BAB I PENDAHULUAN. Pada beberapa dekade terakhir telah banyak penelitian dan. perdebatan panjang yang terjadi dalam masyarakat mengenai gender dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh diskriminasi secara struktural dan kelembagaan. Di sebagian

PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey pada Auditor pada KAP Wilayah Jawa Tengah)

BAB I PENDAHULUAN. semua kepentingan menegakkan kebenaran, kemampuan teknis dan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor Kep-306/BEI/ menyebutkan. bahwa perusahaan yang go public diwajibkan menyampaikan laporan

BAB I PENDAHULUAN. oleh akuntan publik menjadi kebutuhan utama sebelum para pengambil kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditor Eksternal, merupakan para auditor yang bekerja pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan

BAB I PENDAHULUAN. pria dan wanita, dilandaskan kepada pengakuan bahwa ketidaksetaraan gender yang

BAB I PENDAHULUAN. atas kewajiban laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak. memberikan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. agar auditor dapat memberikan jaminan mutlak ( absolute assurance) mengenai. hasil akhir proses audit yaitu laporan auditor.

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang YB. Mangunwijaya (Alm)

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu. judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan

V. SIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. c. Independensi auditor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. agar auditor dapat memberikan jaminan mutlak (absolute assurance)

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, profesi auditor mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan opini atau pendapat tentang kewajaran penyajian laporan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam perkembangan dan kemajuan dunia binis. Akuntan bukan hanya sekedar

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa profesional akuntan publik. Kasus-kasus manipulasi yang telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan umumnya adalah perusahaan yang punya kepentingan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan suatu alat. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek penting yang menjadi tolok ukur keberhasilan perguruan

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi dari pekerja perempuan di Indonesia untuk setiap tahun semakin

PENGARUH PENERIMAAN,PERLAKUAN,KOMITMEN DAN MASA KERJA TERHADAP KARIR AUDITOR

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta (BEJ) Nomor Kep-306/BEJ/ menyebutkan bahwa perusahaan yang go

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Gambar Umum Struktur Organisasi KAP. Partner

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. profesi akuntan dalam mengaudit laporan keuangan. Munculnya krisis ini

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dibandingkan dengan laki-laki 1. Fenomena ini terdapat juga pada

BAB I PENDAHULUAN. bersifat kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian-kejadian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB I PENDAHULUAN. kerangka kerja yang baik sebelum melakukan auditnya di lapangan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kinerja seseorang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit terhadap laporan keuangan sebuah entitas dan memberikan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan (SAK). Opini tersebut menunjukkan kualitas atas laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit

KUESIONER ANALISIS PERBEDAAN KINERJA AUDITOR DILIHAT DARI SEGI GENDER PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA. Diajukan Oleh: Nama : Tedi Setiawan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan kesadaran etik/moral memainkan peran kunci. dalam semua area profesi akuntansi (Louwers et al dalam Muawanah dan

BAB I PENDAHULUAN. dan melindungi kepentingan banyak pihak inilah yang menjadi idealisme

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan audit serta mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi.

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS DIKUASAI OLEH AKUNTAN

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN AUDITOR DALAM BIDANG AUDITING (Study Survei di KAP wilayah Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. dicapai auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik. Salah satu bukti kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dimana profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. berarti adanya kebebasan perdagangan dan persaingan dagang di antara negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki komposisi penduduk dalam rentang usia produktif yang

BAB I PENDAHULUAN. auditor sebagai pihak yang dianggap independen dan memiliki profesionalisme

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi merupakan penentu

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan jasa audit yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. independen maka hasil pemeriksaan akan lebih akurat. kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. indonesia, karena dampak nyata kegiatan korupsi dapat menimbulkan high cost

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tata nilai dan budaya yang berlaku di tengah-tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor Kep-306/BEI/ menyebutkan. bahwa perusahaan yang go public diwajibkan menyampaikan laporan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS AUDITOR (Survey pada Auditor di Surakarta dan Yogyakarta)

SKRIPSI. Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting yang. mempengaruhi kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia

BAB I PENDAHULUAN. proses pengambilan keputusan dengan sumber data mengenai. perkembangan bisnis perusahaan.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. profesi akuntansi dalam mengaudit laporan keuangan. (Daljono dan Fitriani,

ARUM KUSUMAWATI B

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pada beberapa dekade terakhir telah banyak penelitian dan perdebatan panjang yang terjadi dalam masyarakat mengenai gender dalam lingkungan kerja. Meningkatnya jumlah wanita yang memasuki dunia kerja berpengaruh terhadap pekerjaan dan organisasi. Dalam literatur Women at Work disebutkan bahwa kini telah lebih banyak manajer wanita jika dibandingkan 10 tahun yang lalu, namun wanita dalam posisi senior tetaplah langka. Meskipun perkembangan telah terjadi dalam hal kesempatan yang setara (equal opportunities), banyak wanita yang masih berjuang dengan kurangnya rasa percaya diri di tempat kerja (Dickson, 2001 : 1). Sri Trisnaningsih (2004 : 108) menyatakan bahwa perjuangan kesetaraan gender adalah terkait dengan kesetaran sosial antara pria dan wanita dilandaskan kepada pengakuan bahwa ketidaksetaraan gender yang disebabkan oleh diskrimanasi struktural dan kelembagaan. Seperti yang dikutip Hartanto dan Kusuma (2002 : 5) dari penelitian Nelson dan Julie (1992) yang menguraikan bahwa pandangan terhadap gender pria dan wanita seringkali dihubungkan dengan sifat positif dan negatif. Pria dipandang memiliki sifat kuat dan keras, yang memiliki konotasi positif, sedangkan wanita dipandang memiliki sifat lemah lembut yang memiliki konotasi negatif di lingkungan pekerjaan.

2 Perbedaan gender terjadi pada berbagai bidang pekerjaan, begitu juga pada profesi auditor. Tipe profesi auditor, diantaranya auditor pemerintah, auditor intern, auditor independen dan profesi akuntan lain yaitu akuntan manajemen, akuntan yang bekerja sebagai pendidik serta akuntan yang lain (Mulyadi, 1998 : 27-28). Profesi auditor dalam hal ini auditor internal merupakan salah satu profesi yang tidak terlepas dari diskriminasi gender. Adanya diskriminasi dalam pekerjaan dapat menurunkan kinerja serta prospek karir wanita yang disebabkan karena adanya kesempatan yang terbatas dalam peningkatan kemampuan dan pengembangan hubungan kerja yang dapat mendukung karir mereka (Kuntari dan Kusuma, 2001 : 75). Seperti yang dikutip Sri Trisnaningsih (2004 : 109) dalam penelitian Walkup dan Feuzau tahun 1980, ditemukan bahwa 41 % responden yang mereka teliti, yaitu para akuntan publik wanita meninggalkan karir mereka karena adanya bentuk-bentuk diskriminasi yang mereka rasakan. Namun tidak dapat dipungkiri walaupun jumlah wanita karir meningkat, adanya diskriminasi terhadap wanita masih menjadi masalah yang cukup besar. Terbukti dengan kenaikan posisi top manajer tidak bertambah. Internal auditors adalah pekerja akuntan profesional pada suatu organisasi atau badan usaha yang secara terus menerus melaksanakan pemeriksaan internal. Pemeriksa internal bekerja secara independen dan berkaitan dengan aktivitas keuangan dan atau operasi suatu organisasi atau badan usaha. Pemeriksa internal berusaha memastikan akurasi catatan bisnis, mengevaluasi struktur kontrol internal, mengidentifikasi masalah-masalah,

3 atau kesulitan operasional, melaporkan penemuan dan rekomendasi mereka pada manajemen puncak (Syahrul dan Nizar, 2000 : 465). Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Audit internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitandengan pengelolaan perusahaan dan resiko-resiko terkait dalam menjalankan usaha (Sawyer, 2005 : 7). Beberapa penelitian tentang profesi auditor khususnya auditor internal telah dilakukan, dan seperti yang dikutip Guntur, dkk (2002 : 1) dalam penelitian Barlow (1995), bahwa terdapat lima kunci audit internal yaitu : independen, kegiatan penilaian, diadakan dalam organisasi, layanan jasa bagi organisasi, serta pengawasan yang menguji dan menilai pengawasan. Sehubungan dengan lima konsep tersebut, maka auditor internal di tuntut untuk mengembangkan kemampuan (capability) agar menjadi individu yang profesional, serta diwajibkan untuk meningkatkan kinerja dan komitmennya terhadap organisasi dengan didukung dari pengalaman selama menjadi auditor internal agar kepuasan kerja baik bagi individu dan perusahaan dapat tercapai. Penelitian mengenai perbedaan kinerja auditor pria dan wanita telah dilakukan oleh Samekto (1999), hasilnya menunjukan bahwa ada kesetaraan

4 motivasi, komitmen organisasi, komitmen profesi, dan kemampuan kerja antara auditor laki-laki dan wanita. Sedangkan untuk kepuasan kerja menunjukan adanya perbedaan antara auditor laki-laki dan wanita. Penelitian terdahulu, Sri Trisnaningsih (2004) menganalisis perbedaan kinerja auditor menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan atau ada kesetaraan komitmen organisasional, komitmen profesional, motivasi dan kesempatan kerja. Sedangkan untuk kepuasan kerja, menunjukan adanya perbedaan antara auditor pria dan wanita pada kantor akuntan publik di Jawa Timur. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan tentang Analisis Komitmen Organisasional, Komitmen Profesional, Motivasi, Kesempatan Kerja, Kepuasaan Kerja Terhadap Auditor Internal Ditinjau Dari Aspek Gender (Survey pada Perusahaan Manufaktur di Eks-Karesidenan Surakarta). 1.2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu: 1. Apakah terdapat perbedaan komitmen organisasi antara auditor internal pria dan wanita pada perusahaan manufaktur di wilayah Eks- Karesidenan

5 2. Apakah terdapat perbedaan komitmen profesi antara auditor internal pria dan wanita pada perusahaan manufaktur di wilayah Eks-Karesidenan 3. Apakah terdapat perbedaan motivasi antara auditor internal pria dan wanita pada perusahaan manufaktur di wilayah Eks-Karesidenan 4. Apakah terdapat perbedaan kesempatan kerja antara auditor internal pria dan wanita pada perusahaan manufaktur di wilayah Eks-Karesidenan 5. Apakah terdapat perbedaan kepuasan kerja antara auditor internal pria dan wanita pada perusahaan manufaktur di wilayah Eks-Karesidenan 1.3. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis perbedaan komitmen organisasi antara auditor internal pria dan wanita. 2. Untuk menganalisis perbedaan komitmen profesi antara auditor internal pria dan wanita. 3. Untuk menganalisis perbedaan motivasi antara auditor internal pria dan wanita. 4. Untuk menganalisis perbedaan kesempatan kerja antara auditor internal pria dan wanita.

6 5. Untuk menganalisis perbedaan kepuasan kerja antara auditor internal pria dan wanita. 1.4. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi Dunia Usaha Memberikan sumbangan pengetahuan ilmiah mengenai profesionalisme auditor internal yang dapat membantu organisasi mencapai sasaran dan fungsi internal auditing dan organisasi audit yang diefektifkan di lingkungan auditor internal perusahaan. 2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan akuntansi keprilakuan sehingga dapat digunakan sebagai bahan masukan dan sumber acuan bagi pembaca atau penelitian lain. 1.5. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam pembahasannya, penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

7 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan tentang teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang diteliti, antara lain auditing dan auditor, definisi gender, tinjauan penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis, kerangka pemikiran. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini menguraikan tentang kerangka operasional penelitian. Oleh karena itu, dalam bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, teknik pengujian data, dan teknik analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menguraikan tentang analisis hasil penelitian yang merupakan inti dari penelitian ini. Secara garis besar, pada bab ini berisikan penyajian data yang terkumpul, analisis data yang digunakan, dan interprestasi hasil penelitian. BAB V : PENUTUP Pada bab ini menguraikan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari analisa data, keterbatasan penelitian dan saran-saran dari peneliti.