BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan individu dapat dilihat dengan tumbuhnya aspek fisik yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengembangan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. visual dalam konteks ruang. Sedangkan menurut Piaget (Marliah, 2006:28)

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kepada terbentuknya kepribadian peserta didik (Tirtarahaja, Umar dan S. L.

I. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikutip oleh Winataputra (2003: 2.3) bahwa belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. banyak variabel yang mempengaruhinya. Sebagai suatu proses psikologis,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses pemberian pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, semua hal dapat berubah dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia, diterima oleh semua lapisan masyarakat dan dipelajari pada setiap

Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses penting dalam kehidupan, manfaat dari

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Hasil Belajar Matematika

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar

BAB II KAJIAN TEORI 2.1Pengertian Belajar Hasil Belajar

I. PENDAHULUAN. kualitas dan martabat kehidupan manusia Indonesia sehingga dapat mengatasi

BAB II KAJIAN TEORITIS. A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

TEORI BELAJAR MATEMATIKA DAN PENERAPANNYA DI SEKOLAH DASAR

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

I. PENDAHULUAN. proses ini perubahan tidak terjadi sekaligus tetapi terjadi secara bertahap

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Pertama Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. (repository.upi.edu, 2013), 3.

BAB II KAJIAN PUSTAKA II.1 Kajian Teori II.1.1 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Pembelajaran matematika yang diajarkan di SD merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang definisi pendidikan banyak dikemukakan oleh para

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk menuntun siswa agar mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peran guru

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan. keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kemampuan mengelola

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Masrini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran IPA. Selain itu mata pelajaran IPA sebagai objek penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan. diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang telah mereka peroleh sebelumnya. Joyce dkk (2009: 5)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal yang sedang banyak diminati masyarakat, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan Belajar 2 HAKIKAT ANAK DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Suhito, (strategi Pembelajaran Matematika Madrasah Ibtidaiyah(MI)), Modul

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana yang sangat baik dalam pembinaan sumberdaya manusia.

Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KEPING PECAHAN DALAM PEMBELAJARAN DERET GEOMETRI TAK HINGGA

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS 1 SD NEGERI TELAJUNG 03 KECAMATAN CIKARANG BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengajar mata pelajaran matematika di MI adalah kurangnya pengetahuan bagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika memegang peranan penting dalam semua aspek kehidupan,

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TIBAWA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan RPP. Pembelajaran dalam dua siklus,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

I. PENDAHULUAN. sebagai alat bantu dalam kehiduan sehari-hari. Standar Kompetensi kelas V. pelajaran matematika SD/MI adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan bagian dari kegiatan guru di sekolah. Proses

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia dewasa, beradab dan normal (Jumali.dkk. 2004:1). Setiap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saputro (2012), soal matematika adalah soal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siswa sekolah dasar merupakan individu-individu yang sedang tumbuh dan berkembang dalam rangka mencapai kepribadian yang dewasa. Pertumbuhan individu dapat dilihat dengan tumbuhnya aspek fisik yang bersifat kuantitatif, misalnya bertambahnya tinggi badan, berat badan. Perkembangan individu dapat dilihat dari aspek psikis yang ditandai dengan betambahnya kemampuan individu yang bersifat kualitatif misalnya keberanian anak berinteraksi dengan orang lain. Salah satu kegiatan yang mendukung dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah belajar. Agar dalam kegiatan belajar dapat mencapai hasil yang maksimal hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip belajar. Menurut Sidiq dkk (2009: 1-7) prinsip dalam belajar yaitu : 1) prinsip motivasi; 2) prinsip perhatian; 3) prinsip aktivitas; 4) prinsip umpan balik; 5) prinsip perbedaan individu. Pembelajaran matematika adalah suatu proses yang dengan sengaja didesain yang bertujuan menciptakan lingkungan yang memungkinkan siswa untuk belajar matematika sekolah. Menurut Bruner (Aisyah dkk: 2008, 1-4) belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur matematika yang ada pada materi yang dipelajari serta menemukan hubungan antara konsep dan struktur matematika. Dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: 1

2 1. Faktor Internal merupakan faktor yang mempengaruhi individu dalam pembelajarn yang muncul dari dirinya sendiri misalnya, kecerdasan individu, bakat, motivasi untuk melakukan proses belajar mengajar. 2. Faktor eksternal merupakan faktor yang dapat mempengaruhi belajar individu yang muncul dari luar individu misanya, lingkungan sekolah, sosial, sarana dalam pembelajaran yang dapat berupa media dan alat peraga, media dan alat peraga mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. Matematika disebut sebagai ilmu tentang pola karena pada matematika sering dicari keseragaman seperti keturutan, keterkaitan pola dari sekumpulan konsep-konsep tertentu atau model yang merupakan representasinya untuk membuat generalisasi. Bangun datar mempunyai keterkaiatan pola yang saling berhubungan yaitu titik, garis, sudut. Salah satu cabang ilmu matematika adalah geometri atau bangun datar. Bangun adalah semua informasi geometri yang tersisa pada saat lokasi, skala, dan efek putar disaring dari suatu objek. Bangun sederhana dua dimensi dapat digambarkan oleh titik, garis, kurva, bidang, dan seterusnya. Suatu bangun yang titiktitiknya dimiliki oleh bidang yang sama disebut gambar bidang. Kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri I Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora kelas II prestasi belajar bidang studi matematika materi bangun datar kurang maksimal. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilaksanakan oleh peneliti, dalam pelaksanaan kegiatan belajar siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran, serta kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga hasil prestasi belajar matematika

3 materi bangun datar siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri I Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora belum mencapai Kritiria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu minimal 60, dan target ketuntasan minimal adalah 70% dari seluruh siswa harus mendapatkan nilai di atas KKM. Kurang maksimalnya hasil belajar matematika materi bangun datar Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri I Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora karena dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan cara konservatif atau monoton. Guru mengajar dengan hanya menerangkan materi pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar berpusat pada kegiatan guru, anak kurang terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Anak bermain dengan teman, tidak mendengarkan penjelasan materi dari guru. Selain itu guru tidak pernah menggunakan media, dimana media mempunyai peranan penting dalam membantu guru menyampaikan materi pembelajaran. Karena pada usia ini siswa pada masa operasional kongkrit,anak membutuhkan manipulasi objek yang dapat mengkongritkan abstaraksi materi pembelajaran. Hasil tes awal yang dilaksanakan menunjukan bahwa dari 16 siswa kelas II yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan, menunjukkan bahwa 4 siswa yang dapat menjawab soal yang diberikan, hanya 25% siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri I Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora yang mendapatkan nilai mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah yaitu minimal 60. Sedangkan 12 siswa mendapatkan nilai yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah minimal 60.

4 Piaget (dalam Aisyah dkk: 2-3) pada anak sekolah dasar merupakan fase operasional kongkrit dimana anak memulai dari yang sederhana (kongkrit) ke yang kompleks (abstrak). Pada fase ini siswa akan lebih mudah menerima materi pembelajaran matematika materi bangun datar apabila dalam kegiatan proses balajar mengajar, guru menggunakan media pembelajaran. Menurut teori Van Hielle dalam (Sa dijah:59-60) tahapan dalam pembelajaran geometri 1). Fase Visualisasi 2). Fase analisis 3). Fase diduksi Informsl 4). Fase diduksi 5). Fase ragor (keakuratan). Siswa kelas rendah pada tahap visualisasi dan analisis, anak membutuhkan benda kongkrit sebagai media yang bisa memudahkan siswa untuk menerima materi pembelajaran khususnya materi bangun datar. Media dapat membantu memanipulasi objek materi pembelajaran yang bersifat abstrak menjadi kongkrit. Selain itu media juga dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga anak dapat dengan mudah menerima materi bangun datar dalam proses pembelajaran dan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa kelas II sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan latar belakang di atas maka dipilihlah penggunaan media seni mozaik sebagai alternatif untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat menumbuhkan keaktifan siswa dan prestasi belajar matematika materi bangun datar siswa kelas II Sekolah Dasar I Sambongrejo akan meningkat. Selain itu media seni mozaik dapat membantu guru untuk menurunkan abstraksi materi pembelajaran menjadi kongkrit atau lebih sederhana, materi pembelajaran dapat difahami dengan baik sehingga prestasi belajar matematika materi bangun datar siswa kelas II

5 Sekolah Dasar Negeri I Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora akan meningkat. Berdasarkan alasan dan uraian tersebut maka peneliti melaksanakan penelitian dengan judul Penggunaan Media Seni Mozaik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Datar Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Sambogrejo I Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1 Bagaimanakah media seni mozaik dapat meningkatkan motivasi belajar matematika materi bangun datar siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri I Sambongrejo kecamatan Sambong Kabupaten Blora? 2 Bagaimanakah media seni mozaik dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun datar siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri I Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan penggunaan media seni mozaik dalam meningkatkan motivasi belajar matematika materi bangun datar siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri I Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.

6 2. Untuk mendeskripsikan penggunaan media seni mozaik dalam meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun datar siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri I Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi pembelajaran Matematika, khususnya materi bangun datar siswa kelas II Sekolah Dasar dengan memanfaatkan media seni mozaik. 2. Manfaat Praktis a) Lembaga Sekolah Dasar Meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi bangun datar sebagai salah satu tolak ukur tingkat keberhasilan belajar mengajar matematika yang telah dilakukan bersama antara guru dan siswa yang berhasil guna dan berdaya guna b) Guru Sekolah Dasar Sebagai bahan refleksi diri untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran dan lebih meningkatkan profesionalisme sebagai seorang guru. c) Siswa Sekolah Dasar 1. Lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran matematika. 2. Lebih memahami serangkaian materi bangun datar yang diajarkan dengan menggunakan media seni mozaik.

7 d) Peneliti Lain 1. Untuk dijadikan sebagai pertimbangan untuk melaksanakan penelitian selanjutnya. 2. Dapat dijadikan sebagi referensi untuk melaksanakan penelitian. E. Hipotesis Tindakan Hipotesis yang penulis rumuskan pada penelitian ini adalah: Menggunakan media seni mozaik dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika materi bangun datar pada siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri I Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora F. Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan untuk memfokuskan penelitian pada upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa materi bangun datar dalam proses pembelajaran Matematika di Kelas II Sekolah Dasar Negeri I Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora penelitian ini dibatasi pada: 1. Penelitian ini dilaksanakan pada bidang studi matematika materi bangun datar kelas II Sekolah Dasar Negeri I Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. 2. Penelitian ini hanya untuk mengetahui apakah penggunaan media seni mozaik dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas II materi bangun datar sampai mencapai KKM yang sudah ditentukan yaitu minimal 60.

8 3. Hasil penelitian ini hanya dapat diaplikasikan pada Sekolah Dasar Negeri I Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora dan tidak dapat digeneralisasikan pada sekolah lain. 4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan sekolah lain dalam pembelajaran matematika materi bangun datar dengan menggunakan media seni mozaik. G. Penegasan Istilah 1. Media adalah segala benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut 2. Mozaik adalah sebuah gambar yang dibuat dengan cara berupa tempelan benda berukuran kecil (Nurhadiat:2004 ) 3. Media seni mozaik Media seni mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material dipotong-potong atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara di lem. 4. Motivasi Motivasi adalah suatu perubahan energi atau dorongna didalam pribadi individu yang dapat ditandai dengan adanya timbulnya afektif dan reaksi unruk mencapai tujuan. 5. Belajar

9 Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya 6. Prestasi belajar Prestasi belajar adalah hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif.