Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Nama SOP

dokumen-dokumen yang mirip
SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 037 TAHUN 2011

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 078 TAHUN 2011

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 080 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 065 TAHUN 2014

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 067 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 053 TAHUN 2014

4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 081 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 054 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 045 TAHUN 2016

PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA DEPOK. : /149/Kpts/Huk/2016. tentang

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2013

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 059 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2011

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 4 Tahun 2009

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Nama SOP

Arsip Nasional Republik Indonesia

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Nomor SOP Tanggal Pembuatan. Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Nama SOP

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 014 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi - Tanggal Efektif Disahkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 059 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 02 TAHUN TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0122 TAHUN 2017

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

WALIKOTA PROBOLINGGO

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN ( PKPT ) TAHUN 2012

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 056 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 030 TAHUN TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENDATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAGI PENDUDUK RENTAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2014

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR.22 TAHUN 2013

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 084 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 010 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 43

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

284 Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 16/2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 06 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 041 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA KEBUN RAYA BANUA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 089 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 36 Tahun 2017 Seri E Nomor 27 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

8. Unit Organisasi Layanan Campuran adalah unit organisasi yang memiliki tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan secara internal dan eksternal.

1. SOP 2. Berkas Permohonan 3. SK Tim Penilai 4. Ruang Rapat 5. Komputer/Printer/Kalkulator 6. Jaringan Internet 7. Ekspedisi/Pengiriman

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I KETENTUAN UMUM

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 069 TAHUN 2014

Transkripsi:

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PELAYANAN EVALUASI, FASILITASI, DAN KLARIFIKASI RAPERDA/PERDA KABUPATEN/KOTA Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Nama SOP Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana : 1. Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah a. memahami dengan baik kegiatan yang harus dilakukan dalam menunjang tugas ; Provinsi Kalimantan Selatan. b. memahami dengan baik ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan ; 2. Pergub. Kalsel Nomor Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur-unsur c. memahami dengan baik paeraturan perundang-undangan sesuai substansi raperda/perda ; Organisasi Setda Provinsi Kalimantan Selatan d. mempunyai komitmen tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada klien. Keterkaitan : Peralatan /Perlengkapan : 1. 2. a. perangkat komputer khusus untuk pengetikan hasil fasilitasi, dan klarifikasi raperda/perda kab/kota ; b. lemari/filling cabinet untuk menyimpan arsip/dokumen kegiatan.; Peringatan : Pencatatan dan Pendataan : SOP ini merupakan prosedur baku yang wajib dilaksanakan dalam pelayanan fasilitasi, dan a. dokumentasi hasil fasilitasi, dan klarifikasi raperda/perda kabupaten/kota ; klarifikasi Raperda/Perda Kabupaten/Kota dan jika tidak dilaksanakan akan mengakibatkan tidak b. dokumentasi/laporan fasilitasi, dan klarifikasi raperda/perda kabupetn/kota.. terlaksananya pengawasan terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten/Kota.. NO. KEGIATAN Subbag TU Biro Hukum Ka. Sub Bag Evaluasi/ Fasilitasi & Klarifikasi Kabag. Hk. dan HAM. P E L A K S A N A Karo Hukum Asisten Pemerintahan Sekda Bag. TU Biro Umum BAKU MUTU Perlengkapan Waktu Output 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1. Penerimaan berkas permohonan fasilitasi, dan klarifikasi raperda/perda kab/kota LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2011 TANGGAL 11 Juli 2011 permohonan lengkap Penyerahan bukti penerimaan bekas KETERANGAN 2. Penelitian kelengkapan berkas permohonan faslilitasi dan klarifikasi raperda/perda kab/kota permohonan dan kelengkapannya Kelengkapan berkas sesuai dengan persyaratan 8

3. Pencatatan dalam agenda surat masuk dan diteruskan kepada Kepala Biro Hukum permohonan dan kelengkapannya tercatat dalam agenda surat masuk 4. Dipelajari oleh Kepala Biro Hukum dan diberikan disposisi/arahan kepada Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan HAM. permohonan selengkapnuya Disposisi /arahan tindak lanjut 5. Kepala Bag. Evaluasi Hukum dan HAM mempelajari substansi raperda/perda dan memberikan arahan kepada Kepala Sub Bagian Evaluasi atau Kepala Sub Bag Fasilitasi dan Klarifikasi. 6. Kepala Sub Bag. Fasilitasi dan Klarifikasi melaksanakan fasilitasi, dan klarifikasi terhadap raperda/perda kab/kota yang diterima, dan hasilnya diteruskan kepada Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan HAM. 7. Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan HAM mengoreksi hasil fasilitasi dan klarifikasi, membubuhkan paraf serta meneruskan kepada Kepala Biro Hukum. 8. Kepala Biro Hukum memeriksa hasil klarifikasi, membubuhkan paraf dan meneruskan kepada Asisten Pemerintahan 9. Asisten Pemerintahan memeriksa hasil klarifikasi raperda/perda kab/kota, membubuhkan paraf dan meneruskan kepada Sekda permohonan, arahan Kepala Biro Hukum permohonan, arahan pimpinan dan referensi sesuai substansi Hasil klarifikasi dan nota pengantar Hasil klarifikasi serta nota terparaf Hasil klarifikasi serta nota terparaf Arahan Kabag. Ev. Hukum dan HAM Hasil fasilitasi, dan klarifikasi serta nota pengantar Hasil klarifikasi serta nota terparaf Hasil klarifikasi serta nota terparaf Hasil klarifikasi serta nota terparaf 9

10. Sekretaris Daerah memeriksa hasil klarifikasi dan membubuhkan tandatangan atas nama Gubernur Kalimantan Selatan, serta mengembalikan berkas ke Biro Hukum 11. diterima oleh Biro Hukum dan dilakukan penomoran surat keluar ke Bagian Tata Usaha Biro Umum oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Hukum. 12. Penomoran surat hasil fasilitasi dan klarifikasi raperda/perda kab/kota dan dibubuhkan stempel dinas, dikembalikan kepada Sub Bagian Tata Usaha Biro Hukum. 13. Surat hasil klarifikasi yang telah bernomor dan berstempel dinas diterima oleh Ka. Sub. Bagian TU Biro Hukum, diteruskan kepada Kepala Sub Bagian Fasilitasi dan Klarifikasi Hasil klarifikasi serta nota terparaf Hasil klarifikasi perda kab/kota hasil klarifikasi serta kartu kendali permintaan nomor Surat pengantar hasil konfirmasi bernomor dan berstempel Hasil klarifikasi tertandatangani Kartu kendali permintaan nomor surat keluar Surat pengantar hasil konfirmasi diberi nomor dan stempel Tanda terima perpindahan berkas dari Sub Bag TU ke Sub Bag terkait 14. Surat hasil fasilitasi, klarifikasi diserahkan/dikirimkan kepada kabupaten /kota terkait dengan tanda terima berkas/surat. Surat hasil konfirmasi bernomor dan berstempel Tanda terima penerimaan berkas dari kab/kota terkait GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, H. RUDY ARIFFIN 10

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN EVALUASI, FASILITASI DAN KLARIFIKASI RAPERDA/PERDA KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembinaan produk hukum kabupaten/kota se Kalimantan Selatan dipandang perlu menetapkan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Evaluasi, Fasilitasi dan Klarifikasi Raperda/Perda Kabupaten Kota; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang penetapan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1957 antara lain Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1106); 2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undangundang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438). 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593). 1

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107) ; 8. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan Pengundangan, Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan ; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah ; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah ; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah ; 12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan ; 13. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 5) ; 14. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Prvinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6); 15. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 042 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur-unsur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selata (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 Nomor 42). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN EVALUASI, FASILITASI DAN KLARIFIKASI RAPERDA/PERDA KABUPATEN/KOTA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan. 2. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 3. Asisten Pemerintahan adalah Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 2

4. Biro Hukum adalah Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 5. Kepala Biro Hukum adalah Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 6. Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan HAM adalah Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan Hak Asasi Manusia Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 7. Evaluasi adalah pengkajian dan penilaian terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang pajak daerah dan retribusi daerah serta tata ruang daerah untuk mengetahui bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. 8. Fasilitas adalah pengkajian dan penilaian terhadap Rancangan Peraturan Daerah kabupaten/kota selain pajak daerah dan retribusi daerah serta tata ruang daerah untuk mengetahui bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. 9. Klarifikasi adalah pengkajian dan penilaian terhadap Peraturan Daerah kabupaten/kota selain pajak daerah dan retribusi daerah serta tata ruang daerah untuk mengetahui bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. 10. Kepala Sub Bagian Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten dan Kota yang selanjutnya disebut Kepala Sub Bagian Evaluasi adalah Kepala Sub Bagian Evaluasi pada Bagian Evaluasi Hukum dan HAM Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 11. Kepala Sub Bagian Fasilitasi dan Klarifikasi adalah Kepala Sub Bagian Fasilitasi dan Klarifikasi pada Bagian Evaluasi Hukum dan HAM Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 12. Sub Bagian Tata Usaha Biro Hukum yang selanjutnya disebut Sub Bagian Tata Usaha adalah Sub Bagian Tata Usaha Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 13. Kabupaten/Kota adalah kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan. BAB II STANDAR OPERATING PROSEDUR PELAYANAN EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA Pasal 2 (1) Pemerintah kabupaten/kota mengajukan permohonan evaluasi rancangan peraturan daerah kabupaten/kota kepada Kepala Biro Hukum disertai dengan berkas rancangan peraturan daerahnya. (2) Permohonan evaluasi rancangan peraturan daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima oleh Sub Bagian Tata Usaha Biro Hukum dan dicatat dalam buku agenda surat masuk. 3

Pasal 3 (1) Permohonan evaluasi rancangan peraturan daerah kabupaten/kota disampaikan kepada Kepala Biro Hukum untuk dipelajari. (2) Kepala Biro Hukum memberikan arahan kepada Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan HAM untuk menindaklanjuti permohonan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 4 (1) Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan HAM mempelajari substansi rancangan peraturan daerah kabupaten/kota. (2) Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan HAM memberikan arahan kepada Kepala Sub Bagian Fasilitasi dan Klarifikasi untuk melaksanakan klarifikasi terhadap rancangan peraturan daerah/peraturan daerah kabupaten/kota. Pasal 5 (1) Bagian Evaluasi Hukum dan HAM berkoordinasi dengan pejabat fungsional perancang perundang-undangan yang ada di Biro Hukum dalam proses evaluasi peraturan daerah kabupaten/kota. (2) Pejabat fungsional perancang perundang-undangan memberikan saran/masukan secara tertulis terhadap peraturan daerah kabupaten/kota yang dimohonkan evaluasi. Pasal 6 (1) Sebelum melaksanakan evaluasi terhadap rancangan peraturan daerah kabupaten/kota, Kepala Sub Bagian Evaluasi menyiapkan surat Sekretaris Daerah atas nama Gubernur tentang permohonan koordinasi evaluasi peraturan daerah kabupaten/kota, kepada Menteri Keuangan atau Menteri yang membidangi urusan tata ruang. (2) Surat Sekretaris Daerah atas nama Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah ditandatangani Sekretaris Daerah dikembalikan ke Biro Hukum. (3) Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Hukum menerima berkas surat Sekretaris Daerah atas nama Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan memberikan nomor serta mencatatnya dalam buku agenda surat keluar. (4) Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Hukum menyerahkan berkas surat Sekretaris Daerah atas nama Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Kepala Sub Bagian Evaluasi untuk dikirim ke kementerian terkait (Menteri Keuangan atau menteri yang membidangi urusan tata ruang). Pasal 7 (1) Kepala Sub Bagian Evaluasi melakukan evaluasi terhadap rancangan peraturan daerah kabupaten/kota. (2) Kepala Sub Bagian Evaluasi melaporkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan hasil evaluasi hasil koordinasi dengan Kementerian terkait (Menteri Keuangan atau menteri yang membidangi urusan tata ruang) kepada Kepala Biro Hukum melalui Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan HAM untuk mendapatkan persetujuan. (3) Hasil evaluasi yang telah disetujui Kepala Biro Hukum dituangkan dalam bentuk keputusan gubernur. 4

Pasal 8 (1) Kepala Sub Bagian Evaluasi menyusun draf keputusan gubernur tentang hasil evaluasi rancangan peraturan daerah kabupaten/kota. (2) Kepala Biro Hukum menyampaikan draf Keputusan Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah (3) Penyampaian draf Keputusan Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan nota pengantar dan surat Sekretaris Daerah atas nama Gubernur tentang penyampaian hasil evaluasi rancangan peraturan daerah kabupaten/kota yang telah diberikan paraf secara berjenjang oleh Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan HAM, Kepala Biro Hukum dan Asisten Pemerintahan untuk ditandatangani Sekretaris Daerah. Pasal 9 (1) Keputusan Gubernur tentang hasil evaluasi rancangan peraturan daerah kabupaten/kota yang telah ditandatangani oleh Gubernur beserta surat pengantar yang telah ditandatangani oleh Sekretaris Daerah disampaikan kembali kepada Kepala Biro Hukum. (2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha memberikan nomor dan mencatat dalam buku agenda surat keluar dan menyerahkan kepada Kepala Sub Bagian Evaluasi. (3) Kepala Sub Bagian Evaluasi menyampaikan Keputusan Gubernur tentang hasil evaluasi kepada Bupati/Walikota. BAB III STANDAR OPERATING PRSEDUR PELAYANAN FASILITAS DAN KLARIFIKASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH/PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA Pasal 10 (1) Bupati/walikota menyampaikan permohonan fasilitasi rancangan peraturan daerah kabupaten/kota dan klarifikasi peraturan daerah kabupaten/kota kepada gubernur. (2) Permohonan fasilitas dan klarifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima oleh Sub Bagian Tat Usaha Biro Hukum dan dicatat dalam buku agenda surat masuk. Pasal 11 (1) Permohonan fasilitasi rancangan praturan darah kabupatn/kota dan klarifikasi peraturan daerah kabupaten/kota disampaikan kepada Kepala Biro Hukum untuk dipelajari (2) Kepala Biro Hukum memberikan arahan dalam bentuk disposisi kepada Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan HAM untuk menindaklanjuti permohonan klarifikasi sebagaimana dimaksud ayat (1). Pasal 12 (1) Kepala Biro Hukum mempelajari permohonan dan memberikan disposisi kepada Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan HAM untuk memproses lebih lanjut permohonan fasilitasi rancangan peraturan daerah kabupaten/kota dan klarifikasi peraturan daerah kabupaten/kota.. 5

(2) Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan HAM memerintahkan Kepala Sub Bagian Fasilitasi dan Klarifikasi untuk melakukan fasilitasi atau klarifikasi sesuai permohonan. (3) Kepala Sub Bagian Fasilitasi dan Klarifikasi melakukan klarifikasi dan melaporkan hasilnya kepada Kepala Biro Hukum melalui Kepala Bagian Evaluasi Hukum dan HAM untuk mendapatkan persetujuan. Pasal 13 Hasil fasilitasi dapat disampaikan secara lisan kepada pejabat pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan maupun tertulis. Pasal 14 Hasil fasilitasi dalam bentuk tertulis dan hasil klarifikasi yang telah disetujui Kepala Biro Hukum dituangkan dalam bentuk Keputusan Gubernur. Pasal 17 Format Standar Operasional Prosedur Pelayanan Evaluasi, Fasilitasi dan Klarifikasi Rancangan Peraturan Daerah/Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. Pasal 18 (1) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Evaluasi, Fasilitasi dan Klarifikasi Rancangan Peraturan Daerah/Peraturan Daerah Kabupaten/Kota wajib membangun komitmen tinggi untuk mendukung pelaksanaannya. (2) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Evaluasi, Fasilitasi dan Klarifikasi Rancangan Peraturan Daerah/Peraturan Daerah Kabupaten/Kota wajib mengembangkan koordinasi dan kerja sama maksimal dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik. (3) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Evaluasi, Fasilitasi dan Klarifikasi Rancangan Peraturan Daerah/Peraturan Daerah Kabupaten/Kota wajib memperhatikan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan tugas. Pasal 19 (1) Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Standar Operasional Prosedur, dipandang perlu menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan sesuai dengan kebutuhan. (2) Sarana dan prasarana pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dioperasionalkan secara khusus dalam pelayanan klarifikasi rancangan peraturan daerah/peraturan daerah kabupaten/kota secara efisien, efektif dan tepat waktu sesuai dengan standar waktu maksimal untuk pelayanan klarifikasi rancangan peraturan daerah/peraturan daerah kabupaten/kota. 6

Pasal 20 Ketentuan lebih lanjut mengenai hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya, ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Pasal 21 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Provinsi Kalimantan Selatan. Ditetapkan di Banjarmasin pada tanggal 11 Juli 2011 GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, H. RUDY ARIFFIN Diundangkan di Banjarmasin pada tanggal 11 Juli 2011 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, H.M. MUCHLIS GAFURI BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 7