Rancangan Sistem Assessment Keselamatan Kebakaran Kapal Penyeberangan Roll On Roll Off

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SISTEM ASSESSMENT KESELAMATAN KEBAKARAN KAPAL FERRY ROLL ON ROLL OFF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia yang menuntut kemajuan IPTEK

Latar Belakang. Luaran yang Diharapkan Metodologi. Hasil analisa Kesimpulan dan Rekomendasi

BAB 1 : PENDAHULUAN. industri penyedia jasa angkutan laut seperti pelayaran kapal laut. (1)

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.

Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker

MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN PADA KAPAL PENUMPANG MELALUI UPAYA PERANCANGAN DETEKTOR

128 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI KAPAL PENUMPANG KM. LAMBELU PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PT.

DESAIN AKSES OPTIMUM DAN SISTEM EVAKUASI SAAT KONDISI DARURAT PADA KM. SINAR BINTAN. Disusun Oleh: Nuke Maya Ardiana

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

BAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000).

1 Universitas Indonesia

INSTALASI PERMESINAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS KATA PENGANTAR

BAB V PENGENALAN ISYARAT BAHAYA. Tanda untuk mengingat anak buah kapal tentang adanya suatu keadaan darurat atau bahaya adalah dengan kode bahaya.

Technical Information

EVALUASI SISTEM PENCEGAHAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI PADA BANGUNAN ADMINISTRASI TINJAUAN TERHADAP BEBAN API

Evaluasi Kesesuaian Life-Saving Appliances (LSA) dan Pembuatan Simulasi Sistem Evakuasi Pada Kapal Perintis 1200 GT Menggunakan Software Pathfinder

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau

TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO

ANALISA FIRE RISK ASSESMENT PADA KAPAL PENUMPANG (STUDI KASUS RANCANGAN KAPAL 5000 GT MILIK DINAS PERHUBUNGAN DARAT)

BAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai

APLIKASI PENERAPAN PERATURAN SOLAS DALAM PERENCANAAN PERALATAN KESELAMATAN KMP LEGUNDI PADA LINTASAN MERAK-BAKAUHENI

BAB 1 : PENDAHULUAN. sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.

LAMPIRAN 2. LEMBAR OBSERVASI Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran Kapal Penumpang KM. Lambelu, PT. PELNI Tahun 2008

EVALUASI SISTEM PENGAMANAN GEDUNG TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN PADA PROYEK RUMAH SAKIT ST.BORROMEUS

KONDISI GEDUNG WET PAINT PRODUCTION

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

MAINTENANCE SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF PROYEK PEMBANGUNAN TANGRAM HOTEL DAN SADIRA PLAZA KOTA PEKANBARU

[Standar Pelayanan Minimum KM. Andalus] 1

IDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

EVALUASI SARANA MENYELAMATKAN DIRI KEADAAN DARURAT PADA BANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN SEBAGAI UPAYA IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KEBAKARAN

Ari Wibisono

K3 KEBAKARAN. Pelatihan AK3 Umum

namun metode ini hanya dapat membekali operator kapal yang merupakan subyek langsung dari kecelakaan kapal.

AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN DI GEDUNG PT. X JAKARTA TAHUN 2009 SKRIPSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga

SKRIPSI. Disusun Oleh : FRANGKY SEPTIADI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008

WAKTU EVAKUASI MAKSIMUM PENUMPANG PADA KAPAL PENYEBERANGAN ANTAR PULAU

No. : Juni 2016

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)

IDENTIFIKASI TINGKAT KEANDALAN ELEMEN-ELEMEN PENANGGULANGAN BENCANA KEBAKARAN GEDUNG PD PASAR JAYA DI DKI JAKARTA

KONFIGURASI EFEKTIFITAS SISTEM KESELAMATAN PADA KAPAL PENUMPANG FERRY RO-RO. Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri di Indonesia

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM EMERGENCY GENSET PADA KAPAL

STATUS REKOMENDASI KESELAMATAN SUB KOMITE INVESTIGASI KECELAKAAN PELAYARAN KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI. Penerima Receiver.

5/9/2014 Created by PNK3 NAKERTRANS 1

BAB I PENDAHULUAN. 16 lokasi rawan bencana yang tersebar di 4 kecamatan (BPBD, 2013).

ANALISIS TIGA FAKTOR DOMINAN SISTEM PROTEKSI AKTIF DAN PASIF SERTA SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DI GEDUNG VOKASI UI TAHUN 2013

Reg. II/54.3/19.4 of SOLAS 1974

ROOT CAUSE ANALYSIS PADA KEBAKARAN KMP. NUSA BHAKTI

DESAIN KESELAMATAN TERHADAP RISIKO KEBAKARAN (FIRE SAFETY ENVIRONMENT AREA) PADA LINGKUNGAN PERUMAHAN & PERMUKIMAN DI DKI JAKARTA.

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bangunan gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002 adalah wujud fisik hasil

Soal K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BAB I PENDAHULUAN I-1 A. LATAR BELAKANG.

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUN PUSTAKA

SILABUS PELATIHAN FIRE FIGHTING

ANALISIS UPAYA PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI GEDUNG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG

Informasi Teknik. No. : Juni Perihal : Penerapan IMO Mandatory Instrument yang akan diberlakukan 01 Juli 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

ABSTRAK. Kata Kunci: crew boat, kebakaran, fire control plan, ruang penumpang, ruang mesin, heat detector, smoke detector, CO 2, evakuasi

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

BAB V PENUTUP. yang mengalami kecelakaan di perairan Indonesia koordinasi terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. penting seperti derasnya arus mobilisasi penduduk dari desa ke kota maupun

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

AUDIT SARANA PRASARANA PENCEGAHAN PENANGGULANGAN DAN TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DI GEDUNG FAKULTAS X UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2006

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sektor industri mengalami perkembangan pesat

DAFTAR ISI. SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR...i. SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR...ii. ABSTRAK...iii. PRAKATA...iv. DAFTAR ISI...

BAB V PEMBAHASAN. Area kerja di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara meliputi Area 1 (Train

Evaluasi Fungsi Tangga Darurat pada Gedung-gedung di Universitas Negeri Semarang

ANALISA EVAKUASI PENUMPANG PADA KAPAL RO-RO MENGGUNAKAN DISCRETE EVENT SIMULATION DAN SOCIAL FORCE MODEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KEANDALAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG (Studi Kasus Gedung Kantor Bupati Indragiri Hilir) ABSTRAK

TINJAUAN PENCEGAHAN KEBAKARAN PADA GEDUNG PARKIR DAN HOTEL BTC JL. DR DJUNJUNAN NO

BAB I PENDAHULUAN. pusat aktivitas dari penduduk, oleh karena itu kelangsungan dan kelestarian kota

Overview of Existing SNIs for Refrigerant

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pemikiran dan upaya dalam menjamin keutuhan baik jasmani maupun

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

ASSESMENT FIRE PROTECTION SYSTEM

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA No. : KEP.186/MEN/1999 TENTANG UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI TEMPAT KERJA

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang dibutuhkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan. Teknologi yang

ANALISA SISTEM PENCEGAHAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI FASILITAS INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014 TESIS.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Rancangan Sistem Assessment Keselamatan Kebakaran Kapal Penyeberangan Roll On Roll Off Fire Safety Assessment System Design For Roll On Roll Off Ferry Sunaryo 1, a *, Khaerunisa Sabitha 2,b 1 PS Teknik Perkapalan, Departem Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok 16424, Indonesia. 2 PS Teknik Perkapalan, Departem Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok 16424, Indonesia. a email: naryo@eng.ui.ac.id, b email: bithaanisa@gmail.com, Abstrak Kapal penyeberangan memainkan peranan yang sangat penting dalam menjalin konektivitas antar pulau di Indonesia yang berjumlah lebih dari 17.000 untuk mangangkut barang maupun penumpang. Namun mengingat banyaknya keterbatasan dari armada kapal penyeberangan ini seperti usia kapal, rendahnya tarif angkutan, dan tingginya biaya investasi dan biaya operasional, sehingga rentan sekali terhadap berbagai jenis kecelakaan. Dari data yang dipublikasikan oleh KNKT selain kecelakaan navigasi maka kecelakaan kebakaran menduduki peringkat yang cukup tinggi yang menimpa armada penyeberangan nasional. Kebakaran dapat terjadi di kapal Ferry Ro - ro dengan daerah penyebab kebakaran yang variatif yaitu 63% kebakaran terjadi di kamar mesin dan 10% terjadi di dek kendaraan. Namun sistem keselamatan kebakaran kapal Ferry Ro -ro yang saat ini diterapkan di Indonesia belum dapat mengurangi angka kebakaran kapal. Oleh sebab itu,diperlukan adanya perancangan sistem assessment keselamatan kebakaran kapal Ferry Roll On Roll Off yang dapat dipergunakan oleh pihak yang berkepentingan untuk menilai kelayakan keselamatan kabakaran dari kapal kapal ferry yang beroperasi, sehingga jumlah kecelakaan kebakaran dapat ditekan seminimal mungkin. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sistem assessment keselamatan kebakaran pada kapal ferry Ro ro yang dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana namun cukup menyeluruh. Perancangan sistem ini mengacu pada peraturan Safety Of Life At Sea (SOLAS), dan International Safety Management Code (ISM Code) yang dikeluarkan oleh International Maritime Organization (IMO). Sistem assessment akan digunakan sebagai media penilaian sarana proteksi kebakaran di kamar mesin dan car deck. Hasil dari perancangan ini adalah sistem assessment keselamatan kebakaran yang terdiri dari borang penilaian untuk engine room fire control assessment, borang car deck fire control assessment, prosedur proteksi kebakaran dan manajemen rencana evakuasi korban kebakaran. Kata kunci : SISTEM ASSESSMENT, KESELAMATAN, KEBAKARAN, FERRY RO-RO Pendahuluan Kebakaran merupakan salah satu risiko yang disebabkan oleh nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan waktu yang tidak dikehendaki yang bersifat merugikan serta pada umumnya sulit untuk dikendalikan. Kebakaran dapat terjadi di dalam kegiatan pelayaran kapal laut. Bila ditinjau dari tempat terjadi kebakaran pada kapal ferry tipe Ro-ro sangat variatif. Mulai dari kebakaran pada car deck, dek penumpang, kamar mesin hingga pada anjungan. Sejumlah kebakaran pada kapal ferry tipe Roro didominasi oleh kebakaran pada kamar mesin dan car deck. Kamar mesin 63%, ruang akomodasi dan cargo spaces 27% dan dek kendaraan 10%. ( Database Kecelakaan Kebakaran oleh DNV) Metode Penelitian Pengumpulan data dalam melakukan perancangan ini dilakukan dengan mengidentifikasi bahaya dan risiko kebakaran di kapal Ferry Ro-ro, mengidentifikasi seluruh

variabel sarana proteksi kebakaran, mempelajari seluruh prosedur yang dapar diterapkan dengan efektif dan bagaimana manajemen rencana evakuasi yang baik dan bersifat aplikatif. Teknik dalam pengumpulan data skripsi ini hanya berupa pencarian data secara rutin dari jurnal ilmiah, majalah kemaritiman, beberapa artikel kemaritiman dan data peraturan-peraturan mengenai keselamatan kapal. peraturan-peraturan yang digunakan diantaranya yaitu peraturan pemerintah Indonesia, NFPA dan Safety of Life at Sea (SOLAS) Chapter II-2 tentang construction fire protection, detection, extinction serta Part D tentang Escape. Teknik pengambilan data lainnya yaitu kunjungan industri galangan kapal yang bertujuan untuk mempelajari beberapa sarana proteksi kebakaran yang ada di kamar mesin dan car deck, serta untuk mendapatkan general arrangement kapal Ferry Ro-ro yang akan dijadikan satu kapal sampel untuk bahan analisa case study. Seperti dijelaskan pada gambar 1. Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Menurut National Fire Protection Association (NFPA) (1992), kebakaran sebagai peristiwa oksidasi yang terdapat di udara dan panas yang dapat berakibat menimbulkan kerugian harta benda atau cidera bahkan kematian manusia. Suatu kebakaran dapat terjadi karena adanya tiga unsur yang saling berhubungan yaitu bahan bakar, sumber ignisi (panas atau nyala) dan oksigen. Berikut merupakan diagram alir dari penelitian rancangan sistem assessment keselamatan kebakaran. Hasil dan Analisa Dalam mengidentifikasi sarana proteksi kebakaran pada kamar mesin menggunakan peraturan SOLAS Chapter II-2: Construction fire protection, detection, extinction dan part D Escape dengan tinjauan khusus pada machinery space. Berdasarkan identifikasi yang mengacu ke peraturan SOLAS, maka didapatkan beberapa komponen fire control assessment pada kamar mesin, diantaranya adalah fixed fire detection dan fire alarm systems, sprinkler, alat pemadam api ringan (APAR), control of smoke dan hidran (hanya pada saat kondisi tertentu) sebagai sarana proteksi aktif kebakaran; escape, fire doors yang bersifat non-combustible dan emergency lighting sebagai sarana proteksi pasif kebakaran; dan beberapa komponen lain yang tercantum dalam SOLAS yang diwajibkan harus terdapat di kamar mesin. Gambar 2 merupakan contoh form standar proteksi kebakaran kamar mesin yang telah diusulkan sebagai alat untuk melakukan assessment keselamatan kebakaran pada kamar mesin. Form standar proteksi kebakaran ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi inspektor dalam menilai kelayakan keselamatan kebakaran kamar mesin suatu kapal. Sedangkan hasil dari perancangan sarana proteksi kebakaran pada car deck yaitu form car deck fire control assessment. Assessment ini bertujuan untuk memudahkan dan memperjelas komponen-komponen proteksi kebakaran di atas kapal yang telah di atur dalam SOLAS Chapter II-2 sebagai standar (code) keselamatan kebakaran fire safety standards (FSS) code tentang pengujian atas perlindungan, deteksi dan pemadam kebakaran. Sarana proteksi kebakaran pada car deck terdiri dari car deck fire control

assessment, fire control action plan dan parameter kesesuaian SOLAS di car deck. Metode perancangan beberapa variabel di atas disesuaikan dengan peraturan SOLAS dan khusus untuk dek kendaraan kapal penumpang terutama kapal Ferry Ro-ro dijelaskan pada gambar 3. ENGINE ROOM FIRE CONTROL ASSESSMENT Nama Kapal : Jumlah Penumpang : Type Kapal : FERRY RO-RO Tanggal Pengecekan : Lokasi : Signature : SARANA PROTEKSI AKTIF KEBAKARAN Kondisi Kesesuaian 1 Detektor (Fixed fire detection ) IYA TIDAK 2 Alarm (Fire alarm systems ) IYA TIDAK 3 Sprinkler IYA TIDAK 4 APAR CO2 IYA TIDAK foam IYA TIDAK 5 Control of smoke IYA TIDAK 6 Hidran *(only in one condition) IYA TIDAK Gambar 2. Form Engine Room Assessment CAR DECK FIRE CONTROL ASSESSMENT Nama Kapal : Jumlah Penumpang : Type Kapal : FERRY RO-RO Tanggal Pengecekan : Lokasi : Signature : SARANA PROTEKSI AKTIF KEBAKARAN Kondisi Kesesuaian 1 Detektor (Fixed fire detection ) IYA TIDAK 2 Alarm (Fire alarm systems ) IYA TIDAK 3 Sprinkler IYA TIDAK 4 APAR CO2 IYA TIDAK foam IYA TIDAK 5 Hidran IYA TIDAK 6 Fire Pump IYA TIDAK Jumlah SARANA PROTEKSI PASIF KEBAKARAN Kondisi Kesesuaian Jumlah 7 Escape Pintu keluar darurat IYA TIDAK Tangga darurat IYA TIDAK Petunjuk arah darurat IYA TIDAK 8 Emergency ligthing IYA TIDAK EVALUASI INSPEKTOR : REKOMENDASI INSPEKTOR : TANGGAL REVIEW: COMPLETED BY : SIGNATURE : REVIEW DAN DOKUMENTASI : EVALUASI DAN REKOMENDASI ASSESSMENT REVIEW Jumlah SARANA PROTEKSI PASIF KEBAKARAN Kondisi Kesesuaian Jumlah 7 Escape Pintu keluar darurat IYA TIDAK Tangga darurat IYA TIDAK Petunjuk arah darurat IYA TIDAK 8 Fire doors (non-combustible ) IYA TIDAK 9 Emergency ligthing IYA TIDAK 10 Lokasi dan sentralisasi pada fire-extinguishing sistem kontrol 11 Shutdown arrangement yang sudah dirancang dengan baik - Keadaan shutdown ventilasi dari kamar mesin - Keadaan shutdown pompa bahan bakar dari kamar mesin 12 Material yang bersifat non-combustible (A-60) (dapat tahan terhadap temperatur ruang sampai 140 C) EVALUASI INSPEKTOR : REKOMENDASI INSPEKTOR : TANGGAL REVIEW: COMPLETED BY : SIGNATURE : REVIEW DAN DOKUMENTASI : KOMPONEN LAIN EVALUASI DAN REKOMENDASI ASSESSMENT REVIEW Keterangan Gambar 3. Form Car Deck Assessment Beberapa peraturan dari Pemerintah Negara bendera kapal menyatakan bahwa salah satu sistem pencegahan kebakaran di atas kapal yaitu dengan menggunakan sistem pemadam kebakaran tetap atau fixed fire protection untuk melindungi beberapa komponen di kamar mesin. Salah satu sistem pemadam kebakaran tetap di kamar mesin yaitu pemdaman dengan sistem CO 2. Sistem pemadam dengan menggunakan CO 2 berfungsi untuk melindungi bagian-bagian yang mudah terbakar dari main engine atau mesin induk, mesin-mesin pemasok listrik kapal, bagian depan dari boiler, bagian yang mudah terbakar dari separator sebagai pemurni untuk bahan bakar yang dipanaskan dan incinerator. Sistem CO 2 tersebut dapat bekerja dengan optimal apabila seluruh instalasi mesin telah mati, seluruh crew di kamar mesin telah terevakuasi dan seluruh ventilasi atau celah menuju kamar mesin telah tertutup rapat sehingga tidak ada O 2 yang masuk ke kamar mesin. Konsekuensi dari penggunaan yang perlu persiapan sedemikian rupa membutuhkan waktu 20 menit atau lebih dari saat kebakaran ditemukan sampai sistem diaktifkan. Sistem kabut air atau water mist merupakan suatu teknologi yang telah dikembangkan oleh Goran Sundholm dari Marioff pada tahun 1990. Sistem kabut air merupakan sebagai alternatif dari jenis pemadam kebakaran sprinkler yang konvensional. Sistem kabut air hanya menggunakan air tanpa tambahan bahan kimia untuk sebuah kombinasi pendinginan dan penipisan kandungan O 2 sehingga dapat meminimalisir kebakaran dalam waktu singkat. Perancangan prosedur proteksi kebakaran bertujuan untuk mengetahui suatu metode atau tata cara teknis dalam melakukan inspeksi variabel sarana proteksi kebakaran. Prosedur ini diharapkan dapat menunjang pelaksanaan teknis assessment proteksi kebakaran. Prosedur proteksi kebakaran terdiri dari variabel survey, prosedur jangka waktu berjalannya inspeksi kebakaran dan prosedur peran inspektor dalam melakukan inspeksi di kamar mesin dan dek kendaraan kapal Ferry Ro-ro. Manajemen rencana evakuasi korban kebakaran terdiri dari beberapa metode

diantaranya pemberian informasi masif keselamatan penumpang di atas kapal dan perancangan rute evakuasi dengan memberikan rancangan layout dek penumpang menuju muster station seperti dijelaskan pada gambar 4. Gambar 4. Layout Rute Evakuasi Dek Penumpang Kesimpulan Setelah dilakukan analisa terhadap perancangan standar sarana proteksi kebakaran, dapat ditarik beberapa kesimpulan seperti berikut : Identifikasi sumber potensi bahaya kebakaran di kapal Ferry Ro-ro terdapat di kamar mesin dan dek kendaraan (car deck). Sarana proteksi kebakaran terdiri dari sarana proteksi aktif kebakaran dan sarana proteksi pasif kebakaran. Perancangan standar sarana proteksi kebakaran berdasarkan SOLAS Chapter II-2 tentang construction fire protection, detection, extinction dan Part D tentang Escape. Hasil dari perancangan standar sarana proteksi kebakaran diantaranya yaitu form engine room fire control assessment, form car deck fire control assessment, fire control action plan, plan drawing dan parameter kesesuaian SOLAS. Inspeksi dan penilaian dapat dilakukan oleh inspektor internal dari pihak pemilik kapal (owner). Form assessment dirancang untuk memudahkan inspektor dalam melakukan inspeksi di kamar mesin dan dek kendaraan (car deck). Modifikasi sistem kabut air direkomendasikan untuk sarana proteksi aktif kebakaran di kamar mesin. Inspeksi dilakukan secara berkala sesuai waktu yang telah ditetapkan. Prosedur proteksi kebakaran dirancang untuk memastikan teknis inspeksi dapat berjalan dengan baik. Perancangan manajemen rencana evakuasi korban kebakaran berupa pemberian informasi masif kepada penumpang dengan tahap-tahap penanggulangan diri dalam kondisi darurat serta perancangan layout rute evakuasi secara komprehensif. Perancangan manajemen rencana evakuasi di dek penumpang dapat meminimalisir korban kebakaran. Referensi [1] Safety Of Life At Sea, Edition 2009 [2] Sunaryo, Nugroho Yulianto, Talahatu A. Marcus. (2013). Onboard Fire Safety Assessment Standards for Indonesian Non Convention Roll On Roll Off Passenger Ferries. Jakarta: UTM Press. [3] Fahri, Akhmad. (2013). Konfigurasi Efektifitas Sistem Keselamatan Kebakaran Pada Kapal Penyeberangan Ferry Ro-ro. Depok: Universitas Indonesia. [4] Estria, Cintha. (2008). Evaluasi Sistem Penanggulangan Kebakaran di Kapal Penumpang KM. Lambelu PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PT. PELNI) Tahun 2008. Depok: Universitas Indonesia. [5] ImarE. (2013). Penyebab Kebakaran di Kamar Mesin. Jakarta: Wisma Gading Permai. [6] Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 [7] Brian Y. Lattimer. 1992. Heat Fluxes from Fires to Surfaces - SFPE Handbook of Fire Protection Engineering, National Fire Protection Association (NFPA), Quincy, MA.

[8] Walton William D., Thomas Philip H. 1992. Estimating Temperature in Compartment Fire SFPE Handbook of Fire Protection Engineering, National Fire Protection Association (NFPA), Quincy, MA [9] Manajemen Sistem K3 Pengamanan Kebakaran oleh Dinas Pemadam Kebakaran Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)