BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan pendidik dengan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri di negara kita ini masih

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan berbahasa tidak terlepas dari empat komponen keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan, merencanakan, dan menilai pembelajaran. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Pembelajaran dan pendidikan merupakan sarana yang penting untuk

dalam sebuah penelitian. Dari keempat keterampilan berbahasa membaca merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran. Membaca merupakan seni atau art

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memproduksi yaitu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. di tengah-tengah pergaulan masyarakat, warga bangsa, serta warga dunia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas utama seorang pendidik adalah menyelenggarakan kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan pengertian yang diutarakan oleh Chaer (2008:32), bahwasanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkembang. Kemudian proses pembelajaran dapat dilakukan karena adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat mutu pendidikan adalah hal yang penting, pembelajaran pun harus

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Namun pada kenyataannya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, oleh karena itu pendidikan perlu dikaji secara baik. Menurut

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

BAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis. penggunaan keempat keterampilan berbahasa tersebut.

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa fungsi dalam kaitan berkomunikasi. Fungsi bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau. kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mengajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu penyebab tidak adanya kemajuan dalam pendidikan yaitu pelaksanaan belajar mengajar yang tidak terarah. Di mana seorang pendidik tidak memperhatikan tujuan beserta aspek yang ada di dalamnya. Pada intinya, belajar mengajar merupakan inti dari suatu pendidikan. Di Indonesia ada beberapa jenjang pendidikan yang wajib dilalui oleh setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Sekarang ini, Pemerintah mewajibkan setiap warga negara mengikuti kegiatan wajib belajar minimal sembilan tahun. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan yang sedang dijalankan. Tujuan pendidikan pada dasarnya untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut, diperlukan adanya suatu proses yang mampu melibatkan banyak komponen pembelajaran. Komponen tersebut harus mampu melatih keterampilan siswa. Seperti yang diungkapkan Mulyasa (2013:13), menyimpulkan permasalahan pendidikan, sebagai berikut. 1

2 Rendahnya mutu pendidikan membutuhkan penanganan yang menyeluruh, karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan suatu bangsa. Pendidikan yang diselenggarakan di setiap satuan pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, bahkan yang dilakukan baik di lembaga-lembaga nonformal dan informal seharusnya dapat menjadi landasan bagi pembentukan pribadi peserta didik, dan masyarakat pada umumnya. Ada beberapa keterampilan yang dapat diterapkan pada peserta didik dalam upaya meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan mereka yaitu: keterampilan menyimak atau mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterapilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Keterampilan-keterampilan tersebut sangat erat kaitannya dengan pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan kita sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya merupakan aspek dalam berbahasa.. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur. Pada masa kecil belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, setelah itu kita belajar membaca dan menulis. Setiap keterampilan itu saling berkaitan erat dan berkesinambungan. Keterampilan-keterampilan tersebut yang kemudian akan menjadi dasar kemampuan berbahasa seseorang pada umumnya. Hal tersebut senada dengan pernyataan Tarigan,(2008:1), sebagai berikut. Bahasa seseorang mencerminkan pemikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan cara praktik dan banyak pelatihan. Melatih keterampilan bahasa berarti melatih kemampuan berpikir. Maka dari itu keterampilan berbahasa harus ditingkatkan dengan cara berlatih dan memperaktikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menulis

3 perlu dilakukan usaha-usaha yang menjadi dasar agar tulisan menjadi lebih baik dari tulisan-tulisan sebelumnya. Usaha-usaha yang harus dilakukan salah satunya, yaitu dengan melakukan sebuah latihan. Tarigan, (2008:3) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menulis dapat diartikan sebuah proses mengungkapkan hasil pemikiran kepada media tulisan yang ekspresif dan bersifat kontinu. Jadi, menulis merupakan proses yang harus berkelanjutan, diasah, dan ditempa sehingga menghasilkan suatu produk yang berkualitas. Senada dengan pendapat di atas, Nurgiantoro (2010:3) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan bahasa. Menulis merupakan suatu hasil aktif produktif. Dengan menulis sama halnya mengungkapkan seluruh gagasan ke dalam media tulisan yang ekspresif dan produktif. Maka akan dapat menghasilkan suatu produk bahasa baik dalam bentuk karya ilmiah ataupun prosa fiksi. Semi (2007:14) menyatakan bahwa pengertian menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis merupakan suatu proses gagasan pemikiran yang diolah dan diungkapkan melalui lambang-lambang tulisan. Sudah jelas sekali bahwa menulis dilakukan dengan media lambang tulis yang dihasilkan dari proses buah pikir yang kreatif. Menulis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk memberikan informasi, komunikasi, dan hiburan. Oleh sebab itu, dalam tulisan mengandung ide, pendapat, dan perasaan penulis baik dalam

4 tulisan karya ilmiah maupun karya sastra. Jadi, pembelajaran menulis adalah proses mengubah kemampuan seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Salah satu bentuk dalam tulisan karya ilmiah yaitu teks eksplanasi. Teks eksplanasi yakni teks yang menjelaskan hubungan peristiwa atau proses terjadinya sesuatu (secara lengkap). Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu sebagai akibat dari sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya dan menyebabkan sesuatu yang lain lagi akan terjadi kemudian. Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), eksplanasi berarti 'penjelasan' atau 'paparan'. Namun, dalam kaitannya dengan genre teks, eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan suatu proses atau peristiwa tentang asal-usul, proses atau perkembangan suatu fenomena, baik itu berupa fenomena alam, sosial, ataupun budaya. Setiap orang tentu mempunyai niat dan maksud untuk menyampaikan informasi, terutama informasi yang berguna bagi masyarakat banyak. Karena teks eksplanasi mempunyai fungsi sosial untuk menjelaskan proses terjadinya sesuatu menurut prinsip sebab-akibat yang berkaitan erat. Proses terjadinya sesuatu yang dimaksudkan biasanya merupakan fenomena atau peristiwa alam dan sosial yang tentunya mengandung informasi yang sangat berguna. Seseorang biasanya mengalami kendala dalam menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Rifai (2011:13) dikarenakan kurangnya pemantapan bekal menulis, kurangnya bekal informasi sebagai bahan tulisan, serta kurang memanfaatkan kemudahan dalam menyusun karya tulis yang efektif dalam bahasa Indonesia yang telah dibakukan. Selama ini

5 kemudahan itu dirasakan belum disadap kegunaannya secara maksimum. Sebagai akibatnya banyak karya tulis yang sering tidak memperlihatkan ciri laras bahasa teks yang baku. Oleh karena itu seseorang perlu melakukan diskusi atau komunikasi untuk mempercerah pikirannya, mengisi kekosongan-kekosongan informasi, begitu pula pemahaman struktur maupun ciri teks eksplanasi perlu diperkuat untuk mempermudah dan mengarahkan hasil tulisan. Berkaitan dengan hal itu, guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran. Model sangat penting dalam sebuah proses pembelajaran. Joyce & Weil dalam Rusman (2013:2) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum dan pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau di luar kelas. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction dipilih untuk mengubah kondisi belajar pasif menjadi aktif dan meningkatkan kemampuan individu yang dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan (expectancy value theory) yang mengandung dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan harapan (expectancy). Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pembelajaran Memproduksi Teks Eksplanasi yang Berorientasi pada Karakteristik Teks Menggunakan Model Pembelajaran Assurance,

6 Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction (ARIAS), di Kelas XI SMA PGRI I Bandung pada Tahun Ajaran 2015/2016. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang disusun di atas maka dapat ditarik kesimpulan beberapa permasalahan yang muncul saat memproduksi teks eksplanasi. Pada saat memproduksi teks dibutuhkan keterampilan dalam menulis. Dalam keterampilan ini terdapat kesulitan di dalamnya karena memerlukan pemahaman dalam teori menulis yang terdapat dalam teks eksplanasi. Maka dari itu, berdasarkan latar belakang di atas, masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1. Perlunya pengembangan serta kreativitas dalam pembelajaran, sehingga memotivasi dan menjadikan siswa lebih berinteraksi. 2. Pembelajaran menulis dianggap pembelajaran yang membuat siswa merasa jenuh dan membosankan. 3. Menyusun teks eksplanasi dijadikan sebagai salah satu wadah penyalur pengetahuan yang peroleh siswa dalam bentuk tulisan. 4. Pemanfaatan model pembelajaran ARIAS sebagai cara untuk memecahkan permasalahan dalam pembelajaran. Setelah menentukan identifikasi yang sudah ditetapkan penulis berharap dalam proses belajar memproduksi teks eksplanasi dapat memberi pemahaman pada siswa bagaimana memproduksi teks eksplanasi. Dalam hal ini kegiatan utama siswa adalah menulis sebuah teks eksplanasi. Dengan adanya identifikasi

7 masalah penulis dapat mengetahui proses belajar siswa dalam memproduksi teks eksplanasi dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan pemandu bagi peneliti dalam kegiatan penelitiannya. Masalah harus dirumuskan secara jelas, sehingga peneliti mengetahui secara tepat apa yang akan di ukur. Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan, berikut rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. a. Mampukah penulis merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran memproduksi teks eksplanasi dengan menggunakan model ARIAS? b. Mampukah siswa kelas XI SMA PGRI I Bandung memproduksi teks eksplanasi sesuai dengan struktur, ciri-ciri kebahasaan, dan kaidah penulisan? c. Efektifkah model pembelajaran ARIAS digunakan dalam menulis teks eksplanasi sesuai dengan struktur, ciri-ciri kebahasaan, dan kaidah penulisan? Dari rumusan masalah di atas, penulis berharap dapat melaksanakan penelitian dengan sempurna. Dengan adanya rumusan masalah ini, penulis dapat melihat tahap-tahap yang dijadikan penelitian terhadap siswa kelas XI SMA PGRI I Bandung. Apakah model yang digunakan dapat berkesinambungan dengan baik dan dapat dilaksanakan dengan sesuai berdasarkan materi yang telah ditentukan. Agar ke depannya hasil penelitian dapat diketahui tingkat keberhasilannya berdasarkan rumusan masalah yang menjadi acuannya. D. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membuat batasan masalah agar penelitian tidak menyimpang. Batasan masalah disini ditujukan agar penelitian ini

8 mempunyai landasan. Perumusan masalah dibatasi dengan tujuan memungkinkan penulis menarik kesimpulan yang jelas. Maka dari itu penulis membatasi masalahmasalah sebagai berikut. a. Kemampuan penulis yang diukur adalah kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran memproduksi teks eksplanasi yang berorientasi pada karakteristik teks menggunakan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction (ARIAS) di kelas XI SMA PGRI I Bandung pada tahun ajaran 2015/2016 sesuai dengan Permendikbud nomor 59 tahun 2014. b. Kemampuan siswa kelas XI SMA PGRI I Bandung tahun pelajaran 2015/2016 yang diukur adalah kemampuan memproduksi teks eksplanasi sesuai dengan struktur, ciri-ciri kebahasaan, dan kaidah penulisan. c. Model pembelajaran yang digunakan adalah model (ARIAS) yang diterapkan dalam memproduksi teks eksplanasi sesuai dengan struktur, ciri-ciri kebahasaan, dan kaidah penulisan di kelas XI SMA PGRI I Bandung tahun pelajaran 2015/2016. d. Materi yang digunakan adalah teks eksplanasi. Penulis bermaksud membatasi masalah yang akan diteliti agar tujuan penelitian terarah. Batasan masalah di atas berdasarkan hasil kesimpulan yang diambil oleh penulis. Dan batasan masalah dalam penelitian ini, dimaksudkan agar masalah yang ingin diteliti penulis sesuai dengan tujuan. Batasan masalah di atas di antaranya mencakup kemampuan penulis, kemampuan siswa, penggunaan model serta teks yang digunakan.

9 E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian akan tercapai apabila memiliki tujuan yang jelas karena tujuan merupakan pedoman bagi suatu penelitian. Tujuan juga menjadi faktor penting untuk pengelolaan penelitian. Tanpa tujuan yang terarah, suatu penelitian dapat menyimpang selama pelaksanaannya. Selama proses itu, peneliti akan menghadapi kebingungan sebab mereka kehilangan arah. Dalam penelitian ini, penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai, yaitu: a. untuk mengetahui keberhasilan penulis merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran memproduksi teks eksplanasi yang berorientasi pada karakteristik teks menggunakan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction (ARIAS) di kelas XI SMA PGRI I Bandung pada tahun ajaran 2015/2016; b. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA PGRI I Bandung pada tahun ajaran 2015/2016 memproduksi teks eksplanasi sesuai dengan struktur, ciri-ciri kebahasaan, dan kaidah penulisan; c. untuk mengetahui kefektifan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction (ARIAS) digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi sesuai dengan struktur, ciri-ciri kebahasaan, dan kaidah penulisan di kelas XI SMA PGRI I Bandung pada tahun ajaran 2015/2016. Dari tujuan penelitian ini, penulis berharap dapat mengetahui siswa dalam proses belajar memproduksi teks eksplanasi sesuai dengan minat ataupun pengalaman mereka sendiri. Penulis pun memberikan kepada siswa kebebasan

10 untuk berdiskusi dengan teman sejawatnya. Hal ini dilakukan agar siswa dapat bertukar pikiran secara aktif dan mendapat wawasan lebih dari pendapat teman sejawatnya. F. Manfaat Penelitian Sebuah penelitian dikatakan berhasil jika dapat memberikan kegunaan yang berarti untuk lingkungan masyarakat khususnya di dalam dunia pendidikan. Selain itu penelitian yang dilakukan juga tentu harus memberikan manfaat baik bagi peneliti maupun objek yang ditelitinya. Semoga penelitian yang dilakukan menjadi langkah awal dalam berkarya. Serta memacu orang lain untuk melakukan penelitian yang lebih baik dan penelitian ini bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkan. Hasil dari penelitian ini semoga bermanfaat bagi: a. Bagi Penulis Kegiatan penelitian ini semoga bermanfaat untuk menambah pengetahuan, wawasan, pengalaman, danketerampilan bagi penulis. Sehingga dapat terus berkarya dan meningkatkan mutu penulis sebagai calon guru yang mengajarkan Bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi yang berorientasi pada karakteristik teks dengan menggunakan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction (ARIAS). b. Bagi siswa Kegiatan penelitian ini semoga bermanfaat bagi siswa terutama dalam hal pembelajaran memproduksi teks eksplanasi yang berorientasi pada karakteristik teks dengan menggunakan model pembelajaran Assurance,

11 Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction (ARIAS) serta dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, memacu siswa agar aktif, kreatif, dan menjadi sarana latihan untuk mengukur serta mengasah kemampuan diri dalam melaksanakan proses belajar. c. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Hasil penelitian ini semoga dapat diajadikan alternatif dalam memilih metode pembelajaran yang menarik bagi siswa; dan tentunya bermanfaat bagi guru sebagai referensi dalam meningkatkan kreatifitas dan juga kompetensi guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ke arah yang lebih baik, aktif, kreatif, dan inovatif terutama dalam bidang ilmu kebahasaan. d. Bagi sekolah Dengan adanya metode penelitian ini, manfaat bagi sekolah adalah dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan model pembelajaran di sekolah dalam meningkatkan kemampuan pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi yang berorientasi pada karakteristik teks. Dalam hal ini teks eksplanasi, yakni teks yang menceritakan prosedur atau proses terjadinya sesuatu. e. Bagi Peneliti Dengan adanya penelitian ini semoga dapat memacu manfaat yang didapat yaitu menjadi acuan untuk melaksanakan penelitian selanjutnya. Berdasarkan manfaat yang sudah dijabarkan sebelumnya penulis mencoba menyimpulkan, bahwa pembelajaran memproduksi teks eksplanasi ini sangat bermanfaat bagi orang yang mempelajarinya dan bermanfaat juga bagi penulis,

12 serta guru. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction yang membangun suasana kelas dan siswa menjadi lebih aktif. Pembelajaran memproduksi ini juga dapat mengasah kemampuan siswa kelas XI dalam membuat sebuah teks dengan menulis. G. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian merupakan perumusan berbagai permasalahan hingga kepada tindakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan tersebut. Permasalahan yang dihadapi adalah menumbuhkan minat belajar siswa, minat membaca dan menumbuhkan keterampilan menulis pada siswa. Terlebih lagi menumbuhkan, meningkatkan dan menjaga rasa percaya diri serta minat siswa dalam menulis. Baik bagi peserta didik yang baru memulai maupun yang sudah dianggap mampu dalam memproduksi suatu karya tulis agar terciptanya berbagai karya tulis yang lebih baik. Semua ini dimaksudkan demi terciptanya generasi penerus yang lebih produktif ke depannya. Hasil idenifikasi masalah tersebut, penulis mempunyai anggapan dasar bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa harus aktif dan inovatif, guru harus mempunyai keterampilan mengajar yang baik, pembelajaran yang diberikan harus menarik, metode yang diberikan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Dengan adanya penelitian ini, semoga kondisi pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan semangat para siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sehingga menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses

13 belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik. H. Definisi Operasional Definisi operasional adalah penjabaran tafsiran sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam judul dan masalah penelitian memproduksi teks eksplanasi. Dimaksudkan untuk menyamakan persepsi terhadap istilah yang digunakan dalam judul Pembelajaran Memproduksi Teks Eksplanasi yang Berorientasi pada Karakteristik Teks Menggunakan Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction (ARIAS), di Kelas XI SMA PGRI I Bandung pada Tahun Ajaran 2015/2016. Adapun definisi operasional yang meliputi penjelasan istilah yang terdapat dalam judul penelitian, antara lain sebagai berikut. a. Pembelajaran adalah suatu proses, cara yang dilakukan untuk menjadikan siswa mengalami perubahan dan memperoleh kecakapan dari sesuatu yang dipelajari. b. Memproduksi adalah salah satu keterampilan berbahasa yang merupakan hasil dari suatu pemikiran ke dalam tulisan. c. Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan hubungan peristiwa atau proses terjadinya sesuatu (secara lengkap). d. Fenomena adalah rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai lewat kaca mata ilmiah atau lewat disiplin ilmu tertentu. e. Pembelajaran memproduksi teks eksplanasi berorientasi pada karakteristik teks dengan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction menjadikan siswa mengalami perubahan dan memperoleh keca-

14 kapan dalam bentuk tulisan berupa peristiwa yang di dalamnya mengandung informasi dan pengetahuan. f. Model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction adalah model yang dikembangkan sebagai jawaban pertanyaan bagaimana merancang pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan istilah yang dikemukakan di atas, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran memproduksi teks eksplanasi berorientasi pada karakteristik teks dengan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction adalah suatu pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud yaitu menuangkan ide, dan pikiran yang menjelaskan suatu proses atau peristiwa ke dalam sebuah tulisan. Maka dari itu model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction berfungsi mengubah kondisi belajar pasif menjadi aktif dan meningkatkan kemampuan individu yang dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan (expectancy value theory) yang mengandung dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan harapan (expectancy) agar berhasil mencapai tujuan itu. I. Struktur Organisasi Skripsi Bab I pendahuluan. Bab ini merupakan bagian awal dari skripsi yang menguraikan latar belakang penelitian berkaitan dengan kesenjangan harapan dan fakta di lapangan, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

15 Bab II kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Bab ini berisi tentang kajian teori-teori yang terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar, alokasi waktu, pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan memproduksi, menulis teks eksplanasi, serta model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction. Bab III metode penelitian. Bab III berisi tentang deskripsi mengenai lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, prosedur penelitian, variabel dan definisi operasional variabel, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian yang telah dicapai meliputi profil, subjek dan objek yang diteliti, data perencanaandan pelaksanaan pembelajaran, pengolahan data serta analisis temuan dan pembahasannya. Bab V simpulan dan saran. Bab ini penulis akan mengemukakan beberapa simpulan yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan. menyajikan simpulan terhadap hasil analisis temuan dari penelitian dan saran penulis sebagai bentuk pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.