Hubungan Flexibility Otot Punggung dengan Heading Dalam Permainan Sepakbola Pada Mahasiswa Penjaskesrek Semester II Universitas Riau

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

MARPION SAPUTRA NIM

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA TIM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI JUMPING SERVICE PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 3 PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

Kata kunci : daya ledak otot tungkai, dan kekuatan jump smash.

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

Keywords: arm muscle and shoulder strength, and smash strength.

HUBUNGANKEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KOTA PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVICE

HUBUNGAN KELENTURAN BATANG TUBUH DENGAN HASIL HEADING PADA TEAM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 RUMBAI PEKANBARU. Dodi Nur Islami Putra 1, Slamet 2, Zainur 3

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PASSING ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KELENTURAN OTOT PUNGGUNG DENGAN AKURASI SMASH PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Kata kunci : kekuatan otot lengan dan bahu dan ketepatan servis panjang.

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 50 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA SMP PGRI PEKANBARU 2012/2013

Arm Muscles Contribute To The Basic Skills Service Forehand In The Game Of Badminton In The Country SMA Sport Athlete Pekanbaru.

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KETEPATAN LEMPARAN ATAS SOFTBALL PADA MAHASISWA SEMESTER V KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL JUMP SHOT PADA TEAM BASKET PUTRI SMA NEGERI 3 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KEKUATAN JUMP SMASH BULUTANGKIS PADA CLUB PUTRA RTV RUMBAI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING UNDER RING PADA TIM BOLABASKET PUTRA SMAN 6 PEKNBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

PENGARUH LATIHAN STANDING ISO TOE RAISE TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA TIM VOLI PUTRA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN 009 BANGKINANG JURNAL

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL SHOOTING TEAM PUTRA BOLA BASKET PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

THE RELATIONSHIP OF BACK MUSCLE FORMATION AND HAND EYE COORDINATION TO THE SMASH ACCURACY OF THE VOLLEYBALL TEAM BOYS DISTRICTS RETEH

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH ATLET BOLAVOLI MINI DI SDN 34 PENEBAL KECAMATAN BENGKALIS JURNAL. Oleh AGUSRIZAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

PENGARUH LATIHAN 360-DEGREE DRILL TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 6 PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMAN 2 XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP AKURASI SERVICE ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRA KECAMATAN LUBUK BATU JAYA KABUPATEN INDRAGIRI HULU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN SHOOTING KEGAWANG PADA TIM SEPAKBOLA SMPN 6 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KOTO KAMPAR HULU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM EKSTRAKURIKULER SMP SANTA THERESIA PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

JURNAL. Oleh MASRIZAL

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

CORRELATION BETWEEN FLEXIBILITY AND THE ACCURACY SMASH BADMINTON GAME ON SMA NEGERI 1 CIRENTI, REGENCY KUANTAN SINGINGI

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK TIGAMA PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

Abstract. Keywords : Squat Jump Exercise, Step Up and Leg Muscle Strength

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMPN 1 LOGAS TANAH DARAT KECAMATAN LOGAS TANAH DARAT JURNAL. Oleh IRAWADI

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN QUICK STEP DAN LATIHAN HIGH KNEES TERHADAP HASIL LARI 100 METER SISWA SMA N 3 PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

Transkripsi:

Hubungan Flexibility Otot Punggung dengan Heading Dalam Permainan Sepakbola Pada Mahasiswa Penjaskesrek Semester II Universitas Riau Jefrizal 1, Drs.Saripin,M.Kes,AIFO 2, Drs. Yuherdi, S.Pd 3. PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT This research is correlational research with student populations penjaskesrek second semester. The sampling technique in this research by using total sampling techniques. Because the population is less than or less than 100 people, the total number of samples taken from a population of 20. The instrument was to collect data in this research is to use the test and measurement company with Flexibility Heading back muscles. Flexibility measurement of back muscle 3 times by using Flexometer (brige-up) and for the test Heading to Wall Reflection For 10 Seconds. This study aims to find the information how much the relationship between the Heading Back Muscle Flexibility as well as to find information about the presence or absence of a meaningful relationship between the two variables. Statistical data processed, before data is processed then tested for normality using Liliefors test at significance level α = 0.05, to know how much the relationship between the stwo variables can be determined by using the formula Produck Moment, while to determine the significance of the correlation can be determined by using uji_t. Based on the results of research conducted, it can be concluded that flexibility back muscles do not have a significant relationship with the heading, where the normality test on the level of α = 0.05 obtained t 0,55 1,734 ttabel that Ho accepted and Ha rejected a donation of variable X to categorized as very low variable Y obtained r = 0:13 with a coefficient of determinationof 1.69%. Keywords: Muscle Flexibility Squad, and Heading. 1.Mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi FKIP Universitas Riau, Nim 0905121070, Alamat; Jln. harapan Rumbai. 2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (081268470051) 3.Dosen Pembimbing II, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (085356637383) 1

A. PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang, baik dari segi pembangunan ekonomi, maupun olahraga. Di zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, generasi muda merupakan tenaga potensial yang menjadi penerus dan melanjutkan cita_cita pembangun bangsa. Sebagai tenaga yang pontensial, sudah sewajarnya mereka membenahi diri dengan berbagai keterampilan yang sesuai oleh tuntutan bangsa ini yang meliputi segala aspek kehidupan. Salah satu aspek tersebut ialah menciptakan/mewujudkan masyarakat yang kuat, kuat secara jasmani maupun rohani. Seperti yang dijelaskan dalam Undang_Undang Republik Indonesia No.3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, pasal 18 ayat 1 & 2 (2005 : 47) yaitu: Olahraga pendidikan sama dengan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan bagian yang tidak terpisahkan, keduanya dapat digunakan secara saling melengkapi untuk kepentingan pendidikan (1). Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Suatu kenyataan menunjukan bahwa ada empat dasar tujuan manusia melakukan olahraga, seperti yang dikemukakan M.sajoto (1995 : 1). Pertama, untuk rekreasi, yaitu melakukan olahraga hanya untuk mengisi waktu senggang, dilakukakan penuh kegembiraan. Kedua, untuk pendidikan. Melakukan kegiatan formal guna mencapai sasaran pendidikan. Ketiga, kesegaran jasmani yaitu: melakukan kegiatan dengan tujuan mencapai tingkat kesegaran jasmani. Keempat prestasi yaitu : ilmu_ilmu pengetahuan yang terkait mengenai manusia sebagai objek yang diolah prestasinya agar lebih baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, harus melakukan perhatian khusus dalam pembangunan di bidang olahraga. Pembinaan dalam berbagai cabang olahraga di mulai sejak usia dini, bahkan pemerintah sudah melakukan usaha pengenalan pendidikan mulai dari jenjang yang tingkat rendah sampai jenjang pendidikan yang tertinggi. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis terarah dan terancana. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan pembentukan watak ( Engkos Kosasih, 1993 : 2 ).Melalui pendidikan jasmani mahasiswa diharapkan dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, trampil, meningkatkan dan memelihara kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia. Pendidikan jasmani yang diajarkan bertujuan mengembangkan kemampuan intelektual, emosional, dan keterampilan motoriknya. Kemampuan motoriknya diharapkan akan dapat mendukung kondisi fisik. Salah satu cabang olahraga dalam pendidikan jasmani untuk mendukung penbinaan kondisi fisik mahasiswa di kampus Universitas Riau adalah sepakbola. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat. Sementara itu Pemeritah Provinsi Riau, sedang giatnya melakukan pembinaan dan pelatihan pada berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan dan diperlombakan di daerah, nasional, maupun internasional. Sebagai bukti bahwa pemerintah Provinsi Riau sangat mendukung gerakan pemeritah untuk memajukan dunia olahraga di Negara kita, hal itu dilakukan tidak luput dari pelaksanaan pekan olahraga nasional yang ke XVIII di provinsi Riau, sebagai tuan rumah untuk memotivasi dan untuk meraih prestasi setinggi_tingginya. 2

Tinggi rendahnya fostur tubuh seseorang bisa melakukan permainan sepakbola, karena sepakbola merupakan olahraga yang memasyarakat di Dunia baik dengan tujuan rekreasi, kesegaran jasmani, maupun pendidikan. Adapun kondisi fisik yang mempengaruhi dalam heading adalah kelenturan (flexibility), ketepatan (accuracy), keseimbagan (balance), kekuatan (power), koordinasi (coordination), reaksi (reaction), dan daya ledak. Menurut M.Sajoto (1995:8-10) menyatakan bahwa kelenturan (flexibility) yaitu efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas, kekuatan (strength) adalah kemampuan seseorang dalammempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja, ketepatan (accuracy) adalah kemampuan untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran, reaksi (reaction) adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indra, keseimbangan (balance) yaitu kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot tetap pada satu titik (seimbang), koordinasi (coordination) adalah kemampuan seseorang yang dapat melakukan bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif, daya otot (muscular power) yakni kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sesingkat_singkatnya. Namun setelah pengamatan dilapangan, yakni saat berlangsungnya aktifitas kegiatan olahraga sepakbola pada mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Riau masih banyak di temui para mahasiswa gagal karena kurangnya flexibility dalam melakukan heading, hal ini terlihat mulai dari saat melakukan gerakan awal dilanjukan dengan heading tidak sempurna sehingga bola tidak terarah. Agar bisa melakukannya dengan sempurna harus memiliki flexibility dan keterampilan heading dengan baik. Dalam pelaksanaan permainan sepakbola mempunyai berbagai teknik dasar, salah satu teknik dasar yang unik dalam sepakbola ialah heading. Faktor_faktor yang mempengaruhi dalam heading adalah : flexibility otot punggung, keseimbangan yang baik dan kesempurnaan teknik. Dari uruaian diatas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Flexibility Otot Punggung Dengan Heading Dalam Permainan SepakBola pada Mahasiswa Penjaskesrek Semester 2 Universitas Riau?. Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Hubungan Flexibility Otot Punggung Dengan Heading Dalam Permainan SepakBola pada Mahasiswa Penjaskesrek Semester 2 Universitas Riau. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas (explosive power otot tungkai) dengan variabel terikat (akurasi jumping service) berkaitan dengan factor-faktor lain. Koofisien korelasi adalah Suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dan variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan anatara variabel-variabel (Arikunto, 2006:270). Dalam penelitian ini, peneliti melihat secara korelasi dan data yang diperoleh melalui tes pengukuran terhadap semua variabel, variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Penjaskesrek Semester II Universitas Riau yang berjumlah 20 orang. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Penjaskesrek Semester II Universitas Riau yang berjumlah 20 orang. 3

Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, mengingat jumlah populasinya yang lebih sedikit dari 100 orang. Karena apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka sebaiknya semua populasi dijadikan sampel, Karena populasi hanya berjumlah 20 orang, jadi semuanya dijadikan sampel. (arikunto, 2006:131). Instrumen penelitian ini yaitu dengan cara melakukan tes Brige_up dengan mengunakan alat Flexometer untuk mengetahui kelenturan otot punggung. Kemudian tes Heading, alat yang dibutuhkan yaitu : flexometer, stopwacth, bola sepak, dinding pantulan, alat tulis, dan formulir pencatatan hasil tes. Pelaksanaan tes untuk flexibility otot punggung yaitu: Testi tidur terlentang, telapak tangan diletakkan di sisi telinga (posisi siap untuk kayang), kemudian dorong ke atas setinggi mungkin sambil kaki berjalan menutup mendekati tangan, kepala tidak boleh terangkat (posisi badan melengkung).pasang fleksometer atau penggaris dengan angka nol di lantai. Sorongkan bagian muka atau jendela fleksometer ke atas sampai pada lengkungan tertinggi, tes ini di lakukan 3 kali ulangan. Pelaksanaan tes heading, testee menghadap ke dinding pantulan dengan bola ditangan kemudian testee melakukan sundulan bola ke sasaran selama 10 detik jika bola jatuh boleh diambil kembali selama yang ditentukan. Penilaian dalam tes flexibility, angka dicatat sampai mendekati ½ cm.nilai terbaik dari ketiga ulangan dikurangi dengan tinggi berdiri testi (diukur dari lantai sampai pusar). Testi tidak mengenakan alas kaki. Penilaian tes heading skor dihitung seberapa banyak bola yang sah masuk kesasaran selama waktu ditentukan. Prosedur penelitian ini yaitu : melakukan tes Brige_up menggunakan alat flexometer (meter digital) ini dilakukan dengan posisi yang benar (kayang) yaitu dari pemasangan alat, sikap kayang (brige_up), dengan posisi siap untuk kayang melengkung setinggi_tingginya. Tes ini dilakukan 3 kali pengulangan dan nilai yang diambil yaitu nilai yang tertinggi. Tes kedua yaitu melakukan Heading kedinding pantulan. Kemampuan testee melakukan kedua tes ini dicatat seluruhnya dan data diambil dari semua sampel yang diteliti untuk mengetahui flexibility otot punggung dan hasil heading masing-masing testee. Setelah diambil setelah diambil data selanjutnya akan dilakukan uji normalitas data dan uji t. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan analisis data setelah dilakukan test kayang (Brige_up) menggunakan alat flexometer (meter digital) dengan melakukan 3 kali kesempatan maka diperoleh hasil sebagai berikut : skor tertinggi 37.4 cm, skor terendah 24,1 cm, dengan ratarata (mean) 31,69 cm, standar deviasi 4,25, dan variansi 17,00 analisis hasil Flexibility serta distribusi frekuensi dapat dilihatpada tabel 1 sebagai berikut : Table 1. Analisis Data Statistik Flexibility dari semua sampel STATISTIK JUMP MD Sampel 20 Mean 31,69 Std. Deviation 4,25 Variance 17,00 Minimum 24,1 Maximum 37,4 4

Setelah dilakukan test Heading yaitu melakukan sundulan kedinding pantulan selama 10 detik diperoleh hasil sebagai berikut: skor tertinggi 9, skor terendah 3, dengan rata-rata (mean) 6, standar deviasi 6,96, dan variansi 19,70, analisis heading serta distribusi frekwensi dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut: Table 2. Analisis Data Statistik Heading dari semua sampel STATISTIK Akurasi servis Sampel 20 Mean 6 Std. Deviation 2,16 Variance 5,71 Minimum 3 Maximum 9 a.hasil uji normalitas Tabel 3. Uji Normalitas data Variabel X L 0 Max L Tabel Hasil pengukuran flexibility (flexometer) 0,1831 0,190 Pengujian normalitas data melalui Uji Lilifors terhadap variabel X Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data flexibility otot punggung (X) berdistribusi normal sebab L 0maks < L tabel atau 0,1831< 0,190 Variabel Y L 0 Max L Tabel Hasil pengukuran heading 0,1843 0,190 Pengujian normalitas data melalui Uji Lilifors terhadap variabel Y Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data tes heading (Y) berdistribusi normal sebab L 0maks < L tabel atau 0,1734 < 0,190 b. Hasil uji t Selanjutnya untuk menganalisis korelasi dan uji-t dari kedua variabel tersebut maka harga harga yang dibutuhkan untuk perhitungan sebagai berikut : x = 616,7 x 2 = 19373,6 x.y = 3655,8 y = 118 y 2 = 764 n = 20 Untuk perhitungan koofesien korelasi doperoleh hasil : r xy = 0,13 5

Untuk menguji apakah data korelasi product moment signifikan maka, untuk uji signifikan koofesien korelasi di atas, akan dilakukan Uji t : Dan hasil uji-t diperoleh yaitu : t = 0,55 Tabel 4. Analisis Uji t Uji t t hitung t Tabel t = 0,55 1,734 Penghitungan derajat bebas (db/v) = n-2 pada α = 0.05 (Ritonga, 2007 :105) (db/v) = 20-2 = 18 Daftar distribusi t pada α = 0.05 diperoleh t o (18) = 1,734. Karena t hitung = 0,55 t tabel =1,734 maka terdapat hubungan yang signifikan dengan kategori sangat rendah. Pembahasan penelitian ini adalah setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan, hal ini menujukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan. Alasan sederhana adalah pada saat melakukan Heading, flexibility otot punggung tidak mempunyai peranan penting yang dibutuhkan untuk mendukung keterampilan heading. Maka sumbangan dari flexibility otot punggung dengan heading dalam permainan sepakbola dikategorikan tidak signifikan. Dari pengujian hasil hipotesis, menunjukan adanya hubungan flexibility otot punggung dengan heading, hal ini menggambarkan bahwa heading dipengaruhi oleh beberapa faktor_faktor lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan tidak memiliki flexibility otot punggung yang baik tidak dapat memaksimalkan melakukan teknik dasar heading. D. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa flexibility otot punggung dengan heading tidak terdapat hubungan yang berarti. Dengan kata lain, hubungan variabel x dengan variabel y diperoleh nilai r = 0,13 maka hubungan antara variabel X (flexibility otot punggung) dengan variabel Y (heding) dikategorikan Sangat Rendah. Dimana keberartiannya diuji dengan uji t dan didapat t hitung sebesar 0,55 berarti t hitung t tabel (0,55 1,734) dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis tidak diterima pada taraf signifikan = 0,05 dengan kata lain tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Flexibility Otot Punggung dengan Heading dalam permainan sepakbola pada Mahasiswa Putra Penjaskesrek Semester II Pendidikan Olahraga Universitas Riau. Berdasarkan uraian diatas, bahwa flexibility otot punggung tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan heading dalam permainan sepakbola, maka penelitian mengajukan saran yaitu : Bagi guru olahraga, pelatih dan pembina olahraga sepakbola pada umumnya, dapat memberikan teknik dasar heading yang baik dan benar agar keterampilan dalam bermain sepakbola menjadi sempurna. 6

DAFTAR PUSTAKA Kosasih, Engkos (1994), Olaharaga Teknik dan Program Latihan, Jakarta: Akademika Pressindo. Arikunto Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT,Rineka Cipta. Mukholid, Agus, (2006), Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,Surakarta: PT Ghalia Indonesia Printing. Ismaryati, (2008), Tes dan Pengukuran Olahraga, Surakarta: LPP UNS dan UNS Frees. Mielke, Danny (2007), Dasar-dasar Sepak Bola Cara yang Baik Untuk Mempelajarinya. Bandug :PT Intan Sejati Surayin, (2010), Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan. Bandung:Yrama Widya. Muhajir (2006), Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga. Soekatamsi, (1992), Permainan Bola Besar 1 (Sepak Bola), Jakarta: Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan. Nurhassan, (2001), Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani Prinsip Penerapan, Jakarta: PT, Direktorat Jendral Olahraga. Winarno, (2006), Tes Keterampilan Olahraga, Universitas Negeri Malang, Malang. Sajoto, M, (1995), Peningkatan & Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Semarang: Dahara Prize. Nossek Yosef, (1982), Teori Umum Latihan, Institut Nasional Logos, PAN African, Press LTD, Logos. Ambarukmi, Hatmisari, Dwi, (2007), Pelatihan_Pelatihan Fisik Level 1, Jakarta: Asdep Pengembangan Tenaga dan Pembinaan Keolahragaan. Sajoto Mochamad, (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Jakarta: FPOK_IKIP Semarang. Ritonga Zulfan, (2007), Statistik Untuk Ilmu_Ilmu Sosial, Pekanbaru: Cendikia Insani Pekanbaru. Undang_Undang RI No. 3 Tahun 2005, (2007), Sistem Keolahragaan Nasional, Bandung: Citra Umbara. Sudrajat Nanang ddk, (2004), Pendidikan Jasmani, Jakarta: PT, Bumi Aksara 7