Buletin Bulanan Kemanusiaan Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia. Banjir, tanah longsor dan angin puting beliung meningkat selama April dan Mei. Isi HIGHLIGHTS ANGKA-ANGKA

Kejadian dan dampak bencana berkurang seiring hampir berakhirnya musim hujan yang parah

Banjir berdampak paling besar di Februari. Angin puting beliung hampir mencapai kisaran sepertiga dari bencana alam

Dampak Bencana Alam Meningkat

Bulletin Kemanusiaan Indonesia

Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia. Musim hujan akhirnya hampir selesai. Isi

Buletin Kemanusiaan Indonesia

Buletin Kemanusiaan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah

BAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran lingkungan yang pada akhirnya

Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini Indonesia banyak ditimpa musibah

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

BENCANA ALAM GEMPA DAN TSUNAMI KEPULAUAN MENTAWAI PROVINSI SUMATERA BARAT 25 OKTOBER 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan INDONESIA. Volume 7, Agustus 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,

BAB 1 : PENDAHULUAN. bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Ring of fire ini yang menjelaskan adanya

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana,

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

POKOK DOA BENCANA ALAM TSUNAMI, GUNUNG MELETUS DAN BANJIR DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Gerakan ketiga

BAB 1 PENDAHULUAN. peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. Gempa bumi, tsunami dan letusan gunung api merupakan refleksi fenomena

I. PENDAHULUAN. Geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencapai 50 derajat celcius yang menewaskan orang akibat dehidrasi. (3) Badai

BAB1 PENDAHULUAN. Krakatau diperkirakan memiliki kekuatan setara 200 megaton TNT, kira-kira

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jenis Bencana Jumlah Kejadian Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.

menyiratkan secara jelas tentang perubahan paradigma penanggulangan bencana dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 26 Mei 2009

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya adalah proses dan fenomena alam yang menimpa manusia. Rentetan

BAB I PENDAHULUAN. dengan lebih dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah

BAB I PENDAHULUAN. imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas,

BAB I PENDAHULUAN. faktor alam dan non alam yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I.1 Latar Belakang. 1 Walhi, Menari di Republik Bencana: Indonesia Belum Juga Waspada. 30 Januari

BAB I PENDAHULUAN. pada 6`LU- 11` LS dan antara 95` BT - 141` BT1. Sementara secara geografis

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa dekade terakhir, skala bencana semakin meningkat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian alam di dunia yang terjadi selama tahun mengalami fluktuasi dengan kecenderungan terus mengalami peningkatan.

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Senin, 27 April 2009

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 14 Juni 2009

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana

PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI

MITIGASI BENCANA ALAM TSUNAMI BAGI KOMUNITAS SDN 1 LENDAH KULON PROGO. Oleh: Yusman Wiyatmo ABSTRAK

Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan.

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

xvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Australia dan Lempeng Pasifik (gambar 1.1). Pertemuan dan pergerakan 3

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

Monthly Humanitarian Bulletin Indonesia. Aktivitas seismik dan vulkanik meningkat di bulan April. Dalam edisi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan data dunia yang dihimpun oleh WHO, pada 10 dekade terakhir ini,

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Kamis, 28 Mei 2009

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 31 Mei 2009

Bencana dan Pergeseran Paradigma Penanggulangan Bencana

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang besar. Bencana yang datang dapat disebabkan oleh faktor alam

Ditambahkan permasalahan yang menonjol dalam upaya PKK.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Lempeng Euro-Asia dibagian Utara, Lempeng Indo-Australia. dibagian Selatan dan Lempeng Samudera Pasifik dibagian Timur.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. bencana alam. Gambar 1.1 menggambarkan kondisi geologi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENANGANAN BENCANA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. letaknya berada pada pertemuan lempeng Indo Australia dan Euro Asia di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Catatan Untuk Pengetahuan MDF - JRF Pelajaran dari Rekonstruksi Pasca Bencana di Indonesia

Transkripsi:

Buletin Bulanan Kemanusiaan Indonesia Edisi 08 01 31 Agustus 2012 Ikhtisar kejadian bencana P.1 Kesiapsiagaan & respon bencana P.3 Jumlah orang yang terkena dampak bencana alam yang terjadi pada bulan Agustus merupakan jumalh kedua tertinggi di tahun 2012. Banjir, tanah longsor dan gempa berkekuatan 6,3 SR menyebabkan 28 korban jiwa dan lebih dari 10.000 orang terkena dampaknya. HRF menyetujui tiga proyek baru untuk memenuhi kebutuhan darurat dan pemulihan awal atas sekitar 10.000 orang di dua provinsi. Pendanaan P.3 Dampak bencana alam meningkat secara signifikan pada bulan Agustus Banjir, tanah longsor dan gempa bumi yang kuat mempengaruhi 10.600 orang Bencana alam mempengaruhi 10.600 orang di Indonesia selama bulan Agustus 2012, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Angka ini mencerminkan peningkatan 50 persen dibandingkan dengan jumlah orang yang terkena dampak pada bulan Juli. Angka ini juga merupakan angka kedua tertinggi atas jumlah orang yang terkena dampak selama delapan bulan sejak awal tahun, meskipun terjadi penurunan jumlah yang besar atas kejadian bencana pada bulan sebelumnya. Sebelas peristiwa bencana tercatat pada bulan Agustus, dan 26 kejadian di bulan Juli. 1 Bencana alam (Aug) Bencana alam 11 Total populasi terdampak Korban meninggal 10,608 28 Humanitarian Response Fund 300,000 Disetujui di bulan Agustus 2012 (US$) 720,836 Dana yang belum terpakai (US$) Sumber: OCHA & BNPB Banjir dan tanah longsor merupakan tiga perempat dari total jumlah kejadian bencana alam yang terjadi dalam sebulan. Banjir dan tanah longsor juga merupakan 18 dari 28 bencana alam yang menyebabkan kematian dan lebih dari 90 persen dari populasi yang terkena dampaknya. Banjir dan tanah longsor dipicu oleh hujan terus menerus di Provinsi Maluku, Sulawesi Tengah dan Nanggroe Aceh Darussalam. Kota Ambon di Maluku adalah daerah yang terkena dampak paling parah, menyebabkan 10 korban jiwa dan kerusakan yang serius pada rumah-rumah dan infrastruktur transportasi di lima kecamatan di awal Agustus. Sebagai akibatnya, diperkirakan 1.699 keluarga (6.007 orang) untuk sementara mengungsi. Di Sulawesi Tengah, banjir menyebabkan empat 1 Harap dicatat bahwa angka-angka adalah indikasi dan mungkin dapat berubah berdasarkan revisi berikutnya oleh Pemerintah.

Bulletin Kemanusiaan Indonesia 2 Meskipun jumlah bencana alam yang terjadi antara Januari dan Agustus lebih sedikit dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2011, namun banyaknya orang yang terkena dampak di tahun 2012 hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan period yang sama pada tahun sebelumnya. orang meninggal dan 1.424 orang dari beberapa desa mengungsi selama minggu terakhir bulan tersebut. Aceh Tenggara juga mengalami banjir, khususnya di Kecamatan Leuser di mana empat orang meninggal, 11 jembatan hancur dan puluhan rumah mengalami kerusakan parah. Banyaknya orang yang terkena dampak bencana alam pada tahun 2012 tiga kali lipat dibandingkan 2011 Walaupun memiliki kecenderungan umum yang tetap sama dengan 2011 secara relatif dengan variasi dari bulan-ke-bulan, bencana alam terjadi jauh lebih sering pada tahun lalu dibandingkan tahun 2012. Antara Januari dan Agustus 2011, setidaknya 502 kejadian bencana alam tercatat, dan 314 kejadian pada periode yang sama di tahun 2012. Namun, hampir tiga kali lebih banyak orang terkena dampak bencana sejauh ini di tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. Sekitar 78.600 orang terkena dampak antara Januari dan Agustus 2012, menyebabkan perbandingan bencana dan dampaknya 1:250. Jumlah ini sangat berbeda dengan jumlah 29,590 orang yang terdampak selama delapan bulan pertama di tahun 2011 dengan perbandingan bencana dan dampak 1:59. Sumber: OCHA & BNPB Gempa bumi Dua gempa bumi kuat terjadi pada bulan Agustus 2012. Pada tanggal 18 Agustus, gempa berkekuatan 6,3 skala Richter melanda Sulawesi Tengah, dengan pusat gempa yang terletak 27 km sebelah tenggara Kabupaten Parigi Mountong. Gempa yang melanda di darat pada kedalaman 19,9 km, menyebabkan lima kematian dan kerusakan serius pada 165 rumah. Selain itu, memicu tanah longsor, yang mempengaruhi akses jalan menuju dua kecamatan, serta beberapa desa. Pada tanggal 26 Agustus, sebuah gempa berkekuatan 6,4 terjadi di Maluku Utara pada kedalaman 88 km. Pusat gempa terletak 115 km sebelah barat laut dari Halmahera Barat. Gempa tidak menimbulkan kerusakan. Insiden keseluruhan gempa bumi berkekuatan 5,0 dan di atas pada skala Richter tetap tidak berubah dari bulan sebelumnya dan sebanding dengan bulan yang sama pada tahun 2011. Frekuensi gempa bumi tersebut tertinggi terjadi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Maluku. Sumber: OCHA & BMKG

Bulletin Kemanusiaan Indonesia 3 HRF menyetujui tiga proyek baru sejumlah $300,000 untuk mengatasi WASH, Kesehatan, Nutrisi dan Non-Makanan di dua provinsi Gunung berapi Selama bulan itu, Gunung Marapi di Sumatera Barat memuntahkan abu vulkanik hingga 1.000 meter ke langit. Aktivitas vulkanik di gunung telah meningkat secara bertahap sejak Agustus 2011. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mempertahankan tingkat kewaspadaan gunung berapi di tingkat II (Waspada), namun mengeluarkan peringatan untuk tidak memasuki wilayah berbahaya dengan jarak 3 km di sekitar kawah. Tanggap Darurat dan Kesiapsiagaan Bencana Pemerintah menanggapi kebutuhan penduduk yang terkena dampak dan terus memperkuat kapasitas kesiapsiagaan bencana Menyusul gempa bumi di Sulawesi Tengah, Pemerintah mengirimkan Tim Reaksi Cepat ke daerah-daerah, sementara pemerintah daerah mengerahkan alat berat dan buldoser untuk membersihkan jalan dan puing-puing. BNPB mengeluarkan Rp 200 juta (sekitar US $ 17.000) Dana Siap Pakai untuk membantu tanggap darurat bencana. Di Kota Ambon, Walikota mengumumkan keadaan tanggap darurat selama dua puluh hari pasca banjir dan tanah longsor. Tidak ada bantuan internasional yang diminta dalam menanggapi bencana alam manapun yang terjadi pada bulan Agustus. Dalam upaya siaga darurat menyusul kenaikan jumlah titik api dan risiko kebakaran hutan di Riau, Pemerintah memulai proses penyemaian awan selama empat puluh hari untuk menginduksi hujan buatan di atas beberapa wilayah di provinsi tersebut. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membantu Pemerintah dalam prosesnya. Jumlah hotspot diperkirakan akan mencapai puncaknya antara bulan Agustus dan September 2012, menjelang dimulainya musim hujan reguler atas sebagian besar Indonesia. Penguatan kapasitas kesiapsiagaan terus menjadi prioritas bagi pemerintah. BNPB menyelesaikan Rencana Aksi Terpadu Kekeringan (2012), yang akan dilaksanakan di sembilan provinsi prioritas Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat. Rencana ini dimaksudkan untuk distribusi air melalui tangki air, penyediaan pompa air, pembangunan sumur bor, kolam dan waduk, induksi hujan buatan, dan irigasi. Rencana ini pada akhirnya diharapkan dapat bermanfaat bagi 616 desa di 23 kabupaten / kota. Biro Hukum dan Kerjasama BNPB, melalui kemitraan dengan Fasilitas Australia- Indonesia untuk Pengurangan Bencana (AIFDR), menyelenggarakan serangkaian kegiatan sosialisasi dan simulasi pada peraturan (No. 22/2010) tentang peran organisasi internasional dan organisasi pemerintah asing selama tanggap darurat. Simulasi bertujuan untuk menguji pelaksanaan serta meningkatkan kualitas koordinasi dengan berbagai stakeholder dari pemerintah dan LSM. Sembilan provinsi diharapkan telah melakukan simulasi tersebut pada akhir 2012. Pendanaan Dana Respons Humanitarian (HRF) menyetujui 3 proyek baru HRF Review Board menyetujui tiga proyek baru pada bulan Agustus 2012, yang diharapkan dapat memberikan manfaat untuk sekitar 10.000 orang. Proyek-proyek ini dengan jumlah total sebesar $ 300.000, akan ditangani oleh Yayasan Sosial Dian Desa, HOPE Indonesia dan Yakkum Emergency Unit, dimulai pada September 2012. Proyekproyek tersebut akan memenuhi kebutuhan WASH, Non-makanan, Makanan, Gizi dan Kesehatan di Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur.

Bulletin Kemanusiaan Indonesia 4 Di akhir Agustus, 6 proyek HRF sedang berjalan untuk memenuhi kebutuhan darurat dan pemulihan awal bagi orang-orang yang terkena bencana alam di Indonesia. HRF masih memiliki $ 720.836 dana yang belum dialokasikan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Rajan Gengaje, Head of Office a.i., gengaje@un.org, Tel. (+62) 21 3141308 ext. 215 Denis Okello, Reporting & Public Information Officer, okellod@un.org, Tel. (+62) 811 9105847 Buletin kemanusiaan OCHA dapat diunduh di www.unocha.org www.reliefweb.int

Snapshot Kemanusian Indonesia (Agustus 2012) Jumlah orang yang terkena dampak bencana alam pada bulan Agustus adalah kedua tertinggi tahun 2012 Banjir, tanah longsor dan gempa berkekuatan 6,3 SR menyebabkan 28 korban jiwa dan berdampak pada lebih dari 10.000 orang. Indonesia Snapshot ini dibuat berdasarkan informasi yang disediakan oleh badan-badan PBB, Pemerintah Indonesia, LSM nasional dan internasional, ASEAN dan laporan media. 8 Meninggal atau Hilang 2,286 Mengungsi dan terdampak 270 Rumah tergenang 24 Jembatan rusak Legenda: Titik Gempa Bumi Jumlah kejadian bencana di Provinsi 1000 500 100 15 Meninggal atau Hilang 8,317 Mengunsi dan terdampak 7,387 Rumah tergenang 18 Jembatan rusak 5 Meninggal atau Hilang 527 Rusak berat Sumber Data Peta: Batas Administrasi dari Pemerintah Indonesia (BPS) Titik Gempa Bumi dari Pemerintah Indonesia (BMKG) Kejadian Bencana dari BNPB Disclaimers: Materi yang dipergunakan dan dipresentasikan di peta ini tidak mewakili pengekspresian opini apapun dari pihak Sekretariat PBB mengenai status hukum negara, kota wilayah, atau daerah atau otoritasnya, atau mengenai batas-batas wilayah atau perbatasan. 1-7 6-13 12 Agustus March Feb 86-14- 12 Agustus Feb 15-21 Agustus Banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan terus menerus selama beberapa hari menyebabkan 10 korban jiwa dan kerusakan parah di lima kecamatan di Ambon. Menurut BNPB, 397 rumah dan tiga jembatan mengalami kerusakan parah, dan 1.699 rumah tangga (6.007 jiwa) mengungsi. Transportasi masuk dan keluar dari Kota Ambon dan pasokan listrik terganggu selama beberapa jam, sebelum kembali normal pada tanggal 2 Agustus. Pada tanggal 7 Agustus, Gunung Marapi di Sumatera Barat memuntahkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter. Aktivitas vulkanik di Gunung Marapi telah meningkat secara bertahap sejak Agustus 2011. Sementara PVMBG terus mempertahankan status G. Marapi di Tingkat II dan memperingatkan warga setempat akan radial zona bahaya pada 3 km dari kawah. UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia Menara Thamrin 10th Fl., Jl. M.H. Thamrin No.3, Jakarta 10250 Tel. 62 21 314 1308, Fax. 62 21 319 00 003 Berdasarkan kenaikan jumlah hotspot (Kebakaran hutan) di Provinsi Riau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengumumkan fase kesiapan darurat. Jumlah hotspot mencapai 176. Gempa dengan kekuatan 6.3 SR (USGS) melanda Sulawesi Tengah pada pukul 16:41 WIB, tanggal 18 Agustus 2012. Menurut BNPB, gempa menyebabkan enam korban jiwa dan delapan orang terluka parah. Gempa (direvisi oleh USGS dari 6,6 pada awal dilaporkan) terjadi pada kedalaman 19,9 km, dengan pusat gempa yang terletak 27 km sebelah tenggara dari Kabupaten Parigi Mountong. BNPB melaporkan bahwa 165 rumah rusak berat akibat gempa, dengan 306 bangunan yang menderita kerusakan sedang hingga ringan di kecamatan Kulawi, Gumbasa dan Lindu. Tanah longsor yang dipicu oleh gempa memutus akses jalan menuju Kecamatan Lindu dan Kulawi, serta beberapa desa di Kabupaten Sigi. Banjir bandang menyebabkan empat orang tewas dan dua orang hilang di desa Nga Liang Pangi Timbul, Kecamatan Leuser di tenggara Aceh pada tanggal 18 Agustus 2012. Banjir juga menyebabkan kerusakan parah pada 48 rumah dan menghayutkan 11 jembatan. 22-29 Aug Hujan terus menerus memicu banjir bandang di beberapa desa di Sulawesi Tengah pada tanggal 25 Agustus, menyebabkan empat korban dan hampir 400 keluarga mengungsi sementara dari lokasi tempat tinggalnya. Di Kecamatan Parigi Selatan, dua orang tewas dan 1.424 orang mengungsi sementara di delapan desa. Banjir menghancurkan 34 rumah Othersdan 83 rumah menderita kerusakan parah. Juga merusak 1.741 hektar lahan pertanian, termasuk lahan padi. Di Kecamatan Palu Tengah, dua korban meninggal menyusul dilaporkannya banjir di dua desa. Setidaknya 32 keluarga (101 jiwa) sementara mengungsi. Pada tanggal 26 Agustus, banjir memicu tanah longsor di Kecamatan Sitala Sari di Sumatera Utara, menyebabkan kerusakan serius pada 12 rumah. Gempa berkekuatan 6.4 (USGS) terjadi di Maluku Utara pada malam tanggal 26 Agustus 2012. Pusat gempa terletak 115 km sebelah barat laut dari Halmahera Barat dan dengan kedalaman 88 km, tidak menyebabkan kerusakan. Tanah longsor menghancurkan rumah dan menewaskan tiga orang di Desa Bimu Nyiur di Sulawesi Utara pada tanggal 29 Agustus. Dua rumah juga rusak parah dalam insiden itu.