PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA

dokumen-dokumen yang mirip
MENGENAL BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA. Oleh : Rosita Endang Kusmaryani

ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

NARKOBA. Narkotika Psikotropika Bahan Adiktif

LAPORAN KEGIATAN PPM DOSEN

NAPZA. Priya - PKBI. Narkotika Psikotropika dan zat adiktif lainnya atau di singkat dengan NAPZA.

BAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009

STUDI KASUS REMAJA GANGGUAN PENYALAHGUNAAN ZAT AMPHETAMINE ABUSE DI JAKARTA

Zat Adiktif dan Psikotropika

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah penyalahgunaan narkoba, khususnya di Indonesia, saat ini

Penanggulangan Anak Sebagai Kurir Narkotika Oleh Hervina Puspitosari, S.H., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang

DAMPAK NARKOTIKA PADA PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MAKALAH. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD) Bahaya Narkoba Bagi Remaja. Teknik Komputer Golongan B Muh. An im Fatahna D

BAB I PENDAHULUAN. Disisi lain, apabila disalahgunakan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan dan

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI NARKOTIKA DAN REHABILITASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan teori teori yang berkaitan dengan pola asuh orang tua, remaja, narkoba, kerangka berpikir dan hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. Adanya ketidakseimbangan antara perlindungan korban kejahatan dengan pelaku

PENTINGNYA PERAN ORANGTUA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

NARKOBA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGGUNA. Oleh : Andang Muryanta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjukkan gejala yang semakin memprihatinkan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolesense adalah periode perkembangan selama individu

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alkohol pada tahun 2002, dan penyebab utama terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. pada pembinaan kesehatan (Shaping the health of the nation), yaitu upaya kesehatan

MENGEMBANGKAN PERILAKU ASERTIF UNTUK PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA. Kata kunci: narkoba; asertif; bimbingan kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

NAPZA. Trainer : Lina Asisten : Sela, Tito

BAB 1 PENDAHULUAN. dilihat atau dirasakan sebelumnya (Meliono, 2007). Budiningsih (2005) juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan

LAPORAN TUGAS AKHIR PANCASILA BAHAYA NARKOBA

BAB VI PENUTUP. penulis membuat kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 80 an telah menjadi jalan bagi Harm Reduction untuk diadopsi oleh

PERAN ORANGTUA DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA PADA REMAJA (Sebuah Tinjauan Psikologis)

NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) DI KABUPATEN BANYUWANGI

Aspek Medikologal LSD JENIS-JENIS NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA (NAPZA/NARKOBA)

I. PENDAHULUAN. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika,

III. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN. Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYEBARAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR

SAY NO TO DRUGS Nama : Nanda Abilla Aryaguna Nim : Prodi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan,

I. PENDAHULUAN. 1998, dimana banyak terjadi peristiwa penggunaan atau pemakaian barang-barang

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB II JENIS-JENIS NARKOBA DAN SIFAT PENGGUNANYA

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza

BAB 1 : PENDAHULUAN. remaja. Perubahan yang dialami remaja terkait pertumbuhan dan perkembangannya harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dikarenakan berpengaruh langsung pada lingkungan. Kenyataan yang ada

HUBUNGAN PEMBELAJARAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG NAPZA SISWA SMU DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. konsekuen dan konsisten. Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse), badan


I. PENDAHULUAN. kita mengetahui yang banyak menggunakan narkoba adalah kalangan generasi muda

I. PENDAHULUAN. Pemberantasan penyalahgunaan narkotika merupakan masalah yang sangat penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan undang-undang yang

Bab 31 Mengenal narkoba

Oleh : MASYKUR KHAIR. Definisi

persepsi atau mengakibatkan halusinasi 1. Penggunaan dalam dosis yang 2

Penggolongan sederhana dapat diketahui dari definisi yang lengkap di atas yaitu obat untuk manusia dan obat untuk hewan. Selain itu ada beberapa

B. Kegiatan Ceramah tentang Narkoba Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Media & Alat

BAB I PENDAHULUAN. kecakapan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba. Informasi mengenai

PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maupun elektronik sering menunjukkan adanya kasus penyalahgunaan NAPZA.

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga dan transisi moralitas.

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda Senin, 18 Juli :29 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 11 April :35

BAB I PENDAHULUAN. Narkoba kini mengintai setiap generasi muda laki laki dan wanita

BAB II KAJIAN TEORITIS

Kasus penyalahgunaan narkoba

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak menuju masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah

Efektivitas Undang Undang No 35 Tahun 2009 Untuk Menekan Penyalahgunaan Narkotika

BAB I PENDAHULUAN. Psikotropika, dan Zat Aditif lainnya) semakin marak terdengar dari usia

BAB I PENDAHULUAN. dan obat-obatan terlarang). Kepolisian dan masyarakat, sekarang sedang gencargencarnya

MANFAAT REHABILITASI KETERGANTUNGAN NARKOBA (MANTAN) PECANDU TERHADAP KONDISI PSIKIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA KLIEN REHABILITASI NARKOBA DI POLI NAPZA RSJ SAMBANG LIHUM

BAB 1 PENDAHULUAN. NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat

NARKOBA PADA SISWA SMK TUGAS OLEH : MUHAMMAD DAUD LATUCONSINA NIM :

KATA PENGANTAR PERWAKILAN UNICEF INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. NARKOBA adalah singkatan Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya.

LEMBAR TUGAS SISWA IPA TERPADU KELAS 8 SEMESTER 1 (UNTUK KELAS 8A / 8B) Nama Kelas Hari/Tanggal

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KLASIKAL

INTERVENSI ORGANISASI PADA MASALAH KESEHATAN KERJA KARYAWAN

Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sesuai Visi Indonesia Sehat 2010 ditandai dengan

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perancangan Interior Panti Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. cepat dari proses pematangan psikologis. Dalam hal ini terkadang menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. atau kesulitan lainnya dan sampai kepada kematian tahun). Data ini menyatakan bahwa penduduk dunia menggunakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu persoalan besar yang tengah dihadapi bangsa Indonesia, dan juga bangsabangsa lainnya di dunia saat ini adalah seputar maraknya penyalahgunaan narkotika dan obatobatan berbahaya (narkoba), yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Saat ini, jutaan orang telah terjerumus ke dalam lembah hitam narkoba. dan ribuan nyawa telah melayang karena jeratan lingkaran setan bernama narkoba. Telah banyak keluarga yang hancur karenanya dan tidak sedikit pula anak anak remaja yang kehilangan masa depan karena perangkap makhluk yang disebut narkoba ini. Sejarah maraknya peredaran dan penyalahgunaan obat terlarang dapat ditelusuri ratusan tahun yang lalu dimana obat-obatan psychoactive digunakan untuk keperluan pengobatan keagamaan (religious) dan sebagai hiburan (recreational purpose). Dan pada akhir abad ke-19, dengan semakin berkembangnya ilmu kimia dan farmakologi masyarakat mulai mensintesakan berbagai zat yang sangat kuat dan bersifat amat addictive yang dapat mengakibatkan kecanduan seperti misalnya cocaine dan heroin. Masalah penyalahgunaan narkoba merupakan masalah serius yang harus dicarikan jalan penyelesaiannya dengan segera. Banyak kasus yang menunjukkan betapa akibat dari masalah tersebut di atas telah menyebabkan banyak kerugian, baik materi maupun non materi. Banyak kejadian, seperti perkelaihan antar siswa siswi atau kesulitan lain bahkan kematian yang disebabkan oleh ketergantungan terhadap narkotika dan obat-obat terlarang. Dengan semakin maraknya hal tersebut maka pemerintah pada masa reformasi merasa perlu untuk merevisi Lembaga Bakolak Inpres 6/1971 sekaligus memperkuat posisinya sebagai lembaga yang berada langsung di bawah Presiden dan dipimpin oleh Kepala Kepolisian RI (Kapolri) secara ex officio. Badan baru yang bernama " Badan Koordinasi Narkotika Nasional " (BKNN) ini mulai bekerja aktif sejak tahun 2000 dan mengambil alih fungsi BAKOLAK Inpres 6/1971 termasuk menjadi focal point kerjasama Asean. BKNN memiliki fungsi koordinatif. dari susunan komposisi personelnya terlihat dengan jelas bahwa badan ini bersifat lintas sektoral. PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 1

B. Rumusan Masalah Dari uraian tersebut dapat diambil tiga maslaha pokok, yaitu : 1. Apa saja faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja? 2. Apa saja dampak penyalahgunaan narkoba? 3. Bagaimana upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba? C. Tujuan dan Manfaat Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui : 1. Factor penyebab penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja 2. Dampak penyalahgunaan narkoba 3. Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba Manfaat penulisan makalah ini adalah agar penulis dapat mengetahui factor penyebab penyalahgunaan narkoba, dampak penggunaan narkoba dan upaya menanggulanginya, sehingga dengan demikian penulis akan berupaya semaksimal mungkin untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat menjerumuskan diri ke dalam dua gelap narkoba. D. Metode penulisan Dalam penulisan makah ini, metode atau pendekatan yang dilakukan oleh penulis adalah dengan pendekatan kepustakaan, yang mana penulis mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber seperti Undang-undang, buku-buku, artikel, modul para ahli yang di peroleh dari perpustaakn sekolah maupun perpustakaan online (internet) yang kemudian dianalisa dan digambarkan kembali menjadi sebuah makalah. PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Menurut undang-undang Narkotika (UU. No. 22 Tahun 1997), Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Psikotropika menurut UU. No. 5 Tahun 1997 adalah zat atau obat, baik alamiah atau sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Narkoba adalah zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral / diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis B. Jenis-jenis Narkoba yaitu : 1. Narkotika Menurut undang-undang nomor 22 tahun 1997 narkotika terdiri dari tiga golongan, a. Golongan 1 (satu) meliputi Heroin, Kokain dan Ganja yang biasanya digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi yang mengakibatkan ketergantungan. b. Golongan 2 (dua) meliputi Morfin dan Petidin narkotika ini berkhasiat pengobatan, di gunakan sebagai pilihan yang terakhir atau bertujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi yang mengakibatkan kecanduan. c. Golongan 3 (tiga) yaitu codein. Golongan ini biasanya di gunakan untuk pengobatan dan banyak di gunakan dalam teraapi dan / atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan yang mengakibatkan kecanduan. PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 3

2. Psikotropika Menurut undang-undang RI No.5 / 1997 Psikotropika terbagi menjadi 4 bagian, yaitu : a. Golongan 1 (satu) contohnya Ekstasi yang hanya dapat di gunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. b. Golongan 2 (dua) contohnya Amphetamine yang berkhasiat pengobatan dan dapat di gunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan c. Golongan 3 (tiga) contohnya Penobarbital yang berkhasiat pengobata dan banyak di gunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan d. Golongan 4 (empat) terdiri dari Diazepam dan Nitrazepam (BK, DUM) yang berkhasia pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. 3. Zat Adiktif Lainnya Yang temasuk zat adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika meliputi: a. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alcohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari dalam kebudayaan tertentu, jika digunakan bersamaan dengan narkotika atau psikotropika akan memperkuan pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada tiga golongan minuman berakohol : 1) Golongan A : kadar etanol 1-5% (Bir) 2) Golongan B : kadar etanol 5-20% (berbagai minuma anggur) 3) Golongan C : kadar etanol 20-45% (whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker) PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 4

b. Inhalasi (gas yang di hirup) dan Solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa organic. Yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor dan sebagai pelumas mesin, yang sering di salah gunakan adalah: Lem, Timer, Penghapus Cat Kuku, bensin c. Tembakau. Pemakaian tembakau yang menggunakan nikotin sangat luas di masyarakat. Dalam penaggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian Rokok dan Alkhohol terutama pada remaja harus menjadi bagian dari upaya pencegahan. Karena rokok dan alkhohol sering menjadsi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA. C. Penyalahgunaan Narkoba Penyalahguanaan adalah menggunakan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur di luar indikasi medis sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan ganguan fungsi social. Oleh karena itu kita harus menyikapi penyalahgunaan narkoba di kalanagan msyrakat khususnya di kalangan remaja.karena remaja adalah penerus bangsa ini. Berikut adalah akibat dari penyalahgunaan narkoba: 1. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis dan sosial seseorang. a. Dampak Fisik 1) Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi. PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 5

2) Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah. 3) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim. 4) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru. 5) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur. 6) Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual. 7) Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe. 8) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya. 9) Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian b. Dampak Psikis 1) Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah. 2) Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga. 3) Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal. 4) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan. 5) Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri c. Dampak Sosial 1) Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan. 2) Merepotkan dan menjadi beban keluarga. 3) Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram. PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 6

Dampak fisik, psikis dan sosial selalu saling berhubungan erat antara satu dengan lainnya. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi. Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dan perilaku-perilaku menyimpang lainnya. 2. Efek penyalahgunaan narkoba Selain membawa dampak yang berbahaya bagi kesehatan fisik, psikis dan moral, penyalahgunaan narkoba pun dapat memberikan efek negative bagi penggunanya, antara lain : a. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw. b. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi. c. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja. d. Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja, heroin, putaw PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 7

3. Bahaya Bagi Remaja Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa. D. Faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan naarkoba di kalangan remaja Setiap orang yang menyalahgunakan zat-zat terlarang pasti memiliki alasan mereka masing-masing sehingga mereka dapat terjebak masuk ke dalam perangkap narkotika, narkoba atau zat adiktif. Berikut di bawah ini adalah faktor sebab musabab kenapa seseorang menjadi pecandu / pengguna zat terlarang : 1. Ingin Terlihat Gaya Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pamakainya menjadi lebih berani, keren, percaya diri, kreatif, santai, dan lain sebagainya. Efek keren yang terlihat oleh orang lain tersebut dapat menjadi trend pada kalangan tertentu sehingga orang yang memakai zat terlarang itu akan disebut trendy, gaul, modis, dan sebagainya. Jelas bagi orang yang ingin disebut gaul oleh golongan / kelompok itu, ia harus memakai zat setan tersebut. PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 8

2. Solidaritas Kelompok / Komunitas / Genk Suatu kelompok orang yang mempunyai tingkat kekerabatan yang tinggi antar anggota biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Jika ketua atau beberapa anggota kelompok yang berpengaruh pada kelompok itu menggunakan narkotik, maka biasanya anggota yang lain baik secara terpaksa atau tidak terpaksa akan ikut menggunakan narkotik itu agar merasa seperti keluarga senasib sepenanggungan. 3. Menghilangkan Rasa Sakit Seseorang yang memiliki suatu penyakit atau kelainan yang dapat menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan dapat membuat orang jadi tertarik jalan pintas untuk mengobati sakit yang dideritanya yaitu dengan menggunakan obat-obatan dan zat terlarang 4. Coba-Coba / Ingin Tahu / Pengen Tau Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang dilarang, seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencicipi nikmatnya zat terlarang tersebut. Jika iman tidak kuat dan dikalahkan oleh nafsu bejad, maka seseorang dapat mencoba ingin mengetahui efek dari zat terlarang. Tanpa disadari dan diinginkan orang yang sudah terkena zat terlarang itu akan ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa berhenti 5. Ikut-Ikutan Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak orang lain yang belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan penderitaan yang dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai perkenalan dan akan meminta bayaran setelah korban ketagihan. Orang yang melihat orang lain asyik pakai zat terlarang bisa jadi akan mencoba mengikuti gaya pemakai tersebut termasuk menyalah gunakan tempat umum 6. Menyelesaikan Dan Melupakan Masalah / Beban Stres Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat terjerumus dalam pangkuan narkotika, narkoba atau zat adiktif agar dapat tidur nyenyak, mabok, atau jadi gembira ria. PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 9

7. Menonjolkan Sisi Berontak / Pemberontakan / Kekuasaan / Kehebatan Seseorang yang bandel, nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai sosok yang ditakuti agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Dengan zat terlarang akan membantu membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan bersifat memberontak dari tatanan yang sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh kawan-kawannya pun dapat terjerembab pada zat terlarang 8. Melenyapkan BT, Bete Dan Bosan Dan Agar Merasa Enak Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagaian orang adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan ingin segera hilang dari alam pikiran. Zat terlarang dapat membantu seseorang yang sedang banyak pikiran untuk melupakan kebosanan yang melanda. Seseorang dapat mengejar kenikmatan dengan jalan mnggunakan obat terlarang yang menyebabkan halusinasi / khayalan yang menyenangkan. 9. Mencari Tantangan / Kegiatan Beresiko Bagi orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki resiko tinggi dalam menjalankan aksinya ada yang menggunakan obat terlarang agar bisa menjadi yang terhebat, penuh tenaga dan penuh percaya diri. 10. Merasa Dewasa Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa oleh orang lain agar dapat hidup bebas, sehingga melakukan penyalah gunaan zat terlarang. Dengan menjadi dewasa seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya sendiri, merasa sudah matang, bebas orangtua, bebas guru, dan lain-lain. E. Upaya Pencegahan dan penanggulaan penyalahgunaan Narkoba Pencegahan dan penanggulangan narkoba Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Penaggulangan penyalahgunaan narkoba bukan saja merupakan tanggungjawab pemerintah semata, namun upaya tersebut pun merupakan tanggungjawab masyarakat umum PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 10

yang di awali dari kelompok terkecil yatu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat dimana tempat para remaja mengaktualisasikan dirinya. Berdasarkan undang-undang narkotika dan psikotropika terdapat dua fungsi utama pemerintah dalam upaya menanggulangi penyalahgunaan narkoba, yaitu : 1. Fungsi preventive atau pencegahan. Dalam menjalankan fungsi ini,upaya yang harus di lakukan oleh pemerintah meliputi melakukan sosialisasi secara berkala, pendirian lembagalembaga pengawasan, membentuk aturan perundang-undangan dalam berbagai bentuk, dan bahkan menjalin kerjasama inernasional baik bilateral, regional, maupun multilateral. 2. Fungsi represif atau penindakan hokum. Dalam hal ini jika terjadi penyalahgunaan narkoba maka pemerintah harus memberikan tindakan hokum yang tegas sesuai standar penindakan yang berlaku. Penangkapan, penahanan, dan pemidanaan harus dilakukan oleh aparatur Negara secara tegas. Adapun solusi alternatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat (Non-pemerintah) dalam mengatasi masalah narkoba ini, adalah dengan menggunakan beberapa pendekatan yang diterapkan kepada mereka, baik yang belum ataupun yang sudah terjerat belitan narkoba. Beberapa pendekatan yang penulis maksud adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan agama (religius). Melalui pendekatan ini, mereka yang masih bersih dari dunia narkoba, senantiasa ditanamkan ajaran agama yang mereka anut. Agama apa pun, tidak ada yang menghendaki pemeluknya untuk merusak dirinya, masa depannya, serta kehidupannya. Setiap agama mengajarkan pemeluknya untuk menegakkan kebaikan, menghindari kerusakan, baik pada dirinya, keluarganya, maupun lingkungan sekitarnya. Sedangkan bagi merekayang sudah terlanjur masuk dalam kubangan narkoba, hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran agama yang mereka yakini. Dengan jalan demikian, diharapkan ajaran agama yang pernah tertanam dalam benak mereka mampu menggugah jiwa mereka untuk kembali ke jalan yang benar. 2. Pendekatan psikologis. Dengan pendekatan ini, mereka yang belum terjamah kenikmatan semu narkoba, diberikan nasihat dari hati ke hati oleh orang-orang yang dekat dengannya, sesuai dengan karakter kepribadian mereka. Langkah persuasif melalui pendekatan psikologis ini diharapkan mampu menanamkan kesadaran dari dalam hati mereka untuk PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 11

menjauhi dunia narkoba. Adapun bagi mereka yang telah larut dalam kehidupan gelap narkoba, melalui pendekatan ini dapat diketahui, apakah mereka masuk dalam kategori pribadi yang ekstrovert (terbuka), introvert (tertutup), atau sensitif. Dengan mengetahui latar belakang kepribadian mereka, maka pendekatan ini diharapkan mampu mengembalikan mereka pada kehidupan nyata, menyusun kembali kepingan perjalanan hidupyang sebelumnya berserakan, sehingga menjadi utuh kembali. 3. Pendekatan sosial. Baik bagi mereka yang belum, maupun yang sudah masuk dalam sisi kelam narkoba, melalui pendekatan ini disadarkan bahwa mereka merupakan bagian penting dalam keluarga dan lingkungannya. Dengan penanaman sikap seperti ini, maka mereka merasa bahwa kehadiran mereka di tengah keluarga dan masyarakat memiliki arti penting. Dengan beberapa pendekatan di atas, diharapkan mampu menggerakkan hati para remaja dan generasi mudayang masih suci dari kelamnya dunia narkoba untuk tidak larut dalam trend pergaulan yang menyesatkan. Dan bagi mereka yang sudah tercebur ke dalam kubangan dunia narkoba, melalui beberapa pendekatan tersebut, diharapkan dapat kembali sadar akan arti penting kehidupan ini, yang amat sayang jika digadaikan dengan kesenangan yang nisbi. Dengan demikian, jika pemerintah dan masyarakat menjalankan fungsi dan perannya dengan baik, niscaya upaya memerangi narkoba serta menyelamatkan bangsa Indonesia dari bahaya mematikan narkoba akan menemui titik terang. PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 12

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Narkoba adalah obat obatan terlarang yang jika dikonsumsi mengakibatkan kecanduan dan jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian. Narkoba pun ada berbagai jenis seperti: heroin, ganja, putaw, kokain, sabu-sabu,dan alkoholpun termasuk dalam golongan narkoba. Manfaat yang dirasakan hanyalah sesaat. Tapi mudhorotnya jelas banyak sekali. Banyak organ tubuh menjadi rusak. palagi bila pakai obat bius. Dalah-salah pada saat operasi (karena suatu kejadian) bakal tak mampu lagi bius bagi para penggunanya. Yang pasti biaya untuk bisa mengkonsumsi barang-barang haram itu, sangatlah mahal. Salah-salah bisa masuk bui, kalau ketangkep aparat. B. Saran Diharapkan setelah saya menyusun makalah ini para remaja khususnya siswa siswi SMA/MA/SMK di Kabupaten Alor sadar akan bahayanya mengkonsumsi dan menyalahgunakan narkoba. Karena jika salah seorang sudah menggunakan narkoba maka lenyaplah sudah citacita dan masa depan yang diharapkan orang tua. PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 13

DAFTAR PUSTAKA Wikipedia. 2010. Narkoba (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/narkoba. diakses tanggal 12 Desember 2010, pukul 10:19 ) BNK Samarinda. 2007. Faktor dan Akibat NArkoba (online), (http://bnk.samarinda.go.id/index.php?q=faktor-akibat-narkoba. diakses tanggal 13 Desember 2010, pukul 21:49) Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat http://www. Sawal99 s Blog.htm/Penanggulangan narkoba.htm http://www.youtube.com Sinaga, Edi, 2009. Narkoba dan Komitmen Penanggulangan. Newspaper III by Ourblogtemplates.com PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 14