DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR PASCASARJANA UNIVERITAS BRAWIJAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Organisasi dan Tata Kerja

3(tiga) orang pembantu dekan; 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik, yang selanjutnya disebut Pembantu Dekan I,

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

MEMUTUSKAN. Menetapkan :

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT ILMU PEMERINTAHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PERTAHANAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS SILIWANGI

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

2 2015, No.1392 Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi dan Tata Kerja. IAIN. Syekh Nurjati.

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN AGAMA. Institut Agama Islam. IAIN. Organisasi. Ambon.

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

BERITA NEGARA. No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Islam Negeri Batusangkar menjadi Institut Agama Islam Negeri Batusangkar dan untuk menjamin penyelenggaraan pendidikan pada Institut A

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

Organisasi dan Tata Kelola

WALIKOTA BEKASI KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS JAMBI

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 3.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Institut Agama Islam Negeri. Walisongo. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

2013, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemba

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

2013, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemba

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

Transkripsi:

KEPUTUSAN DIREKTUR PASCASARJANA UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR PASCASARJANA UNIVERITAS BRAWIJAYA Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka dipandang perlu untuk menetapkan susunan Organisasi dan Tata Kerja yang berlaku di lingkungan Program Pascasarja Universitas Brawijaya; b. bahwa sehubungan dengan butir a, maka perlu diterbitkan Peraturan Direktur tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Program Pascasarjana Uiversitas Brawijaya. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembarn Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomnor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007); 6. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor 080/O/2002 tentang Statuta Universitas Brawijaya; 7. Hasil Rapat Pengelola Program Pascasarjana Universitas Brawijaya pada tanggal 13 Agustus 2014 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kelola Program Pascasarjana. MEMUTUSKAN: Menetapkan : STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Rektor adalah Rektor Universitas Brawijaya. 2. Program Pascasarjana adalah Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. 3. Direktur adalah Direktur Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. 4. Program Studi adalah unit pelaksana akademis yang melaksanakan pendidikan akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 5. Pendidikan Tinggi merupakan upaya pembelajaran yang mengembangkan kemampuan belajar mandiri untuk menghantarkan peserta didik mencapai kualitas tertentu sesuai dengan tujuan pendidikan universitas. 6. Penelitian merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam menemukan kebenaran dan atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian. 7. Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan pemanfaatan ilmun pengetahuan dan teknologi dalam upaya pemberdayaan masyarakat. 8. Sivitas akademika adalah dosen dan mahasiswa. 9. Hubungan instruktif adalah hubungan yang didasarkan pada saluran perintah dan pelaporan. 10. Hubungan fungsional adalah hubungan yang didasarkan pada kesamaan fungsi pada level yang berbeda. 11. Hubungan konsultatif adalah hubungan yang didasarkan pada kebutuhyan konsultasi pada level dan fungsi yang sama dan atau berbeda. 12. Hubungan koordinatif adalah hubungan yang didasarkan pada kebutuhan koordinasi pada level dan fungsi yang sama dan atau berbeda. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 2 Program pascasarjana yaitu penyelenggara kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pasal 3 Program pascasarjana mempunyai tugas mengkoordinasikan dan atau melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, program pascasarjana a. Pelaksanaan dan pengembangkan pendidikan tinggi ilmu interdispliner; b. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni; c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat; d. Pelaksanaan kegiatan layanan tata usaha program pascasarjana. e. Penjaminan mutu Program Pascasarjana Universitas Brawijaya f. Pengelolaan jurnal Program Pascasarjana Universitas Brawijaya g. Pengelolaan beasiswa Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Program pascasarjana terdiri atas: a. Pimpinan program pascasarjana b. Unsur Pelaksana Akademik c. Unsur Pelaksana Administrasi d. Unsur Penunjang e. Gugus Jaminan Mutu BAB III SUSUNAN ORGANISASI FAKULTAS Pasal 5 BAB IV PIMPINAN PROGRAM PASCASARJANA Pasal 6 (1) Pimpinan program pascasarjana adalah Direktur dan dalam melaksanakan tugas dibantu oleh dua orang Wakil Direktur (Wadir) (2) Wakil Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Wakil Direktur Bidang Akademik, yang selanjutnya disebut Wakil Direktur I, dan b. Wakil Direktur Bidang Administrasi Umum dan Keuangan yang selanjutnya disebut Wakil Direktur II (3) Wakil Direktur berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur; (4) Apabila Direktur berhalangan tidak tetap, maka Wakil Direktur bertindak sebagai Pelaksana harian Direktur. Wakil Direktur I Pasal 7 (1) Wakil Direktur I mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Wakil Direktur I a. Penelaahan program studi Magister dan Doktor; b. Pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; c. Pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran setiap semester; d. Pengendalian standarisasi baku mutu pendidikan akademik; e. Pelaksanaan bidang administrasi akademik; f. Pelaksanaan kerjasama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan pihak lain di dalam dan luar negeri; g. Penyususunan laporan tahunan Direktur bidang akademik. Wakil Direktur II Pasal 8 (1) Wakil Direktur II mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Wakil Direktur II a. Pengkoordinasian penyusunan anggaran dan belanja fakultas yang disusun oleh unsur pelaksana akademik, unsur pelaksana administrasi, unsur penunjang, dan gugus jaminan mutu; b. Penyelenggaraan pengelolaan data bidang administrasi umum; c. Pengkoordinasian ketatausahaan, kerumahtanggaan, ketertiban, dan keamanan program pascasarjana; d. Pengkoordinasian pengadaan barang dan jasa; e. Pemantauan dan evaluasi penyusunan Daftar Usulan Kegiatan;

f. Pengkoordinasian hasil Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) program pascasarjana; dan g. Penyusunan Laporan Tahunan Direktur di bidang administrasi umum dan keuangan. BAB V UNSUR PELAKSANA AKADEMIK Pasal 9 Unsur pelaksana akademik adalah program studi Pasal 10 (1) Program Studi merupakan penyelenggara program pendidikan tinggi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum; (2) Program Studi dipimpin oleh seorang Ketua Program Studi dan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris Program Studi; (3) Ketua Program Studi berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur; (4) Program Studi mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan mengevaluasi kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai dengan program studinya; (5) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (4); program studi a. Pengkoordinasian kegiatan pendidikan pada program studinya; b. Perumusan baku mutu pendidikan program studinya; c. Evaluasi pelaksanaan kegiatan di program studinya; d. Penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan tahunan program studi kepada Direktur. BAB VI UNSUR PELAKSANA ADMINISTRASI Pasal 11 Unsur pelaksana administrasi adalah bagian tata usaha Pasal 12 (1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi akademik, kerjasama, administrasi umum, dan keuangan (2) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada direktur. Pasal 13 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 12 ayat (2), Bagian Tata Usaha a. Penghimpunan, pengelolaan, dan penganalisaan data dan informasi yang berhubungan dengan kegiatan program pascasarjana; b. Penghimpunan, penelaahan, dan penyebarluasan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan program pascasarjana; c. Pengurusan penyelenggaraan rapat dinas, upacara resmi, dan pertemuan resmi lainnya; d. Penyusunan anggaran dan rencana penggunaan anggaran, pelaksanaan anggaran dan monitor pelaksanaan anggaran; e. Penyusunan kerangka acuan untuk bahan usulan penyusunan anggaran rutin dan pembangunan serta DPP; dan f. Penyusunan laporan kerja bagian tata usaha sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

Pasal 14 Bagian Tata Usaha terdiri atas: a. Sub bagian akademik dan kerjasama; b. Sub bagian umum dan keuangan Bagian Kedua Bagian Akademik Pasal 15 (1) Bagian Akademik dan Kerjasama dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur melalui Wakil Direktur I (2) Bagian Akademik dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan administrasi pendidikan dan kemahasiswaan (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2); Bagian Akademik a. Penyusunan Program Kerja Tahunan bagian akademik; b. Penghimpunan dan pengklarifikasian data dan informasi di bidang kurikulum, silabus, dan prestasi akademik mahasiswa; c. Penyusunan jadwal perkuliahan dan ujian d. Pemantauan kegiatan registrasi administrasi dan registrasi akademik, perkuliahan, ujian semester, seminar proposal, seminar hasil penelitian, ujian prakualifikasi, ujian kelayakan, ujian tesis dan disertasi, serta yudisium; e. Penyelesaian bahan informasi untuk evaluasi studi dan penyelesaian ijazah; f. Persiapan penyelenggaraan wisuda dan pelepasan alumni; g. Penghimpunan dan pengklarifikasian data dan informasi di bidang kemahasiswaan dan alumni h. Penyusunan dan pelaksanaan kerjasama dengan berbagai pihak i. Penyusunan laporan kerja sesuai dengan hasil kerja kepada Direktur. Bagian Ketiga Bagian Administrasi Umum dan Keuangan Pasal 16 (1) Bagian Administrasi Umum dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan, yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur melalui Wakil Direktur II (2) Bagian Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum dan keuangan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2); Bagian Administrasi Umum dan Keuangan a. Penyusunan Program Kerja Tahunan bagian administrasi umum dan keuangan; b. Pelaksanaan tata persuratan yang meliputi: pengetikan, penggandaan, pendistribusian, dan kearsipan; c. Pemeliharaan keamanan, kebersihan, keindahan ruangan kantor, halaman, dan taman; d. Perencanaan, pengadaan, pendistribusian, dan pertanggungjawaban penggunaan alat tulis kantor, dan perlengkapan kantor, serta kebutuhan rumah tangga sesuai dengan ketentuan yang berlaku; e. Pencatatan, pemeliharaan perlengkapan inventaris kantor dan pengusulan penghapusan barang inventaris kantor; f. Pencatatan, pemverifikasian, pengarsipan setiap dokumen atau bukti transaksi keuangan; g. Pelaksanaan pembayaran gaji pegawai dan perjalanan dinas; h. Penyusunan laporan kerja sesuai dengan hasil kerja kepada Direktur.

BAB VII UNSUR PENUNJANG Pasal 17 1. Unsur penunjang merupakan unit yang membantu pelaksanaan tugas program pascasarjana di bidang akademik dan non akademik yang bersifat lintas program studi. 2. Unsur Penunjang terdiri atas: a. Badan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (BPP); b. Pusat Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK); c. Unit Jurnal; d. Unit Deteksi Plagiasi 3. Unsur penunjang pengadministrasian kegiatan yang berada dalam lingkup unit kerjanya 4. Unsur penunjang dipimpin oleh seorang ketua yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Badan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Pasal 18 (1) Badan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan pengembangan serta penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi ke masyarakat. (2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Badan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat a. Pengkajian masalah-masalah ketahanan nasional, kajian perempuan, pengelolaan sumberdaya alam, kajian lingkungan dan pembangungan; b. Pembinaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) atas studi interdisipliner serta aplikasinya guna meningkatkan pengetahuan dan taraf hiduf masyarakat serta memperkaya kebutuhan nasional. Bagian Kedua Pusat Sistem Informasi dan Kehumasan Pasal 19 (1) Pusat Sistem Informasi dan Kehumasan bertugas melakukan kajian ilmiah tentang manajemen sistem informasi untuk meningkatkan kinerja organisasi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Pusat Sistem Informasi dan Kehumasan a. Pengembangan konsep dan metode dalam manajemen sistem informasi dan kehumasan; b. Mengelola data dan informasi serta kehumasan c. Mengelola infrastruktur teknologi informasi d. Pengembangan web program pascasarjana agar selalu update dan informatif. Bagian Ketiga Unit Jurnal Pasal 20 (1) Unit Jurnal adalah unit pelayanan yang mempunyai tugas menerbitkan buku dan jurnal ilmiah di program pascasarjana. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Unit Jurnal mempunyai fungsi: a. Berkoordinasi dengan pengelola jurnal yang ada di Universitas Brawijaya; b. Berkoordinasi dengan forum komunikasi jurnal elektronik di Universitas Brawijaya; c. Membantu penyusunan dan editing naskah jurnal yang akan dipublikasikan mahasiswa; d. Mereview naskah jurnal yang akan dipublikasikan mahasiswa.

Bagian Keempat Unit Deteksi Plagiasi Pasal 21 (1) Unit Deteksi Plagiasi adalah unit pelayanan yang mempunyai tugas memeriksa orisinalitas karya ilmiah mahasiswa berupa jurnal, tesis, dan disertasi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud ayat (1), Unit deteksi Plagiasi a. Melakukan deteksi plagiasi atas karya ilmiah mahasiswa; b. Membuat surat keterangan untuk ditandatangani Direktur atas karya ilmiah mahasiswa yang telah dilakukan pengujian orisinalitasnya. BAB VIII GUGUS PENJAMINAN MUTU Pasal 22 (1) Gugus Penjaminan Mutu (GJM) bertugas penjaminan mutu yang mencakup penyusunan, pemantauan, dan evaluasi baku mutu akademik dan audit sistem akademik. GJM dipimpin oleh seorang ketua yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. (2) Untuk melaksankan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Gugus Jaminan Mutu a. Penyusunan dokumen kebijakan akademik, standar akademik, peraturan akademik, manual mutu akademik, dan manual prosedur akademik; b. Pengkoordinir perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan audit internal mutu akademik; c. Peningkatan mutu program pascasarjana secara berkelanjutan BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan dapat diperbaiki apabila terdapat kekeliruan. Ditetapkan di Malang Pada Tanggal Direktur Prof. Dr. Abdul Hakim, Drs., M.Si NIP 19610202 198503 1 006