Gambar 1. Tridarma Perguruan Tinggi sebagai dasar kegiatan KKN dan keterkaitannya dalam mendukung konservasi PENDIDIKAN KONSERVASI SUMBERDAYA HAYATI

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Kawasan Pelestarian Alam (KPA). KSA adalah kawasan dengan ciri khas

MANUAL PROSEDUR. Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata Konservasi (KKNK)

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dilakukan secara tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tentang. sumber daya alam. Pasal 2 TAP MPR No.IX Tahun 2001 menjelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 6186/Kpts-II/2002,

Bab VI TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA TIDORE KEPULAUAN. 6.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Tidore Kepulauan

5.1. Analisis mengenai Komponen-komponen Utama dalam Pembangunan Wilayah Pesisir

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa yang patut dijaga, dikelola dan dikembangkan dengan baik

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan baik itu

BAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya. Pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam, termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. kepada pengembangan sektor jasa dan industri, termasuk di dalamnya

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. pesat pada dua dekade belakangan ini. Pesatnya pembangunan di Indonesia berkaitan

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1998 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN EKOSISTEM LEUSER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SKRIPSI HERIYANTO NIM : B

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENJELASAN ATAS QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR : 14 TAHUN 2002 TENTANG KEHUTANAN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1998 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN EKOSISTEM LEUSER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

MUSEUM GEOLOGI BLORA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 PENDAHULUAN. itu wajib bagi generasi muda untuk melestarikan dan menjaganya agar tidak. hilang terkena arus globalisasi dan modernisasi.

BAB I PENDAHULUAN km dan ekosistem terumbu karang seluas kurang lebih km 2 (Moosa et al

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi kesejahteraan masyarakat ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN spesies tumbuhan, 940 spesies diantaranya merupakan tumbuhan obat dan

BAB I PENDAHULUAN. Wisata alam dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang

I. PENDAHULUAN. Tatanan lingkungan, sebenarnya merupakan bentuk interaksi antara manusia dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Ecotouris, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi ekowisata. Ada

Modul 1: Pengantar Pengelolaan Sumber Daya Air

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang Kabupaten Belitung TA LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya alam juga semakin besar, salah satunya kekayaan alam yang ada

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

SILABUS SMA. Sumber Belajar. Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu

Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Kuliah Kerja Nyata Konservasi. Universitas Brawijaya MP.UJM-JB.1-MIPA-UB.08

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung

KURIKULUM 2013 KOMPETENSI DASAR GEOGRAFI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. produksi pertanian baik secara kuantitas maupun kualitas. Pada tahun 1984

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

PENGEMBANGAN KAWASAN GUA SUNYARAGI SEBAGAI TAMAN WISATA BUDAYA DI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. merupakan modal dasar bagi pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG

PEDOMAN 1 PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN/ PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (ARAH DAN FOKUS KEGIATAN PKM)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

2 Indonesia, baik pada masa lalu, masa kini, maupun yang akan datang, perlu dimanfaatkan sebagai modal pembangunan. Sebagai karya warisan budaya masa

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan, tumbuhan telah memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bumi, namun demikian keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya sangat

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen lingkungan yang sangat penting bagi. kehidupan. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi,

PENANGGUNG JAWAB : Ketua LPPM Universitas Bangka Belitung. KETUA DEWAN REDAKSI : Suhardi. SEKERTARIS DEWAN REDAKSI : Budi Afriansyah

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PROSPEK DAN ARAHAN PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA KEPULAUAN KARIMUNJAWA DALAM PERSPEKTIF KONSERVASI TUGAS AKHIR (TKP 481)

Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan

KRITERIA KAWASAN KONSERVASI. Fredinan Yulianda, 2010

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim (Dudley, 2008). International Union for Conservation of Nature

PERATURAN DESA.. KECAMATAN. KABUPATEN... NOMOR :... TAHUN TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMANFAATAN SUMBER AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimilikinya selain faktor-faktor penentu lain yang berasal dari luar. Hal ini

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. kata yaitu pari yang berarti banyak, berkali-kali,berputar-putar, sedangkan wisata

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.14/Menhut-II/2007 TENTANG TATACARA EVALUASI FUNGSI KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU

Transkripsi:

Pendahuluan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan sebagai salah satu perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. KKN bersifat wajib (3 SKS) bagi mahasiswa FMIPA sebagai salah satu manifestasi dari kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Kegiatan KKN merupakan sarana bagi mahasiswa untuk mengetahui, memahami kondisi dan mengaplikasikan pengetauan yang diperolehna kepada msayarakat secara langsung. Kuliah Kerja Nyata di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Brawijaya adalah salah satu kegiatan KKN tematik dengan mengangkat isu konservasi sumberdaya alam sebagai isu utama. Jurusan Biologi menyelenggarakan program KKN secara mandiri sebagai salah satu cara untuk mewujudkan visi dan misinya dalam mendidika mahasiswa memahami dan mengamalkan ilmu yang diberikan dalam melakukan konservasi kekayaan hayati secara integrated yang melibatkan masyarakat.sehingga lokasi KKN yang ada difokuskan pada kawasan yang memiliki potensi keragaman hayati tinggi dengan kondisi yang terancam kelestarianya. Kawasan yang dijadikan lokasi diantaranya adalah daerah konservasi Ranupane, kawasan hutan Sumberbendo-saradan-Madiun, Kawasan konservasi Rajegwesi-Banyuwangi dan Desa Pandansari-Malang. Secara umum aktivitas KKN difokuskan untuk melakukan konservasi keragaman hayati secara terpadu yang melibatkan masyarakat di dalamnya. Masyarakat yang berperan penting dalam kegiatan konservasi lingkungannya. Ruang lingkup kegiatan KKN pada bidang pendidikan, sosial budaya, dan konservasi. Kegiatan KKN diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sehingga masyarakat dapat mengelola alam dengan bijak dalam hubungannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi sarana untuk menggali potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia melalui pemberian berbagai keterampilan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan tetap menjaga keberlangsungan sumber daya alam yang ada saat ini untuk kepentingan generasi mendatang sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan selaras dengan alam. Oleh sebab itu, dengan adanya KKN diharapkan dapat meningkatkan hubungan kerjasama antara Jurusan Biologi Universitas Brawijaya dengan masyarakat setempat. Karena tema yang diangkat terkait erat dengan konservasi, maka KKN tematik Jurusan Biologi sering disebut sebagai Kuliah Kerja Nyata Konservasi, atau disingkat KKN-K. PENDIDIKAN Knowledge/IPTEK KONSERVASI SUMBERDAYA HAYATI Basis Data dan Informasi Penguatan masy. dan Dukungan publik PENELITIAN PENGABDIAN MASYARAKAT Gambar 1. Tridarma Perguruan Tinggi sebagai dasar kegiatan KKN dan keterkaitannya dalam mendukung konservasi Tujuan KKN-K 1. Penguatan Kapasitas Mahasiswa Jurusan Biologi telah merumuskan bahwa kegiatan KKN-K harus memberikan kontribusi secara nyata dalam tiga ranah kemampuan mahasiswa, yaitu: KOGNITIF Mampu melakukan analisis permasalahan, merencanakan, implementasi dan evaluasi kegiatan konservasi secara kreatif dan terintegrasi. AFEKTIF Memiliki etika, komitmen, respek, tangguh dalam menyelesaikan atau mengembangkan konservasi sumberdaya alam

Memiliki jiwa eco-entrepreneurship, berperikemanusiaan, mempunyai internal commitment/motivation, public service dan self motivation Mampu bekerja dalam tim, sopan dan santun dalam komunikasi dengan berbagai pihak PSIKOMOTORIK Terampil berkomunikasi secara efektif untuk melakukan advokasi, kampanye, pendidikan lingkungan hidup Terampil mengidentifikasi jenis, perilaku, masyarakat terkait pembangunan. Terampil menetapkan kelompok sasaran strategis dan menerapkan metode pendekatan yang tepat, dan menjadi fasilitator pendidikan lingkungan hidup Terampil menjalin dan memelihara jaringan kerjasama. 2. Penguatan Masyarakat Kepada masyarakat sasaran, tujuan dari KKN-K adalah ikut serta mendorong dan membantu masyarakat yang mandiri dalam pengelolaan sumberdaya alam sebagai bagian integral menuju kesejahteraan masyarakat dan bangsa dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, ahlak mulia dan keluruhan nilai-nilai budaya. 3. Tujuan Konservasi Tujuan arah konservasi kawasan yang ingin dicapai adalah 1. Membantu penyediaan data-data tentang keanekaragaman flora di wilayah sekitar loaksi KKN-K 2. Membantu penyediaan data tentang potensi alamiah kawasan Desa Ranupani 3. Tersedianya informasi tentang persepsi masyarakat terkait konservasi sumberdaya di lingkungan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru 4. Meningkatkan pemberdayaan alam kawasan Desa Ranupani oleh Mahasiswa Jurusan Biologi khususnya dan masyarakat setempat Desa Ranupani pada umumnya. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN Kuliah Kerja Nyata Konservas (KKN-K) Jurusan Biologi ini dilaksanakan pada liburan semester genap di beberapa lokasi diantaranya: 1. Desa Ranupane, Senduro, Lumajang 2. Desa Pandansari, Tumpang, Malang 3. Desa Sarongan, Pesanggaran, Banyuwangi 4. Desa Sumber bendo, Saradan, Madiun SASARAN KEGIATAN Sasaran dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata Konservasi (KKN-K) ini adalah seluruh warga masyarakat, baik anak-anak, pemuda, kaum pria dan wanita dilokasi KKN-K. PROGRAM KERJA 1. Pendidikan Pendidikan konservasi perlu ditanamkan sejak dini kepada masyarakat. Pemahaman konserasi yang baik pada masyarkat menjadi salah satu kunci utama dalam melakukan konservasi alam. Sehingga salah satu program KKN-K adalah melakuka pedidikan untuk memberi pemahaman tentang cara melakukan konservasi dan pentingnya melakukan konservasi kepada generasi muda dan orang tua. Pemberdayaan masyarakat untuk penguatan ekonominya merupakan salah satu kunci keberhasilan konservasi. Sehingga salah satu program KKN-K adalah melakukan pendidikan kepada masyarakat untuk meningkatkan ekonominya dengan memanfaatkan kekyaan hayati yang berkesinambungan dan menjaga pelestariannya. Salah satu model yang dapat dikembangkan adalah membangun desa wisata. Sehingga pendidikan ekotorisme dan bahasa inggris menjadi penting bagi masyarakat. 2. Sosial Budaya Plestarian Budaya setempat. Budaya setempat seperti upacara adat, tarian dan pola bercocok tanam menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sehingga budaya setempat perlu dilestarikan untuk meningkatkan citra desa wisata yang dicanangkan. Pelestarian budaya setempat dengan menghidupkan tradisi seperti memberi pedidikan tari setempat kepada generasi muda dan penyelenggaraan kegiatankegiatan budaya setempat. Melalui kegiatan pelatihan tari gandrung ini diharapkan dapat meningkatkan image budaya khas dari desa wisata setempat.

Pelatihan Pembuatan Pernak-Pernik ( Hand Craft). Melihat adanya potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang keduanya belum termanfaatkan secara optimal di daerah ini, maka kami peserta KKN-K mempunyai program kerja untuk melakukan pelatihan keterampilan membuat kerajinan tangan ( handcraft) berbahan baku lokal. Melalui pelatihan ini peserta yang terdiri dari ibu rumah tangga dan pelajar ini diharapkan dapat menambah keahlian dan keterampilan merekadalam membuat kerajinan tangan ( handcraft). Handcraft merupakan Kegiatan mengolah barang-barang di sekitar untuk dijadikan benda yang unik dan bernilai seni. Seperti namanya, handcraft, merupakan kerajinan yang dikerjakan dengan tangan menggunakan teknik-teknik tertentu dan menghasilkan karya yang tidak biasa dan bernilai ekonomis. Pernak-pernik ini akan menjadi salah satu daya tarik wisata tersendiri yang dikelola dengan baik akan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. Gambar 8. kegiatan pembuatan pernak-pernik (Hand craft) 3. Konservasi Pembuatan produk hasil alam di lokasi KKN. Pengembangan produk dari hasil alam di lokasi KKNK menjadi barang yang memiliki nilai jual lebih terus dilakukan agar pemanfaatan kekayaan alam dapat memberi nilai tambah bagi ekonomi dan juga lingkungan. Bahan-bahan yang dikembangkan difokuskan dari jenis kekayaan alam yang melimpah dan membebani ekosistem yang mengancam kelestarian lingkungan. Dengan demikian kegiatan ini memiliki fungsi perbaikan ekosistem dan mengingkatkan ekonomi masayarakat. Seperti misalnya Upaya restorasi untuk menghilangkan blooming Salvinea natans telah diupayakan dan menunjukkan adanya kemajuan yang signifikan. Namun hal ini menimbulkan masalah baru yaitu adanya Salvinea natans yang diangkat dari permukaan danau tidak dimanfaatkan dan hanya dibiarkan tertumpuk di pinggir danau. Upaya pemanfaatan dari Salvinea natans menjadi briket yang dapat digunakan untuk bahan bakar merupakan salah satu solusi yang dirasa tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Briket merupakan bahan bakar padat yang menjadi bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah. Saat ini bahan untuk membuat briket tak hanya dari batu bara saja. Sampah organik pun juga bisa dimanfaatkan, seperti dedaunan, kulit kelapa, rating-ranting tumbuhan kecil. Untuk mencegah rusaknya lingkungan akibat pemakaian kayu bakar, Biobriket teknologi alternatif atau tepatguna pengganti kayu bakar yang lebih murah dan efektif. Pembuatan briket juga dapat mengurangi ketergantungan warga desa Ranupani akan kayu sebagai bahan bakar. Eksplorasi dan Pemetaan. Diversitas flora dan fauna di daerah sekitar lokasi KKN-K masih sangat tinggi. Pemetaan akan keragaman hayati tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran tentang persebaran biodiversitas di daerah KKN. Pembuatan Panduan Lapangan Biodiversitas di lokasi KKN. Pembuatan panduan lapang biodiversitas di kolasi KKN sangat penting untuk memudahkan pengunjung untuk mengetahui kekyaan hayati di lokasi KKN. Selain itu, buku panduan lapang juga dapat digunakan sebagai sarana edukasi yang menarik bagi banyak orang. Perawatan Kawasan konservasi di lokasi KKNK. Salah satu upaya konkrit, serius dan kontinyu dalam melakukan konservasi adalah merawat lingkungan tersebut. Seperti contoh melakukan perawatan

danau ranupane untuk percepatan pengembalian fungsi danau yang tengah kritis. Persoalan di sekitar danau Ranu Pani, meliputi alih fungsi lahan sebagai resapan air, pendangkalan atau sedimentasi berdampak pada penurunan volume dan debit air, pencemaran limbah domestik dan sebagainya. Keindahan Ranupani tidak akan terjaga bila terdapat tangan-tangan tidak bertanggungjawab yang mengotori keindahan Danau Ranupani. Selain dengan danau Ranupani yang bersih dari bloomingsalvinea natans, sudah seharusnya juga bersih dari sampah. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan anak-anak Desa Ranupani dan warga untuk membersihkan Danau Ranupani dari sampah. (a) (b) (c) (d) Dokumentasi kegiatan; (a) Briefing sebelum melakukan bersih-bersih; (b) Kegiatan bersih-bersih; (c) Kegiatan mengambil sampah-sampah plastik; (d) Membuang sampah pada tempatnya (a) (b) Dokumentasi kegiatan; (a) Pembuatan briket: pengeringan Salvinea natans; (b) Briket yang sudah jadi