PENERAPAN METODE HUNGARIAN PADA PERUSAHAAN JASA (KASUS MINIMUM)

dokumen-dokumen yang mirip
1.3. Definisi Produksi Dan Manajemen Produksi Produksi disebut juga dengan istilah operasi merupakan salah satu fungsi pokok bisnis.

Optimasi Penugasan Menggunakan Metode Hungarian Pada CV. L&J Express Malang (Kasus Minimasi)

MODIFIKASI METODE HUNGARIAN UNTUK PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN

PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE STEPPING STONE UNTUK TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG PADA CV. MITRA TRANS LOGISTICS

Operations Management

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS MARKOV CHAIN TERHADAP PERSEDIAAN: STUDI KASUS PADA CV SINAR BAHAGIA GROUP

ANALISIS LINIER PROGRAMMING UNTUK OPTIMALISASI KOMBINASI PRODUK

PERANCANGAN DAN PENGELOLAAN TENAGA KERJA

Dosen Pembina: HP :

Dr. Mohammad Abdul Mukhyi. SE., MM. Desain Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Arti riset operasi (operations research) telah banyak didefinisikan oleh beberapa ahli.

SOLUSI PENCAPAIAN BIAYA MINIMUM BAGI PASANGAN LIMA PEKERJAAN DAN LIMA MESIN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN

MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING DENGAN TUJUAN MEMINIMISASI BIAYA PRODUKSI KAIN TEKSTIL PADA PT INTI GUNAWANTEX. William Wilson Tanoto

OPTIMALISASI PENDAPATAN PADA CV. PALUNESIA COLLECTION TEAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN

PREDIKSI JUMLAH PENERIMAAN SISWA SMK SWASTA TAHUN AJARAN 2011/2012

MASALAH PENUGASAN PENDAHULUAN

Pencapaian Biaya Minimum Menggunakan Metode Hungarian Dan Daftar Kombinasi

Manajemen Sains. Pengenalan Riset Operasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK DANAMON DIVISI SEMM AREA NGAWI

TEKNIK RISET OPERASI UNDA

ANALISA PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL CV. CIPTA UNGGUL PRATAMA

PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN YANG DIPERUMUM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BRANCH-AND-BOUND YANG DIREVISI

MODEL DAN PERANAN RO DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING

Sesi IX : RISET OPERASI. Perkembangan Riset Operasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA UNTUK PERENCANAAN LABA OPERASI

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012)

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu perencanaan untuk menciptakan masa depan usahanya melalui

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ

RISET OPERASI (RO) Beberapa ahli telah mendefinisikan Riset Operasi diantaranya:

DESAIN PEKERJAAN. Oleh Kelompok 1 : Bramantyo Aji ( ) Alifiyani Krisna Ayu ( ) Arsya Fajar Kurniawan ( )

#8 Operation Research : Assignment

Kata Kunci : Operasional, Inventory, EOQ,QM, Simulasi Monte Carlo

BAB 2 LANDASAN TEORI

FORECASTING UNIT PENJUALAN MOTOR HONDA PADA PT. HONDA DUNIA MOTORINDO DI DAERAH CIPUTAT PERIODE JUNI 2013

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

Kode Mata Kuliah : CCR-314 Nama Mata Kuliah : Riset Operasional Kelas/Seksi : 10 Nama Dosen : Taufiqurrahman

PENERAPAN BRANCH AND BOUND ALGORITHM DALAM OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI

Masalah Penugasan. Tujuan : Memahami dan membuat formulasi model dari permasalahan alokasi sumber daya yang ada dan solusinya

Riset Operasi Bobot: 3 SKS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL [KODE/SKS : IT045233/ 2 SKS]

OPTIMALISASI MASALAH PENUGASAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN (Studi kasus pada PT Pos Indonesia (Persero) Pontianak)

MASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT PROBLEMS)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK OPTIMASI PENUGASAN DALAM PROYEK PENGEMBANGAN WEBSITE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUNGARIAN

ARTIKEL. Hubungan Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai BKKBN Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu elemen dalam perusahaan yang sangat penting adalah Sumber

ANALISIS PENERAPAN METODE TRANSPORTASI UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA DISTRIBUSI PADA PT. DELI AGUNG PATRIA PERKASA

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

PENERAPAN TEORI PERMAINAN DALAM STRATEGI PEMASARAN PRODUK BAN SEPEDA MOTOR DI FMIPA USU

FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM PENEMPATAN KERJA KARYAWAN PADA PT. HUMAN TECH INDONESIA

EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

OPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. XYZ

ANALISIS PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TIGA PUTRA ADHI MANDIRI

PENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINIER BILANGAN BULAT MURNI DENGAN METODE REDUKSI VARIABEL

ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

DESAIN PEKERJAAN DAN ASSIGNMENT PROBLEM DALAM PENGELOLAAN KARYAWAN Oleh: Muhammad Isa Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Padangsidimpuan

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta,

KONTRAK PEMBELAJARAN (Pedoman Pembelajaran bagi Dosen dan Mahasiswa) Mata Kuliah RISET OPERASIONAL 2 SKS / SEMESTER IV

TEKNIK RISET DAN OPERASIONAL

OPTIMASI PEMASARAN PRODUK SUSU PADA PT. INDOMARCO ADI PRIMA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS ABSTRACT

APLIKASI PROGRAM INTEGER PADA PERUMAHAN BUMI SERGAI DI SEI RAMPAH

PENENTUAN LUAS PRODUKSI OPTIMUM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR. Sunarso Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

PENDEKATAN BARU UNTUK PENYELESAIAN MASALAH TRANSPORTASI SOLID ABSTRACT

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SIDRAP

OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS : UKM IBARAKI BAKERY KOTA PALU)

Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN MODEL PEMROGRAMAN LINIER DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KINERJA BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

MODEL RANTAI MARKOV PANGSA PASAR OPERATOR SELULAR DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA, JAKARTA BARAT

PENGGUNAAN METODE MAXIMUM SUPPLY WITH MINIMUM COST UNTUK MENDAPATKAN SOLUSI LAYAK AWAL MASALAH TRANSPORTASI

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 1

MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

PERAMALAN JUMLAH SISWA/I SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA MENGGUNAKAN ENAM METODE FORECASTING

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMUM PADA CV. XYZ. Angeline, Iryanto, Gim Tarigan

OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN PUPUK DI WILAYAH SULAWESI TENGAH MELALUI MODEL TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE VOGEL APPROXIMATION

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah

Pertemuan 5 Penugasan Tanpa Dummy

IMPLEMENTASI TEKNIK RISET OPERASI PADA PROGRAM LINEAR MENGGUNAKAN PROGRAM POM-QM WINDOWS 3

BAB 2. PROGRAM LINEAR

RISET OPERASIONAL. Kosep Dasar Riset Operasional. Disusun oleh: Destianto Anggoro

OPTIMALISASI HASIL PRODUKSI TAHU DAN TEMPE MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND (STUDI KASUS: PABRIK TEMPE ERI JL. TERATAI NO.

OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN METODE MODIFIED DISTRIBUTION (Studi Kasus: PDAM Kabupaten Minahasa Utara)

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Program Dinamik Deterministik Rekursif Mundur Pada Perusahaan Distribusi Deterministic Dynamic Program Recursive of backwards On Distribution Company

PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL PADA CV CIPTA UNGGUL PRATAMA

PENDEKATAN KUANTITATIF SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF METODE PEMECAHAN MASALAH. Dewi Atika Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

Transkripsi:

PENERAPAN METODE HUNGARIAN PADA PERUSAHAAN JASA (KASUS MINIMUM) Idris Gautama So; Haryadi Sarjono; Robertus Tang Herman Management Department, School of Business Management, BINUS University Jln. K. H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 igautama@binus.edu; haryadi_s@binus.edu; robertth@binus.edu ABSTRACT The study aims to find the total of minimum day that must be spent by CV Buah Segar*) in Purwokerto. CV Buah Segar is a company engaged in the field of fresh fruit agribusiness. In solving marketing problems, the company has seven persons who are the most reliable of the 28 employees to be sent to the seven cities of marketing. The company calculates the total of minimum day they could solve the marketing problems in seven cities which have decreased dramatically in total sales. This decrease will affect the expenditure of the company to incur. The results of the seven employees, whom were Joni, Dodi, Tomi, Andi, Iwan, Wibowo, Kuncoro, and Wahyu after assignment minimization method, required 119 days to 7 employees. So that, the average was 17 days for one employee. Keywords: hungarian method, assignment problem, minimization, operation research ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mencari total hari minimum yang harus dikeluarkan CV Buah Segar * ) di Purwokerto. CV Buah Segar adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis buah segar. Dalam menyelesaikan persoalan pemasaran, perusahaan mempunyai tujuh pegawai yang paling andal dari 28 pegawai yang ada untuk dikirim ke tujuh kota pemasaran. Perusahaan menghitung total hari minimum ketujuh pegawai tersebut dalam menyelesaikan masalah pemasaran di tujuh kota yang total penjualannya mengalami penurunan drastis. Penurunan ini akan berimbas dengan pengeluaran yang harus dikeluarkan perusahaan. Hasilnya dari ketujuh pegawai tersebut, antara lain Joni, Dodi, Tomi, Andi, Iwan, Wibowo, Kuncoro, dan Wahyu setelah menggunakan metode assigment minimisasi, diperlukan 119 hari dengan 7 karyawan sehingga rata-ratanya 17 hari untuk 1 karyawan. Kata kunci: metode hungarian, masalah penugasan, minimisasi, riset operasi * ) Nama perusahaan hanyalah rekayasa penulis 812 BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 4 No. 2 November 2013: 812-820

PENDAHULUAN Dewasa ini tumbuh berbagai usaha yang memproduksi barang dan jasa. Setiap usaha dituntut kemampuanya dalam meningkatkan efisiensi dan mengefektifkan penggunaan Sumber Daya Manusia yang dimiliki. Dalam menjalankan sebuah usaha, cara yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang memuaskan harus dicermati. Semua itu dapat diraih dengan menjalankan strategi atau teknik yang kiranya dapat meningkatkan keberhasilan suatu usaha. Manajemen produksi sering menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan alokasi optimal dari berbagai macam sumber daya yang produktif, terutama tenaga kerja. Masalah ini disebut masalah penugasan (Assignment Problem), yang merupakan suatu kasus khusus dari masalah linier. Salah satu teknik pemecahan masalah penugasan yang tersedia adalah Metode Hugarian. Dalam masalah penugasan (Assignment problem), sejumlah tugas (Assignment) dapat didelegasikan kepada sejumlah penerimaan tugas (Assignee) dalam basis satu-satu. Jadi pada masalah penugasan ini diasumsikan bahwa jumlah karyawan sama dengan jumlah pekerjaan. Selain data jumlah karyawan dan jumlah pekerjaan yang terlibat, data lain yang biasa diperlukan adalah besar kerugian yang ditimbulkan atau besar keuntungan yang didapatkan setiap karyawan dalam setiap menyelesaikan setiap pekerjaan berdasarkan jumlah hari penyelesaian. Identifikasi Masalah dalam penelitian ini adalah (a) apakah penempatan tenaga kerja karyawan yang dilakukan perusahaan sudah tepat; dan (b) apakah metode penugasan (Hungarian) dapat dilakukan untuk mengatasi masalah penempatan tenaga kerja berdasarkan jumlah hari penyelesain pekerjaan. Artikel menggunakan Metode Hungarian, yaitu jumlah sumber yang ditugaskan harus sama dengan tugas yang akan diselesaikan dan setiap sumber harus ditugaskan hanya untuk satu tugas. Sehingga penulis membatasi pada penempatan kerja karyawan pada bagian Manajer Pemasaran yang terdiri dari 7 orang karyawan yaitu: Joni, Dodi, Tomi, Andi, Iwan, Wibowo, Kuncoro, dan Wahyu yang akan ditempatkan ke tujuh kota, yaitu: Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Ngawi, Kediri, Madiun, dan Cepu. Dengan menggunakan metode penugasan dalam penempatan kerja karyawan, maka tujuan yang dikehendaki adalah (a) untuk mengetahui bagaimana penempatan kerja karyawan yang dilakukan perusahaan sudah tepat dan (b) untuk mengetahui metode penugasan dapat dilakukan untuk mengatasi masalah penempatan karyawan berdasarkan jumlah hari penyelesaian pekerjaan. Landasan Teori Untuk mendapatkan suatu pengertian yang jelas masalah penugasan perlu dibahas terlebih dahulu mengenai riset operasional. Riset opersional dapat digambarkan sebagai suatu pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan yang melibatkan operasi-operasi dalam sistem organisasi. Berdasarkan namanya, riset operasi melibatkan riset pada operasi. Jadi riset operasional diterapkan pada masalah-masalah cara memperlakukan dan mengoordinasikan operasi-operasi atau kegiatankegiatan dalam suatu organisasi. Yang dimaksud dengan organisasi di sini sangatlah luas; ia dapat berupa organisasi di bidang bisnis, industri, militer, agen pemerintah, jasa, dan sebagainya. Pendekatan yang digunakan pada riset operasi adalah pendekatan dengan metode ilmiah. Pendekatan ini biasanya dimulai dengan dilakukannya observasi dan formulasi masalah, kemudian dilanjutkan dengan permodelan (biasanya berbentuk model matematis) yang menyatakan esensi dari keadaan sebenarnya yang akan dianalisis. Selanjutnya dicari solusi optimal berdasarkan model yang dibuat dan dilakukan penerapan solusi yang diperoleh untuk memecahkan masalah. Beberapa definisi mengenai riset operasi menurut para ahli dalam Pangestu, dkk (2000), adalah sebagai berikut. Menurut Morse dan Kimball, Method of Operation Research, Riset Operasi Penerapan Metode Hungarian (Idris Gautama So; dkk) 813

adalah metode ilmiah (scientific method) yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang mereka tangani dengan dasar kuantitatif. Menurut Churchman, Arkoff, dan Arnoff, Intruduction to Operation Research, riset operasi adalah sebagai aplikasi metode-metode, teknik-teknik dan peralatan ilmiah dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul didalam operasi perusahaan dengan tujuan ditemukannya pemecahan yang optimum masalah-masalah tersebut. Menurut Miller dan M.K. Starr, Executive Decisions and Operation Research, riset operasi adalah berkaitan dengan menentukan pilihan secara ilmiah bagaimana merancang dan menjalankan sistem manusia mesin secara terbalik, biasanya membutuhkan alokasi sumber daya yang langka. Setelah menelaah dan mempelajari definisi dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa definisi dari riset operasi adalah sebagai metode untuk memformulasikan dan merumuskan permasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi, sosial, maupun di bidang lainnya ke dalam permodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal. Adapun beberapa ciri-ciri riset operasi menurut Mulyono (2004) sebagai berikut. Pertama, riset operasional merupakan pendekatan kelompok antardisiplin untuk mencapai hasil optimum. Kedua, riset operasional menggunakan teknik penelitian ilmiah untuk mendapatkan solusi optimum. Ketiga, riset operasional hanya memberikan jawaban yang jelek terhadap persoalan yang tersedia jawaban yang lebih jelek. Riset operasional tidak memberikan jawaban yang sempurna terhadap masalah itu, sehingga riset operasional hanya memperbaiki kualitas solusi. Pengembangan sumber daya manusia dalam perusahaan tidak saja dapat dilakukan melalui pelatihan, akan tetapi dapat pula melalui pemberian tugas-tugas tertentu. Tugas yang diberikan itu tentu tugas-tugas yang menghendaki pengembangan potensi diri para pegawai itu sendiri. Pemberian tugas merupakan kegiatan yang baik, diberikan oleh seorang atasan kepada bawahannya, sehingga dengan pelaksanaan tugas-tugas itu yang bersangkutan akan tertantang untuk menggerakan segala kemampuan yang ada pada dirinya. Ia akan berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut dengan tepat waktu, dan dengan hasilterbaik (Saydam,1997). Masalah alokasi tenaga kerja adalah masalah yang berhubungan dengan alokasi optimal dari berbagai macam sumber daya yang produktif, terutama tenaga kerja atau personalia yang mempunyai tingkat efisiensi berbeda-beda untuk pekerjaan yang berbeda-beda (Handoko, 2000). Lebih lanjut, Handoko (2001) menjelaskan bahwa desain pekerjaan dapat didefinisikan sebagai fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau kelompok secara organisasional. Tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kenutuhan organisasi dan teknologi yang memuaskan kebutuhan pribadi dan individual para pemegang jabatan. Pengertian istilah pekerjaan dan bagian-bagian kegiatan lainnya dapat dirumuskan sebagai berikut. Pertama, gerak-mikro (micro-motion) merupakan kegiatan-kegiatan kerja terkecil, mencangkup gerakangerakan elementer seperti meraih, menggenggam, atau meletakkan suatu objek. Kedua, elemen, merupakan suatu agregasi dua atau lebih gerak-mikro, biasanya dianggap lebih kurang sebagai kesatuan gerak yang lengkap seperti mengambil, mengangkut, dan mengatur barang. Ketiga, tugas (task), merupakan suatu agregasi dua atau lebih elemen menjadi kegiatan yang lengkap, seperti menyapu lantai, memotong pohon atau memasang kabel telepon. Keempat, pekerjaan (job), merupakan serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang pekerja tertentu. Suatu pekerjaan dapat terdiri dari beberapa tugas seperti pengetikan, pengarsipan, pembuatan konsep surat, dalam pekerjaan sekretariat, atau hanya terdiri atas tunggal seperti pemasangan roda mobil dalam perakitan mobil. Di samping itu, desain pekerjaan harus menetapkan berbagai faktor yang memengaruhi struktur pekerjaan akhir. Keputusan-keputusan harus dibuat yang bersangkutan dengan tugas-tugas yang akan dilakukan, siapa yang akan melakukan, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana tugastugas dilakukan. Kegiatan desain yang paling menantang (membingungkan) bagi manajer operasi adalah pengembangan dan pengaturan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap karyawan 814 BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 4 No. 2 November 2013: 812-820

dan kelompok karyawan. Hal ini diakibatkan paling tidak tiga alasan berikut. Pertama, pada hakikatnya sering terjadi konflik antara kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan pekerja dan kelompok pekerja dengan kebutuhan-kebutuhan (berbagai persyaratan) proses transformasi. Kedua, sifat unik setiap individu mengakibatkan munculnya bermacam-macam tanggapan dalam wujud sikap, kegiatan fisik, dan produktivitas dalam pelaksanaan tugas tertentu. Ketiga, pembuatan karakter atau sifat tenaga kerja dan pekerjaan itu sendiri yang membuat model-model tradisional perilaku pekerja dan penempatan pendekatan-pendekatan pengembangan kerja standar harus selalu dipertanyakan. Assignment merupakan sebuah cara perhitungan yang tepat untuk sebuah bisnis usaha dalam menentukan penempatan kerja atu penugasan. Cara ini sangat tepat digunakan dalam penganalisisan peningkatan penjualan produk. Perusahaan-perusahaan besar sering menggunakan metode ini ketika hendak menentukan penempatan kerja karyawan di cabang-cabang mereka, dengan maksud tidak salah pilih dan dapat menghasilkan hasil kerja yang maksimal Metode Hungarian Metode Hungarian merupakan suatu masalah-masalah yang berhubungan dengan alokasi optimal dari berbagai macam sumber daya yang produktif, terutama tenaga kerja atau personalia, yang mempunyai tingkat efisiensi berbeda-beda untuk pekerjaan yang berbeda-beda pula. Masalah ini disebut masalah penugasan (assignment problem), yang merupakan suatu kasus khusus dari masalah linier programming pada umumnya. Salah satu dari beberapa teknik pemecahan yang tersedia untuk masalah-masalah penugasan. Metode ini mula-mula dikembangkan oleh seorang ahli matematika berkebangsaan Hungarian yang bernama D. Koing pada 1916 (Handoko, 2000). METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan metode field research (riset lapangan) dengan wawancara. Aktivitas wawancara dilakukan langsung dengan manajer pemasaran serta pimpinan perusahaan. Untuk itu, data langsung dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian didapatkan dari CV Buah Segar. Selain dengan wawancara, penelitian menggunakan observasi. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti data yang diperoleh dengan membaca buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dan hasilnya dikumpulkan serta dipelajari sebagai bahan acuan dalam penyusunan penulisan artikel. Selain field research, penelitian menggunakan metode library research (riset kepustakaan). Penelitian ini dilakukan untuk meneliti data yang diperoleh dengan membaca buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dan hasilnya dikumpulkan serta dipelajari sebagai acuan dalam penulisan artikel. Masalah Minimisasi Suatu perusahaan kecil mempunyai 7 pekerjaan yang berbeda untuk diselesaikan oleh 7 karyawan. Biaya penugasan untuk seorang karyawan untuk pekerjaan yang berbeda adalah berbeda karena sifat pekerjaan berbeda-beda. Setiap karyawan mempunyai tingkat keterampilan, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan serta latihan yang berbeda pula. Sehingga biaya penyelesaian pekerjaan yang sama oleh para karyawan yang berlainan juga berbeda. HASIL DAN PEMBAHASAN CV Buah Segar * ) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis buah segar yang terletak di kota Madiun. Pada 2004 perusahaan tersebut mengalami kemajuan yang pesat hingga Penerapan Metode Hungarian (Idris Gautama So; dkk) 815

saat ini. Produk buah yang dihasilkan juga sangat diminati masyarakat karena segar dan bersih. Perusahaan dipimpin oleh Haji Sutomo. Dalam usahanya perusahaan selalu menggunakan pupuk kompos untuk menghasilkan buah yang segar. Perusahaan memiliki 7 cabang untuk menjual hasil panen yang terletak di kota Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Ngawi, Kediri, Magetan, dan Cepu. Selain itu, perusahaan memiiki 16 karyawan, 7 di antaranya adalah karyawan kepercayaan, yaitu Joni, Dodi, Tomi, Andi, Iwan, Kuncoro, dan Wahyu. Namun akhir-akhir ini perusahaan tersebut mengalami kerugian yang disebabkan oleh penurunan hasil penjualan. Oleh sebab itu perusahaan memutuskan untuk segera mengirimkan 7 karyawan kepercayaannya ke tujuh kota tersebut. Mereka akan diuji kemampuan untuk segera meningkatkan hasil penjualan yang kian merosot karena persaingan yang sangat ketat dan juga untuk menyelesaikan kendala-kendala yang timbul di masing-masing kota tersebut. Dari hasil analisis pengujian tersebut, didapatkan data jumlah (hari) yang dibutuhkan oleh masing-masing karyawan dalam menyelesaikan kendala tersebut. Berikut adalah tabel hasil analisis pengujian kemampuan karyawan. Tabel 1 Nama Karyawan CV Buah Segar dan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Nama Karyawan Teddy Dodi Jono Andi Bono Pekerjaan 1 4 8 7 6 4 Pekerjaan 1 5 3 5 3 7 Pekerjaan 1 6 2 3 4 5 Pekerjaan 1 3 7 4 2 8 Catatan: Angka di sini adalah waktu dalam satuan hari (Sumber: data perusahaan, 2013) Tabel 2 Nama Karyawan CV Buah Segar dan Pekerjaan Tenaga kerja Teddy Dodi Jono Andi Bono Pekerjaan Pekerjaan 1 4 8 7 6 4 Pekerjaan 2 5 3 5 3 7 Pekerjaan 3 6 2 3 4 5 Pekerjaan 4 3 7 4 2 8 Catatan: Angka di sini adalah waktu dalam satuan hari (Sumber: data perusahaan, 2013) Tabel 3 Nama Karyawan CV Buah Segar dan 7 Cabang Perusahaan Tulungagung 25 22 21 26 20 24 23 Trenggalek 21 18 20 26 24 22 19 Ponorogo 15 22 23 21 27 19 18 Ngawi 25 21 22 19 22 20 26 Kediri 16 17 25 19 20 21 17 Magetan 19 20 26 23 21 14 17 Cepu 12 18 16 19 20 17 21 Catatan: Angka di sini adalah waktu dalam satuan hari (Sumber: data perusahaan, 2013) 816 BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 4 No. 2 November 2013: 812-820

Tabel 4 Langkah Penyelesaian Tulungagung 25-20 22-20 21-20 26-20 20-20 24-20 23-20 Trenggalek 21-18 18-18 20-18 26-18 24-18 22-18 19-18 Ponorogo 15-15 22-15 23-15 21-15 27-15 19-15 18-15 Ngawi 25-19 21-19 22-19 19-19 22-19 20-19 26-19 Kediri 16-16 17-16 25-16 19-16 20-16 21-16 17-16 Magetan 19-14 20-14 26-14 23-14 21-14 14-14 17-14 Cepu 12-12 18-12 16-12 19-12 20-12 17-12 21-12 Tabel 5 Hasil Langkah Penyelesaian Tulungagung 5 2 1 6 0 4 3 Trenggalek 3 0 2 8 6 4 1 Ponorogo 0 7 8 7 12 4 3 Ngawi 6 2 3 0 3 1 7 Kediri 1 0 8 2 5 4 0 Magetan 5 6 12 9 7 0 3 Cepu 0 6 3 7 8 5 9 Tabel 6 Langkah Penyelesaian II Tulungagung 5 2 (1-1) 6 0 4 3 Trenggalek 3 0 (2-1) 8 6 4 1 Ponorogo 0 7 (8-1) 7 12 4 3 Ngawi 6 2 (3-1) 0 3 1 7 Kediri 1 0 (8-1) 2 5 4 0 Magetan 5 6 (12-1) 9 7 0 3 Cepu 0 6 (3-1) 7 8 5 9 Tabel 7 Hasil Langkah Penyelesaian II Tulungagung 5 2 0 6 0 4 3 Trenggalek 3 0 1 8 6 4 1 Ponorogo 0 7 7 7 12 4 3 Ngawi 6 2 2 0 3 1 7 Kediri 1 0 7 2 5 4 0 Magetan 5 6 11 9 7 0 3 Cepu 0 6 2 7 8 5 9 Tabel 8 Langkah Penyelesaian III Tulungagung 5 2 0 6 0 4 3 Trenggalek 3 0 1 8 6 4 1 Ponorogo 0 7 7 7 12 4 3 Penerapan Metode Hungarian (Idris Gautama So; dkk) 817

Ngawi 6 2 2 0 3 1 7 Kediri 1 0 7 2 5 4 0 Magetan 5 6 11 9 7 0 3 Cepu 0 6 2 7 8 5 9 Tabel 9 Langkah Penyelesaian IV Tulungagung (5+2) 2 0 (6+2) 0 (4+2) 3 Trenggalek (3+2) 0 1 (8+2) 6 (4+2) 1 Ponorogo 0 (7-2) (7-2) 7 (12-2) 4 (3-2) Ngawi 6 (2-2) (2-2) 0 (3-2) 1 (7-2) Kediri (1+2) 0 7 (2+2) 5 (4+2) 0 Magetan 5 (6-2) (11-2) 9 (7-2) 0 (3-2) Cepu 0 (6-2) (2-2) 7 (8-2) 5 (9-2) Tabel 10 Hasil Langkah Penyelesaian IV Tulungagung 7 2 0 8 0 6 3 Trenggalek 5 0 1 10 6 6 1 Ponorogo 0 5 5 7 10 4 1 Ngawi 6 0 0 0 1 1 5 Kediri 3 0 7 4 5 6 0 Magetan 5 4 9 9 5 0 1 Cepu 0 4 0 7 6 5 7 Sedangkan untuk Langkah V dapat mengulangi Langkah Penyelesaian III. Berikut ini adalah tabel penugasan karyawan. Tabel 11 Penugasan karyawan Tulungagung 7 2 0 8 0 6 3 Trenggalek 5 0 1 10 6 6 1 Ponorogo 0 5 5 7 10 4 1 Ngawi 6 0 0 0 1 1 5 Kediri 3 0 7 4 5 6 0 Magetan 5 4 9 9 5 0 1 Cepu 0 4 0 7 6 5 7 Sedangkan hasil akhir perhitungan adalah seperti pada Tabel 12 berikut ini. Tabel 12 Hasil Akhir Perhitungan Kota Karyawan yang ditugaskan Jumlah hari penyelesaian masalah Tulungagung Joni 20 Trenggalek Dodi 18 Ponorogo Joni 15 818 BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 4 No. 2 November 2013: 812-820

Ngawi Andi 19 Kediri Wahyu 17 Magetan Kuncoro 14 Cepu Tomi 16 Total 119 Sementara perhitungan dengan menggunakan program QM for Windows menunjukkan hasil akhir sebagai berikut. Gambar 1 Hasil Perhitungan Menggunakan Software QM for Windows (Sumber: QM for Windows, 2013) Artikel membahas masalah maksimisasi dan minimisasi jumlah hari yang dilakukan karyawan pada usaha Agro buah segar dengan menggunakan Metode Penugasan (Hungarian). Bagi seorang pemimpin, pengambilan keputusan untuk menentukan waktu pekerjaan yang efektif dan efisien sangatlah diperlukan. Karena jika tidak, hal tersebut akan mengakibatkan kondisi yang buruk bagi perusahaan. Maka dengan ini tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui penempatan tenaga kerja karyawan yang dilakukan perusahaan sudah tepat. Selain itu, untuk mengetahui metode penugasan dapat dilakukan untuk mengatasi masalah penempatan karyawan berdasarkan jumlah hari penyelesaian pekerjaan. SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa penempatan tenaga kerja yang dilakukan perusahaan belum tepat dari segi jumlah hari. Hal tersebut dinilai, dalam penyelesaian masalah, terlalu lama jika dilihat dari hasil perolehan data yang diperoleh dalam penelitian sebelum menggunakan metode assignment. Setelah menggunakan metode assigment, metode minimisasi diperlukan 119 hari untuk 7 karyawan; rata-rata dibutuhkan 17 hari untuk 1 Penerapan Metode Hungarian (Idris Gautama So; dkk) 819

karyawan, dengan rata-rata 21.7 jika dibulatkan 22 hari. Dengan demikian, memakan waktu lebih sedikit dibandingkan sebelum menggunakan metode assignment (Hungarian). DAFTAR PUSTAKA Basirzadeh, H. (2012). Ones Assignment Method for Solving Assignment Problem, Applied Mathematical Science. Vol. 6, No. 47, pp 2345-2355. Diakses 21 April 2013 dari http://www.m-hikari.com/ams/ams-2012/ams-45-48-2012/basirzadehams45-48-2012.pdf Handoko, T. H. (2000). Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Mulyono, S. (2004). Riset Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: FEUI. Pangestu, S., Asri, M., dan Handoko, T. H. (2000). Dasar-Dasar Operation Research. Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE. Sarjono, H. (2010). Aplikasi Riset Operasi. Jakarta: Salemba Empat. Saydam, G. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia. Human Resources Manajemen. Jilid 1. Jakarta: Gunung Agung. 820 BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 4 No. 2 November 2013: 812-820