BAB I PENDAHULUAN. return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adalah penanaman saham. Adanya penanaman saham, perusahaan. akan menyediakan lapangan pekerjaan sehingga pendapatan perkapita

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti, apakah faktor fundamental

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

prasarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian negara indonesia. Sektor perekonomian yang ada di indonesia ada sektor indrustri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat dimana setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan ekonomik negara adalah alokasi sumber daya ekonomik

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. terus tumbuh dan berkembang. Perusahaan harus memiliki strategi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. tertarik dengan Earning per Share (EPS). Selain melakukan pengukuran laba

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian,

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BABI PENDAHULUAN. Alasan dibentuknya pasar modal disuatu negara adalah karena pasar. modal berperan menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan.

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. . Kebijakan dividen menyangkut masalah pembagian laba yang menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendeknya saja, tetapi juga harus memiliki ketersediaan modal yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu

EKA YULIANA B

BAB V KESIMPULAN. earning per share, book value per share, dan cash flow per share

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang gencar dalam. melakukan pembangunan disemua sektor, salah satunya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor yang membeli suatu saham di pasar modal dan. mengorbankan konsumsinya pada masa kini mempunyai harapan agar supaya

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Pertimbangan investor dalam menentukan pilihannya terhadap saham yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi perekonomian yang semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melakukan sebuah investasi, sebaiknya investor melakukan analisis

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang. masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham sebagai hasil dari investasinya. Jogiyanto (2000 : 143) membedakan return

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat dan memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari investor

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. dijalankannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saham merupakan salah satu instrumen investasi untuk mendapatkan return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang berinvestasi dalam saham perlu mempertimbangkan resiko dan return yang dihadapinya. Oleh sebab itu, diperlukan suatu analisa untuk mengidentifikasikan prospek perusahaan di masa datang. Dengan melakukan pendekatan analisa tersebut nantinya investor dapat memperoleh keuntungan yang optimal dan peningkatan nilai investasinya di masa datang. Pada pasar modal yang efisien akan sulit bagi investor untuk memperoleh tingkat keuntungan di atas normal (dalam arti lebih tinggi dari yang seharusnya sesuai dengan resiko yang ditanggung). Namun, terlepas dari efisien tidaknya pasar modal dan seberapa jauh para analis dan pemodal percaya akan efisiensi tersebut, melakukan penilaian saham perlu dipahami oleh para analis sekuritas (Suad Husnan, 2001). Ada beberapa metode untuk menilai harga saham. Di antaranya adalah dengan pendekatan present value dan pendekatan Price Earning Ratio (earning multiplier). Pendekatan multiplier earning atau PER (Price Earning Ratio) lebih sering digunakan dibanding metode yang pertama. Pertimbangannya adalah metode PER lebih sederhana sehingga lebih mudah dipergunakan (Jones, 2000). Penggunaan metode PER mengasumsikan 1

2 constant growth model, yang memperkirakan bahwa dividen yang dibayarkan tiap tahun pertumbuhannya konstan. Dalam analisa pendekatan PER didasarkan atas harga pasar saham saat ini dan EPS (Earning Per Share), yaitu PER dihitung dengan membagi harga pasar saham saat ini dengan EPS. Faktor-faktor yang mempengaruhi PER antara lain adalah rasio laba yang dibayarkan sebagai dividen (Dividend Payout Ratio), tingkat keuntungan yang disyaratkan pemodal, pertumbuhan dividen, serta faktor-faktor lainnya yang dipandang relevan dan masih berhubungan dengan ketiga faktor di atas dan termasuk faktor fundamental perusahaan (Suad Husnan, 2001). Dengan menggunakan variabel ekonomi tersebut, maka investor dapat mengidentifikasikan ekspektasi investor terhadap earning yang akan diperolehnya. Sehingga PER dapat mempengaruhi investor atas pertumbuhan earning perusahaan di masa datang. Beberapa penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio telah dilakukan. Whitbeck-Kisor (1963) melakukan penelitian dengan menggunakan 3 variabel yang diduga mempunyai pengaruh terhadap Price Earning Ratio yaitu tingkat pertumbuhan laba, DPR dan deviasi standar tingkat pertumbuhan. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Elton dan Gruber (1991) yaitu dengan menghubungkan PER dengan tingkat keuntungan yang diperkirakan. Nany Nur Aini (2000) menemukan bahwa secara individual koefisien variabel pertumbuhan penjualan, DPR dan tingkat bunga SBI memiliki tanda positif yang berarti memiliki hubungan yang searah dengan PER, dan

3 pertumbuhan ROE serta tingkat inflasi memiliki tanda negatif yang berarti memiliki hubungan yang berlawanan arah dengan PER. Dini Sri Hartati (2002) dalam penelitiannya tentang analisis faktorfaktor yang mempengaruhi PER perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ, hasilnya secara serempak variabel independen DER, ROE, tingkat penjualan, serta pertumbuhan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap PER. Secara parsial hanya variabel ROE serta variabel tingkat penjualan yang berpengaruh signifikan terhadap PER. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi PER. Dalam hal ini hanya dua variabel saja yang akan diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap Price Earning Ratio, yaitu Debt to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio. Adapun alasan penulis memilih variabel-variabel independen yang telah disebutkan di atas adalah karena dari penelitian-penelitian terdahulu variabel itulah yang sebagian besar memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap nilai Price Earning Ratio. Investor perlu mengetahui pengaruh dari rasio-rasio di atas yaitu Debt to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio terhadap Price Earning Ratio karena masing-masing rasio diduga mempunyai pengaruh yang besar terhadap Price Earning Ratio yang merupakan salah satu model penilaian saham bagi investor. Penelitian ini merupakan studi kasus pada industri manufaktur. Mengacu pada masalah di atas, maka penulis melakukan penelitian karya ilmiah yang diberi judul: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN

4 DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka pokok permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Price Earning Ratio? 2. Apakah Dividend Payout Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Price Earning Ratio? 3. Apakah secara bersama-sama Debt to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio? C. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah: a) Debt to Equity Ratio, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang (Suad H dan Enny P, 2002:70). b) Dividend Payout Ratio, merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividen

5 kepada para pemegang saham. Rasio ini dapat diperoleh dengan membandingkan antara dividen dengan laba bersih yang didapatkan (Indriyo dan Basri, 2002:7). c) Price Earning Ratio, harga saham yang diperbandingkan dengan laba per lembar saham (Earning Per Share). Apabila pasar modal efisien maka PER ini mencerminkan pertumbuhan laba perusahaan (Suad H dan Enny P, 2002:77). 2. Penelitian akan dilakukan pada industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 1999-2003, karena selama periode tahun ini menunjukkan kondisi Indonesia setelah krisis ekonomi. D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Price Earning Ratio? 2. Mengetahui apakah Dividend Payout Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Price Earning Ratio? 3. Mengetahui apakah secara bersama-sama Debt to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio?

6 E. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini antara lain: 1. Bagi Penulis Sebagai wahana pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh dari bangku kuliah sekaligus sebagai pemenuhan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. 2. Bagi Investor Sebagai informasi atau masukan yang dapat dipakai sebagai dasar pemilihan investasi pada industri manufaktur. 3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan referensi serta literatur dalam bidang manajemen keuangan. F. Studi Literatur Adapun beberapa studi literatur yang mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Whitbeck-Kisor (1963) melakukan penelitian terhadap variabel tingkat pertumbuhan laba, DPR, serta deviasi standar tingkat pertumbuhan terhadap PER suatu perusahaan. Hasilnya adalah bahwa tingkat pertumbuhan laba dan DPR memiliki pengaruh yang positif terhadap PER; yang berarti bahwa kenaikan kedua faktor tersebut dapat meningkatkan nilai PER, sebaliknya deviasi standar tingkat pertumbuhan memiliki

7 pengaruh yang negatif terhadap PER; dalam arti kenaikan faktor deviasi standar dapat menurunkan nilai PER. 2. Nany Nur Aini (2000) melakukan penelitian untuk melihat pengaruh faktor-faktor seperti pertumbuhan penjualan, pertumbuhan ROE, DPR, tingkat bunga SBI, tingkat inflasi serta DER terhadap PER. Dan hasilnya adalah bahwa secara individual koefisien variabel pertumbuhan penjualan, DPR dan tingkat bunga SBI memiliki tanda positif yang berarti memiliki hubungan yang searah dengan PER, dan pertumbuhan ROE serta tingkat inflasi memiliki tanda negatif yang berarti memiliki hubungan yang berlawanan arah dengan PER. Sedangkan variabel DER dihilangkan karena terjadi multikolinieritas dengan variabel pertumbuhan penjualan. Namun data-data yang diambil oleh Nany dalam penelitiannya adalah datadata dari tahun-tahun sebelum terjadinya krisis, yaitu antara tahun 1993-1996. 3. I Ketut Mangku (2001) meneliti pengaruh faktor DPR, ROE, pertumbuhan EPS, leverage, serta total asset terhadap PER untuk industri manufaktur dan menghasilkan faktor total asset (ukuran perusahaan) serta leverage ratio sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap PER untuk ketiga periode penelitian yang berbeda, yaitu 1994, 1995 dan 1996. 4. Eka Rahmawati (2002) dalam penelitiannya yang berjudul: Analisis Pengaruh Earning Per Share, Return On Equity dan Debt Equity Ratio terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta), menemukan ada pengaruh yang signifikan antara

8 Earning Per Share, Return On Equity dan Debt Equity Ratio terhadap harga saham. 5. Dini Sri Hartati (2002) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi PER perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ, yaitu total asset, DER, ROE, tingkat penjualan serta pertumbuhan EPS terhadap nilai PER (1999-2000). Hasilnya secara serempak variabel independen DER, ROE, tingkat penjualan, serta pertumbuhan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap PER. Secara parsial hanya variabel ROE serta variabel tingkat penjualan yang berpengaruh signifikan terhadap PER. 6. Winto Praditya (2004) menganalisis faktor-faktor DPR, ROE, Total Asset, EPS dan leverage terhadap PER untuk industri manufaktur (1999-2001). Hasil penelitiannya, dari 5 variabel bebas yang diduga berpengaruh terhadap PER, terdapat satu variabel bebas yang secara signifikan berpengaruh terhadap PER yaitu DPR. G. Hipotesis 1. Hubungan Debt to Equity Ratio (DER) dengan Price Earning Ratio (PER). Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang (Suad H dan Enny P, 2002:70). Menurut Sudarsi (2002) peningkatan hutang yang ditunjukkan dengan meningkatnya nilai DER ini akan mempengaruhi tingkat

9 pendapatan bersih bagi para pemegang saham. Implikasi dari hal tersebut adalah kewajiban perusahaan akan semakin tinggi dan akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan dalam membayar laba berupa dividen kepada para pemegang saham. Di samping itu peningkatan hutang perusahaan juga akan diikuti dengan peningkatan resiko yang harus dihadapi akibat penggunaan dana hutang, sehingga akan mengakibatkan turunnya estimasi tingkat pengembalian (return) atau semakin tingginya equity yang berasal dari penerbitan saham baru. Hal tersebut akan berakibat menurunnya jumlah atau earning per share yang pada akhirnya akan mempengaruhi secara negatif terhadap harga saham. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh negatif terhadap Price Earning Ratio atau dengan kata lain semakin tinggi nilai DER akan mengakibatkan nilai PER akan semakin kecil. 2. Hubungan Dividend Payout Ratio (DPR) dengan Price Earning Ratio (PER). Salah satu faktor yang mempengaruhi PER adalah Dividend Payout Ratio (Jones, 2000 atau Tandelilin, 2001). Dividend Payout Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividen kepada para pemegang saham. Rasio ini dapat diperoleh dengan membandingkan antara dividen dengan laba bersih yang didapatkan (Indriyo dan Basri, 2002:7).

10 Jumlah dividen yang dibayarkan akan mempengaruhi harga saham atau kesejahteraan para pemegang saham. Sehingga semakin tinggi DPR semakin tinggi pula penghargaan yang diberikan investor, akibatnya penilaian investor terhadap harga saham menjadi tinggi. Semakin tinggi harga saham mengakibatkan semakin tingginya nilai Price Earning Ratio. Sehingga Dividend Payout Ratio mempunyai pengaruh positif terhadap Price Earning Ratio. Berdasarkan tinjauan literatur dan uraian di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah: a. Diduga Debt to Equity Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Price Earning Ratio. b. Diduga Dividend Payout Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Price Earning Ratio. c. Diduga Debt to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio. H. Sistematika Penulisan berikut: Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, studi literatur, hipotesis, dan sistematika penulisan.

11 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang penulisan landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang terdapat dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian yang dipakai untuk menganalisis data, yaitu jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, panel data dan rencana analisis data yang terdiri dari: perumusan model analisis, uji asumsi klasik serta uji hipotesis. BAB IV ANALISIS DATA Bab ini berisi analisis data yang meliputi pengujian hipotesis dengan menggunakan metode analisis panel data. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang simpulan dari hasil penelitian dan analisis data serta saran-saran dari hasil penelitian.