HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN MAKAN OBAT PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR. M.

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

HUBUNGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM MENGKONSUMSI OBAT CAPTOPRIL TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG OBAT GOLONGAN ACE INHIBITOR DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM PELAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI DI RSUP PROF DR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH ANTARA PENGGUNAAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DAN APLIKASI DIGITAL PILLBOX REMINDER

BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi terus

Kata Kunci: Kesesuaian dan ketidaksesuaian, Resep, Obat Antihipertensi

INTISARI. Kata Kunci : Hipertensi, Pelayanan Komunikasi, Informasi Dan Edukasi.

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract PENDAHULUAN. Nitari Rahmi 1, Irvan Medison 2, Ifdelia Suryadi 3


INTISARI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERILAKU PENGOBATAN DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD DR.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TERHADAP DIET HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

TEKANAN DARAH MENURUT POLA KONSUMSI DAN AKTIFITAS FISIK PADA PENDERITA HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR. M.

BAB I PENDAHULUAN. diastolik yang di atas normal. Joint National Committee (JNC) 7 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi sering kali disebut silent killer karena

AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan 3 No.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

PENELITIAN. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENDERITA HIPERTENSI DALAM PENCEGAHAN STROKE di PUSKESMAS PONOROGO UTARA KABUPATEN PONOROGO

ABSTRAK PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA HIPERTENSI PRIMER TERHADAP HIPERTENSI

KOSALA JIK. Vol. 1 No. 2 September 2013

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi, yaitu penyakit tidak

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKPATUHAN PASIEN PENDERITA HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSU H. ADAM MALIK MEDAN SKRIPSI

BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG MANFAAT BUAH MENGKUDU UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH

I. PENDAHULUAN. dilakukan rata-rata dua kali atau lebih dalam waktu dua kali kontrol (Chobanian,

BAB I LATAR BELAKANG

ANALISIS LAMA KAMBUH PASIEN HIPERTENSI DENGAN SENSOR TIPE III MENGGUNAKAN REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. oleh penyakit infeksi sekarang menuju ke angka kejadian penyakit tidak menular

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan

INTISARI PENGARUH LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RSUD

HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN UMUM DENGAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT X BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DETERMINAN PERILAKU PASIEN DALAM PENCEGAHAN KOMPLIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tekhnologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada perilaku dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh AHMAD SYAKUR BANAFIF PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. diastolic (Agrina, et al., 2011). Hipertensi sering dijumpai pada orang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan gejala terlebih dahulu dan ditemukan secara kebetulan saat

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

BAB I PENDAHULUAN. kaum lanjut usia, namun juga telah diderita usia dewasa bahkan usia remaja.

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

: PAMBUDI EKO PRASETYO

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

PENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

STRES PADA PENYAKIT TERHADAP KEJADIAN KOMPLIKASI HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat. Penyakit ini diperkirakan mengenai lebih dari 16 juta orang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan terutama di bidang kesehatan,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak terdeteksi meskipun sudah bertahun-tahun. Hipertensi dapat

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. suatu kondisi dimana pembuluh darah secara terus-menerus mengalami

INTISARI POLA PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYAPADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY KANDANGAN PERIODE

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUOL

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. normal yang ditunjukkan oleh angka bagian atas (systolic) dan angka

HERNAWAN TRI SAPUTRO J

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT SYARAF RSUD

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR KEPATUHAN DIIT LANJUT USIA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA MARGOSARI PENGASIH KULON PROGO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Chan, sekitar 1 miliar orang di dunia menderita hipertensi, dan angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. kasus yang belum terselesaikan. Disisi lain juga telah terjadi peningkatan

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG MONITORING GULA DARAH. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr Hardjono. S.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN MAKAN OBAT PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR. M. DJAMIL PADANG (The correlation between knowledge and attitude toward obedience of consuming hypertension patient s drugs in Internal Medicine Clinic of M. Djamil Hospital of Padang) Sefrianita Kamal 1 & Esi Afriyanti 2 1 STIKES Amanah Padang 2 Bagian Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan UNAND email: sefrianitakamal@gmail.com ABSTRACT Hypertension is a healt problem in Indonesia, if it not well controlled in good way. It may increase the occurrence of complications example heart attack, stroke, kidney failure. In 2012, in West Sumatera there were 31,2 % cases hypertension and in internal medicine clinic of DR. M. Djamil Hospital there were 3.655 cases of hypertension and also there were got complication. Based on the required compliance of eat hypertension drug s is used to as long as to life, to blood pressure controlled and to decreased morbidity and mortality. This research to determine the correlation between knowledge and attitude toward obedience of consuming hypertension patient s drugs in internal medicine clinic of DR. M. Djamil Hospital Padang at Februari until July in 2012 The design of this research was cross sectional, with sample 86 patiens, sampling conducted purposive sampling. The research data obtained trough questionnaires by lead interviews to patient. Process of data conducted by computerized, with include univariate and bivariate by using Chi Square test with degree of trust 95 % The result of research showed that there were still patients have decrease knowledge about obedience of consuming hypertension drugs was (23,3 %), negative attitude (38,4 %)and decrease obedience of consuming hypertension drugs was (40,7). There was correlation between knowledge toward obedience of consuming hypertension drugs was 0, 000 ( p< 0,05). There were correlation between attitude toward obedience of consuming hypertension drugs was 0,000 (p<0,05) To increase obedience of hypertension patients to be suggested to side of hospital to be able to improve giving of tuition and counseling, and also suggested to hypertension patiens to consuming hypertension drugs and control regularly so decrease to complication. Keywords: Obedience, hypertension drugs, Knowledge, Attitude PENDAHULUAN Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Di seluruh negara, hampir 1 milyar orang atau sekitar seperempat dari populasi orang dewasa menyandang hipertensi. Menurut World Health Organization (WHO) dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi diseluruh dunia, dan 3 juta diantaranya, meninggal dunia setiap tahunnya. WHO 105

memperkirakan pada tahun 2025 terjadi kenaikan kasus hipertensi sekitar 80 %, pada tahun 2000 dari 639 juta kasus menjadi 1,5 milyar kasus pada tahun 2025 terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia (Rahajeng, 2011). Hipertensi merupakan penyebab kematian utama ketiga di Indonesia untuk semua umur (6,8%), setelah stroke (15,4%) dan tuberculosis (7,5%) (Depkes 2010). Hipertensi sering disebut juga silent killer yang dapat menyebabkan komplikasi pada penyakit jantung koroner, gangguan pada mata, stroke, kerusakan ginjal. Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, harus diambil tindakan pencegahan yang baik (Stop High Blood Pressure) yaitu dengan terapi farmakologi. Tujuan dari pengobatan adalah untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas kardiovaskular. Penurunan tekanan sistolik harus menjadi perhatian utama, karena pada umumnya tekanan diastolik akan terkontrol bersamaan dengan terkontrol tekanan. Sistolik (G, Sulistia dkk. 2009). Demi terkontrolnya hipertensi dibutuhkan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi/makan obat. Kepatuhan ini harus dilandasi dengan pengetahuan dan sikap yang positif dari penderita hipertensi. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu, dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilakunyang didasari oleh pengetahuan (Notoajmodjo, 2007). Pengetahuan yang baik dan memadai tentang penyakit hipertensi akan mampu mengaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terjadi peningkatan kepatuhan pasien dalam pengobatan hipertensi (Suparyanto, 2010) Sikap merupakan reaksi atau reaksi respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap induvidu terhadap program pengobatan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan individu sendiri. Semakin tinggi tingkat pengetahuan, maka sikap individu semakin terbuka dengan melaksanakan kepatuhan makan obat hipertensi. Sikap tersebut dapat ditujukan dengan mematuhi program penatalaksanaan pengobatan yang telah ditetapkan oleh professional kesehatan (Niven, 2002) Berdasarkan survey awal yang dilakukan di poliklinik penyakit dalam RSUP M. Djamil Padang, melalui wawancara pada 10 orang pasien hipertensi tentang kepatuhan makan obat hipertensi. Didapatkan hasil 4 orang mengatakan rutin makan obat hipertensi setelah dikonfirmasi ulang kepada keluarga pasien. Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti apakah ada Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kepatuhan Makan Obat Pasien Hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang Tahun 2012. Rumusan Masalah Bertolak belakang dari latar belakang, peneliti telah melakukan penelitian mengenai Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kepatuhan Makan Obat Pasien Hipertensi di Poliklinik Penyakit dalam RSUP. DR. M.Djamil Padang Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan makan obat pasien hipertensi di poliklinik penyakit dalam RSUP. DR.M. Djamil Padang tahun 2012. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Dimana variabel independen (pengetahuan dan sikap) variabel dependen (kepatuhan makan obat hipertensi) diteliti pada waktu yang bersamaan (Notoadmadjo: 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juli 2012 di RSUP. DR. M. Djamil Padang 106

Populasi pada peneltian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang terdata di poliklinik penyakit dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang, yaitu sebanyak 625 orang pasien hipertensi dari bulan September sampai dengan bulan Nopember 2011 dengan kriteria inklusi adalah pasien hipertensi tanpa komplikasi, umur diatas 30 tahun dan bersedia menjadi responden. Sampel diambil dengan cara purposive sampling dengan objek penelitian sebanyak 86 orang pasien rawat jalan penderita hipertensi di poliklinik penyakit dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan cara wawancara terpimpin kepada responden. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu: Editing, Coding, Entri dan Cleaning. Data dianalisa secara Univariat menggunakan distribusi frekwensi dan analisa Bivariat menngunakan uji chi squre pada derajat kepercayaan 95 % dengan t 0,05. HASIL DAN DISKUSI Hasil Setelah dilakukan pengambilan pada respoden maka padaberikut ini akan ditampilkan hasil penelitian beserta pembahasannya. Untuk melihat tingkat kepatuhan pasien dalam meminum obat dapat dilihat pada tabel I: Tabel I. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Kepatuhan Makan Obat hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang tahun 2012 Kepatuhan Makan Obat f % Hipertensi Kurang patuh 35 40.7 Patuh 51 59.3 Dari tabel diatas terlihat hampir separuh responden yang kurang patuh makan obat hipertensi (40,7 %) Tabel II. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan pengetahuan tentang Kepatuhan Makan Obat hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang tahun 2012 Pengetahuan f % Rendah 20 23.3 Tinggi 66 76.7 Dari tabel terlihat bahwa sebagian kecil responden yang memilki pengetahuan rendah. Tabel III. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan sikap tentang Kepatuhan Makan Obat hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang tahun 2012 Sikap f % Negatif 33 38.4 Positif 53 61.6 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir separuh responden yang memiliki sikap negatif (38,4 %) 107

Table IV. Distribusi hubungan Responden berdasarkan Pengetahuan dan Kepatuhan Makan Obat Hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang Tahun 2012 Pengetahuan Kepatuhan Makan Obat Hipertensi Total Kurang Patuh Patuh f % f % f % P value Rendah 17 85 3 15 20 100 Tinggi 18 27,3 48 72,2 66 100,0000 Jumlah 35 40,7 51 59,3 86 100 Setelah dilakukan uji statistik dengan rumus Chi Square didapatkan nilai p value 0,000 dengan tingkat kepercayaan 95% berarti menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan pasien dengan kepatuhan makan obat hipertensi. Tabel V. Distibusi hubungan Responden berdasarkan Sikap dan Kepatuhan Makan Obat Hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang Tahun 2012 Sikap Kepatuhan Makan Obat Hipertensi Kurang Patuh Patuh Total f % f % f % Negatif 32 97 1 3.0 33 100 Positif 3 5,7 50 94.3 53 100 P value,0000 Jumlah 35 407 51 59,3 86 100 Setelah dilakukan uji statistik dengan rumus Chi Sguare didapatkan nilai p value 0,000 dengan tingkat kepercayaan 95 % berarti menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara Sikap pasien dengan kepatuhan makan obat hipertensi. Diskusi Dari hasil penelitian terlihat bahwa semakin tinggi pengetahuan seseorang maka sikapnya akan positif dalam menjalankan terapi hipertensi secara patuh. Menurut Azwar semakin tinggi tingkat pengetahuan, semakin baik pula perilaku patuh pasien dalam mengkonsumsi obat (suparyanto, 2010). Berdasarkan analisa peneliti dari hasil penelitian menunjukan bahwa adanya kaitan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku patuh dimana sebagian besar kurang patuh memiliki pengetahuan rendah. Sikap merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Orang yang memiliki kesiapan sikap yang baik juga cenderung memiliki perilaku yang baik dalam bertindak (Maulana, 2009). Faktor pemahaman yang baik terhadap kepatuhan makan obat hipertensi juga mempengaruhi pembentukan sikap responden. 108

KESIMPULAN Dari hasi penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat hipertensi. Untuk meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi disarankan kepada pihak rumah sakit untuk dapat meningkatkan pemberian penyuluhan dan konseling serta pada pasien hipertensi disarankan untuk makan obat hipertensi dengan rutin supaya dapat mengurangi terjadinya komplikasi. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih yang setulus-tulusnya peneliti ucapkan kepada pihak RSUP DR. M. Djamil Padang dan STIKes Amanah Padang yang telah memfasilitasi penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Depkes. 2010. Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Tiga. G. Sulistia dkk. 2009. Farmakologi dan Terapi Edisi V. Balai Penerbit FKUI, Jakarta. http://dr-suparyanto.blogspot.com/ 2010/10/konsep-kepatuhan-1.html. Diakses tanggal: 5/03/2012, pukul 21.00 http://www.depkes.go.id/index.php/berita/pre ss-release/810-hipertensi-penyebabkematian-nomor-tiga.html. Diakses tanggal: 26/02/2012, pukul 15:12 WIB Hutabarat, Basia.2007. Faktor Internal dan Eksternal terhadap Kepatuhan Makan Obat Hipertensi di Kabupaten Asahan. Kurnia, Rissa. 2007. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. http://repository.usu. ac.id/handle/12346789/14618. Diakses: 25 Februari 2012. Marliani, dkk.2007. 100 Questions and Answers Hipertensi.Jakarta: PT Elex Medika Komputindo Maulana, Heri.2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC Niven, 2002. Psikologi Kesehatan: Pengantar untuk perawat & Profesional Kesehatan Lain. Jakarta: EGC Notoajmodjo S. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta Rahajeng. 2011. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia.indonesia. digitaljournals.org/index.php/idnmed/ar ticle/download/700/699.data terbaruprevalensi-kejajadianhipertensi-didunia. Diakses: 22 Februari 2012. Suparyanto, 2010. Konsep Kepatuhan. 109