemudian melaksanakan pengamalan ajaran Islam yang telah terbersihkan ini secara benar dalam semua segi kehidupan, maka pada hari itulah kaum mu'minin dapat bergembira merasakan kemenangan yang datangnya dari Allah. Inilah yang bisa saya katakan dalam ketergesa gesaan ini, dengan memohon kepada Allah agar Dia memberikan pemahaman Islam secara benar kepada kita dan seluruh kaum muslimin, sesuai dengan tuntunan kitab Nya dan Sunnah Rasulullah SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM yang shahih sebagaimana yang telah ditempuh oleh SALAFUNA ASH SHALIH. Kita memohon kepada Allah agar Dia memberikan taufiq kepada kita supaya dapat mengamalkan yang demikian itu, sesungguhnya Dia SAMI' (Maha Mendengar) lagi MUJIB (Maha Mengabulkan Do'a). Wallahu 'alam. Sumber Asli : http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/74 Kunjungilah!!!! http:// 10