bahwa yang pertama-tama menjadi pokok dalam fisafat ialah kebenaran,. sebagai lawan dari kekhilafan dan khayalan.

dokumen-dokumen yang mirip
SIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komponen penting dalam membentuk manusia yang memiliki

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

Tristanti PLS UNY

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan membekali manusia akan ilmu pengetahuan,

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

Langkah langkah Metode Ilmiah. Jenny Bashiruddin Dept THT FKUI/RSCM

Pertemuan 1. PENGERTIAN KREATIF dan KREATIFITAS

I. PENDAHULUAN. mengkaji berbagai aspek kehidupan masyarakat secara terpadu, karena memang

BAB I PENDAHULUAN. yang kondusif bagi lahirnya pribadi yang kompetitif. (Tilaar, 2004)

dapat dikatakan berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling berhubungan erat satu sama lain. Menurut Susanto (2013: 4) Belajar adalah suatu aktivitas

BAB III PEMBAHASAN. pembelajaran yang semakin luas membawa banyak perubahan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI)

SOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1

Psikologi Pendidikan SETIAWATI

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang

BAB I PENDAHULUAN. menarik bagi guru dan siswa. Banyak permasalahan-permasalahan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN HEURISTIK

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai berbagai aspek kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Masyarakat

PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

ILMU DAN MATEMATIKA. Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Yetty Wadissa, 2014

INKUIRI DAN INVESTIGASI IPA

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 03FIKOM CREATIVE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah berpikir kritis. Menurut Maulana

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENULISAN PR. Berpikir dan Menulis Kreatif. Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

Ir. Henrikus, S.Psi, CHT

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda-beda. Jika kemampuan berpikir kreatif tidak dipupuk dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pembangunan di Indonesia antara lain diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dicky Fauzi Firdaus, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

BAB II. indonesia yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya, mempunyai harta berlebihan). Menurut Akhmat Sudrajat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari proses belajar mengajar di sekolah, sebab sekolah. Dalam pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Sekolah Dasar sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional mempunyai peran yang amat

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

Aisyah Nasution. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Gunung Leuser Kutacane

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari serta dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB II PENGEMBANGAN KREATIVITAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan. kuantitatif. Johnson (dalam Usman 2006: 14) menyatakan bahwa

Dosen : Nuansa Bayu Segara, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

EPISTEMOLOGI & LOGIKA PENDIDIKAN. Oleh Dr. Dwi Siswoyo, M. Hum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

LATAR BELAKANG MASALAH

Berpikir Kritis (Critical Thinking)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

PENGANTAR METODE PENELITIAN. Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran sentral dalam kehidupan manusia. Seiring

MENUMBUHKEMBANGKAN DAN MENGELOLA KREATIVITAS PENELITIAN

EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG BEKERJA PADA SAAT PENYUSUNAN SKRIPSI SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari memiliki

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengajarkan

Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini sangat perlu, hal ini dikarenakan pada usia itu

SANGAT CERDAS, MEMANG BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemandirian siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran Geografi di kelas Xc

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

PEMBELAJARAN IPA SMP MENURUT KURIKULUM 2013

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA AKSELERASI

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

Kemampuan berpikir kreatif mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam bidang pendidikan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN

Metode, Sikap, Proses, dan Implikasi Ilmiah. Sulistyani, M.Si.

II. TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukan

I. PENDAHULUAN. kegunaan penelitian. Pembahasan secara rinci masing-masing kajian tersebut

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Metodologi penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

CREATIVE THINKING. Prinsip Sukses & Berpikir. Optimal. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu bertahan hidup dan mampu menghadapi perkembangan

TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Efektivitas merujuk pada kemampuan untuk memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perlu dikuasainya matematika oleh siswa. Matematika merupakan ilmu universal

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk mendorong kemampuan siswa demi tercapainya tujuan. terhadap suatu objek. Siswa mempunyai keyakinan dan pendirian tentang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan mutu pendidikannya masih rendah. Hal ini sejalan dengan pendapat

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS

Transkripsi:

1. Para ahli filsafat mengatakan bahwa science is justification believe yang diperoleh dari peningkatan makna. Bagaimana menurut anda hubungannya dengan the value of science, the validity of science, dan tujuan dari science itu sendiri? Secara terminologis filsafat adalah suatu pemikiran yang rasional dalam usaha mendapatkan suatu gambaran yang menyeluruh dalam upaya untuk mendapatkan suatu kebenaran. Secara singkat, filsafat mencakup segalanya. Filsafat datang sebelum dan sesudah ilmu pengetahuan; disebut sebelum karena semua ilmu pengetahuan khusus mulai sebagai bagian dari filsafat dan disebut sesudah karena ilmu pengetahuan khusus pasti menghadapi pertanyaan tentang batas-batas dari kekhususannya.. 2. Dasar filsafat adalah logika. Yaitu berfikir benar, namun bukan kebenarannya itu sendiri. Sementara kebenaran suatu teori pada umumnya bersifat visionary, yang dalam prosesnya bisa melalui tahapan imajinasi, rasionalisasi, dan sensory. Walaupun adakalanya bersifat transcendental. Menurut anda apa makna kebenaran dalam filsafat tersebut? Secara terminologis filsafat adalah suatu pemikiran yang rasional dalam usaha mendapatkan suatu gambaran yang menyeluruh dalam upaya untuk mendapatkan suatu kebenaran. Kebenaran adalah pernyataan tanpa ragu. Dalam percakapan sehari-hari kita memakai kata kebenaran dalam berbagai-bagai arti, yang tidak terutama kita butuhkan dalam teori kebenaran. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal perkataan berkata benar,yang berlawanan dengan berdusta atau berolok-olok atau berkhayal. Dan seterusnya. Bahwasannya orang bersedia berkata benar, artinya tidak hendak berdusta, bahkan hendak tetap berkata benar sampai akhir, itulah dalam filsafat dianggap sudah barang tentu. Jadi tinggal kemungkinan,

bahwa yang pertama-tama menjadi pokok dalam fisafat ialah kebenaran,. sebagai lawan dari kekhilafan dan khayalan. 3. setiap manusia pada dasarnya memiliki potensi, baik yang bersifat hidden side maupun intent potential, yang bisa dibedakan lagi menjadi multi potentiality atau latent talent dan multi capability atau demonstratical talent. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan semua potensi tersebut? Berikan contoh pengalaman anda! o Hiden side (kemampuan) adalah keistimewaan di luar spesialisasinya. o Intent potential yaitu potensi tersembunyi yang bisa diwujudkan dalam aktualitas empiris. o multi potentiality (latent talent) yaitu bakat terpendam yang bisa dikembangkan. o multi capability (demonstratical talent) yaitu: 9 potensi yang dimiliki manusia. Diantaranya; a. creative production yaitu spontan atau terencana b. awareness yaitu seperlunya c. cognitive skills yaitu keterampilan memahami suatu konsep d. knowledge yaitu pengetahuan secara keseluruhan e. vocational competence yaitu keterampilan f. spiritual & religious experience yaitu keyakinan dan implementasinya g. multi culturality yaitu pemahaman berbagai budaya. h. Artistic performance yaitu penampilan i. Personal social & environmental relationship yaitu interelasi dan mobilitas sosial. 4. Setiap ilmuwan harus memiliki kemampuan berfikir kritis. Critical thinking adalah process models and developing analysis, yang mencakup critical

thinking process dan critical thinking skills. Bagaimana anda bisa menggunakan dan mengembangkan kemampuan berfikir kritis tersebut? Kompetesi akan membangkitkan potensi-potensi terpendam pada manusia secara umum. Ada potensi-potensi diri yang tidak diketahui oleh pemiliknya kecuali jika ia menanamkan semangat kompetisi untuk mengungguli orang lain. 5. Berfikir kreatif adalah mengerahkan pemikiran untuk menghasilkan ide dan produk yang berbeda, yang sifat kemunculannya bisa segera bisa belakangan. Untuk itu kita mengenal adanya tiga tahapan munculnya kreativitas dan kesulitan munculnya kreativitas. Bagaimana menurut anda? Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri manusia sejak lahir. Kreativitas dipengaruhi oleh kondisi individu itu sendiri, dimana 6. Aliran filsafat relativisme sangat menentang kaun rasionalisme yang berpendapat bahwa agar bisa diakui sebagai suatu ilmu dan ilmiah maka suatu teori harus memiliki kebenaran yang universal dan tidak terikat oleh waktu. Apakah anda setuju dengan pandangan kaun relativisme? Jelaskan pendapat anda tentang pandangan dan konsep teori kaum relativisme tersebut! 7. Falsifikasionisme memandang bahwa suatu ilmu berkembang melalui trial and error dan hanya teori yang paling cocok/sesuai yang bisa bertahan.

Menurut anda kenapa kaum falsifikasionisme mempunyai pandangan seperti itu? Serta bagaimana dengan kemunculan hipotesis, tesis, dan ilmu? Karena mengakui bahwa falsifikasionisme jauh lebih suka berusaha memecahkan persoalan yang menarik dengan melakukan dugaan yang berani, walaupun apabila tidak lama kemudian ternyata salah, dari pada mengulang suatu rangkaian kebenaran basi yang tidak relevan. Mereka lebih suka ini karena mereka percaya bahwa begitulah caranya mereka dapat belajar dari kesalahan-kesalahan mereka, dan setelah mengetahui bahwa dugaan ita salah mereka akan belajar banyak tentang kebenaran, dan akan makin mendekati kebenaran. Teori diuraikan sebagai dugaan atau tebakan spekulatif dan coba-coba, yang diciptakan secara bebas oleh intelek manusia dalam usaha mengatasi problema-problema yang dijumpai teori-teori terdahulu, dan untuk memberikan keterangan yang cocok tentang beberapa aspek dunia atau alam semesta. Teori-teori spekulatif akan diajukan dan diuji keras tanpa belas kasihan oleh observasi dan experimen. Teori-teori yang gagal tidak tahan uji oleh observasi dan exsperimen, akan dibuang dan diganti dengan dugaan-dugaan spekulatif lain dan seterusnya. Apabila hipotesa tersebut akan menjadi bagian dari ilmu, maka suatu hipotesa akan harus falsifiable. Suatu hipotesa falsifiable apabila terdapat suatu keterangan observasi atau suatu perangkat keterangan-observasi yang tidak konsisten dengannya, yakni apabila dinyatakan sebagai benar maka ia akan memfalsifikasi hipotesa itu. Dalam hal ini bersikap mendesak, karena hanya dengan mengesampingkan segala perangkat keterangan-observasi logis, suatu hukum atau teori barulah informative.