PERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu

PENGUMPULAN DAN KODIFIKASI HADIS

ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Pada bab ini, penulis akan melakukan review buku-buku yang berkaitan dengan

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina.

Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. juga karena fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al- Qur an yang mujmal, muthlaq, amm dan sebagainya.

Bab 5. Hadist: Sumber Ajaran Islam Kedua

MTQ NASIONAL XXV TAHUN 2014 DI KOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Bab 37 Hendaknya Yang Hadir Menyampaikan Ilmu kepada Yang Tidak Hadir Ini adalah perkataan Nabi yang dinukil Ibnu Abbas

1. Kewajiban mandi Jumaat atas setiap lelaki dewasa dan keterangan tentang beberapa hal yang dianjurkan

Kitab-Kitab Hadis. Oleh : Heri Ruslan. Pembukuan Hadis bertujuan agar sabda Rasul SAW tersusun dengan baik.

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Istiqomah. Khutbah Pertama:

MADZHAB SYAFI I. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I

$! " # %& ' ( ) * &+, -. /0 1 & ! "#$

SILABUS PEMBELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh

BACA HADITS GAK PAKE RIBET

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 2)

SILABUS PEMBELAJARAN. Alokasi Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Indikator. Sumber Belajar (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis,

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

BAB I MARWIYYAT AN NISA GHAIRU ASH-SAHABAH FII MUWATHA MALIK IBN ANAS

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Kisah Heraclius dengan Abu Sufyan

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-86)

SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

`BAB I A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

Bab 39 Penulisan Ilmu

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Suap Mengundang Laknat

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 TAKHRIJ HADITS ORANG YANG MENDAPATKAN RUKUKNYA IMAM

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

Otentisitas Alkitab vs Quran

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN)

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 3)

KELOMPOK 6 : NANDYA WANTIKE NUR LAILA PUTRI NABILA SEPTIANI

Surah Al- Alaq, ayat 1-5. Surah Al-Fatihah. Surah Al-Mudatsir, ayat 1-4. Bismillah. Manna Al-Qattan (Mabahith fi Ulum al-quran)

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M)

STUDI AL-QURAN DAN AL-HADITS

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

Pengertian Hadits. Ada bermacam-macam hadits, seperti yang diuraikan di bawah ini. Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi.

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4)

APAKAH ABU BAKAR MEMBUAT FATIMAH MURKA? DAN APAKAH FATIMAH BERHAK MENDAPAT WARISAN?

Tinggal di kawasan Semenanjung Tanah Arab Terdapat wilayah seperti Syam, Nadz,Yaman, Oman Mekah, Madinah dan Thaif merupakan ibu kota penting

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari

Penjelasan : Imam Syaukani berkata dalam tafsirnya Fathul Qodiir :

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

1. Tentang firman Allah: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka

Perdagangan Perantara

ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS

HADITS MASYHUR. Definisi

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12).

BAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an.

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sangat pantas dijadikan referensi nomor wahid sepanjang masa. bahkan setan pun tak ingin berpapasan dengannya di jalan.

Definisi Khutbah Jumat

Written by Andi Rahmanto Wednesday, 29 October :49 - Last Updated Wednesday, 29 October :29

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

SISTEM PEMELIHARAAN HADITS DARI MASA KE MASA. Fuadi Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Kopelma Darussalam, Kota Banda Aceh

992. Abdullah bin Umar r.a. berkata, "Rasulullah biasa melakukan i'tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan."

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya

BAB I PENDAHULUAN. Gbr.1 Peta Jalur Sutra (Silk Road)

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 23 Tahun 2012 Tentang MENYEMIR RAMBUT

Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu.

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

H I S T O R I O G R A F I P E N D I D I K A N S E J A R A H R H O M A D W I A R I A Y U L I A N T R I, M. A C. I D

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Bab 42 Menghapal Ilmu

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

REVIEW BUKU Genealogi Perempuan Periwayat H{ {{adi> >>th al-kutub al-tis ah

Fidyah. "Dan orang-orang yang tidak mampu berpuasa hendaknya membayar fidyah, dengan memberi makanan seorang miskin." (Al Baqarah : 184)

Pendidikan Agama Islam

Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal dunia.

Transkripsi:

IMAS MUTIAWATI (1401026037) PERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT (MASA DINASTI ABBASIYAH DAN DINASTI AMAWIYAH : MASA PEMBUKUAN HADIST) A. Instruksi Umar Bin Abdul Aziz tentang Pembukuan Hadits Sejak sebelum masa pemerintahannya, daerah Islam telah meluas sampai ke daerahdaerah di luar jazirah Arab. Ini membawa akibat, para sahabat menjadi terpencar ke daerahdaerah Islam untuk mengembangkan Islam dan membimbing masyarakat setempat. Di samping itu, para sahabat, karena faktor usia dan akibat terjadinya peperangan-peperangan, banyak yang telah meninggal dunia. Ini berarti, pada awal pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, jumlah sahabat yang masih hidup semakin sedikit. Padahal, Hadits Rasul masih belum dibukukan secara resmi. Yang lebih parah lagi, yang sedang dihadapi oleh Khalifah adalah telah makin berkembangnya Hadits-hadits palsu yang sudah tentu dengan sendirinya akan sangat mengancam kelestarian ajaran Islam yang benar. Khalifah Umar bin Abdul Aziz melihat, bahwa Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin tidak membukukan Hadits Rasul, di antara sebabnya yang terpenting adalah karena dikhawatirkan akan terjadi bercampuraduknya Al- Qur an dengan yang bukan Al-Qur an, sedang pada saat Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintah, Al-Qur an telah selesai dikodifisir secara resmi dan lestari.1 Atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka pada penghujung tahun 100 Hijriyah, Khalifah Umar bin Abdul Aziznmenulis surat instruksi kepada para Gubernurnya dan juga kepada para Ulama untuk membukukan Hadits. Dengan demikian, maka latar belakang dan motif Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengeluarkan instruksi untuk menulis Hadits itu ialah:2 1. Al-Qur an telah dibukukan dan telah tersebar luas, sehingga tidak dikhawatirkan lagi akan bercampur dengan Hadits 2. Telah makin banyak para perawi yang meninggal dunia. Bila dibiarkan terus, maka Hadits akan terancam punah. Oleh karena itu perlu segera dibukukan 3. Daerah Islam makin meluas. Peristiwa-peristiwa yang dihadapi oleh umat Islam bertambah banyak dan kompleks. Ini berarti diperlukan petunjuk-petunjuk dari Haditshadits Rasul di samping petunjuk dari Al-Qur an 1 M. Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadits, (Bandung: Penerbit Angkasa Bandung 1991), hlm 101 2 M. Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadits, (Bandung: Penerbit Angkasa Bandung 1991), hlm 102

4. Munculnya pemalsuan-pemalsuan Hadits 1. Pelopor Kodifikator Hadits Di antara Gubernur yang menerima instruksi dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk membukukan Hadits adalah Gubernur Madinah yang bernama Abu Bakar Muhammad Ibnu Amr Hazm atau Muhammad Ibnu Hazm. Selain sebagai seorang Gubernur, ia juga seorang Ulama. Instruksi Khalifah itu berisi, supaya Gubernur segera membukukan Hadits-hadits yang dihafal oleh penghafal-penghafal Hadits di Madinah antara lain: 1. Amrah Binti Abdir Rahman Ibnu Saad Ibnu Zurarah Ibnu Ades 2. Al-Qasim Ibnu Muhammad Ibnu Abu Bakar As-Shidiq Selain kepada Gubernur Madinah, khalifah juga megirim surat kepada Gubernur lain agar mengusahakan pembukuan Hadits. Khalifah juga secara khusus menulis surat kepada Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Syihab Az-Zuhry. Kemudian, Ibnu Syihab Az-Zuhry mulai melaksanakan perintah khalifah tersebut sehingga menjadi salah satu ulama yang pertama kali membukukan Hadits.3 Selanjutnya, setelah masa Muhammad Ibnu Hazm dan Ibnu Syihab Az-Zuhry berlalu, maka muncullah pembukuan berikutnya atau masa pembukuan yang kedua. Atas anjuran khalifah Abbasiyah, di antaranya oleh Khalifah Abu Abbas As-Saffah. Ulama-ulama yang terkenal telah membukukan Hadits Nabi pada masa kedua ini antara lain:4 1. Di Makkah : Ibnu Juraij (80-150 H/669-767 M) 2. Di Madinah : 1. Ibnu Ishaq (wafat 151 H/768M) 2. Malik bin Anas (93 H 179 H/703-798M) 3. Di Bashrah : 1. Ar-Rabi Ibnu Shabih (wafat 160 H) 2. Said Ibnu Abi Arubah (wafat 156 H) 3. Hammad Ibnu Salamah (wafat 176 H) 4. Di Kuffah : Sufyan Ats-Tsaury 5. Di Syam : Al-Auza iy (wafat 156 H) 6. Di Yaman : Ma mar Al-Azdy (95-153H/735-770 M) 3 Agus solahudin, Ulumul Hadis, (Bandung: Penerbit Pustaka Setia Bandung, 2009), hlm 62 4 Zuhdi Rifai, Mengenal Ilmu Hadis,(Jakarta: Penerbit Alghuraba, 2009), hlm 48

2. Kitab- kitab Hadits Pada Periode IV (Abad II Hijriyah) Di antara kitab-kitab Hadits yang disusun pada abad II periode IV ini yang sangat terkenal antara lain:5 1. Al-Muwattha 2. Musnad As-Syafi i 3. Mukhtaliful Hadits 4. As-Siratun Nabawiyah B. Ciri-ciri Sistem Pembukuan Hadits Pada Periode Keempat (Abad II Hijriyah)6 1. Hadits yang disusun dalam dewan-dewan Hadits, mencakup Hadits-haditsd Rasul, fatwa-fatwa sahabat dan tabi in. Dengan demikian, kitab Hadits dalam periode ini ini belum diklassifisir antara Hadits-hadits Marfu, Mauquf dan Maqthu. 2. Hadits-hadits yang disusun dalam kitab-kitab Hadits, umumnya belum dikelompokkan berdasarkan judul-judul masalah tetentu. 3. Hadits-hadits yang disusun belum dipisahkan antara yang berkualitas shahih, hasan, maupun dha if. Periode keempat ini, merupakan periode dari Tabi in besar dan Tabi it-tabi in, karena mereka lebih banyak meriwayatkan Hadits dibandingkan dengan jumah Hadits yang diriwayatkan oleh para Sahabat. Hal tersebut terjadi karena sebab-sebab berikut:7 1. Para Tabi in, selain meriwayatkan Hadits Nabi, juga Atsar Sahabat dan Atsar Tabi in (bagi Tabi it-tabi in). 2. Para Tabi in, dalam mencari Hadits bukan hanya kepada para Sahabat saja, tetapi juga kepada sesamanya. Dengan kata lain, Tabi in meriwayatkan Hadits dari para Sahabat dan para Tabi in lainnya. 5 M. Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadits, (Bandung: Penerbit Angkasa Bandung 1991), hlm 104 6 Zuhdi Rifai, Mengenal Ilmu Hadis,(Jakarta: Penerbit Alghuraba, 2009), hlm 55 7 M. Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadits, (Bandung: Penerbit Angkasa Bandung 1991), hlm 107

C. Pemalsuan Hadits dan Upaya Menanganinya 1. Motif-motif Pemalsuan Hadits Bila periode sebelumnya, pembinaan Hadits hanya banyak bertumpu pada hafalan dan bahkan dilarang memperbanyak periwayatan Hadits oleh Khulafaur Rasyidin, maka pada periode ini, periwayatan bukan hanya sekedar dibolehkan, tetapi justru diperintahkan untuk ditulis dalam buku atau dewan Hadits. Dengan demikian, antara hafalan dan naskah penulisan Hadits, menjadi saling membantu dalam bidang pembinaan dan pengembangan Hadits. Tetapi di balik itu, suasana masyarakat dalam periode keempat ini, tantangan yang harus dihadapi dalam rangka pemeliharaan Hadits-hadits Nabi semakin besar. Kalau dalam periode sebelumnya, orang-orang yang dengan sengaja melakukan pemalsuan Hadits tujuannya hanyalah untuk menarik keuntungan bagi golongannya dan mencela lawan politik golongannya, maka dalam periode keempat ini, usaha pemalsuan tersebut dilakukan juga oleh tukang-tukang cerita yang ingin menarik minat banyak orang, di samping kaum Zindiq yang dalam setiap kesempatan selalu berusaha meruntuhkan Islam.8 a. Propaganda politik Pada periode ini, perpecahan antar golongan terus bertambah, yakni lahirnya pendukung Khalifah Amawiyah di suatu pihak dan golongan pendukung Abbasiyah di pihak yang lain dan saling ingin menjatuhkan satu sama lain. b. Golongan Zindiq Yakni, golongan yang lahirnya memeluk Islam, tetapi batinnya memusuhi Islam. Mereka ingin agar umat Islam meninggalkan ajaran Islam yang benar dan mengikuti ajaran yang tidak benar. c. Tukang-tukang cerita Salah satu cara untuk menarik minat orang terhadap apa yang disampaikannya adalah dengan mengemukakan cerita. Cerita itu akan lebih menarik bila dibumbui dengan hal-hal yang menakjubkan, yang ganjil-ganjil dan yang menakutkan. Maka, di antara penyebar ajaran Islam, karena dorongan dan keinginannya yang sangat besar untuk menarik minat para pendengarnya, mereka lalu membuat kisah-kisah, dongeng-dongeng dan semacamnya. Cerita karangan mereka itu kemudian dilengkapi dengan sanad dan dinyatakan cerita itu berasal dari Nabi Muhammad SAW. Perbuatan ini jelas menodai ajaran Islam dan mengotori kemurnian Hadits. 8 M. Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadits, (Bandung: Penerbit Angkasa Bandung 1991), hlm 108

d. Penganut ajaran Tasawuf Di antara pengikut ajaran tasawuf, ada yang pengetahuan agamanya masih sangat terbatas dan bahkan salah. Tetapi biasanya, orang yang demikian ini merasa dirinya serba tahu tentang ajaran Islam. Mereka kemudian menafsirkan ajaran Islam sesuai kehendak mereka. Dan untuk memperkuat alasan atas pendapat dan pemahamannya itu mereka membuat Hadits-hadits palsu. Dan Hadits palsu yang mereka buat biasanya berkisah tentang berita-berita yang menggembirakan dan mencemaskan. 2. Gerakan Untuk Menumpas Pemalsuan Hadits a. Bani Abbasiyah menumpas kaum zindiq itu karena mereka membuat Hadits-hadits palsu yang merendahkan derajat Bani Abbas. Tetapi dalam usaha ini belum bisa menghilangkan munculnya Hadits-hadits palsu karena kaum zindiq merupakan gerakan terselubung. b. Para Ulama mengadakan perlawatan ke daerah-daerah untuk mengecek kebenaran Hadits-hadits yang diterimanya dengan meneliti sumber-sumbernya, kemudian hasilnya mereka siarkan ke masyarakat. c. Para ulama juga meneliti sanad dan perawi Hadits dengan ketat. Riwayat hidup dan tingkah laku para perawi dan sanad Hadits diselidiki dengan seksama. Pada sekitar tahun 150 H, ulama mulai memperbincangkan tentang ta dil dan tajrih. Banyak ulama yang terkenal ahli dalam menilai perawi Hadits pada abad ke II periode keempvt ini. Misalnya Imam Malik, Auza iy, Sufyan Ats-Tsaury, Ibnu Mubarak, Uyaiyah, Ibnu Wahhab dan lain-lain. D. Menghadapi Golongan Penolak Hadits Pada periode keempat ini, lahir juga sekelompok orang yang menolak Hadits. Penolakan mereka ada yang untuk seluruh Hadits baik yang Ahad maupun yang Mutawatir, dan ada golongan yang menolak Hadits Ahad saja. Menghadapi golongan penolak Hadits ini, Imam Syafi i membela Hadits Nabi. Dalam kitabnya Al-Um, Imam Syaf i telah menrangkan panjang lebar tentang alasanalasan para penolak Hadits kemudian satu persatu dari alasan itu dibantah oleh Imam Syafi i. Karena itulah Imam Syafi i diberi gelar Nashirul Hadits.

DAFTAR PUSTAKA Ismail, Syuhudi M. 1991. Pengantar Ilmu Hadits. Bandung: Angkasa Bandung. Rifa i, Zuhri. 2009. Mengenal Ilmu Hadis. Jakarta: Al-Ghuraba. Solahudin, Agus & Agus, Suryadi. 2009. Ulumul Hadis. Bandung: Pustaka Setia.