Studi Perbandingan Uji Pemadatan Standar dan Uji Pemadatan Modified Terhadap Nilai Koefisien Permeabilitas Tanah Lempung Berpasir

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Batas Cair dan Plastisitas Indeks Tanah Lempung yang Disubstitusi Pasir Terhadap Nilai Kohesi Tanah pada Uji Direct Shear

Korelasi antara Kuat Tekan Bebas dengan Kuat Tekan Geser langsung pada Tanah Lanau Disubstitusi dengan Pasir

Hubungan Nilai Konsolidasi dan Nilai Kuat Tekan Bebas pada Tanah Lempung yang Disubtitusi Material Pasir. Dedy Kurniawan 1) Iswan 2) Setyanto 3)

STUDI SIFAT FISIK TANAH ORGANIK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN CORNICE ADHESIVE. Iswan 1) Muhammad Jafri 1) Adi Lesmana Putra 2)

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU DAN SERBUK GYPSUM TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

PENGARUH WAKTU PENGERASAN PADA KEKUATAN PAVING BLOCK YANG MENGGUNAKAN CLAY, SEMEN, DAN PASIR. Andius Dasa Putra 1) Setyanto 1) Noor Syarifah Hasan 2)

TINJAUAN SIFAT PLASTISITAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR ABSTRAKSI

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

Desain Dan Eksperimentasi Perancangan Sumur Resapan Air Hujan Berdasarkan Hasil Uji Permeabilitas Lapangan

STUDI DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG LUNAK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN TX 300 SEBAGAI LAPISAN SUBGRADE. Muhammad Jafri 1) Iswan 1) Mirsa Susmarani 2)

BAB III LANDASAN TEORI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sampel tanah asli di laboratorium didapatkan hasil :

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH KADAR LEMPUNG DENGAN KADAR AIR DIATAS OMC TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG ORGANIK

PENGARUH CAMPURAN ABU SABUT KELAPA DENGAN TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR TERENDAM (SOAKED) DAN CBR TIDAK TERENDAM (UNSOAKED)

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

Studi Dan Analisa Campuran Tanah Lempung Dan Abu Sekam Padi Terhadap Nilai Permeabilitas Dengan Alat Falling Head

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP DAYA DUKUNG STABILISASI TANAH LEMPUNG LUNAK MENGGUNAKAN TX-300. M. Jafri 1) Setyanto 1) A.

METODA PERBAIKAN TANAH LUNAK PADA RUAS JALAN SEKINCAU - SUOH DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

STUDI KUAT TEKAN TANAH PASIR BERLEMPUNG YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN ABU GUNUNG MERAPI. Setyanto 1) Andius Dasa Putra 1) Aditya Nugraha 2)

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

Studi Pengaruh Penambahan Bahan Additive TX-300 Terhadap Kuat Tekan Batu Bata Pasca Pembakaran

Pengaruh Penambahan Pasir Terhadap Tingkat Kepadatan dan Daya Dukung Tanah Lempung Organik. Ferdi Ferdian 1) Muhammad Jafri 2) Iswan 2)

Pengaruh Kuat Tekan dan Kuat Geser pada Sampel Dry Side of Optimum (Optimum Kering) dan Wet Side of Optimum (Optimum Basah) Tanah Organik

PERBAIKAN PENGEMBANGAN TANAH MENGGUNAKAN ZAT ADDITIVE KAPUR DENGAN PEMODELAN ALAT KONSOLIDASI

STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G.

I. PENDAHULUAN. beban akibat konstruksi di atasnya, maka diperlukan perencanaan yang

STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN KERIKIL UNTUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG (CBR) DI LABORATORIUM SEBAGAI BAHAN TIMBUNAN

ANALISIS PENINGKATAN NILAI CBR PADA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DENGAN BATU PECAH

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK

Uji Kuat Tekan Paving Block Menggunakan Campuran Tanah dan Kapur Dengan Alat Pemadat Modifikasi. Diah Larasati 1) Iswan 2) Setyanto 3)

STUDI DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG PLASTISITAS RENDAH YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN TX-300 SEBAGAI LAPISAN SUBGRADE

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

STUDY DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG LUNAK MENGGUNAKAN ECOMIX. Setyanto 1) Andius Dasa Putra 1) Erik Permana 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Waktu Perendaman Terhadap Uji Kuat Tekan Paving Block Menggunakan Campuran Tanah dan Semen dengan Alat Pemadat Modifikasi

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

PENGARUH RESAPAN AIR (WATER ADSORPTION) TERHADAP DAYA DUKUNG LAPIS PONDASI TANAH SEMEN (SOIL CEMENT BASE)

Pengaruh Waktu Pemeraman Terhadap Uji Kuat Tekan Paving Blok Menggunakan Campuran Tanah dan Kapur dengan Alat Pemadatan Modifikasi

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN (DENGAN SLAG BAJA DAN FLY ASH) PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

MODUL 4,5. Klasifikasi Tanah

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

Studi Analisis Daya Dukung Tanah Lempung Berplastisitas Tinggi yang Dicampur Zeolit. Rian Alfian 1) Lusmeilia Afriani 2) Iswan 2)

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

Time Variation Effect on Unconfined Compressive Strength Value on Clay and Silt Stabilized using Cement on Soaking Condition

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. beban lainnya yang turut diperhitungkan, kemudian dapat meneruskannya ke

Pengaruh Penambahan Pasir Terhadap Tingkat Kepadatan dan Daya Dukung Tanah Lempung Lunak. Christian Prasenda 1) Setyanto 2) Iswan 3)

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT GUNA MENINGKATKAN STABILITAS TANAH LEMPUNG

Pengaruh Kandungan Material Plastis Terhadap Nilai CBR Lapis Pondasi Agregat Kelas S

I. PENDAHULUAN. bangunan, jalan (subgrade), tanggul maupun bendungan. dihindarinya pembangunan di atas tanah lempung. Pembangunan konstruksi di

PENGUJIAN MATERIAL TANAH GUNUNG DESA LASOSO SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN TIMBUNAN PILIHAN PADA PERKERASAN JALAN

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO AEGELA

Pengaruh Subtitusi Pasir Pada Tanah Organik Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Geser. Rizky Dwi Putra 1) Iswan 2) Lusmeilia Afriani 2)

JRSDD, Edisi Juni 2015, Vol. 3, No. 2, Hal: (ISSN: )

PENENTUAN NILAI CBR DAN NILAI PENYUSUTAN TANAH TIMBUNAN (SHRINKAGE LIMIT) DAERAH BARITO KUALA

Korelasi antara OMC dengan Batas Plastis pada Proses Pemadatan untuk Tanah Timbun di Aceh

Yanuar Eko Widagdo, Yulvi Zaika, Eko Andi Suryo ABSTRAK Kata-kata kunci: Pendahuluan

KAJIAN PENINGKATAN NILAI CBR MATERIAL LAPISAN PONDASI BAWAH AKIBAT PENAMBAHAN PASIR

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional : Peran Teknologi di Era Globalisasi ISBN No. :

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP NILAI PLASTISITAS TANAH LEMPUNG DI KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

JRSDD Edisi Juni 2016, Vol. 4, No. 2, Hal: (ISSN: )

Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu dan Semen Terhadap Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

KORELASI PARAMETER KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN UJI TRIAKSIAL DAN UJI GESER LANGSUNG PADA TANAH LEMPUNG SUBSTITUSI PASIR

I. PENDAHULUAN. tanah serta sifat sifatnya, baik itu sifat fisik, mekanis, maupun kimiawi. Tanah

Korelasi Kuat Tekan dengan Kuat Geser pada Tanah Lempung yang Didistribusi dengan Variasi Campuran Pasir. Albertus Willy P 1) Iswan 2) M.

PEMANFAATAN LIMBAH BETON SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. dari bebatuan yang sudah mengalami pelapukan oleh gaya gaya alam.

PENGARUH SIKLUS BASAH KERING PADA SAMPEL TANAH TERHADAP NILAI ATTERBERG LIMIT

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN TRAS PADA PERKERASAN JALAN

I. PENDAHULUAN. tanggul, jalan raya, dan sebagainya. Tetapi, tidak semua tanah mampu mendukung

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

Korelasi Kuat Tekan Bebas dengan Kuat Geser Langsung pad Tanah Lempung yang dicampur dengan Zeolit. M. Iqbal Hermawan 1) Lusmeilia Afriani 2) Iswan 2)

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KEKUATAN PAVING BLOCK PASCA PEMBAKARAN MENGGUNAKAN MATERIAL TANAH DAN KAPUR UNTUK JALAN LINGKUNGAN

III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

PENGARUH TANAH GADONG TERHADAP NILAI KONSOLIDASI DAN KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG TANON YANG DI STABILISASI DENGAN SEMEN

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG

I. PENDAHULUAN. Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada

Pengaruh Suhu Pemadatan Campuran Untuk Perkerasan Lapis Antara (AC-BC) Budi Raharjo 1) Priyo Pratomo 2) Hadi Ali 3)

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP NILAI KONSOLIDASI DI TANAH LEMPUNG PADA LOKASI YANG SAMA

Transkripsi:

JRSDD, Edisi September 2016, Vol. 4, No. 3, Hal:371-380 (ISSN:2303-0011) Studi Perbandingan Uji Pemadatan Standar dan Uji Pemadatan Modified Terhadap Nilai Koefisien Permeabilitas Tanah Lempung Berpasir Natanael Sembiring 1 Iswan 2) Muhammad Jafri 3) Abstract Construction of a construct in civil engineering requires that the material in top shape. The soil that became the foundation of a structure should reach the prime condition to be able to sustain the existing structure on it. But in fact it is not easily met at a project site. This research will compare the compacted soil permeability values are standard with compacted soil permeability values are modified. Soil of the sample in this study were taken from the sukajawa village, Lampung Tengah. The soil was taken from two locations with different types. The soil is then mixed with sand which then compacted using standard methods and methods modified. Permeability testing is done to obtain permeability coefficient. Based on the original soil physical test, AASHTO soil 1 put into groups of A - 7-5 and the second soil into a group of A- 7-6, which means the land is clay soil types and USCS classify the soil into fine-grained soil. The observations in the laboratory showed that compaction with different methods show different results and the amount of a mixture of sand affects the value of soil density. Keywords : Soil clay, sand, compaction and permeability. Abstrak Pembangunan suatu kontruksi dalam ilmu teknik sipil mengharuskan material dalam keadaan prima. Tanah yang menjadi fondasi suatu struktur harus mencapai kondisi prima tersebut untuk dapat menopang struktur yang ada di atasnya. Namun pada kenyataannya hal tersebut tidak mudah terpenuhi pada suatu lokasi proyek. Pada penelitian ini akan membandingkan nilai permeabilitas tanah yang dipadatkan secara standar dengan nilai permeabilitas tanah yang dipadatkan secara modified. Tanah yang menjadi sampel dalam penelitian ini diambil dari desa sukajawa, Lampung tengah. Tanah tersebut diambil dari 2 lokasi dengan jenis yang berbeda. Tanah tersebut kemudian dicampur dengan pasir yang selanjutnya dipadatkan dengan metode standar dan metode modified. Uji permeabilitas dilakukan untuk mendapatkan nilai koefisien permeabilitasnya. Berdasarkan uji fisik tanah asli, AASHTO tanah 1 dimasukkan ke dalam kelompok A-7-5 dan tanah 2 ke dalam kelompok A-7-6 yang berarti tanah tersebut adalah jenis tanah Lempung dan USCS mengklasifikasikan tanah tersebut ke dalam tanah berbutir halus. Hasil pengamatan di laboratorium menunjukkan bahwa pemadatan dengan metode berbeda menunjukkan hasil yang berbeda dan jumlah campuran pasir mempengaruhi nilai kepadatan tanah. Kata kunci: Tanah Lempung, Pasir, Pemadatan dan permeabilitas. 1) Mahasiswa pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan. Prof. Soemantri Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar lampung. 35145. surel: sembiringnata322@yahoo.com 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan. Prof. Soemantri Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar lampung. 35145. 3) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan Prof. Soemantri Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar Lampung. 35145.

Studi Perbandingan Uji Pemadatan Standar dan Uji Pemadatan Buktin, Ahmad Suhardi, Modified Zakaria, Priyo Terhadap Ofik Prtatomo, Pratomo, Taufik Nilai... Purwadi. Hadi Ali. 1. PENDAHULUAN Nilai koefisien permeabilitas tanah merupakan hal yang perlu diketahui karena Besar kecilnya aliran air dalam tanah dapat digunakan menjadi salah satu dasar untuk melakukan perancangan bangunan teknik sipil. Air yang merembes dengan cepat dalam tanah dapat mempengaruhi stabilitas tanah sebagai pondasi bangunan. Air tanah dengan kecepatan yang lebih besar akan mengurangi stabilitas tanah dan begitu juga sebaliknya. Tanah lempung merupakan salah satu jenis tanah dengan sifat permeabilitas rendah. Karena begitu kecilnya sehingga disebut bahwa tanah lempung adalah jenis tanah yang tidak lolos air. Sedangkan pasir adalah jenis tanah yang terbentuk dari sedimentasi batuan dengan nilai permeabilitas yang cukup tinggi. Pencampuran kedua jenis tanah tersebut menarik untuk dijadikan bahan penelitian dimana akan mengubah parameter-parameter sifat fisik tanahnya sehingga dilakukan penelitian perbandingan uji pemadatan standar dan uji pemadatan modified terhadap nilai permeabilitas tanah lempung berpasir(adha, 2008) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Pengertian tanah sangat umum dan luas. dalam lingkup teknik sipil dapat diartikan bahwa tanah merupakan material yang terdiri dari beberapa zat alam yang terbentuk dari pelapukan. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh bapak tanah dunia Terzaghi yang mengemukakan pengertian tanah sebagai susunan butiran-butiran hasil pelapukan massa batuan massive, dimana ukuran setiap butirnya dapat sebesar kerikil-pasir-lanau-lempung dan kotak antar butir tidak tersementasi termasuk bahan organik. 2.2. Klasifikasi Tanah Sistem Klasifikasi Tanah adalah suatu sistem penggolongan yang sistematis dari jenis jenis tanah yang mempunyai sifat sifat yang sama ke dalam kelompok kelompok dan sub kelompok berdasarkan pemakaiannya (Das,1995). Klasifikasi tanah berguna untuk studi yang lebih terperinci mengenai keadaan tanah tersebut serta kebutuhan akan pengujian untuk menentukan sifat teknis tanah seperti karakteristik pemadatan, kekuatan tanah, berat isi dan sebagainya (Bowles, 1989). Beberpa sistem pengkelasifikasian tanah yang sering digunakan adalah : 1. Sistem USCS 2. Sistem AASTHO 2.3. Tanah Lempung Tanah lempung merupakan agregat partikel-partikel berukuran mikroskopik dan submikroskopik yang berasal dari pembusukan kimiawi unsur-unsur penyusun batuan, dan bersifat plastis dalam selang kadar air sedang sampai luas. Dalam keadaan kering sangat keras, dan tak mudah terkelupas hanya dengan jari tangan. Permeabilitas lempung sangat rendah (Terzaghi dan Peck, 1987). Partikel-partikel dari mineral lempung umumnya berukuran koloid (<1μ) dan ukuran 2 μ merupakan batas atas (paling besar) dari ukuran partikel mineral lempung (Das,1988). Pada kadar air lebih tinggi lempung bersifat lengket dan lunak (Das, 1988). Jika kadar air tinggi maka kondisi tanah lempung akan mempunyai daya rekat yang sangat tinggi antar partikelnya, namun kuat geser akan menurun drastis. Saat kadar air tinggi jika tanah 372 2

Natanael Sembiring, Iswan, Muhammad Buktin Jafri. lempung menerima beban melampaui daya dukung kritisnya maka akan menimbulkan berbagai kesulitan. Maka dari itu perlu penanganan untuk kasus seperti itu. 2.4. Pasir Secara partikel, ukuran partikel pasir besar dan sama atau seragam, bentuknya bervariasi dari bulat sampai persegi. Bentuk-bentuk yang dihasilkan dari abrasi dan pelarutan adalah sehubungan dengan jarak transportasi sedimen. Mineral pasir yang lebih dominan adalah kwarsa yang pada dasarnya stabil, lemah dan tidak dapat merubah bentuk. Pada suatu saat, pasir dapat meliputi granit, magnetit dan hornblende. Karena perubahan cuaca di mana akan cepat terjadi pelapukan mekanis dan terjadi sedikit pelapukan kimiawi, mungkin akan ditemui mika, feldspar atau gypsum, tergantung pada batuan asal. 2.5. Pemadatan Pemadatan adalah usaha secara mekanik untuk merapatkan butir-butir tanah. Pemadatan dilakukan untuk mengurangi volume tanah, mengurangi volume pori namun tidak mengurangi volume butir tanah. Tujuan dari pemadatan ini adalah : 1. Memperbaiki kuat geser tanah 2. Mengurangi kompresibilitas tanah. 3. Mengurangi permeabilitas tanah. 4. Mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air. Derajat kepadatan tanah diukur dari berat volume keringnya. Berat volume maksimum yaitu berat volume dengan tanpa rongga udara atau berat volume tanah maksimum pada saat kondisi jenuh. Berat volume tanah kering setelah pemadatan bergantung pada jenis tanah, kadar air, dan usaha yang diberikan oleh pemadatnya. 2.6. Permeabilitas Peremabilitas dapat diartikan sebagai kemampuan fluida atau zat cair untuk mengalir melalui zat lain yang berpori dan bisa juga dikatakan bahwa permeabilitas merupakan kemampuan sutu zat untuk meloloskan air melalui pori yang dimilikinya. Bowles (1991) mengatakan bahwa kemampuan fluida untuk mengalir melalui medium yang berpori adalah suatu sifat teknis yang disebut permeabilitas. sedangkan Hardiyatmo (2002) berpendapat bahwa permeabilitas dapat didefinisikan sebagai sifat bahan yang memungkinkan aliran rembesan zat cair mengalir melalui rongga pori. Permeabilitas suatu massa tanah penting untuk: 1. Mengevaluasi jumlah rembesan 2. Mengevaluasi gaya angkat atau gaya rembesan di bawah struktur 3. Menyediakan kontrol terhadap kecepatan rembesan 4. Studi mengenali laju penurunan (konsolidasi) 3. METODE PENELITIAN Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dari persiapan yaitu meliputi studi pendahuluan dan persiapan alat dan bahan yang digunakan. Persiapan bahan (tanah, pasir, air dan bahan lainnya) dengan mendatangkan bahan-bahan yang diperlukan ke laboratorium tanah Fakultas Teknik Universitas Lampung. 373

Studi Perbandingan Uji Pemadatan Standar dan Uji Pemadatan Buktin, Ahmad Suhardi, Modified Zakaria, Priyo Terhadap Ofik Prtatomo, Pratomo, Taufik Nilai... Purwadi. Hadi Ali. Adapun langkah dalam pengujin yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pengujian fisik tanah dan uji mekanik. Uji fisik tanah yang dimaksut adalah uji fisik yang biasa dilakukan untuk mengetahui sifat fisik tanah, seperti uji kadar air, uji berat jenis, uji batas atterberg, dan uji analisa saringan. Semua pengujian tersebut merupakan uji fisik tanah untuk memastikan tanah sebagai bahan pengujian adalah tanah lempung. Sedangkan uji mekanik yang dilakukan adalah uji. Sedangkan uji mekanik yang dilakukan adalah uji pemadatan dan uji permeabilitas tanah. Uji pemadatan tanah dilakukan untuk mendapatkan nilai KAO air dan juga berat kering optimumnya. Uji permeabilitas dilakukan untuk mencari nilai kecepatan aliran air dalam tanah yang kemudian digambarkan dalam bentuk nili permeabilitas tanah (k). Benda uji akan dikelompokkan dalam bentuk variasi Jumlah campuran pasir. Pasir yang merupakan bahan campuran akan dicampur dengan tanah lempung. Metode pencampuran pasir adalah dengan mencampur pasir ke dalam tanah dengan besar masing-masing campuran pasir dan tanah (10/90), (20/80), (30/70), (40/60). keempat variasi campuran tersebut akan berlaku ke dua jenis tanah yang akan diuji dan berlaku juga untuk kedua metode yang akan diberlakukan bagi kedua jenis tanah. Oleh karena itu dalam pengujian permeabilitas akan terdiri dari 16 sampel pengujian. Sampel akan diukur kecepatan aliran air dalam tanah yang dipadatkan dengan kadar air optimumnya. Kemudian akan diukur kecepatan aliran airnya untuk semua sampel yang telah dibuat. Hasil dari pengukuran dibandingkan dari jenis tanah satu dan tanah dua untuk setiap metode yang telah dilakukan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Tanah Asli dari pengujian sampel tanah asli dapat dilihat hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil pengujian tanah asli. Hasil Pengujian Tanah 1 Tanah 2 Kadar air 13,64 % 25,24 % Berat Volume (Gs) 2,25 gr/cm3 2,46 gr/cm3 Analisa Saringan a. lolos saringan no.10 99,5 % 99,52 % b. lolos saringan no.20 97,5 % 97,45 % c. lolos saringan no.200 94,42 % 93,08 % Batas atterberg a. Batas Cair (LL) 68,72 % 56,69 % b. Batas Plastis (PL) 36,67 % 26,67 % c. Indeks Plastis (PI) 32, 05 % 30,02 % Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpuln mengenai tanah asli. Tanah tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan dua cara sebagai berikut: a. Dapat dianalisa menurut pengelompokan tanah AASHTO bahwa kedua tanah tersebut merupakan tanah Lempung. Tanah 1 masuk ke dalam golongan A-7-5. b. Menurut sistim USCS, tanah 1 dan tanah 2 masuk ke dalam tanah Lempung. 374 4

Natanael Sembiring, Iswan, Muhammad Buktin Jafri. 4.2. Hasil Pencampuran Pasir dan Tanah 4.2.1. Hubungan Campuran dan Pemadatan 4.2.1.1. Tanah 1 Metode Standar dan Metode Modified Tabel 2. hasil Pemadatan Metode Standar tanah 1. Campuran (%) W optimum (gr/cm 3 ) Kadar air (%) 10 1,39 24,05 20 1,46 21,5 30 1,48 20,03 40 1,55 18,7 Tabel 3. Hasil Pemadatan Metode Modified tanah 1. Campuran (%) W optimum (gr/cm 3 ) Kadar air (%) 10 1,61 15,7 20 1,66 14,7 30 1,71 13,5 40 1,77 11,9 Tabel 2 dan tabel 3 menunjukkan bahwa nilai optimum berat kering tanah semakin bertambah seriring pertambahan campuran pasir. Sedangkan kadar air semakin berkurang sesuai dengan pertamabahan campuran. Perbandingan dari kedua metode tersebut dapat dilihat dalam grafik berikut : Gambar 1. Hubungan antara berat volume kering optimum pemadatan standar dan moified tanah 1. Grafik di atas memperlihatkan nilai berat volume kering optimum berdasarkan nilai campuran pasirnya bahwa berat volume kering optimum pasir semakin naik mengikuti kenaikan nilai campuran pasir. Hal lain yang dapat dilihat bahwa berat volume kering optimum untuk campuran tanah dan pasir yang dipadatkan dengan metode modified lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan metode standar walaupun dalam campuran yang sama. Artinya adalah semakin tinggi campuran pasirnya maka semakin tinggi berat kering optimumnya. 375

Studi Perbandingan Uji Pemadatan Standar dan Uji Pemadatan Buktin, Ahmad Suhardi, Modified Zakaria, Priyo Terhadap Ofik Prtatomo, Pratomo, Taufik Nilai... Purwadi. Hadi Ali. 4.2.1.2. Tanah 2 Metode Standar dan Metode Modified Tabel 3. Hasil Pemadatan Standar tanah 2. Campuran (%) W optimum (gr/cm 3 ) Kadar air (%) 10 1,51 21,6 20 1,53 19,8 30 1,59 17,6 40 1,65 14,95 Tabel 4. Hasil Pemadatan Metode Modified tanah 2. Campuran (%) W optimum (gr/cm 3 ) Kadar air (%) 10 1,76 14,5 20 1,83 12,75 30 1,88 11,75 40 1,935 11,2 Dilihat dari tabel 3 dan tabel 4 yang mana merupakan hasil pemadatan untuk tanah 2 dan campuran pasir, dapat dibandingkan dengan tanah 1 sebelumnya. Hasil yang ditunjukkan adalah sama. Dengan memperhatikan hasil yang terdapat dalam masing- masing tabel bahwa berat volume kering optimum yang terjadi pada setiap campuran tanah semakin bertambah seiring pertambahan campuran pasir, sementara nilai kadar air yang terjadi semakin berkurang. Hal tersebut berlaku juga untuk tanah 1. Grafik berikut adalah hasil perbandingannya: Gambar 2. Hubungan antara berat volume kering optimum pemadatan standar dan moified tanah 2. Dalam grafik dapat dilihat perbandingan berat kering optimum tanah 2 yang dipadatkan dengan metode standar dan metode modified. Jelas bahwa tanah tanah campuran pasir yang dipadatkan dengan metode modified lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan metode standar. Dan hampir sama juga dengan tanah yang pertama bahwa stiap campuran dengan nilai campuran lebih tinggi tingkat kepadatannya lebih besar untuk setiap metode pemadatan. 376 6

Natanael Sembiring, Iswan, Muhammad Buktin Jafri. 4.2.2. Hubungan Campuran dan Permeabilitas 4.2.2.1. Tanah 1 Tabel 5. Nilai Permeabilitas tanah 1 pemadatan standar. Campuran (%) Kadar air(%) W optimum(gr/cm 3 ) k(mm/s) 10 24,05 1,39 1,99 * 10-6 20 21,5 1,46 2,72 * 10-6 30 20,03 1,48 5,4 * 10-6 40 18,7 1,55 6,78 * 10-6 Tabel 6. Nilai Permeabilitas tanah 1 pemadatan Modified. Campuran (%) Kadar air (%) W optimum(gr/cm 3 ) k(mm/s) 10 17,55 1,57 1,08 * 10-6 20 15,7 1,63 1,87 * 10-6 30 14,7 1,66 3,02 * 10-6 40 13,2 1,73 3,83 * 10-6 Tabel 5 dan tabel 6 menunjukkan hasil pengamatan tentang aliran air yang terjadi yang kemudian ditunjukkan dalam bentuk nilai koefisien permeabilitas (k). nilai koefisien permeabilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti yang terlihat pada tabel bahwa nilai berat kering optimum dan juga campuran pasir adalah hal yang dominan dalam faktor yang mempengaruhi nilai permeabilitasnya. Seperti yang diketahui, pasir merupakan materal yang mempunyai bentuk permukaan bervariasi sehingga mempengaruhi aliran air yang melaluinya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik di bawah ini. Gambar 3. Hububungan Perbandingan Campuran Tanah dan Nilai Permeabilitas tanah 1. Pada tabel di tas jelas menunjukkan perbandingan nilai permeabilitas tanah 1 yang yang dipadatkan secara standar dan modified. Nilai permeabilitas tanah yang dipadatkan secara modified lebih kecil dan lebih teratur dibandingkan dengan tanah yang dipadatkan dengan cara standar yang lebih besar dan tidak teratur. 377

Studi Perbandingan Uji Pemadatan Standar dan Uji Pemadatan Buktin, Ahmad Suhardi, Modified Zakaria, Priyo Terhadap Ofik Prtatomo, Pratomo, Taufik Nilai... Purwadi. Hadi Ali. 4.2.2.2. Tanah 2 Tabel 7. Niliai Permeabilitas tanah 2 pemadatan standar. Campuran (%) Kadar air (%) W optimum(gr/cm 3 ) k(mm/s) 10 23,7 1,46 1,99 * 10-6 20 21,6 1,51 2,38 * 10-6 30 19,7 1,55 3,73 * 10-6 40 17,6 1,59 4,87 * 10-6 Tabel 8. Nilai Permeabilitas tanah 2 Pemadatan Modified. Campuran (%) Kadar air (%) W optimum(gr/cm 3 ) k(mm/s) 10 15,45 1,72 1,09 * 10-6 20 14,5 1,76 1,37 * 10-6 30 12,75 1,83 1,9 * 10-6 40 11,75 1,88 2,4 * 10-6 Hasil yang diperlihatkan oleh perbandingan tabel 7 dan tabel 8 dimana kedua tabel tersebut juga membandingkan metode pemadatan, dilihat dari segi permeabilitas tanahnya, dapat dijelaskan bahwa nilai permeabilitas tanah yang dipadatkan dengan metode pemadatan modified lebih kecil dibandingkan dengan nilai permeabilitas tanahyang dipadatkan dengan metode standar. Hal tersebut juga menguatkan bahwa tanah yang dipadatkan dengan metode modifiet mempunyai rongga yang lwbih kecil sehinga aliran airnya sulit untuk menembus tanahnya. Kedua jenis tanah tersebut menguatkan teori tentang permeabilita tanah bahwa tanh dengan pori yang lebih kecil, nilai permeabilitasnya semakin kecil. Gambar 4. Hububungan Perbandingan Campuran Tanah dan Niliai Permeabilitass tanah 2 Grafik 4. menunjukkan nilai permeabilitas tanah 2 yang dipadatkan secara standar dan modified. Tanah dua juga menunjukkan karakteristik yang sama dengan tanah 1 namun dengan bentuk garis yang sedikit berbeda. Tanah yang dipadatkan secara modified nilai permeabilitasnya lebih kecil dibandingkan dengan tanah 2. hal tersebut mendukung dan seuai dengan sifat tanah 1 yang sebelumnya. Bentuk dan posisi garis yang dimunculkan sesuai dan dengan karakteristik yang sama bahwa, tanah yang dipadatkan dengan metode modified memberikat nilai kepadatan yang lebih tinggi sehingga, kemampuan air untuk 378 8

Natanael Sembiring, Iswan, Muhammad Buktin Jafri. melewatinya direduksi dengan tingkat rongga udara yang terdapat di dalamnya lebih kesil. 5. KESIMPULAN Dari hasil uji fisik tanah dapat disimpulkan bahwa tanah I termsuk ke dalam golongan A- 7-5 dan tanah II masuk ke dalam golongan A-7-6. Kedua jenis tanah tersebut masuk ke dalam jenis tanah lempung. Tanah yang dipadatkan dengan campuran pasir memberikan kepadatan yang lebih tinggi sehingga permeabilitas tanah yang mempunyai campuran lebih besar memiliki nilai lebih kecil. Dari hasil pengamatan dapat dilihat sifat yang ditunjukkan oleh kedua jenis tanah bahwa koefisien permeabilitas tanah semakin meningkat sesuai dengan jumlah campuran pasir yang diberikan. Nilai yang ditunjukkan dalam perhitungan bahwa nilai berat kering optimum setiap sampel yang dipadatkan dengan metode pemadatan modified lebih besar dibandingkan dengan niai permeabilitas tanah yang dipadatkan dengan metode standar. Nilai permeabilitas tanah dapat disimpulkan bahwa tanah yang dipadatkan dengan metode modified nilai permeabilitasnya lebih kecil dibandingkan dengan nilai permeabilitas tanah yang dipadatkan dengan metode standar. DAFTAR PUSTAKA Adha, Idharmahadi,2008, PenuntunPraktikumMekanikaTanah. Bowles, J.E., 1989, Sifat-sifatFisisdanGeoteknisTanah. Erlangga. Jakarta. Das, Braja M., 1988, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) jilid 1. Erlangga. Jakarta. Das, Braja M., 1995, Mekanika Tanah 1. Erlangga. Jakarta. Terzaghi, K., dan Peck, R., 1987, Mekanika Tanah Dalam Praktek Rekayasa Jilid 1 (terjemahan). Erlangga. Jakarta. Bowles, J. E., 1991, Analisa dan Desain Pondasi, Edisi keempat Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Hardiyatmo, H. C., 2002, Teknik Pondasi 2, Edisi Kedua, Beta Offset, Yogyakarta. 379

Studi Perbandingan Uji Pemadatan Standar dan Uji Pemadatan Buktin, Ahmad Suhardi, Modified Zakaria, Priyo Terhadap Ofik Prtatomo, Pratomo, Taufik Nilai... Purwadi. Hadi Ali. 380 10