Pemerintah Desa, X X X menampung sampah organik. Pemerintah Desa, Bappedal Kota/Prop, Pemerintah Desa, Bappedal Kota/Prop,

dokumen-dokumen yang mirip
I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai

1. Perbaikan Sanitasi Pesisir Pantai dan Pemukiman Tujuan

Lembaga Pelaksana. Dinas Pariwisata Prop/Kota, DKP Prop/Kota, Dusun Seri Desa Urimesseng CCDP-IFAD

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN MAWALI KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG

DOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA SOMBOKORO

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Strategi 3: Mencegah erosi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan banjir di wilayah pemukiman penduduk Mengurangi Dampak Erosi Daratan/Lahan Pertanian

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PAUDEAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG

PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia. Hutan

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PINTU KOTA KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN MOTTO KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 09/PRT/M/2010 Tentang PEDOMAN PENGAMANAN PANTAI MENTERI PEKERJAAN UMUM,

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan

- 3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

I. PENDAHULUAN. negara Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.33/MEN/2002 TENTANG ZONASI WILAYAH PESISIR DAN LAUT UNTUK KEGIATAN PENGUSAHAAN PASIR LAUT

Melestarikan habitat pesisir saat ini, untuk keuntungan di esok hari

DOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA YOPMEOS

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2015 TENTANG PENGAMANAN PANTAI

10. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan daerah.

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

a. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan kabupaten.

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CC. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

2 menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Rawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 t

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DAN DRAINASE

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

5.1. Analisis mengenai Komponen-komponen Utama dalam Pembangunan Wilayah Pesisir

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I. PENDAHULUAN. sebagai sebuah pulau yang mungil, cantik dan penuh pesona. Namun demikian, perlu

Terlaksananya kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan. Terlaksananya penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 14 TAHUN 2006

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

JAKARTA (22/5/2015)

BUPATI BANGKA TENGAH

DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL USUL

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA

TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2004 TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SUBSTANSI DALAM PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 1. 2.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR BIDANG KELOMPOK KEGIATAN APBD DESA

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN ATAU PERUSAKAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan untuk meningkatkan

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

TINJAUAN PUSTAKA Ruang dan Penataan Ruang

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pengolahan Air Limbah Usaha Skala Kecil Bidang Sanitasi dan Perlindungan Daerah Hulu Sumber Air Irigasi Bidang Irigasi; Mengingat : 1.

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,

Transkripsi:

1. Perbaikan Sanitasi Pesisir Pantai dan Pemukiman 1. Memecah permasalahan pencemaran sepanjang pesisir pantai dimana menerima sampah kiriman dalam jumlah yang besar 2. Melestarikan kondisi ekosistem pesisir untuk meningkatkan pendapatan nelayan setempat. 3. Menciptakan lingkungan pesisir dan pemukiman yang sehat dan bersih, dan bebas wabah penyakit. Lembaga Pelaksana Pembuatan lubang/sumur untuk Pemerintah Desa, X X X menampung sampah organik. Bappedal Kota/Prop, 1. Membuat program sumur resapan sampah di tiap Dinas Kebersihan & terpadu dengan rumah penduduk Pertamanan,, Pemerintah Desa NGO dalam menangani Semua komponen masyarakat Pemerintah Desa, X X X sampah dan terlibat aktif untuk Pelaksanaan Bappedal Kota/Prop, kebersihan pembersihan lingkungan setiap Dinas Kebersihan dan lingkungan. minggu melalui Sabtu Bersih di Pertamanan lokasi pemukiman, pesisir dan, NGO lingkungan sekitar. 2. Membangun centra pengolahan sampah plastik berbasis masyarakat pesisir Pengadaan dan operasionalisasi instalasi pengelolaan sampah padat. Pemerintah Desa, Bappedal Kota/Prop, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, NGO 2

1. Perbaikan Sanitasi Pesisir Pantai dan Pemukiman 1. Memecah permasalahan pencemaran sepanjang pesisir pantai dimana menerima sampah kiriman dalam jumlah yang besar 2. Melestarikan kondisi ekosistem pesisir untuk meningkatkan pendapatan nelayan setempat. 3. Menciptakan lingkungan pesisir dan pemukiman yang sehat dan bersih, dan bebas wabah penyakit. Lembaga Pelaksana Pelatihan untuk operasionalisasi instalasi pencacahan sampah plastik Pelatihan pengolahan sampah organik yang dapat dijadikan pupuk. Pemerintah Desa, Bappedal Kota/Prop, Dinas Kebersihan dan Pertamanan,, NGO Pemerintah Desa, Bappedal Kota/Prop, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, NGO Implementasi Bank sampah untuk didaerah pemukiman daerah pesisir, untuk sampah plastik dan kaleng Pemerintah Desa, Bappedal Kota/Prop, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, NGO Halaman 3

1. Perbaikan Sanitasi Pesisir Pantai dan Pemukiman 1. Memecah permasalahan pencemaran sepanjang pesisir pantai dimana menerima sampah kiriman dalam jumlah yang besar 2. Melestarikan kondisi ekosistem pesisir untuk meningkatkan pendapatan nelayan setempat. 3. Menciptakan lingkungan pesisir dan pemukiman yang sehat dan bersih, dan bebas wabah penyakit. Lembaga Pelaksana Organisasi pelaksana (terdiri dari Negeri, Kewang, Dinas Kewang dan Pokmas PSDA) Kebersihan dan secara aktif melakukan Pertamanan pengelolaan sampah plastik pada instalasi yang sudah dibangun. 3. Memperkuat Melakukan penyuluhan kesehatan Dinas Kesehatan, NGO, kesadaran dan dan kebersihan di sekolah oleh pemerintah negeri kepedulian guru-guru dan wadah-wadah masyarakat akan pelayanan Gerejawi oleh pentingnya pemimpin umat kebersihan lingkungan Melakukan penyuluhan kesehatan Dinas Kesehatan, NGO, oleh petugas kesehatan dari pemerintah negeri kecamatan, petugas kesehatan satu kali sebulan dengan thema Halaman 4

1. Perbaikan Sanitasi Pesisir Pantai dan Pemukiman 1. Memecah permasalahan pencemaran sepanjang pesisir pantai dimana menerima sampah kiriman dalam jumlah yang besar 2. Melestarikan kondisi ekosistem pesisir untuk meningkatkan pendapatan nelayan setempat. 3. Menciptakan lingkungan pesisir dan pemukiman yang sehat dan bersih, dan bebas wabah penyakit. Lembaga Pelaksana cuci tangan bersih, pemanfaatan MCK secara tepat, dan pengelolaan sampah padat dan limbah cair. Pengadaan saluran penampungan Pemerintah Negeri, 4. Pengadaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan dari buangan limbah dan pengairan air limbah menghindari pencemaran tanah dan aliran air limbah yang berdekatan dengan pemukiman Pembuatan lubang/sumur resapan atau instalasi buangan limbah Dinas kebersihan dan Pertamanan Kota Pemerintah Negeri, Dinas kebersihan Pertamanan Halaman 5

2. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam. Lembaga Pelaksana 2016 2017 2018 2019 2020 Sumber Angggaran Prop/Kota, DKP 1. Penataan Inventarisasi penggunaan kawasan, Prop/Kota, pemanfaatan perencanaan dan kesepakatan desa untuk Pemerintah Negeri X kawasan pantai pembagian kawasan pantai untuk multiguna Diving club 2. Membuat zonasi pemanfaatan pesisir dan DPL Desa Membuat peta zonasi pesisir desa meliputi Kawasan pendaratan Ikan Kawasan pemanfaatan bersama masyarakat seperti daerah penangkapan, penempatan bagan Dinas Pariwisata Prop/Kota, DKP Prop/Kota, Pemerintah Negeri X Kawasan tertutup Halaman 6

2. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam. Lembaga Pelaksana 2016 2017 2018 2019 2020 Sumber Angggaran Menentukan lokasi daerah perlindungan laut termasuk zona inti dan zona penyangga melalui musyawarah di tiap desa. Pemerintah Negeri 3. Menetapkan Membangun kesepakatan dengan desa tetangga untuk DPL kecamatan (Daerah Pemerintah Kecamatan, DKP daerah Perlindungan Laut). perlindungan laut (DPL) Kecamatan Penetapan Kesepakatan untuk Tata Guna Pemanfaatan Laut Kecamatan (TGPLK) Meletakkan tanda batas dan implementasi DPL Pengukuhan tugas pengelola DPL kepada Kota/Prop Pattimura X Pokmas PSDA/Kewang/yang berwajib di NGO tingkat kecamatan Mengadakan forum konsultasi dan sosialisasi pengelolaan kawasan DPL di tingkat Halaman 7

2. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam. Lembaga Pelaksana 2016 2017 2018 2019 2020 Sumber Angggaran kecamatan Penetapan Peraturan Kecamatan untuk pengelolaan DPL Promosi penanaman vegetasi pantai dan reboisasi kawasan mangrove Pembibitan vegetasi pantai yang sudah 4. Penamanan dan reboisasi pantai beradaptasi seperti bitanggur, ketapang, dan nypah dan bakau untuk menjaga kestabilan pantai Penanaman vegetasi secara rutin oleh Pokmas Pokmas, Kewang, Saniri, dan Pemerintah Negeri X X X PSDA Melakukan pengawasan secara ketat dan terhadap pengrusakan kawasan reboisasi. Halaman 8

2. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam. Lembaga Pelaksana 2016 2017 2018 2019 2020 Sumber Angggaran Pengadaan rumah ikan di beberapa spot 5. Rehabilitasi kawasan terumbu karang untuk memfasilitasi aktifitas perikanan dan wisata mancing. Penetapan dan pengadaan tempat membuang jangkar yang tetap (tambat Pemerintah Negeri X X X labuh) di beberapa spot strategis 6. Pengawasan dan monitoring kawasan Kegiatan pengawasan rutin Membentuk satuan tugas untuk pengawasan terhadap pelanggaran peraturan di kawasan hutan pantai dan Pemerintah Negeri Pemerintah Kecamatan X X X terumbu karang dan kawasan DPL 7. Penguatan Membuat aturan pemanfaatan di zona-zona Pemerintah Negeri Hukum yang sudah ditentukan disesuaikan dengan peraturan negeri yang telah dibuat Seilale Pemerintah X X X Halaman 9

2. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam. Lembaga Pelaksana 2016 2017 2018 2019 2020 Sumber Angggaran Kecamatan Nusaniwe, Melakukan pelatihan monitoring terumbu karang secara partisipatif dengan teknik manta tow. Melakukan monitoring terumbu karang (manta tow) dan monitoring pertambahan jumlah ikan satu kali setiap enam bulan. Menegakkan peraturan pelestarian terumbu karang dan vegetasi pantai Pemerintah NGO Pemerintah NGO, NGO Pemerintah Desa X X X Halaman 10

2. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam. Lembaga Pelaksana 2016 2017 2018 2019 2020 Sumber Angggaran Satuan tugas ini dapat dibentuk secara terpadu dengan pengawasan perburuan satwa langka dan pengawasan hutan Draft Peraturan Negeri untuk Pengelolaan kawasan pesisir dan sumberdaya alam Penetapan Perneg (Peraturan Negeri/Desa) untuk pengelolaan sumberdaya pesisir Bagian Hukum Kota BKSDA Pemerintah NGO Bagian Hukum Kota Bagian Hukum Kota Pemerintah, NGO Halaman 11

3. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir melalui usaha dibidang perikanan : 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir terutama nelayan dan papalele melalui update teknologi dan peningkatan ketrampilan 2. Pengembangan usaha alternative yang memberikan nilai tambah 3. Pengadaan bantuan sarana dan peralatan penunjang usaha yang tidak merusak/memberi tekanan terhadap ekosistem pesisir dan sumberdaya ikan. 4. Memfasilitasi akses permodalan dan pemasaran Lembaga Pelaksana 1. Perbaikan unit penangkapan Pengadaan alat tangkap tonda Pengadaan alat tangkap katinting Meningkatkan kapasitas usaha dengan perbaikan teknologi, ketrampilan, permodalan dan pasar 2. Pelatihan teknis penangkapan dengan peralatan yang modern 3. Penyuluhan kepada Pokmas 4. Pelatihan pemasaran 5. Pelatihan pengolahan ikan Halaman 12

3. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir melalui usaha dibidang perikanan : 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir terutama nelayan dan papalele melalui update teknologi dan peningkatan ketrampilan 2. Pengembangan usaha alternative yang memberikan nilai tambah 3. Pengadaan bantuan sarana dan peralatan penunjang usaha yang tidak merusak/memberi tekanan terhadap ekosistem pesisir dan sumberdaya ikan. 4. Memfasilitasi akses permodalan dan pemasaran Lembaga Pelaksana 6. Pelatihan pascapanen limbah ikan 7. Pelatihan pengolahan abon, bakso dan product turunan lainnya Mengembangkan mata pencaharian altenatif yang memberikan nilai tambah 1. Mengembangkan pengolahan ikan asap cair dan product ikan lainnya 2. Mengembangkan technology pengolahan limbah ikan Halaman 13

3. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir melalui usaha dibidang perikanan : 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir terutama nelayan dan papalele melalui update teknologi dan peningkatan ketrampilan 2. Pengembangan usaha alternative yang memberikan nilai tambah 3. Pengadaan bantuan sarana dan peralatan penunjang usaha yang tidak merusak/memberi tekanan terhadap ekosistem pesisir dan sumberdaya ikan. 4. Memfasilitasi akses permodalan dan pemasaran Lembaga Pelaksana 3. Mengembangkan pengolahan abon, bakso dan lainnya Halaman 14

4. Peningkatan Sumberdaya Manusia : 1. Memberikan pendidikan yang layak bagi anak usia sekolah. 2. Meningkatkan fungsi sarana pendidikan di desa 3. Menjamin pelayanan pendidikan secara tetap oleh tenaga pendidik 4. Mempromosikan pendidikan lingkungan di berbagai jenjang pendidikan (formal dan non formal) Lembaga Pelaksana 1. Memperbaiki gedung sekolah yang rusak 2. Penambahan perlengkapan alat- Dinas Memperbaiki dan menambah sarana pendidikan alat belajar-mengajar (meja, kursi, papan tulis, dll.). 3. Pengadaan perpustakaan Pendidikan Kota Ambon Bappekot sekolah. 1. Mengajukan permohonan Dinas Menambah kegiatan pelayanan penambahan tenaga guru Pendidikan pendidikan bagi anak-anak melalui Dinas PDK Kota Ambon Kota Ambon sekolah. Bappekot 2. Mendorong Pemerintah Desa Pemerintah Halaman 15

4. Peningkatan Sumberdaya Manusia : 1. Memberikan pendidikan yang layak bagi anak usia sekolah. 2. Meningkatkan fungsi sarana pendidikan di desa 3. Menjamin pelayanan pendidikan secara tetap oleh tenaga pendidik 4. Mempromosikan pendidikan lingkungan di berbagai jenjang pendidikan (formal dan non formal) Lembaga Pelaksana untuk memotivasi guru-guru dan Desa masyarakat akan pentingnya pendidikan anak pada usia sekolah 3. Memulai program beasiswa dan program anak asuh melalui pemerintah. 4. Menginventarisasi anak putus sekolah dan siswa yang kurang mampu serta merekomendasikan mereka dalam program beasiswa dan program orang tua asuh. Halaman 16

4. Peningkatan Sumberdaya Manusia : 1. Memberikan pendidikan yang layak bagi anak usia sekolah. 2. Meningkatkan fungsi sarana pendidikan di desa 3. Menjamin pelayanan pendidikan secara tetap oleh tenaga pendidik 4. Mempromosikan pendidikan lingkungan di berbagai jenjang pendidikan (formal dan non formal) Lembaga Pelaksana 1. Pemerintah dan masyarakat memberi semangat dan Dinas Mendorong Pemerintah Desa untuk memotivasi guru-guru dan masyarakat akan pentingnya pendidikan anak pada usia sekolah. menjamin kesejahteraan guru yang ditempatkan di negeri Seilale 2. Melakukan penyuluhan bagi masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi anak. Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ambon, LSM, 1. Bidang studi Muatan Lokal Dinas Mengembangkan pendidikan Lingkungan di forum sekolah diperkaya dengan aspek sosiobudaya, lingkungan dan penanggulangan sampah pesisir Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ambon, Halaman 17

4. Peningkatan Sumberdaya Manusia : 1. Memberikan pendidikan yang layak bagi anak usia sekolah. 2. Meningkatkan fungsi sarana pendidikan di desa 3. Menjamin pelayanan pendidikan secara tetap oleh tenaga pendidik 4. Mempromosikan pendidikan lingkungan di berbagai jenjang pendidikan (formal dan non formal) Lembaga Pelaksana LSM, Dinas 2. Muatan lokal dimasukan dalam Pendidikan curriculum pelajaran sekolah dan untuk berbagai jenjang Kebudayaan APBN/APBD pendidikan Kota Ambon, LSM, Muatan pendidikan lingkungan menjadi salah Muatan pendidikan lingkungan Pengembangan pendidikan Jemaat GPM Hative Besar APBJ Halaman 18

4. Peningkatan Sumberdaya Manusia : 1. Memberikan pendidikan yang layak bagi anak usia sekolah. 2. Meningkatkan fungsi sarana pendidikan di desa 3. Menjamin pelayanan pendidikan secara tetap oleh tenaga pendidik 4. Mempromosikan pendidikan lingkungan di berbagai jenjang pendidikan (formal dan non formal) Lembaga Pelaksana bahan refleksi di mimbar lingkungan di jemaat dimasukan gerejawi sebagai salah satu issue pada Renstra Gereja Renstra Gereja tahun 2015-2020 Jemaat GPM APBJ merekomendasikan muatan Hative Besar pendidikan lingkungan untuk semua mimbar dan forum pendidikan dan kothbah Pelaksanaan muatan pendidikan Jemaat GPM APBJ lingkungan di mimbar unit, wadah pelayanan dewasa, anak dan Hative Besar pemuda, dan gereja Halaman 19

4. Peningkatan Sumberdaya Manusia : 1. Memberikan pendidikan yang layak bagi anak usia sekolah. 2. Meningkatkan fungsi sarana pendidikan di desa 3. Menjamin pelayanan pendidikan secara tetap oleh tenaga pendidik 4. Mempromosikan pendidikan lingkungan di berbagai jenjang pendidikan (formal dan non formal) Lembaga Pelaksana Gereja terlibat untuk aksi penyelamatan lingkungan sebagai implementasi dari pendidikan lingkungan. Jemaat GPM Hative Besar APBJ Halaman 20

5. Penanggulangan banjir dan bencana pesisir. Mencegah terjadinya erosi pantai lebih lanjut.. Melindungi lahan pemukiman penduduk disepanjang DAS dari banjir. Melindungi pantai dari abrasi dan dampak pukulan ombak Lembaga Pelaksana 1. Penahan bantaran sungai di Rehabilitasi daerah yang kena dan rawan banjir. lokasi 2. Pembangunan Talud jalan lokasi wisata 3. Pembangunan jalan setapak di Dinas PU Kota/Prop, Balai Sungai, Pemerintah Negeri lokasi Proteksi daerah berlabuh perahu nelayan Pembuatan tanggul pemecah ombak untuk lagun yang dipakai sebagai tempat berlabuh perahu nelayan di lokasi Dinas PU Kota/Prop, Balai Sungai, Pemerintah Negeri 1. Membuat aturan pelarangan Pemantauan kondisi pantai untuk pencegahan erosi pantai kegiatan penambangan pasir 2. Membuat aturan pelarangan penebangan vegetasi (pohon tumbuhan) di sepanjang Pemerintah Negeri, DKP Kota/Prop pantai Halaman 21

5. Penanggulangan banjir dan bencana pesisir. Mencegah terjadinya erosi pantai lebih lanjut.. Melindungi lahan pemukiman penduduk disepanjang DAS dari banjir. Melindungi pantai dari abrasi dan dampak pukulan ombak Lembaga Pelaksana 3. Pelatihan dan pemantauan erosi pantai secara partisipasif 4. Melakukan pengukuran dan pemantauan profil pantai oleh penduduk 5. Menyajikan hasil analisa data pengukuran dan memberikan rekomendasi untuk penanggulangan erosi. Menggalang kepedulian dan kesadaran masyarakat akan bahaya erosi pantai. 1. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat di tiap dusun. 2. Melakukan kampanye pelestarian hutan pantai dan tumbuhan pelindung pantai Pemerintah Negeri, DKP Kota/Prop, Dinas Kehutanan Kota/Prop Halaman 22

5. Penanggulangan banjir dan bencana pesisir. Mencegah terjadinya erosi pantai lebih lanjut.. Melindungi lahan pemukiman penduduk disepanjang DAS dari banjir. Melindungi pantai dari abrasi dan dampak pukulan ombak Lembaga Pelaksana serta terumbu karang. 3. Kewang darat melakukan fungsi control terhadap penebangan hutan 4. Menanam pohon sekitar mata air utama maupun mata air sekunder Halaman 23

6. Pengelolaan Air Bersih 1. Meningkatkan kesehatan penduduk melalui penyediaan sarana air bersih dan sumber air minum 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan sarana air bersih dan sumber air minum baik untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus 3. Mencegah wabah penyakit yang bersumber dari air minum. 4. Memperbaiki dan menyediakan sarana air bersih Lembaga Pelaksana Sumber angggaran Membuat usulan proyek air bersih lanjutan Konsultasi dengan Dinas PU, Pemerintah Bappekot Negeri Usulan pengadaan sarana air bersih dengan membuat bak penampung dan perluasan distribusi saluran/instalasi pipa Pemeliharaan dan perbaikan sarana Pemerintah Negeri Dinas PU yang ada dan sarana yang telah rusak Kota/Prop Pengadaan pompa air Pengadaaan bak dan pemeliharaan bak air Halaman 24

7. Penguatan kapasitas kelembagaan negeri 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 5. Meningkat peran kelembagaan negeri/desa dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 6. Perubahan sikap penduduk dalam memanfaatkan sumberdaya alam. 7. Keikutsertaan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan konservasi dan pemeliharaan lingkungan hidup 8. Tersosialisasi/kampanye dan pedidikan lingkungan untuk konservasi kawasan melalui lembaga lokal di desa Lembaga Pelaksana Sumber angggaran Penguatan Melakukan pelatihan pengelolaan DKP Kota/Prop, Kapasitas SDM sumberdaya pesisir secara, NGO, Mayarakat berkelanjutan Pemerintah Negeri Pesisir Kampanye penangkapan ikan DKP Kota/Prop, dengan bahan dan alat yang, NGO, diperbolehkan Pemerintah Negeri Melakukan diskusi kelompok DKP Kota/Prop, dengan pendekatan partisipatorif, NGO, Pemerintah Negeri Mediasi penyuluhan yang intensif dari berbagai instasi terkait DKP Kota/Prop,, NGO, Halaman 25

7. Penguatan kapasitas kelembagaan negeri 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 5. Meningkat peran kelembagaan negeri/desa dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 6. Perubahan sikap penduduk dalam memanfaatkan sumberdaya alam. 7. Keikutsertaan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan konservasi dan pemeliharaan lingkungan hidup 8. Tersosialisasi/kampanye dan pedidikan lingkungan untuk konservasi kawasan melalui lembaga lokal di desa Lembaga Pelaksana Sumber angggaran Pemerintah Negeri Penguatan Kelembagaan Negeri Menyelesaikan peraturan Negeri Pemerintah Negeri, X X tentang pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan Lembaga Hukum, NGO,, Melibatkan saniri dan kewang dalam pengelolaan sumberdaya perikanan Pemerintah Negeri, Lembaga Hukum, X X APBDes, NGO, dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. NGO,, Memperkuat peran kelompok Pemerintah Negeri, X X APBDes, NGO, Halaman 26

7. Penguatan kapasitas kelembagaan negeri 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 5. Meningkat peran kelembagaan negeri/desa dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 6. Perubahan sikap penduduk dalam memanfaatkan sumberdaya alam. 7. Keikutsertaan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan konservasi dan pemeliharaan lingkungan hidup 8. Tersosialisasi/kampanye dan pedidikan lingkungan untuk konservasi kawasan melalui lembaga lokal di desa Lembaga Pelaksana Sumber angggaran pengelolaan sumberdaya alam/konservasi Menyelesaikan peraturan Negeri tentang pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan Lembaga Hukum, NGO,, Pemerintah Negeri, Lembaga Hukum, NGO,, X X APBDes, NGO, Halaman 27