BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan peneliti pakai dalam penelitian ini adalah metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu objek, yang di

BAB III METODE PENELITIAN

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak

0 X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berangkat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan model

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subyek siswa kelas X program keahlian Agribisnis Perikanan sebanyak satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

Keterangan: 0 = Tes awal (pre test) / Tes Akhir (post test) X = pembelajaran dengan Metode Inkuiri Model Alberta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini ingin menguji sebuah perlakuan yakni pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Laboratorium UPI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang akan peneliti pakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/ tindakan pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Sedangkan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest non equivalent control Group Design yang disajikan sebagai berikut: Group Pre Test Treatment Post Test E T1 X 1 T2 K T1 X 0 T2 Keterangan: Sumber : Suryabrata (1998 : 45) E : Group Eksperimen

24 K : Group Kontrol T1 T2 : Soal Pre Test : Soal Post Test X 1 : Perlakuan Dengan Menggunakan Pembelajaran Learning Cycle. X 0 : Perlakuan dengan menggunakan Pembelajaran Konvensional. Oleh karena itu, dalam penelitian ini sampel didesain menjadi dua kelompok penelitian yaitu kelompok yang diberi perlakuan model pembelajaran Learning Cycle sebagai kelompok eksperimen dan kelompok yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional yang dilakukan di sekolah sebagai kelas kontrol. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data yang digunakan. Sugiyono, (2008, hal.117) menjelaskan bahwa: Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX di SMP Negeri 29 Bandung yang berada di Jalan Geger Arum Bandung. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas IX-A dan IX-B SMPN 29 Bandung. Pengambilan sampel berdasarkan teknik Simple Random Sampling yaitu suatu teknik pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak

25 tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 120). Selanjutnya kelas pertama dijadikan kelas eksperimen yang akan diberikan pembelajaran dengan model learning cycle dan kelas kedua dijadikan kelas kontrol dan akan diberikan pembelajaran konvensional. C. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah(suharsimi Arikonto, 1998: 151). Instrumen Penelitian yang akan digunakan untuk mendapatkan data adalah : 1. Tes Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana perbedaan hasil belajar yang terjadi ketika sebelum perlakuan diberikan dan setelah perlakuan diberikan, setidaknya ada dua tes yang akan digunakan pada penelitian ini : a. Pretes yaitu tes yang dilakukan sebelum sampel diberikan pembelajaran. b. Postes yaitu tes yang dilakukan sesudah diberikan pembelajaran. Rincian kisi-kisi soal pretes dan postes dapat dilihat pada lampiran. Untuk melihat kualitas soal tersebut, maka sebelumnya dilakukan uji validitas, realibilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran. 2. Lembar Observasi

26 Lembar observasi merupakan instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai gambaran proses pembelajaran yang dilaksanakan. Data ini menjadi acuan mengenai keterlaksanaan proses pembelajaran dikelas sampel yang diberi perlakuan model pembelajaran learning cycle. Keterlaksanaan proses pembelajaran ini dinilai oleh dua orang observer yang mengamati seluruh tingkah laku guru. Sesuai dengan pendapat sugiyono (2008:203) yang menyatakan bahwa teknik pengumpulan data observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam. D. ProsedurPenelitian Berikut adalah Flowchart penelitiannya :

27 Gambar 3.1. Flowchart Prosedur Penelitian Populasi Siswa Jkelas IX SMP Negeri 29 Bandung Tahap Persiapan Sample I Kelas IX A Sampel II Kelas IX B Pretes Pretes Tahap Pretes Pembelajaran dengan Learning cycle Pembelajaran Konvensional Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Tes Hasil Pembelajaran Skor Hasil Learning Cycle Skor Hasil Tahap Postes Uji Normalitas dan Homogenitas Berdistribusi normal Tidak Statistik NonParametri Tahap Analisis Data Ya Statistik Parametrik Uji Hipotesis Uji Hipotesis Kesimpulan Tahap Penarikan Kesimpulan

28 Penjelasan dari flowchart penelitian yang dipakai adalah sebagai berikut : 1. Fase Persiapan Langkah-langkah yang dilakukan dalam fase ini, yaitu sebagai berikut: a. Identifikasi permasalahan mengenai bahan ajar, merencanakan pembelajaran, serta alat dan bahan yang akan digunakan. Seperti media pembelajaran, alat alat yang berhubungan dengan pembelajaran dan lain lain. b. Melakukan perizinan untuk penelitian dengan memberikan surat izin penelitian yang dikeluarkan oleh fakultas ke sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. c. Melakukan ujicoba instrumen pada kelas yang lain yang sudah pernah menerima materi yang akan di teliti. Rincian analisis hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada lampiran. d. Menentukan populasi dan memilih sampel. e. Menyusun komponen-komponen pembelajaran yang meliputi bahan ajar, alat pembelajaran, alat evaluasi, dan strategi pembelajaran. 2. Fase Pretes Pada tahap ini dilakukan tes awal kepada siswa di kelas sampel, baik itu kelas eksperimen atau kelas kontrol. Tes ini bertujuan untuk mengetahui Hasil

29 Belajar awal siswa dan sebagai pembanding dalam menentukan peningkatan Hasil Belajar kognitif siswa. Soal yang diberikan berbentuk pilihan ganda. 3. Fase Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Alokasi waktu yang diberikan adalah 2X40 menit. Pada tahap ini dilakukan pembelajaran yang bertempat di laboratorium komputer dan menerapkan model pembelajaran learning cycle. Dan di kelas untuk pembelajaran yang tidak menggunakan model pembelajaran Learning Cycle. Pada kelas eksperimen siswa diberi perlakuan model pembelajaran learning cycle, berikut adalah gambaran singkat pembelajaran di kelas eksperimen. Tabel 3.1 Gambaran Singkat Pembelajaran Learning Cycle Aktifitas guru Aktifitas siswa Bahan dan peralatan 1. Kegiatan awal Duduk tertib, Daftar Hadir, a. Mengucapkan salam memperhatikan, Soal Pretes. mengerjakan b. Mengkondisikan soal pretes siswa agar fokus untuk memulai pembelajaran Alokasi waktu 10 menit c. Memeriksa kehadiran siswa d. Menyampaikan tujuan pembelajaran e. Mengingatkan kembali pembelajaran sebelumnya

30 mengenai program aplikasi f. Apersepsi g. Untuk mengetahui kemapuan awal siswa. Guru memberikan soal pretes 2. Kegiatan inti a. Engagement Guru mengkondisikan diri siswa, mengetahui kemungkinan terjadinya miskonsepsi, membangkitkan minat dan keingintahuan siswa mengenai intranet dan internet. Siswa membuat prediksi prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari dan dibuktikan dalam tahap eksplorasi. Komputer, kabel utp, modem. 60 menit Guru melakukan demonstrasi mengenai materi melakukan berbagai cara dalam memperoleh sambungan intranet dan internet. b. Eksplorasi Guru membagi siswa dalam kelompokkelompok kecil. Satu kelompok terdiri atas dua orang siswa. Lalu guru memberikan Siswa berdiskusi dalam kelompokkelompok kecil, menguji prediksi, mencari Komputer dan media pembelajaran.

31 beberapa pertanyaan pada setiap kelompok. c. Eksplanasi Guru meminta penjelasan dan hasil dari diskusi yang dilakukan siswa pada tahap ekplorasi. Setelah mendengar penjelasan dari siswa dari pertanyaan yang diberikan guru pada fase eksplorasi, guru menjelaskan materi Intranet dan internet yang sebenarnya. d. Elaborasi Guru melakukan demonstrasi lanjutan. Guru melakukan berbagai cara mendapat sambungan intranet dan internet. Seperti membuat kabel crossover, kabel straight dan menyambungkan informasi di media pembelajaran yang telah disediakan, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide. Siswa menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri. Siswa menemukan kata dan istilah yang baru dari konsep yang dipelajari mengenai intranet dan internet. Setelah guru selesai melakukan demonstaris lanjutan. Siswa menerapkan konsep dan keterampilan dalam situasi baru. Siswa diberi kesempatan Komputer, media pembelajaran. Komputer, media pembelajaran, kabel utp, modem

32 beberapa komputer ke internet dengan kabel yang telah dibuat tadi. Lalu di ikuti oleh siswa. untuk mengikuti demonstrasi guru. e. Evaluasi Guru melakukan evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman konsep, atau kompetensi siswa dalam konteks baru. Siswa memberikan jawaban atas perntanyaanpertanyaan yang guru berikan. 3. Kegiatan penutup a. Guru memberikan soal postes. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. b. Guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran. c. Bersama siswa menyimpulkan materi yg telah dipeljari mengenai cara memperoleh sambungan intranet dan internet. d. Guru memberi motivasi terhadap siswa agar terus belajar. e. Guru memberi salam penutup. 4. Fase Postes Siswa Mengerjakan soal postes. Menyimpulkan bersama, memperhatikan. Soal Postes 10 menit

33 Pada tahap ini dilakukan tes hasil pembelajaran dikelas sampel baik kelas eksperimen maupum kelas kontrol. Postes dilakukan di akhir pembelajaran untuk mengukur peningkatan hasil Hasil Belajar kognitif siswa baik dikelas eksperimen maupun dikelas kontrol. 5. Fase Analisis Data Setelah data yang dicari terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data yang digunakan adalah analisis data statistik menggunakan program aplikasi spss for windows 17.0. tahap analisis dilakukan untuk membandingkan data hasil pretes (tes awal) sebelum diberi perlakuan model pembelajaran learning cycle dengan hasil postes (tes akhir) setelah diberi perlakuan model pembelajaran learning cycle lalu dibandingkan dengan data hasil pretes dan posttes kelas kontrol. 6. Fase Pengujian Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap model pembelajaran learning cycle. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan normalized gain atau gain ternormalisasi untuk mengukur efektifitas pembelajaran antara keals eksperimen dan kelas kontrol. E. Teknik pengumpulan data 1. Lembar observasi Lembar observasi merupakan instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai gambaran proses pembelajaran yang

34 dilaksanakan. Data ini menjadi acuan mengenai keterlaksanaan proses pembelajaran dikelas sampel yang diberi perlakuan model pembelajaran learning cycle. Keterlaksanaan proses pembelajaran ini dinilai oleh dua orang observer yang mengamati seluruh tingkah laku guru. Sesuai dengan pendapat sugiyono (2008:203) yang menyatakan bahwa teknik pengumpulan data observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam. 2. Tes Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mendapatkan data atau informasi yang dirancang khusus sesuai dengan karakteristik yang diinginkan penilai (syambari munaf, 2001:6). Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda F. Analisis uji coba instrumen penelitian Setelah diperoleh data penelitian dari hasil pretes dan postes maka untuk menganalisis data tersebut digunakan teknik analisis statistik yang pada peneilitan kali ini peneliti menggunakan bantuan software spss 17.0 for windows. Adapun langkah-langkah pengolahan datanya adalah sebagai berikut: a) UjiValiditas Suatu alat evaluasi dikatakan valid atau sah jika alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya di evaluasi (Suherman, 2003: 102-103), oleh karena itu untuk mengetahui instrumen penelitian ini valid atau tidak

35 maka dilakukan analisis validitas empirik untuk mengetahui validitas tiap butir soal, menggunakan software spss 17.0 for windows. Pada program SPSS digunakan uji Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) dan corrected item total correlation (koefisisen korelasi item total). Koefisien korelasi item total dengan Bivariate Pearson dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: Persamaan 3.1 Rumus Untuk Mencari Bivariate Pearson r ix = n ix ( i)( x) 2 2 2 i ( i) n x 2 [ n ][ ( x) ] Keterangan: r ix = Koefisien korelasi item-total (bivariate pearson) Adapun kriteria acuan untuk validitas menggunakan kriteria nilai validitas i = Skor item adalah sebagai berikut: x = Skor total Tabel 3.2 Kriteria Nilai Validitas n = Banyaknya subjek Koefisien Kolerasi Kriteria Validitas 0,80 r xy 1,00 Sangat Tinggi 0,60 r xy 0,80 Tinggi 0,40 r xy 0,60 Cukup 0,20 r xy 0,40 Rendah

36 0,00 r xy 0,20 Sangat Rendah (Arikunto, 2008: 75) b) Uji Reliabilitas Suatu alat evaluasi dikatakan reliable jika hasil evaluasi tersebut tidak berubah ketika digunakan pada subjek yang berbeda. Untuk mengetahui realibilitas instrumen penelitian ini, peneliti menggunakan software spss 17.0 for windows. Untuk mengukur reliabilitas, pada program SPSS digunakan rumus Cronbach Alpha (Priyatno D, 2008) sebagai berikut: Persamaan 3.2 Persamaan Realibilitas Keterangan: r k = k 1 σ 1 11 1 2 σ b 2 r 11 = Reliabilitas Instrumen k = Banyaknya pernyataan σ 2 b = Jumlah varian butir σ 2 1 = varian total Selanjutnya koefisien reliabilitas yang diperoleh dari hasil uji coba diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi koefisien reliabilitas sebagai berikut:

37 Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Kriteria 0,80 r11 1,00 Reliabilitassangattinggi 0,60 r11<0,80 Reliabilitastinggi 0,40 r11<0,60 Reliabilitascukup 0,20 r11< 0,40 Reliabilitas rendah 0,00 r11< 0,20 Reliabilitas sangat rendah c) Daya pembeda Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut: Persamaan 3.3 Persamaan Daya Pembeda Keterangan : DP = X A X SMI B DP = Daya pembeda X A = Rata-rata skor siswa kelompok atas X B = Rata-rata skor siswa kelompok bawah SMI = Skor maksimum ideal Selanjutnya koefisien daya pembeda yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria sesuai dengan tabel dibawah ini (Suherman,

38 2003: 161). Klasifikasi interpretasi yang digunakan untuk daya pembeda adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Klasifikasi daya pembeda Daya Pembeda DP 0,00 Interprestasi Sangat jelek 0,00< DP 0,20 Jelek 0,20< DP 0,40 Cukup 0,40< DP 0,70 Baik 0,70< DP 1,00 Sangat baik (H. Erman S. Ar, 2003: 161) d) Indeks kesukaran Untuk mengetahui tingkat/indeks kesukaran dari tiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut : Persamaan 3.4 Persamaan Indeks Kesukaran Keterangan : IK = X SMI IK X SMI = Indeks kesukaran = Rata-rata skor tiap soal = Skor maksimum ideal

39 Selanjutnya indeks kesukaran yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria sesuai dengan tabel 3.5 dibawah ini (Suherman, 2003: 171): Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran Nilai IK Interpretasi IK = 0,00 Soal terlalu sukar 0,00 < IK 0,30 Soal sukar 0,30 < IK 0,70 Soal sedang 0,70 < IK < 1,00 Soal mudah IK = 1,00 Soal terlalu mudah Ngalim Purwanto (1996) G. Teknik analisis data Teknik analisis data untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan normalized gain, sebagaimana yang diungkapkan oleh hake (1998: 2) bahwa dengan mendapatkan nilai rata-rata gain yang ternormalisir maka secara kasar akan dapat mengukur efektifitas suatu pembelajaran dalam pemahaman konseptual. Nilai g dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

40 Persamaan 3.5 Persamaan Normalized Gain Keterangan: <g> = Nilai normalized gain. = Persentase nilai postes. = Persentase nilai pretes. Setelah nilai <g> telah didapat dan dirata-ratakan, langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan nilai tersebut ke dalam kriteria berikut : Tabel 3.6 Interpretasi Nilai Normalized Gain Nilai <g> g>0,7 0,3 g 0,7 g<0,3 Interpretasi Tinggi Sedang Rendah Hake (1998: 2) H. Pengembangan Media Pembelajaran 1. Tahap Perancangan Pada tahap ini, dilakukan persiapan pokok bahasan yang akan disajikan kedalam media pembelajaran ini. Dalam hal ini dilakukan analisis silabus materi pembelajaran yang akan disajikan ke dalam media.

41 Adapun materi standar kompetensi yang akan disajikan adalah Memahami dasar-dasar penggunaan Internet dan intranet. Pada kompetensi dasar melakukan berbagai cara untuk memperoleh sanbungan jaringan lokal dan internet. a) Flowchart Media Pembelajaran Berikut merupakan flowchart media pembelajaran yang akan dikembangkan dalam penelitian ini : Halaman Indeks Cari Tidak Ya Halaman Hasil Pencarian Cari lagi Ya Tidak End Gambar 3.1 Flowchart Media Pembelajaran

42 b) Storyboard Media Pembelajaran Selanjutnya dilakukan perancangan storyboard media pembelajaran yang akan dikembangkan. Secara umum media pembelajaran terdiri dari beberapa tampilan, yaitu : a. Halaman Indeks: halaman ini adalah halaman yang pertama kali ditampilkan ketika anda membuka media pembelajaran ini. Di halaman ini terdapat kolom pencarian yang dapat digunakan untuk mencari materi pembelajaran yang dimaksud. - Halaman konten: halaman ini adalah halaman yang akan muncul ketika anda telah melakukan pencarian. Di halaman ini akan tampil materi pembelajaran yang dicari di halaman sebelumnya. 2. Tahap Produksi Pada tahap produksi ini merupakan tahap pelaksanaan pembuatan media pembelajaran. Pada tahapan ini digunakan beberapa program aplikasi dalam membantu pengembangan media pembelajaran ini diantaranya adalah Adobe Dreamweaver CS3 dan Xampp for Windows.