Perancangan dan Realisasi Model Sistem Monitoring Ruangan Menggunakan Webcam Berbasis Mikrokontroler ATMega16

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Pemodelan Alat Monitoring Ruangan Menggunakan Webcam Berbasis Mikrokontroler Arduino Atmega16

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Implementasi Prototype Sistem Home security dengan Pemanfaatan Kode Akses berbasis Arduino Mega

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Realisasi Robot Yang Mengikuti Objek Bergerak Menggunakan Kamera Wireless via Wifi

Aplikasi Thermopile Array untuk Thermoscanner Berbasis Mikrokontroler ATmega16. Disusun Oleh : Nama : Wilbert Tannady Nrp :

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

PENCATAT VOLUME KENDARAAN OTOMATIS BERBASIS PC PADA PINTU JALAN TOL

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

Perancangan Persistence of Vision Display Dengan Masukan Secara Real Time

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN BRANKAS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Kata Kunci : ATmega16, Robot Manipulator, CMUCam2+, Memindahkan Buah Catur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR ARAH ANTENA BERDASARKAN LEVEL SINYAL CAHAYA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

REALISASI SISTEM PENGONTROLAN DAN MONITORING MINIATUR LIFT BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER) Disusun Oleh : PANDAPOTAN MAHARADJA

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN MODEL SISTEM PENGATURAN LALU-LINTAS KENDARAAN YANG AKAN MEMOTONG TITIK PUTAR-BALIK PADA JALUR BUSWAY

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

Sistem Monitoring Pendeteksi Kebocoran LPG berbasis Mikrokontroller ATmega16 menggunakan RF APC220

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

Abstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN DALAM MENGURANGI RESIKO PENCURIAN PADA ATM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Oleh: NIM NIM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

SISTEM PENGAMAN RUMAH BERBASIS GPRS DAN IMAGE CAPTURING. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

TEMPAT JEMURAN DINDING OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR HUJAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN INFORMASI DIKIRIMKAN MENGGUNAKAN FASILITAS SMS

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

ABSTRAK Robovision merupakan robot yang memiliki sensor berupa indera penglihatan seperti manusia. Untuk dapat menghasilkan suatu robovision, maka

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. sederhana, ditunjukan pada blok diagram dibawah ini.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI SLOT PARKIR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG ORANG DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR INFRA-MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

DENGAN MENGENDALIKAN RADIO CONTROL

Perancangan Alat Peraga Papan Catur pada Layar Monitor. Samuel Setiawan /

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya

SISTEM PEMANTAU RUANGAN MENGGUNAKAN DUA BUAH WEBCAM MELALUI JARINGAN INTERNET

Transkripsi:

Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Februari 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.1 No.2 Perancangan dan Realisasi Model Sistem Monitoring Ruangan Menggunakan Webcam MURISA FARINA ZUHRO, RATNA SUSANA, WIDOWATI S. JurusanTeknikElektro, ITENAS, Bandung Email: murisa.farina@yahoo.com ABSTRAK Webcam pada umumnya digunakan sebagai media komunikasi dunia maya. Namun pada model sistem monitoring yang direalisasikan, penulis menggunakan webcam sebagai sensor yang mengganti indra penglihatan untuk melakukan monitoring di dalam ruangan. Dalam melakukan monitoring, webcam dapat digerakkan secara horizontal dan vertikal menggunakan 2 buah motor servo yang dikendalikan oleh mikrokontroller Atmega 16. Pada model sistem ini, dikembangkan pula program motion detection untuk mendeteksi adanya pergerakan di dalam ruangan. Jika terjadi pergerakan, maka tampilan gambar dari webcam akan direkam pada PC, dan mikrokontroler akan mengaktifkan buzzer. Karena webcam memiliki keterbatasan pencahayaan ketika ruangan gelap, maka dilakukan penambahan modul infra merah yang dilengkapi sensor LDR. Dengan modul ini, pergerakkan di dalam ruangan yang gelap dapat terdeteksi sejauh 6 m. Untuk jarak antara ruang pengawas dan ruang yang dipantau, didapatkan panjang kabel sejauh 10 m. Kata kunci: webcam, program motion detection, mikrokontroler ATMega16, motor servo, buzzer. ABSTRACT Webcam is generally used as a medium of cyberspace communication. However, the monitoring system model that was realized, the authors used a webcam as a sensor that replaced the sense of sight to monitor in the room. In conducting the monitoring, the webcam could be moved horizontally and vertically using 2 pieces of servo motors were controlled by microcontroller Atmega16. In this model system, it was also developed a motion detection program to detect movement in the room. If there was movement, the display image from the webcam would be recorded by the PC, and the microcontroller would activate the buzzer. Since the webcam had a limited lighting when the room was dark, so at it was required a module additionthat equipped with infrared sensor LDR. By this module, the movement in the dark room could be detected as far as 6 m. For the distance between supervisor and monitored rooms, it was as far as10 m cable length. Keywords: webcam, program motion detection, microcontroller ATMega16, servo motor, buzzer. Jurnal Reka Elkomika 174

Perancangan dan Realisasi Model Sistem Monitoring Ruangan Menggunakan Webcam Logitech C210 1. PENDAHULUAN Webcammerupakan kamera digital yang berfungsi sebagai alat untuk mengambil video dan foto, yang pada umumnya digunakan sebagai media komunikasi dunia maya. Kurangnya pemantauan terhadap lingkungan sekitar merupakan salah satu penyebab meningkatnya tindakan kriminal. Pemantauan yang dilakukan oleh manusia memiliki kekurangan terhadap kinerja manusia dikarenakan keterbatasan manusia dalam faktor tenaga. Dengan memanfaatkan webcam keterbatasan tersebut dapat diatasi, karena webcam digunakan sebagai sensor yang menggantikan fungsi indra penglihatan untuk melakukan pemantauan, sehingga pemantauan dapat dilakukan tanpa harus dipantau dalam jarak pandang mata. Webcam memiliki kemampuan gerak yang terbatas, dikarenakanwebcam tidak dilengkapi dengan aktuator sebagai sistem penggeraknya. Dengan terbatasnya kemampuan webcam untuk bergerak menyebabkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh webcam tidak maksimal, sehingga sebagian dari ruangan yang dipantau tidak dapat dijangkau oleh tangkapan webcam. Data (citra gambar) yang dihasilkan webcam berupa video dan foto, dimana untuk memperoleh data (citra gambar) tersebut diperlukan pengawas. Webcam tidak dapat mengambil data (citra gambar) secara otomatis. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis melakukan penelitian agar webcam dapat dikembangkan lebih baik untuk melakukan pemantauan. Dalam melakukan pemantauan, webcam dilengkapi program motion detection sebagai pendeteksi gerakan. Motion detection merupakan suatu proses yang digunakan untuk mendeteksi gerakan dari suatu objek. Dalam mendeteksi gerakan, motion detection membandingkan piksel data (gambar) sebelum dengan sesudah adanya pergerakan. Jika terjadi perbedaan piksel antara data sebelum dengan data sesudah berarti motion detection menangkap adanya pergerakan, tetapi apabila tidak ada perbedaan piksel antara data sebelum dengan data sesudah berarti tidak ada pergerakan. Piksel yang dibandingkan merupakan nilai RGB (Red Green Blue) dari kedua gambar tersebut. Motor servo digunakan sebagai aktuator untuk menggerakkan webcam secara horizontal dan vertikal. Motor servo tipe standar memiliki putaran sudut maksimal 180, baik searah jarum jam maupun berlawan arah dengan jarum jam. Webcam yang digerakkan menggunakan dua buah motor servo merupakan sensor yang menggantikan fungsi indra penglihatan dalam melakukan pemantauan di dalam ruangan, sehingga ketika program motion detection mendeteksi adanya pergerakan di dalam ruangan tersebut, maka buzzer akan aktif sebagai indikator. Pengendali yang memberi perintah agar motor servo dan buzzer dapat bekerja adalah mikrokontroler ATMega16. Model sistem monitoring ini akan divisualisasikan pada PC (Personal Computer), sehingga kontrol untuk menggerakkan webcam menggunakan dua buah motor servo dikendalikan oleh PC. Komunikasi data serial digunakan dalam pengiriman data dari PC ke mikrokontroler ATMega16 dengan memanfaatkan IC (Integrated Circuit) MAX232 sebagai konverter level tegangan. PC akan mengirimkan karakter kepada mikrokontroler ATMega16, kemudian mikrokontroler ATMega16 akan menjalankan perintah sesuai dengan karakter yang dikirimkan oleh PC. 2. METODOLOGI PERANCANGAN Pada perancangan model sistem monitoring ruangan menggunakan webcam berbasis mikrokontroler ATMega16 terdiri dari dua bagian, yaitu perancangan perangkat keras (hardware), serta perancangan perangkat lunak (software). Jurnal Reka Elkomika 175

Zuhro, Susana, Widowati Pada perancangan dan realisasi alat diharapkan dapat menghasilkan model sistem monitoring ruangan dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Menggunakan 2 buah motor servo yang dapat bergerak horizontal dan vertikal. 2. Model sistem ini terdiri dari 2 menu, yaitu menu manual dan otomatis. Menu manual merupakan menu yang mengendalikan motor servo horizontal dan motor servo vertikal secara manual dengan pergerakan sudut minimum 5, dan pada menu ini program motion detection tidak aktif. Menu otomatis merupakan menu yang mengendalikan motor servo horizontal secara otomatis dengan pergerakan sudut setiap 45, dan pada menu ini program motion detection aktif untuk mendeteksi adanya pergerakan. 3. Jarak pantau antara ruang pengawas dengan ruangan yang dipantau sejauh 20 meter. 4. Model sistem ini dapat membunyikan buzzer ketika program motion detection mendeteksi adanya pergerakan. 5. Memvisualisasikan tampilan webcam dan kontrol untuk menggerakkan dua buah motor servo pada PC. 6. Ruangan yang dipantau adalah Laboratorium Komputer Teknik Elektro Itenas yang berukuran 8m x 7m x 2.5m. 2.1 Perancangan Hardware Gambar 1 berikut menunjukkan arsitektur sistem perangkat keras pada model sistem monitoring. Gambar 1. Arsitektur Sistem Perangkat Keras (Hardware) Perancangan perangkat keras (hardware) model sistem monitoring ini terdiri dari 6 subsistem, diantaranya adalah : 1. Subsistem Pengendali Mikrokontroler ATMega16 yang digunakan sebagai pengendali untuk menggerakkan dua buah motor servo horizontal maupun vertikal, dan mengaktifkan buzzer. Gambar 2 berikut menunjukkan skematik sistem minimum mikrokontroler ATMega16yang digunakan pada penelitian ini (Hadiatna, 2012). Jurnal Reka Elkomika 176

Perancangan dan Realisasi Model Sistem Monitoring Ruangan Menggunakan Webcam Logitech C210 Gambar 2. Skematik Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega16 Berdasarkan rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMega16 pada gambar 3.9 terdapat port ISP (In System Programming) yang digunakan untuk mengunduh program ke mikrokontroler ATMega16. MOSI (port B.5), MISO (port B.6), dan SCK (port B.7) digunakan sebagai input downloader ISP. Rx (port D.0) dan Tx (port D.1) digunakan sebagai port komunikasi serial. Port A.6 pada mikrokontroler digunakan sebagai port buzzer.motor servo vertikal menggunakan port D.4, dan motor servo horizontal menggunakan port D.5 pada mikrokontroler ATMega16. Sedangkan pin RESET digunakan untuk membuat mikrokontroler ATMega16 pada keadaan awal, yang artinya mikrokontroler ATMega16 akan membaca program baru. PC (Personal Computer) yang digunakan sebagai piranti yang memvisualisasikan tampilan webcam, membuat program motion detection, dan kontrol arah untuk menggerakkan dua buah motor servo. Pada PC, data (hasil citra) webcam diolah menggunakan program motion detection untuk mendeteksi adanya pergerakan di dalam ruangan yang sedang dipantau. Program motion detection aktif ketika motor servo horizontal bergerak otomatis (menu otomatis). Pada menu manual program motion detection tidak aktif, sehingga data (hasil citra) webcam hanya digunakan sebagai input yang menampilkan keadaan di dalam ruangan yang sedang dipantau. PC akan mengirimkan perintah pada mikrokontroler ATMega16 untuk menggerakkan 2 buah motor servo dan mengaktifkan buzzer. Perintah yang dikirimkan PC pada mikrokontroler ATMega16 berupa karakter-karakter yang diatur secara software. 2. Subsistem Sensor Modul infra merah yang dilengkapi sensor LDR (Light Dependent Resistor) untuk membantu pencahayaan pada webcam. Webcam yang digunakan berfungsi sebagai sensor yang menggantikan indra penglihatan untuk mengetahui keadaan di dalam ruangan. 3. Subsistem Aktuator Dua buah motor servo untuk menggerakkan webcam. Motor servo digunakan sebagai aktuator untuk menggerakkan webcam secara horizontal dan vertikal. Motor servo merupakan motor yang memiliki sistem closedcontrol loop yang mengirimkan kembali informasi posisi motor ke rangkaian kontrol yang berada didalam motor servo. Motor servo yang digunakan pada model sistem monitoring ini adalah motor servo tipe standar. Motor servo tipe standar memiliki putaran sudut maksimal 180, baik searah jarum jam maupun berlawan arah Jurnal Reka Elkomika 177

Zuhro, Susana, Widowati dengan jarum jam.dalam menggerakkan webcam, motor servo dapat dikendalikan secara manual dan otomatis oleh pengawas. Mode manual merupakan mode dimana gerak motor servo horizontal maupun vertikal dikendalikan oleh pengawas yang bergerak dengan sudut minimum 5. Ketika mode manual aktif, maka program motion detection tidak aktif. Sedangkan mode otomatis merupakan mode dimana motor servo horizontal dapat bergerak otomatis dengan besar sudut pergerakan setiap 45 sampai sudut 180 kemudian kembali lagi pada sudut 0 dan seterusnya. Pada mode otomatis program motion detection aktif untuk mendeteksi pergerakan. 4. Subsitem Komunikasi Data Komunikasi data serial digunakan dalam pengiriman data dari PC ke mikrokontroler dengan komponen utama IC Max232 sebagai konverter level tegangan(prasetia dkk, 2004).Gambar 3 berikut menunjukkan skematik rangkaian RS232 (Hadiatna, 2012) Gambar 3. Skematik Rangkaian RS232 Pada komunikasi data serial terdapat perbedaan level sinyal antara PC dengan mikrokontroler. PC menggunakan level sinyal RS232 antara -25 Volt sampai dengan +25 Volt, sedangkan mikrokontroler menggunakan level sinyal TTL (Transistor- Transistor Logic) antara 0 Volt sampai 5 Volt. Dikarenakan adanya perbedaan level sinyal tersebut, maka komunikasi data serial antara PC dengan mikrokontroler tidak dapat dilakukan secara langsung. Oleh karena itu, digunakan IC MAX232 sebagai konverter yang mengubah sinyal level RS232 dari PC menjadi sinyal level TTL mikrokontroler. 5. Subsistem Output Buzzer yang digunakan sebagai indikator penanda apabila program motion detection mendeteksi adanya pergerakan. 6. Subsitem Catu daya Catu daya 5 Volt DC Catu daya 12 Volt DC Pada perangkat keras diperlukan sebuah hub untuk komunikasi antara PC dengan webcam, dan PC dengan mikrokontroler ATMega16 seperti yang ditunjukkan blok diagram pada Gambar 4. Hub tersebut diletakkan berdekatan dengan PC. USB to Serial digunakan sebagai penghubung PC dengan HUB untuk komunikasi serial. Sedangkan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) digunakan sebagai penghubung hub dengan mikrokontroler ATMega16. Gambar 4. Blok Diagram Hub Jurnal Reka Elkomika 178

Perancangan dan Realisasi Model Sistem Monitoring Ruangan Menggunakan Webcam Logitech C210 2.2 Perancangan Software Perancangan dan realisasi perangkat lunak (software) model sistem monitoring ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut : 1. Perangkat lunak (software) yang digunakan pada model sistem monitoring ini ada dua, yaitu Visual Basic 6.0 dan Bascom AVR. Visual Basic 6.0 digunakan untuk membuat program tampilan webcam, program motion detection dalam mendeteksi gerakan, dan kontrol arah putaran dua buah motor servo untuk menggerakkan webcam, sedangkan Bascom AVR digunakan untuk membuat program menggerakkan motor servo pada mikrokontroler ATMega16. 2. Program motion detection sebagai pendeteksi gerak yang dibuat penulis merupakan pengembangan dari program motion detection yang telah ada sebelumnya yang dibuat pada software Visual Basic 6.0. a. Program motion detection yang belum dikembangkan oleh penulis pada awalnya hanya dapat mendeteksi pergerakan dan tidak dapat menyimpan foto. Indikator titik-titik hijau akan muncul pada tampilan webcam apabila program motion detection mendeteksi adanya pergerakan, sedangkan titiktitik merah akan muncul sebagai indikator bahwa program motion detection tidak mendeteksi adanya pergerakan di dalam ruangan. b. Program motion detection yang telah dikembangkan oleh penulis ketika mendeteksi adanya pergerakan di dalam ruangan juga akan muncul indikator titik-titik hijau, dan ada peringatan pada visualisasi pada PC berupa tulisan WARNING. Program motion detection yang telah dikembangkan dapat menyimpan foto pada PC ketika mendeteksi ada pergerakan, serta dilengkapi dengan buzzer sebagai indikator bunyi pada perangkat keras (hardware). 3. Menggunakan perangkat lunak (software) AvrProg untuk memasukkan program yang telah di compile kedalam mikrokontroler ATMega16 dengan menggunakan kabel ISP (In System Programming). Gambar 5 berikut menunjukkan flowchart dari program sistem yang dirancang secara umum. Gambar 5. Flowchart Program Sistem Yang Dirancang Secara Umum Modul infra merah yang dilengkapi dengan sensor LDR akan mendeteksi keadaan di dalam ruangan yang dipantau setelah memperoleh tegangan 12 Volt. Jika ruangan yang dimonitoring dalam keadaan gelap, maka infra merah akan memancarkan cahaya sebagai Jurnal Reka Elkomika 179

Zuhro, Susana, Widowati bantuan pencahayaan pada webcam. Dalam mendeteksi keadaan di dalam ruangan, modul infra merah ini tidak terpengaruh oleh subsistem lainnya dikarenakan modul ini mempunyai catu daya sendiri. Motor servo merupakan aktuator yang dapat menggerakkan webcam secara manual dan otomatis. Program motion detection aktif ketika motor servo bergerak otomatis. Ketika program motion detection mendeteksi ada pergerakan, maka buzzer akan berbunyi, dan program motion detection akan mengambil foto hasil pergerakan tersebut. Mikrokontroler ATMega16 akan memberi perintah kepada aktuator untuk menggerakkan webcam. Aktuator yang digunakan adalah dua buah motor servo tipe standar yang dapat menggerakkan webcam secara horizontal dan vertikal.gambar 6 berikut menunjukkan flowchart dari dua buah motor servo yang digunakan pada model sistem monitoring. Gambar 6.Flowchart motor servo Mikrokontroler ATMega16 akan mendapat perintah dari PC berupa karakter-karakter agar dapat menggerakkan kedua buah motor servo dan juga untuk mengaktifkan buzzer (Sulistyo dkk, 2007).PC akan mengirimkan karakter kepada mikrokontroler ATMega16, kemudian mikrokontroler ATMega16 akan menjalankan perintah sesuai dengan karakter yang dikirimkan oleh PC, dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Apabila PC mengirimkan karakter A, maka mikrokontroler ATMega16 akan memerintahkan motor servo horizontal untuk bergerak otomatis (menu otomatis). 2. Apabila PC mengirimkan karakter M, maka mikrokontroler ATMega16 akan memerintahkan motor servo horizontal dan vertikal untuk digerakkan manual (menu manual). 3. Apabila PC mengirimkan karakter X, maka mikrokontroler ATMega16 akan memerintahkan motor servo vertikal untuk bergerak. 4. Apabila PC mengirimkan karakter Z, maka mikrokontroler ATMega16 akan memerintahkan motor servo horizontal untuk bergerak. Jurnal Reka Elkomika 180

Perancangan dan Realisasi Model Sistem Monitoring Ruangan Menggunakan Webcam Logitech C210 5. Apabila PC mengirimkan karakter R, maka mikrokontroler ATMega16 akan membunyikan buzzer ketika program motion detection mendeteksi adanya pergerakan. Gambar 7berikut menunjukkan flowchart komunikasi antara PC dengan mikrokontroler ATMega16. Gambar 7. Flowchart Komunikasi Antara PC Dengan Mikrokontroler ATMega16 3. REALISASI DAN PENGUJIAN Gambar 8(a) dan Gambar 8(b)berikut menunjukkan hasil realisasi sistem perangkat keras. Gambar 8(a) merupakan unit alat model sistem monitoring yang akan diletakkan pada ruang yang dipantau, dan gambar 8(b) merupakan unit hub yang akan diletakkan berdekatan dengan PC. Gambar 8(a).Unit Alat Gambar 8(b). Unit Hub Jurnal Reka Elkomika 181

Zuhro, Susana, Widowati Gambar 9 berikut menunjukkan hasil realisasi sistem perangkat lunak (Daryanto, 2009) Gambar 9. Realisasi Sistem Perangkat Lunak Keterangan realisasi perangkat lunak pada PC sebagai berikut : A. Merupakan pilihan menu dalam model sistem monitoring ini. Menu terdiri dari menu manual dan menu otomatis. B. Merupakan tampilan besar sudut pergerakan motor servo horizontal. C. Merupakan tampilan besar sudut pergerakan motor servo vertikal. D. Merupakan kontrol navigasi (arah) pergerakan motor servo horizontal, terdiri dari LEFT untuk pergerakan ke kiri dan RIGHT untuk pergerakan ke kanan. E. Merupakan kontrol navigasi (arah) pergerakan motor servo vertikal, terdiri dari UP untuk pergerakan ke atas dan DOWN untuk pergerakan ke bawah. F. Merupakan tampilan webcam untuk mengetahui keadaan di dalam ruangan yang sedang dipantau. G. Merupakan tampilan yang menunjukkan posisi motor servo horizontal ketika bergerak otomatis. H. Merupakan menu untuk melakukan pengaturan awal. Menu ini terdiri dari : 1. Menu FILE yang digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan webcam, serta menutup program pada tampilan PC. 2. Menu SETTING yang digunakan untuk melakukan pengaturan baudrate yang digunakan untuk komunikasi serial. 3. Menu HELP merupakan kontak email dari penulis. 3.1 Pengujian Motor Servo Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui perbedaan besar sudut motor servo yang dibuat pada software Bascom AVR dengan sudut sebenarnya. Pada saat melakukan pengujian, pengambilan besar sudut pergerakan servo setiap 5. Jurnal Reka Elkomika 182

Perancangan dan Realisasi Model Sistem Monitoring Ruangan Menggunakan Webcam Logitech C210 Tabel 1. Pengujian Motor Servo Sudut Motor Servo Selisih Sudut 5 5-3 = 2 10 10-8 = 2 15 15-13 = 2 20 20-18 = 2 25 25-23 = 2 30 30-28 = 2 35 35-33 = 2 40 40-38 = 2 45 45-43 = 2 Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan atau selisih besar sudut servo yang dibuat pada software Bascom AVR dengan yang dibuat pada kertas (sudut sebenarnya) sebesar 2. Selisih tersebut disebabkan sulitnya menentukan nilai register OCR (Gambar 5. flowchart motor servo) pada mikrokontroler ATMega16 yang tepat untuk mendapatkan sudut motor servo. Nilai-nilai tersebut diperoleh dengan trial and error. 3.2 Pengujian Kabel UTP PengujiankabelUTP menggunakan USB (Universal Serial Bus) hub yang dilengkapi adaptor dilakukandenganpanjangkabelutp mulaidari 20 meter.padapanjangkabelutp 20 meter,webcamtidakdapatmenampilkandisplay (tampilan).penulismelakukanpengujiandenganmemotongkabel UTPsepanjang 20 meter tersebutsetiap 1 meter, sehinggadiperolehpanjangmaksimalkabel UTP agar webcamdapatmenampilkandisplay (tampilan). Tabel 2 berikut menunjukkan pengujian kabel UTP menggunakan USB hub. Tabel 2. Pengujian Kabel UTP Menggunakan USB Hub Panjang Kabel Status Webcam 20 meter Tidak aktif 19 meter Tidak aktif 18 meter Tidak aktif 17 meter Tidak aktif 16 meter Tidak aktif 15 meter Tidak aktif 14 meter Tidak aktif 13 meter Tidak aktif 12 meter Tidak aktif 11 meter Tidak aktif 10 meter Aktif 9 meter Aktif 8 meter Aktif 7 meter Aktif 6 meter Aktif Jurnal Reka Elkomika 183

Zuhro, Susana, Widowati 5 meter Aktif Panjang kabel UTP maksimum adalah 10 meter agar webcam dapat menampilkan display (tampilan). Jika panjang kabel UTP di atas 10 meter maka webcam tidak aktif sehingga webcamtidak dapat menampilkan display(tampilan) pada PC, yang disebabkan oleh adanya redaman saluran pada kabel.hal ini dikarenakan apabila menggunakan USB hub yang dilengkapi adaptor maka ada pertambahan daya yang menyebabkan bertambahnya panjang kabel UTP(Hyde,2002). 3.3 Pengujian Buzzer Pengujianterhadap buzzer dilakukandenganmemberilogic 0 ataulogic 1 padamikrokontroler ATMega16.Apabilamikrokontroler ATMega16 menerimalogic 1 pada port A.6 maka buzzer akanberbunyisebagaiindikatorbahwa program motion detectionmendeteksiadanyapergerakan, sedangkanjika port A.6 menerimalogic 0 maka buzzer tidakakanaktif. Tabel 3 berikut menunjukkan pengujian buzzer. Tabel 3. Pengujian buzzer Motion Detection Logic Buzzer Ada pergerakan 1 Aktif Tidak ada pergerakan 0 Tidak aktif 3.4 Pengujian Status Motion Detection Pengujian ini dilakukan ketika keadaan didalam ruangan yang sedang dipantau gelap gulita, sehingga bantuan pencahayaan pada webcam menggunakan modul sensor infra merah. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan maksimal program motion detection dalam mendeteksi pergerakan ketika kondisi pencahayaan di dalam ruangan yang dipantau dalam keadaan gelap. Tabel 4 berikut menunjukkan status motion detection. Tabel 4 Status Motion Detection Jarak Status Motion Detection 1 meter Aktif 2 meter Aktif 3 meter Aktif 4 meter Aktif 5 meter Aktif 6 meter Aktif 7 meter Tidak aktif Jurnal Reka Elkomika 184

Perancangan dan Realisasi Model Sistem Monitoring Ruangan Menggunakan Webcam Logitech C210 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil perancangan, realisasi dan pengujian model sistem monitoring ruangan menggunakan webcam yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Penulis berhasil untuk menvisualisasikan tampilan webcam yang dilengkapi program motion detection, dan kontrol arah menggerakkan dua buah motor servo pada PC. 2. Sudut pergerakan motor servo memiliki error sebesar 2. 3. Pada tahap perancangan, spesifikasi awal panjang kabel sejauh 20 meter tidak tercapai, sehingga webcam dapat menampilkan display (tampilan) pada PC dengan jarak maksimal antara ruang pengawasdengan ruangan yang dipantau adalah 10 meter. 4. Buzzer dapat berbunyi ketika program motion detection aktif saat motor servo horizontal bergerak otomatis. 5. Jarak maksimal antara webcam dengan objek yang ditangkap dalam program motion detection untuk mendeteksi pergerakan sejauh 6 meter walaupun telah menggunakan bantuan pencahayaan berupa modul infra merah pada webcam. 4.2 Saran Agar model sistem monitoring ini menjadi lebih baik pengoperasiannya, perlu ditambahkan hal-hal sebagai berikut : 1. Model sistem monitoring ini dapat dikembangkan lagi dengan menggunakan lebih dari satu buah webcam. 2. Model sistem monitoring ini akan lebih baik jika pengendaliannya menggunakan sistem komunikasi data wireless. DAFTAR RUJUKAN Daryanto, Drs, (2009), Belajar Komputer Visual Basic, Bandung, Yrama Widia, Halaman 113-156. Prasetia, Retna, dan Catur Edi Widodo, (2004), Interfacing Port Serial dan Port Paralel Komputer dengan Visual Basic 6.0, Yogyakarta, Andi, Halaman 129-143. Hyde, J, (2002), USB Design By Example, Santa Clara, Intel Press, Halaman 11-14. Febrian Hadiatna, Implementasi Pengolahan Citra Pada Mobile Robot Vision Dengan Menggunakan Metode Viola Jones, ITENAS, Bandung, 2012, Halaman 43. Teguh Sulistyo, Kiswanto, Yuyut Suraniyanto, M. Taufik, Rancang Bangun Sistem Penerangan Lampu Stack Gedung RSG-GAS, Pusat Reaktor Serba Guna-BATAN, Tangerang, 2007, Halaman 130-132. Jurnal Reka Elkomika 185