KATA PENGANTAR. Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat asung kerta wara nugraha- Nya kami dapat menyusun BUKU SARANA KESEHATAN PROVINSI BALI

dokumen-dokumen yang mirip
JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) KODE KAB/KOTA RAWAT INAP NON RAWAT INAP JUMLAH

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEPULAUAN BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG

Lampiran I.51 : PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Buku Informasi Peta Kekeringan dengan Metode SPI 1

KATA PENGANTAR. Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat asung kerta wara nugraha- Nya kami dapat menyusun BUKU SARANA KESEHATAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN KOMODITAS PERKEBUNAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Buku Informasi Peta Kekeringan dengan Metode SPI 1

KATA PENGANTAR. Puji syukur Angayu bagia kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,

Buku Informasi Peta Kekeringan dengan Metode SPI 1

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN

PROGRAM INOVASI RS INDERA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

ANALISIS TINGKAT KERAWANAN BAHAYA SAMBARAN PETIR DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DI PROVINSI BALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR LOKASI DESA KKN PPM PERIODE XV TAHUN 2017 (MAHASISWA PROGRAM REGULER)

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

TAHAP SEMULA ROMBEL PERUBAHAN ROMBEL SEMULA NO NAMA NO PESERTA BIDANG STUDI SERTIFIKASI NAMA INSTANSI. Mengetahui :

PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BALI MANDARA Oleh : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

ANALISIS TINGKAT KERAWANAN BAHAYA SAMBARAN PETIR DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DI PROVINSI BALI

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBAGIAN JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN HASIL UJIAN NASIONAL UTAMA DAN SUSULAN SMA/MA DAN SMK PROVINSI BALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG IJIN USAHA PELAYANAN DI BIDANG KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-undang RI No. 53 tahun 1999.Kabupaten Rokan Hilir terletak di pesisir timur Pulau

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. harus selalu menjaga kesehatan, yang merupakan modal utama agar dapat hidup produktif,

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PROFIL PUSKESMAS II DENPASAR UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

RISET KESEHATAN DASAR 2010 ( RISKESDAS 2010 ) DAFTAR SAMPEL BLOK SENSUS

PENDATAAN PUSKESMAS TAHUN 2006

Sekilas tentang : Sistem Kesehatan Indonesia. Dr Anhari Achadi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era Otonomi Daerah, Bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan diri

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh: DELIFIANI HIDAYATI J

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI 2010

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta )

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA BERKAT RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2012

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 16 TAHUN 2009 RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI BALI TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

LEMBARAN DAERAH. I Bali telah mengadakan penilaian kesemua desa/ kelurahan yang mengikuti perlombaan ; b. PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2010

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA PENGGUNAAN DANA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS SE-KABUPATEN BADUNG

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2007

SKPD Penanggungjawab : DINAS KESEHATAN DAERAH. PERSYARATAN sebagai lampiran :

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DI PUSKESMAS ANDALAS. SUKHVINDER SINGH PERSEPTOR : DR.dr.Rosfita Rasyid,MKes

I. PENDAHULUAN. dan bisa melakukan aktivitas sehari-hari serta berkelanjutan. Diantara kebutuhan

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan, serta metode penulisan.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur Angayu bagia kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat asung kerta wara nugraha- Nya kami dapat menyusun BUKU SARANA KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 24 yang merupakan salah satu informasi penting untuk menunjang keberhasilan program kesehatan selain data program yang disajikan pada buku Profil Kesehatan Provinsi Bali. Buku sarana kesehatan ini merupakan gambaran tentang keadaan sarana kesehatan kabupaten/kota di Provinsi Bali dan data yang ada bisa dimanfaatkan sebagai acuan dalam perencanaan maupun evaluasi terhadap pembangunan kesehatan. Buku sarana kesehatan ini disusun berdasarkan data yang bersumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan informasi dari berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kepada semua pihak yang telah membantu hingga buku sarana kesehatan ini dapat diselesaikan. Kami menyadari dalam penyusunan buku sarana kesehatan ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami mohon kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak demi kesempurnaan buku ini. Denpasar, April 25 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM Pembina Utama Muda NIP.9622 987 Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 i

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Grafik... Daftar Lampiran.. iv v BAB I PENDAHULUAN... BAB II SARANA KESEHATAN DASAR.... Puskesmas... 2. Puskesmas Pembantu dan Pusling... 5 3. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat... 4. Wilayah Binaan Puskesmas... 6 7 BAB III SARANA KESEHATAN RUJUKAN... 8. Rumah Sakit Pemerintah... 8 2. Rumah Sakit Swasta... 9 BAB IV SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA... BAB V KETENAGAAN.... Tenaga Kesehatan Puskesmas... 2. Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Pemerintah. 3. Praktek Tenaga Kesehatan 3 4 BAB VI DESA SIAGA 5 BAB V PENUTUP... 5 Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 ii

DAFTAR TABEL Tabel : Jumlah Puskesmas menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali tahun 24 Tabel 2 : Data Puskesmas dengan pasilitas rawat inap tahun 24 Tabel 3 : Jumlah Pustu dan Pusling menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali tahun 24 Tabel 4 : Jumlah Posyandu, Polindes dan Poskesdes menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali tahun 24 Tabel 5 : Jumlah Wilayah/Desa Binaan/Kerja di Puskesmas menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali tahun 24 Tabel 6 : Data Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi Bali Tahun 24 Tabel 7 : Data Rumah Sakit Swasta di Provinsi Bali Tahun 24 Tabel 8 : Data Apotek, PBF, IKOT, Klinik/RB, Penyalur Alkes, Optikal, Lab Swasta dan oko Obat di Provinsi Bali Tahun 24 Tabel 9 : Data Ketenagaan di Puskesmas menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali tahun 24 Tabel : Data Ketenagaan di RS Pemerintah dan ABRI menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali tahun 24 Tabel : Data Praktek Tenaga Kesehatan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali tahun 24 Tabel 2 : Data Desa Siaga menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali tahun 24 Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 iii

DAFTAR GRAFIK Grafik : Prosentase keberadaan Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan di Provinsi Bali Tahun 24. Grafik 2 : Jumlah Desa Binaan Puskesmas di Provinsi Bali tahun 29-24 Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 iv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran : Nama Dinas Kesehatan, Alamat Fax, Nomor Telepon Dan Nama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Dan Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota Se-Bali Tahun 24 Lampiran 2 : Data Desa/Wilayah Kerja/Binaan Puskesmas Kabupaten /Kota Di Provinsi Bali Tahun 24 Lampiran 3 : Data Puskesmas Dan Pustu Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali Tahun 24 Lampiran 4 : Data Optikal Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Bali Tahun 24 Lampiran 5 : Data Sarana Laboratorium Kesehatan Swasta Di Provinsi Bali Tahun 24 Lampiran 6 : Data Klinik, BP, BKIA Dan RB Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Bali Tahun 24 Lampian 7 : Nama RS, Jumlah Tempat Tidur, Kelas RS, Alamat Dan Nama Direktur RS Kabupaten/Kota Di Propinsi Bali Tahun 24 Lampiran 8 : Nama Puskesmas, Alamat Puskesmas Dan Kepala Puskesmas Kabupaten/Kota Di Propinsi Bali Tahun 24 Lampiran 9 : Data Apotek Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Bali Tahun 24 Lampiran : Data Toko Obat Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Bali Tahun 24 Lampiran : Data Pedagang besar Farmasi Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Bali Tahun 24 Lampiran 2 : Data Penyalur Alat Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Bali Tahun 24 Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 v

I. PENDAHULUAN Dalam pelaksanaan kegiatan masing-masing program kesehatan, selain dibutuhkan data hasil pelaksanaan program selanjutnya juga dibutuhkan data sarana kesehatan sebagai penunjang pelaksanaan daripada program kesehatan. Mengumpulkan data sarana kesehatan, walaupun sebagian besar merupakan barang tidak bergerak ternyata bukan pekerjaan yang gampang karena kekurang pedulian kita untuk melakukan pencatatan dan pelaporan, sehingga banyak data sarana yang ada sudah out of date, walaupun dalam perencanaan, data sarana ini merupakan dasar penyusunannya. Oleh karena itu beberapa kali permintaan data sarana kesehatan dari berbagai pihak secara lengkap belum dapat dipenuhi maka kami menyusun data sarana kesehatan ini berdasarkan data sarana kesehatan yang merupakan kompilasi laporan dari kabupaten/kota se-bali, kemudian direkap menjadi sebuah Buku Data Sarana Kesehatan Provinsi Bali. Sebagai tampilan permulaan Data Sarana ini diawali dengan menampilkan data sarana kesehatan secara garis besar per kabupaten/kota, sebagai berikut : II. SARANA KESEHATAN DASAR. Sarana kesehatan dasar yang ada di Provinsi Bali meliputi : Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling (Pusling), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Polindes.. Puskesmas Jumlah dan persebaran Puskesmas yang mencakup layanan rawat inap dan layanan rawat jalan di Puskesmas yang ada di Provinsi Bali pada tahun 24 dapat dilihat pada tabel berikut. Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24

Tabel : Jumlah Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali Tahun 24 Kabupaten/Kota Rawat Inap Jumlah Puskesmas Dgn Fasilitas Non Rawat Inap Total. Buleleng 4 6 2 2. Jembrana 4 6 3. Tabanan 5 5 2 4. Badung 3 3 5. Denpasar 3 8 6. Gianyar 4 9 3 7. Klungkung 3 6 9 8. Bangli 5 7 2 9. Karangasem 6 6 2 Tahun 24 37 83 2 Tahun 23 34 86 2 Tahun 22 32 83 5 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-bali Tahun 24 Jumlah puskesmas di Propinsi Bali pada tahun 24 adalah 2 puskesmas. Dari 2 puskesmas yang ada terdiri dari 37 buah diantaranya merupakan Puskesmas disertai dengan layanan rawat inap dan sisanya sebanyak 83 buah adalah puskesmas yang tidak memiliki fasilitas rawat inap. Bila dibandingkan dengan tahun 23 tidak ada penambahan jumlah puskesmas pada tahun 24 namun terjadi perubahan status terhadap 3 puskesmas dari tidak memiliki fasilitas rawat inap menjadi memiliki fasilitas rawat inap yaitu Puskesmas Busungbiu I Kabupaten Buleleng, Puskesmas Penebel I Kabupaten Tabanan dan Puskesmas Tembuku II Kabupaten Bangli sehingga jumlah Puskesmas dengan fasilitas rawat inap pada tahun 24 menjadi 37 Puskesmas, dari sebelumnya 34 Puskesmas pada tahun 23, sedangkan jumlah puskesmas yang tidak memiliki fasilitas rawat inap pada Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 2

tahun 23 sebanyak 86 Puskesmas, pada tahun 24 berkurang menjadi 83 Puskesmas. Kabupaten Karangasem mempunyai jumlah Puskesmas rawat inap terbanyak yaitu 6 Puskesmas rawat inap dari 2 Puskesmas, Kabupaten Tabanan dan Bangli mempunyai 5 Puskesmas rawat inap, Kabupaten Jembrana, Gianyar dan Buleleng mempunyai 4 Puskesmas rawat inap, Kabupaten Badung, Klungkung dan Kota Denpasar mempunyai 3 Puskesmas rawat inap. Adapun data puskesmas dengan rawat inap secara lebih terinci dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 : Data Puskesmas Dengan Fasilitas Rawat Inap Tahun 24 NO KAB/KOTA PUSKESMAS ALAMAT Buleleng. Puskesmas Banjar I 2. Puskesmas Gerokgak I 3. Puskesmas Tejakula I 4. Puskesmas Busungbiu I 2 Jembrana. Puskesmas I Pekutatan 2. Puskesmas II Melaya 3. Puskesmas II Negara 4. Puskesmas II Jembrana 3 Tabanan. Puskesmas Selemadeg I 2. Puskesmas Pupuan I 3. Puskesmas Baturiti I 4. Puskesmas Tabanan III 5. Puskesmas Penebel I 4 Badung. Puskesmas Abiansemal I 2. Puskesmas Mengwi I 3. Puskesmas Kuta I 5 Denpasar. Pusk. II Denpasar Barat 2. Pusk. IV Denpasar Selatan 3. Puskesmas I Dentim 6 Gianyar. Pusk. Tampaksiring II 2. Puskesmas Ubud I 3. Puskesmas Payangan 4. Puskesmas Tegallalang Desa Banjar Desa Gerogak Desa Tejakula Desa Busungbiu Desa Pekutatan Kelurahan Gilimanuk Desa Pengambengan Desa Yeh Kuning Desa Bajera Desa Pupuan Desa Baturiti Desa Pasekan Desa Pitra Desa Blahkiuh Desa Mengwi Kelurahan Kuta Ds.Pemecutan Klod Ds. Pedungan Ds. Sumerta Desa Pejeng Desa Ubud Desa Payangan Desa Tegallalang Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 3

7 Kungkung. Pusk. Banjarangkan II 2. Pusk. Nusa Penida I 3. Pusk. Nusa Penida II Desa Takmung Desa Batu Munggul Desa Jungut Batu 8 Bangli. Pusk. Kintamani I 2. Pusk. Kintamani III 3. Pusk Susut I 4. Pusk Kintamani V 5. Pusk. Tembuku II Desa Kintamani Desa Belantih Desa Kayuambua Desa Songan A Desa Metro 9 Karangasem. Puskesmas Manggis I 2. Puskesmas Kubu I 3. Puskesmas Sidemen 4. Puskesmas Selat 5. Puskesmas Rendang 6. Puskesmas Karangasem II I Desa Ulakan Desa Kubu Desa Sidemen Desa Selat Desa Menanga Desa Seraya Tengah Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-bali Tahun 24 Grafik. Persentase keberadaan Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan di Provinsi Bali Tahun 24 69.7% 3.83% RRI Non RRI Dari grafik diatas terlihat bahwa dari 2 Puskesmas smas di Provinsi Bali, yang memiliki Ruang Rawat Inap (RRI) berjumlah 37 buah (3.83%) dan yang tidak memiliki Ruang Rawat Inap berjumlah 83 buah ( 69.7%). Keberadaan persentase puskesmas yang tidak mempunyai ruang rawat inap lebih besar daripada puskesmassmas yang memiliki ruang rawat inap. Pembangunan Puskesmas dengan fasilitas rawat inap atau perubahan an status Puskesmas dari tidak mempunyai fasilitas rawat inap menjadi mempunyai fasilitas rawat inap bertujuan untuk peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari rumah sakit ataupun pelayanan anan kesehatan lainnya. Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 4

2. Puskesmas Pembantu dan Pusling. Tabel 3 : Jumlah Pustu Dan Pusling MenurutKabupaten/Kota Di Provinsi Bali Tahun 24 No. Kab/Kota Pustu Pusling Buleleng 74 2 2 Jembrana 44 5 3 Tabanan 78 4 Badung 54 5 Denpasar 25 2 6 Gianyar 65 3 7 Klungkung 53 4 8 Bangli 59 2 9 Karangasem 7 2 Tahun 24 523 88 Tahun 23 522 29 Tahun 22 527 27 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-bali Tahun 24 Jumlah Puskesmas Pembantu Tahun 24 sebanyak 523 Pustu, jika dibandingkan dengan tahun 23 jumlah Puskesmas Pembantu sebanyak 522 Pustu maka terjadi peningkatan sebanyak Puskesmas Pembantu terdiri dari penambahan 2 puskesmas pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Tulamben di Desa Tulamben Kecamatan Kubu Karangasem, Puskesmas Pembantu Pangsan di Desa Pangsan Kecamatan Petang Kabupaten Badung dan pengurangan buah Puskesmas Pembantu di Kabupatan Jembrana karena sudah tidak aktif lagi dan berdekatan dengan Puskesmas Gilimanuk yaitu Pustu Gilimanuk. Untuk puskesmas keliling terjadi pengurangan sebanyak 4 buah yaitu dari 29 buah pada tahun 23 menjadi 88 buah pada tahun 24, hal ini disebabkan karena kegiatan pelayanan puskesmas keliling dengan menggunakan sarana ambulan tidak lagi dimasukan dalam sarana puskesmas keliling agar tidak terjadi dua kali pencatatan jumlah sarana yaitu sebagai pusling dan sebagai ambulan. Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 5

3. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang diberdayakan di Provinsi Bali terdiri dari : a. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) b. Pondok Bersalin Desa (Polindes) c. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Adapun jumlah Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang diberdayakan di Provinsi Bali dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4 : Jumlah Posyandu, Polindes dan Poskesdes Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali Tahun 24 No. Kab/Kota Posyandu Polindes Poskesdes Buleleng 74 82 2 Jembrana 33 5 3 Tabanan 828 23 67 4 Badung 573 5 Denpasar 46 6 Gianyar 565 2 7 Kungkung 294 59 8 Bangli 353 6 72 9 Karangasem 673 3 8 Tahun 24 4.79 32 424 Tahun 23 4.783 6 594 Tahun 22 4.773 7 553 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-bali Tahun 24 Pada tahun 23 jumlah posyandu sebesar 4.783. Terdapat penambahan sebanyak 8 posyandu sehingga pada tahun 24 jumlah Posyandu menjadi 4.79, terjadi peningkatan jumlah polindes dari 26 Polindes pada tahun 23 menjadi 32 Polindes pada tahun 24 sedangkan Untuk Poskesdes terjadi penurunan sebanyak 7 Poskesdes dari 594 Poskesdes pada tahun 23 menjadi 424 Poskesdes pada tahun 24. Peningkatan jumlah Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 6

Polindes dan menurunnya jumlah Poskesdes disebabkan karena pada awal terbentuknya Desa Siaga tahun 26 semua desa siaga wajib memiliki poskesdes sedangkan pada tahun 24 desa siaga tidak harus memiliki poskesdes sehingga polindes yang sebelumnya dipakai sebagai poskesdes dikembalikan fungsinya menjadi polindes dan poskesdes sdes yang tidak aktif tidak lagi dicatat sebagai ai poskesdes. 4. Wilayah Binaan an Puskesmas Jumlah desa binaan Puskesmas tahun selama a 5 tahun disajikan pada grafik berikut : GRAFIK 2. JUMLAH DESA BINAAN PUSKESMAS DI PROVINSI BALI 2-24 9 8 7 6 5 4 3 2 75 76 76 76 76 2 2 22 23 24 Selama 5 tahun terakhir jumlah desa binaan di wilayah kerja puskesmas tidak mengalami peningkatan yang signifikan karena semua desa yang ada sudah menjadi desa binaan, peningkatan jumlah desa terjadi tahun 2 yaitu dari 75 Desa pada tahun 2 menjadi 76 Desa pada tahun 2 dan sampai tahun 24 belum ada a penambahan jumlah desa. Jumlah desa binaan per kabupaten/kota tahun 24 seperti pada tabel dibawah ini : Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 7

Tabel 5 : Jumlah Wilayah/Desa Binaan/Kerja Di Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali Tahun 24. No.. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kabupaten/Kota Buleleng Jembrana Tabanan Badung Denpasar Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Jumlah Wilayah/Desa Binaan/Kerja 48 5 33 62 43 7 59 72 78 Jumlah 76 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-bali Tahun 24 III. SARANA KESEHATAN RUJUKAN. Sarana kesehatan rujukan di Provinsi Bali meliputi sarana kesehatan pemerintah dan sarana kesehatan swasta. Pada tahun 24 jumlah rumah sakit di Provinsi Bali ada 54 buah, dengan rincian per Kabupaten/Kota adalah sbb :. Rumah Sakit Pemerintah No.. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tabel 6 : Data RS Pemerintah Di Provinsi Bali Tahun 24 Kab/Kota Buleleng Jembrana Tabanan Badung Denpasar Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Jumlah RSU RS ABRI RSK Total 2 2 2 5 2 TT 354 37 28 49.354 Tahun 24 3 2 5 3.56 Tahun 23 3 2 5 3.6 Tahun 22 3 2 5 2.857 Tahun 2 3 2 5 2.862 Tahun 2 3 2 5 2.6 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-bali Tahun 24 269 93 64 28 Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 8

Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah Rumah Sakit Pemerintah ada 5 buah yang terdiri dari Rumah Sakit Umum sebanyak buah, Rumah Sakit ABRI ada 3 buah dan Rumah Sakit Khusus ada 2 Buah (R umah Sakit Indera dan Rumah Sakit Jiwa Bangli. Jumlah tempat tidur seluruhnya yang ada di semua Rumah Sakit Pemerintah pada tahun 24 sebanyak 3.56 buah terjadi peningkatan sebanyak 39 buah dibandingkan dengan tahun 23 yaitu sebanyak 3.6 buah. 2. Rumah Sakit Swasta. Untuk keadaan Rumah Sakit Swasta di Provinsi Bali pada tahun 24 seluruhnya ada 39 buah terjadi peningkatan sebanyak 2 buah bila dibandingkan dengan tahun 23 yaitu sebanyak 37 buah yaitu Rumah Sakit Bali Holistik di Kabupaten Tabanan dan Rumah Sakit Famili Husada di Kabupaten Tabanan. Rumah sakit swasta terdiri dari Rumah Sakit Umum sebanyak 32 buah dan Rumah Sakit Khusus sebanyak 7 buah dengan jumlah tempat tidur sebanyak 2.642 buah, jumlah tempat tidur meningkat dibandingkan dengan tahun 23 yaitu sebesar 293 buah. Rumah sakit tersebar di semua Kabupaten/Kota kecuali ada Kabupaten yang tidak mempunyai Rumah Sakit Swasta yaitu : Kabupaten Karangasem. Jumlah Rumah Sakit Swasta yang terbanyak ada di Kota Denpasar yaitu sebanyak 4 buah. Untuk lebih jelasnya seperti yang terlihat pada tabel berikut ini : Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 9

Tabel 7 : Data RS Swasta Di Provinsi Bali Tahun 24 No. Kab/Kota JenisRumahSakit RSU RSK Total TT Buleleng 4 4 346 2 Jembrana 2 4 3 Tabanan 6 6 288 4 Badung 4 2 6 39 5 Denpasar 3 4.27 6 Gianyar 4 4 283 7 Klungkung 2 89 8 Bangli 96 9 Karangasem Tahun 24 32 7 39 2.642 Tahun 23 29 8 37 2.349 Tahun 22 26 9 35.974 Tahun 2 27 8 35.775 Tahun 2 24 7 3.673 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-bali Tahun 24 III. SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA. Jumlah sarana pelayanan kesehatan swasta yang tersebar pada kabupaten/kota di Provinsi Bali pada tahun 24 terjadi perubahan pada jumlah apotik dari 595 tahun 23 menjadi 594 pada tahun 24, Ikot tidak terjadi perubahan pada tahun 23 dan tahun 24 jumlahnya tetap buah, toko obat terjadi peningkatan dari 242 tahun 23 menjadi 258 tahun 24 dan Laboratorium Swasta mengalami peningkatan sebanyak 6 buah yaitu dari 26 buah pada tahun 23 menjadi 32 buah pada tahun 24, sedangkan untuk PBF terjadi penurunan dari 75 buah pada tahun 23 menjadi 52 pada tahun 24, Penyalur Alkes terjadi penurunan yaitu sebanyak 22 buah yaitu dari 64 buah pada tahun 23 menjadi 42 buah tahun 24. Untuk jumlah klinik/bp/rb mengalami peningkatan dari 43 tahun 23 menjadi 48 tahun 24. Terjadinya peningkatan dan menurunnya jumlah sarana pelayanan kesehatan swasta disebabkan adanya pengurusan ijin baru, ijin yang sudah habis masa berlakunya dan belum diperpanjang serta adanya ijin yang masih sedang dalam proses. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24

Tabel 8 : Data Apotek, PBF, IKOT, Klinik/RB, Penyalur Alkes, Optikal, Lab Swasta dan Toko Obat Di Propinsi Bali tahun 24 Klinik, Penyalur Opti Lab Toko Kab/Kota Apotek PBF IKOT BP/RB Alkes kal Swasta Obat. Buleleng 38 5 9 3 7 2. Jembrana 9 4 7 4 2 3. Tabanan 54 2 7 9 3 9 4. Badung 58 5 47 6 5 4 5. Denpasar 24 52 47 35 7 3 2 6. Gianyar 54 22 22 7. Klungkung 3 7 4 2 8. Bangli 8 4 2 6 9.Karangasem 9 5 2 9 Tahun 24 594 59 48 42 69 32 258 Tahun 23 595 75 43 64 64 26 242 Tahun 22 573 75 4 64 62 29 232 Tahun 2 75 3 64 6 3 27 Tahun2 462 75 27 64 56 27 92 Sumber : Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 24 IV. KETENAGAAN. Data ketenagaan yang kami gambarkan di unit pelayanan kesehatan Pemerintah yaitu data tenaga yang ada di Pusk dan di Rumah Sakit.. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Data sumber daya manusia yang ada di Puskesmas mencakup tenaga medis, tenaga paramedis, tenaga farmasi, tenaga gizi, tenaga sanitasi dan tenaga kesehatan masyarakat. Untuk lebih jelasnya seperti pada tabel berikut ini. Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24

Tabel 9 : Data Ketenagaan Di Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali tahun 24 Puskesmas Kab/Kota Medis Para medis Farmasi Gizi Sanitasi Kesmas. Buleleng 7 49 28 44 8 2. Jembrana 52 27 4 2 2 9 3. Tabanan 7 44 26 9 36 2 4. Badung 98 384 5 8 2 9 5. Denpasar 76 76 26 2 6 7 6. Gianyar 3 228 6 4 38 7. Klungkung 3 258 2 4 7 8. Bangli 55 3 6 7 35 24 9. Karangasem 7 387 4 9 29 4 Tahun 24 663 2.865 28 4 244 28 Tahun 23 649 2.978 47 35 242 98 Tahun 22 683 3.27 63 67 258 7 Tahun 2 668 2.896 5 23 257 4 Tahun2 585 2.47 37 26 233 82 Sumber : Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 24 Jumlah tenaga medis yang tersebar menurut Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bali tahun 23 berjumlah 649 orang, sedangkan tahun 24 meningkat menjadi 663 orang. Tenaga paramedis tahun 23 berjumlah 2.978 pada tahun 24 turun menjadi sebesar 2.865 orang, tenaga farmasi tahun 23 berjumlah 47 orang sedangkan tahun 24 turun menjadi 28 orang, pada tahun 23 jumlah tenaga gizi 35 orang dan pada tahun 24 meningkat menjadi 4 orang. Tenaga sanitasi tahun 23 berjumlah sebesar 242 orang dan pada tahun 24 meningkat menjadi 244 orang, tenaga kesehatan masyarakat tahun 23 berjumlah 98 orang sedangkan tahun 24 meningkat menjadi 28 orang. Perubahan tenaga tersebut diatas disebabkan oleh adanya pensiun pegawai, pengangkatan pegawai baru, perningkatan pendidikan pegawai, mutasi dan lainnya. Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 2

2. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Pemerintah Tabel : Data Ketenagaan Di RS Pemerintah & ABRI Menurut Kabupaten/KotaDi Provinsi Bali tahun 24 Kab/Kota. Buleleng 2. Jembrana 3. Tabanan 4. Badung 5. Denpasar 6. Gianyar 7. Klungkung 8. Bangli 9. Karangasem Medis 49 32 85 65 48 74 48 73 52 Para medis 22 8 43 36.299 228 25 378 27 RS Pemerintah Farmasi Gizi Sanitasi Kesmas Tahun 24 958 3.4 27 85 79 5 Tahun 23 884 3.62 235 53 97 83 Tahun 22 95 3.373 24 42 77 58 Tahun 2 97 3.279 229 76 86 97 Tahun 2 888 3.53 92 59 83 83 5 6 38 32 77 7 3 2 7 Sumber : Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 24 2 3 25 8 65 7 8 24 4 9 2 9 2 2 3 5 8 2 8 6 3 8 8 Jumlah tenaga yang ada di Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit ABRI tersebar di Kab./Kota di Provinsi Bali meliputi tenaga medis, para medis, farmasi, gizi sanitasi dan kesehatan masyarakat. Tahun 24 jumlah tenaga medis sebanyak 862 orang menurun dibandingkan dengan tahun 23 yaitu sebanyak 884 orang, tenaga paramedis tahun 24 sebanyak 3. orang menurun dibandingkan tahun 23 yaitu sebanyak 3.62, tenaga farmasi tahun 24 sebanyak 239 orang meningkat dibandingkan tahun 23 yaitu sebanyak 235 orang, tenaga gizi tahun 24 sebanyak 64 orang meningkat dibandingkan dengan tahun 23 yaitu sebanyak 53, tenaga sanitasi tahun 24 sebanyak 8 orang meningkat dibandingkan dengan tahun 23 yaitu sebanyak 97 orang sedangkan tenaga kesehatan masyarakat tahun 24 sebanyak 82 orang menurun dibandingkan tahun 23 yaitu sebanyak 83 orang. Perubahan tenaga tersebut karena adanya pensiun pegawai, pengangkatan pegawai baru, peningkatan pendidikan pegawai, mutasi dan lainnya. Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 3

3. Praktek Tenaga Kesehatan. Praktek tenaga kesehatan yang kami tampilkan meliputi dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan bidan. Secara terinci seperti yang terlihat pada tabel. Tabel : Data Praktek Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali Tahun 24 Praktek Tenaga Kesehatan Kab/Kota Dokter Umum Dokter Dokter Gigi Bidan Spesialis. Buleleng 47 4 35 69 2. Jembrana 7 6 55 3. Tabanan 224 73 7 4. Badung 2 8 59 5 5. Denpasar 2 222 48 67 6. Gianyar 28 98 97 277 7. Klungkung 67 5 72 8. Bangli 24 32 7 3 9. Karangasem 68 25 94 Tahun 24.46 585 483.63 Tahun 23.335 456 444.29 Tahun 22 2.97 862 58.237 Tahun 2.825 744 47. Tahun 2.298 673 453.26 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-bali Tahun 24 Dari tabel dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kesehatan yang melaksanakan praktek diseluruh Kabupaten /Kota di Provinsi Bali dari tahun ke tahun Selalu mengalami perubahan, kalau dibandingkan dengan tahun 23 pada tahun 24 terjadi peningkatan untuk semua jenis praktek tenaga kesehatan, perubahan disebabkan karena adanya pensiun pegawai, pengangkatan pegawai baru, peningkatan pendidikan pegawai, mutasi dan lainnya. Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 4

V. DESA SIAGA. Pada tahun 24 jumlah desa siaga sebanyak 76 desa. Dari 76 desa siaga yang ada 92,72% ( 66 desa) merupakan desa siaga aktif. Secara rinci jumlah desa siaga masing-masing Kabupaten/Kota dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 : Data Desa Siaga Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali Tahun 24 JUMLAH Kab/Kota Desa/ Desa Siaga Desa Siaga Aktif Kelurahan Jumlah % Jumlah %. Buleleng 48 48 48 2. Jembrana 5 5 5 3. Tabanan 33 33 9 68,4 4. Badung 62 62 62 5. Denpasar 43 43 43 6. Gianyar 7 7 62 88,6 7. Klungkung 59 59 59 8. Bangli 72 72 72 9. Karangasem 78 78 72 92,3 JUMLAH 76 76 66 92,72 VI. PENUTUP Demikian Buku Data Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 ini disusununtuk dapat dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan program kesehatan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sarana Kesehatan Provinsi Bali tahun 24 5