PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU (IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PEMBELAJARAN IPA SMP MENURUT KURIKULUM 2013

Melihat Lebih Jauh Manfaat Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Shared

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

2015 PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk kehidupan. (KTSP). Sesuai dengan amanat KTSP, model pembelajaran terpadu

Standards for Science Teacher Preparation

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

LANGKAH PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Oleh Purwanti Widhy H, M.Pd

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Integrated Science Worksheet Pembelajaran IPA SMP Dalam Kurikulum 2013

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

Lampiran-1 S I L A B U S (E D I S I R E V I S I) TAHUN Mata Kuliah/Kode : IPA Terintegrasi dan Pembelajaran

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

PELATIHAN SEBUAH SOLUSI DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU BAGI DOSEN IPA DI LINGKUNGAN PRODI PGMI. Budiyono Saputro

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat

A. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

BIODATA. 1. Nama Lengkap : NIP : Jabatan : Pangkat/Golongan : Instansi : Tempat, Tanggal Lahir :...

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara mencari

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA SMP PADA TEMA ENERGI DALAM TUBUH MENGGUNAKAN METODE 4S TMD

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

Analisis Kompetensi Mahasiswa Calon Guru Fisika Pada Peer Teaching Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada Perkuliahan PPL

BAB III METODE PENELITIAN

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EDISI : 4 PENGEMBANGAN SILABUS. Modul : Pengembangan Silabus Soal-soal Pengembangan Silabus

JURUSAN PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU PADA TEMA UDARA BERBASIS NILAI RELIGIUS MENGGUNAKAN 4 STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Erie Syaadah, 2013

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Maimunah, 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini karena mata pelajaran IPA khususnya, akan memiliki peranan

BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH

Gambar 1 Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pembelajaran Ilmu

PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya teknologi sekarang ini telah memberikan dampak positif dalam

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha

INKUIRI MERUPAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) SD/MI AMANAH DALAM KTSP. Disusun Oleh: Edi Istiyono, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

Pembelajaran IPA Terintegrasi di SMP A. Pendahuluan

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII

Pengembangan Kegiatan Pembelajaran IPA SMP Berbasis Scientific Approach dalam Konteks Kurikulum 2013 pada Topik Pemanasan Global

DAFTAR ISI. II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis Pembelajaran Pengayaan...

KONSEP IPS TERPADU KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU

BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk

Pembelajaran IPA Terpadu Melalui Keterampilan Kerja Ilmiah Untuk Mengembangkan Nilai Karakter. Henry Januar Saputra

ISSN: Inovasi Kurikulum, Februari 2009, Thn.4 Vol. 1 No: 4

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

II. TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan evaluatif melalui model Goal

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran IPA terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum 2013 dimana pembelajaran ini dikemas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA)

BAB I PENDAHULUAN tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2016 PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE CONNECTED BERBASIS GUIDED INQUIRY

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas/ Semester : VIII / 1 ========================================================== ========

MODEL KETERPADUAN PEMBELAJARAN SAINS DALAM KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman paradigma pendidikaan juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Drs.NANA DJUMHANA M.Pd PRODI PGSD FIP UPI

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU (IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013) Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Makalah disampaikan dalam PPM Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu untuk Meningkatkan Kognitif, Keterampilan Proses, Kreativitas, serta Menerapkan Konsep Ilmiah Siswa SMP Tanggal 7-12 September 2013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU (IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013) Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd Prodi Pendidikan IPA, FMIPA UNY putri_anjarsari@uny.ac.id A. PENDAHULUAN Kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru 2013/2014 sudah mulai diterapkan di beberapa sekolah untuk kelas I, IV, VII, dan X. Khusus untuk mata pelajaran IPA dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science/ipa terintegrasi/ipa terpadu. Pembelajaran IPA terpadu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, keterampilan proses dan pengembangan sikap ilmiah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa kompetensi guru mata pelajaran IPA SMP/MTs salah satunya adalah memahami hubungan antar berbagai cabang IPA, dan hubungan IPA dengan matematika dan teknologi. Sebagai upaya mewujudkan hal tersebut, hendaknya dilakukan pembekalan materi IPA (fisika, kimia, biologi, dan ilmu bumi dan antariksa) dan kaitannya dengan bidang lain secara kontekstual. Harapannya, melalui pembelajaran IPA peserta didik dapat memiliki kemampuan berpikir untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah telah menyusun pedoman pelaksanaan pembelajaran terpadu sejak tahun 2005, Namun hingga saat ini hanya sebagian kecil yang melaksanakannya. Hal ini disinyalir karena beberapa alasan, yaitu: 1) belum banyak contoh konkrit perangkat pembelajaran IPA terpadu yang dapat diaplikasikan, 2) belum diperolehnya pemahaman secara lengkap mengenai pembelajaran IPA terpadu beserta langkah-langkah pengembangan pembelajarannya. Oleh karena itu, berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, dalam makalah ini akan dibahas mengenai: 1) apa itu IPA terpadu dan 2) bagaimana langkah pengembangan pembelajaran IPA terpadu.

B. PEMBAHASAN 1. IPA Terpadu Pemerintah dalam kurikulum 2013 mengamanatkan bahwa mata pelajaran IPA SMP dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science, berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan sikap peduli dan tanggung jawab terhadap lingkungan alam. Tujuan pembelajaran secara umum untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap secara seimbang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang sistematis dan menyeluruh. Ilmu pengetahuan tentang alam semesta merupakan ilmu pengetahuan yang holistik, bukan merupakan ilmu yang parsial antara kimia, fisika dan biologi. Oleh karena itu pembelajaran IPA harus diselenggarakan secara terpadu. Sebagaimana dianjurkan dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006, bahwa model pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara terpadu terutama pada jenjang pendidikan dasar, mulai dari tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) maupun sekolah menengah pertama (SMP/MTs). Beberapa ahli berpendapat bahwa pembelajaran terpadu merupakan proses pembelajaran yang melibatkan/mengkaitkan berbagai bidang ilmu. Pembelajaran IPA terpadu (integrated science) dapat dilaksanakan dengan mengorganisasikan dan mengkaitkan dengan berbagai tema atau bidang studi dan keterampilan dalam IPA. Integrated berarti combining parts into a whole (BSCS, 2000). Parts atau bagian-bagian yang bisa dipadukan dalam pembelajaran IPA adalah: (a) disiplin ilmu IPA, misalnya earth scince, life science dan physical science, (b) proses IPA (misalnya inkuiri), (c) konteks IPA (misalnya science & society). Pembelajaran IPA dikatakan terpadu apabila dalam pembelajaran terdapat bagian yang diintegrasikan/dipadukan. Pembelajaran IPA terpadu merupakan suatu pendekatan pembelajaran IPA yang menghubungkan atau menyatupadukan berbagai bidang kajian IPA menjadi satu kesatuan bahasan. Pembelajaran IPA terpadu juga harus mencakup dimensi sikap, proses, produk, aplikasi, dan kreativitas. Peserta didik diharapkan mempunyai pengetahuan IPA yang utuh (holistik) untuk menghadapi permasalahan kehidupan sehari-hari secara kontekstual melalui pembelajaran IPA terpadu (Depdiknas, 2011).

Dari sejumlah model pembelajaran IPA terpadu yang dikemukakan Fogarty (1991: xv) terdapat empat model yang potensial untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA terpadu, yaitu connected, webbed, shared, dan integrated. Empat model tersebut dipilih karena konsep-konsep dalam Kompetensi Dasar (KD) IPA memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memerlukan model yang sesuai agar memberikan hasil yang optimal. 2. Langkah Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu Pengembangan pembelajaran IPA terpadu secara garis besar meliputi tiga kegiatan utama, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. a. Perencanaan Perencanaan pembelajaran IPA terpadu dilakukan dengan mempertimbangan kondisi dan potensi peserta didik (minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan peserta didik), serta kemampuan sumberdaya pendukung lainnya (kemampuan guru, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, serta kepedulian stakeholders di sekolah (Kemdikbud, 2013). Aktivitas dalam kegiatan perencanaan meliputi: 1. Mengidentifikasi konsep IPA dalam satu KD melalui analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD). 2. Menentukan model keterpaduan (connected, webbed, shared, integrated). 3. Membuat bagan/matriks/peta hubungan konsep dalam KD dengan tema/topik keterpaduan. 4. Merumuskan indikator. Perumusan kaitan dan pemilihan topik dalam pembelajaran IPA terpadu harus relevan dengan KD-KD yang dipadukan. Kegiatan tersebut juga dibuat dengan memperhatikan isu-isu yang aktual, menarik, dan kontekstual sehingga dapat menumbuhkan sikap ingin tahu peserta didik yang memberikan efek berkelanjutan berupa pencarian jawaban atas rasa ingin tahu tersebut melalui kegiatan penyelidikan (discovery). Contoh alur pemetaan konsep IPA dalam Kemdikbud (2013) digambarkan pada Gambar 1, sedangkan contoh identifikasi konsep yang dapat dipadukan berdasarkan analisis SKL, KI, dan KD tertuang pada Lampiran 1.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Gambar 1. Alur pemetaan konsep IPA (sumber: Kemdikbud, 2013) Pelaksanaan pembelajaran tertuang dalam RPP yang dijabarkan dari silabus. Kegiatan pembelajaran dimulai dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup serta dilakukan dengan pendekatan scientific (menanya, mengamati, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta). Langkah atau sintaks pembelajaran dimodifikasi sesuai model keterpaduan yang dipilih. Contoh model keterpaduan dengan topik Pemisahan Campuran disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Model connected dengan Topik Pemisahan Campuran (Sumber: Kemdikbud, 2013)

1. Kegiatan Pendahuluan Tujuan kegiatan pendahuluan untuk menciptakan suasana awal yang kondusif, sehingga peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Dalam kegiatan pendahuluan guru menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran, melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materinya. 2. Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan inti meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dengan metode yang disesuaikan dengan karaktersitik peserta didik dan mata pelajaran. a. Eksplorasi : melibatkan peserta didik untuk (1) mencari informasi; (2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; (3) terjadinya interaksi antar peserta didik, lingkunagn, dan sumber belajar lainnya; (4) aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan (5) melakukan percobaan b. Elaborasi: (1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis (mencari informasi) melalui tugas tertentu yang bermakna; (2) memfasilitasi memunculkan gagasan baru; (3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; (4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif, berkompetisi untuk meningkatkan prestasi belajar, membuat laporan eksplorasi, menyajikan hasil kerja, melakukan pameran, dan melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggan dan rasa percaya diri peserta didik. c. Konfirmasi, guru: (1) memberikan umpan balik; (2) melakukan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi; (3) melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar bermakna, (4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna. 3. Kegiatan Penutup/Akhir Menyimpulkan materi, pemberian tugas, menjelaskan kembali bahan yang dianggap sulit, Mendiskusikan terapannya dalam kehidupan, evaluasi secara lisan atau tertulis, dan memberikan penghargaan, serta menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya.

c. Penilaian Penilaian dalam pembelajaran IPA terpadu dilakukan dengan menerapkan penilaian autentik berpijak pada prinsip hakikat IPA (penilaian, kognitif, sikap, dan proses) untuk mengetahui ketercapaian peserta didik dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofoiio, dan penilaian diri. C. PENUTUP Kondisi pembelajaran IPA terpadu di lapangan membutuhkan perhatian khusus dalam hal pelaksanaannya. Delapan tahun sejak tersusunnya pedoman pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu belum membuahkan hasil secara optimal. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 pasal 2 ayat (2) menyebutkan, bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Pembekalan-pembekalan khususnya yang terkait dengan kompetensi pedagogik dan profesional hubungannya dengan pembelajaran IPA terpadu masih perlu dilakukan mengingat belum meratanya pengetahuan mengenai konsep pembelajaran IPA terpadu beserta langkah pengembangannya sesuai kurikulum 2013. Kurikulum 2013 memberikan penekanan pada pembelajaran IPA secara terpadu dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap ilmiah peserta didik. Hendaknya tujuan baik tersebut disambut dengan tangan terbuka. Beberapa model keterpaduan IPA Kemdikbud dapat diacu dalam pengembangan IPA terintegrasi yang digunakan sebagai bekal guru mengajar IPA terpadu di jenjang SMP/MTs.

Lampiran 1. Tabel 1. Contoh konsep atau materi yang dapat dipadukan (sumber: kemdikbud, 2013) DAFTAR PUSTAKA

BSCS. (2000). Making sense of integrated science (a guide for high schools). Colorado: Corolado springs. Fogarty, R. 1991. How to Integrated The Curricula. United States of America: IRI/Skylight Publishing. Inc. Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Impementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Balitbang Kemdikbud -------------. 2011. Panduan Pembelajaran IPA Secara Terpadu. Jakarta: Pusat Kurikulum. Balitbang. DepDikNas.