BAB 1. Pendahuluan. Negara Indonesia selain terkenal dengan Negara kepulauan, juga terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan hutan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga

I. PENDAHULUAN. Bambu tergolong keluarga Graminiae (rumput-rumputan) disebut juga Giant Grass

Bab V. Konsep Rancangan Konsep Dasar Perancangan dengan Tema Sustainable

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture,

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

Struktur dan Konstruksi II

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Pemilihan serat bambu (petung) sebagai bahan penelitian dengan. dengan pertumbuhan yang relatif lebih cepat.

Arsitektur Hijau BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK. mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri.

BAB V KAJIAN TEORI Uraian Interpretasi dan Elaborasi Teori Tema Desain. teknologi. Menurut Niomba dkk, Eco-Tech Architecture adalah sebuah

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Worm dan Hattum (2006), penampungan air hujan adalah

Arsitektur dan Lingkungan. Lilis Widaningsih

SAINS ARSITEKTUR II Iklim (Tropis Basah) & Problematika Arsitektur

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia terletak pada 6 o LU 11 o LS dan 95 o BT

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bambu merupakan keluarga rumput, dan memiliki sebutan pula sebagai

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Kebutuhan akan merancang memerlukan beberapa aspek data dan metode

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

Pendekatan Pembentukan Iklim-Mikro dan Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Usaha Tercapainya Model Desain Rumah Susun Hemat Energi

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

PENDEKATAN PEMBENTUKAN IKLIM-MIKRO DAN PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI USAHA TERCAPAINYA MODEL PENDIDIKAN LINGKUNGAN BINAAN YANG HEMAT ENERGI

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) HUTAN KOTA. Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Ir. Siti Nurul Rofiqo Irwan, MAgr, PhD.

BAB I PENDAHULUAN. daerah wisata. Pariwisata itu sendiri adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk

Iklim Perubahan iklim

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR...

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

Cut Nuraini/Institut Teknologi Medan/

RESORT DENGAN FASILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB III TINJAUAN KHUSUS. 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema. 3.2 Penjelasan Tema

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

BAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode

BAB V KONSEP PERANCANGAN

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

KONSEP PERMATA PERLINDUNGAN MATA AIR. Wawan Sujarwo Ida Bagus Ketut Arinasa

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam kekayaan alam, beberapa diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang potensial, didukung dengan keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekreasi merupakan bagian dari kebutuhan pokok dari banyak orang pada

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB IV : KONSEP. Adapun prinsip-prinsip pendekatan arsitektur hijau adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

TEKNIK PEMBUATAN BAMBU LAMINASI BERSILANG SEBAGAI BAHAN MEBEL DAN BANGUNAN

SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan

PP 62/1998, PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG KEHUTANAN KEPADA DAERAH *35837 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV. Analisis Perancangan. Pemilihan lokasi yang terletak pada jl.karangloe kec, lowokwaru

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat 143 jenis bambu yang beranekaragam. manfaat kerna batangnya kuat, kerat dan elastis sehingga membuat bambu

ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar!

tetap akan memberikan kontribusi besar terhadap penurunan konsumsi energi secara nasional. Bangunan merupakan penyaring faktor alamiah penyebab

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

I. PENDAHULUAN. jenderal kebudayaan, Direktorat Permuseuman : 1998)Hal 1

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

PROGRAM PEMERINTAH PENINGKATAN KEBUTUHAN DAMPAK LINGKUNGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

`BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

PENGGUNAAN RANTING BAMBU ORI (BAMBUSA ARUNDINACEA) SEBAGAI KONEKTOR PADA STRUKTUR TRUSS BAMBU (053S)

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB III TINJAUAN KHUSUS

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

BAB V. Konsep. bangunan. memaksimalkan potensi angin yang dapat mengembangkan energi

KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH : MOCHAMAD HADI LAB EKOLOGI & BIOSISTEMATIK JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNDIP

Transkripsi:

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia selain terkenal dengan Negara kepulauan, juga terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan hutan. (www.wikipedia.com) Terjaganya hutan dan area terbuka hijau bisa berfungsi untuk kelangsungan ekosistem bumi, terjaganya ekosistem bumi dengan sendirinya akan menghasilkan udara yang segar dan terbebas dari polusi udara. Memahami bahwa Negara Indonesia kaya dengan hasil bumi, dianjurkan kepada masyarakat sekitar agar dapat mengelolah hasil bumi dengan baik dan dapat bermanfaat bagi semua orang, tetapi juga harus diperhatikan beberapa hal yang dapat merusak alam sekitar antara lain adalah: dengan cara berlebihan mengambil bahan material alami bambu, kayu dan batu alam, penebangan liar, dan pembakaran hutan. Pemanfaatan bahan material alami bambu dan kayu banyak terdapat di Negara Indonesia terutama di Daerah Jawa Timur, mulai dari Kota Trenggalek, Kota Malang, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota Jember dan Kota Banyuwangi. Banyak ditemui pengusaha dengan berbahan baku kayu untuk dikelolah menjadi furniture, aksesoris dan struktur bangunan. Di Kota Malang juga 1

banyak ditemui pengusaha yang menggunakan bahan material alami bambu, kayu dan batu alam, untuk dijadikan bahan baku pengusaha yang menggunakan bahan material alami Di Kota Malang. Tingginya permintaan pemesanan furniture, aksesoris, dan struktur yang menggunakan bahan baku alami, berdampak terhadap bahan material kayu yang semakin sulit untuk diperoleh dan semakin mahal harga jualnya. Maka perlu dilakukan reboisasi untuk mempertahankan keaneka ragaman jenis kayu. Tetapi proses reboisasi memerlukan waktu yang cukup lama, sedangkan kebutuhan kayu untuk kontruksi dan furniture semakin meningkat, yang menyebabkan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan kayu konstruksi dengan kualitas yang baik dan dimensi sesuai kebutuhan. Dalam permasalahan diatas perlu pemikiran untuk mengembangkan teknologi alternatif pengganti bahan material kayu, mengingat susahnya bahan material kayu diperoleh dan semakin mahal harga penjualan kayu untuk dijadikan bahan baku pengusaha yang berbahan baku kayu di Kota Malang. Salah satu bahan yang dapat dijadikan alternatif untuk mengganti kayu adalah bambu, karena bambu mempunyai beberapa keunggulan untuk dapat dijadikan pengganti material kayu. Keunggulan yang terdapat pada bahan material bambu, sebagai alternatif untuk pengganti bahan material kayu yang semakin sulit untuk diperoleh dan harga jualnya sangat mahal yaitu adalah: kuat, ulet, lurus, 2

keras, ringan sehingga mudah diangkut, harga relatif lebih murah dan mudah diperoleh. Setiap kota didaerah jawa Timur kualitas hasil panen tumbuhan bambu disetiap kota di Jawa Timur berbeda beda, mulai dari diameter bambu, besar ukuran bambu dewasa dan dimensi kekuatan bambu. Perbedaan hasil panen bambu dikarenakan suhu dan kesuburan tanah yang berbeda di setiap kota, terutama di Kota Malang yang merupakan kota berdataran tinggi dan hawanya sangat dingin, suhu rata-rata kota Malang mencapai ± 22,7 c, dan kelembaban udara mencapai ratarata ± 90%, sehingga tanah di Kota Malang sangat subur, dan mendukung untuk ditanami bambu. (www.wikipedia.com) Kota Malang adalah kota yang bertanah subur, sehingga bambu yang dihasilkan di Kota Malang sangat baik kualitasnya untuk dikelolah menjadi furniture, aksesoris, dan bambu laminasi. Bambu sangat banyak gunanya antara lain: mulai dari daun bambu sampai akar bambu, daun yang mudah bermanfaat untuk makanan ternak sapi dan kerbau, bambu yang kering bisa dijadikan sebagai kayu bakar untuk memasak yang sekarang masih digunakan didaerah pedesaan (pawon), sebagai penyekat ruangan (gedek), untuk mengurangi panas terik sinar matahari yang masuk kedalam ruangan waktu siang hari (kre), jembatan penyebrangan untuk pejalan kaki, dan bambu juga seringkali digunakan sebagai batas antar desa. 3

Bambu merupakan tanaman sejenis rumput-rumputan yang disebut juga hiant grass (rumput raksasa), bambu sangat mudah ditanam diberbagai macam tanah yaitu tanah kering dan tanah basah yang terdapat di Kota Malang. Peranan bambu dalam kalangan masyarakat Indonesia terutama di Kota Malang sangat penting dan banyak fungsinya, Bambu juga memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan dan dibentuk antara lain adalah: batangnya yang kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibentuk, berdiameter berbeda dan ringan. (standarisasi bambu 2008) Memahami bahwa bambu adalah material yang mudah dibentuk, maka masyarakat bebas untuk merancang dan mengelolah bambu, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, dan mampu menggantikan kebutuhan material kayu yang semakin sulit untuk diperoleh dan semakin mahal harga jualnya. (standarisasi bambu 2008). Material bambu dapat dikelolah menjadi beberapa fungsi dari material kayu yang semakin susah untuk diperoleh dan semakin mahal harga penjualanya, yang sesuai dengan kebutuhan Masyarakat pada umumnya antara lain yaitu: furniture, bilah-bilah bambu (bambu laminasi), ornamen interior, exterior pada bangunan dan aksesoris. (standarisasi bambu 2008). Dari latar belakang bambu yang mempunyai beberapa keunggulan, dan sifat-sifat yang baik untuk dikelolah sebagai furniture, aksesoris, konstruksi bangunan, bambu laminasi, dan 4

sebagai alternatife pengganti kayu, maka sangat dibutuhkan perancangan pusat pengelolaan bambu di Kota Malang, dan mengadakan program reboisasi tumbuhan bambu, yang bertujuan untuk menjaga spesies bambu supaya tidak punah karena sering digunakan untuk kebutuhan pengusaha yang menggunakan bahan baku material bambu. Adapun beberapa manfaat dari reboisasi tumbuhan bambu antara lain adalah sebagai berikut: Bisa menjaga spesies dari tumbuhan bambu itu sendiri yang berkualitas baik supaya tidak punah, menambahkan beberapa jenis tumbuhan bambu yang belum terdapat di Kota Malang, menambah Ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Malang khususnya dilokasi pusat pengelolahan material bambu, dan mengurangi polusi udara diarea perancangan pusat pengelolaan bambu supaya udaranya tetap segar. Memahami manfaat dari pentingnya dilakukannya reboisasi di lokasi pusat pengelolaan material bambu di Kota Malang, sangat cocok untuk menerapkan tema Sustainable Architecture, pada Perancangan Pusat Pengelolaan Bambu di Kota Malang. Sustainable Architecture adalah sebuah konsep penerapan dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan dan kelangsungan ekosistem bumi supaya tidak rusak. Penerapan tema Sustainable Architecture bertujuan agar limbah bambu yang masih layak untuk dipakai dan dapat didaur ulang kembali untuk dijadikan 5

sumber energi pada rancangan pusat pengelolaan bambu di Kota Malang, dan dikelolah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar untuk digunakan sebagai ornamen interior atau exterior rumah, perkantoran dan tempat ibadah, perabotan rumah tangga, alat musik tradisional dan asesoris, seperti yang telah diajarkan oleh agama islam, bahwa manusia haruslah belajar berhemat mulai dari tenaga, materi dan material alam. Tidaklah manusia berlebihan dalam menggunakan sesuatu agar tidak menimbulkan keharoman dan keborosan. Sebagaimana yang tercantum didalam (Al Qur an surat AL-ARAAf ayat 13) Yang artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah dan janganlah berlebihlebihan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Dalam surat AL-ARAAf ayat 13 menerangkan bahwa manusia hidup di dunia tidak boleh berlebih-lebihan, mulai dari makan, menggunakan materi (harta, benda) dan material alam, agar tidak menimbulkan keharoman. Sebisa mungkin manusia untuk memanfaatkan sesuatu yang masih bisa untuk dimanfaatkan, untuk keperluan pribadi atau orang banyak. 6

Pemilihan tema Sustainable Architecture juga menguntungkan bagi masyarakat sekitar Kota Malang, Bahan material bambu Sangat banyak manfaatnya, terutama di kehidupan masyarakat desa antara lain adalah: mulai dari lahir bambu berguna untuk memotong tali pusar bayi, sampai meninggal dunia bambu berguna untuk upacara adat umat Hindu yaitu pembakaran jenazah (ngaben), bagian-bagian daun yang mudah berguna untuk makanan ternak sapi dan kerbau, dan dari segi kontruksi bambu juga bisa digunakan untuk jembatan, bangunan rumah, tiang, sekat, dinding (fasad), penyanggah atap, dan balok pada bangunan. Bambu juga berguna sebagai alat musik tradisional antara lain: angklung, seruling, calung, dan gambang. Penerapan tema Sustainable Architecture pada masyarakat sekitar bertujuan agar tidak berlebih-lebihan dalam menebang bambu untuk dijadikan bahan material alami, untuk pembangunan rumah dan jembatan dan sebagai kebutuhan bahan baku pengusaha yang menggunakan bahan material alami. Secara tidak langsung penerapa tema Sustainable Architecture mampu mengajarkan kepada para pengusaha yang menggunakan bahan material alami bambu dan masyarakat Kota Malang, untuk lebih menjaga kelestarian lingkungan, menghemat energi, materi, tidak mengurangi atau merusak area ruang terbuka hijau 7

setempat yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kota Malang, dan supaya kelak dimasa depan bisa dimanfaatkan kembali untuk generasi penerus, manfaat yang lain dari pentingnya tema Sustainable Architecture juga bermanfaat untuk mengurangi polusi udara yang telah tercemari oleh kendaraan bermotor dan debu yang berhamburan akibat terbawa angin. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang pusat pengelolaan bambu, yang menghasilkan olahan bambu yang kuat dan tahan lama untuk digunakan kedalam bangunan? 2. Bagaimana merancang pusat penglolaan bambu, yang menerapkan tema Sustainable Architecture? 1.3 Tujuan Adapun beberapa tujuan dari perancancangan pusat pengelolaan material bambu di Kota Malang adalah sebagai berikut: 1. Merancang pusat pengelolaan bambu, yang menghasilkan olahan bambu yang kuat dan tahan lama untuk digunakan kedalam bangunan. 2. Merancang pusat pengelolaan bambu, dengan menerapkan tema Sustainable Architecture. 8

1.4 Manfaat Adapun manfaat bagi perancangan, pembaca, dan penulis antara lain adalah: 1. Manfaat obyek a. Membantu mengurangi pengangguran. b. Memperkenalkan bahwa bambu mampu menjadi alternatif pengganti kayu. c. Melatih tingkat kekreatifan dalam mengelolah bambu m enjadi sesuatu yang bermanfaat. d. Menambah spesies bambu dengan melakukan reboisasi tanaman bambu pada obyek. 2. Manfaat perancangan a. Memajukan Kota Malang dalam bidang Agrobisnis di pasaran khususnya di bidang pengelolaan bambu. b. Memudahkan masyarakat Kota Malang untuk membeli atau mengkoleksi hasil dari pengelolaan bambu. 3. Manfaat bagi penulis a. Dapat menambah wawasan bahwa bambu bisa dikelolah sebagai alternatif pengganti bahan material kayu yang semakin sulit diperoleh dikalangan masyarakat pada umumnya. 9

b. Memperluas pengetahuan, dalam mengangkat tema Sustainable Architecture untuk merancang pusat pengelolaan material bambu di Kota Malang. 4. Manfaat bagi pembaca a. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca, bahwa bambu bisa dikelolah untuk alternatif pengganti bahan material kayu yang semakin sulit diperoleh dikalangan masyarakat Kota Malang. b. Memperluas ilmu pengetahuan bahwa tema Sustainable Architecture bisa diterapkan kedalam rancangan pusat pengelolaan bambu di Kota Malang. 1.5 Ruang Lingkup / Batasan Ruang lingkup/batasan perancangan pusat pengelolaan bambu di Kota Malang adalah sebagai berikut: 1. Batasan merancangan dibutuhkan untuk mempermudah Perancangan Pusat Pengelolaan Bambu di Kota Malang, sebagai mana batasan yang harus dilakukan antara lain: bambu yang digunakan untuk bahan baku, jenis bambu yang digunakan, dan batas merancangan pusat pengelolaan bambu 10

di Kota Malang. 2. Batas pencarian bahan baku untuk dikelola adalah Kota Malang, dan Malang Raya. 3. Batasan mengelola bambu sebagai alternatif pengganti kayu yaitu: bambu laminasi, bambu sebagai konstruksi bangunan, dan pengawetan bambu. 4. Batasan untuk tema sustainable architecture adalah memanfaatkan limbah bambu konstruksi yang masih layak, untuk dikelolah kembali. 5. Batasan untuk mengelolah bambu adalah bambu yang sudah layak untuk ditebang dan dikelolah menjadi pengganti kayu. 11