Pengaruh Pemijatan Perineum pada Primigravida terhadap Kejadian Ruptur Perineum saat Persalinan di Bidan Praktek Mandiri di Kota Bengkulu Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Umi Ma rifah 1), Siti Aisyah.

HUBUNGAN PIJAT PERINEUM DENGAN ROBEKAN JALAN LAHIR PADA IBU BERSALIN PRIMIPARA DI BPM KECAMATAN METRO SELATAN KOTA METRO

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN RUPTURE PERINEUM PADA IBU BERSALIN SPONTAN

Dartiwen*, Kusharisupeni**, Luknis Sabri*** Program Studi Keperawatan STIKes Indramayu Jawa Barat ABSTRAK

BAB V PEMBAHASAN. terbanyak mempunyai kelompok umur tahun yaitu sebanyak 37

Kata Kunci: Posisi Dorsal Recumbent, Posisi litotomi, Keadaan Perineum

BAB I PENDAHULUAN. I dan II jarang terjadi perdarahan postpartum. morbiditas lainnya meliputi macam-macam infeksi dan penyakit yang

HUBUNGAN UMUR, PARITAS, DAN BERAT BAYI LAHIR DENGAN KEJADIAN LASERASI PERINEUM DI BIDAN PRAKTEK SWASTA Hj. SRI WAHYUNI, S.SiT SEMARANG TAHUN 2012

HUBUNGAN BERAT LAHIR BAYI DENGAN RUPTURE PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA 2015

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN TERJADINYA ROBEKAN PERINEUM SPONTAN DI BPM WIWIK AZIZAH SAID DESA DURIWETAN KECAMATAN MADURAN KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN KEJADIAN ROBEKAN PERINEUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARATU KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2015.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN DI BPM NY. NATALIA KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organizatin (WHO) dinegara berkembang, kematian maternal berkisar antara per kelahiran hidup,

BAB I PENDAHULUAN. hamil saat proses melahirkan adalah episiotomi. Episiotomi yaitu tindakan bedah

Penyebab Terjadinya Ruptur Perineum pada Persalinan Normal di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat sensitif terhadap sentuhan dan cenderung mengalami robekan. BAK dan aktivitas seksual ibu pasca melahirkan.

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DAN PARITAS DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN SPONTAN DI RSIA BUNDA ARIF PURWOKERTO TAHUN 2010

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN DI RSUD KEBUMEN TAHUN 2013

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DAN PARITAS IBU DENGAN ROBEKAN PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

NYERI PERINEUM BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU POST PARTUM

PENGARUH DERAJAT ROBEKAN PERINEUM TERHADAP SKALA NYERI PERINEUM PADA IBU NIFAS DI KABUPATEN WONOGIRI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PIJAT PERINEUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot. dasar panggul (Mongan, 2007, hlm 178).

PENGARUH DERAJAT LASERASI PERINEUM TERHADAP SKALA NYERI PERINEUM PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Hubungan Berat Bayi Lahir dengan Kejadian Rupture Perineum pada Persalinan Normal

1. Pendahuluan. STIKES Widyagama Husada Malang

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

The Difference Result of Perineal Massage and Kegel Exercise toward Preventing of Perineal Laceration during Labor

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN DENGAN TINDAKAN VAKUM EKSTRAKSI DI RSUD BANYUMAS

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RUPTUR PERINEUM DI PUSKESMAS PURI KABUPATEN MOJOKERTO

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal Di Rsud Dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSIA KUMALA SIWI PECANGAAN JEPARA. Oleh :

GAMBARAN RESPONDEN DENGAN ROBEKAN PERINEUM DI RB PANJAWI SUKOHARJO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI POST PARTUM DI RSIA

Jurnal Kebidanan 08 (02) Jurnal Kebidanan http : / HUBUNGAN POSISI MENERAN DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. terletak antara vulva dan anus. Perineum terdiri dari otot dan fascia urogenitalis

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN PADA PRIMIGRAVIDA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2009

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA PERINEUM DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU POST PARTUM. Nur Hasana* dan Irma Damayanti** ABSTRAK

SIMONGAN SEMARANG BARAT TAHUN 2015 ARTIKEL

Efektifitas Senam Hamil terhadap Kejadian Rupture Perineum pada Ibu Bersalin di Puskesmas Limboto

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

Hubungan Paritas Dengan Derajat Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Normal Di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

Zaiyidah Fathony. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN ATIAH

KARAKTERISTIKIBU BERSALIN DENGAN EPISIOTOMI DIRUMAH BERSALIN MARGA WALUYA SURAKARTA PERIODE 1 JANUARI DESEMBER

PENGARUH POSISI BERSALIN LATERAL DAN SETENGAH DUDUK TERHADAP RUPTUR PERINEUM PADA KALA II

Primigravida. Relationship With Birth Weight Normal On Labor Perineal Rupture Primigravida

SMART MIDWIFERY The Journal of Midwifery Volume 2 Nomor 2 November-April Ketua Penyunting Lutfi Evanurari, SST, MM

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO TAHUN 2013

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

EFEKTIVITAS POSISI TANGAN PENOLONG DALAM PENCEGAHAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN PADA KALA II PERSALINAN DI RSIA Bunda arif PURWOKERTO TAHUN 2013

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Universitas UBudiyah Indonesia

METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN Analisis Univariat

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian Woman Research Institute, angka kematian ibu melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah tinggnya Angka Kematian Ibu.

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Nifas

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

PERINEUM NORMAL TAHUN Disusun oleh : PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTUR PERINEUM DI BPS NY. ALIMAH KECAMATAN SOMAGEDE KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2009

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Persalinan adalah proses dimana bayi, placenta dan selaput

PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM FASE PROLIFERASI PADA IBU NIFAS THE PROCESS OF HEALING PROLIFERATION PHASE PERINEUM LESION

CUT ROSMAWAR¹ ¹Tenaga Pengajar Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh

PENGARUH MASASE PERINEUM PADA DERAJAT LASERASI PERINEUM TERHADAP PRIMIGRAVIDA DI PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

Nunung Nurjanah Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

PENGETAHUAN DALAM MELAKSANAKAN PIJAT PERINEUM OLEH BIDAN DI KOTA SURAKARTA. Enny Yuliaswati Dosen STIKES Aisyiyah Surakarta

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PRIMIPARA DI BPS BENIS JAYANTO TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

HUBUNGAN UMUR IBU DAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU PRIMIPARA DI BPS NY

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. APN, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta: JNPK-KR.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Perawatan Perineum terhadap Kesembuhan Luka Episiotomi Klien Post Partum di BKIA Aisyiyah, Karangkajen, DIY

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL PRIMIPARA DI PUSKESMAS TEGALREJO

KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT PERINEUM UNTUK MENGURANGI RUPTUR PERINEUM SAAT PERSALINAN DI KLINIK PRATAMA PERMATA IBU TERSOBO, PREMBUN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR PADA PERSALINAN FISIOLOGIS DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM

PENGARUH METODE AKUPRESUR TERHADAP INTENSITAS KONTRAKSI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) NY.H DESA KRAMAT KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN UKDW kelahiran hidup (World Health Organization, 2012). perubahan pada tahun 2012 (Dinkes Jawa Tengah, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

INFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN : HUBUNGAN POSISI BERSALIN DENGAN RUPTUR PERINEUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) KASIYATI SUKOHARJO

KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia

HUBUNGAN POSISI MENERAN PADA IBU BERSALIN NORMAL DENGAN RUPTUR PERINEUM DI BPM TRI ERI BOYOLALI PERIODE JANUARI APRIL TAHUN 2012.

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

Transkripsi:

83 Artikel Penelitian Pengaruh Pemijatan Perineum pada Primigravida terhadap Kejadian Ruptur Perineum saat Persalinan di Bidan Praktek Mandiri di Kota Bengkulu Tahun 2014 Wewet Savitri 1, Ermawati 2, Elda Yusefni 3 Abstrak Ruptur perineum merupakan salah satu komplikasi persalinan kala II yang dapat menyebabkan disfungsi organ reproduksi wanita, perdarahan dan laserasi. Sebanyak 85% wanita melahirkan pervaginam dapat mengalami ruptur perineum. Salah satu cara mengurangi ruptur perineum adalah dengan melakukan pemijatan perineum untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah dan elastisitas perineum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh pemijatan perineum pada primigravida terhadap kejadian ruptur perineum saat persalinan di Bidan Praktek Mandiri di Kota Bengkulu Tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan metode post test only control group design. Penelitian dilakukan di Bidan Praktek Mandiri (BPM) kota Bengkulu dengan subjek 28 orang primigravida usia kehamilan 36 minggu yang terdiri dari 14 orang kelompok intervensi dan 14 orang kelompok kontrol. Penelitian dilakukan dari 10 Maret 2014 hingga 10 Mei 2014, kemudian data dianalisis dengan uji Chi Square. Kejadian ruptur perineum pada kelompok intervensi setelah dilakukan pemijatan perineum hanya 21,4% sementara pada kelompok kontrol 71,4%. Hasil penelitian membuktikan ada pengaruh pemijatan perineum pada primigravida terhadap kejadian ruptur perineum (p<0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemijatan perineum pada primigravida berpengaruh terhadap kejadian ruptur perineum pada saat persalinan. Kata kunci: pemijatan perineum, primigravida, ruptur perineum Abstract Perineal rupture is one of the second stage of labor complications that can lead to dysfunction of the female reproductive organs, bleeding and lacerations. As many as 85% of women give birth vaginally may experience rupture of the perineum. A method of reduce perineal rupture is a perineal massage to promote health, blood flow and elasticity of the perineum. The objekctive of this study was to determine the effect of perineal massage on the incidence of perineal rupture in primigravid during childbirth in Independent Practice of Midwifery in the city of Bengkulu year 2014. This study was a quasi-experimental study with the method of post test only control group design. The study was conducted in independent practice of midwifery) in Bengkulu city including subject of 28 primigravida with 36 weeks of gestation consisting of 14 intervention group and 14 control group. The study was done from March 10th untill may 10th 2014, then the data were analyzed with chi- square test. Perineal rupture in the intervention group after perineal massage performed only 21.4% while in the control group was 71.4%. this study showed that there was effect of perineal massage on the incidence of perineal rupture of primigravida (p<0.05). This study concludes that perineal massage in primigravida can effected the incidence of perineal rupture at delivery. Keywords: perineal massage, primigravida, perineal rupture Affiliasi Penulis : 1. Program Studi Magister Kebidanan FK UNAND (Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang), 2. Obgyn FK UNAND/RSUP Dr.M.Djamil Padang 3. Program Studi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang Korespondensi: Wewet Savitri, E-mail: wewet_savitri@yahoo.com, hp: 081367440623

84 PENDAHULUAN Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan dan dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). 1 Proses persalinan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain fisik/tenaga ibu, jalan lahir, janin, psikologi ibu dan penolong. Faktor jalan lahir mempunyai peranan penting baik sebelum maupun sesudah proses persalinan. 2 Perineum adalah salah satu jalur yang dilalui pada saat proses persalinan dapat robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan jalan keluarnya bayi (episiotomi). 3 Laserasi atau ruptur selama persalinan adalah penyebab perdarahan masa nifas yang nomor dua terbanyak ditemukan. Persalinan pervaginam sering disertai dengan ruptur. Pada beberapa kasus ruptur ini menjadi lebih berat, vagina mengalami laserasi dan perineum sering robek terutama pada primigravida, ruptur dapat terjadi secara spontan selama persalinan pervaginam. Perdarahan masa nifas akut, ruptur yang diabaikan dapat menyebabkan kehilangan darah yang banyak tapi perlahan selama berjam-jam. 4 Jaringan lunak dan struktur disekitar perineum akan mengalami kerusakan pada setiap persalinan. Kerusakan biasanya lebih nyata pada wanita primipara karena jaringan pada primipara lebih padat dan lebih mudah robek dari pada wanita multipara. 5 Ruptur Perineum dapat terjadi karena adanya ruptur spontan maupun episiotomi. Perineum yang dilakukan dengan episiotomi itu sendiri harus dilakukan atas indikasi antara lain yaitu bayi besar,perineum kaku, persalinan dengan kelainan letak, persalinan dengan menggunakan alat baik forceps maupun vacum karena apabila episiotomi itu tidak dilakukan atas indikasi di atas, maka menyebabkan peningkatan kejadian dan beratnya kerusakan pada daerah perineum yang lebih berat. Sedangkan luka perineum itu sendiri akan mempunyai dampak tersendiri bagi ibu yaitu gangguan ketidaknyamanan. 6 Laserasi perineum dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor maternal, faktor janin dan faktor penolong. Faktor maternal meliputi perineum yang kaku dan oedema, primigravida, kesempitan pintu bawah panggul, kelenturan jalan lahir, mengejan terlalu kuat, partus presipitatus, persalinan dengan tindakan seperti ektraksi vakum, ekstraksi forcep, versi ekstraksi dan embriotomi, varikosa pada pelvis maupun jaringan parut pada perineum dan vagina. Faktor janin meliputi janin besar, posisi abnormal seperti oksipitoposterior, presentasi muka, presentasi dahi, presentasi bokong, distosisia bahu dan anomali kongenital seperti hidrosefalus. Faktor penolong meliputi cara memimpin mengejan, cara berkomunikasi dengan ibu, keterampilan menahan perineum pada saat ekspulsi kepala, episiotomi dan posisi meneran. 7 Pijat perineum adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul. Teknik ini, jika dilatih pada tahap akhir kehamilan (mulai minggu ke-34) sebelum persalinan, juga akan membantu mengenali dan membiasakan diri dengan jaringan yang akan dibuat rileks dan bagian yang akan dilalui oleh bayi. 8 Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemijatan perineum pada primigravida terhadap kejadian ruptur perineum saat persalinan di Bidan Praktek Mandiri di Kota Bengkulu Tahun 2014. METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan post test only control group design dengan subyek penelitian yang dipilih adalah semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus uji hipotesis satu sampel tunggal untuk estiminasi proporsi suatu populasi terhadap rerata dua populasi independen. Proporsi kedua kelompok adalah 0,044. Berdasarkan rumus tersebut, diperoleh jumlah sampel sebesar 16 orang, ditambah drop out 10% menjadi 18 orang. Rumus sampel:

85 Ket : n = besar sampel z α = tingkat kemaknaan yang dikehendaki 95 %=1,96 P = proporsi rupture perineum pada primigravida (dari pustaka = 0,04) Q = nilai dari 1-p d = tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki HASIL (0,10) 9 Penelitian telah dilakukan terhadap 28 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang terdiri dari dua kelompok (kelompok A sebanyak 14 responden dan kelompok B sebanyak 14 responden). Tabel 1. Karakteristik Frekuensi Responden pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol No Karateristik Kelompok 1 Umur Intervensi Kelompok Kontrol n % n % <20 1 7,1 4 2,6 20-35 13 92,9 10 71,4 2 Pendidikan SMP 4 28,6 3 21,4 SMA 7 50,0 7 50,0 Diploma 2 14,3 4 28,6 Sarjana 1 7,1 0 0 3 Pekerjaan IRT 8 57,1 7 50,0 PNS 2 14,3 2 14,3 Swasta 4 28,6 5 35,7 Ket : n : jumlah responden % : persentase nilai jumlah responden Tabel 1 menunjukkan bahwa berdasarkan karateristik responden pada kelompok intervensi menurut usia primigravida sebagian besar berumur 20-35 tahun sebanyak 13 orang (92,9%). Berdasarkan tingkat pendidikan separoh ibu hamil berpendidikan SMA sebanyak 7 orang (50,0%). Berdasarkan pekerjaan separoh ibu hamil adalah ibu rumah tangga sebanyak 8 orang (57,1%). Berdasarkan umur primigravida pada kelompok kontrol lebih dari separoh berumur 20-35 tahun sebanyak 10 orang (71,4%). Berdasarkan tingkat pendidikan separoh ibu hamil adalah SMA sebanyak 7 orang (50,0%). Berdasarkan pekerjaan separoh ibu hamil adalah ibu rumah tangga sebanyak 7 orang (50,0%). Tabel 2. Pengaruh Pemijatan Perineum pada Primigravida terhadap Kejadian Ruptur Perineum Saat Persalinan antara Kelompok Intervensi dan Kontrol Pemijatan Ruptur Perineum Total perineum Tdk ruptur Ruptur Jumlah f % f % f % Intervensi 11 78,6 3 21,4 14 100 Kontrol 4 28,6 10 71,4 14 100 jumlah 15 13 28 Nilai p=0,02 Tabel 2 menunjukan bahwa kejadian ruptur perineum lebih banyak pada kelompok kontrol 10 orang (71,4%) yang tidak dilakukan pemijatan perineum dibandingkan pada kelompok intervensi 3 orang (21,4%) yang dilakukan pemijatan perineum. Setelah dilakukan uji Chi-Square diperoleh nilai p= 0,02 (<0,05) maka secara statistik menunjukan ada pengaruh pemijatan perineum pada primigravida terhadap kejadian ruptur perineum pada saat persalinan antara kelompok Intervensi dan kelompok kontrol. PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian ini maka diperoleh karateristik primigravida berdasarkan umur pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebagian besar berumur 20-35 tahun. Pada usia reproduktif (20 35 tahun) pada saat ini respon ibu untuk menerima pengertian tentang pemijatan perineum, manfaat dan cara pemijatan perineum lebih efektif dan dapat mempelajarinya. Menurut Hurlock, bahwa usia reproduktif (20-35 tahun) terjadi kesiapan respon maksimal baik dalam menyesuaikan hal-hal tertentu dan sedikit demi sedikit menurun seiring dengan bertambah umur. Selain itu pada usia reproduktif mereka lebih terbuka terhadap orang lain dan biasanya mereka akan saling bertukar pengalaman tentang hal yang sama yang pernah mereka alami. 10

86 Reproduksi sehat adalah usia aman untuk kehamilan dan persalinan yaitu pada usia 20-35 tahun. Komplikasi pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada usia 20-35 tahun. Komplikasi maternal kembali meningkat sesudah usia 35 tahun keatas. 11 Menurut Beckmann dan Garrett, pijat perineum pada saat antenatal dimulai dari kehamilan 35 mg akan mengurangi kemungkinan trauma perineum yang memerlukan jahitan. Pijat perineum juga bermanfaat untuk menghilangkan nyeri perineum setelah persalinan. 12 Hasil penelitian ini sama dengan yang dilakukan oleh Shipman dkk yaitu pijat perineum dalam periode antenatal dapat membantu mengurangi tindakan untuk episiotomi dan resiko laserasi kedua dan ketiga. 13 Menurut Johanson, dokter kandungan dari Nort Staffordshire Maternity Hospital, Inggris, mencatat Ibu yang rajin melakukan pemijatan perineum sejak tiga bulan sebelum persalinan, terbukti hampir tidak ada yang memerlukan tindakan episiotomi. Kalaupun terjadi robekan perineum secara alamiah, maka luka akan pulih dengan cepat. 14 Karacam et al juga mendapatkan bahwa pemijatan perineum dapat menurunkan jumlah ruptur perineum dan tindakan untuk episiotomi pada saat persalinan. 15 Jones dan Marsden mengemukakan bahwa penerapan pemijatan perineum pada masa kehamilan harus sesuai dengan petunjuk dan cara pemijatan yang telah ada. 16 Aprilia mengemukakan bahwa minimalnya robekan perineum dapat terjadi karena pada saat ibu dilakukan pemijatan perineum jaringan pada perineum menjadi rileks sehingga dapat menyebabkan peningkatan elastisitas jalan lahir yang dapat mempermudah proses melahirkan serta mengurangi kejadian robekan perineum. 17 Chapman mengemukan bahwa pemijatan perineum juga dapat sebagai mekanisme koping bagi ibu yaitu untuk menghilangkan rasa takut dan cemas saat persalinan karena selama kehamilan jaringan disekitar perineum sudah dilakukan pemijatan perineum sehingga jaringan disekitar perineum menjadi elastis. 18 Menurut Danuatmaja, bahwa pemijatan perineum yang dilakukan sejak bulan-bulan terakhir kehamilan menyiapkan jaringan kulit perineum lebih elastis sehingga lebih mudah meregang. Selain itu meningkatkan elastisitas vagina untuk membuka, sekaligus melatih ibu untuk aktif mengendurkan perineum ketika ia merasakan tekanan saat kepala bayi lahir. Ini dapat mengurangi robekan perineum, mengurangi pemakaian episiotomi, dan mengurangi penggunaan alat bantu persalinan lainnya. 19 Banyak ibu merasakan perubahan daya regang daerah perineumnya setelah satu atau dua minggu pemijatan. Ketidakadekuatan elastisitas perineum merupakan faktor maternal yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya ruptur perineum maupun tindakan episiotomi. 20 Chomaria mengatakan bahwa episiotomi adalah suatu prosedur dengan memberikan perlukaan pada perineum ketika seorang ibu akan melahirkan bayinya untuk mempermudah pengeluaraan bayi tanpa robekan yang tidak beraturan. Hal inilah yang banyak dicemaskan ibu hamil menjelang persalinannya. Sebenarnya hal ini bisa terkurangi resikonya dengan cara melatih elastisitas perineum sehingga tidak perlu episiotomi oleh tenaga medis yang membantu ibu ketika melahirkan bayinya. Ibu bisa memijat daerah perineum dengan cara yaitu berikan pelumas pada jari, letakan ibu jari pada perineum, tekan dengan lembut dan perlahan perineum kearah rectum (anus), kearah samping dan lakukan hal ini dengan baik dan teratur. 21 Jaringan ikat pada perineum menyatukan jaringan lain yang berbeda melaluli akumulasi protein dan zat yg mirip gel yang disekresikan dari fibroblast kedalam ruangan yang mengelilingi sel. Zat protein yang disekresikan mencakup kolagen, suatu serabut putih yang tebal dan berfungsi sebagai penunjang struktural, elastis, protein yang dapat diregangkan yang memungkinkan jaringan melentur sewaktu diregangkan dan serabut retikulum yaitu suatu untaian serabut tipis, fleksibel yang memungkinkan organ mengakomodasi peningkatan volume. Zat serupa gel, sebagian besar terdiri atas asam hialoronat, terdapat berselang seling diseluruh ruangan interstinum untuk mempertahankan air dan berfungsi sebagai penunjang dan pelindung. 22 Menurut Barrett et al, peregangan perineum dan robekan pada perineum selama proses persalinan dapat melemahkan otot-otot dasar panggul serta

87 dinding vagina, trauma pada perineum juga menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri pada saat melakukan hubungan seksual. 23 Maka perlunya dilakukan pemijatan perineum pada saat kehamilan. Berdasarkan penelitian ini dapat dianalisis ternyata ada pengaruh pemijatan perineum pada primigravida terhadap kejadian ruptur perineum saat persalinan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol, karena didaerah perineum terdapat jaringan ikat dan kolagen yang bersifat elastis maka bila dirangsang dengan melakukan pemijatan perineum maka akan terjadi regangan dan kontraksi pada daerah perineum sehingga aliran darah menjadi lancar dan perineum menjadi elastis. 24 Peregangan pada perineum saat persalinan bisa mengakibatkan perubahan yang positif apabila perineum elastis, fleksible dan lentur maka kejadian ruptur perineum dapat diminimalisir atau tidak terjadi ruptur perineum sama sekali (perineum utuh) dan perubahan yang negatif apabila perineum tidak elastis, fleksible dan lentur maka regangan pada perineum akan mengakibatkan terjadi ruptur perineum. Maka salah satu cara yang dilakukan untuk menghindari terjadinya ruptur perineum dengan melakukan pemijatan perineum. 25 Hal ini membuktikan manfaat pemijatan perineum yang dapat membantu melunakkan jaringan perineum sehingga jaringan tersebut akan membuka tanpa resistensi pada saat persalinan, untuk mempermudah lewatnya bayi. Pemijatan perineum ini memungkinkan untuk melahirkan bayi dengan perineum tetap utuh. Pemijatan perineum adalah teknik memijat perineum pada waktu hamil atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke daerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi. 26 KESIMPULAN Terdapat pengaruh pemijatan perineum pada primigravida terhadap kejadian ruptur perineum dibandingkan dengan kelompok yang tidak dilakukan pemijatan perineum saat persalinan. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kota Bengkulu atas kesempatan yang diberikan untuk melanjutkan pendidikan. Kepada Bidan Praktek Mandiri di Kota Bengkulu sebagai tempat penelitian atas fasilitas yang telah diberikan. Kepada dr. Ermawati, SpOG(K) dan Elda Yusefni, SST, M.Keb sebagai pembimbing atas masukan dan bimbingan dalam menyelesaikan tesis ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Manuaba IBG. Ilmu kebidanan penyakit kandungan & keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC; 2010. 2. Departemen Kesehatan. Asuhan persalinan normal. Jakarta; 2008. 3. Herdiana, Trirejeki. Tips pijat perineum. Jakarta: EGC; 2007. 4. Oxorn H. Patologi dan fisiologi persalinan. Jakarta: Yayasan Essentia Medika; 2010. 5. Bobak, Lowdermilk. Buku ajar keperawatan maternitas. Jakarta: EGC; 2005. 6. Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono; 2009. 7. Mochtar R. Sinopsis obstetri. Jakarta: EGC; 2010. 8. Mongan, Marie FM. Hypno birthing: metode melahirkan secara aman, mudah, dan nyaman. Jakarta: BIP; 2007. 9. Sastroasmoro S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Sagung Seto; 2011. 10. Hurlock EB. Psikologi perkembangan. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga; 2002. 11. Wiknjosastro H. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008. hlm. 72-5. 12. Beckmann MM, Garrett AJ. Antenatal perineal massage for reducing perineal trauma. Cochrane Database of Systematic Reviews, Issue 1. DOI: 10.1002/14651858. CD005123. 2009: 1013-21. 13. Shipman MK, Boniface DR, Tefft ME, McCloghry F. Antenatal perineal massage and subsequent perineal outcomes: a randomised controlled trial. British Journal of Obstetrics and

88 Gynaecology.1997;104(7):87 91. 14. Johanson. Vacuum extraction versus forceps for assisted vaginal delivery. Cochrane Database of Systematic Reviews, Issue 2. DOI: 10.1002/14651858.CD000224.1999:345-56. 15. Karazam Z, Ekmen H, Calisir H. The use of perineal masasage in the second stage of labor and follow - up of postpartum perinatal outcame. Health care For Women International, 33. Doi: 10. 1080 /0739332.655385. 2012:697-718. 16. Jones LE, Marsden N. The application of antenatal perineal massage: a review of literature to determine instruction, dosage and technique Journal of the Association of Chartered Physiotherapists in Women s Health, Spring 2008:8 11. 17. Aprilia Y. Rileks nyaman dan aman saat hamil dan melahirkan. Jakarta: Gagas Media; 2010. 18. Chapman. Asuhan kebidanan dan kelahiran. Jakarta: EGC; 2006. 19. Danuatmaja B. Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Puspa Swarna; 2004. 20. Cunningham, F. Obstetri Williams. Edisi ke-21. Vol 1. Profitasari, editor edisi bahasa Indonesia. Jakarta: EGC; 2013 21. Chomaria N. Melahirkan Tanpa rasa sakit. Jakarta: Kompas Gramedia; 2012. 22. Corwin, Elizabeth J. Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC; 2009.. 23. Barrett G, Albers, Eason. Women s sexual health after childbirth. BJOG: an international journal of obstetrics and gynaecology 2000;107(2):186 95. 24. Melissa D. Perineal massage; effect on the incidence of episiotomy and laceration in nulliparous population. Journal Of Nurse. Midwifery. 2005;32(3):567-77. 25. Andarmoyo S, Suharti. Persalinan tanpa nyeri berlebihan. Jogjakarta: AR-Ruzz Media; 2013. 26. Fraser M, Cooper AM. Myles buku ajar bidan Edisi ke-14. Jakarta: EGC; 2009.