BAB III MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DAN FUNGSI STOK UANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV SIMULASI MODEL

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI BERDASARKAN FUNGSI STOK UANG MUNAWAR

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

VII. SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

III HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. makroekonomi. Pengeluaran konsumsi seseorang adalah bagian dari. pendapatannya yang di belanjakan. Apabila pengeluaran pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan pasar (market equilibrium) terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu studi yang masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. konsisten, perekonomian dibangun atas dasar prinsip lebih besar pasak dari pada

BAB I PENDAHULUAN. oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kecilnya modal yang dimilki menjadi salah satu kendala yang dialami

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA DAERAH BERDASARKAN MODAL DAN KNOWLEDGE MUHAMMAD TAUFIK NUSA TAJAU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Kegiatan lembaga keuangan tidak terlepas dari bidang keuangan, baik menarik

BAB I PENDAHULUAN. membuat pilihan yang menyangkut alokasi mereka.

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Uang didefinisikan sebagai alat pertukaran (medium of exchange) yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Begitu juga dengan investasi yang merupakan langkah awal

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Melalui hal ini Indonesia diharapkan dapat bersaing dengan Negara-negara lain di

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian oleh masyarakat dan otoritas moneter. Maka dari itu apabila

PENERAPAN TEORI SOLOW-SWAN PADA PERTUMBUHAN EKONOMI. Kiki Amalia, Mariatul Kiftiah, Evy Sulistianingsih INTISARI

VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan

Pengantar Ekonomi Mikro PERENCANAAN DAN MEKANISME HARGA & PERMINTAAN PASAR & PERILAKU KONSUMEN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL PERDAGANGAN ANTARNEGARA BERDASARKAN AKUMULASI MODAL D A Y A T

II. TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan untuk negara yang sedang berkembang digunakan istilah pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu. pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua ahli ekonomi berpendapat bahwa modal merupakan faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi meningkat (Atmanti, 2010). perekonomian. Secara lebih jelas, pengertian Produk Domestik Regional Bruto

BAB I PENDAHULUAN. saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan. Jumlah penganggur

Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005 Versi : Revisi 3. Pertemuan 3 Pemikiran Makro Ekonomi Klasik

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi

TEORI PEMBANGUNAN KLASIK. Andri Wijanarko,SE,ME

I. PENDAHULUAN. Mencermati data laporan Bank Indonesia dari berbagai seri dapat

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh:

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;

Indikator Perkembangan Sektor Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasinya perekonomian antar negara. Indonesia mengikuti perkembangan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. banyak belum menjamin bahwa akan tersedia lapangan pekerjaan yang memadai

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

STRUKTUR UPAH [OPISSEN YUDISYUS ESDM ILMU EKONOMI]

5. PROFIL KINERJA FISKAL, PEREKONOMIAN, DAN KEMISKINAN SEKTORAL DAERAH DI INDONESIA

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. atau bahkan tercapainya full employment adalah kondisi ideal perekonomian yang

BAD I PENDAHULUAN. mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap suatu perekonomian,

Indikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Moneter

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian para peneliti dan telah ditelaah secara lebih mendalam di berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu. pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita.

BAB I PENDAHULUAN. menghambat usaha untuk memobilisasi tabungan.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

MODEL PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENGANGGUR UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN EKONOMI HADI KUSWANTO

UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA DAERAH BERDASARKAN MODAL DAN KNOWLEDGE MUHAMMAD TAUFIK NUSA TAJAU

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi

EKONOMI MAKRO: MODEL ANALISIS IS-LM. Oleh : Nur Baladina, SP. MP.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

Teori Bunga II. Arum H. Primandari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR DENGAN TINGKAT BUNGA SBI DI INDONESIA TAHUN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita. sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya

TEORI PILIHAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan masalah distribusi pendapatan yang terjadi dalam negaranya. Beberapa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pemerintah Rumah Tangga. Perusahaan. Luar Negeri

Transkripsi:

25 BAB III MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DAN FUNGSI STOK UANG 3.1 Asumsi dan Notasi Dalam proses pertukaran dan pembagian kerja, uang memainkan peranan penting di dalam ekonomi modern. Fungsi produksi yang digunakan adalah model one-sector growth (OSG) yang memanfaatkan dua faktor produksi, yaitu modal dan tenaga kerja. Misalkan diasumsikan bahwa permintaan uang per kapita adalah suatu fungsi dari pendapatan uang per kapita, kekayaan uang per kapita, dan tingkat suku bunga. Uang yang dimaksud adalah uang yang dikeluarkan pemerintah yang berbentuk uang giral atau kartal. Pasar uang diasumsikan terjadi pada keadaan ekuilibrium, yaitu permintaan uang per kapita selalu sama dengan uang yang beredar per kapita, yang dinotasikan:, dengan, (dengan adalah stok uang dan adalah banyaknya tenaga kerja) adalah persediaan stok uang per kapita, G suatu fungsi kontinu, y output per kapita, w kekayaan uang per kapita, r tingkat suku bunga (Zhang 2005). Diasumsikan bahwa seluruh penduduk dalam negara tersebut adalah tenaga kerja. Model berikut adalah model pertumbuhan ekonomi berdasarkan stok uang yang dikembangkan oleh Zhang (2005), dengan beberapa modifikasi yang dilakukan untuk menyempurnakan model tersebut. Untuk menggambarkan model tersebut, berikut ini diberikan beberapa definisi umum yang digunakan dalam model: = kekayaan pada waktu t; = total cadangan modal pada waktu t; = banyaknya tenaga kerja pada waktu t; = tingkat output sektor produksi pada waktu t; = pendapatan bersih pada waktu t;

26 = pendapatan bersih yang siap dibelanjakan pada waktu t; = banyak uang yang beredar pada waktu t; = total stok uang pada waktu t; = tingkat konsumsi pada waktu t; = tingkat harga atau nilai uang pada waktu t; = depresiasi kapital, dengan 0 < 1. 3.2 Perumusan Model dan Fungsi Produksi Misalkan fungsi produksi F didefinisikan dengan fungsi produksi Cobb- Douglas sebagai berikut: (3.1) dengan, menyatakan modal, adalah banyaknya tenaga kerja, dan adalah ah besaran elastisitas terhadap produksi. Output produksi per kapita didefinisikan sebagai berikut: dengan. (3.2) Pada sistem ini, tingkat suku bunga r dan tingkat upah z ditentukan oleh pasar. Berdasarkan persamaan (2.11), diperoleh hasil sebagai berikut:. (3.3) Analog dengan model sebelumnya pada persamaan (2.13), pendapatan bersih Y adalah sama dengan fungsi produksi F merupakan penjumlahan dari faktor-faktor f produksi dalam perekonomian yaitu dari pembayaran bunga dan pembayaran upah, yang dinyatakan dengan:. (3.4) Pendapatan kotor merupakan penjumlahan dari pendapatan bersih dan modal yakni. Kemudian diberikan batasan anggaran belanja a yaitu:

27 (3.5) dengan adalah rasio depresiasi kapital, 0. Persamaan (3.5) menjelaskan bahwa pendapatan kotor biasanya digunakan untuk konsumsi, membayar depresiasi kapital dan tabungan atau menambah kekayaan. Kekayaan diperoleh dari modal dan peredaran uang, yaitu: (3.6) dengan nilai uang., adalah total stok uang dan tingkat harga atau Pendapatan bersih yang siap dibelanjakan didefinisikan sebagai berikut:. (3.7) Menurut David Ricardo, kuat atau lemahnya nilai uang sangat bergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang yang beredar berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya. Berdasarkan teori tersebut, peredaran uang sangat berpengaruh terhadap kekayaan dan pendapatan bersih yang siap dibelanjakan. Pendapatan bersih yang siap dibelanjakan digunakan untuk konsumsi dan menambah kekayaan (semakin banyak simpanan atau tabungan, maka kekayaan juga akan bertambah karena mendapat bunga). Pada setiap titik waktu, seseorang mendistribusikan seluruh anggaran untuk konsumsi dan menambah kekayaan. Kendala pembiayaan adalah:. (3.8) Utilitas untuk seseorang, bergantung pada tingkat konsumsi dan laju pertumbuhan kekayaan, yaitu memenuhi: (3.9)

28 dengan adalah kecenderungan untuk mengonsumsi barang-barang dan adalah kecenderungan untuk menambah kekayaan. Solusi dari optimasi fungsi utilitas pada persamaan (3.9) dengan kendala pembiayaan pada persamaan (3.8) adalah tunggal, yaitu:. (3.10) (bukti: lihat Lampiran 4) Menurut definisi, akumulasi modal dinyatakan dengan:. (3.11) Dari persamaan (3.4), (3.5), dan (3.11), maka fungsi produksi dinyatakan: (3.12) (bukti: lihat Lampiran 5). Terlihat bahwa nilai output produksi digunakan untuk konsumsi, membayar depresiasi esia kapital, dan menambah modal. Dari persamaan (3.4), (3.7), (3.10) dan (3.12) didapatkan laju pertumbuhan modal yang dianggap merupakan persamaan dari model pertumbuhan ekonomi berdasarkan fungsi stok uang sebagai berikut:. (3.13) (bukti: lihat Lampiran 6). Model dari (3.13) menunjukkan bahwa akumulasi modal bergantung pada pendapatan, modal awal dan laju peredaran uang. Modal awal biasanya cenderung sama atau tetap dan depresiasi kapital cenderung turun. Jadi semakin banyak pendapatan dan laju peredaran uang semakin kecil, maka akumulasi modal semakin banyak atau sebaliknya. Stok uang bergantung pada laju peredaran uang, serta semakin banyak uang yang beredar maka stok uang juga akan bertambah banyak ak dengan asumsi tingkat harga tetap.

29 Dari model (3.13), laju pertumbuhan modal selanjutnya dibuat dalam per kapita, karena fungsi masih mengandung variabel (banyaknya tenaga kerja). Padahal angkatan tenaga kerja setiap waktu berbeda. Persamaan (3.3) disubstitusikan ke persamaan (3.4), maka pendapatan bersih per kapita y adalah sebagai berikut:,, (3.14) Dari persamaan (3.13) dan (3.14), maka laju pertumbuhan modal dari model (3.13) dalam per kapita sebagai berikut: dengan. (3.15) Persamaan (3.15) dapat dibuat menjadi sistem persamaan diferensial taklinear yaitu: (3.16). (3.17) Penyelesaian analitik sistem persamaan diferensial taklinear dari persamaan (3.16) dan (3.17) tidaklah mudah, sehingga untuk menyelesaikannya digunakan pendekatan secara numerik yaitu menggunakan alat bantu perangkat lunak Mathematica. 3.33 Kondisi Ekuilibrium Selanjutnya akan ditentukan variabel-variabel pada saat ekuilibrium, yaitu pada saat dan. Kondisi ekuilibrium dari sistem persamaan diferensial taklinear persamaan (3.16) dan (3.17) adalah sebagai berikut:

30 (3.18) Persamaan (3.18) disubstitusikan ke,. (3.19) Dari persamaan (3.18) dan (3.19), dapat ditentukan nilai-nilai variabel pada saat ekuilibrium. i Apabila nilai,, dan diketahui, maka nilai dan akan diperoleh. Pembahasan selanjutnya dalam Bab IV adalah simulasi model. Dengan simulasi s akan diketahui model mana yang sesuai dengan fenomena pada pertumbuhan ekonomi berdasarkan fungsi stok uang.