HUBUNGAN PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DESA WONOKROMO, PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

Disusun Oleh: Wiwiningsih

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR LAELA

BAB I PENDAHULUAN. penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN YANG MENDUKUNG PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI TEMPAT KERJA DENGAN PELAKSANAAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SANGKRAH SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN POLA MENYUSUI EKSLUSIF MELALUI KEIKUTSERTAAN DALAM KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP IBU) DI PUSKESMAS NUSUKAN SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN PARITAS IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN MERTUA DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI PUSKESMAS SEWON I BANTUL BULAN DESEMBER 2013 JULI 2014 NASKAH PUBLIKASI

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rendah. Berdasarkan Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

HUBUNGAN PERAN SERTA SUAMI DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU YANG MEMPUNYAI ANAK 7-12 BULAN DI KALIKAJAR WONOSOBO TAHUN 2011.

BAB l PENDAHULUAN. pada angka 26 kematian per kelahiran hidup (WHO, 2014). Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang sempurna dan

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Nisa khoiriah INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Eksklusif dan praktik menyusui selama 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif merupakan

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN SIKAP DAN MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN SIKAP SUAMI DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. oleh perangkat reproduksi yang dimilikinya, yaitu rahim dan semua bagiannya, untuk

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

STUDI BEBERAPA KARAKTERISTIK KELUARGA DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BALITA DI KOTA TASIKMALAYA Oleh : Jumli 1, Lilik Hidayanti 2, Nur Lina 3

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

Transkripsi:

HUBUNGAN PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DESA WONOKROMO, PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: RATRI DWI POLRIANI 201110104276 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2012 i

HUBUNGAN PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DESA WONOKROMO, PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh : RATRI DWI POLRIANI 201110104276 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2012 ii

1 HUBUNGAN PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DESA WONOKROMO PLERET BANTUL YOGYAKARTA 2012 Ratri Dwi Polriani, Asri Hidayat STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA ratridwi67@yahoo.co.id Kata kunci : ASI Eksklusif, Kelompok Pendukung Ibu, Ibu menyusui ABSTRACT : The increasing of mother breast milk usage programe, especiallyexclusive mother breast milk is priority program and has been agreed on exclusive mother breast milk supply attainment as 80% (Rahmawati, 2005). Exclusive mother breast milk supply attainment at Center of people helath Pleret bantul territory in 2011 is about 65%. Although it has been experienced improvement, exclusive mother breast milk mother supply attainment is still under specified target nasional is 80%. Research design uses descriptive analysis and cross sectional approach. Research variable is mother supporting group s role on mother breast milk supply to 0 to 6 months babies. 30 people population with totally sampling of suckling mother for 6-12 months. Statistic test are used correlation hypotesis using Chi Square correlation test. Data collecting tool uses questionnare. Research result shows is role of mother supporting group at village of Wonokromo most lost are 20 people (70%). On mother breast milk supply at village of Wonokromo most lost are exclusive breast milk supply 20 (66,7%). The conclusion there was a significant relationship between role of mother supporting group on exclusive mother breast milk supply to 0 to 6 months babies at village of Wonokromo, Pleret, bantul Yogyakarta in 2012, this is based on the p value is 0,011 (<0,05). In addition, health officer especially contryside midwife as mother supporting group builder is advise to increase intensity in mother supporting group assistance. Keywords: exclusive mother breast milk, mother supporting group, suckling INTISARI: Program peningkatan penggunaan Air Susu ibu (ASI), khususnya ASI Eksklusif merupakan program prioritas dan telah disepakati pula bahwa pencapaian pemberian ASI Eksklusif sebesar 80% (Rahmawati,2005). Pencapaian ASI Ekslusif di wilayah Puskesmas Pleret pada tahun tahun 2011 sekitar 65%. Meskipun mengalami kenaikan, pencapaian ASI Eksklusif masih dibawah target yang telah di tetapkan Nasional adalah 80%. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Perang KP-Ibu dengan Pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta. Desain penelitian menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan waktu cross sectional, variabel penelitian adalah Peran Kelompok Pendukung Ibu Dengan Pemberian ASI Pada Bayi 6-12 Bulan. Populasi sebanyak 30 orang dengan menggunakan sampel jenuh. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis korelatif tersebut yaitu Chi Kuadrat (X2), alat pengumpulan data menggunakan kuesioner.hasil penelitian

2 menunjukkan bahwa Peran KP-Ibu di Desa Wonokreomo paling banyak adalah dengan Kategori Peran baik 21 responden (70%). Pemberian ASI di Desa Wonokromo paling banyak adalah memberikan ASI Eksklusif 20 (66,7%). Kesimpulannya adalah ada hubungan yang signifikan antara Peran KP-Ibu dengan Pemberian ASI 0-6 bulan di desa Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta, hal ini berdasarkan p value sebesar 0,011 (<0,05). Bagi petugas kesehatan khususnya bagi bidan desa sebagai pembina KP-Ibu lebih meningkatkan lagi intensitas dalam pendampingan KP-Ibu. PENDAHULUAN Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak usia dini, terutama pemberian ASI Eksklusif, yaitu pemberian hanya ASI kepada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan kecuali atas indikasi medis yang disebutkan dalam pasal 128 ayat (1) UU Kesehatan No. 36 tahun 2009(Depkes, 2002; Rasyid, 2009). Menurut Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan DR Meutia Farida Hatta Swasono tahun 2000, kebijakan yang ditempuh dalam program peningkatan pemberian ASI di Indonesia sesuai dengan Pencanangan Gerakan Masyarakat Peduli ASI oleh Presiden RI pada tanggal 5 Agustus 2000adalah menetapkan 80% dari ibu dapat memberikan ASI secara eksklusif. Namun realitanya, sampai saat ini pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih sangat memprihatinkan (Rahmawati, 2005). Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2004-2009, cakupan pemberian ASI Eksklusif pada seluruh bayi dibawah 6 bulan (0-6 bulan) meningkat dari 58,9 % pada tahun 2004 menjadi 61,3% pada tahun 2009. UNICEF menyimpulkan, cakupan ASI eksklusif 6 bulan di Indonesia masih jauh dari rata-rata dunia, yaitu 38% (Kemenkes RI,2011). Berdasarkan studi pendahuluan dan informasi dari petugas kesehatan Puskesmas Pleret diperoleh data pencapaian ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Pleret pada tahun 2008 sekitar 20,4%, tahun 2009 sekitar 24,84%, tahun 2010 sekitar 53% dan tahun 2011 sekitar 65%. Meskipun mengalami kenaikan, pencapaian ASI eksklusif masih dibawah target yang ditetapkan nasional yaitu 80%. (Profil Puskesmas Pleret, 2011). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif adalah tingkat Pendidikan Ibu, Ibu yang bekerja, Sosial budaya, dukungan keuarga, kesehatan ibu, Peran petugas kesehatan yang dalam hal ini melalui KP-Ibu ikut berkontribusi dalam tercapainya cakupan ASI Eksklusif sehingga melalui KP-Ibu ibu menyusui akan lebih tenang, aman dan nyaman karena mendapat dukungan dari sekitarnya, sehingga kelangsungan ibu untuk menyusui anaknya bisa dipertahankan sampai anak dapat makan makanan tambahan (Siregar, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Peran Kelompok Pendukung Ibu dengan Pemberian ASI Pada Bayi 0-6 Bulan di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta Tahun 2012. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan rancangan penelitian korelasional. Metode pengambilan data berdasarkan pendekatan waktu cross sectional (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai riwayat menyusui selama 0-6 bulan yang mempunyai bayi 6-12 bulan berjumlah 30 yang mengikuti KP-Ibu didesa Wonokromo Pleret Bantul

3 Yogyakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah total populasi, sehingga semua populasi yang sesuai kriteria dijadikan sebagai sampel yaitu 30 responden. Pengolahan data menggunakan uji Chi Square. Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 0,05. Ho ditolak dan Ha diterima jika p-value < 0,05 HASIL PENELITIAN Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan sesuai kriteria inklusi yang sudah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Dalam penelitian ini kuesioner diberikan pada 30 responden, dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Karakteristik Responden Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik responden di enam dusun Desa wonokromo, Pleret, Bantul Berdasarkan Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase (%) SMP SMA Perguruan Tinggi 17 11 2 56,7% 36,7% 6,7% Jumlah 30 100 % 2. Peran Kelompok Pendukung Ibu Tabel Distribusi Frekuensi Peran KP-Ibu di 6 Dusun Desa Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta Tahun 2012 Peran KP-Ibu Frekuensi Persentase (% ) Baik 21 70% Sedang 9 30% Rendah 0 0% Jumlah 30 100% Pada penelitian ini, pengetahuan diukur dengan menggunakan kuesioner yang menanyakan tentang peran kelompok pendukung ibu suatu obyek yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran KP-Ibu di enam dusun wilayah desa Wonokromo dengan sampel 30 responden paling banyak mempunyai peran dengan kategori baik yaitu 21 responden(70%). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa peran KP-Ibu di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul Yogyakarta Tahun 2012 berkategori baik, yaitu 70%. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap peran KP-Ibu yang merupakan suatu peer support dalam meningkatkan pemberian ASI Eksklusif adalah keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar.

4 Hal ini sesuai dengan penelitian (Ingram et al, 2010) yang berjudul Effect of antenatal peer support on breastfeeding initiation menunjukkan bahwa dukungan sebaya yang mempunyai pengalaman menyusui ataupun yang sedang menyusui efektif dalam meningkatkan inisiasi menyusui dan mendukung proses menyusui. Disini dikarenakan ibu akan lebih leluasa mengungkapkan permasalahan-permasalahan tentang menyusuinya kepada teman sebayanya dibandingkan dengan keluarganya yang terkadang justru tidak mendukung dalam pemberian ASI selama 6 bulan. Dari hasil penelitian menunjukkan meskipun sebagian besar KP-Ibu mempunyai peran baik, namun masih terdapat KP-Ibu yang mempunyai peran kurang dalam pemberian ASI Eksklusif. Hal itu disebabkan karena dalam pelaksanaan KP-Ibu, sebagian mengadakan pertemuan KP-Ibu 1 kali dalam satu bulan dan sebagian lagi 2 minggu sekali. dengan frekuensi yang kurang dari yang yang seharusnya sehingga akan mempengaruhi Peran dalam pertemuan tersebut dan tidak bisa menerima informasi yang di dapat dari pertemuan. Selain itu ada beberapa responden yang tidak bisa menjawab pertanyaan kurang lebih 5 soal yaitu terdapat pada soal nomer 4,5,7,9,10 tentang peran motivator KP-Ibu, peran peserta KP-Ibu dan tentang Topik diskusi KP ibu. Hal ini akan mempengaruhi jawaban dan hasil penelitian sehingga responden tersebut termasuk dalam kategori peran sedang. Untuk petugas kesehatan agar lebih meningkatkan intensitas dalam pendampingan KP-Ibu dan lebih menekankan topik-topik yang peserta belum mengerti. Pada setiap pertemuan KP-Ibu, motivator menyampaikan satu topik diskusi yang disepakati oleh peserta KP-Ibu dalam lingkup kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui. Setiap peserta boleh mengajukan pertanyaan/ pendapat kepada motivator atau peserta yang lain tentang pengalaman, ide dan informasi yang diketahuinya dan mendiskusikan bersama. Pertanyaan yang diajukan peserta KP-Ibu kepada motivator dan motivator tidak bisa menjawabnya, motivator mencatatnya di buku kantong pertanyaan yang nantinya akan disampaikan atau ditanyakan kepada pembina KP-Ibu yaitu bidan desa wilayah tersebut. Setiap tiga kali pertemuan, bidan desa sebagai pembina wilayah melakukan mentoring dengan mengunjungi pertemuan KP-Ibu dengan tujuan mengidentifikasi kemajuan yang sudah dibuat, mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi motivator menyusui dan mendiskusikan kesulitan yang dihadapi serta rencana tindak lanjut. Kemudian setiap 3 bulan sekali bidan desa sebagai pembina wilayah mengadakan pertemuan berkala dengan motivator menyusui dengan tujuan berbagi dan mendiskusikan keberhasilan, kesulitan, dan pembelajaran yang terjadi selama motivator melaksanakan kegiatan pertemuan dan kunjungan rumah. Selain itu, bidan desa membekali motivator menyusui dengan pengetahuan dan keterampilan lanjutan dari yang didapat pada pelatihan awal. Jadi dari frekuensi yang kurang dari yang seharusnya akan mempengaruhi pesan dari KP-Ibu juga berkurang.

5 3. Pemberian ASI Tabel Distribusi Frekuensi Pemberian ASI di 6 Dusun Desa Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta tahun 2012 Pemberian ASI Frekuensi Persentase (%) ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif 20 10 66,7% 33,3% Jumlah 30 100 % Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul Yogyakarta Tahun 2012, sebagian besar memberikan secara eksklusif, yaitu sebanyak 20 responden (66,7%), hanya sebanyak 10 responden (34%) yang tidak memberikan secara eksklusif. Hal ini menjadi perhatian bagi Pembina KP-Ibu, ternyata diantara ibu-ibu menyusui yang tergabung dalam KP-Ibu ada yang tidak memberikan ASInya secara eksklusif. Faktor yang memengaruhi ibu tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan tersebut disebabkan oleh berbagai alasan, yaitu saat bayi lahir ASI belum keluar jadi bayi diberikan susu formula, sibuk bekerja, tidak mengerti kenapa bayi menangis terus jadi diberi makanan tambahan, dukungan dari mertua dan orang tua untuk diberikan makanan pendamping ASI, ASI keluar hanya sedikit jadi tidak bisa selama 6 bulan dan bayi memang tidak mau sama sekali. Beberapa ibu beranggapan, setelah bayi lahir diberikan air putih selama ASI belum keluar setelah ASI keluar diberikan ASI saja selama 6 bulan itu merupakan ASI Eksklsif Selain itu, beberapa anggapan keliru sering kali mengenyampingkan kebutuhan nutrisi bayi. Keberhasilan media promosi dapat berpengaruh terhadap pola pikir para ibu bahwa susu formula yang banyak mengandung DHA, AA dan kandungan lain lebih cocok dan sangat dibutuhkan oleh bayi ketimbang ASI, yang membuat mereka repot menyusui (Prasetyono, 2009). Bagi sebagian ibu, menyusui bayi merupakan tindakan yang alamiah dan naluriah. Oleh karena itu, mereka beranggapan bahwa menyusui tidak perlu dipelajari. Kebanyakan ibu kurang menyadari pentingnya ASI sebagai makanan utama bayi. Mereka hanya mengetahui bahwa ASI adalah makanan yang diperlukan bayi tanpa memperhatikan aspek lainnya (Prasetyono, 2009:38). Salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif adalah tingkat pengetahuan. tingkat pengetahuan dapat mempengaruhi Peran KP-Ibu baik dan Pemberian ASI eksklusif juga baik. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningrum (2007) yang berjudul Survey Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Di Desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun 2007 yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI Eksklusif yang ditunjukkan dengan chi square sebesar 22,65 dengan p value sebesar 0,000. Nilai p value lebih kecil dari 0,313 (0,000<0,313) pada tingkat signifikansi 0,05. Faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan adalah tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan berhubungan dengan pola pikir dan daya serap seseorang. Tingkat pendidikan yang relatif tinggi akan menyebabkan semakin tinggi pola pikirnya. Daya serap yang baik terhadap informasi tentang pemberian ASI Eksklusif akan menyebabkan tingkat pengetahuan tentang pola ASI Eksklusif menjadi relatif baik. Padahal hasil

6 penelitian menunjukkan bahwa pendidikan responden sebagian besar adalah SMP, yaitu 18 responden menyatakan memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Sehingga tingkat pendidikan yang rendah tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, tetapi disini yang berpengaruh adalah peran KP-Ibu. 4. Hubungan Peran Kelompok Pendukung Ibu dengan Pemberian ASI Pada Bayi 0-6 Bulan Di Desa Wonokromo Tabel Tabel Silang Distribusi Frekuensi Hubungan Peran Kelompok Pendukung Ibu dengan Pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan Pemberian ASI Asi Eksklusif Tidak ASI Ekslusif Jumlah Peran F % F % F % KP ibu Rendah 0 0 0 0 0 Sedang 9 45,09 0 0 9 30,09 Baik 11 55,0 10 100 21 70,0 Jumlah 20 100 10 100 30 100 Tabel diatas menunjukan bahwa dari 21 responden (70%) dengan Peran Kp- Ibu dalam kategori baik diantaranya yang memberikan ASI Eksklusif 11 adalah responden (55%) dan 10 responden (100%) tidak memberikan ASI Eksklusif saat bayi berusia 0-6 bulan. Hasil pengujian dengan komputer didapatkan nilai p sebesar 0,011. Berdasarkan nilai p kurang dari 5% (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan Peran KP-Ibu dengan pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul Yogyakarta tahun 2012 dengan derajat keeratan hubungan terdapat diantara 0,200-0,400 sehingga dapat diartikan dalam kategori rendah yaitu nilai kontingensi 0,350. Dari hasil penelitian menunjukkan ada hubungan peran KP-Ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul Yogyakarta tahun 2012, yang ditunjukkan dari nilai koefisien korelasi Chi-Square sebesar 6,429dan nilai p sebesar 0,011 dengan keeratan hubungan dalam kategori rendah yaitu dengan nilai kontingensi 0,350. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Keksi pada Januari 2011 yang berbentuk survey untuk membandingkan cakupan ASI Eksklusif di Posyandu Kenanga 4A yang berlokasi di RW VII Kelurahan Semanggi, sebelum dilakukan KP-Ibu (tahun 2009) dengan setelah diberikan intervensi KP-Ibu (tahun 2010) didapatkan hasil terdapat perubahan perilaku yang sangat signifikan dan KP-Ibu telah terbukti efektif meningkatkan durasi pemberian ASI Eksklusif(Wedhaswary, 2010). Uraian diatas relevan dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya dari pengalaman. Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalaman

7 yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang dalam pernberian ASI Eksklusif. Meskipun dari hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara KP-Ibu dan Pemberian ASI ekslusif, tetapi keeratan hubungannya termasuk dalam kategori rendah. Ini dikarenakan kemungkinan dalam proses pengumpulan data ada sebagian responden yang tidak didampingi secara langsung oleh peneliti melainkan di dampingi oleh kader kesehatan wilayah setempat. Selain itu pemahaman ibu yang salah dalam mempersepsikan ASI Eksklusif yaitu ketika ASI belum keluar diberikan air putih dan setelah keluar diberikan ASI saja itu merupakan pemberian ASI secara Eksklsif. Faktor yang mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI secara eksklusif adalah dukungan dari keluarga terutama suami.suami memiliki peran yang sangat penting dalam proses pemberian ASI, beberapa studi menunjukkan bahwa suami berperan dalam mempengaruhi keputusan untuk menyusui, inisiasi praktik menyusui dan lamanya pemberian ASI, serta menjadi faktor risiko praktik pemberian susu formula (Judhiastuty, 2008). Selain itu karena seorang ibu dengan anak pertamanya, mengalami masalah ketika menyusui yang sebetulnya hanya karena tidak tahu cara menyusui dan pengalaman yang kurang baik yang dialami oleh orang lain atau dirinya memungkinkan ibu ragu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya (Perinasia, 2004). Dukungan dokter, bidan, petugas kesehatan lainnya atau kerabat dekat sangat dibutuhkan. Hal tersebut karena semakin meningkatkan kemajuan teknologi informasi memungkinkan setiap individu mendapatkan informasi dari manapun tanpa batas, sedangkan informasi yang baik tepat dan akurat akan mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang suatu objek. Begitu pula beberapa sumber informasi sangat berperan dalam mengubah pola pikir ataupun pengetahuan seseorang tentang pemberian ASI Eksklusif. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Peran KP-Ibu di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta tahun 2012 mayoritas dalam kategori baik yaitu 21 responden (70%). Pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di desa Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta tahun 2012 mayoritas memberikan ASI Eksklusif yaitu 20 responden (66,7%) memberikan ASI Eksklusif. Ada hubungan positif dan signifikan antara Peran kelompok pendukung Ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di desa Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta tahun 2012 yang ditunjukkan dari uji statistik Chi Square nilai p-value sebesar 0,011< 0,05. Keeratan hubungan antara Peran KP-Ibu dengan Pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta tahun 2012 adalah dalam kategori rendah yaitu ditunjukan dengan nilai koofisien kontingensi sebesar 0,350. Saran Hendaknya KP-Ibu di 6dusun desa Wonokromo untuk lebih diefektifkan lagi dalam pelaksanaan KP-Ibu di masing-masing dusun. Petugas kesehatan khususnya bagi bidan desa sebagai pembina KP-Ibu lebih meningkatkan lagi intensitas dalam pendampingan KP-Ibu di seluruh wilayah di desa binaannya. Karena peningkatan Peran KP-Ibu akan berpengaruh dalam peningkatan cakupan ASI Eksklusif. Bagi Ibu hamil dan ibu menyusui. Hendaknya lebih ditingkatkan lagi jadwal pertemuan dan kunjungan KP-Ibu setiap 2 minggu sekali sesuai dengan anjuran dan ketetapan dalam KP-Ibu, sehingga diharapkan akan

8 meningkatkan perilaku dalam pemberian ASI Eksklusif 6 bulan. Bagi petugas kesehatan terutama bidan desa supaya dapat meningkatkan lagi kinerja dalam membina KP-Ibu, sehingga diharapkan KP-Ibu yang sudah ada semakin baik perannya dan cakupan ASI Eksklusif di desa Wonokromo akan lebih meningkat.bagi Peneliti Selanjutnya hendaknya dapat melakukan penelitian tentang pemberian ASI Eksklusif dengan mengikuti dan mengamati secara langsung pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, serta meneliti variabel lain selain peran KP-Ibu, kemungkinan faktor tersebut mempengaruhi dalam pemberian ASI Eksklusif. DAFTAR RUJUKAN Depkes RI, 2002, Manajemen laktasi,direktorat jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta Judhiastuty, 2008, Strategic roles of fathers in optimizing breastfeeding practices: a study in an urban setting of Jakarta, Summary of the dissertation, University og Indonesia Keksi, Tri., Mendongkrak ASI Eksklusif Melalui KP-Ibu, Februari 2,2011,diakses Juli 16,2012, http://www.scribed.com/doc/56069297/mendongkrak- ASI-EKSKLUSIF-MELALUI-KP-IBU Novi Wahyuningrum, 2007, Survey Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun 2007 Prasetyono, Dwi Sunar, 2005, Buku Pintar ASI Eksklusif, DIVA Press, Jogjakarta Rahmawati, Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia, Agustus 11, 2005, diakses November 20, 2011, http://kbi.gemari.or.id/beritadetail.php?id=3156. Republika, Susu Formula Gencar Promosi, Pemberian ASI Eksklusif di DIY Turun, Agustus 5, 2010, diakses November 20, 2011, http://www.republika.co.id/berita/breakingnews/nusantara/10/08/05/128405-susu-formula-gencar-promosipemberian-asi-eksklusif-di-diy-turun Siregar, Arifin. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif Oleh Ibu Melahirkan. Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Sumatera Utara Wedhaswary, Inggried Dwi, Mau Kasih ASI, Jangan Malu Tanya Saya, Maret 3, diakses november 25, 2011. http://fusionkandagalante.blogspot.com/2010/09/mau-kasih-asi-jangan-malu-tanyasaya.html World Health Organization (WHO). 2001. Exclusif Breastfeeding.