OPTIMALISASI TEKNOLOGI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
14. MATA PELAJARAN GEOGRAFI UNTUK PAKET C PROGRAM IPS

14. Mata Pelajaran Geografi Untuk Paket C Program IPS

67. Mata Pelajaran Geografi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kehidupan umat manusia berabad- abad silam, untaian sejarah

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. usaha (Depdikbud, 1997:343). Sedangkan pengertian belajar adalah suatu

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP GEOGRAFI Setelah membaca kegiatan belajar ini, Anda diharapkan dapat: 1. menjelaskan pengertian geografi; 2.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menuju era industrialisasi, bangsa Indonesia membulatkan tekadnya. yang menjadi prasyarat berkembangnya budaya ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan komputer akhir-akhir ini merambah hampir seluruh aspek

Pembelajaran Geografi Yang Ideal Di Sekolah Dasar Oleh : Bhian Rangga J.R Prodi Geografi FKIP UNS

2015 KECENDERUNGAN SIKAP PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu. sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar berperan sangat

Studi tentang pelaksanaan pengajaran geografi di sekolah standar nasional. Oleh : Siti Zahratul Hajar NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga. mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN GEOGRAFI TINGKAT SMA DALAM KONTEKS KTSP. Muh. Sholeh Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

I. PENDAHULUAN. Pelajaran fisika telah diperkenalkan kepada siswa di Sekolah Dasar (SD) dan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

14. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GEOGEBRA UNTUH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN MATEMATIKA.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat banyak. Tuntutan tersebut diantaranya adalah anak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

sampai dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upi Supriatna, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran matematika yang lebih bermakna dengan hasil prestasi

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

*Keperluan korespondensi, telp: ,

PEMANFAATAN LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN Yuni Wibowo, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pembelajaran Geografi di Sekolah Dasar ( SD ) Oleh : Bhian Rangga J.R Prodi Geografi FKIP UNS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk kebaikan manusia itu sendiri. Sangat banyak bencana yang

BAB I PENDAHULUAN. upaya perwujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaitu unsur

Belajar menjadi Mudah dan Menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai. Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin hari semakin canggih. Komputer selalu menjadi alat bantu manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah pembelajaran yang

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini sangat diperlukan, guna untuk memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pemicu dalam kemajuan ilmu pendidikan. Mutu pendidikan perlu

BAB I PENDAHULUAN. mungkin agar proses kegiatan belajar mengajar berlangsung efektif. Seperti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KURIKULUM 2013 KOMPETENSI DASAR GEOGRAFI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Peneliti juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

OPTIMALISASI TEKNOLOGI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DI INDONESIA Oleh : Bhian Rangga JR FKIP Pendidikan Geografi, Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era informasi dewasa ini, teknologi komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya media komunikasi. Manfaatnya dapat kita rasakan di dunia pendidikan, yaitu ketersediaan media pembelajaran yang makin beragam yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari pengajar kepada peserta didik atau sebaliknya. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mampu mewujudkan suatu media pembelajaran yang disebut multimedia yaitu bentuk komunikasi yang menggunakan kombinasi berbagai media berbeda yang berbasis pada komputer. Multimedia merupakan jenis media yang memadukan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbasis pada penggunaan teknologi komputer yang digunakan sebagai media pembelajaran. Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek spasial, dan ekologis dari eksistensi manusia. Bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan kausal dan spasial manusia dengan lingkungan, serta interaksi manusia dengan tempat. Di Indonesia penggunaan pembelajaran berbasis multimedia pada mata pelajaran geografi sangat diperlukan demi kemajuan pembelajaran geografi. Setiap teknologi pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, baik dari segi pengajaran, pemahaman peserta didik, maupun teknologi berbasis komputer yang digunakan. Namun semua itu menjadi bahan rujukan bagi dunia pendidikan agar pembelajaran geografi di Indonesia yang berbasis multimedia dapat diperbaharui dan dikembangkan lebih kreatif dari tahun ke tahun

Berdasarkan latar belakang di atas dapat kami paparkan makalah mengenai Optimalisasi Teknologi Multimedia Dalam Pembelajaran Pendidikan Geografi Di Indonesia B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pemanfaatan teknologi Multimedia dalam pembelajaran pendidikan Geografi di Indonesia? 2. Apa saja solusi yang tepat dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi Multimedia dalam pembelajaran pendidikan Geografi di Indonesia? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pemanfaatan teknologi Multimedia dalam pembelajaran pendidikan Geografi di Indonesia 2. Untuk mengetahui solusi yang tepat dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi Multimedia dalam pembelajaran pendidikan Geografi di Indonesia

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Geografi Pengertian geografi telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke 1. Menurut Erastothenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli geografi (geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi. Pada awal abad ke-2, muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomaeus yang mengatakan bahwa geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian atau seluruh permukaan bumi. Jadi Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang permukaan bumi secara umum. Kumpulan dari peta Ptolomaeus dibukukan, dan diberi nama Atlas Ptolomaeus. Menjelang akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa ini berkembang aliran fisis determinis dengan tokohnya yang terkenal yaitu Ellsworth Hunthington. Di Perancis faham posibilis terkenal dengan tokoh geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, dengan sumbangannya yang terkenal adalah Gen re de vie. Pengertian geografi itu sendiri selalu mengalami perkembangan serta perbedaan. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan nasional ( Permendiknas ) no. 22 tahun 2006 menetapkan bahwa Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek spasial, dan ekologis dari eksistensi manusia. Bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan kausal dan spasial manusia dengan lingkungan, serta interaksi manusia dengan tempat. Sebagai suatu disiplin integratif, geografi memadukan dimensi alam fisik dengan dimensi manusia

dalam menelaah keberadaan dan kehidupan manusia di tempat dan lingkungannya. Mata pelajaran Geografi membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi. Peserta didik didorong untuk memahami aspek dan proses fisik yang membentuk pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis di permukaan bumi. Selain itu peserta didik dimotivasi secara aktif dan kreatif untuk menelaah bahwa kebudayaan dan pengalaman mempengaruhi persepsi manusia tentang tempat dan wilayah. Pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperoleh dalam mata pelajaran Geografi diharapkan dapat membangun kemampuan peserta didik untuk bersikap, bertindak cerdas, arif, dan bertanggungjawab dalam menghadapi masalah sosial, ekonomi, dan ekologis. Pada tingkat pendidikan dasar mata pelajaran Geografi diberikan sebagai bagian integral dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), sedangkan pada tingkat pendidikan menengah diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri. B. Pengembangan Konsep Konsep geografi perlu dikembangkan dengan terlebih dahulu memperhatikan pada tubuh pengetahuan (the body of knowledge) geografi sebagai sebuah displin keilmuan. Sebagai sebuah disiplin keilmuan, geografi memiliki objek kajian, atau dapat disebut sebagai objek pembelajaran geografi. Objek pembelajaran geografi secara umum yaitu gejala-gejala geosfer yang meliputi litosfer, atmosfer, hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, gejala geosfer yang umum dan luas itu masih dikembangkan ke dalam studistudi kekhususan. Di samping mendasarkan pada body of knowledge, pengembangan konsep geografi juga mendasarkan pada kompetensi yang harus dikuasai.

C. Pendekatan Pembelajaran Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, kegiatan pembelajaran geografi dilakukan dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut : 1. Pendekatan Akademik/Keilmuan Para geograf umumnya sependapat bahwa pendekatan atau hampiran (approach) di dalam geografi meliputi pendekatan keruangan, pendekatan kelingkungan dan pendekatan kewilayahan. 2. Pendekatan Praktis/Pembelajaran. Sesuai dengan karakteristiknya, maka pendekatan praktis yang digunakan adalah Cooperative Integreted Problem Based Learning, yaitu proses pembelajaran yang dilakukan: a. Secara kelompok. Dalam hal ini siswa melakukan kegiatan belajar secara kelompok (kooperatif) untuk mendiskusikan materi dan mengerjakan tugas-tugas, serta kegiatan belajar lainnya. b. Materi terpadu dengan kehidupan. Materi yang masih berupa konsepkonsep pokok kemudian dikembangkan dengan mendasarkan pada kondisi nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual) secara terpadu. c. Materi dipadukan dengan upaya peningkatan Iman dan Taqwa (Imtaq). Materi pembelajaran yang sudah dikembangkan, kemudian dipadukan dengan upaya-upaya peningkatan Imtaq. Geografi yang dikaitkan dengan nilai-nilai Imtaq (religiusitas) diharapkan dapat menghasilkan lulusan dengan kualitas yang unggul (high quality graduates) baik secara akademik (academic qualification) maupun praktis (life skills). D. Komponen Teknologi Multimedia untuk Pembelajaran Geografi Dari uraian terdahulu telah dikemukakan betapa pentingnya peranan media sebagai salah satu sumber para pelajar bagi para pembelajar. Oleh karenanya perlu sekali untuk diketahui komponen-komponen yang perlu disiapkan untuk

mengembangkan multimedia pembelajaran geografi. Komponen-komponen multimedia pembelajaran geografi tersebut di antaranya adalah: 1. Bahan visual 2. Bahan audio 3. Permainan dan simulasi 1. Bahan-bahan visual Secara garis besar bahan visual ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu gambar, diagram, serta model dan realita. a. Gambar diam (still picture) Adalah gambar fotografik atau menyerupai fotografik yang mewakili/menggambarkan lokasi/tempat, objek-objek tertentu serta benda-benda. Gambar diam yang paling sering digunakan dalam geografi adalah peta, gambar mengenai objek-objek tertentu seperti: gunung, pegunungan, lereng, lembah, bentang darat, bentang perairan, dan sebagainya. b. Bahan-bahan grafis (graphic materials) Adalah bahan-bahan non fotografik yang dirancang terutama untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada audience/siswa. Bahan-bahan grafis ini terdiri dari: grafik, diagram, chart, poster, kartun, dan komik. Untuk pembelajaran geografi dapat memanfaatkan model mengembangkan visualisasi konsep secara tepat. 2. Bahan-bahan Audio Adalah berbagai bentuk/cara perekaman dan transmisi suara (manusia dan suara lainnya) untuk tujuan pembelajaran. 3. Permainan dan Simulasi Permainan (game) adalah suatu kegiatan dimana para pemain berusaha mencapai tujuan yang ditetapkan dengan mengikuti aturan-aturan yang dipersyaratkan. Sedangkan simulasi (simulation) adalah suatu abstraksi atau penyederhanaan beberapa situasi atau proses kehidupan yang sederhana.

E. Prinsip Pengembangan Teknologi Multimedia Dalam Pembelajaran Geografi Secara umum untuk mengembangkan teknologi multimedia pembelajaran geografi perlu diperhatikan prinsip VISUALS, yang dapat digambarkan sebagai singkatan (akronim) dari: 1. Visible : Mudah dilihat 2. Interesting : Menarik 3. Simple : Sederhana 4. Useful : Isinya beguna/bermanfaat 5. Accurate : Benar (dapat dipertanggungjawabkan) 6. Legitimate : Masuk akal/sah 7. Structured : Terstruktur/tersusun dengan baik F. Aspek Teknologi Multimedia Dalam Pembelajaran Geografi Secara garis besar, aspek utama untuk menentukan, memilih, atau bahkan dalam mengembangkan teknologi multimedia pembelajaran geografi dapat dikelompokkan ke dalam 3 aspek utama, kemudian secara gradual dijabarkan ke dalam sub aspek dan indikator: Aspek Utama, Sub Aspek dan Indikator Teknologi Multimedia Aspek Utama Sub Aspek Indikator I. ASPEK ISI A. Kebenaran konsep 1. SK dan KD sesuai dengan Kurikulum yang berlaku 2. Materi sesuai dengan Kompetensi Dasar B. Kebenaran Materi 3. Kedalaman dan keluasan materi cukup 4. Penyajian materi berurut 5. Penilaian/tes sesuai dengan indikator II. ASPEK C. Kebahasaan 6. Mudah dipahami

PEMBELAJARAN / INSTRUKSIONAL D. Keterlaksanaan 7. Kejelasan penggunaan petunjuk belajar 8. Kejelasan memahami materi 9. Pemberian contoh sesuai dengan materi 10. Pemberian umpan balik memberi motivasi 11. Kecukupan latihan E. Pendekatan 12. Belajar berbantuan komputer III. ASPEK MEDIA F. Tampilan 13. Keterbacaan teks 14. Kualitas tampilan gambar 15. Sajian animasi 16. Pemilihan komposisi warna 17. Kejelasan suara/narasi 18. Daya dukung musik 19. Tampilan layar 20. Pemilihan jenis dan ukuran fon G. Realita pemanfaatan teknologi Multimedia dalam pembelajaran pendidikan Geografi di Indonesia Realitas yang ada dan terjadi terjadi di lapangan, ada kesan bahwa kemampuan guru masih rendah. Sebagian besar dari mereka masih berpredikat sebagai pelaksana kurikulum, bahkan di antara kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan lebih bersifat rutinitas. Guru belum siap menghadapi berbagai perubahan, di samping terbatasnya akses pada materi pembelajaran mutakhir. Motivasi dan kesiapan belajar peserta didik juga rendah. Kurangnya waktu belajar, lingkup materi yang sangat luas, serta laju/akselerasi perubahan (change) di bidang ilmu, teknologi dan seni berjalan begitu cepat. Realitas di lapangan yang menunjukkan adanya keterbatasan media pembelajaran baik jenis maupun jumlahnya, serta

kemampuan guru memanfaatkan media masih kurang. Suasana kelas kurang memotivasi peserta didik melakukan kegiatan belajar. Demikian juga interaksi pembelajaran belum optimal. Memperhatikan fenomena di atas, betapa kemampuan pengajar masih sangat perlu untuk senantiasa ditingkatkan kualitasnya, terutama jika dikaitkan dengan tuntutan tugas guru di era globaliasi saat ini yang ditandai oleh semakin meluasnya penggunaan teknologi multimedia. Dengan perkembangan inovasi dalam pembelajaran geografi, pengajar geografi di Indonesia sedikit demi sedikit melakukan pembenahan dalam pembelajaran geografi dengan memanfaatkan teknologi multimedia, meskipun tidak semuanya berjalan dengan sempurna. Kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran geografi berbasis multimedia pasti ada. Adapun Kelebihan dan kekurangan pembelajaran multimedia pada pendidikan geografi di Indonesia : Kelebihan: Pembelajaran dengan teknologi multimedia dalam pembelajaran geografi memiliki kelebihan-kelebihan antara lain: (1) memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa dengan materi pembelajaran (2) proses belajar secara individual sesuai kemampuan siswa (3) menampilkan unsur audiovisual. (4) langsung memberikan umpan balik dan (5) menciptakan proses belajar yang berkesinambungan Kekurangan. Beberapa kekurangan dari pembelajaran dengan teknologi multimedia dalam pembelajaran geografi di antaranya adalah: (1) pembelajaran dengan teknologi multimedia mengharuskan dioperasikan melalui komputer sebagai perangkat keras (hardware)-nya. (2) peralatan untuk memanfaatkannya relatif mahal (3) perlu keterampilan khusus untuk mengoperasikannya, dan (4) perlu keterampilan dan keahlian istimewa untuk mengembangkannya.

H. Solusi pemanfaatkan teknologi Multimedia dalam pembelajaran pendidikan Geografi di Indonesia Adapun solusi yang tepat dalam meningkatkan dan memanfaatkan teknologi multimedia dalam pembelajaran geografi di Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Perlu adanya dukungan dari semua pihak, baik instansi pemerintah melalui dinas pendidikan, untuk mengupayakan dan mempromosikan pemanfaatan teknologi multimedia sebagai media inovatif dan kreatif khususnya dalam pembelajaran geografi di Indonesia. 2. Perlu adanya kerjasama baik pengajar, maupun pesert didik dalam mengaplikasikan dan memanfaatkan teknologi multimedia sebagai sarana untuk mendukung pembelajaran geografi

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Untuk keberhasilan pemanfaatan teknologi multimedia untuk peningkatkan kualitas pembelajaran geografi, diperlukan sejumlah prasyarat di mana semua pihak perlu memiliki komitmen, memahami manfaat teknologi multimedia, memiliki sarana dan prasarana pendukung yang memadai, mampu & mau memanfaatkan teknologi multimedia. Semoga dengan pemanfaatan teknologi multimedia dapat menunjukkan perannya yang optimal dalam pembelajaran geografi. Demikian juga halnya dengan upaya peningkatan mutu pendidikan segera terwujud dan mampu mengantarkan anak-anak bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat di mata bangsanya maupun di mata internasional. B. Saran Adapun saran dalam Pemanfaatan Teknologi Multimedia Dalam Pembelajaran Pendidikan Geografi Di Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Bagi pemerintah 2. Bagi pengajar / guru geografi 3. Bgi peserta didik 4. Bagi masyarakat

DAFTAR PUSTAKA Hasan, Zaini, Salladin. 1996. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademis. Depdiknas (2006). Permendiknas no.22 tentang: Standar Isi http://geografismasolo.blogspot.com/2009/11/model-dan-media-pembelajarangeografi.html http://smamuhammadiyah1tasikmalayageo.blogspot.com/2010/01/geografipembelajaran-dan-multimedia.html