BERBUKA PUASA. Oleh Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilaaly Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Bagian Pertama dari Dua Tulisan 1/2

dokumen-dokumen yang mirip
BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan

Oleh: Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Bukti Cinta Kepada Nabi

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Umur Untuk Amal Shaleh

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

BATASAN TAAT KEPADA ORANG TUA Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesu

Mari Bershalawat Rabu, 07 April 04

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Puasa sesuai Al Qur'an dan Hadist

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

Renungan Pergantian Tahun

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

RISALAH DOA. Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

Memahami Takdir Secara Adil

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Keistimewaan Hari Jumat

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Bismillahirrahmanirrahim

Berkawan dengan Orang Shalih

Mendidik Anak dengan Tauhid

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Fidyah. "Dan orang-orang yang tidak mampu berpuasa hendaknya membayar fidyah, dengan memberi makanan seorang miskin." (Al Baqarah : 184)

E١١٧ J١٠٩ W F : :

: : :

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa

E٤٢ J٣٣ W F : :

Asas Kebangkitan Dunia Islam

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

Agar Nabi Muhammad Mencintai Kita

Tafsir Surat Al-Kautsar

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Kemuliaan Seorang Hamba Terletak Pada Ibadahnya

Salman Alfarisy, Lc.* Sekretaris Asia Pacific Community for Palestine

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Surat Untuk Kaum Muslimin

Petunjuk Nabi Dalam Menyebarkan Berita

"Sesungguhnya kamu (Muhammad) akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)" (Az Zumar : 30)

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Dunia Yang Membuat Lupa Mati

Ramadhan dan Taubat Kepada Allah

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Ulama berselisih pendapat tentang hukum berdoa bagi kaum muslimin ketika khotbah kedua.

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Jangan Kau Tunda Apalagi Sampai Kau Tinggalkan Shalat

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

Iman Itu Naik dan Turun

3 Wasiat Agung Rasulullah

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat

Beberapa Manfaat dan Keutamaan Istighfar

Indahnya Mengikuti Sunnah

Suap Mengundang Laknat

Bersama Orang Tua Menuju Surga

Kehidupan Seorang Pembelajar

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Interaksi dengan Al Qur'an

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

DIANTARA AMALAN UNTUK MEMAKMURKAN RAMADHAN

Agar Pohon Keimanan Tumbuh dan Berbuah

Motivasi Agar Istiqomah

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Menggapai Kejayaan Islam

Hukum Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Perdamaian Itu Lebih Baik

Metode Bijak Memperbaiki Aib

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari

Perbandingan Kenikmatan Surga dan Kenikmatan Dunia

Mengimani Kehendak Allah

!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@* "/ 4!

Motivasi Untuk Bertaubat

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Transkripsi:

[1]. Kapan Orang Yang Puasa Berbuka? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. BERBUKA PUASA Oleh Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilaaly Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid Bagian Pertama dari Dua Tulisan 1/2 "Artinya : Kemudian sempurnakanlah puasa hingga malam" [Al-Baqarah : 187] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menafsirkan dengan datangnya malam dan perginya siang serta sembunyinya bundaran matahari. Kami telah membawakan (penjelasan ini pada pembasahan yang telah lalu,-ed) agar menjadi tenang hati seorang muslim yang mengikuti sunnatul huda. Wahai hamba Allah, inilah perkataan-perkataan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ada di hadapanmu dapatlah engkau membacanya, dan keadaannya yang sudah jelas dan telah engkau ketahui, serta perbuatan para sahabatnya, Radhiyallahu 'anhum telah kau lihat, mereka telah mengikuti apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Syaikh Abdur Razaq telah meriwayatkan dalam Mushannaf 7591 dengan sanad yang dishahihkan oleh Al-Hafidz dalam Fathul Bari 4/199 dan al-haitsami dalam Majma' Zawaid 3/154 dari Amr bin Maimun Al Audi. "Para sahabat Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang-orang yang paling bersegera dalam berbuka dan paling akhir dalam sahur" [2]. Menyegerakan Berbuka Wahai saudaraku seiman, wajib atasmu berbuka ketika matahari telah terbenam, janganlah dihiraukan oleh rona merah yang masih terlihat di ufuk, dengan ini berarti engkau telah mengikuti sunnah Rasuullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan menyelisihi Yahudi dan Nasrani, karena mereka mengakhirkan berbuka. Pengakhiran mereka itu sampai pada waktu tertentu yakni hingga terbitnya bintang. Maka dengan mengikuti jalan dan manhaj Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berarti engkau menampakkan syiarsyiar agama, memperkokoh petunjuk yang kita jalani, yang kita harapkan jin dan manusia berkumpul diatasnya. Hal-hal tersebut dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pada pargraf-paragraf yang akan datang. [a]. Menyegerakan Buka Berarti Menghasilkan Kebaikan. Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan bebuka" [Hadits Riwayat Bukhari 4/173 dan Muslim 1093] [b]. Menyegerakan Berbuka Adalah Sunnah Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam

Jika umat Islamiyah menyegerakan berbuka berarti mereka tetap di atas sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan manhaj Salafus Shalih, dengan izin Allah mereka tidak akan tersesat selama "berpegang dengan Rasul mereka (dan) menolak semua yang merubah sunnah". Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Umatku akan senantiasa dalam sunnahku selama mereka tidak menunggu bintang ketika berbuka (puasa)" [1]. [c]. Menyegerakan Buka Berarti Menyelisihi Yahudi dan Nashrani Tatkala manusia senantiasa berada di atas kebaikan dikarenakan mengikuti manhaj Rasul mereka, memelihara sunnahnya, karena sesungguhnya Islam (senantiasa) tetap tampak dan menang, tidak akan memudharatkan orang yang menyelisihinya, ketika itu umat Islam akan menjadi singa pemberani di lautan kegelapan, tauladan yang baik untuk diikuti, karena mereka tidak menjadi pengekor orang Timur dan Barat, (yaitu) pengikut semua yang berteriak, dan condong bersama angin kemana saja angin bertiup. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Agama ini akan senantiasa menang selama manusia menyegerakan berbuka [2], karena orang-orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkannya" [Hadits Riwayat Abu Dawud 2/305, Ibnu Hibban 223, sanadnya Hasan] Kami katakan : Hadits-hadits di atas mempunyai banyak faedah dan catatan-catatan penting, sebagai berikut. Kemenangan agama ini dan berkibarnya bendera akan tercapai dengan syarat menyelisihi orang-orang sebelum kita dari kalangan Ahlul Kitab, ini sebagai penjelasan bagi umat Islam, bahwa mereka akan mendapatkan kebaikan yang banyak, jika membedakan diri dan tidak condong ke Barat ataupun ke Timur, menolak untuk mengekor Kremlin atau mencari makan di Gedung Putih -mudah-mudahan Allah merobohkannya-, jika umat ini berbuat demikian mereka akan menjadi perhiasan diantara umat manusia, jadi pusat perhatian, disenangi oleh semua hati. Hal ini tidak akan terwujud, kecuali dengan kembali kepada Islam, berpegang dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam masalah Aqidah dan Manhaj. Berpegang dengan Islam baik secara global maupun rinci, berdasarkan firman Allah : "Artinya : Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu dalam Islam secara kaffah" [Al- Baqarah : 208] Atas dasar inilah, maka ada yang membagi Islam menjadi inti dan kulit, (ini adalah pembagian) bid'ah jahiliyah modern yang bertujuan mengotori fikrah kaum muslimin dan memasukkan mereka ke dalam lingkaran kekhawatiran. (Hal ini) tidak ada asalnya dalam agama Allah, bahkan akhirnya akan merembet kepada perbuatan orangorang yang dimurkai Allah, (yaitu) mereka yang mengimani sebagian kitab dan mendustakan sebagian yang lainnya ; Kita diperintah untuk menyelisihi mereka secara global maupun terperinci, dan sungguh! kita mengetahui buah dari menyelisihi Yahudi dan Nasrani adalah tetap (tegak)nya agama lahir dan batin.

Dakwah ke jalan Allah dan memberi peringatan kepada mukminin tidak akan terputus, perkara-perkara baru yang menimpa umat Islam tidak menyebabkan kita memilah syiarsyiar Allah, jangan sampai kita mengatakan seperti perkataan kebanyak mereka : "Ini perkara-perkara kecil, furu'. khilafiyah dan hawasyiyah, kita wajib meninggalkannya, kita pusatkan kesungguhan kita untuk perkara besar yang memecah belah shaf kita dan mencerai beraikan barisan kita. Perhatikan wahai kaum muslimin, da'i ke jalan Allah di atas basyirah, engkau telah tahu dari hadits-hadits yang mulia bahwa jayanya agama ini bergantung pada disegerakannya berbuka puasa yang dilakukan tatkala lingkaran matahari telah terbenam, Maka bertaqwalah kepada Allah (wahai) setiap orang yang menyangka berbuka ketika terbenamnya matahari adalah fitnah, dan seruan untuk menghidupkan sunnah ini adalah dakwah yang sesat dan bodoh, menjauhkan umat Islam dari agamanya atau menyangka (hal tersebut) sebagai dakwah yang tidak ada nilainya, (yang) tidak mungkin seluruh muslimin berdiri di atasnya, karena hal itu adalah perkara furu', khilafiyah atau masalah kulit!! Walaa haula walaa quwwata illa billah. [d]. Berbuka Sebelum Shalat Maghrib Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka sebelum shalat Maghrib[3] karena menyegerakan berbuka termasuk akhlaknya para nabi. Dari Abu Darda' Radhiyallahu 'anhu. "Tiga perkara yang merupakan akhlak para nabi : menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan di atas tangan kiri dalam shalat" [4] [Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh Syaikh Salim bin Ied Al- Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata] Foote Note. [1]. Hadits Riwayat Ibnu Hibban (891) dengan sanad Shahih, asalnya -telah lewat dalam shahihain- Kami katakan : Syia'h Rafidhoh telah mencocoki Yahudi dan Nasrani dalam mengakhirkan buka hingga terbitnya bintang. Mudah-mudahan Allah melindungi kita semua dari kesesatan. [2]. Hal ini bukan berarti, jika manusia telah terlena dengan dunianya hingga mereka mengakhirkan buka mengikuti Yahudi dan Nasrani, kemudian agama ini menjadi kalah, tidak demikian keadaannya, Islam senantiasa akan menang kapanpun juga, dan dimanapun tempatnya. Wallahu a'lam, -ed [3]. Hadits Riwayat Ahmad (3/164), Abu Dawud (2356) dari Anas dengan sanad Hasan. [4]. Hadits Riwayat Thabrani dalam Al-Kabir sebagaimana dalam Al-Majma (2/105) dia berkata : "... marfu' dan mauquf shahih adapaun yang marfu' ada perawi yang tidak aku ketahui biografinya". Aku katakan Mauquf -sebagaimana telah jelas- mempunyai hukum marfu' Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1120&bagian=0

[3]. Berbuka Dengan Apa? BERBUKA PUASA Bagian Terkahir dari Dua Tulisan 2/2 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka dengan korma, kalau tidak ada korma dengan air, ini termasuk kesempurnaan kasih sayang dan semangatnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam (untuk kebaikan) umatnya dan dalam menasehati mereka. Allah berfirman.s "Artinya : Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan olehmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin" [At-Taubah : 128] Karena memberikan ke tubuh yang kosong sesuatu yang manis, lebih membangkitkan selera dan bermanfaat bagi badan, terutama badan yang sehat, dia akan menjadi kuat dengannya (korma). Adapun air, karena badan ketika dibawa puasa menjadi kering, jika didinginkan dengan air akan sempurna manfaatnya dengan makanan. Ketahuilah wahai hamba yang taat, sesungguhnya korma mengandung berkah dan kekhususan -demikian pula air- dalam pengaruhnya terhadap hati dan mensucikannya, tidak ada yang mengetahuinya kecuali orang yang berittiba'. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu (ia berkata) : "Artinya : Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka dengan korma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan korma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air"[5] [4]. Yang Diucapkan Ketika Berbuka Ketahuilah wahai saudaraku yang berpuasa - mudah-mudahan Allah memberi taufiq kepada kita untuk mengikuti sunnah Nabi-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallamsesungguhnya engkau punya do'a yang dikabulkan, maka manfaatkanlah, berdo'alah kepada Allah dalam keadaan engkau yakin akan dikabulkan, -ketahuilah sesungguhnya Allah tidak mengabulkan do'a dari hati yang lalai-. Berdo'alah kepada-nya dengan apa yang kamu mau dari berbagai macam do'a yang baik, mudah-mudahan engkau bisa mengambil kebaikan di dunia dan akhirat. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Tiga do'a yang dikabulkan : do'anya orang yang berpuasa, do'anya orang yang terdhalimi dan do'anya musafir" [6] Do'a yang tidak tertolak ini adalah ketika waktu engkau berbuka berdasarkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Tiga orang yang tidak akan ditolak do'anya : orang yang puasa ketika berbuka, Imam yang adil dan do'anya orang yang didhalimi" [7] Dari Abdullah bin Amr bin Al 'Ash, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Sesungguhnya orang yang puasa ketika berbuka memeliki doa yang tidak akan ditolak" [8] Do'a yang paling afdhal adalah do'a ma'tsur dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau jika berbuka mengucapkan.

Dzahaba al-dhoma'u wabtali al-'uruuqu watsabbati al-ajru insya Allah "Artinya : Telah hilang dahaga dan telah basah urat-urat, dan telah ditetapkan pahala Insya Allah" [9] [5]. Memberi Makan Orang Yang Puasa Bersemangatlan wahai saudaraku -mudah-mudahan Allah memberkatimu dan memberi taufik kepadamu untuk mengamalkan kebajikan dan taqwa- untuk memberi makan orang yang puasa karena pahalanya besar dan kebaikannya banyak. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Barangsiapa yang memberi buka orang yang puasa akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun" [10] Orang yang puasa harus memenuhi undangan (makan) saudaranya, karena barangsiapa yang tidak menghadiri undangan berarti telah durhaka kepada Abul Qasim Shallallahu 'alaihi wa sallam, dia harus berkeyakinan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan sedikitpun amal kebaikannya, tidak akan dikurangi pahalanya sedikitpun. Orang yang diundang disunnahkan mendo'akan pengundangnya setelah selesai makan dengan do'a-do'a dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. "Artinya : Telah makan makanan kalian orang-orang bajik, dan para malaikat bershalawat (mendo'akan kebaikan) atas kalian, orang-orang yang berpuasa telah berbuka di sisi kalian" [11] "Artinya : Ya Allah, berilah makan orang yang memberiku makan berilah minum orang yang memberiku minum" [Hadits Riwayat Muslim 2055 dari Miqdad] "Artinya : Ya Allah, ampunilah mereka dan rahmatilah, berilah barakah pada seluruh rizki yang Engkau berikan" [Hadits Riwayat Muslim 2042 dari Abdullah bin Busrin] [Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh Syaikh Salim bin Ied Al- Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata] Foote Note. [5]. Hadits Riwayat Ahmad (3/163), Abu Dawud (2/306), Ibnu Khuzaimah (3/277,278), Tirmidzi 93/70) dengan dua jalan dari Anas, sanadnya shahih [6]. Hadits Riwayat Uqaili dalam Ad-Dhu'afa' (1/72), Abu Muslim Al-Kajji dalam Juz-nya, dan dari jalan Ibnu Masi dalam Juzul Anshari { } sanadnya hasan kalau tidak ada 'an-'annah Yahya bin Abi Katsir, hadits ini punya syahid yaitu hadits selanjutnya. [7]. Hadits Riwayat Tirmidzi (2528), Ibnu Majah (1752), Ibnu Hibban (2407) ada jahalah

Abu Mudillah. [8]. Hadits Riwayat Ibnu Majah (1/557), Hakim (1/422), Ibnu Sunni (128), Thayalisi (299) dari dua jalan Al-Bushiri berkata : (2/81) ini sanad yang shahih, perawi-perawinya tsiqat. [9]. Hadits Riwayat Abu Dawud 92/306), Baihaqi (4/239), Al-Hakim (1/422) Ibnu Sunni (128), Nasaai dalam 'Amalul Yaum (296), Daruquthni (2/185) dia berkata : "sanadnya hasan". Aku katakan : memang seperti ucapannya. [10]. Hadits Riwayat Ahmad (4/144,115,116,5/192) Tirmidzi (804), ibnu Majah (1746), Ibnu Hibban (895), dishahihkan oleh Tirmidzi. [11]. Hadits Riwayat Abi Syaibah (3/100), Ahmad (3/118), Nasa'i dalam 'Amalul Yaum" (268), Ibnu Sunni (129), Abdur Razak (4/311) dari berbagai jalan darinya, sandnya shahih Peringatan. Apa yang ditambahkan oleh sebagian orang tentang hadits ini : "Allah menyebutkan di majlis-nya" adalah tidak ada asalnya. Perhatikan!! Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1121&bagian=0 edt-eldi-