KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 110KEP/BSN/ 12/2008 /12/2005 TENTANG PENETAPAN 52 (LIMA PULUH DUA) STANDAR NASIONAL INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN STANDARDISASI NASIONAL KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

DAFTAR PENETAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TAHUN 2008

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 50/KEP/BSN/4/2012 TENTANG PENETAPAN REVISI 20 (DUA PULUH) STANDAR NASIONAL INDONESIA

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

Spesifikasi lapis tipis aspal pasir (Latasir)

Spesifikasi agregat untuk lapis fondasi, lapis fondasi bawah, dan bahu jalan

Cara uji berat isi beton ringan struktural

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Kepada Yth.: Para Pejabat Eselon I di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURAT EDARAN NOMOR : 46/SE/M/2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

BAB IV METODE PENELITIAN A.

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

BAB IV METODE PENELITIAN

EVALUASI KARAKTERISTIK AGREGAT UNTUK DIPERGUNAKAN SEBAGAI LAPIS PONDASI BERBUTIR

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

BAB IV METODE PENELITIAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Laboratorium Pengujian Bidang Struktur dan Konstruksi Bangunan

PEDOMAN. Penggunaan tailing untuk lapis pondasi dan lapis pondasi bawah DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton memiliki berat jenis yang cukup besar (± 2,2 ton/m 3 ), oleh sebab itu. biaya konstruksi yang semakin besar pula.

PENGGUNAAN RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Gambar 4.1. Bagan Alir Penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... ix

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan. Pengujian Bahan

PENGGUNAAN STANDAR, PEDOMAN DAN MANUAL DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KONSTRUKSI

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME DAN FILLER PASIR KWARSA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Berat Tertahan (gram)

BAB IV METODE PENELITIAN

Spesifikasi agregat untuk lapis permukaan jalan tanpa penutup

BAB V PENUTUP JULIE-CVL 11

BAB 3 METODE PENELITIAN

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

optimum pada KAO, tahap III dibuat model campuran beton aspal dengan limbah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

Cara uji kuat tekan beton ringan isolasi

PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR DALAM ADUKAN BETON

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Kontruksi Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PENGOLAHAN TIMAH (TIN SLAG) SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material utama yang banyak digunakan untuk

Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian

BAB III LANDASAN TEORI

Lampiran A...15 Bibliografi...16

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia Fakultas

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Spesifikasi kereb beton untuk jalan

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI DENGAN BAHAN TAMBAH ZEOLIT MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 33 TAHUN 1994 TENTANG

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.4 April 2015 ( ) ISSN:

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Beton Ringan ber-agregat Limbah botol plastik jenis PET (Poly Ethylene Terephthalate)

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

3.1 Lataston atau Hot Rolled Sheet

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Cara uji berat jenis tanah

BAB II LANDASAN TEORI

gambar 3.1. teriihat bahwa beban kendaraan dilimpahkan ke perkerasan jalan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton

ALTERNATIF PENGGUNAAN BATU KORAL UNTUK BETON DENGAN KUAT TEKAN fc 30 MPa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 110KEP/BSN/ 12/2008 /12/2005 TENTANG PENETAPAN 52 (LIMA PULUH DUA) STANDAR NASIONAL INDONESIA KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi kepentingan perlindungan terhadap konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta mengembangkan tumbuhnya persaingan yang sehat yang berkaitan dengan kepentingan keselamatan, keamanan, kesehatan, kelestarian fungsi lingkungan hidup, Rancangan (RSNI) yang disusun oleh Panitia Teknis perlu ditetapkan menjadi (SNI); b. bahwa Rancangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah dikonsensuskan dan dinyatakan memenuhi persyaratan untuk ditetapkan menjadi Standar Nasional Indonesia; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional tentang Penetapan 52 (lima puluh dua) ; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 199, Tambahan Lembaran Negara 4020); 2. Keputusan Presiden 13/M Tahun 2008 tentang Pengangkatan Kepala Badan Standardisasi Nasional; Memperhatikan :...

- 2 - Memperhatikan : Surat Sekretaris Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum : PR 01.06-L8/411 tanggal 22 Juli 2008 tentang Usulan RSNI yang telah melalui jajak pendapat menjadi RASNI; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG PENETAPAN 52 (LIMA PULUH DUA) STANDAR NASIONAL INDONESIA. PERTAMA : Menetapkan 3 (tiga) sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini. KEDUA : Menetapkan 49 (empat puluh sembilan) pada lajur 2 sebagai revisi dari pada lajur 3 sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini. KETIGA : sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi setelah 1 (satu) tahun ditetapkannya keputusan ini. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2008 KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL, ttd BAMBANG SETIADI LAMPIRAN I

- 3 - LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR : 110/KEP/BSN/12/2008 TANGGAL : 12 Desember 2008 DAFTAR PENETAPAN 3 (TIGA) STANDAR NASIONAL INDONESIA Standar Nasional Indonesia Judul (1) (2) (3) 1. SNI 7391:2008 Spesifikasi penerangan jalan di kawasan perkotaan 2. SNI 7392:2008 Tata cara perencanaan dan pelaksanaan bangunan gedung menggunakan panel jaring kawat baja tiga dimensi (PJKB-3D) las pabrikan 3. SNI 7393:2008 Spesifikasi asphaltic plug joint untuk jembatan KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL, ttd BAMBANG SETIADI LAMPIRAN II

- 4 - LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR : 110/KEP/BSN/12/2008 TANGGAL : 12 Desember 2008 DAFTAR 49 (EMPAT PULUH SEMBILAN) STANDAR NASIONAL INDONESIA HASIL REVISI YANG DITETAPKAN MENJADI STANDAR NASIONAL INDONESIA (1) (2) (3) 1. SNI 0004:2008 Tata cara commissioning instalasi pengolahan air 2. SNI 1739:2008 Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung 3. SNI 1740:2008 Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung SNI 91-0004-2007 Tata cara commisioning instalasi pengolahan air SNI 03-1739-1989 Metode pengujian jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung SNI 03-1740-1989 Pengujian bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung 4. SNI 1741:2008 Cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung SNI 03-1741-2000 Metode pengujian tahan api komponen struktur bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung 5. SNI 1742:2008 Cara uji kepadatan ringan untuk tanah SNI 03-1742-1989 Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah 6. SNI 1743:2008 Cara uji kepadatan berat untuk tanah 7. SNI 1964:2008 Cara uji berat jenis tanah SNI 03-1743-1989 Metode pengujian kepadatan berat untuk tanah SNI 03-1964-1990 Metode pengujian berat jenis tanah

- 5-8. SNI 1965:2008 Cara uji penentuan kadar air untuk tanah dan batuan 9. SNI 1966:2008 Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah 10. SNI 1967:2008 Cara uji penentuan batas cair tanah 11. SNI 1969:2008 Cara uji berat jenis penyerapan air agregat kasar 12. SNI 1970:2008 Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus 13. SNI 1972:2008 Cara uji slump beton 14. SNI 1973:2008 Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton 15. SNI 2407:2008 Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung 16. SNI 2411:2008 Cara uji kelulusan air bertekanan di lapangan 17. SNI 2417:2008 Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles SNI 03-1965 -1990 Metode Pengujian Kadar Air Tanah. SNI 03-1966-1990 Metode pengujian batas plastis tanah SNI 03-1967-1990 Metode pengujian batas cair dengan alat casagrande SNI 03-1969 - 1990 Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasa SNI 03 1970-1990 Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat halus SNI 03 1972 1990 Metode pengujian slump beton SNI 03-1973-1990 Metode pengujian berat isi beton. SNI 03-2407-1991 Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung SNI 03-2411-1991 Metode pengujian lapangan tentang kelulusan air bertekanan SNI 03-2417-1991 Metode pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles. 18. SNI 2436:2008 Tata cara pencatatan dan identifikasi hasil pengeboran inti SNI 03-2436-1991 Metode Pencatatan dan Interpretasi Hasil Pemboran Inti 19. SNI 2442:2008 Spesifikasi kereb beton untuk jalan SNI 03-2442-1991 Spesifikasi kurb beton untuk jalan

- 6-20. SNI 2444:2008 Spesifikasi bukaan pemisah jalur SNI 03-2444-1991 Spesifikasi bukaan pemisah jalur (separator) 21. SNI 2451:2008 beton sederhana bentang 5 m sampai dengan 25 m dengan fondasi tiang pancang SNI 03-2451-1991 sederhana bentang 10 meter dengan pondasi tiang pancang SNI 03-2532-1991 sederhana bentang 11 meter dengan pondasi tiang pancang SNI 03-2533-1991 sederhana bentang 12 meter dengan pondasi tiang pancang SNI 03-2534-1991 sederhana bentang 13 meter dengan SNI 03-2535-1991 sederhana bentang 14 meter dengan SNI 03-2536-1991 sederhana bentang 15 meter dengan SNI 03-2537-1991 sederhana bentang 16 meter dengan SNI 03-2538-1991 sederhana bentang 17 meter dengan SNI 03-2539-1991

- 7 - SNI 03-2539-1991 sederhana bentang 18 meter dengan SNI 03-2540-1991 sederhana bentang 19 meter dengan SNI 03-2541-1991 sederhana bentang 20 meter dengan SNI 03-2542-1991 sederhana bentang 21 meter dengan SNI 03-2543-1991 sederhana bentang 22 meter dengan SNI 03-2544-1991 sederhana bentang 23 meter dengan SNI 03-2545-1991 sederhana bentang 24 meter dengan SNI 03-2546-1991 sederhana bentang 25 meter dengan 22. SNI 2458:2008 Tata cara pengambilan contoh uji beton segar 23. SNI 2490:2008 Cara uji kadar air dalam produk minyak dan bahan mengandung aspal dengan cara penyulingan SNI 03-2458-1991 Metode pengambilan contoh untuk campuran beton segar SNI 06-2490-1991 Metode pengujian kadar air aspal dan bahan yang mengandung aspal

- 8-24. SNI 2496:2008 Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung udara untuk beton 25. SNI 2833:2008 Standar perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan 26. SNI 3242:2008 Pengelolaan sampah di permukiman 27. SNI 3402:2008 Cara uji berat isi beton ringan struktural 28. SNI 3404:2008 Tata cara pemasangan inklinometer dan pemantauan pergerakan horisontal tanah 29. SNI 3407:2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat 30. SNI 3409:2008 Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik dengan tabung pitot 31. SNI 3422:2008 Cara uji penentuan batas susut tanah 32. SNI 3423:2008 Cara uji analisis ukuran butir tanah 33. SNI 3454:2008 Tata cara pemasangan instrumen magnetis dan pemantauan pergerakan vertikal tanah SNI 03-2496-1991 Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung udara untuk beton SNI 03-2833-1992 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan jalan raya SNI 03-3242-1994 Tata cara pengelolaan sampah di permukiman SNI 03-3402-1994 Metode pengujian berat isi beton ringan struktural SNI 03-3404-1994, Tata cara pemasangan inklinometer. SNI 03-3407-1994 Metode pengujian sifat kekekalan bentuk batu terhadap larutan natrium sulfat dan magnesium sulfat. SNI 03-3409-1994 Metode pengukuran kecepatan aliran pada model fisik dengan alat ukur kecepatan aliran tipe tabung pitot SNI 03-3422-1994 Metode pengujian batas susut tanah SNI 03-3423-1994, Metode pengujian analisis ukuran butir tanah dengan alat hidrometer SNI 03-3454-1994, Tata cara pemasangan instrumen magnetis untuk mengukur gerakan vertikal tanah SNI 03-3455-1994 Tata cara pemantauan gerakan vertikal tanah dengan manggunakan instrumen magnetis

- 9-34. SNI 3965:2008 Tata cara pembuatan model fisik sungai dengan dasar tetap SNI 03-3965-1995 Metode pembuatan model fisik sungai dengan dasar tetap. 35. SNI 3967:2008 Spesifikasi bantalan elastomer tipe polos dan tipe berlapis untuk perletakan jembatan SNI 03-3967-2002 Spesifikasi perletakan elastomer jembatan tipe polos dan tipe laminasi SNI 03-4801-1998 Metode pengujian bantalan karet untuk perletakan jembatan 36. SNI 3981:2008 Perencanaan instalasi saringan pasir lambat SNI 03-3981-1995 Tata cara perencanaan instalasi saringan pasir lambat 37. SNI 4156:2008 Cara uji bliding dari beton segar SNI 03-4156-1996 Metode pengujian bliding dari beton segar 38. SNI 4427:2007 SNI 03-4427-1997 Cara uji kekesatan permukaan Metode pengujian kekesatan permukaan perkerasan menggunakan alat British perkerasan dengan alat Pendulum Pendulum Tester (BPT) 39. SNI 4799:2008 Spesifikasi aspal cair tipe penguapan sedang SNI 03-4799-1998 Spesifikasi aspal cair mantap sedang 40. SNI 4817:2008 Spesifikasi lembaran bahan penutup untuk perawatan beton 41. SNI 6369:2008 Tata cara pembuatan kaping untuk benda uji silinder beton SNI 03-4817-1998 Spesifikasi lembaran bahan penutup untuk perawatan beton SNI 06-6369-2000 Tata cara pembuatan kaping untuk benda uji silinder beton 42. SNI 6423:2008 Cara uji potensi penyumbatan sistem tanah-geotekstil dengan menggunakan rasio gradien SNI 13-6423-2000 Metode pengujian potensi penyumbatan sistem tanah-geotekstil 43. SNI 6748:2008 Cara uji kekesatan pada permukaan perkerasan menggunakan alat Mumeter SNI 03-6748-2002 Metode pengujian kekesatan permukaan jalan dengan MU-meter.

- 10-44. SNI 6749:2008 Spesifikasi lapis tipis aspal pasir (Latasir) 45. SNI 6753:2008 Cara uji ketahanan campuran beraspal terhadap kerusakan akibat rendaman 46. SNI 6773:2008 Spesifikasi unit paket instalasi pengolahan air 47. SNI 6774:2008 Perencanaan unit paket instalasi pengolahan air 48. SNI 6775:2008 Tata cara pengoperasian dan pemeliharaan unit paket Instalasi Pengolahan Air 49. SNI 6792:2008 Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong SNI 03-6749-2002 Spesifikasi bahan lapis tipis aspal pasir (Latasir) SNI 03-6753-2002 Metode pengujian pengaruh air terhadap kuat tekan campuran beraspal yang dipadatkan SNI 19-6773-2002, Spesifikasi Unit Paket Instalasi Penjernihan Air sistem konvensional dengan struktur baja SNI 19-6774-2002 Tata cara perencanaan unit paket instalasi penjernihan air SNI 19-6775-2002 Tata Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi Penjernihan Air (IPA) Kapasitas 5 Liter/detik keatas SNI 03-6792-2002 Metode pengujian kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL, ttd BAMBANG SETIADI