PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Rini Tri Irianingsih 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Key Words: Cooperative learning model with Mind Mapping technic, fraction, student s activity, student s mistakes, effectiveness

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Arynda 28, Susanto 29, Dafik 30

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes

Dwi Septi 25,Hobri 26, Arika Indah K. 27

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

Key Words : cooperative learning two stay two stray, interactive cd, student learning achievement, cylinder and cone.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

Ermika Cahya Widayanti, Indrawati. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Kadikma, Vol. 5, No. 3, hal 9-18, Desember 2014

Key Words: Accelerated learning, student s achievement, Linier Program

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

Desi Wahyuningtyas 16, Didik Sugeng Pambudi 17, Dinawati Trapsilasiwi 18

PENERAPAN MODEL EXPERIENTAL LEARNING

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Ningsih et al., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Herdika Lestiyaningsih 6, Hobri 7, Arika Indah 8

) PADA SISWA SMA NEGERI 1 PUNGGUR

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Neni 34, Suharto 35, Dinawati T. 36

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND

Girlda Elynikie B. 25, Dinawati Trapsilasiwi 26, Arif Fatahillah 27

Dyna Probo Mukti 19, Susanto 20, Dafik 21

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Randi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi 2 Susi Setiawani 3 ABSTRACT

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALLTHROWING

Anggraeni et al., Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman...

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R

Pendahuluan. Ratnasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Word Square.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Journal of Elementary Education

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM DENGAN STRATEGI PQ4R DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN BIOLOGI

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIID SMP N 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN INDEX CARD MACHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 PURWODADI KABUPATEN PASURUAN

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATION OF READING AND COMPOSITION) UNTUK ENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IRISAN DAN GABUNGAN DUA HIMPUNAN KELAS VII A SMP 1 ISLAMJEMBER SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Mauhibatul Khoroid 22, Dinawati Trapsilasiwi 23, Susi Setiawani 24 Abstract. The goals of this research were: (1) to describe the application of cooperative learning type CIRC; (2) to analyze the students activities; (3) to analyze the students achievement achievement at 7 A Islamic Junior High School Jember. The type of this research was Classroom Action Research. The research methodology of this study used Hopkins scheme model which is spiral shaped. Data collection method of this research used observation, documentation, interview, and test. The data analysis used: (1) the percentage of students learning activities; (2) the percentage of achievement. This research was done through two cycles and there was two meeting in every cycle. The percentage classically of achievement in first cycle was 26,67 %. The percentage of students achievement at second cycle was 86,67 %. Key Words : Students activities, Implementing of cooperative learning CIRC, Intersection and union of two sets PENDAHULUAN Sebagian besar orang yang menganggap bahwa matematika merupakan suatu pertanda perkembangan intelegensi manusia. Selain itu, matematika juga merupakan salah satu cara mengembangkan cara berpikir. Oleh karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan pada peserta didik sejak usia dini. Namun mutu pendidikan Indonesia terutama dalam mata pelajaran matematika masih rendah. Waktu yang digunakan siswa Indonesia di sekolah tidak sebanding dengan prestasi yang diraih. Hal ini terjadi karena adanya permasalahan dengan metode pengajaran matematika di negara ini. Oleh karena itu sudah saatnya guru matematika membuka paradigma baru dalam pola pengajaran matematika di kelas di mana matematika yang selama ini dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan dan 22 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 23 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 24 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember

72 Kadikma, Vol. 4, No. 3, hal 71-80, Desember 2013 menakutkan berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan dan mengasyikkan. Kegiatan pembelajaran matematika dilakukan dengan mengaitkan antara pengembangan diri dengan proses pembelajaran di kelas melalui pengalaman-pengalaman belajar yang inovatif, menantang, dan menyenangkan. Menurut Nasution (1982:43), murid lebih sering paham akan apa yang disampaikan oleh temannya daripada oleh guru. Bahasa yang digunakan oleh murid lebih mudah ditangkap oleh murid lain. Memanfaatkan bantuan murid dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan bahan pelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran kooperatif adalah cara yang efektif untuk memudahkan siswa untuk belajar. Pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam tipe. Menurut Slavin (2005:11), lima prinsip dalam metode PTS (Pembelajaran Tim Siswa) telah dikembangkan dan diteliti secara ekstensif. Tiga di antaranya adalah metode pembelajaran kooperatif yang dapat diadaptasikan pada sebagian besar mata pelajaran dan tingkat kelas. Calon pendidik harus mengerti akan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, calon pendidik harus pandai dalam memilih tipe-tipe pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam belajar matematika. Masalah yang dihadapi guru matematika di kelas VII A SMP 1 Islam Jember adalah rendahnya tingkat kerja sama antar siswa. Siswa yang tergolong pandai selalu aktif dalam kegiatan belajar mengajar, sedangkan siswa yang kurang pandai masih kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini mengakibatkan banyak siswa yang tidak tuntas dalam belajar matematika. Dalam nilai pokok bahasan irisan dan gabungan dua himpunan, banyak siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan. Sebanyak 64 % dari 30 siswa belum tuntas dan perlu program remedial untuk mencapai KKM, KKM yang ditentukan SMP 1 Islam Jember adalah 65. Selain rendahnya tingkat kerja sama antar siswa dalam belajar, berdasarkan observasi pembelajaran di kelas VII A menggunakan metode ceramah sehingga kurang menarik perhatian siswa. Untuk itu perlu adanya peningkatan kualitas pembelajaran agar siswa tidak bergantung kepada guru saja. Salah satu upaya peningkatan pembelajaran adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan menggunakan metode pembelajaran

Mauhibatul dkk : Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC 73 kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integration of Reading and Composition). Tahaptahap pembelajaran kooperatif tipe CIRC di dalam kelas meliputi: membentuk kelompok membaca, membentuk tim, membaca berpasangan, menuliskan cerita yang bersangkutan dengan tata bahasa cerita, menceritakan kembali isi cerita, pemeriksaan oleh pasangan, pengajaran langsung dalam memahami bacaan, dan melaksanakan tes. Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah memperhatikan penjelasan guru, membaca bacaan yang diberikan guru kepada kelompok, menuliskan kembali bacaan dengan tata tulis yang benar, mengerjakan LKS, berdiskusi dengan kelompok, presentasi, dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi himpunan yang meliputi operasi himpunan, diagram Venn, dan implementasi himpunan dalam kehidupan sehari-hari. Materi ini sangat cocok diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Dengan model pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu berinteraksi dengan kelompok dalam memahami materi irisan dan gabungan dua himpunan. Jika siswa belum memahami materi yang telah dibaca dalam LKS, siswa dapat bertanya kepada teman dalam kelompok membacanya atau teman dalam satu timnya. Dengan demikian, pembelajaran akan lebih menyenangkan. Materi ini sebenarnya tergolong materi yang mudah, akan tetapi banyak siswa yang merasa kesulitan dalam mengerjakan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa kelas VII A SMP 1 Islam Jember merasa bosan dengan pembelajaran yang didominasi oleh guru yaitu mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal. Dengan demikian, penerapan pembelajaran kooperatif tipe CIRC diharapkan membantu siswa kelas VII A SMP 1 Islam Jember dalam kelompok belajar. Selain hal tersebut, pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat melatih siswa untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam kecakapan berkomunikasi di dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, maka diadakan penelitian dengan rumusan masalah sebagai berikut: (1) bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integration of Reading and Composition) pada pokok bahasan irisan dan gabungan dua himpunan di kelas VII A SMP 1 Islam Jember semester genap tahun pelajaran 2012/2013; (2) bagaimana aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integration of Reading and Composition) pada pokok bahasan irisan dan gabungan dua himpunan

74 Kadikma, Vol. 4, No. 3, hal 71-80, Desember 2013 di kelas VII A SMP 1 Islam Jember semester genap tahun pelajaran 2012/2013; dan (3) bagaimana ketuntasan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integration of Reading and Composition) pada pokok bahasan irisan dan gabungan dua himpunan di kelas VII A SMP 1 Islam Jember semester genap tahun pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Melalui PTK guru dapat mengembangkan model-model mengajar yang bervariasi, pengelolaan kelas yang dinamis dan kondusif, serta penggunaan media dan sumber belajar yang tepat dan memadai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah model Hopkins. Menurut Aqib (2006:31), penelitian tindakan kelas dalam bentuk spiral terdiri dari empat tahap meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat tahap tersebut saling berhubungan dalam siklus yang berulang. Penelitian ini direncanakan dua siklus dengan setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan, pertemuan pertama dilakukan pembelajaran, pertemuan ke dua dilakukan pembelajaran, dan pertemuan ke tiga diadakan tes akhir siklus. Penelitian berakhir jika sudah tercapai ketuntasan klasikal, yaitu apabila terdapat minimal 65% subyek penelitian telah mencapai nilai akhir minimal 65 dari nilai maksimal 100 (disesuaikan dengan KKM dan SKBM SMP 1 Islam Jember). Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode observasi, metode dokumentasi, metode wawancara, dan metode tes. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe CIRC, aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan ketuntasan hasil belajar siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Persentase keaktifan siswa dan guru ditentukan dengan menggunakan rumus : Keterangan : persentase keaktifan jumlah skor yang diperoleh (Depdiknas dalam Azizah, 2011:31)

Mauhibatul dkk : Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC 75 jumlah skor seluruhnya Dengan kriteria sebagai berikut : Tabel 1 : Kriteria Keaktifan Siswa dan Guru Persentase Keaktifan Kriteria P 95% Sangat Aktif 80% P < 95% Aktif 65% P < 80% Cukup Aktif 50% P < 65% Kurang Aktif P < 50% Tidak Aktif (Depdiknas dalam Sukardi, 1983:100) Ketuntasan hasil belajar siswa diperoleh dari nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif CIRC. SMP 1 Islam Jember mempunyai kriteria ketuntasan yang disesuaikan dengan KKM yang telah ditetapkan yaitu: a. Daya serap perorangan Seorang siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai skor 65 dari skor maksimal 100. b. Daya serap klasikal Suatu kelas dikatakan tuntas apabila terdapat minimal 75% dari seluruh siswa yang telah mencapai skor 65 dari skor maksimal 100. Persentase ketuntasan belajar siswa diperoleh dengan rumus : Keterangan : persentase ketuntasan hasil belajar jumlah siswa yang tuntas belajar jumlah seluruh siswa Adapun penilaian pada SMP 1 Islam diperoleh dari penilaian aktivitas siswa, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan penilaian tes. Rumus yang digunakan untuk menghitung adalah: Keterangan: = Nilai Akhir Siswa

76 Kadikma, Vol. 4, No. 3, hal 71-80, Desember 2013 = Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa = Rata-rata Nilai LKS = Nilai Tes HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan pembelajaran kooperatif tipe CIRC pokok bahasan irisan dan gabungan dua himpunan di kelas VII A SMP 1 Islam Jember dilaksanakan dengan baik. Ada beberapa tahapan di dalam pembelajaran kooperatif tipe CIRC yaitu: membentuk kelompok membaca, membentuk tim, membaca berpasangan, menuliskan cerita yang bersangkutan dengan tata bahasa cerita, menceritakan kembali isi cerita, pemeriksaan oleh pasangan, pengajaran langsung dalam memahami bacaan, dan melaksanakan tes. Aktivitas Siswa Tabel 2 : Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus I Pembelajaran Siklus I Aspek Penilaian Aktivitas Siswa (%) A B C D E F G Pembelajaran 1 73,33 71,11 67,78 68,89 66,67 63,33 62,22 Pembelajaran 2 68,89 63,33 66,67 80,00 83,33 67,78 57,78 Rata-rata 69,17 67,22 70,84 74,72 70,28 62,78 60,00 Tabel 3 : Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus II Pembelajaran Siklus I Aspek Penilaian Aktivitas Siswa (%) A B C D E F G Pembelajaran 1 77,78 76,67 68,89 78,89 76,67 67,78 68,89 Pembelajaran 2 78,89 83,33 81,11 85,56 87,78 66,67 68,89 Rata-rata 79,17 77,50 78,61 82,23 74,73 68,06 68,89 Keterangan: A = Memperhatikan penjelasan dari guru B = Membaca bacaan yang diberikan oleh guru C = Menuliskan kembali bacaan dengan tata tulis yang benar D = Mengerjakan LKS E = Berdiskusi dengan kelompok F = Presentasi G = Memberikan tanggapan kepada kelompok lain

Mauhibatul dkk : Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC 77 Gambar 1. Diagram Persentase Aktivitas Siswa Dari diagram di atas, persentase setiap aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I aktivitas memperhatikan penjelasan dari guru sebesar 69,17%; membaca bacaan yang diberikan oleh guru sebesar 67,22%; menuliskan kembali bacaan dengan tata tulis yang benar sebesar 70,84%; mengerjakan LKS sebesar 74,72%; berdiskusi dengan kelompok mencapai 70,28%; presentasi sebesar 62,78%; dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain memiliki persentase 60,00%. Sedangkan pada siklus II aktivitas memperhatikan penjelasan dari guru mencapai 79,17%; membaca bacaan yang diberikan oleh guru mencapai 77,50%; menuliskan kembali bacaan dengan tata tulis yang benar sebesar 78,61%; mengerjakan LKS mencapai 82,23%; berdiskusi dengan kelompok mencapai 74,73%; presentasi sebesar 68,06%; dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain mencapai 68,89%. Sedangkan hasil observasi aktivitas guru didapatkan hasil sebagai berikut: (1) pada pembelajaran 1 sebesar 83,33%; (2) pembelajaran 2 sebesar 91,67%; (3) pembelajaran 3 sebesar 95,83%; dan (4) pembelajaran 4 sebesar 87,5%. Kenaikan persentase aktivitas guru tersebut karena guru sudah memahami cara menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Sedangkan pada pembelajaran ke-4 aktivitas guru mengalami penurunan karena siswa lebih sulit untuk diatur saat presentasi. Hasil penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) menunjukkan peningkatan. Hasil penilaian LKS terlihat pada tabel berikut :

78 Kadikma, Vol. 4, No. 3, hal 71-80, Desember 2013 Tabel 4. Hasil Penilaian LKS Siswa Skor Nama Tim Siklus 1 Siklus 2 N 2 LKS 1 LKS 2 N 2a LKS 3 LKS 4 N 2b TIM I 67 82 74,5 100 98 99 86,75 TIM II 41 70 55,5 33 100 66,5 61 TIM III 37 85 61 98 97 97,5 79,25 TIM IV 74 72 73 92 99 95,5 84.25 TIM V 36 67 51,5 91 100 95,5 73,5 TIM VI 63 89 76 99 100 99,5 87,75 Rata-Rata Tiap Pertemuan 53 77.5 85,5 99 Keterangan: N 2a : Rata-rata nilai LKS Siklus I N 2b : Rata-rata nilai LKS Siklus II : Rata-rata nilai LKS Siklus I dan II N 2 Dari Tabel 4 tersebut membuktikan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan pemahaman siswa secara keseluruhan pada materi irisan dan gabungan dua himpunan. Hasil tes akhir siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata nilai tes siswa adalah 53,83. Sedangkan pada siklus II rata-rata nilai tes siswa adalah 69. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan pemahaman siswa secara individu. Meningkatnya aktivitas siswa, nilai LKS, dan nilai tes berpengaruh pada nilai akhir siswa. Nilai akhir siswa digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan siswa terlihat dari hasil analisis ketuntasan siswa siklus II yang sudah mencapai ketuntasan secara klasikal walaupun pada siklus I belum mencapai ketuntasan klasikal. Pada siklus I persentase ketuntasan sebesar 26,67% yaitu sebanyak 8 siswa dinyatakan tuntas dan 22 siswa dinyatakan tidak tuntas, sedangkan pada siklus II persentase ketuntasan sebesar 86,67% yaitu sebanyak 26 siswa dinyatakan tuntas dan 4 siswa dinyatakan tidak tuntas. Pada dasarnya pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe CIRC bertujuan agar siswa dapat meningkatkan minat membacanya, mampu berkomunikasi dengan baik dengan teman, dan menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe CIRC juga dapat menumbuhkan kemampuan guru dalam mengelola kelas menjadi kelompok-

Mauhibatul dkk : Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC 79 kelompok belajar. Guru lebih aktif dan komunikatif dalam mengatur jadwal kegiatan dan jadwal tes yang aka dilaksanakan. Oleh karena itu, pembelajaran kooperatif tipe CIRC agar dapat berjalan lancar maka diperlukan kesiapan dan kematangan strategi yang akan diterapkan oleh guru. KESIMPULAN DAN SARAN Penerapan pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integration of Reading and Composition) pada pokok bahasan irisan dan gabungan dua himpunan di kelas VII A SMP 1 Islam Jember semester genap tahun pelajaran 2012/2013 berjalan dengan baik meskipun terdapat beberapa kendala. Kendala pada siklus I diperbaiki sehingga pada siklus II keterlaksanaan fase-fase pembelajaran terlihat lebih baik. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dari siklus I sampai siklus II. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 26,67% yaitu terdapat 8 siswa dinyatakan tuntas dalam pembelajaran dan 22 siswa dinyatakan tidak tuntas dalam pembelajaran. Pada siklus II persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 86,67% yaitu 26 siswa dinyatakan tuntas dalam pembelajaran dan 4 siswa dinyatakan tidak tuntas dalam pembelajaran. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat diberikan beberapa saran. Bagi guru, hendaknya melaksanakan inovasi pembelajaran, agar siswa tidak merasa bosan dan siswa juga aktif selama mengikuti pembelajaran dan hendaknya guru memperhatikan tindakan-tindakan yang dilakukan saat pembelajaran, apakah sudah benar atau belum. Bagi siswa, hendaknya lebih konsentrasi dalam memahami materi, lebih memahami soal, dan meneliti kembali jawaban yang telah dikerjakan. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya model pembelajaran ini perlu dikembangkan dan diujicobakan untuk pokok bahasan matematika yang lain. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Azizah, Rina. 2011. Penerapan PQ4R (Preview, Question, Read, Recite, Reflect, Review) dengan Teori Belajar Gagne Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

80 Kadikma, Vol. 4, No. 3, hal 71-80, Desember 2013 Belajar Siswa Pada Pembelajaran Materi Luas Permukaan dan Volume Kubus dan Balok Kelas VIII A SMP Negeri 1 Bangsalsari Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011. Tidak Diterbitkan. Skripsi: FKIP Universitas Jember. Nasution. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Slavin, Robert E.. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sukardi, et al. Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta: Rineka Cipta