BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Agama, kerena semakin tinggi kualitas suatu bangsa, semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan ibadah shalat yang dilakukan dengan benar-benar akan membentuk. manusia yang beriman dan bertaqwa serta berbudi luhur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan melahirkan manusia yang mempunyai sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah sedang mengadakan berbagai usaha untuk membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al- terutama bidang kerohanian. Disana Al-Quran merupakan pedoman pendidikan

PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemampuan. Rukun Islam dimaksud mencakup syahadat, shalat, puasa, zakat

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI MELALUI KEGIATAN BERMAIN ANGKLIK (SUNDA MANDA) DI TK AISYIYAH KEBAK, KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri tiap individu. Upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan. kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga Negara.

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama keberhasilan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi kualitas

BAB I PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah memberikan perhatian besar terhadap pendidikan, terutama pendidikan formal. Baik dari segi pembangunan fisik gedung sekolah, sarana maupun mutu pendidikan itu sendiri. Dalam Undang Undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) disebutkan: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Dari rumusan di atas dapat dikatakan bahwa di antara tujuan pendidikan adalah terciptanya manusia yang bertakwa, memiliki pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu untuk membentuk manusia yang bertakwa perlu diberikan pendidikan agama Islam, khususnya tentang pemahaman dan ketrampilan shalat, karena shalat merupakan salah satu perwujudan seseorang yang beriman dan bertakwa. Bagi orang yang beriman dan bertakwa shalat bukanlah suatu beban yang memberatkan, namun suatu kebutuhan hidup manusia. 1 Undang Undang RI No 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan penjelasannya, (Jakarta: Cemerlang, 2003), h. 12 1

2 Setiap umat Islam yang mukallaf, diwajibkan melaksanakan rukun Islam sesuai dengan kadar kemampuannya yang mencakup syahadat, shalat, zakat, puasa dan naik haji bagi yang mampu. 2 Allah Swt. telah memerintahkan (mewajibkan) umat Islam untuk melaksanakan shalat yakni shalat lima waktu yang terdiri dari shalat isya, subuh, dzuhur, ashar dan maghrib sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah An- Nisaa ayat 103: ف ا ذ ا ق ض ي ت م ال صلاة ف اذ آ ر وا ال له ق ي ام ا و ق ع ود ا و ع ل ى ج ن وب ك م ف ا ذ ا اط م ا ن ن ت م ف ا ق يم وا ال صلا ة إ ن ال صلاة آ ان ت ع ل ى ال م و م ن ين آ ت اب ا م و ق وت ا. (النساء: ١٠٣) Untuk menanamkan kemampuan melaksanakan shalat dengan baik dan benar, diperlukan latihan dan pembiasaan secara terus menerus. M Ngalim Purwanto dalam bukunya Ilmu Pendidikan Praktis dan Teoritis mengatakan bahwa Pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan yang penting sekali terutama pada anak anak. Pembiasaan sangat penting karena akan membentuk dan mempengaruhi terhadap watak anak pada masa dewasa dan hari tuanya. 3 Pada Sekolah Dasar, pelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi bidang keimanan, ibadah, muamalah, akhlak, alquran dan sejarah. Di bidang ibadah di antaranya diajarkan tentang pelaksanaan shalat dari kelas II sampai kelas IV. Pada materi shalat, siswa tidak cukup sekedar mengetahui materinya semata, akan tetapi yang lebih penting harus memahami dan mampu 2 Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, (Jakarta: Atthahiriyah, 1976), h. 71 3 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Praktis dan Teoritis (Bandung: Remaja Rosdakarya 1993),h. 224.

3 mempraktikkan dengan baik, sehingga dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari. Untuk menjadikan siswa memiliki pemahaman dan keterampilan shalat,apalagi mampu mengamalkannya merupakan suatu hal yang tidak mudah. Oleh karena itu diperlukan suatu proses bimbingan dan pengajaran yang berkesinambungan. Dalam teori pengajaran disebutkan, bahwa dalam pengajaran hendaknya terjadi interaksi edukatif yaitu hubungan yang berlangsung suatu ikatan untuk mempelajari suatu tujuan pendidikan dan pengajaran yang dinamakan interaksi belajar mengajar 4 Dalam interaksi belajar mengajar, tidak hanya guru yang berperan, namun siswa juga dituntut untuk berperan aktif agar memperoleh pemahaman dan keterampilan yang lebih baik, karena terjadi komunikasi yang baik antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa. Sekolah merupakan salah satu lembaga atau lingkungan pendidikan yang sangat penting dalam menanamkan Pendidikan agama, terutama shalat. Apalagi sebagian besar orang tua lebih banyak menyerahkan pendidikan agama anaknya kepada guru-guru di sekolah. Oleh sebab itu pendidikan agama, terutama tentang shalat penting diajarkan di sekolah, baik secara teori kognitif maupun praktis psikomotorik. Dari pengamatan penulis, kemampuan siswa kelas IV SDN Kolam Kanan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala baik pemahaman maupun keterampilannya masih kurang, apa lagi membedakan gerakan dan bacaan shalat antara yang rukun dan sunat. Hal ini diduga karena metode pembelajaran yang digunakan oleh guru 2008), h. 1 4 Sardiman, A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

4 Agama Islam lebih banyak ceramah dan hanya diperagakan oleh guru tanpa melibatkan siswa. Proses pembelajaran seperti ini bila diteruskan tentu akan memperoleh hasil yang kurang sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, Penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode tanya jawab, demonstrasi dan latihan, agar siswa lebih memahami dan terampil dalam mempraktikkan shalat. Kemudian hasil penelitian ini akan dijadikan sebagai bahan untuk menyusun skripsi PTK yang berjudul: PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN SHALAT MELALUI METODE TANYA JAWAB, DEMONSTRASI DAN LATIHAN SISWA KELAS IV SDN KOLAM KANAN KECAMATAN WANARAYA BARITO KUALA. B. Identifikasi Masalah Memperhatikan hal-hal di atas, maka permasalahan yang ada pada saat ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Kurangnya pemahaman dan keterampilan siswa dalam praktik shalat secara baik dan benar. 2. Kurang variasinya metode pembelajaran yang digunakan, untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan shalat siswa tersebut. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:

5 1. Bagaimana pemahaman dan keterampilan siswa kelas IV SDN Kolam Kanan dalam shalat? 2. Bagaimana penggunaan metode tanya jawab, demonstrasi dan latihan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan shalat pada siswa kelas IV SDN Kolam Kanan Kecamatan Wanaraya Barito Kuala? 3. Bagaimana sikap siswa terhadap metode Tanya Jawab, Demonstrasi dan Latihan? D. Cara Pemecahan Masalah Permasalahan lemahnya pemahaman dan keterampilan shalat siswa kelas IV SDN Kolam Kanan tersebut di atas akan dilaksanakan pemecahan masalahnya dengan menggunakan metode tanya jawab, demonstrasi dan latihan dalam proses belajar mengajar. Dengan beberapa metode tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan shalat siswa. E. Hipotesis Tindakan Hipotesis yang diterapkan dalan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: Dengan diterapkannya metode tanya jawab, demonstrasi dan latihan, dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam shalat. F. Tujuan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini, bertujuan untuk hal hal berikut: 1. Untuk mengetahui pemahaman dan keterampilan shalat, siswa kelas IV SDN Kolam Kanan Kecamatan Wanaraya Batola.

6 2. Untuk mengetahui efektifitas metode tanya jawab, demonstrasi dan latihan dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam shalat. G. Manfaat penelitian Hasil dari Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik bagi guru (peneliti) maupun siswa. 1. Manfaat bagi guru antara lain: a. Dapat memperbaiki proses pembelajaran yang lebih baik. b. Dapat menerapkan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar. c. Akan terbiasa melakukan penelitian tindakan kelas,sehingga memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. 2. Bagi siswa: a. Siswa akan lebih berperan aktif, dan menarik perhatian siswa. b. Dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dibidang pendidikan agama Islam, terutama dalam shalat.