HORMONAL PRIA. dr. Yandri Naldi

dokumen-dokumen yang mirip

FISIOLOGI FUNGSI ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI. Dr. Akmarawita Kadir., M.Kes., AIFO

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1

OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS. Titta Novianti

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

Function of the reproductive system is to produce off-springs.

HORMON REPRODUKSI JANTAN

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

Sisten reproduksi pria dan wanita A.Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria.

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA Remaja dan Pubertas

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal seperti Domba Ekor Gemuk (DEG) maupun Domba Ekor Tipis (DET) dan

BAB I PENDAHULUAN. internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang berpengaruh pada

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

Anatomi/organ reproduksi wanita

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencapai tata kehidupan yang selaras dan seimbang dengan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. menuju dewasa dimana terjadi proses pematangan seksual dengan. hasil tercapainya kemampuan reproduksi. Tanda pertama pubertas

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pubertas merupakan suatu tahap penting dalam proses tumbuh kembang

PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN

OBAT YANG MEMPENGARUHI REPRODUKSI PRIA KELOMPOK 23

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed

BAB I PENDAHULUAN. kadar hormon seseorang. Aging proses pada pria disebabkan oleh menurunnya sistem

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanaman Blustru/Mentimun Aceh (Luffa aegyptica Roxb.)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP. merupakan alkohol yang paling sederhana dengan rumus kimia CH 3 OH.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. subfilum vertebrata atau hewan bertulang belakang. Merak hijau adalah burung

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

MODUL BIOLOGI KELAS XI-IPA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam

JURNAL BIOLOGI, Vol. 2 No. 2, Tahun 2013, Halaman 1-13

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior

HUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD. Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Population Data Sheet (2014), Indonesia merupakan

B. SISTEM HORMON / ENDOKRIN

- - SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - - sbl2reproduksi

HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS

BAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. negara-negara berkembang dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

II. TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Antonius Budi Santoso, Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr. M.Kes. Pembimbing II: Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin

SISTEM ENDOKRIN. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSES KONSEPSI DAN PERTUMBUHAN JANIN Oleh: DR.. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.

GIZI DAUR HIDUP: Gizi dan Reproduksi

LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON)

D. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Late-onset hypogonadism (LOH) atau andropause secara klinis dan

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

I. PENDAHULUAN. pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan

BAB IV SISTEMA REPRODUKSI A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007)

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja kegiatan seksual jantan; dan (3) pengaturan fungsi reproduksi jantan. pria dengan berbagai hormonal (Guyton, 2000)

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang. Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan.

10/17/2009 KONSEP DASAR. Kelenjar dalam sistem endokrin

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Rokok

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK PEMERIKSAAN SPERMA BLOK LIFE CYCLE ANGGOTA KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem

BAB I PENDAHULUAN. 2001) dan menurut infomasi tahun 2007 laju pertumbuhan penduduk sudah

Proses pencernaan makanan yang terjadi pada organ 3, 4 dan 5 adalah...

I. PENDAHULUAN. disfungsi ereksi, dan ejakulasi dini. Pada tahun 2025, diduga terdapat 322 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Bab SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Transkripsi:

FUNGSI REPRODUKSI PRIA DAN HORMONAL PRIA dr. Yandri Naldi Fisiologi Kedokteran Unswagati cirebon

Sistem reproduksi pria Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria. Organ Reproduksi terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ Reproduksi Dalam terdiri atastestis, Epididimis, Vas deferens, Vesikula seminalis, Kelenjar prostat, Duktus ejakulatorius Organ Reproduksi Luar terdiri dari penis dan skrotum.

Organ Reproduksi pria Testis : gambar terdiri dari lilitan tubulus seminiferus merupakan tempat pembentukan sperma Sperma dialirkan ke epididimis vas deferens duktus ejakulatorius Isi vesikula seminalis juga mengalir melalui ampula prostat duktus ejakulatorius

Organ Reproduksi pria FungsiVesikula seminalis adalah mensekresi zat gizi ii( (a.l fruktosa), Prostaglandin fibrinogen Fungsi kelenjar prostat adalah mensekresi cairan encer yang mengandung : asam sitrat & asam fosfat, Kli Kalsium enzim pembeku profibrinolisin Berperan untuk meningkatkan a motilitas sperma dalam proses fertilisasi

PENGATURAN HIPOFISE Sistem reproduksi pria diatur melalui mekanisme hormonal yang berpusat pada hipotalamus dan hipofise Hipotalamus mensekresi : GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) LHRH (Luteinizing Hormon Releasing Hormon) Hipofise mensekresi : FSH yang dirangsang oleh GnRH LH yang dirangsang oleh LHRH

GONADOTROPIN Gonadotropin disekresi oleh hipofise anterior Hormon gonadotropin antara lain terdiri dari ; LH (hormon lutein) berperan dalam merangsang sel leydig menghasilkan testosteron FSH berperan merangsang sel sertoli menghasilkan estrogen/estradiol Mekanisme umpan balik : Spermatogenesis akan menghambat sekresi FSH Testosteron yang meningkat merangsang hipofise menurunkan sekresi LH

SPERMATOGENESIS Spermatogenesis terjadi setelah usia pubertas Tahap-tahap spermatogenesis : Proliferasi/pembelahan mitosis : spermatogonia/sel epitel germinal spermatosit Pembelahan meiosis : spermatosit primer spermatosit sekunder spermatid Spermiogenesis : spermatid spermatozoa Proses ini terjadi selama + 75 hari

SPERMATOGENESIS Faktor-faktor yang merangsang g terjadinya spermatogenesis : LH (hormon lutein) berperan dalam merangsang sel leydig menghasilkan testosteron Testosteron, berperan pada tahap pembelahan spermatogonia spermatosit FSH berperan merangsang sel sertoli menghasilkan estrogen/estradiol Estrogen, berperan dalam tahap spermiogenesis (spermatid spermatozoa)

SPERMATOGENESIS Setelah sperma terbentuk di tubulus seminiferus mengalami pematangan di epididimis Sel sertoli di epididimis menghasilkan nutrisi dan hormon lain untuk mematangkan sperma Setelah matang, sperma akan disimpan di epididimis dan vas df deferens Sperma akan dikeluarkan ke dalam duktus ejakulatorius dan uretra melalui proses ejakulasi

EJAKULASI Ejakulasi adalah suatu proses pengeluaran sperma sebagai akhir dari aksi seksual pria Aksi seksual pria terdiri dari tahap-tahap : 1. Ereksi : impuls saraf parasimpatik arteri penis berdilatasi darah memenuhi sinusoid jar.kavernosa penis jar. Erektil penis menggembung penis membesar 2. Lubrikasi : impuls saraf parasimpatik merangsang kel uretra & bulbouretra menghasilkan lendir lubrikan

EJAKULASI 3. Emisi : rangsang seksual meningkat refleks simpatis pleksus hipogastric kontraksi vas deferens & ampula sperma keluar, bercampur mukus dari kel vesikula seminalis terbentuk cairan semen di duktus ejakulatorius 4. Ejakulasi : pengisian cairan di uretra merangsang saraf pudendal ke korda sakralis kontraksi otot ischiocavernosus dan bulbocavernosus menekan jar erektil penis timbul tekanan ritmik yang mendorong cairan semen keluar dari uretra

TESTOSTERON & HORMON KELAMIN PRIA LAIN Testosteron adalah hormon utama yang berperan dalam spermatogenesis Dihasilkan oleh sel-leydig pada testis Testosteron merupakan senyawa steroid setelah lh disekresi masuk aliran darah dipecah dalam bentuk dihidrotestosteron dimetabolisme di hati menjadi androsteron dan dehidroandrosteron berikatan dengan glukoronid dieksresi kedalam usus & urin

TESTOSTERON & HORMON KELAMIN PRIA LAIN Testosteron berperan pula dalam : pematangan fungsi seksual pria : penis, skrotum dan testis membesar 8 x lipat pd usia 20thn Pematangan fungsi seksual sekunder pria : pertumbuhan & penyebaran rambut tubuh Menurunkan pertumbuhan rambut kepala Memperberat suara (hipertrofi laring) Meningkatkan massa otot Menguatkan tulang (meningkatkan jml matriks tulang) Pengaruh pada metabolisme : Meningkatkan metabolisme basal & keseimbangan cairan Meningkatkan sel darah merah

Hormon pada Pria Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan. LH (Luteinizing Hormone) LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron FSH (Follicle Stimulating Hormone) FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi. Estrogen Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma. Hormon Pertumbuhan Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.

KELAINAN SISTEM REPRODUKSI PRIA Kelainan fungsi testis, antara lain : Orchitis Cryptorchidism Varicocele Male sexual disfunction Kli Kelainan fungsi sexual, antara li lain : Disfungsi ereksi Ejakulasi prematur Ejakulasi retrograde

Gangguan pada Sistem Reproduksi Pi Pria Hipogonadisme Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. TANDA TANDA dan SIMPTOM HIPOGONADISME; =Dispungsi ereksi (mati pucuk) =ketidak suburan =Penurunan pertumbuhan bulu badan dan janggut =pertambahan lemak dan penurunan kekuatan otot serta osteoporosis =penurunan besar atau kekenyalan buah zakar =perkembangan jaringan buah dada =Hipogonadisme juga dapat menyebabkan perubahan emosi dan mental,ketika testosteron menurun, setengah lelaki akan mengalami simptom seperti wanita menopause.ini termasuk letih,kurang keinginan seks,sukar memusatkan perhatian,radang,resah dan murung.

Kriptorkidisme Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.

varikokel Varikokel adalah varises di dalam skrotum. Varikokel terjadi akibat kelainan pada katup vena di sepanjang korda spermatika. Kelainan katup ini menghambat aliran darah sehingga darah mengalir kembali dan terjadi pelebaran vena. Perkembangan varikokel biasanya berlangsung lambat dan bisa tanpa gejala. Lebih sering menyerang pria berusia 15-25 tahun. Varikokel merupakan penyebab terjadinya kemandulan pada 39% penderita kemandulan.

Torsio testis Torsio testis terjadi ketika testis yang normalnya berikatan dengan skrotum oleh sebuah ligamen kecil yang menjadi dasarnya itu menjadi longgar. Testis bisa berputar dengan sendirinya sehingga aliran darahnya terputus. Keadaan inimerupakan keadaan darurat dan pembedahan bdh diperlukan dan sebaiknya dilakukan dalam 5 jam dari saat munculnya gejalauntuk jl menyelamatkan testis

Ejakulasi dini Pria dengan masalah ejakulasi dini masih memungkinkan kehamilan terjadi.pria dengan ejakulasi dini sedang masih memungkinkan proses kehamilan terjadi karena ejakulasi terjadi setelah proses penetrasi. Pria dengan ejakulasi dini berat tidak memungkinkan proses kehamilan terjadi karena ejakulasi telah terjadi sebelum penis masuk ke vagina atau ejakukasi terjadi diluar vagina.

Disfungsi ereksi Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh berbagai hal. Tapi secara garis besar penyebab b disfungsi i ereksi dapat dibagii menjadi 2 yaitu faktor organis dan psikis. Faktor organis disfungsi ereksi biasanya dilatarbelakangi penyakit seperti diabetes, hipertensi, hiperkolesterol, penyempitan pembuluh darah, dan pascaoperasi prostat. Faktor Psikis banyak berhubungan dengan kejenuhan, kejengkelan, kekecewaan, hilangnya daya tarik terhadap pasangan, trauma seksual, dan rasa takut gagal. gg faktor usia juga berpengaruh pada masalah disfungsi ereksi, dimana semakin tua usia semakin besar risiko disfungsi Ereksi.

Disfungsi ereksi

KONTROL FUNGSI TESTIS Fungsi testis dk dikontrol oleh Hypothalamic-Pituitary- Gonadal Axis (H-P-G Axis) melalui 2 mekanisme : H-P- Leydig cell axis H-P- seminiferous tubules axis

KONTROL FUNGSI TESTIS H-P- Leydig cell axis : Hipofise LH ditangkap oleh sel leydig mengaktifasi camp testosteron & estradiol maturasi spermatogenesis Peningkatan testosteron & estradiol umpan balik menurunkan LH H-P-seminiferous tub axis: Hipofise FSH berikatan dgn reseptor di sel sertoli androgen-binding protein berperan dalam inisiasi spermatogenesis

TERIMA KASIH