BAB II Konsep Umum Tentang Asuransi Syari ah

dokumen-dokumen yang mirip
Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

ASURANSI SYARIAH A. Pengertian Asuransi

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB III KLAIM ASURANSI PADA PT ASURANSI TAKAFUL UMUM SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk berbagi risiko antara. saw, para sahabat. dan tabi in. Asuransi dalam catatan sejarah dunia Barat

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. yang menjalankan sebagian besar sistem operasional perbankan syariah.

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi syariah karena produk tersebut tidak mengandung unsur riba yang

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

BAB II ASURANSI JIWA DALAM HUKUM ISLAM

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

LAPORAN AKHIR Desentralisasi/ Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. bahaya.resiko yang mengancam manusia sangatlah beragam, mulai dari kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, di samping juga didukung munculnya semangat globalisasi. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. berbuat baik sedangkan menurut istilah adalah suatu pekerjaan atau

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itulah cita-cita Negara dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji

I. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah mendapat respon positif dari

Pedoman Umum Asuransi Syariah

(ASURANSI SYARIAH) PADA PT. ASURANSI TAKAFUL DI KANTOR CABANG PERWAKILAN SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH SYARIAH

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmengertianya akan masalah metafisis. Manusia tidak dapat

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

Premi Asuransi BAB V PREMI ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Akad/Kontrak Pada Asuaransi. Jiwa Bersama (AJB) Syariah Cabang Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. secara nyata pada era modern. Pada hakikatnya, secara teoritis semangat yang. dan saling tolong-menolong antara sesama manusia.

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB III JENIS ASURANSI

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

yang berakad dapat mengambil pengganti dari apa yang telah diberikannya.

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

BAB II LANDASAN TEORI. Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, definisi asuransi adalah:

BAB I PENDAHULUAN. merugikan ( pure risk), seperti resiko bisnis, resiko kecelakaan, dan resiko sakit.

BAB III SISTEM PENGELOLAAN DANA INVESTASI ASURANSI SYARI AH DI PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia maupun dunia usaha semakin besar. Walaupun banyak metode untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS APLIKASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGELOLAAN DANA TAKAFUL PENDIDIKAN PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah sebagai penuntun memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1991 diawali dengan pelaksanaan perbankan syariah 1. kebidang kegiatan ekonomi lainnya, salah satunya yaitu asuransi syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan Bermotor ialah kendaraan yang digerakkan oleh motor

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada

Dana yang terkumpul menjadi milik bersama (ummat) >> tidak boleh diambil lagi kecuali sbg santunan.

BAB I PENDAHULUAN. pertama dengan jumlah pemeluk agama Islam sebesar 182,570,000 orang.

1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale. menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERLUNYA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI PASAR MODAL BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

BAB II GAMBARAN UMUM PT. ASURANSI TAKAFUL KANTOR PEMASARAN PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi di bidang industri pengangkutan baik darat, laut

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. moral dan menghargai bila ia meninggalkannya. Tindakan yang diambil olehnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Artinya: Dialah Allah yang mengamankan mereka dari ketakutan.

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kep

BAB II AKAD TABARRU, ASURANSI SYARI AH DAN ASURANSI JIWA

Transkripsi:

BAB II Konsep Umum Tentang Asuransi Syari ah A. Konsep Umum Tentang Asuransi Syari ah 1. Pengertian dan Sejarah Asuransi Syari ah Asuransi dalam arti bahasa disebut sebagai pertanggungan adapun dalam arti istilah ialah suatu bentuk perjanjian antara dua belah pihak dimana salah satu pihak disebut sebagai pihak yang berasuransi atau pihak tertanggung dan yang satunya lagi disebut sebagai pihak penanggung. 1 Sedangkan Dalam Bahasa Arab asuransi disebut at-ta min, penanggung disebut mu ammin, sedangkan tertanggung disebut ) ا ( kata mu amman lahu atau musta min. At-ta min diambil dari memiliki arti memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut. 2 Sejarah berdirinya asuransi syari ah 3, perjanjian asuransi yang bertujuan untuk berbagi resiko antara penderita musibah dan perusahaan asuransi dalam berbagai macam lapangan, merupakan hal baru yang belum pernah dikenal dalam kehidupan Rasulullah SAW, para sahabat dan tabi in. Dalam catatan sejarah dunia Barat, dikalangan bangsa Romawi muncul gagasan melakukan perjanjian asuransi laut pada abad 12, kemudian memencar di beberapa daerah Eropa pada abad 14. pada tahun 1680 di London berdiri asuransi kebakaran sebagai akibat peristiwa kebakaran besar di London tahun 1666 yang melahap lebih dari 13.000 rumah dan kira-kira 100 gereja. 1 AM. Hasan Ali, Asuransin Dalam Perspektif Hukum Islam, Suatu Tinjauan Analisis Historis, Teoritis, Dan Praktis, hlm, 77 2 Muhammad Syakir Syula, Aaij, Fiis, Asuransi Syari ah, 2004, Gema Insani, Jakarta, hlm. 28 3 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari ah, 2003, CV. Adipura Djogja, Yogyakarta, hlm. 100-101.

Pada abad 18 bermunculan perusahaan asuransi kebakaran di beberapa negara, seperti Perancis, dan Belgia di Eropa. Kemudian di Amerika muncul pula pada abad 19 asuransi jiwa bagi awak kapal mulai dikenal, yang berarti pada mulanya asuransi jiwa merupakan bagian dari asuransi laut. Perusahaan asuransi jiwa meluas dan berkembang pada abad 20 hingga sekarang. Perusahaan asuransi laut dan kebakaran yang pertama kali muncul di Indonesia adalah Batavinsche Zee and Brand Assurantie Maat Shappij, didirikan pada tahun 1843. Pada tahun 1912 lahir perusahaan asuransi jiwa Bumi Putera sebagai usaha pribumi. Kebutuhan akan kehadiran jasa asuransi yang berdasarkan syari ah diawali dengan mulai beroperasinya bank-bank syari ah. Hal tersebut sesuai dengan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan ketentuan pelaksanaan bank syari ah, untuk itulah pada tanggal 27 Juli 1993, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui gagasan Abdi Bangsa bersama Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan perusahaan Asuransi Tugu Mandiri sepakat memprakarsai pendirian asuransi takaful, dengan menyusun Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI). Pendirian dua anak perusahaan PT. Syarikat Takaful Indonesia adalah dalam rangka menyesuaikan dengan ketentuan yang terdapat dalam Bab III Pasal 3 UU No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian pada poin a, yang berbunyi: Usaha-usaha asuransi syari ah adalah sebagai berikut: a. Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

b. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap resiko yang dihadapi perusahaan asuransi kerugian dan perusahaan asuransi jiwa. 2. Perbedaan Asuransi Syariah Dan Asuransi Konvensional Dalam waktu kurang lebih 4 tahun Asuransi Astra - Syariah mampu mencatat prestasi melalui penghargaan Islamic Finance Quality Award & Islamic Financial Award 2006 dan menjadikan Asuransi Astra - Syariah salah satu yang terbesar di Indonesia. Kekuatan finansial sebuah perusahaan asuransi salah satunya ditentukan oleh total aset yang dimilikinya Asuransi Syariah Asuransi Syariah merupakan sistem saling memikul risiko diantara sesama peserta, sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas risiko yang muncul dengan prinsip saling tolong menolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing menghibahkan dana Tabarru atau dana kebajikan Berbeda dengan konvensional yang memakai sistem bunga yang tidak diperbolehkan oleh Syariah. Dana tabarru tersebut dihibahkan oleh peserta kepada kumpulan dana peserta asuransi syariah dan pengelolaannya diamanahkan kepada perusahaan asuransi dengan membayarkan sejumlah fee atau ujroh yang dikenal juga sebagai dana milik pengelola. Konsep tolong menolong antar peserta ini dalam asuransi syariah merupakan solusi untuk menghindari adanya ketidakpastian - unsur gharar akan terjadinya risiko dan besarnya risiko yang ada dalam transaksi jual beli asuransi konvensional yang berjalan saat ini. Secara garis besar, terdapat beberapa hal yang yang membedakan asuransi syariah dengan asuransi konvensional yaitu dalam hal konsep, akad yang digunakan, kepemilikan dana, sumber pembayaran klaim, pembagian keuntungan, pembatalan polis asuransi serta adanya dewan pengawas dalam pengelolaannya, sebagai berikut:

Konsep Akad Kepemilikan Dana Sumber Pembayaran Klaim Keuntungan Pembatalan Asuransi DPS (Dewan Pengawas Syariah) Sharing resiko antara satu peserta dengan peserta lainnya Tolong-menolong Dana dari peserta sebagian akan menjadi milik peserta, sebagian lagi untuk perusahaan sebagai pemegang amanah dalam mengelola dana tersebut Dari rekening tabarru yang merupakan dana milik peserta Dapat dibagi antara perusahaan dengan peserta dalam bentuk hadiah (sesuai prinsip waad) * Tertanggung memperoleh pengembalian premi secara prorata harian Ada untuk mengawasi manajemen, produk dan investasi dana agar dikelola sesuai dengan prinsip syariah Keistimewaan Asuransi Astra Syariah Keistimewaan yang diberikan produk - produk syariah dari Asuransi Astra adalah Asuransi syariah yang Menenteramkan, Adil dan Menguntungkan. Menenteramkan: Selain memberikan manfaat asuransi seperti rasa aman dan perlindungan, asuransi syariah juga memberikan rasa tenteram karena bebas dari hal-hal yang dilarang dalam syariat Islam seperti gharar (ketidakpastian) dan riba (bunga). Adil: Peserta yang membatalkan polis dalam periode pertanggungan akan mendapatkan pengembalian kontribusi/premi secara prorata harian untuk periode asuransi yang belum berjalan. Menguntungkan: Dalam menginvestasikan dana Tabarru (kumpulan dana peserta) perusahaan asuransi bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan peserta sebagai pemilik dana (shahibul mal). Peserta berkesempatan untuk mendapatkan bonus apabila terjadi surplus dana Tabarru

3. Dasar Hukum Asuransi Syari ah Asuransi syari ah adalah asuransi yang bertumpu pada konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan dan perlindungan. 4 Al- Qur an mengajarkan kita untuk saling menolong dalam kebajikan sebagaimana firman Allah SWT. &!"#$% )* (" )* '( 01! /- %,-% ) Artinya: Dan Tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa. (Q.S. Al-Maidah: 2) Begitu pula hadits Nabi SAW. mengajarkan kepada kita untuk saling bertanggung jawab sebagaimana disebutkan adlam hadits; أ ل : ل رل الله الله و : أ!$# #$!!" ن (رواه )ري و&) Artinya: Diriwayatkan dari Abu Musa ra. Ia berkata bahwa Rasulallah Saw bersabda; Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan dimana sebagianya menguatkan sebagian lain. 4. Fungsi dan Tujuan Asuransi Syari ah Perjanjian asuransi syari ah yang bertujuan untuk berbagi risiko antara penderita musibah dan perusahaan asuransi dalam berbagai macam lapangan, merupakan hal baru yang belum pernah dikenal dalam kehidupan Rasulullah SAW, para Sahabat dan Tabi in. 5 4 Muhammad Syakir Syula, Aaij, Fiis, op. cit., hlm. 322. 5 Heri Sudarsono, op. cit., hlm. 100.

Visi dan misi yang diemban dalam pengembangan ekonomi syari ah umumnya dan asuransi syari ah pada khususnya adalah (1) misi aqidah, (2) misi ibadah (ta awun), (3) misi ightishodi (ekonomi), (4) misi keumatan (sosial). 6 1. Misi Aqidah Ekonomi Islam adalah ekonomi ilahiah, karena titik berangkatnya dari Allah, tujuannya mencari ridha Allah (mardhatillah), dan cara-caranya tidak bertentangan dengan syari at- Nya. Kegiatan ekonomi, baik produksi, konsumsi, penukaran dan distribusi, dilakukan pada prinsip ilahiah dan tujuan ilahi. Manusia muslim melakukan perencanaan, berproduksi, menyiapkan proteksi, karena memenuhi perintah Allah. 2. Misi Ibadah (Ta awun) Asuransi syari ah adalah asuransi yang bertumpu pada konseptolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan (wata awanu alal birri wattaqwa), dan perlindungan (at-ta min), juga menjadikan semua peserta sebagai keluarga besar yang saling menanggung. Al- Qur an mengajarkan kepada kita untuk saling menolong dalam kebajikan. 3. Misi Iqhtishodi (Ekonomi) Konsep ekonomi syari ah umumnya dan konsep asuransi syari ah secara khususnya adalah konsep ekonomi yang berkeadilan 6 Muhammad Syakir Syula, Aaij, Fiis, op. cit., hlm. 321-325.

dan tidak menzalimi satu terhadap yang lainnya. Ia menjalankan transaksinya dengan prinsip suka sama suka. 4. Misi Pemberdayaan Umat (Sosial) Sebagaimana misi yang diemban asuransi umumnya, pada asuransi syari ah misi mengemban beban sosial terasa lebih melekat pada dirinya, melalui produk-produk yang khusus dirancang untuk lebih mengarah kepada kepentingan sosial dan pemberdayaan umat daripada kepentingan komersial. 5. Produk-Produk Dalam Asuransi Syari ah 1. Produk Takaful Individu Produk Individu dibagi menjadi dua jenis, yaitu produk takaful non tabungan dan produk takaful individu non tabungan Produkproduk tabungan, diantaranya adalah: a. Takaful dana investasi Suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang rupiah atau US dollar sebagai dana investasi yang diperuntukkan bagi ahli warisnya jika ditakdirkan meninggal dunia lebih awal atau sebagai bekal untuk hari tuanya. b. Takaful dana haji Suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang rupiah atau US dollar untuk biaya menjalankan haji.

2. Takaful dana siswa Suatu bentuk pertimbangan untuk perorangan yang bermaksud menyediakan dana pendidikan dalam mata uang rupiah dan US dollar untuk putra-putrinya sampai sarjana. 3. Takaful dana jabatan Suatu bentuk perlindungan untuk direksi atau pejabat teras suatu perusahaan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang rupiah atau US dollar sebagai dana santunan yang diperuntukkan bagi ahli warisnya, jika ditakdirkan meninggal lebih awal atau sebagai dana santunan investasi pada saat sudah tidak aktif lagi di tempat kerja. Produk-produk Non Tabungan a. Takaful al-khairat Individu Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan santunan untuk ahli waris bila peserta mengalami musibah kematian dalam masa perjanjian. b. Takaful Kecelakaan Diri Individu Program yang diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan santunan untuk ahli waris bila peserta mengalami musibah kematian karena kecelakaan dalam masa perjanjian.

c. Takaful Kesehatan Individu Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan dana santunan rawat inap dan operasi bila peserta sakit dalam masa perjanjian. Produk Takaful Group 1. Takaful al-khairat dan Tabungan Haji Program bagi para karyawan yang bermaksud ibadah haji dengan pendanaan melalui bersama dan keberangkatannya secara bergilir. 2. Takaful Kecelakaan Siswa Suatu bentuk perlindungan kumpulan yang ditunjukkan kepada sekolah / perguruan tinggi atau lembaga pendidikan non formal yang bermaksud menyediakan santunan kepada siswa /mahasiswa atau pesertanya apabila mengalami musibah karena kecelakaan yang mengakibatkan cacat tetap total maupun sebagian atau meninggal. 3. Takaful Wisata dan Perjalanan Program yang diperuntukkan bagi biro perjalanan dan wisata/travel yang berkeinginan memberikan perlindungan kepada pesertanya apabila mengalami musibah karena kecelakaan yang mengakibatkan cacat tetap total, sebagian atau meninggal selama wisata maupun perjalanan dalam dan luar negeri.

4. Takaful Kecelakaan Diri Kumpulan Suatu bentuk perlindungan kumpulan yang ditujukan untuk perusahaan, organisasi atau perkumpulan yang bermaksud menyediakan santunan kepada karyawan, anggota apabila mengalami musibah karena kecelakaan dalam masa perjanjian. 5. Takaful Majelis Ta lim Suatu bentuk perlindungan bagi Majelis Ta lim yang bermaksud menyediakan santunan untuk ahli waris jamaah apabila yang bersangkutan ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian. 6. Takaful Pembiayaan Suatu bentuk perlindungan kumpulan yaitu berupa jaminan pelunasan hutang apabila yang bersangkutan ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian. Produk Takaful Umum 1. Takaful Kebakaran Memberikan perlindungan terhadap kerugian dan atau kerusakan sebagai akibat terjadinya kebakaran yang disebabkan percikan api, sambaran petir, ledakan dan kejatuhan pesawat terbang berikut resiko yang ditimbulkannya dan juga dapat diperluas dengan tambahan jaminan yang lebih luas sesuai dengan kebutuhan.

2. Takaful Kendaraan Bermotor Memberikan perlindungan terhadap kerugian dan atau kerusakan atau kendaraan yang dipertanggungkan akibat terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan, secara sebagian (partial loss) maupun secara keseluruhan (total loss) akibat dari kecelakaan atau tindak pencurian serta tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga. 3. Takaful Rekayasa Memberikan perlindungan terhadap kerugian dan atau kerusakan sebagai akibat yang berkaitan dengan pekerjaan pembangunan beserta alat-alat berat, memasangkan konstruksi baja/mesin dan akibat beroperasinya mesin produksi serta tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga. 4. Takaful Pengangkutan Memberikan perlindungan terhadap kerugian dan kerusakan pada barang-barang atau pengiriman uang sebagai akibat alat pengangkutan mengalami musibah kecelakaan selama dalam perjalanan melalui laut, udara dan darat. 5. Takaful Rangka Kapal Memberikan perlindungan terhadap kerugian dan atau kerusakan pada rangka kapal dan mesin kapal akibat kecelakaan dan berbagi bahaya lainnya yang dialami.

6. Asuransi Takaful Aneka Memberikan perlindungan terhadap kerugian dan atau kerusakan sebagai akibat resiko-resiko yang tidak dapat diperhitungkan pada polis-polis takaful yang telah ada.ividu tabungan dan produk takaful non tabungan. B. Konsep Umum Tentang Premi 1. Pengertian Premi Menurut pengertian umum, premi ialah suatu yang diberikan sebagai hadiah atau derma, atau sesuatu yang dibayarkan ekstra sebagai pendorong atau perancang, atau sesuatu pembayaran tambahan di atas pembayaran normal. KUHD tidak mengatur cara pembayaran premi. Di dalam pasal 256 ayat 7 hanya disebutkan bahwa premi harus dicantumkan di dalam polis. KUHD memang memberikan kebebasan kepada pihak yang berkepentingan untuk mengadakan perjanjian, asalkan perjanjian itu wajar dan pula dicantumkan dengan tegas didalam akta perjanjian (pasal 634). Dalam skope asuransi, premi merupakan : 1. Imbalan jasa atas jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin diderita oleh tertanggung (asuransi kerugian) 2. Imbalan jasa atas jaminan perlindungan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung dengan menyediakan sejumlah uang (benefit) terhadap risiko hari tua maupun risiko kematian (asuransi jiwa). 7 105 7 Radiks Purba, Memahami Asuransi Di Indonesia. 1992. Jakarta. PT. Karya Unipress. Hlm

Premi merupakan masalah pokok dalam asuransi. Bagi penanggung, premi sangat penting karena dengan premi yang dikumpulkanya dari pihak tertanggung dalam waktu yang relatif lama sehingga terkumpul dana besar, maka penanggung akan mampu: 1. Mengembalikan tertanggung kepada posisinya semula seperti halnya sebelum kerugian menimpanya; atau 2. Menghindarkan tertanggung dari kebangkrutan sedemikian rupa sehingga ia mampu berdiri di tempat semula seperti keadaan sebelum kerugian menimpanya. Premi-premi yang relatif kecil dikumpulkan oleh penagnggung dari banyak tertanggung hingga terkumpul dana besar. Dan apabila ada tertanggung ditimpa oleh sesuatu peristiwa sehingga menderita kerugian, maka untuk menutupi kerugian itu diambilkan dari dana yang terkumpul tadi. Bagi tertanggung, premi juga sangat penting karena merupakan biaya baginya, tinggi rendahnya premi pada umumnya menjadi pertimbangan pokok bagi tertanggung apakah menutup asuransi atas interestnya atau tidak serta mampu untuk menghasilkan dana melalui investasi dari pengelolaan premi. 8 Investasi bisa dikatakan sebagai penanaman uang atau modal di suatu perusahaanatau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. 9 Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. 10 Kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan menurut syari ah pada prinsipnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemilik harta (investor) terhadap pemilik usaha (emiten) untuk memberdayakan pemilik usaha 8 Ibid. 105 9 Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995, Jakarta, hlm. 386. 10 Abdul Halim, Analisis Investasi, 2005, Salemba Empat, Jakarta, hlm. 4.

dalam melaku.kan kegiatan usahanya dimana pemilik harta(investor) berharap untuk memperoleh manfaat tertentu. Karena itu,kegiatan pembiayaan dana investasi keuangan pada dasarnya sama dengan kegiatan usaha lainnya, yaitu memelihara prinsip kehalalan dan keadilan. 11 2. Macam-macam Investasi Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Investasi pada aset-aset finansial (financial assets) Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. 2. Investasi pada aset-aset riil (real assets) Investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif,pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya. 3. Tujuan Investasi Kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan menurut syari ah pada prinsipnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemilik harta (investor) terhadap pemilik usaha (emiten) untuk memberdayakan pemilik usaha dalam melakukan kegiatan usahanya dimana pemilik harta (investor) berharap untuk memperoleh manfaat tertentu, karena itu,kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan pada dasarnya sama dengan kegiatan usaha lainnya, yaitu memelihara prinsip kehalalan dan keadilan. Oleh karena itu, tujuan utama dari kebijakan investasi dalam suatu perusahaan 11. Muhammad Syakir Syula, Aaij, Fiis, op. cit., hlm. 359-360.

adalah untuk implementasi rencana program yang dibuat agar dapat mencapai return positive, dengan probabilitas paling tinggi dari aset yang tersedia, untuk diinvestasikan. Kebijakan investasi yang diambil, mempertimbangkan hubungan langsung antara return dan resiko untuk setiap alternatif resiko. Review dan evaluasi bulanan termasuk dalam kebijakan yang diambil. Juga mempertimbangkan nilai tambah (value added) bagi setiap fund dalam setiap proses pengambilan keputusan investasi. 12 12 Ibid, Hlm, 367.