PENEBUS GHIBAH كفارة الغيبة. Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

dokumen-dokumen yang mirip
PUASA DI BULAN RAJAB

APAKAH ORANG YANG MENDENGARKAN AL- QUR AN TANPA MEMAHAMI (ARTINYA) DIBERI PAHALA? هل يثاب من ستمع ىل القرآن دون أن يفهمه

KEUTAMAAN MENGANDUNG

HUKUM MEMOHON KEPADA ALLAH DENGAN KEDUDUKAN DAN KEMULIAAN ORANG SALEH

IBUNYA MARAH KALAU TIDAK MERAYAKAN HARI IBU أمه ستغضب إن لم تفل بعيد الا م

MENGAJAK ANAK PEREMPUAN KECIL KE MASJID اصطحاب بلنات الصغار ىل ملسجد

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid الشيخ مد صالح ملنجد. Penterjemah: Pengaturan:

HUKUM WANITA BEKERJA SEBAGAI GUIDE WISATA ح م عمل ملرأة مرشدة سياحية

APAKAH ALLAH MENERIMA TAUBAT SEORANG HAMBA, SETIAP KALI BERDOSA KEMBALI BERTAUBAT, MESKIPUN HAL ITU BERULANG KALI?

APAKAH SEORANG IBU MENUNAIKAN AQIQAH BAGI ANAKNYA JIKA BAPAKNYA TELAH MENCERAIKANNYA? هل تو دي الا م العقيقة عن ابنها إذا كن أبوه قد طلقها

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

HUKUM MEMAKAI BAJU YANG TERDAPAT TULISAN DALAM SHALAT ح م لبس القميص ملكتوب عليه ف الصلاة

BALASAN MEMENUHI JANJI DAN BAHAYA MELANGGARNYA جزاء الوفاء بالعهد وخطورة نقضه

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid الشيخ مد صالح ملنجد. Penterjemah: Pengaturan:

MENGHADAPI FITNAH PARA WANITA

SESUAI PROFESI, BOLEHKAH SAYA MENASEHATI PENCARI KERJA UNTUK BEKERJA DI PERUSAHAAN HARAM?

HUKUM UNGKAPAN ALLAH DENGAN MATA TIDAK KITA LIHAT, TAPI DENGAN AKAL DAPAT KITA KETAHUI.' حل م ع مقولة: (االله بالع ما شفناه و العقل عرفناه)

APAKAH DISYARATKAN MENGGERAKKAN LISAN DALAM BACAAN AL-QUR AN DAN ZIKIR? هل شرتط ف قراءة القرآن الا ذاكر تر ك اللسان

Keluhan Pemuda Karena Tidak Dibangunkan Orang Tuanya Untuk Shalat Fajar

HUKUM MEMBERI NAMA DENGAN NAMA MUKMIN ح م سمية لرب د لا لكرتو باسم ملو من

HUKUM MENGUCAPKAN KATA KEKUFURAN TANPA MENGETAHUI ARTINYA ح م من تلفظ ب لمة ال فر غ مدرك معناها

BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN SEBAPAK الا خت لا ب ليست كلا خت الشقيقة ف حال اجتماعهن ف

BAGAIMANA CARANYA MEMUKUL ANAK YANG MENINGGALKAN SHALAT? كيف ي ون ضب الا طفال ع الصلاة

HUKUM MENGGANTUNGKAN NAMA ALLAH ATAU NAMA RASUL-NYA ATAU GAMBAR KA BAH DI DINDING

GURU MENGELUHKAN MURIDNYA YANG TIDAK PATUH DAN TIDAK MENERIMA NASEHAT

اقتناء للكب ملسه وتقبيله

Apakah Kalau Wanita Saat Shalat Membuka Wajahnya, Menunjukkan Bahwa (wajah itu) bukan Aurat?

ANAK MELALAIKAN SHALAT, BAGAIMANA MENYIKAPINYA? كيف ترصف مع أولادك عند تلهاون شا ن الصلاة

Bagaimana Keluarga Menghadapi Anak Yang Suka Maksiat?

BAGAIMANA CARA MEMBIASAKAN ANAK- ANAK BERPUASA كيف يتم تعو د الا طفال ع الصوم

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan: تنسيق: موقع islamhouse

TAKUT HILANG AMAL SALEHNYA DI HARI KIAMAT

BERTAUBAT BEKERJA DI BANK, SEMENTARA KELUARGA DAN ISTRINYA INGIN TETAP (BEKERJA) DI SITU تابت من العمل ف بلنك و ر د أهلها وزوجها أن بىق فيه!

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

HUBUNGAN DOSA, KEMAKSIATAN DAN AKHLAK DENGAN AQIDAH

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

HUKUM BACAAN AL-QUR AN UNTUK ORANG LAIN YANG MASIH HIDUP ATAU SUDAH MATI ح م قراءة القرآن لا خر حيا أو ميتا

Risau karena Was Was dan Lamunan

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit

HUKUM KHUSUS UNTUK ORANG BALIG

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

SIAPAKAH YANG SHALATNYA DAPAT MENINGGALKAN KEKEJIAN DAN KEMUNGKARAN من هو ذلي تنهاه صلاته عن الفحشاء املنكر

MERAYAKAN MALAM ISRA DAN MI RAJ

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Apa Hukum Mengirim Salam Kepada Nabi sallallahu alaihi wa sallam Bersama Orangorang Yang Pergi Ke Madinah?

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

MEMAKAN MAKANAN YANG DIBAGI DARI ACARA MAULID أ ل الطعام ذلي يوزع يوم لودل نلبوي لرش ف

APAKAH DIBOLEHKAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN SEBAGIAN KETAATAN DIA MENGHARUSKAN DIRINYA MELAKUKAN IBADAH TERTENTU?

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

APAKAH KAMI DIPERBOLEHKAN BERKUMPUL PADA AWAL TAHUN UNTUK ZIKIR, BERDOA DAN MEMBACA AL-QUR AN هل وز لا الاجتماع للة رأس السنة ل كر دلاعء وقراءة القرآن

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Tata Cara Sujud Tilawah

Hukum Mandi Hari Jum'at

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

TERKENA FITNAH MELALUI CHANEL DAN WEBSITE PORNO

BERULANGKALI WALINYA MENOLAK ORANG YANG MEMINANG, APAKAH BOLEH WANITA MENIKAH SENDIRI?

Hukum Mengubah Nazar

BIDAH MENGUMPULKAN SATU MILYAR SHALAWAT NABI DALAM MENYAMBUT PERAYAAN MAULID بدعة تميع مليارات من الصلاة ع رسول االله بمناسبة لودل نلبوي!

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

HADITS "DIDIKLAH DALAM (SETIAP) TUJUH (TAHUN)" TIDAK ADA DALAM KUTUBUSSITAH (KITAB HADITS YANG ENAM)

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

سافر للسياحة و متنع عن أخذ زوجته معه ع ل ق طلاقها ع

شعر بنقص إيمانه واستثقال العبادة

APAKAH MALAS TERMASUK MAKSIAT هل الفتور معصية

Janganlah Berlaku Zalim

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

HUKUM MEMINUM AIR YANG TELAH DIBACAKAN SURAT YASIN UNTUK MENGOBATI (SAKIT) RAGU-RAGU. سا ل عن ح م شب ماء قرأ عليه سورة س لعلاج الشكوك

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

KECINTAAN DAN KEDEKATAN SESAMA MUKMININ

Syarah Istighfar dan Taubat

Tata Cara Shalat Malam

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

MENYIKAPI KETAKUTAN ANAK تلعامل مع خوف الطفل

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Syekh Muhammad Shaleh Al-Munajjid الشيخ مد صالح ملنجد. Penterjemah: Pengaturan:

قام بعملية تغي جلنس من رجل ىل امرأة فهل ل خللوة بالنساء. Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid مد صالح ملنجد

ARAHAN UNTUK PARA DAI DI LUAR توجيهات اعة ف خلارج

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Nawaqidhul Islam: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

TEMAN WANITA BARU MASUK ISLAM, APAKAH PERLU DIBERITAHU TENTANG HARAMNYA TETAP HIDUP BERSAMA SUAMINYA YANG KAFIR

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

BID AH SHALAT RAGHAIB

Urgensi Surat Al-Fatihah dan Sebagian Keutamaannya

Bacaan dalam Shalat Malam

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Transkripsi:

PENEBUS GHIBAH كفارة الغيبة ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid مد صالح املنجد Penterjemah: www.islamqa.info Pengaturan: www.islamhouse.com رمجة: موقع الا سلام سو ال وجواب تنسيق: موقع islamhouse 2013-1434

PENEBUS GHIBAH Terkait dengan penebus ghibah, apakah cukup dengan mengucapkan: رب اغفر ل وللمو من املو منات املسلم املسلمات Wahai Tuhanku, ampunilah daku serta orang-orang mukmin lakilaki dan perempuan, muslim laki-laki dan perempuan Untuk memintakan ampunan bagi orang yang dighibahi ataukah harus menyebut namanya dalam mendoakannya? Alhamdulillah Ghibah merupakan dosa besar, tidak diragukan bahwa semua umat Islam telah mengetahui akan hal ini, mengetahui bahwa orang yang berbuat ghibah terhadap seseorang akan mendapatkan siksa di sisi Allah Ta ala. Bahaya dosa ini dilihat dari dua sisi; 1. Perkara ini terkait dengan hak seorang hamba, maka masalahnya mengandung bahaya besar. Karena dengan demikian dia telah berbuat aniaya dan zalim kepada seseorang. 2. Perkara ini merupakan kemaksiatan yang sangat mudah dilakukan kebanyakan orang kecuali orang yang diselamatkan oleh Allah. Sesuatu yang mudah menurut perkiraan orang biasanya dianggap ringan, padahal di sisi Allah sangat besar. Terkait dengan tebusan ghibah, ada beberapa perkara penting yang layak diperhatikan; Pertama; Telah disebutkan di website kami berbagai fatwa yang menjelaskan bahwa tebusan ghibah dilakukan dengan memintakan ampunan untuk orang yang dighibahi, berdoa kebaikan untuknya, memujinya di tempat yang dighibahi. Untuk mengingatkan fatwa-fatwa dan membaca perkataan para 2

ر ulama, pembaca yang mulia diharapkan merujuk ke nomornomor berikut ini, 6308, 23328, 52807, 65649. Kedua; Sesungguhnya ketentuan bahwa istigfar itu sebagai penebus ghibah, tidak berarti (kalau telah melaksanakannya) itu sudah cukup. Karena asal dosa itu sendiri tidak dapat dihapus melainkan dengan taubat yang jujur yang disertai dengan meninggalkan (dosa), menyesal, tidak mengulangi dan kejujuran hati dalam berinteraksi dengan Sang Pencipta Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bagi orang yang telah melakukannya, diharapkan dengan taubat ini Allah menghapuskan dosadosanya dan mengampuni kesalahannya. Adapun terkait dengan hak-hak seorang hamba dan kezaliman kepada makhluk. Maka tidak (dapat) dihapuskan melainkan orang (tersebut) telah memaafkan dan menghapuskannya. Dalil tersebut telah ada dalam sunnah Nabi sallallahu alaihi wa sallam ketika beliau bersabda: وم ء أ ن لا ي و ن م ن ه يل ب ل خ ي ه م ن ه أ و ش ل ي ح ل ل ه م ظ ل م ة لا ع رض ل ك ن ت د ه م ل ت ن م أ خ ذ م ن هب ق م ظ ل م ت ه و ن ل ل م ل صال ح و لا د ر إ ن ك ن (رواه بلخاري رقم ٢٤٤٩ أ خذ م ن س ي ا ت ص اح ب ه ف ح م ل ع ل ي ه ) ح س ن ا ت 3 ن م د ي ن ا ر Siapa yang mempunyai kezaliman kepada saudaranya baik dari kehormatan atau sesuatu hal, maka mohonlah dihalalkan darinya sekarang (pada hari ini) sebelum tidak berguna lagi dinar dan dirham. Kalau dia mempunyai amal shaleh, maka akan diambil darinya sesuai dengan kadar kezalimannya. Kalau tidak mempunyai kebaikan, maka keburukan orang tersebut akan diambil dan dibebankan kepadanya. (HR. Bukhari, no. 2449) Terdapat perintah untuk meminta dihalalkan dari kezaliman sebelum adanya penghitungan pada hari hisab (perhitungan di hari kiamat). Maka, saat itu tahalul (meminta dihalalkan) dilakukan dengan menukar kebaikan dengan keburukan. Itu

jelas merupakan kerugian yang hakiki bagi orang yang berbuat zalim terhadap orang, baik harta, kehormatan maupun darahnya. Ketiga, seharusnya bagi orang yang ingin terbebaskan dirinya dari dosa ghibah, selayaknya dia berusaha keras meminta dihalalkan dari orang yang digunjingi (ghibahi) dengan memohon dimaafkan olehnya dan dibebaskan dengan kata lembut dan baik. Dianjurkan mengerahkan sepenuh kekuatan sesuai dengan kemampuannya. Bahkan jika harus membeli hadiah mahal dan bernilai, atau memberi bantuan materi, para ulama telah menegaskan kebolehnnya dalam rangka meminta dihalalkan terkait tanggungannya kepada orang lain. Namun, ketika para ulama salafushaleh dan para ahli fiqih rabbani memandang jika meminta maaf dari seseorang dalam masalah ghibah kadang dalam beberapa kondisi menyebabkan keburukan yang lebih besar, seperti sakit hati, atau pemutusan hubungan, benci dan iri hati serta perkara lainnya yang hanya diketahui Allah saja, maka sebagian ulama memberi keringanan untuk tidak meminta maaf. Mereka berharap permintaan itu dapat diganti dengan beristigfar untuk orang yang dighibahi, mendoakan dan menyanjungnya di saat dia tidak ada. Meskipun ulama lainnya berpendapat bahwa ghibah tidak dapat dihapus melainkan pengampunan dari orang yang dizaliminya. Akan tetapi yang benar adalah, kalau orang yang terjerumus dalam ghibah bertaubat secara jujur tidak diharuskan memberitahu orang yang dighibahi, apalagi kalau khawatir terjadi akibat buruk sebagaimana yang terjadi pada umumnya. Jadi memintakan ampunan dosa untuk orang yang dighibahi adalah uzur khusus dan kondisi darurat yang dalam syariat diajarkan untuk mengutamakan menghindari kerusakan dibanding mendatangkan kemaslahatan. 4

Dengan demikian, dapat disimpulkan kekeliruan orang yang meremehkan dosa ghibah secara sengaja dengan alasan bahwa istigfar cukup untuk menghapus kemaksiatan itu. Dia tidak tahu bahwa padanya terjadi kekeliruan dari tiga sisi; 1. Dia lupa bahwa syarat utama taubat adalah menyesal, meninggalkan dan kembali kepada Allah Ta ala dengan sebenarnya. Persyaratan ini banyak orang yang tidak mendapatkan taufiq untuk merealisasikannya. 2. Pada dasarnya, penghapusan dosa terhadap hak orang lain adalah bersegera memohon maaf darinya. Tapi, jika menurut perkiraan memberitahu orang yang dighibahi akan berdampak negatif yang lebih besar, maka ketika itu merujuk kepada istigfar. Kalau tidak, asalnya adalah memohon maaf kepada orang yang dizaliminya. 3. Hal itu menunjukkan kalau orang yang dighibahi telah sampai berita kepadanya lewat orang lain pada kondisi seperti ini- maka dia harus langsung meminta maaf. Agar sakit hati orang yang dighibahi dapat hilang. Kalaupun hal tersebut membuat orang itu menjadi tidak suka atau dengki dan tidak memaafkan. Maka tidak ada jalan lain, kecuali memohonkan ampun dan berdoa untuknya. Keempat, kemudian setelah itu semua, apakah penanya beranggapan bahwa ungkapann istigfar secara umum Allahummagfir lilmu'minina wal mu'minat (Ya Allah ampunilah orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan) cukup untuk menghapus dosa ghibah? Kami katakan, ketika kita berharap bahwa doa dan istigfar itu dapat menghapus dosa-dosa, seharusnya kita jujur kepada Allah dengan doa ini, iklas dalam meminta, menggapai kepadanya dengan wasilah, mengulang-ulang di tempat-tempat yang mustajabah, kita berdoa di dalamnya dengan semua kebaikan dan barokah baginya untuk dunia dan akhirat. Tidak 5

diragukan lagi bahwa pada kondisi doa seperti ini, mengandung pengkhususan kepada orang yang didoakan, baik dengan menyebutkan namanya atau sifatnya dengan mengatakan Ya Allah ampunilah diriku dan orang yang yang saya ghibahi dan saya zalimi. Ya Allah, maafkan kami dan dia sampai akhir yang mampu anda doakan. Sementara redaksi secara umum, itu sepertinya tidak cukup dalam merealisasikan pengharapan kepada Allah Ta ala. Sebagaimana anda menggunjingnya dengan (menyebut) nama atau sifatnya dan secara khusus menyakitinya. Begitu juga seyogyanya istigfar dan doa dikhususkan juga. Agar seimbang antara dosa dan kebaikan. Kelima, Penting diperhatikan bahwa yang dimaksud istigfar dan doa adalah menolak keburukan dengan kebaikan dan membalas dengannya. Maka tidak harus hanya dengan istigfar tanpa amalan lain. Bahkan mungkin anda beramal saleh agar pahalanya anda persembahkan kepada orang yang anda gunjingi. Seperti anda bershodaqah untuknya, memberikan bantuan kepadanya, membantunya saat dia mendapatkan cobaan, sehingga anda berusaha semaksimal mungkin mengganti kejelekan itu. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah Ta la mengatakan dalam kitab Majmu Fatawa, 18/187-189: Terkait dengan hak orang yang dizalimi, tidak gugur hanya sekedar bertaubat. Inilah yang benar. Tidak ada perbedaan dalam hal ini, antara pembunuh dan semua pelaku zalim. Barangsiapa yang bertaubat dari kezaliman, tidak hilang hak orang dizalimi hanya dengan bertaubat. Akan tetapi kesempurnaan taubatnya adalah dengan menggantinya sesuai kezalimannya. Kalau tidak diganti di dunia, pasti akan di ganti di akhirat. Pelaku kezaliman diharuskan bertaubat, memperbanyak berbuat kebaikan dan menunaikan hak-hak orang yang dizalimi agar tidak bangkrut. Meskipun begitu, kalau 6

Allah berkehendak mengganti hak orang yang dizalimi dari sisinya, maka tidak ada yang dapat menolaknya. Sebagaimana (Allah) kalau berkehendak mengampuni (dosa-dosa) selain syirik bagi orang yang dikehendaki. Oleh karena itu dalam hadits Qishas yang mana Jabir bin Abdullah naik (kendaraan) menuju ke Abdullah bin Unais selama sebulan untuk bertamu dengannya. Telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad, 3/495 dan lainnya. Hadits ini dijadikan oleh Bukhari sebagai penguat dalam Shahihnya, dan ia termasuk dalam katagori hadits Tirmizi yang shahih atau hasan, di dalamnya dikatakan, إذا كن يوم القيامة فا ن االله مع خللاي ق ف صعيد واحد سمعهم لاىع و نفذهم لرص ثم يناديهم بصوت سمعه من بعد كما سمعه من قرب أنا مللك أنا دليان لا نبيغ لا حد من أهل نلار أن يدخل نلار هل عند أحد من أهل جلنة حق ىت أقصه منه ولا نبيغ لا حد من أهل جلنة أن يدخل جلنة ولا حد من أهل نلار عنده حق ىت أقصه منه Ketika pada hari kiamat, maka Allah kumpulkan semua makhluk di satu tempat. Lalu terdengar orang yang memanggil, terlihat dalam pandangan mata. Kemudian dipanggil dengan suara yang terdengar orang paling jauh sebagaimana orang yang dekat juga mendengar. Aku adalah Raja, Aku Sang Perkasa. Tidak sepatutnya seorang pun dari penduduk neraka masuk neraka sementara dia masih memiliki hak kepada salah seorang dari penduduk surga sampai diqisas (diambil hak darinya). Dan tidak sepatutnya penduduk surga masuk ke surga, sementara dia masih memiliki hak kepada salah seorang penduduk neraka sampai Aku ambil hak darinya. Dalam shahih Muslim dari haits Abu Said, Sesungguhnya penduduk surga ketika telah melewati jembatan. Mereka 7

berhenti di Qintoroh antara surga dan neraka. Sebagian menyelesaikan hak kepada sebagian lainnya. Ketika mereka telah dibersihkan dan disucikan, mereka diizinkan untuk masuk surga. Allah Subhanahu Wata ala berfirman, "Dan janganlah sebagian kamu mengguncing kepada sebagian lainnya." Mengguncing merupakaan kezaliman kehormatan, kemudian dilanjutkan, "Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujarat: 12) Mereka telah diingatkan agar bertaubat dari menggunjing dan ia termasuk kezaliman. Hal ini kalau orang yang dizalimi mengetahui pengganti (kezalimannya). Kalau sekiranya orang yang di gunjingi atau dituduh tidak mengetahui hal itu, ada yang mengatakan, bahwa di antara syarat taubatnya adalah memberitahukannya. Ada pula yang mengatakan bahwa hal tersebut tidak disyaratkan. Ini merupakan pendapat mayoritas. Kedua pendapat tersebut merupakan riwayat dari Imam Ahmad. Akan tetapi pendapat seperti ini terhadap orang yang dizalimi, hendaknya diimbangi dengan melakukan kebaikankebaikan, seperti mendoakan kebaikan, beristigfar, beramal saleh dan dihadiahkan kepadanya sebagai pengganti dari gunjingan dan tuduhan kepadanya. Hasan Al-Basri mengatakan, Tebusan ghibah adalah memohonkan ampunan kepada orang yang dighibahi. Wallahu alam. 8