PERAMALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAK AN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE KOHONEN ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PREDIKSI PENGGUNAAN BANDWIDTH PENS_ITS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

METODOLOGI PENELITIAN

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

BAB III METODE PENELITIAN

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

Prediksi Beban Listrik Pulau Bali Dengan Menggunakan Metode Backpropagasi

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMODELAN DAN SISTEM INFORMASI PREDIKSI KAPASITAS PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK (SEKTOR RUMAH TANGGA)

POSITRON, Vol. V, No. 1 (2015), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prodi S1 Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom 1

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global

Presentasi Tugas Akhir

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 3 (2015), Hal ISSN :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA


BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB II. Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP)

PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

Architecture Net, Simple Neural Net

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

1 BAB III 2. 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

Perbandingan Regresi Linear, Backpropagation Dan Fuzzy Mamdani Dalam Prediksi Harga Emas

BAB 2 LANDASAN TEORI

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 2, No. 1, April 2011 ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

PERAMALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAK AN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE KOHONEN Galang Jiwo Syeto, Arna Fariza, S.Kom, M.Kom, Setiawardhana, S.T Program DIV Jurusan Teknik Informatika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Tel: (+62)31-5910040 Fax: (+62)31-5910040 E-mail: galangphotography@gmail.com ABSTRAK Mengkonsumsi daya listrik mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan dan kegiatan ekonomi. Sehingga, diperlukan peramalan beban listrik untuk menyelenggakan usaha penyediaan daya listrik dalam jumlah merata. Jumlah konsumsi daya listrik oleh masyarakat dalam satuan kwh sangat mempengaruhi perhitungan penyediaaan daya listrik. Tujuan dari peramalan beban listrik tersebut adalah untuk melakukan evaluasi kebijakan penyediaan listrik pada masa yang akan datang. Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah membuat suatu perangkat lunak yang dapat memprediksi konsumsi daya listrik menggunakan Jaringan Saraf Tiruan kohonen dan membandingkan tingkat keakuratan hasil peramalan yang dihasilkan oleh penggabungan backpropagation dengan kohonen dan counterpropagation dengan kohonen. Metode Kohonen sendiri dipilih untuk menyelesaikan peramalan beban listrik ini yang merupakan jaringan kompetisi dengan pelatihannya tanpa supervisi (unsupervised competitive learning) yang dapat secara langsung memproses tipe data musiman, tanpa ada preprocessing terlebih dahulu. Dalam tugas akhir ini,sebelum masuk peramalan beban listrik menggunakan jaringan saraf tiruan kohonen, digunakan terlebih dahulu backpropagation dan counterpropagation untuk menghitung peramalan mean dan standar deviasi. Kedua nilai peramalan mean dn standar deviasi selanjutnya akan digunakan sebagai parameter pembentuk jaringan kohonen. Kata kunci : beban listrik, peramalan, kohonen, jaringan saraf tiruan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan kebutuhan vital saat ini. Bahkan bisa dikatakan, listrik memegang peranan penting di kehidupan masyarakat saat ini karena peralatan-peralatan elektronik baik di rumah, kantor, perusahaan dan pabrik membutuhkan listrik sebagai tenaga penggerak. Tenaga Listrik tidak dapat disimpan dalam skala besar, karenanya tenaga ini harus disediakan pada saat dibutuhkan. Akibatnya timbul persoalan dalam menghadapi kebutuhan daya listrik yang tidak tetap dari waktu ke waktu, bagaimana mengoperasikan suatu sistem tenaga listrik yang selalu dapat memenuhi permintaan daya pada setiap saat, dengan kualitas baik. Apabila daya yang dikirim dari pembangkit jauh lebih besar daripada permintaan daya pada beban, maka akan timbul persoalan pemborosan energi pada perusahaan listrik. Sedangkan apabila daya yang dibangkitkan dan dikirimkan lebih rendah atau tidak memenuhi kebutuhan beban konsumen maka akan terjadi pemadaman lokal pada beban, yang akibatnya merugikan pihak konsumen. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian antara pembangkitan dengan permintaan daya. Syarat mutlak yang pertama harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu adalah pihak perusahaan listrik mengetahui beban atau permintaan daya listrik dimasa. Karena itu prakiraan beban jangka pendek, menengah dan panjang merupakan tugas yang penting dalam perencanaan dan pengoperasian sistem daya. Galang Jiwo Syeto, Arna Fariza, Setiawardhana Page 1 of 7

Karena itu pada proyek akhir ini dibuat peramalan beban listrik menggunakan Kohonen, Metode Kohonen sendiri dipilih untuk menyelesaikan peramalan beban listrik merupakan jaringan kompetisi dengan sistem pelatihan tanpa pengawasan (unsupervised competitive learning). Namun dalam tugas akhir ini, Kohonen digabung dengan backpropagation dan counterpropagation yang digunakan untuk melakukan peramalan nilai mean dan standar deviasi per hari yang kemudian digunakan sebagai parameter masukan pada kohonen. 1.2 Tujuan Tujuan dari proyek akhir ini adalah membangun sistem peramalan beban listrik yang diharapkan mampu untuk : 1. Membuat sistem peramalan beban listrik yang lebih akurat dengan rata-rata eror yang rendah. 2. Untuk mengetahui keakuratan peramalan gabungan backpropagation dengan kohonen dibandingkan gabungan counterpropagation dengan kohonen. 1.3 Batasan Masalah Permasalahan yang timbul berkaitan dengan pengerjaan proyek akhir ini adalah : 1. Bagaimana menentukan algoritma penggabungan kohonen baik dengan backpropagation maupun counterpropagation yang tepat agar sistem peramalan beban listrik dapat berjalan secara maksimal. 2. Bagaimana menentukan jumlah neuron layar tersembunyi dari backpropagation dan counterpropagation. 3. Bagaimana mengimplementasikan gabungan jaringan kohonen dengan backpropagation dan counterpropagation tersebut dalam peramalan beban listrik sehingga mempunyai eror minimum. Pada proyek akhir ini permasalahan difokuskan pada permasalahan seperti : 1. Jaringan Saraf Tiruan yang digunakan adalah kohonen, counterpropagation dan backpropagation. 2. Tugas akhir ini membandingkan keakuratan peramalan beban listrik dari penggabungan backpropagation dengan kohonen dan counterpropagation dengan kohonen 3. Data masukan yang digunakan merupakan data beban listrik yang diambil dari PT. PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Timur dan Bali pada tanggal 1 September 2005 sampai dengan 30 Januari 2006 4. Data masukan bersifat statis dalam bentuk file.txt. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode kohonen Jaringan kohonen merupakan bentuk dari prinsip formasi pemetaan topografi yang didefinisikan sebagai lokasi spasial dari suatu neuron keluaran dalam peta topografi yang terhubung ke domain tertentu atau ciri khas dari dari suatu data masukan[3]. Jaringan kohonen ini terdiri dari dua lapis. Lapis pertama merupakan lapisan masukan yang mempunyai fungsi untuk menerima sinyal masukan, sedangkan lapis kedua adalah lapis kompetitif yang merupakan unit pengolah pada suatu jaringan. Biasanya sel-sel lapis kompetitif disusun dalam kisi-kisi dua dimensi atau urutan linier. Kedua lapis pada jaringan kohonen terhubung penuh (fully connected), yaitu setiap unit pada lapis masukan harus terhubung ke semua unit pada lapis kompetitif. Arsitektur jaringan kohonen diliustrasikan oleh gambar di bawah ini[3]. Gambar 2.1 Arsitektur kohonen 2.2 Metode Backpropagation Dalam backpropagation, fungsi aktivasi yang dipakai harus memenuhi beberapa syarat yaitu: kontinu, terdifferensial dengan mudah dan merupakan fungsi yang tidak turun. Salah satu fungsi yang memenuhi ketiga syarat tersebut sehingga sering dipakai adalah fungsi sigmoid biner yang memiliki range (0,1)[1]. (1) Galang Jiwo Syeto, Arna Fariza, Setiawardhana Page 2 of 7

Grafik fungsinya tampak pada gambar 2.2. meng-update bobotnya [2]. Untuk menentukan unit pemenang, dicari dengan menghitung jarak yang paling minimal antar vektor bobot dengan vektor masukan. Untuk menghitung jarak antara dua vektor dapat menggunakan: 1. dot product (z_in j = x i v ij + y k w kj ) atau 2. euclidian distance (D j = (x i -v ij ) 2 + (y k -w kj ) 2 ) Gambar 2.2 Grafik Fungsi sigmoid range (0,1) Pelatihan backpropagation meliputi 3 fase. Fase pertama adalah fase maju. Pola masukan dihitung maju mulai dari layar masukan hingga layar keluaran menggunakan menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan. Fase kedua adalah fase mundur.selisih antara keluaran jaringan dan target yang diinginkan merupakan kesalahan yang terjadi. Kesalahan tersebut dipropagasikan mundur, dimulai dari garis yang berhubungan langsung dengan unitunit di layar keluaran. Fase yang ketiga adalah modifikasi bobot untuk menurunkan kesalahan yang terjadi. Ketiga fase tersebut diulang-ulang terus hingga kondisi penghentian dipenuhi. Umumnya kondisi penghentian yang dipakai adalah jumlah iterasi atau toleransi kesalahan. Iterasi akan dihentikan jika jumlah iterasi yang dilakukan sudah melebihi jumlah maksimum yang ditetapkan, atau jika kesalahan yang terjadi sudah lebih kecil dari batas toleransi yang diijinkan[1]. 2.3 Metode Counterpropagation Full counterpropagation terdiri atas 2 layar masukan X dan Y, sebuah layar tersembunyi disebut dengan layar kohonen, dan 2 buah layer keluaran X* dan Y*. Menurut proses pelatihannya, counterpropagation dapat dibagi menjadi dua fase yaitu pelatihan kohonen learning (dari masukan ke hidden unit) dan pelatihan grossberg learning (dari hidden unit ke keluaran unit)[2]. Pelatihan counterpropagation terdiri dari dua fase. Fase pelatihan pertama disebut kohonen learning sedangkan fase pelatihan kedua disebut grossberg learning. Pelatihan pada fase pertama harus diselesaikan dahulu baru pindah ke fase kedua. Pada pelatihan kohonen learning, hanya unit pemenang yang diperbolehkan belajar atau Jika menggunakan dot product maka dicari yang menghasilkan nilai yang terbesar, karena dengan nilai dot product yang semakin besar, sudut antara dua vektor semakin kecil dengan syarat kedua vektor harus dinormalisasi. Sedangkan, jika menggunakan euclidian distance, dicari yang menhasilkan nilai yang terkecil, karena euclidian distance menghitung jarak fisik antara dua vektor. Dimisalkan unit ke-j yang mejadi pemenang maka rumus untuk meng-update bobotnya adalah : new v ij = (1 - ) v old ij + x i new w kj = (1 - ) w old kj + y k i = 1... n k = 1... m Pada fase kedua,hanya unit pemenang yang masih aktif pada layar kohonen. Bobot dari unit pemenang tersebut di-update sehingga mendekati unit masukan Y. Jadi, keluaran unit Y* merupakan pendekatan dari masukan unit Y dan X* merupakan pendekatan dari masukan unit X. Rumus perubahan bobot pada grossberg learning, dengan misalnya unit j dari layar kohonen sebagai pemenang, adalah: u new jk = (1-a) u old jk + ay k t new jk = (1-b) t old jk + by k k = 1... m k = 1... n III. KONFIGURASI SISTEM 3.1 Input Data Data yang digunakan dalam peramalan beban listrik ini adalah data beban listrik perjam pada tanggal 1 September 2005 sampai dengan 30 Januari 2006 dengan jumlah 3648 data dalam satuan MW (Mega Watt). (2) (3) (4) (5) Galang Jiwo Syeto, Arna Fariza, Setiawardhana Page 3 of 7

beban listrik (MW) 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 Data beban Listrik 0 1 293 585 877 1169 1461 1753 2045 2337 2629 2921 3213 3505 Gambar 3.1 Grafik Beban Listrik Data beban listrik tersebut dibagi menjadi 2 bagian, yaitu menjadi data periode input dan periode output. Dan kemudian pada periode input dibagi lagi menjadi 2 yaitu data pelatihan dan data tes. PERIODE INPUT PERIODE OUTPUT Pengatur Beban Jawa Timur dan Bali yang digunakan sebagai data training yang kemudian dilakukan proses pembelajaran pada bagian Training JST. Training JST melakukan pembelajaran pada data training dengan gabungan dari kohonen dan backpropagation dan kohonen - counterpropagation. Dari hasil pembelajaran tesebut akan didapat hasil peramalan beban listrik. Untuk melakukan perhitungan error pada hasil peramalan dilakukan perhitungan mean square error menggunakan data hasil peramalan dan data aktual. Secara umum proses peramalan dapat dibagi menjadi 4 bagian [4] yaitu: 1. Perhitungan Mean (µ t ) dan standar deviasi (s t ) per hari dan prediksi mean dan standar deviasi hari berikutnya. (6) DATA TRAINING DATA TES Gambar 3.2 Pembagian Data Beban listrik Data periode output adalah data yang akan diramalkan, yang dimana data aktual yang ada pada periode output dan data hasil peramalan akan diolah sehingga akan menghasilkan (Mean Square Error). 3.2 Desain Sistem Berikut adalah blok diagram secara general dari perancangan proyek akhir : (7) Dimana, nilai i adalah data jam dalam satu hari (24 jam), nilai t adalah data hari dan y adalah data beban listrik. 2. Perhitungan profil normal per hari (ny t,i ). 3. Klasifikasi mean dan standar deviasi. 4. Perhitungan prediksi 24 jam ke (y t,i ). (8) Untuk melakukan prediksi mean dan standar deviasi pada tugas akhir ini menggunakan backpropagation dan counterpropagation. Sedangkan untuk klasifikasinya menggunakan kohonen. Gambar 3.3. Blok Diagram Sistem peramalan Data Training adalah data beban listrik yang diambil dari PT. PLN Penyaluran dan Pusat IV. PENGUJIAN DAN ANALISA Dari hasil uji coba dan analisa didapat hasil sebagai berikut: a) Analisa Jumlah neuron pada layar tersembunyi Galang Jiwo Syeto, Arna Fariza, Setiawardhana Page 4 of 7

Tabel 4.1 Perbandingan jumlah neuron dengan training dan Peramalan dengan backpropagation Jumlah Neuron Training Peramalan 2 0,000007 239242,8067 3 0,000012 235178,5398 4 0,000021 230566,4836 5 0,000006 240897,7882 6 0,000002 248966,8643 Tabel 4.2 Perbandingan jumlah neuron dengan training dan Peramalan dengan counterpropagation Jumlah Neuron Peramalan Training 2 0,013299 382313,4391 3 0,069946 451102,7709 4 0,094297 2010904,1890 5 0,078252 1714283,0143 6 0,079253 10418776,1022 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah neuron yang cocok untuk backpropagation adalah 2 neuron yang menghasilkan nilai Training dan peramalan terkecil. Dari table diatas juga dapat dilihat bahwa penggunaan jumlah neuron yang semakin besar pada counterpropagationkohonen menyebabkan nilai peramalan semakin tinggi. Dan jumlah neuron yang cocok untuk backpropagation adalah 4 neuron yang menghasilkan nilai Peramalan terkecil. Dari tabel tersebut dapat diamati bahwa nilai training berbanding terbalik dengan nilai peramalan. Contohnya adalah jumlah neuron 4 yang mempunyai nilai training terbesar mempunyai nilai peramalan yang terkecil. b) Analisa peramalan satu tahap ke Tabel 4.3 Perbandingan dengan dalam peramalan beban listrik satu tahap ke CPNN-Kohonen 406242,4146 BPNN-Kohonen 893066,4288 untuk peramalan beban listrik satu tahap ke atau jangka pendek, gabungan counterpropagation-kohonen menghasilkan hasil gabungan backpropagation-kohonen, dengan selisih = 486824,0142. c) Analisa peramalan lima tahap ke Tabel 4.4 Perbandingan dalam peramalan beban listrik lima tahap ke CPNN-Kohonen 418774,6333 BPNN-Kohonen 342792,2535 untuk peramalan beban listrik lima tahap ke gabungan Backpropagationkohonen tetap menghasilkan hasil peramalan yang lebih baik dibandingkan dengan gabungan counterpropagation-kohonen, dengan selisih yang lebih sedikit, yaitu = 75982,3798. d) Analisa peramalan sepuluh tahap ke Tabel 4.5 Perbandingan dengan dalam peramalan beban listrik sepuluh tahap ke CPNN-Kohonen 305903,4858 BPNN-Kohonen 253453,5660 peramalan beban listrik sepuluh tahap ke menggunakan gabungan Backpropagation-kohonen menghasilkan hasil gabungan counterpropagation-kohonen, dengan selisih = 52449,9198. e) Analisa peramalan lima belas tahap ke Tabel 4.6 Perbandingan dengan dalam peramalan beban listrik lima belas tahap ke CPNN-Kohonen 329035,1536 BPNN-Kohonen 249370,5583 untuk peramalan beban listrik lima belas tahap ke gabungan Backpropagation- Galang Jiwo Syeto, Arna Fariza, Setiawardhana Page 5 of 7

kohonen masih tetap menghasilkan hasil gabungan counterpropagation-kohonen, dengan selisih = 79664,5953. f) Analisa peramalan dua puluh tahap ke Tabel 4.7 Perbandingan dengan dalam peramalan beban listrik dua puluh tahap ke CPNN-Kohonen 396489,3527 BPNN-Kohonen 265417,9772 untuk peramalan beban listrik dua puluh tahap ke gabungan Backpropagationkohonen menghasilkan hasil peramalan yang lebih baik dibandingkan dengan gabungan counterpropagation-kohonen, dengan selisih = 131071,3755. g) Analisa peramalan dua puluh lima tahap ke Tabel 4.8 Perbandingan dengan dalam peramalan beban listrik dua puluh lima tahap ke CPNN-Kohonen 395924,4824 BPNN-Kohonen 260922,8640 untuk peramalan beban listrik dua puluh lima tahap ke gabungan Backpropagation-kohonen menghasilkan hasil gabungan counterpropagation-kohonen, dengan selisih = 135001,6184. h) Analisa peramalan tiga puluh tahap ke Tabel 4.9 Perbandingan dengan dalam peramalan beban listrik tiga puluh tahap ke CPNN-Kohonen 382313,4391 BPNN-Kohonen 248966,8463 untuk peramalan beban listrik tiga puluh tahap ke gabungan Backpropagationkohonen menghasilkan hasil peramalan yang lebih baik dibandingkan dengan gabungan counterpropagation-kohonen, dengan selisih = 133346,5928. i) Analisa Peramalan secara keseluruhan Tabel 4.10 Perbandingan masing-masing dengan peramalan untuk semua tahap ke Tahap peramalan CPNN-KOHONEN BPNN- KOHONEN 1 406242,4146 893066,4288 5 418774,6333 342792,2535 10 305903,4858 253453,566 15 329035,1536 249370,5583 20 396489,3527 265417,9772 25 395924,4824 260922,864 mse 1000000 900000 800000 700000 600000 500000 400000 300000 200000 100000 0 30 382313,4391 248966,8463 1 5 10 15 20 25 30 tahap peramalan Gamabar 4.2 Perbandingan keakuratan hasil permalan masing-masing berdasar Dari tabel 4.10 dan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa untuk hasil peramalan jangka pendek satu tahap ke CPNN- KOHONEN memberikan hasil peramalan dengan tingkat keakuratan yang lebih baik dari pada BPNN-KOHONEN dengan selisih nilai yang cukup tinggi. Namun peramalan tahap selanjutnya mulai dari lima tahap hingga tiga puluh tahap, tingkat keakuratan hasil peramalan dengan BPNN-KOHONEN lebih tinggi dibanding dengan CPNN-KOHONEN. Untuk BPNN-KOHONEN menunjukan semakin banyak dilakukan peramalan semakin rendah nilai error yang dihasilkan. Begitu juga dengan CPNN-KOHONEN menunjukan semakin banyak dilakukan peramalan semakin rendah nilai error yang dihasilkan. BPNN-KOHONEN CPNN-KOHONEN Galang Jiwo Syeto, Arna Fariza, Setiawardhana Page 6 of 7

V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji coba dan analisa peramalan beban listrik menggunakan gabungan backpropagation dengan kohonen dan counterpropagation dengan kohonen dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pada peramalan beban listrik menggunakan gabungan backpropagation dengan kohonen menghasilkan tingkat keakuratan peramalan lebih baik dibanding menggunakan gabungan counterpropagation dengan kohonen. 2. Sistem peramalan yang menggunakan gabungan counterpropagation dengan kohonen, pada tahap pelatihannya apabila semakin besar jumlah neuron yang digunakan pada layar tersembunyi mengakibatkan semakin rendah tingkat akurasi peramalan ditandai dengan semakin tingginya nilai error. 3. Hasil nilai error yang kecil saat pelatihan belum tentu menghasilkan nilai error yang kecil pada akhir peramalan. 4. Untuk mendapatkan hasil pelatihan yang baik maka perlu diperhatikan jumlah neuron pada layar tersembunyi yang digunakan pada saat pelatihan. Kesesuaian penggunaan jumlah neuron pada layar tersembunyi berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai error saat pelatihan ataupun saat testing. VI. DAFTAR PUSTAKA [1] Jong Jek Siang., Jaringan Saraf Tiruan dan Pemrogramannya menggunakan Matlab. Edisi kedua. Andi Yogyakarta. 2009 [2] Setiawan Kuswara, Paradigma Sistem Cerdas. Bayu Media. 2006 [3] Suyanto, Soft Compuitng membangun mesin ber-iq tinggi, Informatika. 2008 [4] Samos, M., Some Other Application of the SOM Algorithm : how to use the kohonen algorithm for forecasting, 2009 [5] Lendasse, A., Cottrell, M, Verleysen, M., Prediction of Electric Load using Kohonen Maps, 2002 [6] www.del-man.co.cc Delphi Programming (Last access : 18 Mei 2010 ) Galang Jiwo Syeto, Arna Fariza, Setiawardhana Page 7 of 7