BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Jual Beli Bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Al-Mushlih, Fiqh Ekonomi Keuangan Islam, Darul Haq, Jakarta, 2004, hlm.90.

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN. Ruang lingkup didalam bermuamalat seperti jual beli (al-ba i wa alijarah),

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam merupakan sekumpulan atau undang-undang yang mengatur perilaku

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA. dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, untuk memenuhi kebutuhan

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial manusia tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, ia

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran Islam merupakan ajaran yang lengkap dan sempurna, sehingga. dalam masalah muamalah (hubungan antar makhluk) dibahas secara

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti saling. memenuhinya sendiri, sehingga memerlukan orang lain.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara satu manusia dengan manusia yang lain. Didalam

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan masyarakat yaitu apa yang disebut dengan muamalah. Keperluan hidup

Exchange) Surabaya perusahaan yang akan menjual saham atau Efeknya di

A. Analisis Terhadap Praktek Perubahan Harga Secara Sepihak dalam Jual Beli Rak Antara. Produsen dan Pedagang Pengecer di Jalan Dupak No. 91 Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB I PENDAHULUAN. Industri telah mengalami perkembangan pesat baik di kota-kota besar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

HILMAN FAJRI ( )

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. aslama yang berarti memelihara, selamat, sentosa, dan berarti pula berserah

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. jual beli dan mengharamkan riba.( QS-al Baqarah;275). Hai orang yang beriman!

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS MELALUI MODEL WARALABA SYARI AH DI LAUNDRY POLARIS SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang lain seperti: Wisata Edukasi Kampung Coklat, Candi. disekitar kita dengan plat nomor yang berbeda-beda.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB I PENDAHULUAN. Allah menjadikan masing-masing manusia untuk bermuamalah kepada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SALE AND LEASE BACK (BA I DAN IJA>RAH) DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA) DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan saling tolong menolong antara yang satu dengan yang lainnya. Sebagai

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi terhadap sesamanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu, diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tidak mampu untuk memenuhinya sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain. Seiring dengan berkembangnya ekonomi Islam atau ekonomi syariah di kalangan masyarakat, fiqh muamalah merupakan hal yang paling sering diperbincangkan oleh masyarakat. Persoalan yang sering menjadi bahan diskusi terkait dengan fiqh muamalah adalah apakah fiqh muamalah membahas masalah hukum ataukah membahas masalah ekonomi. Apalagi dalam istilah muamalah terkandung dua makna yaitu hukum dan ekonomi. Dari sisi hukum, muamalah membahas tentang ketentuan serta persyaratan yang harus dipenuhi dalam sebuah kegiatan ekonomi, sehingga kegiatan itu dapat dianggap sah atau tidak. Namun dari segi ekonomi, muamalah membahas tentang teknis transaksi dalam kegiatan ekonomi yang meliputi, produksi, konsumsi maupun distribusi. 1 Dalam bermuamalah, manusia telah diberi keleluasaan untuk menjalankannya. Namun, keleluasaan itu bukan berarti semua cara dapat 1 Yazid Afandi, Fiqh Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009), hal. 1 1

2 dikerjakan. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 29 yang berbunyi: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. Surat An-Nisa :29) 2 Salah satu bidang muamalah yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah jual beli. Jual beli merupakan kegiatan usaha untuk mencari rizki yang tidak lepas dari hubungan sosial untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam hidupnya. Tetapi dalam melakukan kegiatan jual beli juga harus menggunakan prinsip-prinsip Islam yaitu dengan memperhatikan rukun dan syarat jual beli yang sah menurut Islam. Dalam jual beli, Islam mensyaratkan batasan-batasan terkait dengan kejelasan objek yang akan diperjualbelikan, salah satunya yaitu barang yang diperjualbelikan hal. 47 2 Departemen Agama, Al-Qur an dan Terjemahannya,( Bandung: CV Diponegoro, 2005),

3 tidak bertentangan dengan syariat Islam dan memenuhi unsur halal. Halal dari segi substansinya maupun dari cara memperolehnya. 3 Jual beli diperbolehkan dalam Islam jika tidak melanggar aturan yang diterapkan oleh agama Islam. Sesuai dengan Al-Qur an pada surat Al- Baqarah 275, yang berbunyi: Artinya: Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (QS. Al-Baqarah. 275) 4 Nilai-nilai Islam tidak dapat dipisahkan dari bidang muamalah karena langsung menyangkut kehidupan yang bersifat duniawi. Nilai-nilai Islam dalam bidang muamalah dicerminkan dengan adanya hukum halal dan haram. 5 Jual beli akan menimbulkan banyak permasalahan jika tidak menggunakan prinsip-prinsip Islami. Dengan terus berkembangnya dunia modern seperti saat ini, jual beli telah mengalami perkembangan dan kemajuan, baik dari segi model, bentuk dan macam-macam objek atau benda yang diperjualbelikan, sehingga menimbulkan masalah jual beli yang semakin beragam. Seperti halnya adalah jual beli bunga yang digunakan untuk ritual keagamaan di Kawasan Wisata Makam Bung Karno. Di makam tersebut masih sering dijumpai acara ritual keagamaan atau yang lebih dikenal dalam bahasa masyarakat adalah ziarah makam. Dimana kegiatan ziarah tersebut 3 Muhammad, Aspek Hukum Dalam Muamalat, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hal. 93 4 Departemen Agama, Al-Qur an dan Terjemahannya, hal.122 5 Yusuf Qardhawi, Halal Haram Dalam Islam, terj. Mu ammal Hamidy (Solo: PT. Era Adicitra Intermedia, 2011) hal. 31

4 menggunakan bermacam-macam bunga yang dibeli dari pedagang yang berada di pelataran makam. Dari kegiatan jual beli bunga tersebut tentunya berdampak positif dari segi ekonomi. Tetapi di sisi lain, adanya jual beli bunga tersebut berimplikasi terhadap masalah hukum. Ketidakjelasan hukum serta sistem jual beli yang digunakan untuk melakukan jual beli terhadap objek yang dimanfaatkan untuk ritual tersebut menjadikan hal yang menarik untuk diteliti. Pada jual beli bunga, mengandung unsur kemaksiatan dan dosa terhadap objek yang akan diperjualbelikan. Karena peziarah makam juga bukan hanya orang islam. Banyak juga para peziarah nonmuslim yang berkunjung ke makam tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, Kawasan Wisata Makam Bung Karno merupakan tempat yang sesuai dengan fokus penelitian, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai hal itu di Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar. Penelitian ini diberi judul Tinjauan Fiqh Muamalah terhadap Jual Beli Bunga Mawar untuk Ritual Keagamaan (Studi Kasus di Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar ). B. Fokus Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang berfokus pada: 1. Bagaimana sistem jual beli bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar? 2. Bagaimana sistem jual beli bunga untuk ritual keagamaan di Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar ditinjau dari fiqh muamalah?

5 C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang telah diajukan dalam penelitian ini. Jadi, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui akad jual beli bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar. 2. Untuk mengetahui sistem jual beli bunga untuk ritual keagamaan di Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar ditinjau dari fiqh muamalah. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menjadi ilmu serta tambahan wawasan pengetahuan, dan sebagai tolok ukur dari wacana keilmuan yang selama ini penulis terima dan pelajari dari institusi pendidikan tempat penulis belajar. 2. Bagi keilmuan hukum ekonomi islam Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah kontribusi dalam rangka memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan transaksi yang berkaitan dengan fiqh muamalah.

6 3. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini masih bersifat umum. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya, dapat meneliti lebih khusus terhadap pendistribusian jual beli bunga. E. Batasan Masalah Agar permasalahan penelitian dalam penulisan skripsi ini tidak meluas, maka penulis memfokuskan dan membatasi masalah pada sistem jual beli bunga untuk ritual keagamaan hanya yang berada di Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar pada tahun 2016. F. Penegasan Istilah Agar terdapat persamaan persepsi terhadap maksud judul skripsi ini yaitu Tinjauan Fiqih Muamalah Terhadap Jual Beli Bunga Untuk Ritual Keagamaan (Studi Kasus di Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar), maka perlu kiranya peneliti memberikan penegasan istilah sebagai berikut: 1. Konseptual a. Fiqh Muamalah Pengertian fiqh muamalah tersusun dari dua kata, yaitu kata fiqh dan muamalah. Arti kata fiqh secara etimologi (bahasa) adalah al-fahm (paham). Menurut terminologi, pada awalnya pengertian fiqh adalah mencakup seluruh ajaran agama, baik dalam bidang akidah, akhlak

7 ataupun ibadah. Namun dalam perkembangan selanjutnya pengertian fiqh mengalami spesifikasi dan menjadi bagian dari syariah Islamiyyah. Sedangkan pengertian muamalah secara etimologi berasal dari bentuk masdar amala ( aamala-yu aamilu-mu aamalatan) yang berwazan (faa ala-yufaa ilu-mufaa alatan) yang artinya saling bertindak, saling beramal. 6 Jadi fiqh muamalah adalah aturan-aturan Allah yang mengatur tentang hubungan manusia dengan manusia lain dalam hal harta benda. b. Jual Beli Jual beli atau perdagangan secara bahasa berarti al mubadalah (saling menukar). Qomarul Huda dalam bukunya fiqh muamalah mendefinisikan jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda (barang) yang mempunyai nilai, atas dasar kerelaan (kesepakatan) antara dua belah pihak sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang dibenarkan oleh syara. 7 Jadi, jual beli adalah kegiatan tukar menukar barang yang didasari pada kerelaan oleh kedua belah pihak yang sesuai dengan syara. 6 Qomarul Huda, Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Teras, 2011) hal.1-3 7 Ibid, hal. 52

8 c. Bunga Pengertian bunga adalah bagian tumbuhan yang menempel pada ranting dan merupakan hasil buah (warnanya elok berwarna warni mengeluarkan aroma). 8 d. Ritual Keagamaan Ritual adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan ritus, dilaksanakan terutama untuk tujuan simbolis. 9 Ritual dilaksanakan berdasarkan suatu agama atau bisa juga berdasarkan tradisi dari suatu komunitas tertentu. Kegiatan-kegiatan dalam ritual biasanya sudah diatur dan ditentukan, dan tidak dapat dilaksanakan secara sembarangan. Sedangkan keagamaan adalah berasal dari kata agama yang artinya ajaran kepercayaan kepada Tuhan, jadi keagamaan mempunyai pengertian bahwa segala yang berhubungan dengan agama. 10 Ritual keagamaan merupakan serangkaian kegiatan sesembahan yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan suatu agama. 2. Operasional Penegasan istilah secara operasional dari judul Tinjauan Fiqih Muamalah terhadap Jual Beli Bunga untuk Ritual Keagamaan (Studi Kasus di Kawasan Wisata Makam Bung Karno yang menginventarisis, mengkonstruksi dan mendeskripsikan tentang jual beli untuk ritual 8 Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo, 1997), hal. 117 9 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), hal.539 10 Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo, 1997), hal. 21

9 keagamaan yang studi kasusnya berada di Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar. G. Sistematika Pembahasan Agar pembahasan skripsi ini mudah dipahami dan sistematis, penulis membagi skripsi ini ke dalam tiga bagian dengan penjelasan sebagai berikut: Bagian awal yang isinya meliputi halaman sampul depan, halaman judul, lembar persetujuan, lembar pengesahan, pernyataan keaslian, halaman motto, halaman persembahan, prakata, daftar lampiran, abstrak dan daftar isi,. Bagian isi yang merupakan bagian utama dari penelitian yang terdiri dari enam bab, dengan penjelasan sebagai berikut: Bab I yaitu Pendahuluan yang meliputi (a) Konteks Penelitian, (b) Fokus Penelitian, (c) Tujuan Penelitian, (d) Manfaat Penelitian (e) Batasan Masalah (f) Penegasan Istilah, (g) Sistematika Pembahasan. Bab II yaitu Kajian Pustaka yang meliputi (a) Pengertian dan Dasar Hukum Jual Beli, (b) Rukun dan Syarat Jual Beli, (c) Prinsip-Prinsip Jual Beli, (d) Macam-macam Jual Beli, (e) Penelitian Terdahulu. Bab III yaitu Metode Penelitian yang meliputi (a) Pendekatan dan Jenis Penelitian, (b) Lokasi Penelitian, (c) Kehadiran Peneliti, (d) Data dan Sumber Data, (e) Teknik Pengumpulan Data, (f) Analisis Data, (g) Pengecekan Keabsahan Temuan, dan (h) Tahap-Tahap Penelitian. Bab IV yaitu Hasil Penelitian yang meliputi (a) Deskripsi Data, (b) Hasil Penelitian (c) Analisis Data. Bab V yaitu Pembahasan yang meliputi pembahasan antara

10 teori dan hasil penelitian. Bab VI yaitu Penutup yang meliputi Kesimpulan dan Saran. Bagian akhir meliputi: Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.